Anda di halaman 1dari 20

BEDAH KISI-KISI SOAL UP GKMI GEL 2 TAHUN 2021

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN KEMENTERIAN AGAMA RI


MATEMATIKA (31 - 40)
Soa Indikator Materi Soal Kunci
l jawaba
n
31 Kelipatan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan 1. Tiga orang anak berenang ditempat yang sama B
Persekutuan Terbesar (FPB) secara bergantian. Yuda berenang setiap 4 hari.
Terkecil KPK atau Kelipatan Persekutuan Terkecil adalah bilangan kelipatan Rendy berenang setiap 6 hari, dan Catur berenang
(KPK) dan terkecil yang sama dari banyaknya suatu bilangan tertentu. setiap 8 hari. Mereka berenang bersama pada
Faktor Sedangkan FPB atau Faktor Persekutuan Terbesar adalah faktor tanggal 20 Januari 2019. Maka ketiga anak itu
Persekutuan persekutuan yang nilainya terbesar di antara faktor-faktor berenang bersama berikutnya pada tanggal...
Terbesar persekutuan lainnya. a. 12 Februari 2019
(FPB) Cara mencari FPB dan KPK dengan tabel: b. 13 Februari 2019
Disajikan soal c. 14 Februari 2019
cerita yang d. 15 Februari 2019
berhubungan e. 16 Februari 2019
dengan KPK 2. Ibu Rogu ingin membagi buah-buahan secara merata E
atau kepada teman-teman Rogu. Karena ini merupakan
FPB, masalah pembagian, maka ada berapakah dari FPB,.
mahasiswa Jadi, kita bisa mencari nilai FPB nya terlebih
dapat dahulu.Diperoleh faktor prima dari 96, 48, dan 72
menggunakan adalah sebagai berikut:
prinsip KPK a. 20
atau b. 21
FPB c. 22
d. 23
e. 24
3. Siswa-siswi kelas 5 MI Surabaya mengamati D
demontrasi praktikum nyala lampu dengan
menggunakan tiga buah bohlam lampu dengan
warna berbeda. Masing-masing lampu berkedip
dengan waktu yang berbeda. Lampu hijau berkedip
setiap 10 detik, kemudian lampu kuning setiap 25
detik dan lampu merah setiap 30 detik. Apabila
ketika jam menunjukkan waktu pukul 08.25 tepat
ketiga lampu berkedip bersamaan, pada pukul
berapa ketiga lampu akan berkedip bersamaan
untuk ketiga kalinya?
a. Pukul 08.26
b. Pukul 08.27
c. Pukul 08.28
d. Pukul 08.30
e. Pukul 08.31
32 Operasi dua Himpunan 1. Diketahui: 1.A
himpunan Definisi: Suatu himpunan adalah suatu kumpulan objek yang K = {bilangan prima antara 2 dan 12}
atau lebih: terdefinisi dengan baik. L = {4 bilangan kelipatan 3 yang pertama}
Diberikan soal Salah satu cara menuliskannya yaitu dengan cara mendaftar Irisan himpunan K dan himpunan L adalah ....
cerita yang semua anggotanya di antara dua tanda kurung kurawal dan a. {3}
memuat masing-masing anggotanya dipisahkan oleh tanda koma. Untuk b. {3,5,6,7,9,11,12}
penerapan penamaan himpunan biasanya digunakan huruf besar (huruf c. {5,6,7,9,11,12}
himpunan kapital) sedangkan untuk penamaan anggotanya digunakan d. {3,6,9}
dalam huruf kecil. Misalnya jika 𝑥 adalah anggota dari himpunan 𝑋, e. {6,7,9,11,12}
kehidupan maka kita tuliskan sebagai 𝑥 ∈ 𝑋. Namun jika 𝑥 bukan anggota
sehari-hari, dari himpunan 𝑋, maka kita tuliskan sebagai 𝑥 ∉ 𝑋.
mahasiswa Contoh: Himpunan bilangan asli, ℕ = {1,2,3, 4 … }
dapat
menerapkan Dikenal pula himpunan kosong (empty set) yang
operasi dua didefinisikan sebagai berikut:
himpunan atau Definisi: Suatu himpunan yang tidak mempunyai anggota
lebih. disebut himpunan kosong dan dinotasikan dengan ∅ atau {}.
{∅} adalah himpunan yang memuat himpunan kosong.
Himpunan ini hanya mempunyai satu anggota. Perhatikan bahwa 2. Diketahui: 2.B
kita boleh menuliskan ∅ ∈ {∅}, namun tidak benar bahwa ∅ ∈ ∅. A = {4, 6, 8}
B = {1, 2, 3, 4, 6}
Relasi dua himpunan C = {0, 2, 4, 6, 8, 10}.
Definisi: Dua himpunan dikatakan sama jika keduanya memiliki Pernyataan yang benar adalah . . . .
anggota-anggota yang sama. Jika himpunan 𝑋 sama dengan a. A⊂B
himpunan 𝑌, maka kita tuliskan 𝑋 = 𝑌. Jika kedua himpunan b. A⊂C
tersebut tidak sama, maka dituliskan 𝑋 ≠ 𝑌. c. B⊂C
Contoh: Himpunan {5,7,8} sama dengan himpunan {7,8,5}.
d. C⊂B
Kardinalitas (banyaknya anggota) suatu himpunan e. C⊂A
Definisi: Jika himpunan 𝑋 memiliki anggota yang berhingga 3. Diketahui: 3.C
banyaknya, maka dikatakan bahwa 𝑋 adalah himpunan hingga. A = {x|2 ≤ x < 6}
Jika 𝑋 himpunan hingga, maka banyaknya anggotanya disebut B = {x|4 ≤ x ≤ 8}.
sebagai kardinalitas dari 𝑿 dan dinotasikan dengan |𝑋|. Maka A∩B adalah . . . .
Contoh: himpunan {2, 3, 5, 7} memiliki kardinalitas 4. Jadi, |𝑋| = a. {3, 4}
4
b. {3, 4, 5}
Subset dan Proper subset c. {4, 5}
Definisi: Misalkan 𝑋 suatu himpunan. Suatu himpunan 𝑌 d. {4, 5, 6}
dikatakan himpunan bagian (subset) dari 𝑋 jika setiap anggota e. {5,6}
dari 𝑌 adalah anggota dari 𝑋 dan dinotasikan sebagai 𝑌 ⊆ 𝑋. Suatu 4.C
4. Diketahui:
subset 𝑌 dari 𝑋 dikatakan proper subset dari 𝑋 jika 𝑌 ≠ 𝑋 dan
P = {faktor dari 18}
dinotasikan sebagai 𝑌 ⊂ 𝑋.
Q = {faktor dari 12}
Contoh:
Maka P∪Q adalah . . . .
1) Himpunan 𝑌 = {1, 2, 3} adalah subset dari himpunan 𝑋 =
a. {1, 2, 3, 4, 6, 12}
{1,2,3, {3,4}}, namun himpunan {1,2,3} bukan subset dari
b. {1, 2, 3, 4, 9, 12, 18}
himpunan {2,3,4} atau {2,3}.
c. {1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18}
2) Himpunan {1,2,5} adalah proper subset dari {−6,0,1,2,3,5}.
d. {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 12, 18}
Namun untuk sebarang himpunan 𝑋, himpunan bagian 𝑋
e. {1,2,3,6}
bukanlah proper subset dari 𝑋

