Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN MODEL PAIKEM DALAM MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SOSIOLOGI DI KELAS X SMAN 6 PONTIANAK

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH :
INDAH PUTRI ADE MARDIANA
NIM F1092141059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNG PURA
PONTIANAK
2018

1
2
PENERAPAN MODEL PAIKEM DALAM MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SOSIOLOGI DI KELAS X SMAN 6 PONTIANAK

Indah Putri Ade Mardiana, Rustiyarso, Supriadi


Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan
Email: indahputriade@gmail.com

Abstract
The problem in this study is "the application of the PAIKEM model in improving
student learning outcomes in sociology subject in class X SMAN 6 Pontianak".
This study aims to determine the implementation of the application of the
PAIKEM model and determine the magnitude of the influence of the PAIKEM
model in improving student learning outcomes in sociology learning in class X of
SMAN 6 Pontianak. The form of the experiment used in this study was a quasi-
experimental. The population in this study was class X SMAN 6 Pontianak
academic year 2018/2019. The sample used was class X IPS 4 (experimental
class) and class X IPS 1 (control class). The data collection tool used in this study
is the learning outcomes test in the form of essay questions (pretest and posttest)
and questionnaire sheets in the form of the application of the PAIKEM learning
model. Analysis of learning outcomes data using the Mann Whitney U-test with a
real level = 5% obtained Sig.0,000. This shows that there are significant
differences in learning outcomes and student responses. The calculation of the
effect size (ES) is obtained at 0.92 which belongs to the large category, which
gives an effect of 51.6%. Student responses to the application of the PAIKEM
model belong to the category of "very good" which is equal to 89.02%.

Keywords: Application, PAIKEM Model, Learning Outcomes

PENDAHULUAN
Upaya mencapai tujuan pendidikan sehingga hal tersebut dapat dijadikan
nasional umumnya dan tujuan bahan pertimbangan dalam memilih
instruksional, setiap guru wajib mengelola model tersebut. Kelemahan-kelemahan
dan sekaligus bertanggung jawab terhadap model harus diantisipasi dan dikaji oleh
keberhasilan siswa dalam proses belajar guru agar penggunaannya dapat efektif.
mengajar. Model pembelajaran Pembelajaran ialah membelajarkan
merupakan cara yang digunakan guru peserta didik menggunakan asas
dalam membelajarkan siswa agar terjadi pendidikan maupun teori belajar yang
interaksi dan proses belajar yang efektif merupakan penentu utama keberhasilan
dalam pembelajaran. Setiap model pendidikan. Pembelajaran merupakan
mengajar memiliki karakteristik yang proses komunikasi dua arah, dilakukan
berbeda-beda dalam membentuk oleh pihak guru sebagai pendidik,
pengalaman belajar siswa, tetapi satu sedangkan belajar dilakukan oleh peserta
dengan yang lainnya saling menunjang. didik mempelajari keterampilan dan
Penggunaan model pembelajaran yang pengetahuan tentang materi-materi
didasarkan pada pembentukan pelajaran. Peserta didik belajar untuk
kemampuan siswa, seperti memiliki mengembangkan kemampuan konseptual
kreativitas. Setiap model pembelajaran ilmu pengetahuan maupun
memiliki keunggulan dan kekurangan mengembangakan kemampuan dan sikap

3
pribadi yang dapat dipergunakan untuk pembelajaran menjadi aktif, inovatif,
mengembangkan dirinya. kreatif, efektif dan menyenangkan.
Oleh karena itu guru dituntut untuk Mamat Kasmad (2012:45)
dapat memotivasi setiap siswa sebagai menyatakan bahwa;”model PAIKEM
subjek yang aktif dalam berpikir, mencari, adalah sebuah inovasi model
dan mengolah, serta dapat menarik suatu pembelajaran yang mengadopsi atau
kesimpulan sesuai permasalahan. Hal ini kolaborasi dengan model pembelajaran
sejalan dengan yang dikatakan Syaiful lain, dan memberikan kesempatan pada
Sagala (2009:164) yang mengatakan siswa untuk mengemukakan pendapat
bahwa: “Dalam pembelajaran peserta atau ide ketika dihadapkan sebuah
didik sebagai subjek yang aktif problema, yang pemecahanya dilakukan
melakukan proses berpikir, mencari, dengan berbagai keterampilan dan dibantu
mengolah, mengurai, menggabungkan, sumber-sumber lain yang relevan. Peserta
menyimpulkan dan menyesuaikan didik diberikan kebebasan dalam aspek
masalah”. emosional, spiritual, dan intelektualnya.
Melihat fenomena tersebut, maka Dengan demikian, para peserta didik
harus diterapkan suatu sistem merasa tertarik dan mudah menyerap
pembelajaran yang berperan aktif bagi pengetahuan dan keterampilan yang
siswa. Salah satu model pembelajaran diajarkan.
yang berperan aktif pada siswa adalah Model pembelajaran ini merupakan
model pembelajaran PAIKEM. Model suatu model pembelajaran yang menarik
pembelajaran PAIKEM ini sangat cocok terutama dalam pembelajaran sosiologi”.
untuk diterapkan dalam pembelajaran Model pembelajaran ini memberikan
sosiologi karena model PAIKEM andil yang cukup besar dalam
merupakan suatu teknik mengajar yang menghadirkan inovasi pembelajaran.
tepat dan dapat mendorong perhatian dan Guru dan siswa sama-sama mempunyai
keterlibatan yang besar serta dapat tugas berat dalam proses pembelajaran.
mengemukakan pikiran, saling Para siswa harus lebih giat dalam belajar,
mengemukakan pendapat dan saling keberhasilan siswa dalam belajar
bekerja sama, sehingga hal ini dapat sosiologi tidak lepas dari diri siswa sendiri
meningkatkan hasil belajar siswa untuk juga ketepatan seorang guru dalam
mengkaji dan menguasai materi memilih model pembelajaran.
pembelajaran sosiologi yang nantinya Berdasarkan hasil pra observasi yaitu
dapat meningkatkan pemahaman siswa. pada tanggak 9 Februari 2018 yang
Model pembelajaran PAIKEM ini penulis lakukan di Sekolah Menengah
dilatar belakangi oleh kenyataan bahwa Atas Negeri 6 Pontianak, fakta
model pembelajaran yang selama ini dilapangan menunjukan bahwa ketika
berlangsung cenderung membuat siswa dalam proses pembelajaran model yang
merasa malas dan bosan dalam belajar, digunakan oleh guru masih kurang
dimana siswa hanya duduk pasif bervariasi hanya mnggunakan model
mendengarkan guru berceramah tanpa konvensional. Pembelajaran seperti ini
memberikan reaksi apapun kecuali membuat siswa menjadi pasif dan kurang
mencatat dibuku tulis apa yangdiucapkan menarik untuk memperhatikan penjelasan
oleh guru mereka. PAIKEM merupakan yang disampaikan oleh guru, aktifitas
model pembelajaran ( approach to siswa selama selama proses pembelajaran
teaching) yang digunakan bersama menjadi kurang seperti ketika guru
metode mengajar tertentu dan berbagai mengajukan pertanyaan, banyak siswa
media pengajaran serta penataan yang diam bahkan terlihat tidak
lingkungan sedemikian rupa agar proses konsentrasi penuh, ketika mengerjakan
pekerjaan kelompok, hanya sebagian kecil

4
siswa yang terlihat aktif dan kreatif, dan dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk
ketika diberikan kesempatan untuk mengetahui bagaimana proses penerapan
bertanya hanya sebagian kecil siswa yang model PAIKEM untuk meningkatkan
aktif mengajukan pertanyaan. Masih hasil belajar siswa pada mata pelajaran
banyaknya siswa tidak aktif inovatif sosiologi di kelas X SMAN 6 Pontianak.
kreatif dalam mengikuti peroses Penelitian yang dilakuka ini
pembelajaran dapat terjadi karena guru diharapkan dapat memverikan manfaat,
kurang mampu mengimplementasikan baik secara teoritis maupun secara praktis.
pembelajaran yang aktif inovatif kreatif Secara teoritis, penelitian ini diharapkan
dan efektif dalam kegiatan pembelajaran dapat memberikan masukan untuk
di sekolah. menambah wawasan bahan masukan
Adapun data awal yang penulis untuk pengembangan.
dapatkan berupa Hasil belajar siswa pada Model pembelajaran PAIKEM ini
mata pelajaran sosiologi kelas X semester salah satu model pembelajaran yang
genap di SMAN 6 Pontianak tahun ajaran menekankan pada adanya aktivitas dan
2017/2018, Hasil tersebut ditunjukan interaksi diantara siswa untuk saling
dalam bentuk persentase ketuntasan hasil memotivasi dan saling membantu dalam
belajar, dengan standar KKM 75 sebagai menguasai materi guna mencapai tujuan
berikut: pembelajaran.
Tabel 1 Persentase Ketuntasan Hasil Ulangan Harian
Jumlah Rata-Rata Keterangan Persentase
No Kelas
Siswa Nilai Siswa T TT T TT
1 X IPS 1 29 62 5 24 17,24 % 82,76 %
2 X IPS 2 29 53 14 15 48,28 % 51,72 %
3 X IPS 3 27 60 12 15 42,86 % 57,14 %
4 X IPS 4 28 63 4 24 14,28% 85,71%
5 X IPS 5 27 58 2 25 7,14 % 92,86 %
JUMLAH 140 296 37 103 26,42% 73,57%
Sumber : Data olahan Simple Pass

Penurunan dan peningkatan hasil Menurut Hamzah Uno (2011:10)


belajar siswa bisa saja terjadi, ada banyak menyatakan bahwa ”PAIKEM merupakan
hal yang dapat mengakibatkan ini terjadi singkatan dari Pembelajaran Aktif,
salah satunya adalah kurangnya Inovatif,Kreatif, Efektif dan
konsentrasi belajar, sampai dengan Menyenangkan. Selanjutnya, PAIKEM
kurangnya variasinya pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu
sehingga dalam pengolahan informasi pendekatan mengajar dengan
yang diberikan oleh guru tidak maksimal. menggunakan metode pembelajaran dan
Mengacu pada latar belakang di atas, media pengajaran yang sesuai dan disertai
penulis tertarik untuk mengadakan penataan lingkungan sedemikian rupa
peneliti tentang “Penerapan model sehingga proses pembelajaran menjadi
PAIKEM untuk meningkatkan hasil aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
belajar siswa pada mata pelajaran menyenangkan”.
sosiologi di kelas x sman 6 pontianak”. Menurut Mamad Kosma (2012:45)
Masalah dalam penelitian ini adalah menyatakan bahwa “model PAIKEM
“Bagaimanakah proses penerapan model adalah sebuah inovasi pembelajaran yang
PAIKEM dalam meningkatkan hasil mengadopsi atau kolaborasi dengan
belajar siswa pada mata pelajaran model pembelajaran lain. Dan
sosiologi di kelas X SMAN 6 Pontianak?. memberikan kesempatan pada siswa

5
untuk mengemukakan pendapat atau ide mengimajinasikan, melakukan inovasi,
ketika dihadapkan sebuah problema, yang dan hal-hal yang artistik lainnya.
pemecahanya dilakukan dengan berbagai Kreatifitas adalah sebagai kemampuan
keterampilan dan dibandu sumber-sumber untuk memberikan gagasan-gagasan baru
lain yang lelevan. Problema tersebut dengan menemukan banyak kemungkinan
bersifat menantang menimbulkan rasa jawaban terhadap suatu masalah.(4)
penasaran tetapi mengasyikan untuk Pembelajaran Efektif, Pembelajaran dapat
dipecahkan, secara sistematis, kritis dan dikatakan efektif jika mencapai sasaran
logis. atau minimal mencapai kompetensi dasar
Dari beberapa pendapat di atas dapat yang telah ditetapkan. Disamping itu,
disimpulkan bahwa PAIKEM adalah yang terpenting adalah banyaknya
suatu model pembelajaran yang pengalaman dan hal baru yang didapat
digunakan guru dalam merancang baik oleh siswa maupun guru.(5)
pembelajaran sedemikian rupa sesuai Pembelajaran Menyenangkan,
dengan kompetensi dasar agar proses Pembelajaran yang menyenangkan perlu
pembelajaran dapat tercapai dengan dipahami secara luas, bukan berarti hanya
efektif dan efisien. Berikut ini akan ada lelucon, banyak bernyanyi, atau tepuk
disajikan pengertian PAIKEM lebih rinci tangan yang meriah. Pembelajaran yang
(1)Pembelajaran Aktif, Konsep menyenangkan adalah pembelajaran yang
pembelajaran aktif bukanlah tujuan dari dapat dinikmati siswa. Siswa merasa
kegiatan pembelajaran, tetapi merupakan nyaman, aman, dan asyik.
salah satu strategi yang digunakan untuk Ada pun langkah-lngkah dalam
mengoptimalkan proses pembelajaran. penerapan model PAIKEM menurut
Yang dimaksud aktif disini adalah Mamad Kasmad (2012: 51) yaitu (1)Guru
memosisikan guru sebagai orang yang menentukan tema atau pokok bahasan
menciptakan suasana belajar yang yang banyak masalah dan banyak
kondusif atau sebagai fasilitator dalam solusi.(2)Guru membentuk kelompok
belajar, sementara siswa sebagai peserta belajar, setiap kelompok menjawab
belajar yang harus aktif.(2) Pembelajaran masalah atau pertanyaan yang telah
inovatif, menurut Mc Leod (dalam dirancang oleh guru dengan cara
Hamzah Uno, 2011: 146) mengartikan, diskusi.(3)Guru memberikan kesempatan
”Inovasi sebagai: “something newly pada kelompok untuk mengamati atau
introduced such as method or device”, mengobservasi, mengkklasifikasikan dan
berdasarkan definisi ini, segala aspek menganalisis melalui bantuan media
(metode, bahan, perangkat, dan gambar peristiwa topik. (4)setiap
sebagainya) dipandang baru atau bersifat kelompok laporkan peristiwa terjadinya
inovatif apabila metode dan sebagainya masalah dengan menggunakan berbagai
berbeda atau belum dilaksanakan oleh sumber.(5)Setiap kelompok melaporkan
seorang guru meskipun semua itu bukan hasil diskusi tentang peristiwa masalah
barang baru bagi guru lain. Membangun dengan diakhiri tepuk tangan sebagai
pembelajaran yang inovatif dapat tanda penghargaan.(6)Menyimpulkan
dilakukan dengan cara-cara yang peristiwa masalah. (7) Guru mengadakan
diantaranya menampung setiap penilaian (penilaiab proses diskusi dengan
karakteristik siswa dan mengukur kelompok, penilaian laporan, tes ter tulis).
kemampuan atau daya serap setiap Adapun kelebihan dan kekurang
siswa”.(3) Pembelajaran Kreatif, Kreatif model PAIKEM menurut Mamad Kasmad
berarti menggunakan hasil ciptaan atau (2012: 53) sebagai berikut: kelebihan
kreasi baru atau bahkan berbeda dengan (1)PAIKEM merupakan pembelajaran
sebelumnya. Pembelajaran kreatif adalah yang mengembangkan kecakapan hidup
kemampuan untuk menciptakan, dalam PAIKEM siswa belajar bekerja

6
sama, (2)PAIKEM mendorong siswa kelas kontrol disini disesuaikan dengan
menghasilkan karya kreatif, (3)PAIKEM jadwal pelaksanaan penelitian.
mendorong siswa untuk terus maju Disain yang digunakan penelitian ini
mencapai sukses, (4)PAIKEM adalah Nonequivalent Control Group
menghargai potensi semua siswa, Design yang melibatkan dua kelompok
(5)Program untuk meningkatkat PAIKEM eksperimen yang akan memperoleh
disekolah harus ditingkatkan kuantitas pembelajaran dengan menerapkan model
dan kualitasnya. Kelemahan: PAIKEM dan kelompok kontrol yang
(1)Perbedaan individual siswa belum menerapkan ceramah. Adapun desain pola
diperhatikan termasuk laki-laki sebagai berikut:
/perempuan, pintar/kurang pintar,
social,ekonomitinggi/rendah,(2)Pembelaj 01 X 02
aran belum membelajarkan kecakapan
hidup, (3)Pengelompokan siswa masih -------------------------------
dari segi pengaturan tempat duduk,
kegiatan yang dilakukan siswa sering kali
03 04
belum mencerminkan belajar kooperatif Keterangan:
yang benar, (4)Guru belum memperoleh O1 : nilai pre-test kelas eksperimen
kesempatan menyaksikan pembelajaran (sebelum diberi perlakuan)
PAIKEM yang baik, (5)Pajangan sering O3 : nilai pre-test kontrol (sebelum
menampilkan hasil kerja siswa yang diberi perlakuan)
cenderung seragam. O2 : nilai post-test kelas eksperimen
(setelah diberi perlakuan)
METODE PENELITIAN O4 : nilai post-test kelas kontrol (tanpa
Berdasarkan masalah yang telah diberi perlakuan)
dirumuskan dalam penelitian ini, metode X : treatment yang diberikan
yang digunakan adalah metode (Pengggunaan model PAIKEM)
eksperimen. Menurut Sugiyono Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
(2017:107) “metode penelitian kelas X IPS SMAN 6 Pontianak tahun
eksperimen dapat diartikan sebagai ajaran 2018/2019 yang berjumlah 140
metode penelitian yang digunakan untuk siswa yang terdiri dari 5 kelas yaitu siswa
mencari pengaruh perlakuan tertentu kelas X IPS 1, kelas X IPS 2, kelas X IPS
terhadap yang lain dalam kondisi yang 3, kelas X IPS 4, dan kelas X IPS 5.
terkendalikan”. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari
Penggunaan metode penelitian dua kelas dari keseluruhan siswa kelas X
eksperimen yang akan digunakan dalam yang belum diajarkan materi fungsi
penelitian ini adalah meneliti pengaruh sosiologi dalam mengkaji gejala sosial
suatu perlakuan dari penerapan yang terjadi di masyarakat yaitu satu kelas
pembelajaran aktif inovatik kreatif efektif eksperimen dan satu kelas kontrol.
dan menyenangkan untuk meningkatkan Pemilihan sampel mengacu pada nilai
hasil belajar siswa pada mata pelajaran ulangan harian materi sebelumnya yaitu
sosiologi di kelas X IPS SMAN 6 materi yg sudah diajarakan pada pokok
Pontianak. Dalam penelitian ini bahasan materi fungsi sosiologi dalam
digunakan dua kelas sebagai subjek mengkaji berbagai gejala sosial.
penelitian, dimana satu kelas sebagai Teknik pengumpulan yang
kelas eksperimen dan satu kelas lainya digunakan dalam pengumpulan data pada
sebagai kelas kontrol. Karena semua kelas penelitian ini adalah teknik pengukuran.
disini memiliki kemampuan yang sama Teknik pengukuran ini digunakan untuk
maka pemilihan kelas eksperimen dan melihat hasil belajar siswa sebelum dan

7
sesudah dalam pembelajaran sosiologi test of normality. (2) Melakukan uji
menggunakan model pembelajaran aktif statistik non parametrik menggunakan uji
inovatif kreatif efektif dan menyenangkan U Mann-Whitney karena kedua kelas yang
(PAIKEM) pada kelas eksperimen dan memperoleh hasil pretest tidak
pembelajaran sosiologi menggunakan berdistribusi normal. Penentuan uji U
model konvensional yaitu metode Mann-whitney dengan bantan SPSS 18.0
ceramah pada kelas kontrol. for windows. Hasil yang diperoleh yaitu
Alat pengumpulan data yang tidak terdapat perbedaan kemampuan
digunakan adalah tes hasil belajar yaitu awal siswa sebelum penerapan PAIKEM
dengan pemberian skor terhadap hasil pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
belajar siswa pada pretest dan posttest (3) Untuk mengetahui besarnya pengaruh
yang dikerjakan siswa. Tes ini diberikan pembelajaran PAIKEM dalam
untuk mengetahui atau mengukur meningkatkan hasil belajar siswa kelas X
pengetahuan dan kemampuan yang SMAN 6 Pontianak pada materi fungsi
dimiliki oleh setiap individu maupun sosiologi dalam mengkaji berbagai gejala
kelompok. sosial dalam masyarakat menggunakan
Teknik analisis data pada penelitian rumus effect size . Rumus dan kriteria
ini yaitu sebagai berikut:(1)Untuk besarnya effect size yang digunakan
menjawab sub masalah 1 digunakan adalah:
teknik persentase menurut Sudjana ̅ 𝒆− 𝒀̅
𝒀 𝒄
ES = ..........................(2)
(1994:49) sebagai berikut : 𝒔𝒄
𝑛 Keterangan
X%= 𝑁 𝑥100%.....................(1)
ES : effect size
Keterangan : ̅
𝑌𝑒 : rata-rata nilai kelas eksperimen
n : jumlah sampel yang menjawab pada
𝑌̅𝑐 : rata-rata kelas kontrol
setiap pilihan jawaban
N : jumlah seluruh sampel 𝑠𝑐 : standar deviasi kelas kontrol
X% : persentase yang di cari
(2) Untuk menguji perbedaan hasil belajar HASIL DAN PEMBAHASAN
yang diajarkan dengan menerapkan model Hasil Penelitian
Adapun hasil pelaksanaan penelitian
PAIKEM dengan pembelajaran
ini yaitu sebagai berikut.
konvensional, dilakukan langkah- langkah
sebagai berikut: (a) Pengolahan data hasil 1. Hasil Pretest dan Postest Kelas
pretest dan posttest, Memberikan skor Eksperimen dan Kelas Kontrol
pada hasil pretest dan posttest siswa kelas Kondisi Awal Perlakuan
ekperimen dan kelas kontrol dengan skor kondisi awal sebelum perlakuan
1 jika menjawab benar dan 0 jika diperoleh data hasil pretest bahwa tidak
ada satu orang pun yang tuntas. data
menjawab salah. (b) Pengolahan
persentase ketuntasan kelas kontrol
perbedaan rata-rata nilai pretest dan
sebesar 0% dan tidak tuntas sebesar 100%
posttest Data tes hasil belajar dianalisis
secara statistik dengan bantuan software dengan hasil rata-rata skor pretest siswa
SPSS 18.0 for windaws. Langkah – kelas kontrol sebesar 51,37 dan rata-rata
skor pretest kelas eksperimen sebesar
langkah yang dilakukan dalam analisis
pengolahan data tes adalah (1) Uji 50,71. Dari nilai pretest ini diketahui
bahwa seluruh siswa kelas eksperimen
Normalitas, Uji normalitas digunakan
untuk mengetahui apakah data hasil dan kelas kontrol tidak ada yang tuntas
belajar dari kedua sampel berdistribusi sehingga dianggab memiliki kemampuan
yang sama.
normal atau tidak. Melakukan uji
normalitas pada skor pretest kelas kontrol Kondisi Akhir Perlakuan
Dari hasil kondisi akhir perlakuan
dan kelas eksperimen menggunakan
statistik Kolmogrov-Swirnova pada uji diketahui hasil akhir perlakukan

8
pembelajaran dalam pembelajaran belajar siswa di kelas X IPS SMAN 6
sosiologi dengan nilai rata-rata nilai siswa Pontianak. Pelaksanaan pembelajaran
kelas kontrol sebesar 68,71 dengan sosiologi sebelum menggunakan model
rentang skor persentase ketuntasan PAIKEM masih banyak terlihat bahwa
sebesar 48,29%. rata-rata hasil belajar siswa di bawah
KKM. Oleh karena itu diperlukan suatu
2. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas model pembelajaran yang dapat
Kontrol dan Kelas Eksperimen meningkatkan minat dan hasil belajar
Perhitungan rata-rata hasil belajar siswa saat proses pembelajaran salah
siswa antara kelas eksperimen dan kelas satunya yaitu model pemelajaran
kontrol terlihat bahwa rata-rata hasil PAIKEM.
belajar siswa yang diajarkan dengan Saat proses pembelajaran penerapan
menerapkan model pembelajaran model PAIKEM dikelas eksperimen,
PAIKEM lebih tinggi dari rata-rata hasil pembelajaran dilakukan sebanya tiga kali
belajar siswa yang diajarkan dengan pertemuan yang dimana satu kali
model konvensional atau tanya jawab dan pertemuan berlangsung selama 3X45
ceramah. Hal ini dapat dilihat dari nilai menit. Saat proses pembelajaran
rata-rata pretest dan postest siswa yang berlangsung ada beberapa tahap
menunjukan adanya peningkatan nilai pembelajaran dalam menerapkan model
pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. PAIKEM yakni: Tahap 1 Menyampaikan
kelas kontrol mengalami kenaikan rata- Tujuan dan Memotivasi Siswa, dalam
rata sebesar 16,66 sedangkan pada kelas tahap ini, guru menyampaian tujuan dan
eksperimen mengalami kenaikan rata-rata memotifasi siswa, guru memberikan
sebesar 28,04 . Peningkatan hasil belajar salam, menunjuk ketua kelas untuk
pada kelas eksperimen ternyata lebih berdoa, mengabsen siswa. Guru juga
tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. menyampaikan apersepsi.hal ini
dilakukan untuk melihat kesiapan siswa
3. Pengaruh Model PAIKEM dalam dengan mengingatkan kembali materi
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa yang dibahas pada pertemuan sebelumnya
Hasil perhitungan ES dari nilai siswa mengenai penyusunan materi, dengan
kelas kontrol dan kelas eksperimen memberikan pertanyaan. terlihat siswa
diperoleh ES sebesar 0,92. Karena Effect berantusias untuk mengancungkan tangan
Size yang didapat adalah 0,92 maka dan menjawab pertanyaan yang diberikan
persentase pengaruh model pembelajaran oleh guru. Tahap 2 : Menyajian Informasi,
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada tahap ini, guru memberikan sedikit
yang digolongkan dalam kategori besar, penjelasan materi mengenai sosiologi
yang memberikan pengaruh sebesar 51,6 sebagai ilmu pengetahuan yang di
%. kemukakan oleh tokoh-tokoh sosiologi
seperti agute comte, marx weber dengan
Pembahasan mencatat poin-poin penting dipapan tulis,
Penelitian ini dilakukan dikelas X dan memberikan kesempatan bertanya
SMAN 6 Pontianak yang terdiri dari dua pada siswa. Tahap 3: Membimbing Siswa
kelas yaitu kelas X IPS1 ( sebagai kelas Kedalam Pembelajaran PAIKEM, guru
kontrol) dan X IPS4 (sebagai kelas mengorganisasikan dan membimbing
eksperimen). siswa dalam pembelajaran model
Penelitian ini menggunakan PAIKEM. Tahap 4: Evaluasi
penerapanpembelajaran aktif inovatif (Konfirmasi)Tahap konfirmasi guru
kreatif efektif dan menyenangkan mengadakan penilaan tentang materi
(PAIKEM) dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Hasil diskusi kelompok

9
tersebut ternyata semua kelompok dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam
menjawab atau menyelesaikan pokok penerapan model pembelajaran PAIKEM
bahasan materi dengan benar. dalam meningkatkan hasil belajar siswa
Pada kelas eksperimen, pembelajaran kelas X SMAN 6 Pontianak memberikan
sosiologi dengan menerapkan model pengaruh yang sangat baik dalam proses
PAIKEM berlangsung dengan baik. pembelajaran. Adapun kesimpulan khusus
Walaupun model tersebut merupakan dalam penelitian ini adalah: (1)
model pembelajaran yang sudah pernah Pelaksaana model pembelajaran PAIKEM
digunakan, namun siswa dapat mengikuti dalam meningkatkan hasil belajar siswa
proses pembelajaran dengan aktif dan pada mata pelajaran sosiologi dikelas X
semua tahap pembelajaran dapat berjalan SMAN 6 Pontianak termasuk kategori
dengan lancar. Dibuktikan dengan hasil “sangat baik”, dengan rata-rata hasil
tes pencapaian siswa sudah lumayan angket yang dilakukan oleh peneliti
banyak di atas KKM. adalah 89,02%, (2) Hasil pelaksanaan
Kelas eksperimen proses model pembelajaran PAIKEM dalam
pembelajaran dilaksanakan dengan meningkatkan hasil belajar siswa pada
menerapkan model pembelajaran mata pelajaran sosiologi dikelas X SMAN
PAIKEM menjadikan di setiap tahap 6 Pontianak termasuk dalam kategori “
pembelajarannya lebih baik. Hal ini baik”, dengan mean rata-rata posttest
terlihat dari Hasil belajar siswa yang kelas kontrol sebesar 68,03 dan rata-rata
mengalami peningkatan terlihat dari rata- posttest kelas eksperimen sebesar 78,75,
rata yang 50,71 saat pretest rata-ratanya (3) Pembelajaran dengan menerapkan
menjadi 78,75 pada prostest. model pembelajaran PAIKEM
Pembelajaran sosiologi di kelas memberikan pengaruh yang sedang
eksperimen, terlihat siswa sangat terhadap hasil belajar pembelajaran
bersemangat dan aktif dalam melakukan sosiologi, dengan perhitungan effect size
diskusi. Hal ini terlihat dari perhatian sebesar 0,92 yang termasuk dalam
siswa pada saat guru menjelaskan katagori effect size tergolong besar.
langkah-langkah kegiatan yang dilakukan.
Siswa sangat antusias dalam bertanya dan Saran
mengemukakan pendapatnya. Pada Adapun saran yang dapat peneliti
pertemuan selanjutnya, tetap menerapkan sampaikan didalam penelitian ini adalah:
model PAIKEM. (1) Guru sosiologi diharapkan dapat
Banyaknya siswa yang tuntas di meningkatkan penerapan PAIKEM
kelas eksperimen disebabkan berhasilnya misalnya yaitu menyediakan sarana dan
proses pembelajaran yang menerapkan prasarana pembelajaran yang lebih
kerja sama dalam kelompok, dimana tiap lengkap sehingga siswa dapat lebih aktif
siswa dapat bertukar pikiran memperoleh dalam memecahkan suatu masalah, (2)
informasi sebanyak-banyaknya dan Penerapan model PAIKEM diharapkan
terjadi secara berulang-ulang sehingga tidak hanya diterapkan di kelas IPS tetapi
siswa dapat meningkatkan kreatifitas juga dikelas IPA, (3) Guru sosiologi
dalam melakukan komunikasi dengan hendaknya mengupayakan agar selalu
teman sekelompoknya untuk memperoleh dukungan dari kepala
menyelesaikan soal yang diberikan oleh sekolah, guru mata pelajaran dan wali
guru. kelas untuk mengatasi kendala dalam
penerapan model PAIKEM.
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpuan DAFTAR RUJUKAN
Berdasarkan hasil pengolahan data Aunurrahman. 2009. Belajar Dan
yang telah disajikan, maka secara umum Pembelajaran. Bandung : Elfabeta

10
Kalsum Umi. 2011. Implementasi Bandung : Alfabeta
Pendidikan Karakter Berbasis Sagala, Syaiful. 2009. Kbm Dengan
Paikem, Jurnal Kreatif Tadulako Pendekatan Paikem. Palu Dinas
Online Vol. 4 No. 11 Pendidikan Pengajaran: Sulawesi
Kosmad Mamad Dan Suko Pratomo. Tengah.
(2012) . Model-Model Pembelajaran Uno Hamzah B. Dan Nurin Muhammad.
Berbasis Paikem. Tangerang: 2011. Belajar Dengan Pendekatan
Pustaka Mandiri Pembelajaran Aktif Inovatif
Sugiyono. 2017.Metode Penelitian Lingkungan Kreatif Efektif
Pendidikan Pendekatan Menarik. Jakarta: Bumi Aksara
Kuantitatif,Kualitatif, Dan R&D.

11

Anda mungkin juga menyukai