TEORI DASAR
A. Pengertian Pengukuran
Pengukuran adalah membandingkan suatau besaran yang belum di ketahui dengan besaran acuan
dengan besaran standar baik local, standar, baik nasional maupun standar internasional dengan
menggunakan alat ukur. Besaran standar ini biasanya terdapat atau terpasang pada alat ukur, dan
alat ukur ini harus di kalibrasi agar bis mengukur dengan baik dan tepat. Besaran merupakan
sesuatu nilai dan satuan. Sedangkan satuan adalah suatu yang mendefinisikan besaran.
► Syarat – syarat besaran :
▪ Dapat di definisikan secara fisik
▪ Jelas tidak dapat berubah terhadap waktu
▪ Dapat di gunakan dimana saja
► Besaran terdiri dari :
Besaran pokok, merupakan besaran sesuai dengan standar internasional.
Besaran turunan, merupakan besaran yang diperoleh dari beberapa variable besaran
pokok dalam bentuk persamaan.
► Pengukuran dapat di tinjau dari 3 aspek yaitu :
1. Aspek fisik
Contoh :
- Berat
- Massa
- Temperatur
- Dentitas, dll
Pengkuran aspek fisik dapat di pelajari dalam pengukuran teknik.
2. Aspek Mekanik
Contoh :
- Kekuatan
- Keuletan
- Kekerasan
- Ketangguhan
Pengukuran aspek mekanik di pelajari dalam matrial teknik
3. Aspek Giometrik
Teridiri dari :
- Dimensi, Contoh : Diameter, Panjang, Lebar, dll.
- Bentuk, Contoh : Kesejajaran, Kelurusan, Kedataran, Kemiringan, dll.
Angka nol disebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting, kecuali kalau ada
penjelasan lain, misalnya berupa garis dibawah angka terakhir yang masih dianggap
penting.Angka nol yang yang terletak disebelah kiri angka bukan nol, balik disebelah kanan
maupun disebelah kiri koma desimal tidak termasuk angka penting.
Ketidakpastian (Kesalahan) bersistem akan menyebabkan hasil yang diperoleh menyimpang dari
hasil sebenarnya.
Kesalahan ini bersumber dari gejala yang tidak mungkin dikendalikan atau diatasi berupa
perubahan yang berlangsung sangat cepat sehingga pengontrolan dan pengaturan diluar
kemampuan.
Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan satu kali saja. Keterbatasan skala alat
ukur dan keterbatasan kemampuan mengamati serta banyak sumber kesalahan lain,
mengakibatkan hasil pengukuran selalu dihinggapi ketidakpastian. Ketidakpastian yang
dimaksud dan diberi lambang ∆x. Lambang ∆x merupakan ketidakpastian mutlak. Untuk
pengukuran tunggal diambil kebijaksanaan : ∆x = ½ NST alat.