Operasi pada himpunan (gabungan (union), irisan


(intersection), selisih (difference), komplemen
(complement), dan perkalian)
Definisi: Misalkan 𝑋 dan 𝑌 adalah himpunan
1. Gabungan dari 𝑋dan 𝑌, dinotasikan 𝑋 ∪ 𝑌, adalah suatu
himpunan yang terdiri dari anggota-anggota di 𝑋 atau di 𝑌,
atau di keduanya, yakni 𝑋 ∪ 𝑌 = {𝑥 | 𝑥 ∈ 𝑋 atau 𝑦 ∈ 𝑌}.
2. Irisan dari 𝑋 dan 𝑌, dinotasikan 𝑋 ∩ 𝑌, adalah suatu himpunan
yang terdiri dari anggota-anggota 𝑋 dan anggota-anggota 𝑌,
yakni 𝑋 ∩ 𝑌 = {𝑥 | 𝑥 ∈ 𝑋 dan 𝑦 ∈ 𝑌}.
3. Selisih dari 𝑋 dan 𝑌, dinotasikan 𝑋\𝑌, adalah himpunan unsur-
unsur (anggota) yang berada di 𝑋 namun tidak berada di 𝑌.
Dengan kata lain kita membuang unsur-unsur 𝑌 yang berada
di 𝑋. Jika 𝑌 subset dari 𝑋, maka 𝑋\𝑌 disebut juga sebagai
komplemen dari 𝑌 di 𝑋 dan dinotasikan sebagai .
4. Perkalian dari 𝑋 dan 𝑌, dinotasikan 𝑋 × 𝑌, adalah himpunan
semua pasangan (𝑥, 𝑦) yang mungkin di mana 𝑥 ∈ 𝑋 dan 𝑦 ∈ 𝑌,
yakni 𝑋 × 𝑌 = {(𝑥, 𝑦)| 𝑥 ∈ 𝑋 dan 𝑦 ∈ 𝑌}.

