GLOSSARY TERMS

UNIT MEASUREMENTS & EXPERIMENTAL DESIGNS

Selecting and Defining Target Behaviors (unit 1.4,

CHH p.68)
ABC recording
anecdotal observation
behavior checklist
behavioral assessment
behavioral cusp
ecological assessment
function-based definition
habilitation
normalization
pivotal behavior
reactivity
relevance of behavior rule
social validity
target behavior
topography-based definition

Measuring Behavior (unit 1.4, CHH p.92)

Artifact (Artefak) : An outcome or result that appears to exist because of the way it is measured but in
fact does not correspond to what actually occurred.
Suatu hasil yang tampak ada karena cara pengukurannya tetapi pada kenyataannya tidak
sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Behavioral cusp (Puncak perilaku): A behavior that has sudden and dramatic consequences
that extend well beyond the idiosyncratic change itself because it exposes the person to new environments,
reinforcers, contingencies, responses, and stimulus controls. (See pivotal behavior.)
Sebuah perilaku yang memiliki konsekuensi (RF!) tiba-tiba dan dramatis yang melampaui
perubahan idiosinkratik (istimewa) itu sendiri karena menghadapkan orang ke lingkungan
baru, penguat, kontinjensi, tanggapan, dan kontrol stimulus. (Lihat perilaku penting (Pivotal
behavior).)

Celeration: The change (acceleration or deceleration) in rate of responding over time; based on count per
unit of time (rate); expressed as a factor by which responding is accelerating or decelerating (multiplying or
dividing); displayed with a trend line on a Standard Celeration Chart. Celeration is a generic term without
specific reference to accelerating or decelerating rates of response. (See Standard Celeration Chart.)
Perubahan (percepatan atau perlambatan) dalam tingkat merespon dari waktu ke
waktu; berdasarkan hitungan per satuan waktu (rate); dinyatakan sebagai faktor
di mana merespons dapat mempercepat atau memperlambat (menggandakan
atau membagi); ditampilkan dengan garis tren pada Chart Celeration Standar.
Selerasi adalah istilah umum tanpa referensi khusus untuk mempercepat atau
memperlambat laju respons. (Lihat Bagan Percepatan Standar (Standard
Celeration Chart).)

Celeration time period (Periode waktu selerasi): A unit of time (e.g., per week, per
month) in which celeration is plotted on a Standard Celeration Chart. (See celeration and celeration trend
line.)
Satuan waktu (misalnya, per minggu, per bulan) di mana percepatan diplot pada
Bagan Kecepatan Standar. (Lihat garis tren selerasi dan selerasi.)

Celeration trend line (Garis tren selerasi): The celeration trend line is measured as a factor
by which rate multiplies or divides across the celeration time periods (e.g., rate per week, rate per month, rate
per year, and rate per decade). (See celeration.)
Garis tren celeration diukur sebagai faktor yang mengalikan atau membagi
tingkat (rate) di seluruh periode waktu celeration (misalnya, tingkat (rate) per
minggu, tingkat (rate) per bulan, tingkat (rate) per tahun, dan tingkat (rate) per
dekade). (Lihat akselerasi.)

Count (menghitung): A simple tally of the number of occurrences of a behavior. The observation
period, or counting time, should always be noted when reporting count measures.
Penghitungan sederhana dari jumlah kemunculan suatu perilaku. Periode
pengamatan, atau waktu penghitungan, harus selalu dicatat ketika melaporkan
tindakan penghitungan.

Discrete trial (Percobaan terpisah/individual): Any operant whose response rate is

controlled by a given opportunity to emit the response. Each discrete response occurs when an opportunity to
respond exists. Discrete trial, restricted operant, and controlled operant are synonymous technical terms.
(Contrast with free operant.)
Setiap operan yang tingkat responsnya dikendalikan oleh kesempatan yang
diberikan untuk memancarkan respons. Setiap respons diskrit terjadi ketika ada
peluang untuk merespons. Sinonimnya = Uji coba diskrit, operan terbatas, dan
operan terkontrol. (Kontras dengan free operant (operan bebas))

Duration (durasi): A measure of the total extent of time in which a behavior occurs.
Ukuran total waktu terjadinya suatu perilaku.
Event recording: Measurement procedure for obtaining a tally or count of the number of times a
behavior occurs.
Rekaman peristiwa: Prosedur pengukuran untuk mendapatkan penghitungan
atau penghitungan berapa kali suatu perilaku terjadi.

