Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa :

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM :

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP 4216/Metode Penelitian Sosial

Kode/Nama UPBJJ :

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1).Berikan analisis saudara mengenai perbedaan dari metode ilmiah dan metode non ilmiah! Serta
berikan contoh rumusan masalah masing-masing dengan menggunakan metode ilmiah dan metode
non ilmiah!
Jawab :
A.Penelitian Ilmiah
1. Adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-
teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian ilmiah sering
diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistematis yang digunakan untuk melakukan
penelitian.
2. Perumusan masalahnya jelas dan spesifik. Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur
secara empiris. Jawaban permasalahan didasarkan pada data.
3. Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan logika yang
benar.
4. Kesimpulan yang didapat siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain.
B. Penelitian non ilmiah
1. Perumusan masalah yang kabur atau abstrak.
2. Masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat supranatural/dogmatis.
3. Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data di lapangan.
4. Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan data dan analisis data secara logis.
5. Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang lain.
C. Perbedaan Penelitian Berdasarkan Keilmiahan
1.Penelitian Ilmiah
Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan
melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah yang meyakinkan. Ada
dua kriteria dalam menentukan kadar atau tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu:
a.Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti.
b.Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila
data yang sama ditemukan di tempat atau pada waktu lain;
2.Penelitian non ilmiah
a.Berdasarkan spesialisasi bidang atau ilmu garapannya, sebagian penelitian non ilmiah didapati
pada bidang garapan diantaranya sebagai berikut :
- Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen Pemasaran)
- Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan / PR, Periklanan)
- Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional)
- Pertanian (Agribisnis, Agronomi, Budidaya Tanaman, Hama Tanaman)
- Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll.
b.Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan), variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian,
yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel terdiri atas:
masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan atau
menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang atau yang sedang terjadi adalah penelitian
deskriptif (to describe = membeberkan/menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel
masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara Penelitian Ilmiah dan Penelitian
Non Ilmiah adalah sebagai berikut :
A.Penelitian Ilmiah :
1.menggunakan kaidah-kaidah ilmiah, dengan mengemukakan pokok-pokok pikiran,
menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah.
2.perumusan masalah jelas dan spesifik.
3.masalah dapat diamati dan diukur secara empiris.
4.jawaban masalah berdasarkan pada data.
5.keputusan berdasarkan logika yang benar.
6.kesimpulan yang dihasilkan terbuka untuk diuji oleh orang lain.
B.Penelitian Non Ilmiah :
1.tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah.
2.masalah tidak selalu dapat diukur secara empiris.
3.jawaban tidak berdasarkan atas data.
4.keputusan tidak berdasarkan logika yang benar.
5.kesimpulan yang dihasilkan tidak untuk diuji ulang oleh orang lain.

2).Dari uraian di atas ada beberapa poin pertanyaan untuk memilih pendekatan penelitian. Tentukan
objek penelitian social yang terjadi di sekitar kita. Dan tentukan pendekatan penelitian apa yang
saudara gunakan serta berikan alasan mengapa menggunakan pendekatan penelitian tersebut.
Jawab : objek penelitian social yang terjadi di sekitar kita contoh kasusnya
sebagai berikut :
Cara berpikir kritis yang tumbuh pada peneliti sebagai berikut :
a.Sikap menjunjung tinggi seseorang yang menjadi idolanya
b.Sikap menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah
c.Sikap menerima semua usul dan saran dari berbagai pihak
d.Sikap yang memisahkan pendapat umum dengan pendapat ilmiah
e.Selalu mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika
Pembahasan jawbana yang benar yaitu (E):
Cara berpikir yang diharapkan dari seorang peneliti adalah sebagai berikut:
a.Berpikir skeptis
Seorang peneliti harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu
pernyataan (tidak mudah percaya)
b.Berpikir analisis
Peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi
c.Berpikir kritis
Peneliti harus mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika serta menimbang berbagai hal
secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat.

