Anda di halaman 1dari 3

�benar-benar hebat.......�.

ucap Raja Alam Lelembut lagi kagum melihat kesaktian


yang dimiliki oleh sosok Pangeran Iblis.
�benar, dia memang hebat Yudha, sudah saatnya kita gunakan pusaka Yudha Manggala
kita untuk mengalahkannya�. ucap Raja Naga lagi yang langsung disambut dengan
anggukan kepala oleh Raja Alam Lelembut.
Raja Naga penguasa istana dasar Samudra terlihat mengangkat tangannya kearah
langit, matanya terlihat terpejam dan bibir yang berkomat-kamit, dan ;
�zzzeegghhh..........�. sebuah cahaya biru yang cukup terang benderang muncul
ditelapak tangan kanan Raja Naga yang masih terangkat. Perlahan terlihat Raja Naga
menurunkan tangannya yang mengeluarkan cahaya biru tersebut. �clebbb......�.
seiring dengan itu cahaya biru itu lenyap dan kini ditangan kanan Raja Naga
terlihat tergenggam sebuah pedang berwarangkakan seekor naga yang tampak tengah
membelit dari ujung hingga pangkal warangka pedang bergagang kepala naga tersebut.
Sama seperti halnya yang dilakukan oleh Raja Naga, Raja Alam Lelembutpun melakukan
hal yang sama, tangan kanannya terlihat terangkat keudara.
�zzzeegghhh..........�. seperti halnya Raja Naga, ditangan kanan Raja Alam Lelembut
yang masih berada diudara terlihat sebuah cahaya kuning keemasan. Perlahan terlihat
Raja Alam Lelembutpun menurunkan tangannya yang mengeluarkan cahaya kuning keemasan
tersebut.
�clebbb......�. seiring dengan itu cahaya kuning keemasan itu lenyap dan kini
ditangan kanan Raja Alam Lelembut tergenggam sebuah seruling yang sepertinya
terbuat dari emas murni, hal ini terlihat dari warna kuning keemasan yang
memancarkan dari seruling yang ada ditangan Raja Alam Lelembut. Sebuah seruling
yang terbilang aneh dan unik, bagaimana tidak, hulu dari gagang seruling tersebut
tampak tidak berbentuk seperti halnya suling pada umumnya dimana disepanjang
seruling tersebut terlihat seekor naga yang melilit hingga sampai hulu seruling,
ditambah lagi diujung seruling tampak sebuah kepala harimau bermahkota.
Kedua senjata yang kini berada ditangan kedua Maharaja Alam Lelembut dan alam ghaib
ini jelas bukan senjata sembarangan, hal ini terlihat jelas dari cahaya yang
terlihat memancar keluar dari kedua pusaka tersebut.
�cringg.......�. menyadari kalau lawan yang ada dihadapan mereka kali ini bukanlah
orang sembarangan, tepatnya mahluk angkara murka, tanpa menunggu waktu lagi, Raja
Naga segera mencabut pedang yang ada ditangannya, seketika semburat cahaya biru
keluar terpancar dari pedang yang kini telah berada ditangan Raja Naga.
Anehnya melihat kedua senjata yang ada ditangan kedua lawannya, tiba-tiba saja
terlihat perubahan diwajah dingin Pangeran Iblis. �ayo Yudha......�
�Pedang Manggala heaaaa.......wuussshhhhh.......�. dari pedang ditangan Raja Naga,
keluar satu cahaya biru yang terang benderang hingga cukup menerangi tempat
tersebut, cahaya biru melesat dengan kecepatan tinggi kearah sosok pemuda yang
diduga adalah sosok Pangeran Iblis.
�swuittt......wuiiittt......wuiittttt...............�. tidak hanya itu, tiba-tiba
saja terdengar suara alunan seruling yang rupanya berasal dari seruling emas yang
ada ditangan Raja Alam Lelembut, secara perlahan tapi pasti, terlihat dari 7 lubang
yang terdapat diseruling tersebut, terlihat keluar sinar-sinar kuning keemasan yang
membentuk garis panjang seperti sebuah benang emas yang kini melesat terbang kearah
sosok Pangeran Iblis yang masih melayang diudara.