Contoh: Misalkan 𝐴 = {1,2,6} dan 𝐵 = {2,3,7}. Maka


1) Gabungan dari 𝐴 dan 𝐵 adalah 𝐴 ∪ 𝐵 = {1,2,3,6,7},
2) Irisan dari 𝐴 dan 𝐵 adalah 𝐴 ∩ 𝐵 = {2},
3) Selisih dari 𝐴 dan 𝐵 adalah 𝐴\𝐵 = {1,6},
4) Komplemen dari 𝐴 adalah 𝐴𝑐 = {3,4,5,7,8,9,10}, 5) Perkalian
dari 𝐴 dan 𝐵 adalah 𝐴 × 𝐵 = {(1,2), (1,3), (1,7), (2,2), (2,3),
(2,7), (6,2), (6,3), (6,7)}.
33 Persamaam Menilai konsep himpunan melalui penyelesaian sistem persamaan Di toko Busana, harga celana panjang adalah 3 kali harga D
linier satu linier satu peubah dan dua variabel, penyelesaian persamaan kuadrat kemeja. Jika harga 3 celana panjang dan 1 kemeja adalah
peubah dan dan pertidaksamaan kuadrat, penyelesaian pertidaksamaan linier dan Rp. 440.000,00, maka harga 1 celana panjang adalah ...
dua peubah: pertidaksamaan kuadrat A. Rp. 40.000,00
Disajikan cerita B. Rp. 60.000,00
yang Persamaam linier satu peubah dan dua peubah C. Rp. 80.000,00
berhubungan D. Rp. 132.000,00
dalam Persamaam linier satu peubah dan dua peubah E. Rp. 140.000,00
kehidupan Cara :
sehari-hari, 1 celpan = 3 kemeja
mahasiswa
dapat 3 celpan + 1 kemeja = 3 x 3 + 1 = 10
menyelesaikan kemeja = 440.000
masalah @kemeja = 44.000
dengan
menerapkan 1 celpan = 3 kemeja = 3 x 44.000 = 132.000
konsep
persamaam
linear
34 Bangun datar : Persegi 1. Perhatikan gambar sketsa taman berikut 1.C
Diberikan Sifat Persegi
gambar bangun 1. Seluruh sisi-sisinya memiliki ukuran panjang yang sama serta
datar, seuruh sisinya berhadapan sejajar.
mahasiswa 2. Masing-masing sudut yang dimilikinya adalah sudut siku-siku.
dapat 3. Memiliki dua diagonal dengan ukuran panjang yang sama sama
menggunakan serta berpotongan di tengah-tengah dan membentuk sudut siku-
konsep bangun siku.
datar untuk 4. Pada masing-masing sudutnya di bagi dua sama besarnya oleh Sebidang taman berbentuk jajaran genjang.
menyelesaikan diagonalnya. Bagian dalam taman dengan panjang AB = 20 m
masalah 5. Memiliki empat buah sumbu simetri. dan panjang DE = 15 m.
geometri Rumus luas persegi, yaitu: Disekeliling taman akan dibuat jalan, Jika kebun
L=SxS dan taman sebangun, luas jalan adalah
Rumus keliling persegi, yaitu: a. 66 m2
K = S + S + S + S ataupun K = 4 x S b. 132 m2
Keterangan: c. 156 m2
L: Luas d. 300 m2
K: Keliling e. 360 m2
S: Sisi 2. perhatikan

Persegi Panjang 2.B


Sifat Bangun Datar Persegi Panjang
1. Masing-masing sisi-sisi yang berhadapan memiliki ukuran sama
panjang dan juga sejajar.
2. Seluruh sudutnya merupakan sudut siku-siku.
3. Mempunyai dua buah diagonal yang sama panjang serta saling
Luas bangun tersebut adalah...
berpotongan di titik pusat bangun persegi panjang. Titik tersebut
a. 1.368 cm2
adalah membagi dua bagian diagonal dengan ukuran sama
b. 1.386 cm2
panjang.
c. 1.836 cm2
4. Mempunyai dua buah sumbu simetri yakni sumbu vertikal dan
d. 1.863 cm2
juga sumbu horizontal.
e. 1.836 cm2
Rumus luas persegi panjang, yaitu:
L=pxl
Rumus keliling persegi panjang, yaitu: 3. 1. Memiliki empat sisi yang sama panjang 3.D
K  = 2 x (p + l) 2. ada 2 pasang sisi yang sejajar yaitu ab dan cd
Keterangan: kemudian ad dengan bc
L: Luas 3. Mempunyai 2 pasangsudut yang sama besar
K: Keliling 4. Jumlah ke 4 sudutnya adalah 360◦
p: panjang 5. mempunyai dua sudut simetri
l: lebar
Keterangan di atas adalah merupakan ciri-ciri
Segitiga Bangun datar ...
Sifat Bangun Datar Segitiga a. Persei Panjang
1. Pada bangunan segitiga, ketiga sudutnya memiliki besaran 180º. b. Trapesium
(jika dijumlahkan hasilnya 180) c. Layang – laying
2. Sifat Segitiga mempunyai 3 sisi serta 3 titik sudut. d. Bela ketupat
Rumus luas segitiga yaitu: e. Segitiga
Luas = ½ x a x t
Rumus keliling segitiga yaitu:
Keliling = s + s + s atau K = a + b + c

Jajargenjang
Sifat-sifat bangun datar jajargenjang
1. Sifat pada Jajar Genjang tidak memiliki simetri lipat.
2. Jajar Genjang memiliki simetri putar tingkat dua.
3. Sudut Jajar Genjang yang berhadapan memiliki ukuran yang sama
besar.
4. Jajar Genjang memiliki 4 sisi serta 4 sisi sudut.
5. Diagonal yang dimilikinya memiliki panjang yang tidak sama.
6. Jajar Genjang memiliki 2 Pasang Sisi yang sejajar serta sama
panjang.
7. Jajar Genjang memiliki 2 buah sudut tumpul dan 2 buah sudut
lancip.
Rumus yang ada pada Bangun Datar Jajar genjang
Nama Rumus

Keliling (KL) KL = 2 × (a + b)

Luas (L) L = a × t


Sisi Alas (a) a = (KL ÷ 2) – b

Sisi Sisi Miring


a = (KL ÷ 2) – a
(b)

t diketahui L t=L÷a

a diketahui L a=L÷t

Belah Ketupat
Sifat Bangun Datar Belah Ketupat
1. Keempat sisinya sama panjang.
2. Memiliki 2 diagonal yang saling tegak lurus.
Diagonal 1 (d1) dan diagonal 2 (d2) pada belah ketupat saling
tegak lurus membentuk sudut siku-siku (90°).
3. Sudut yang saling berhadapan memiliki besar yang sama.
Pada belah ketupat sudut yang berhadapan memiliki besar yang
sama. Ilustrasi di atas menunjukkan besar sudut ∠ABC = ∠ADC dan
∠BAD = ∠BCD.
4. Besar pada keempat titik sudutnya 360º.
5. Memiliki 2 sumbu simetri yang di mana adalah diagonalnya.
6. Belah Ketupat memiliki Simetri Putar tingkat 2.
7. Memiliki 4 buah sisi dan 4 buah titik sudut.
8. Keempat sisi belah ketupat mempunyai panjang yang sama.
Rumus yang ada pada Bangun Datar Belah Ketupat
Nama Rumus

KL = s + s + s + s
Keliling (Kll)
KL = s × 4

Luas (L) L = ½ × d1 × d2

Sisi (s) s = KL ÷ 4

Diagonal 1
d1 = 2 × L ÷ d2
(d1)
Diagonal 2
d2 = 2 × L ÷ d1
(d2)
Lingkaran
Sifat Bangun Datar Lingkaran
1. Mempunyai simetri putar tak terhingga.
2. Mempunyai simetri lipat dan juga sumbunya yang tak terhingga.
3. Tidak memiliki titik sudut.
4. Memiliki satu buah sisi.
Nama Rumus

Diameter
d=2×r
(d)

Jari-jari (r) r = d ÷ 2

L=πxrxr
Luas (L) atau
L = π x r2

Keliling (Kll) Kll = π x d

r = kll/ 2π
Mencari r
r = √L/ √π
Layang-layang
Sifat Bangun Datar Layang – layang
1. Layang-layang adalah suatu bangun datar dengan 4 sisi
(quadrilateral).
2. Memiliki 2 pasangan sisi yang membentuk sudut yang berbeda.
Pasangan 1 merupakan sisi a dan b, membentuk sudut ∠ABC.
Pasangan 2 merupakan sisi c dan d, membentuk sudut ∠ADC.
3. Memiliki sepasang sudut yang saling berhadapan dengan besar
ukuran yang sama.
Sudut ∠BAD serta ∠BCD saling berhadapan dan memiliki besar
yang sama.
4. Memiliki 2 diagonal dengan panjang yang berbeda.
5. Diagonal layang-layang saling tegak lurus (90º).
6. Diagonal terpanjang adalah sumbu simetri layang-layang.
7. Layang-layang hanya mempunyai 1 sumbu simetri.
Rumus yang ada pada Bangun Datar Layang – layang
Nama Rumus

Luas (L) L = ½ × d1 × d2

KL = a + b + c + d
Keliling (KL)
KL = 2 × (a + c)

Diagonal 1
d1 = 2 × L ÷ d2
(d1)

Diagonal 2
d2 = 2 × L ÷ d1
(d2)

a atau b a = (½ × Kll) – c

c atau d c = (½ × Kll) – a

35 Konsep Bangun ruang (3 dimensi) 1. Jika diketahui AB = 14 cm, BC = 9 cm, CD=DE= 5 1….
bangun Kubus cm, FE = 7 cm dan BH = 6 cm
ruang (3 Kubus terdapat 6 (enam) buah sisi yang berbentuk persegi dengan Tentukan volume bangun ruang di bawah ini !
dimensi) luas yang sama besar diantarasisinya.Terdapat 12 (dua belas) rusuk
Diberikan dengan panjang rusuk yang sama panjang.Semua sudut bernilai 90
gambar bangun derajat ataupun siku-siku.
ruang, Rumus:
mahasiswa
dapat
menggunakan a. 332 cm3
konsep bangun b. 342 cm3
ruang untuk Balok c. 442 cm3
menyelesaikan d. 452 cm3
masalah e. 462 cm3
geometri
Bola 2.D
2. Perhatikan gambar dibawah ini!

Tabung

Volume bangun di atas adalah…


a. 4.860 cm2
Kerucut b. 3.888 cm2
c. 1.620 cm2
d. 1.296 cm2
Limas e. 1.060 cm2
3.A
3. Diberikan kue berbentuk kusbus. Kue tersebut
dipotong berbentuk limas dengan alas segitiga.

Prisma

Luas sisa roti setelah dipotong adalah … .


A. 121,5 + (4,5 x 9√ 2)
B. 121,5 + (9 x 9√ 2)
C. 121,5 + (4,5 x 4,5√ 2)
D. 121,5 + (9 x 45√ 2)
E. 121,5 + (4,5 x 9)

36 Menganalisis 1. Sudut, Sebangun dan Kongruen 1. Perhatikan gambar berikut! 1.C


konsep 1) Sudut
kongruensi Sudut merupakan gabungan dua sinar garis yang titik
dan pangkalnya berhimpit.
kesebangunan
:
Disajikan dua A
bangun datar, t
du
mahasiswa Ka ki su
dapat
Kaki sudut
menganalisis Titik sudut O
konsep B
kongruensi dan Berdasarkan ukuran sudut, berikut adalah macam- Segitiga ABC kongruen dengan segitiga POT.
kesebangunan macam istilah sudut: Pasangan sudut yang sama besar adalah ⋯⋅
untuk a. Sudut lancip adalah sudut yang besarnya antara 0 ° dan A. ∠BAC dan ∠POT
menyelesaikan 90 ° B. ∠BAC dan ∠PTO
masalah b. Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya 90 ° C. ∠ABC dan ∠POT
geometri
c. Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya antara 90 ° dan D. ∠ABC dan ∠PTO 2.D
180 ° E. ∠BAC dan ∠PTO
d. Sudut lurus adalah sudut yang besarnya 180 ° 2. Berikut ini ditampilkan ukuran panjang dan lebar
dari 4 buah persegipanjang.
(i) 10 cm, 15 cm
Berdasarkan hubungan sudut dengan sudut lain, berikut (ii) 16 cm, 20 cm
adalah macam-macam istilah sudut: (iii) 18 cm, 12 cm
a. Dua sudut disebut berpelurus, jika jumlah besar sudut (iv) 12 cm, 15 cm
keduanya 180 ° Pasangan persegipanjang yang sebangun adalah….
A. (i) dan (ii)
B. (ii) dan (iii)
C. (i) dan (iv), (ii) dan (iii)
D. (i) dan (iii), (ii) dan (iv)
3. Perhatikan gambar di bawah! 3.A

b. Dua sudut disebut berpenyiku, jika jumlah besar sudut


keduanya 90 °

Segitiga ABC siku-siku di B. Jika AD = 3 cm, DB = 2


cm dan BC = 4 cm, maka panjang DE adalah ….

A. 2,4 cm
B. 6,7 cm
C. 3,75 cm
D. 3,6 cm
4. Perhatikan dua segitiga ABC dan PQR di samping!

4.D

2) Sebangun
Dua bangun geometri atau lebih dikatakan sebangun jika
dan hanya jika bangun-bangun tersebut memiliki bentuk
yang sama.

3) Kongruen
Dua bangun geometri atau lebih dikatakan kongruen jika Jika segitiga ABC dan PQR sebangun, maka panjang
dan hanya jika bangun-bangun tersebut memiliki bentuk dan AB adalah ….
ukuran yang sama. A. 2 cm
B. 3 cm
C. 4 cm
D. 5 cm
Pembahasan :

1. Amati sisi yang mengapit sudut


2. Persegipanjang yang sebangun akan memiliki
perbandingan panjang dan lebar yang sama:
(i) 10 cm, 15 cm → 2 : 3
(ii) 16 cm, 20 cm → 4 : 5
(iii) 18 cm, 12 cm → 3 : 2
(iv) 12 cm, 15 cm → 4 : 5

3.

4. Karena segitiga ABC dan PQR sebangun, maka


37 Konsep mean RATA-RATA 1. Nilai rata-rata tes matematika dari kelompok siswa 1.A
data tunggal a. Rata-Rata Data Acak (Ungrouped Data) dan kelompok siswi di suatu kelas adalah 5 dan 7. Jika
dan data  Rata-rata disimbolkan dengan (baca : x bar).x nilai rata-rata di kelas tersebut adalah 6,2 maka
kelompok:  Jika x 1 , x 2 , x 3 ,… , x nmenyatakan sampel acak ukuran 𝑛 maka perbandingan banyak siswa dan siswi adalah ….
Disajikan rataan sampel dinya A. 2:3
kumpulan data x1 , x2 , x3 , … , xn ∑ xi B. 3:4
tunggal atau  takan oleh statistik x= = . C. 2:5
n n
data kelompok  Contoh: D. 3:5
hasil penelitian, Misal nilai lima ulangan harian mata pelajaran Matematika E. 1:2
mahasiswa 80, 80, 70, 90, 80. Tentukan rata-rata data tersebut ! 2. Nilai rata-rata ujian Matematika 20 siswa suatu MI
dapat Jawab : yang diambil secara acak adalah 76,45. Data nilai 2.B
menentukan 80+80+70+ 90+80 400 yang diperoleh sebagai berikut.
rata-rata hitung x= = =80 Frekuensi 4 6 2 3 2 2 1
5 5
data tunggal Jadi, Rata-rata dari nilai ulangan harian tersebut adalah 80. 8 6
atau data b. Rata-Rata Data Berkelompok (Grouped Data) Nilai 85 x 72 60 55
kelompok  Secara matematis rata-rata (mean) data berkelompok adalah: 2 3
tesebut.
Tentukan Nilai x…………..
A. 86
B. 87
Keterangan: C. 88
𝑥̅ = rata-rata (means) D. 89
𝑥𝑖 = nilai tengah interval kelas ke- 𝑖 E. 70
3. Nilai rata-rata ujian Matematika dari 40 siswa adalah 3.C
𝑓𝑖 = frekuensi interval kelas 𝑖
 Contoh: 50. Jika nilai ujian 7 siswa digabung dengan kelompok
tersebut, maka nilai rata-rata ujian matematika
menjadi 57. Apabila 2 anak mendapat nilai 100, maka
nilai yang didapatkan 5 anak lainnya adalah sama
yaitu....
a. 98,5
b. 95,9
c. 95,8
d. 95,5
e. 98,8

38 Konsep Median data tunggal dan data kelompok 1. Nilai penilaian harian Matematika anak kelas 4 MI 1.B
median Median yang terdiri dari 20 siswa adalah 55, 60, 70, 75, 80,
dalam ukuran Median atau nilai tengah adalah nilai tengah jika segugus data 90, 100, 90, 60, 50, 70, 75, 100, 85, 90, 85, 80, 75, 95,
pemusatan diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya. 80. Dari data tersebut nilai mediannya adalah ….
data Median data acak a. 75
Disajikan a. Median data ganjil: data diurutkan terlebih dahulu,kemudian b. 80
kumpulan data tinggal menentukan mediannya. c. 85
tunggal atau b. Median data genap d. 90
data kelompok Dirumuskan sebagai berikut: e. 95
hasil penelitian 2. Banyaknya baju (dalam potong) yang terjual di toko 2.B
mahasiswa Salma selama 20 hari sebagai berikut:
dapat 15 20 10 18 12 25 16 16 14 30 13 13 16 15 12 19 18
menentukan Median untuk data kelompok (grouped data), dirumuskan 12 17 20
median data sebagai berikut: median dari data tersebut adalah...
tunggal atau a. 15
data kelompok b. 16
tersebut c. 17
d. 18
e. 19
3. Hasil survey lembaga penelitian sebuah LSM tentang 3.A
banyaknya guru yang melalukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) di kecamatan Jetis adalah
sebagai berikut:

Median data tersebut adalah......................


a. 19, 5 + ((9,5-8 )/10) x 10
b. 19, 5 + ((9,5-8 )/10) x 9
c. 20, 5 + ((9,5-8 )/10) x 9
d. 20, 5 + ((9,5-8 )/10) x 10
e. 10, 5 + ((9,5-8 )/10) x 10
39 Modus data Cara mencari modus data tunggal 1. Mahasiswa AKPER melakukan penelitian berat badan 1.B
tunggal dan Kalian hanya perlu mengurutkan data yang ada mulai dari yang siswa di MI Nurul Huda Sambikerep kelas 2 yang
data terkecil hingga yang terbesar serta amatilah nilai mana yang paling berjumlah 16 siswa. Hasil yang diperoleh dari
kelompok : sering muncul atau memiliki frekuensi terbanyak dan foila itulah penelitian mahasiswa tersebut dalam satuan kg
Disajikan modus yang kalian cari, sungguh mudah bukan. adalah sebagai berikut: 18, 16, 16, 17, 18, 17, 16, 19,
kumpulan data 16,18, 16, 15. Modus dari data hasil penelitian
tunggal atau Cara mencari modus data tunggal mahasiswa tersebut adalah….
data kelompok Rumus Modus Data Berkelompok a. 15 kg
hasil penelitian b. 16 kg
mahasiswa
dapat
menentukan
M O=b+
( b1
)
b 1+ b2
p
c. 17 kg
d. 18 kg
e. 19 kg
Ket: 2.B
modus data 2. Disajikan data frekuensi sebagai berikut:
tunggal atau  Mo = Modus, Jarak tempuh Frekuensi
data kelompok  b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak, (km)
tesebu  p = panjang kelas interval, 21-30 6
 b1=fm−fm−1 (frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas 31-40 4
sebelumnya), 41-50 20
51-60 16
b2=fm−fm+1 (frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas 61-70 10
sesudahnya 71-80 4

Modus dari data tersebut diatas adalah …


a. 48,8
b. 48,5 3.B
c. 47,2
d. 46,5
e. 45,5
3. Penelitian uang saku siswa MI At-Taufiq Kediri
dengan sampel 24 siswa adalah sebagai berikut.

300 500 400 200 500 250 250 500


0 0 0 0 0 0 0 0
250 400 500 300 200 300 250 400
0 0 0 0 0 0 0 0
500 200 250 500 300 250 250 200
0 0 0 0 0 0 0 0

Tentukan modus data tersebut !


a. 2000
b. 2500
c. 3000
d. 4000
e. 5000
40 Tabel Konjungsi 1. Diberikan data : 1.C
Konjungsi, Adalah gabungan dari beberapa pernyataan yang Pernyataan p bernilai salah
disjungsi dan dihubungakn dengan kata hubung dan. Konjungsi dari Pernyataan q bernilai benar
implikasi : Tentukan nilai kebenaran dari konjungsi di atas:
pernyataan p dan q dapat dinotasikan dengan pq .
Diberikan b. pq
beberapa Konjungsi harus mnyertakan komponen-komponennya
c. p q
pernyataan, dan harus bernilai benar semua. Penulis menyimpulkan d. pq
mahasiswa maksudnya konjungsi dapat dikatakan bernilai benar e. p q
dapat apabila pernyataan p bernilai benar dan pernyataan q 2. pernyataan majemuk berikut ini yang bernilai benar 2.B
mengevaluasi juga bernilai benar. Jika ada salah satu pernyataan yang adalah…
nilai kebenaran bernilai salah, maka konjungsinya bernilai salah. a. 9 dan 14 adalah bilangan yang habis dibagi 3
dari b. Bandung atau Palembang adalah kota yang
Penulis mencantumkan tabel logika matematika tentang
pernyataan terletak di pulau Jawa
majemuk konjungsi untuk mempermudah proses pemahaman.
c. 20 habis dibagi 6 dan jumlah sudut-sudut daam
konjugsi, segitigaadalah 360°
disjungis atau d. Surabaya ibukota provinsi Jawa Timur dan
implkasi. Bandung di Jawa Tengah
e. 2008 adalah tahun kabisat dan jumlah hari pada
bulan Februari adalah 28

Penulis memberikan contoh sebagai berikut:


p: 2 adalah bilangan prima Msing-masing dari pernyataan
q : 2 adalah bilangan genap tersebut bernilai benar

Jadi konjungsinya adalah p^q = 2 adalah bilangan


prima dan genap

Disjungsi
Adalah gabungan dari beberapa pernyataan yang
dihubungakn dengan kata hubung atau. Disjungsi dari
pernyataan p dan q dapat dinotasikan dengan pVq .
Penulis menyimpulkan bahwa disjungsi ini merupakan
kebalikan dari konjungsi. Disjungsi dapat dikatakan
bernilai salah apabila pernyataan p bernilai salah dan
pernyataan q juga bernilai salah. Jika ada salah satu
pernyataan yang bernilai benar, maka disjungsinya
bernilai benar.
Penulis mencantumkan tabel logika matematika tentang
disjungsi untuk mempermudah proses pemahaman.

Penulis memberikan contoh sebagai berikut:


p: Ayam adalah hewan unggas (benar)
q : Ayam termasuk hewan karnivora (salah)

Jadi konjungsinya adalah pVq = Ayam adalah hewan


ungags atau karnivora
Selanjutnya adalah negasi. Negasi dari konjungsi dan
disjungsi dapat dinotasikan dalam tabel yang penulis
berikan dibawah ini:
Konjungsi/ Negasi Bentuk lain dari
Disjungsi negasi
p^q ¿^q ) pV q
pVq ¿Vq ¿ p^ q
A.Implikasi dan Biimplikasi
Implikasi
Adalah gabungan dari beberapa pernyataan yang
menggunakan kata hubung “Jika…. Maka…”. Implikasi
dari pernyataan p dan q dapat dinotasikan dengan p →q
yang artinya Jika p maka q . Cara membaca notasi
implikasi ini ada banyak, diantaranya : jika p maka q ,
setiap kali p maka q , p hanya jika q , dll. Kita harus
mampu memahami syarat cukup dan syarat perlu
setelah membaca bentuk implikasi tersebut.
Syarat Cukup
 Pernyataan p dikatakan syarat cukup bagi q ,
apabila q selalu muncul setiap kali p muncul.
Syarat Perlu
 Pernyataan q dikatakan sebagai syarat perlu
untuk p, apabila p muncul hanya jika q muncul.
Jenis-jenis implikasi yaitu :
1. Implikasi logis (konsekuen secara logis dapat
disimpulkan dari hipotesis)
penulis memberikan contoh : Jika semua anak di
Indonesia berhak memperoleh pendidikan, maka
anak-anak di Kabupaten Tulungagung juga berhak
memperoleh pendidikan.
2. Implikasi definisional (konsekuen dari implikasi ini
dapat disimpulkan dari hipotesis)
penulis memberikan contoh : jika kubus merupakan
bangun ruang, maka kubus memiliki garis dan bidang
3. Implikasi empiric atau kausal
penulis memberikan contoh : jika suhu tubuh
mencapai 39℃ maka dpaat dikatakan demam.
4. Implikasi intensional atau desisional
penulis memberikan contoh : jika orang tua saya
tidak mampu membiayai kuliah saya, maka saya akan
berusaha mencari beasiswa.
Penulis mencantumkan tabel logika matematika tentang
implikasi beserta dengan negasinya untuk
mempermudah proses pemahaman
Implikasi Negasi
p →q sama dengan pV q p^ q

Biimplikasi
Adalah gabungan dari beberapa pernyataan yang
menggunakan kata hubung “Jika dan hanya jika” dan
berlaku kebalikan. Biimplikasi dari pernyataan p dan q
dapat dinotasikan dengan p ↔q ( p jika dan hanya jika q
atau sebaliknya q jika dan hanya jika p.
Dalam biimplikasi kita dapat membentuk berbagai
pernyataan-pernyataan sebagai berikut:
q → p disebut konvers
p → q disebut invers
q → p disebut kontra posisi
Penulis mencantumkan tabel logika matematika tentang
biimplikasi beserta dengan negasinya untuk
mempermudah proses pemahaman
Biimplikasi Negasi
p ↔q p ↔q ekivalen dengan p ↔ q

Penulis memberikan contoh dari materi biimplikasi


sebagai berikut
p = 2 x 5 = 10
q = 10 adalah bilangan genap.
p ↔q = 2x5=10 jika dan hanya jika 10 bilangan genap

Anda mungkin juga menyukai