3).Setelah menentukan objek penelitian dan pendekatan penelitian yang dipilih yang sesuai dengan
jawaban nomor sebelumnya, langkah berikutnya saudara diharuskan untuk menentukan konsep-
konsep dan variable yang akan saudara teliti?
Jawab :
A.Konsep dalam objek penelitian
Berteoretisasi merupakan bagian sangat penting dalam penelitian. Pada tahap ini peneliti
menggunakan istilah “konsep” dan “proposisi” untuk menggambarkan fenomena atau peristiwa yang
diamati dari yang kompleks menjadi sederhana. Konsep sendiri itu apa? Singarimbun dan Effendi
(1987: 33) mendefinisikan konsep sebagai istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan
secara abstrak suatu kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu
sosial. Melalui konsep, peneliti diharapkan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan
menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian (events) yang berkaitan satu dengan lainnya.
Istilah tersebut digunakan untuk mewakili realitas yang kompleks. Dalam penelitian dikenal dua jenis
konsep, yaitu pertama konsep-konsep yang jelas hubungannya dengan fakta atau realitas yang mereka
wakili, dan kedua ialah konsep-konsep yang lebih abstrak atau tidak jelas hubungannya dengan fakta
atau realitas. Kursi adalah sebagai konsep jenis pertama. Dengan menggunakan istilah “kursi”, kita
dengan mudah dapat menangkap makna yang dimaksud, yakni menunjuk pada barang (perabot)
tertentu dengan ciri-ciri yang dimiliki, seperti kaki dan permukaan yang dapat digunakan sebagai
tempat duduk. Kendati jenis dan bentuknya bermacam-macam, konsep “kursi” dapat digunakan untuk
mewakili semua jenis kursi dengan berbagai ciri-cirinya. Proses demikian disebut “abstraksi”, yakni
mengabstraksikan berbagai realitas dengan menggunakan istilah yang dapat diukur dan diamati.
Selain kursi, istilah-istilah lain seperti “meja”, “dipan”, “almari” “pintu” bisa disebut sebagai konsep.
Dalam bidang pendidikan istilah-istilah seperti “kurikulum”, “semester”, “kecerdasan”, “prestasi”,
“buku ajar”, “skripsi”, “makalah”, dan sebagainya adalah juga konsep. Jenis konsep kedua ialah yang
lebih abstrak dari fakta atau realitas yang diwakili, misalnya dalam bidang sosiologi dikenal istilah-
istilah “interaksi sosial”, “dominasi”, “hegemoni”, Antara Konsep, Proposisi, Teori, Variabel dan
Hipotesis dalam Penelitian  Mudjia Rahardjo | 2 “koersi”, “kooptasi” dan “kompetisi” adalah konsep
yang lebih abstrak untuk menggambarkan atau mengilustrasikan realitas sosial. Dalam bidang
kependudukan dikenal konsep seperti “mobilitas”, “fertilitas”, “mortalitas”, “harapan hidup”,
“keluarga inti”, “produktivitas” dan sebagainya. Konsep-konsep abstrak tersebut, menurut
Singarimbun dan Effendi (1995: 33) disebut sebagai inferensi, yakni tingkat abstraksi yang lebih
tinggi dari kejadian-kejadian yang konkrit, sehingga tidak mudah menghubungkannya dengan
kejadian, obyek atau individu tertentu. Selanjutnya konsep yang abstrak tersebut disebut konstruk
(construct), karena dikonstruksikan dari konsep yang lebih rendah tingkatan abstraksinya. Semakin
besar jarak antara konsep atau konstruk ini dengan fakta empirik atau aktivitas yang ingin
digambarkannya, semakin besar pula kemungkinan terjadinya salah pengertian dan salah penggunaan.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam arti yang lebih luas konsep adalah
abstraksi mengenai suatu feno- mena atau peristiwa yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari
sejumlah karakterisktik kejadian, keadaan, kelompok, atau individu tertentu. Migrasi, misalnya adalah
sebuah konsep yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari perilaku mobilitas tertentu manusia.
Perilaku ini berkaitan dengan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain pada waktu tertentu untuk
tujuan tertentu pula. Peranan konsep sangat penting dalam penelitian karena dia menghubungkan
dunia teori dan dunia observasi, antara abstraksi dan realitas, baik realitas konkrit maupun abstrak.
B.Variabel dalam objek penelitian
Agar konsep dapat diteliti secara empiris ia harus dirumuskan secara operasional dengan
mengubahnya menjadi variabel. Caranya adalah dengan memilih dimensi tertentu konsep yang
memiliki variasi nilai. Misalnya, konsep badan. Untuk menjadi variabel ... yang dapat diukur ialah
tinggi, berat, dan bentuknya.

4).Silahkan anda susun langkah-langkah dalam penelitian sesuai dengan pendekatan penelitian,
konsep dan variable yang saudara tentukan pada jawaban nomor sebelumnya!
Jawab:
Langkah- langkah pokok metode ilmiah yang akan mendasari langkah-langkah pendekatan penelitian
yaitu:
1. Merumuskan masalah
Yaitu mengajukan pertanyaan untuk dicari jawabannya. Tanpa adanya masalah tidak akan terjadi
penelitian, karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah. Rumusan masalah penelitian
pada umumnya diajukan dalam bentuk pertanyaan..
2. Mengajukan hipotesis
Yaitu mengemukakan jawaban sementara (masih bersifat dugaan) atas pertanyaan yang diajukan
sebelumnya. Hipotesis penelitian dapat diperoleh dengan mengkaji berbagai teori berkaitan
dengan bidang ilmu yang dijadikan dasar dalam perumusan masalah. Peneliti menelusuri
berbagai konsep, prinsip, generalisasi dari sejumlah literatur, jurnal dan sumber lain berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Kajian terhadap teori merupakan dasar dalam merumuskan
kerangka berpikir sehingga dapat diajukan hipotesis sebagai alternatif jawaban atas masalah.
3. Verifikasi data

Yaitu mengumpulkan data secara empiris kemudian mengolah dan menganalisis data untuk
menguji kebenaran hipotesis. Jenis data yang diperlukan diarahkan oleh makna yang tersirat
dalam rumusan hipotesis. Data empiris yang diperlukan adalah data yang dapat digunakan untuk
menguji hipotesis. Dalam hal ini, peneliti harus menentukan jenis data, dari mana data diperoleh,
serta teknik untuk memperoleh data. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan cara-cara
tertentu yang memenuhi kesahihan dan keterandalan sebagai bahan untuk menguji hipotesis
4. Menarik kesimpulan

Yaitu menentukan jawaban-jawaban definitif atas setiap pertanyaan yang diajukan (menerima
atau menolak hipotesis). Hasil uji hipotesis adalah temuan penelitian atau hasil penelitian.
Temuan penelitian dibahas dan disintesiskan kemudian disimpulkan. Kesimpulan merupakan
adalah jawaban atas rumusan masalah penelitian yang disusun dalam bentuk proposisi atau
pernyataan yang telah teruji kebenarannya.

Sumber Referensi : Buku Materi Pokok 4216 Metodologi Penelitian Sosial

Anda mungkin juga menyukai