325-327 Fira
325-327 Fira
Integral perkalian fungsi tidak mempunyai formula terkait dengan integral masing–masing
fungsi seperti halnya formula derivatif perkalian fungsi. Perlu untuk diingatkan bahwa
( )( )
b b b
∫ fg≠ ∫ f ∫ g
a a a
Sudah menjadi kebiasaan dalam perhitungan integral, bila domain integral [a , b] terpecah
oleh sebuah titikc , yaitu a< c< b dan terbentuk dua subinterval [a , c ] dan [c , b ] maka formula
berikut sering sekali digunakan.
b c b
∫ f =∫ f +∫ f
a a c
Ini adalah sifat aditif integral yang dijustifikasi pada teorema berikut.
Teorema 15.10. Misalkan f : [a , b]→ R fungsi terbatas. Maka f terintegral pada [a , b] jika
dan hanya jika ia terintegralkan pada [a , c ]dan [c , b ] dengan
b c b
∫ f =∫ f +∫ f
a a c
Bukti : diberikan ϵ >0 sebarang. Misalkan f 1 :=f |[ a ,c ] yaitu restriksi fungsi f pada [a , c ] dan
juga f 2 :=f |[ c ,b ]. Mengingat f 1 dan f 2 terintegral maka terdapat partisi P1 pada [a,c] dan P2
pada [c , b ] sehingga berlaku
ϵ ϵ
U ( P1 ; f 1 )−L ( P1 ; f 1 ) < dan U ( P2 ;f 2 ) −L ( P2 ;f 2) <
2 2
Ambil Pϵ :=P1 ∪ P 2 maka Pϵ adalah partisi pada [a , b]. Berdasarkan fakta-fakta ini maka
diperoleh
U ( Pϵ ; f ) −L ( P ϵ ; f )=(U ( P 1 ; f 1 )+ U ( P 2 ; f 2 ))−( L ( P1 ; f 1 ) + L ( P2 ; f 2 ) )
¿ ( U ( P1 ;f ) −L ( P 1 ; f ) ) + ( L ( P2 ; f ) −L ( P2 ; f ) ) < ϵ
Jadi, berdasarkan kriteria Riemann disimpulkan f terintegral pada [a , b]. (→) : Diketahui f
terintegral pada[a , b] maka untuk ϵ >0 sebarang, terdapat partisi P pada [a , b] sehingga
U ( P; f )−L ( P ; f ) < ϵ
Jadikanc sebagai titik partisi dengan mengambil partisi P' :=P ∪ { c } . Mengingat P' penghalus
P maka berlaku
(U ( P1 ; f 1 ) −L ( P1 ; f 1 ) )+ ¿
' '
Oleh karena jumlah dua kuantitas yang tak negatif ini kurang dari ϵ maka demikian juga
masing-masing sukunya, yaitu
∫ f ≤U ( P ; f ) =U ( P ; f 1 ) +U ( P
' '
1
'
2 ; f 2) < L ( P ; f 1) + L ( P ; f 2 ) +2 ϵ ≤ ∫ f +∫ f +2 ϵ
'
1
'
2
a a c
¿ L ( P1 ; f 1 ) + L ( P2 ; f 2 ) +2 ϵ
' '
b
¿ L ( P ; f ) +2 ϵ<∫ f +2 ϵ
'
( )
b c b
−2 ϵ <∫ f − ∫ f +∫ f <2 ϵ
a a c
Atau
|∫ (∫ ∫ )|
b c b
f− f + f <2 ϵ
a a c
Maka berlaku
b m ck
∫ f =∑ ∫ f
a k=1 ck−1
Latihan 15.6. Buktikan sifat translasi invarian berikut: jika f terintegral Riemann pada [a , b]
dan c ∈ R , maka fungsi g yang didefinisikan pada [a+c,b+c] dengan
b +c b
∫ g ( x ) dx=∫ f ( x ) dx
a +c a
{
X J ( x ) ≔ 1bila x ∈ J
0 bila x ∉ J
Definisi 15.6. Fungsi tangga adalah fungsi yang hanya memiliki berhingga banyak nilai
berbeda. Dengan kata lain, ia merupakan kombinasi linier fungsi-fungsi karakteristik
m
φ ( x ) ≔ ∑ k i X Ji ( x)
i=1
Ilustrasi grafis fungsi karakteristik dan fungsi tangga diberikan pada Gambar 15.7. Pada panel
kiri, fungsi karakteristik hanya mempunyai dua nilai, yaitu tidak nol pada subdomain I dan
lainnya nol. Sedangkan pada panel kanan, fungsi tangga memiliki banyak nilai tidak nol
tetapi masih berhingga. Sebagai pembanding fungsi f ( x ) ≔ x2 memiliki tak berhingga banyak
nilai tak nol pada [a , b], bahkan takterbilang.
Teorema 15.11. Bila J suatu interval pada [a , b], katakan J=[c ,d ] maka fungsi X [ c, d ]
terintegral Riemann pada [a , b] dengan
b
∫ X [c ,d ] ( x ) dx=d−c
a
{ 1 1
n
1
n
1
}
Bukti. Ambil Pn= a , c− , c+ , d− , d + ,b partisi pada [a , b], seperti ditunjukkan pada
n n
gambar 15.8. Ambi saja n cukup besar, misalnya n ≥ n0untuk suatu bilangan asli n 0 agar
semua titik-titik tersebut masuk di dalam interval [a,b]. Dengan mudah diperoleh hasil
berikut.
2 2
U ( Pn ;f ) =d−c+ dan L ( Pn ; f ) =d−c−
n n