Sementara itu cahaya biru yang tadi keluar dari Pedang Manggala yang ada ditangan
Raja Naga, tiba-tiba ;
�sharrrggkkk............�. cahaya itu berubah menjelma menjadi sesosok Naga raksasa
yang kini terus melesat kearah sosok Pangeran Iblis.
Sementara itu kelima cahaya yang tadi keluar dari lubang-lubang seruling emas yang
ada ditangan Raja Alam Lelembut tampak tak kalah hebatnya melesat kearah Pangeran
Iblis, bahkan seperti apa yang terjadi pada Naga Biru jelmaan cahaya yang tadi
keluar dari Pedang yang ada ditangan Raja Naga. Lima cahaya kuning keemasan itupun
terlihat melesat dengan cepat kearah sosok Pangeran Iblis.
Hampir bersamaan sosok bayangan naga biru jelmaan cahaya biru yang keluar dari hulu
Pedang Manggala serta kelima cahaya yang keluar dari lubang-lubang seruling Yudha
itu langsung melibat dan membungkus sosok Pangeran Iblis dari ujung kaki hingga
sebatas leher, begitu keras dan eratnya membelit tubuh Pangeran Iblis seakan ingin
meremukkan tubuh tersebut. dan ;
�aakkkhhhh....................!!!!�. dari mulut Pangeran Iblis terdengar satu
jeritan keras yang begitu keras hingga menggetarkan tempat itu saat tubuhnya
dililit dengan keras, kejap berikutnya suara Pangeran Iblis sudah tidak terdengar
lagi karena kini sekujur tubuh Pangeran Iblis telah hilang tertutup oleh lilitan
bayangan naga dan kelima cahaya kuning keemasan tersebut.
�swinggg......� �Manggala lihatt.....!!!�. Raja Alam Lelembut terlihat terkejut
seraya menuju kearah langit, dimana saat itu dikegelapan alam, satu cahaya kuning
keemasan tampak melesat dengan kecepatan tinggi dari arah langit, seakan-akan benda
itu berasal dari langit, lesatan yang begitu cepat terlihat langsung tertuju kearah
Bukit Iblis.
�pusaka Bintangmas......�. hampir bersamaan Raja Naga dan Raja Alam Lelembut
menyebutkan nama benda yang memancarkan cahaya kuning keemasan tersebut yang
ternyata berbentuk sebuah Bintang.
�clabbbb.........akkkkhhhhh.........�. dan benda yang disebut pusaka Bintangmas itu
terus melesat kearah sosok Pangeran Iblis yang masih terlilit oleh libatan kedua
bayangan Naga raksasa tersebut, dan kejap berikutnya terdengar jeritan mematikan
dan panjang dari mulut Pangeran Iblis, satu cahaya terang terjadi, begitu
terangnya, sampai-sampai Raja Naga dan Raja Alam Lelembut terpaksa harus menutup
mata mereka karena silau akan cahaya yang terjadi dihadapan mereka.
�bbbbblllllllaaaaaaarrrrrrrrrr..............�. satu ledakan maha dasyat terjadi,
walaupun tidak melihat apa yang terjadi, tapi Raja Naga dan Raja Alam Lelembut
dapat merasakan kalau tempat dimana mereka berpijak saat ini bergetar dengan hebat,
bagaikan digoncang oleh satu tangan raksasa yang maha kuat, cukup lama hal itu
terjadi hingga akhirnya keadaan kembali tenang.
Secara perlahan tapi pasti, Raja Naga dan Raja Alam Lelembut mulai membuka mata
mereka dan kini mereka dapat melihat keadaan di Bukit Iblis yang hancur porak
peranda seperti baru saja dilanda angin puting beliung yang menghancurkan tempat
itu, sementara itu keadaan alam mulai terang seperti sebelumnya, awan hitam yang
tadi hampir menutupi seluruh permukaan alam, mulai sirna tertiup angin, dan semua
itu terjadi dihadapan Raja Naga dan Raja Alam Lelembut.
�aa...apakah kita berhasil membunuhnya Manggala.....�
�mudah-mudahan Yudha, tapi astaga, pusaka Bintangmas....�. ucap Raja Naga tiba-tiba
teringat hal itu.