Free operant: Any operant behavior that results in minimal displacement of the participant in time and
space. A free operant can be emitted at nearly any time; it is discrete, it requires minimal time for completion,
and it can produce a wide range of response rates. Examples in ABA include (a) the number of words read
during a 1-minute counting period, (b) the number of hand slaps per 6 seconds, and (c) the number of letter
strokes written in 3 minutes. (Contrast with discrete trial.)
Operan bebas: Setiap perilaku operan yang menghasilkan perpindahan
minimal peserta dalam ruang dan waktu. Sebuah operan bebas dapat
dipancarkan hampir setiap saat; itu diskrit, membutuhkan waktu minimal untuk
penyelesaian, dan dapat menghasilkan berbagai tingkat respons. Contoh dalam
ABA meliputi (a) jumlah kata yang dibaca selama periode penghitungan 1
menit, (b) jumlah tamparan tangan per 6 detik, dan (c) jumlah goresan huruf
yang ditulis dalam 3 menit. (Kontras dengan percobaan diskrit.)

Frequency: A ratio of count per observation time; often expressed as count per standard unit of time (e.g.,
per minute, per hour, per day) and calculated by dividing the number of responses recorded by the number of
standard units of time in which observations were conducted; used interchangeably with rate.
Frekuensi: Rasio hitungan per waktu pengamatan; sering dinyatakan sebagai
hitungan per satuan waktu standar (misalnya, per menit, per jam, per hari) dan
dihitung dengan membagi jumlah respon yang dicatat dengan jumlah satuan
waktu standar di mana pengamatan dilakukan; digunakan secara bergantian
dengan rate.

Interresponse time (IRT): A measure of temporal locus; defined as the elapsed time between two
successive responses.
Waktu interrespon: Ukuran lokus temporal; didefinisikan sebagai waktu yang
telah berlalu antara dua tanggapan yang berurutan.

Magnitude: The force or intensity with which a response is emitted; provides important quantitative
parameters used in defining and verifying the occurrence of some response classes. Responses meeting those
criteria are measured and reported by one or more fundamental or derivative measures such as frequency,
duration, or latency. Sometimes called amplitude.
Magnitudo: Kekuatan atau intensitas yang dengannya respon dipancarkan;
menyediakan parameter kuantitatif yang penting digunakan dalam
mendefinisikan dan memverifikasi terjadinya beberapa kelas respons. Respon
yang memenuhi kriteria tersebut diukur dan dilaporkan oleh satu atau lebih
ukuran fundamental atau turunan (derivate) seperti frekuensi, durasi, atau
latensi. Kadang-kadang disebut amplitudo.
Measurement by permanent product: A method of measuring behavior after it has occurred
by recording the effects that the behavior produced on the environment.
Pengukuran dengan produk permanen: Sebuah metode pengukuran perilaku
setelah perilaku tersebut terjadi, dengan merekam efek yang dihasilkan oleh
perilaku pada lingkungan.

Momentary time sampling: A measurement method in which the presence or absence of behaviors
are recorded at precisely specified time intervals. (Contrast with interval recording.)
Pengambilan sampel waktu sesaat: Sebuah metode pengukuran di mana ada
atau tidak adanya perilaku, dicatat pada interval waktu yang ditentukan secara
tepat. (Kontras dengan perekaman interval.)

Partial-interval recording: A time sampling method for measuring behavior in which the
observation period is divided into a series of brief time intervals (typically from 5 to 10 seconds). The observer
records whether the target behavior occurred at any time during the interval. Partial-interval recording is not
concerned with how many times the behavior occurred during the interval or how long the behavior was present,
just that it occurred at some point during the interval; tends to overestimate the proportion of the observation
period that the behavior actually occurred.
Perekaman interval parsial: Metode pengambilan sampel waktu untuk
mengukur perilaku di mana periode pengamatan dibagi menjadi serangkaian
interval waktu singkat (biasanya dari 5 hingga 10 detik). Pengamat mencatat
apakah target perilaku terjadi kapanpun selama interval. Perekaman interval
parsial tidak berkaitan dengan “berapa kali perilaku terjadi selama interval” atau
“berapa lama perilaku itu ada”, hanya saja hal itu terjadi di beberapa titik
selama interval; cenderung melebih-lebihkan proporsi periode pengamatan
bahwa perilaku itu benar-benar terjadi.

Percentage: A ratio (i.e., a proportion) formed by combining the same dimensional quantities, such as
count (number ÷ number) or time (duration ÷ duration; latency ÷ latency); expressed as a number of parts per
100; typically expressed as a ratio of the number of responses of a certain type per total number of responses (or
opportunities or intervals in which such a response could have occurred). A percentage presents a proportional
quantity per 100.
Persentase: Rasio (yaitu, proporsi) yang dibentuk dengan menggabungkan
“besaran dimensi” yang sama, seperti hitungan (angka ÷ angka) atau waktu
(durasi ÷ durasi; latensi ÷ latensi); dinyatakan sebagai jumlah bagian per 100;
biasanya dinyatakan sebagai rasio “jumlah respons dari jenis tertentu” per
“jumlah total respons (atau peluang atau interval di mana respons semacam itu
dapat terjadi)”. Persentase menyajikan kuantitas proporsional per 100.
Pivotal behavior: A behavior that, when learned, produces corresponding modifications or covariation
in other untrained behaviors. (Compare to behavioral cusp.)
Perilaku penting/signifikan/krusial: Perilaku yang, ketika dipelajari,
menghasilkan modifikasi atau kovariasi yang sesuai dalam perilaku yang tidak
terlatih lainnya. (Bandingkan dengan puncak perilaku.)

Planned activity check (PLACHECK): A variation of momentary time sampling in which the
observer records whether each person in a group is engaged in the target behavior at specific points in time;
provides a measure of “group behavior.”
Pemeriksaan aktivitas yang direncanakan (PLACHECK): Variasi
pengambilan Momentary Time Sampling (sampel waktu sesaat) di mana
pengamat mencatat apakah setiap orang dalam suatu kelompok terlibat dalam
perilaku target pada titik waktu tertentu; memberikan ukuran "perilaku
kelompok."

Rate: A ratio of count per observation time; often expressed as count per standard unit of time (e.g., per
minute, per hour, per day) and calculated by dividing the number of responses recorded by the number of
standard units of time in which observations were conducted; used interchangeably with frequency. The ratio is
formed by combining the different dimensional quantities of count and time (i.e., count time). Ratios formed
from different dimensional quantities retain their dimensional quantities. Rate and frequency in behavioral
measurement are synonymous terms. (Contrast with percentage.)
Rate: Rasio “hitungan” per “waktu pengamatan”; sering dinyatakan sebagai
hitungan per satuan waktu standar (misalnya, per menit, per jam, per hari) dan
dihitung dengan membagi “jumlah tanggapan yang dicatat” dengan “jumlah
satuan waktu standar di mana pengamatan dilakukan”; digunakan secara
bergantian dengan frekuensi. Rasio dibentuk dengan menggabungkan jumlah
“besaran dimensi” yang berbeda dari hitungan dan waktu (yaitu, menghitung
waktu). Rasio yang dibentuk dari “besaran dimensi” yang berbeda
mempertahankan besaran dimensionalnya. “Rate” (“Tingkat”) dan “frekuensi”
dalam pengukuran perilaku adalah istilah yang sinonim. (Kontras dengan
persentase.)

Repeatability: Refers to the fact that a behavior can occur repeatedly through time (i.e., behavior can be
counted); one of the three dimensional quantities of behavior from which all behavioral measurements are
derived. (See count, frequency, rate, celeration, temporal extent, and temporal locus.)
Pengulangan: Mengacu pada fakta bahwa suatu perilaku dapat terjadi berulang
kali melalui waktu (yaitu, perilaku dapat dihitung); salah satu dari tiga “besaran
dimensi” perilaku dari mana semua pengukuran perilaku berasal. (Lihat
hitungan, frekuensi, kecepatan, kecepatan, tingkat temporal, dan lokus
temporal.)

Response latency (Latency): A measure of temporal locus; the elapsed time from the onset of a
stimulus (e.g., task direction, cue) to the initiation of a response.
Latensi respons (Latency): Ukuran lokus temporal; waktu yang telah berlalu
dari permulaan stimulus (misalnya, arahan tugas, isyarat) hingga inisiasi
respons.

Temporal extent: Refers to the fact that every instance of behavior occurs during some amount of time;
one of the three dimensional quantities of behavior from which all behavioral measurements are derived. (See
repeatability and temporal locus.)
Jangkauan temporal: Mengacu pada fakta bahwa setiap contoh perilaku
terjadi selama beberapa waktu; salah satu dari tiga “besaran dimensi” perilaku
dari mana semua pengukuran perilaku berasal. (Lihat “pengulangan” dan “lokus
temporal”.)

Temporal locus: Refers to the fact that every instance of behavior occurs at a certain point in time with
respect to other events (i.e., when in time behavior occurs can be measured); often measured in terms of
response latency and interresponse time (IRT); one of the three dimensional quantities of behavior from which
all behavioral measurements are derived. (See repeatability, temporal extent.)
Lokus temporal: Mengacu pada fakta bahwa setiap contoh perilaku terjadi
pada titik waktu tertentu sehubungan dengan peristiwa lain (yaitu, kapan
perilaku terjadi dapat diukur); sering diukur dalam istilah “latensi respons” dan
“waktu interrespons (IRT)”; salah satu dari tiga “besaran dimensi” perilaku dari
mana semua pengukuran perilaku berasal. (Lihat pengulangan, jangkauan
temporal.)

Time sampling: A measurement of the presence or absence of behavior within specific time intervals. It
is most useful with continuous and high-rate behaviors. (See momentary time sampling, partial-interval
recording, and whole-interval recording.)
Pengambilan sampel waktu: Pengukuran tentang ada atau tidaknya perilaku
dalam interval waktu tertentu. Pengukuran ini paling berguna untuk perilaku
yang terjadi terus menerus dan rate-nya tinggi. (Lihat pengambilan sampel
waktu sesaat, perekaman interval parsial, dan perekaman interval keseluruhan.)

Topography: The physical form or shape of a behavior.

Topografi: Bentuk fisik atau bentuk dari suatu perilaku.

Trials-to-criterion: A special form of event recording; a measure of the number of responses or

practice opportunities needed for a person to achieve a preestablished level of accuracy or proficiency.
Trials-to-criterion: Sebuah bentuk khusus dari rekaman peristiwa (event
recording); ukuran jumlah respons atau peluang praktik yang dibutuhkan
seseorang untuk mencapai tingkat akurasi atau kemahiran yang telah ditetapkan
sebelumnya.

Whole-interval recording: A time sampling method for measuring behavior in which the
observation period is divided into a series of brief time intervals (typically from 5 to 15 seconds). At the end of
each interval, the observer records whether the target behavior occurred throughout the entire interval; tends to
underestimate the proportion of the observation period that many behaviors actually occurred.
Rekaman interval utuh: Metode pengambilan sampel waktu untuk mengukur
perilaku di mana periode pengamatan dibagi menjadi serangkaian interval
waktu singkat (biasanya dari 5 hingga 15 detik). Di akhir setiap interval,
pengamat mencatat apakah perilaku target terjadi di seluruh interval; cenderung
meremehkan proporsi periode pengamatan bahwa banyak perilaku benar-benar
terjadi.

Improving and Assessing the Quality of Behavioral

Measurement (Unit 1.5, CHH p.122)

Accuracy: The extent to which observed values, the data produced by measuring an event, match the true
state, or true values, of the event as it exists in nature. (See observed value and true value.)
Akurasi: Sejauh mana nilai-nilai yang diamati, data yang dihasilkan dengan
mengukur suatu peristiwa, cocok dengan keadaan sebenarnya, atau nilai-nilai
sebenarnya, dari peristiwa seperti yang ada di alam. (Lihat “nilai yang diamati”
dan “nilai sebenarnya”.)

Believability: The extent to which the researcher convinces herself and others that the data are
trustworthy and deserve interpretation. Measures of interobserver agreement (IOA) are the most often used
index of believability in applied behavior analysis. (See interobserver agreement (IOA).)
Kepercayaan: Sejauh mana peneliti meyakinkan dirinya sendiri dan orang lain
bahwa data tersebut dapat dipercaya dan pantas untuk diinterpretasikan. Ukuran
kesepakatan interobserver (IOA) adalah indeks kepercayaan yang paling sering
digunakan dalam analisis perilaku terapan. (Lihat perjanjian interobserver
(IOA).)

Calibration: Any procedure used to evaluate the accuracy of a measurement system and, when sources of
error are found, to use that information to correct or improve the measurement system.
Kalibrasi: Setiap prosedur yang digunakan untuk mengevaluasi keakuratan
sistem pengukuran dan, ketika sumber kesalahan ditemukan, menggunakan
informasi tersebut untuk memperbaiki atau meningkatkan sistem pengukuran.

Continuous measurement: Measurement conducted in a manner such that all instances of the
response class(es) of interest are detected during the observation period.
Pengukuran berkelanjutan: Pengukuran dilakukan sedemikian rupa sehingga
semua contoh kelas respons yang diinginkan terdeteksi selama periode
pengamatan.

Direct measurement: Occurs when the behavior that is measured is the same as the behavior that is
the focus of the investigation. (Contrast with indirect measurement.)
Pengukuran langsung: Terjadi ketika perilaku yang diukur sama dengan
perilaku yang menjadi fokus penyelidikan. (Kontras dengan pengukuran tidak
langsung.)

Discontinuous measurement: Measurement conducted in a manner such that some instances of

the response class(es) of interest may not be detected.
Pengukuran terputus-putus: Pengukuran dilakukan sedemikian rupa sehingga
beberapa contoh kelas respons yang diinginkan mungkin tidak terdeteksi.

Exact count-per-interval IOA: The percentage of total intervals in which two observers recorded
the same count; the most stringent description of IOA for most data sets obtained by event recording.
Hitungan tepat per interval IOA: Persentase total interval di mana dua
pengamat mencatat jumlah yang sama; deskripsi IOA yang paling ketat untuk
sebagian besar kumpulan data yang diperoleh dengan perekaman peristiwa.

Indirect measurement: Occurs when the behavior that is measured is in some way different from the
behavior of interest; considered less valid than direct measurement because inferences about the relation
between the data obtained and the actual behavior of interest are required. (Contrast with direct measurement.)
Pengukuran tidak langsung: Terjadi ketika perilaku yang diukur dalam
beberapa hal berbeda dari perilaku yang diinginkan; dianggap kurang valid
daripada pengukuran langsung karena kesimpulan tentang hubungan antara data
yang diperoleh dan perilaku aktual yang diinginkan diperlukan. (Kontras
dengan pengukuran langsung.)

Interobserver agreement (IOA)

The degree to which two or more independent observers report the same observed values after measuring the
same events.
Perjanjian Interobserver (IOA): Sejauh mana dua atau lebih pengamat
independen melaporkan nilai pengamatan yang sama setelah mengukur
peristiwa yang sama.

Interval-by-interval IOA: An index of the agreement between observers for data obtained by
interval recording or time sampling measurement; calculated for a given session or measurement period by
comparing the two observers’ recordings of the occurrence or nonoccurrence of the behavior in each observation
interval and dividing the number of intervals of agreement by the total number of intervals and multiplying by
100. Also called the pointby-point or total interval IOA. (Compare to scored-interval IOA and unscored-
interval IOA.)
Interval-by-interval IOA: Indeks kesepakatan antara pengamat untuk data
yang diperoleh dengan perekaman interval atau pengukuran sampling waktu;
dihitung untuk sesi atau periode pengukuran tertentu dengan membandingkan
rekaman dua pengamat tentang terjadinya atau tidak terjadinya perilaku di
setiap interval pengamatan dan membagi jumlah interval kesepakatan dengan
jumlah total interval dan dikalikan dengan 100. Juga disebut point-by-point atau
interval total IOA. (Bandingkan dengan IOA interval-skor dan IOA-interval
tidak-skor.)

Mean count-per-interval IOA: The average percentage of agreement between the counts reported
by two observers in a measurement period comprised of a series of smaller counting times; a more conservative
measure of IOA than total count IOA.
Rata-rata hitungan per interval IOA: Persentase rata-rata dari kesepakatan
antara hitungan yang dilaporkan oleh dua pengamat dalam periode pengukuran
yang terdiri dari serangkaian waktu penghitungan yang lebih kecil; ukuran IOA
yang lebih konservatif daripada jumlah total IOA.

Mean duration-per-occurrence IOA: An IOA index for duration per occurrence data; also a
more conservative and usually more meaningful assessment of IOA for total duration data calculated for a given
session or measurement period by computing the average percentage of agreement of the durations reported by
two observers for each occurrence of the target behavior.
Durasi rata-rata per kejadian IOA: Indeks IOA untuk data durasi per
kejadian; juga penilaian IOA yang lebih konservatif dan biasanya lebih
bermakna untuk data durasi total yang dihitung untuk sesi atau periode
pengukuran tertentu dengan menghitung persentase rata-rata persetujuan durasi
yang dilaporkan oleh dua pengamat untuk setiap kemunculan perilaku target.

Measurement bias: Nonrandom measurement error; a form of inaccurate measurement in which the
data consistently overestimate or underestimate the true value of an event.
Bias pengukuran: Kesalahan pengukuran non-acak; suatu bentuk pengukuran
yang tidak akurat di mana data secara konsisten melebih-lebihkan atau
meremehkan nilai sebenarnya dari suatu peristiwa.
Naive observer: An observer who is unaware of the study’s purpose and/or the experimental conditions
in effect during a given phase or observation period. Data obtained by a naïve observer are less likely to be
influenced by observers’ expectations.
Pengamat naif: Pengamat yang tidak mengetahui tujuan studi dan/atau kondisi
eksperimen yang berlaku selama fase atau periode pengamatan tertentu. Data
yang diperoleh oleh pengamat yang naif cenderung tidak dipengaruhi oleh
ekspektasi pengamat.

Observed value: A measure produced by an observation and measurement system. Observed values
serve as the data that the researcher and others will interpret to form conclusions about an investigation.
(Compare with true value.)
Nilai yang diamati: Ukuran yang dihasilkan oleh sistem pengamatan dan
pengukuran. Nilai-nilai yang diamati berfungsi sebagai data yang peneliti dan
orang lain akan menafsirkan untuk membentuk kesimpulan tentang
penyelidikan. (Bandingkan dengan nilai sebenarnya.)

Observer drift: Any unintended change in the way an observer uses a measurement system over the
course of an investigation that results in measurement error; often entails a shift in the observer’s interpretation
of the original definitions of the target behavior subsequent to being trained. (See measurement bias, observer
reactivity.)
Penyimpangan pengamat: Setiap perubahan yang tidak disengaja dalam cara
pengamat menggunakan sistem pengukuran selama penyelidikan yang
menghasilkan kesalahan pengukuran; sering memerlukan pergeseran
interpretasi pengamat tentang definisi asli dari perilaku target setelah dilatih.
(Lihat bias pengukuran, reaktivitas pengamat.)

Observer reactivity: Influence on the data reported by an observer that results from the observer’s
awareness that others are evaluating the data he reports. (See also measurement bias and observer drift.)
Reaktivitas pengamat: Pengaruh pada data yang dilaporkan oleh seorang
pengamat yang dihasilkan dari kesadaran pengamat bahwa orang lain sedang
mengevaluasi data yang ia laporkan. (Lihat juga bias pengukuran dan
penyimpangan pengamat.)

Reliability: Refers to the consistency of measurement, specifically, the extent to which repeated
measurement of the same event yields the same values.
Keandalan: Mengacu pada konsistensi pengukuran, khususnya, sejauh mana
pengukuran berulang dari peristiwa yang sama menghasilkan nilai yang sama.

Scored-interval IOA: An interobserver agreement index based only on the intervals in which either
observer recorded the occurrence of the behavior; calculated by dividing the number of intervals in which the
two observers agreed that the behavior occurred by the number of intervals in which either or both observers
recorded the occurrence of the behavior and multiplying by 100. Scored-interval IOA is recommended as a
measure of agreement for behaviors that occur at low rates because it ignores the intervals in which agreement
by chance is highly likely. (Compare to interval-by-interval IOA and unscored-interval IOA.)
Interval-skor IOA: Indeks kesepakatan antarpengamat hanya berdasarkan pada
interval di mana salah satu pengamat mencatat terjadinya perilaku; dihitung
dengan membagi jumlah interval di mana kedua pengamat setuju bahwa
perilaku terjadi dengan jumlah interval di mana salah satu atau kedua pengamat
mencatat terjadinya perilaku dan dikalikan dengan 100. Interval skor IOA
direkomendasikan sebagai ukuran kesepakatan untuk perilaku yang terjadi pada
tingkat rendah (low rates) karena mengabaikan interval di mana kesepakatan
secara kebetulan sangat mungkin terjadi. (Bandingkan dengan IOA interval
demi interval dan IOA interval tanpa skor.)

Total count IOA: The simplest indicator of IOA for event recording data; based on comparing the total
count recorded by each observer per measurement period; calculated by dividing the smaller of the two
observers’ counts by the larger count and multiplying by 100.
Jumlah total IOA: Indikator IOA paling sederhana untuk data perekaman
peristiwa; berdasarkan perbandingan jumlah total yang dicatat oleh masing-
masing pengamat per periode pengukuran; dihitung dengan membagi “jumlah
yang lebih kecil dari dua pengamat” dengan “jumlah yang lebih besar” dan
dikalikan dengan 100.

Total duration IOA: A relevant index of IOA for total duration measurement; computed by dividing
the shorter of the two durations reported by the observers by the longer duration and multiplying by 100.
Total durasi IOA: Indeks IOA yang relevan untuk pengukuran durasi total;
dihitung dengan membagi “durasi yang lebih pendek dari dua durasi yang
dilaporkan oleh pengamat” dengan “durasi yang lebih panjang” dan dikalikan
dengan 100.

Trial-by-trial IOA: An IOA index for discrete trial data based on comparing the observers’ counts (0
or 1) on a trial-bytrial, or item-by-item, basis; yields a more conservative and meaningful index of IOA for
discrete trial data than does total count IOA.
Trial-by-trial IOA: Indeks IOA untuk data percobaan diskrit berdasarkan
perbandingan jumlah hitungan dari pengamat (0 atau 1) berdasarkan percobaan
demi percobaan, atau item demi item; menghasilkan indeks IOA yang lebih
konservatif dan bermakna untuk data percobaan diskrit daripada jumlah total
IOA.
True value: A measure accepted as a quantitative description of the true state of some dimensional
quantity of an event as it exists in nature. Obtaining true values requires “special or extraordinary precautions to
ensure that all possible sources of error have been avoided or removed” (Johnston & Pennypacker, 1993a, p.
136). (Compare with observed value.)

Unscored-interval IOA: An interobserver agreement index based only on the intervals in which
either observer recorded the nonoccurrence of the behavior; calculated by dividing the number of intervals in
which the two observers agreed that the behavior did not occur by the number of intervals in which either or
both observers recorded the nonoccurrence of the behavior and multiplying by 100. Unscored-interval IOA is
recommended as a measure of agreement for behaviors that occur at high rates because it ignores the intervals in
which agreement by chance is highly likely. (Compare to interval-by-interval IOA, scored-interval IOA.)

Validity: The extent to which data obtained from measurement are directly relevant to the target behavior
of interest and to the reason(s) for measuring it.

Analyzing Behavior Change:

Basic Assumptions and Strategies (CHH p.178)
A-B design

affirmation of the consequent

ascending baseline
baseline
baseline logic
confounding variable
dependent variable
descending baseline
experimental control
experimental design
experimental question
external validity
extraneous variable
independent variable
internal validity
parametric analysis
practice effects
prediction
replication
single-subject designs
stable baseline
steady state responding
steady state strategy
variable basel