�guru.......!!!�. hampir bersamaan kedua raja besar ini menyebutkan satu nama
dengan wajah ceria, saat dihadapan mereka, tepatnya beberapa langkah dihadapan
mereka, telah berdiri satu sosok tubuh yang tengah membelakangi mereka karena
menghadap kearah pinggiran jurang yang ada dihadapannya, walaupun berdiri
membelakangi mereka, tapi keduanya begitu mengenali sosok yang mengenakan pakaian
seperti layaknya seorang pertapa, tapi bukan itu yang membuat Raja Naga dan Raja
Alam Lelembut mengenali kalau sosok yang kini berdiri membelakangi mereka adalah
guru mereka, Panembahan Agung, mereka mengenali karena sebuah Bintang yang berwarna
kuning keemasan yang terlihat terus berputar-putar diatas kepala sang guru.
�guru........�. seperti baru menyadari akan keberadaan mereka, keduanya terlihat
langsung menjura hormat pada sosok yang masih membelakangi mereka.
Dengan lembut terlihat sosok pertapa itu berbalik dan kini terlihatlah seraut wajah
yang begitu wibawa dan agung, pancaran cahaya terlihat memancar diwajahnya.
Ditangannya terlihat kumpulan biji sawi. Wajahnya begitu lembut dan teduh, hingga
siapapun yang menatapnya pastilah akan merasakan ketenangan dan keagungan sosoknya,
dialah Panembahan Agung.
�puji syukur kepada Gusti Hiang agung karena kita masih bisa meredam kemunculan
Pangeran Iblis itu diatas muka bumi ini......�. ucap sosok Panembahan Agung lagi,
kali ini sungguh luar biasa apa yang terjadi, tidak sedikitpun terlihat bibir
Panembahan Agung bergerak saat berbicara tadi, tapi suara itu sudah terdengar
begitu jelas dan keras.
�jaa...jadi kami berhasil membunuhnya guru......�.
�yah, tapi itu hanya untuk sementara......�.
�sementara, apakah itu berarti 500 tahun kedepan, Pangeran Iblis akan terlahir
kembali guru......�. ucap Raja Alam Lelembut lagi. Sosok Panembahan Agung tidak
menjawab, tapi wajahnya terlihat mengangguk.
�mudah-mudahan 500 tahun kedepan merupakan kelahiran terakhir dari sosok Pangeran
Iblis keatas muka bumi ini.......�. ucapan Panembahan Agung barusan tentu membuat
tanda tanya besar bagi Raja Naga dan Raja Alam Lelembut, tapi tentu saja mereka tak
berani untuk bertanya lebih lanjut.
�aku mendapatkan wangsit dari shang Hiang agung, bahwa akan dititiskan seorang anak
manusia yang kelak akan mampu untuk membunuh Pangeran Iblis untuk selama-
lamanya.....�.
�ss...siapakah orang yang guru maksud.....?�
�aku tidak bisa memberitahukan kalian, tapi satu petunjuk yang akan aku beritahukan
kepada kalian yaitu kelahirannya diatas permukaan bumi ini bukan karena lahir dari
rahim seorang wanita, tapi dia akan terlahir dari sebuah Bintang......�
�sss...sebuah Bintang.....�. ucap Raja Naga dan raja lelembut hampir bersamaan.
�benar, karena itulah kelahirannya keatas muka bumi ini kelak akan disebut sebagai
Titisan Putra Bintang, hanya saja sayang aku tak tahu kapan Titisan Putra Bintang
itu akan terlahir keatas muka bumi ini, dan tugas ini akan aku berikan pada kalian
untuk mencari tahu tentang keberadaan Titisan Putra Bintang itu......... jika
kalian sudah bertemu dengannya, ajarkan semua yang telah aku ajarkan pada kalian
padanya, karena kelak hanya dialah harapan kita satu-satunya untuk membunuh
Pangeran Iblis untuk selama-lamanya dan menjadikan jagat raya ini akan menjadi
damai dan tentram........�
�baik guru.....pesan guru akan kami ingat selalu......�. ucap Raja Naga dan Raja
Alam Lelembut lagi seraya menjura hormat, tapi saat keduanya mengangkat wajahnya,
sosok Panembahan Agung sudah kembali hilang dari hadapan mereka. Tapi hal ini tidak
mengherankan bagi Raja Naga dan Raja Alam Lelembut sendiri, sesaat keduanya saling
memandang satu sama lain.
�Titisan Putra Bintang........�. hampir bersamaan keduanya menyebutkan nama
tersebut seraya mengiringi sang waktu yang terus berjalan mengitari kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai