MANUSKRIp Dinda
MANUSKRIp Dinda
Dinda Rizki Mayangsari1, Muhammad Khabib Burhanuddin Iqomh2, Novi Indrayati3 & Istioningsih4
1
Program Studi Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Email: dindarm09@gmail.com
2
Program Studi Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
ABSTRAK
Stunting menjadi masalah gizi serius di Indonesia. Stunting merupakan kondisi ketika anak memiliki
panjang atau tinggi badan yang kurang. Dampak stunting akan meningkatkan angka kematian,
gangguan perkembangan kognitif motorik dan verbal pada anak. Tujuan penelitian ini untuk
mengidentifikasi hubungan satus ekonomi dan tingkat pendidikan kepala keluarga dengan pencegahan
stunting. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelatifdengan pendekatan cross sectional.
Sampel pada penelitian ini sebanyak 97 orangtua dengan anak sehat usia 1.000 hari pertama
kehidupan, dengan teknik sampling purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner
pencegahan stunting dengan 20 pernyataan. Hasil analisa univariat rata-rata usia anak 10,22 bulan,
jenis kelamin perempuan, dan usia kepala keluarga 32,61 tahun. Sebagian besar responden
berpendidikan SMA dengan status ekonomi tinggi. Analisis bivariat menggunakan uji statistik Chi-
Square Test, didapatkan hasil penelitian nilai p value 0,369 dan 0,976 (p > 0,05). Dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat hubungan antara status ekonomi dan tingkat pendidikan dengan pencegahan
stunting di Desa Tegorejo Kecamatan Pegandon.
ABSTRACT
Stunting is a condition when a child has less length or height. The impact of stunting will increase mortality,
impaired cognitive motor and verbal development in children. This study was to identify the
relationship between economic status and education level of the head of the household with stunting
prevention. The research design used a descriptive correlation with a cross sectional approach. The
sample in this study were 97 parents with healthy children in the first 1,000 days of life, using
purposive sampling technique. The instrument used I a stunting prevention questionnaire with 20
statements. Univariate analysis of the average age of children 10.22 months, female gender, and age
of the head of the family 32.61 years. Most of the respondents have high school education with high
economic status. Bivariate analysis using Chi-Square statistical test, the results obtained p value
0.369 and 0.976 (p> 0.05). It can be concluded that there is no relationship between economic status
and education level with stunting prevention in Tegorejo Village, Pegandon District.
HASIL
1. Analisa Univariat
Tabel 1. 1 Tendensi Sentral Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Balita Dan Usia
Kepala Keluarga Di Desa Tegorejo
Tabel 1.1 tentang karakteristik responden berdasarkan usia balita dan usia kepala keluarga
didapatkan rata-rata usia anak adalah 10,22 bulan, standar deviasi 5,966 bulan, usia termuda 2
bulan dan usia tertua 23 bulan. Rata-rata usia kepala keluarga adalah 32,61 tahun, standar deviasi
6,761 tahun, usia termuda 22 tahun dan usia tertua 45 tahun.
Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Karakterisik Jenis Kelamin Anak, Status Ekonomi
Orangtua, Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga, Dan Pencegahan Stunting Di Desa
Tegorejo (n=97)
Tabel 1.2 tentang karakterisik jenis kelamin anak, status ekonomi orangtua, tingkat
pendidikan kepala keluarga, dan pencegahan stunting menunjukkan frekuensi berdasarkan
jenis kelamin anak di Desa Tegorejo mayoritas berjenis kelamin perempuan yaitu 56 anak
(57,7%) dan status ekonomi orangtua mayoritas tinggi sebanyak 62 responden (63,9%).
Tingkat pendidikan kepala keluarga menunjukkan mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 50
responden (51,5%) dan minoritas berpendidikan SD yaitu 8 responden (8,2%).
2. Analisa Bivariat
Tabel 2.1 distribusi Hubungan Status Ekonomi Dengan Pencegahan Stunting Di Desa
Tegorejo (n=97)
Pencegahan Stunting
Tidak P
Rendah Sedang Mampu Total
Status Ekonomi mampu value
F % F % F % F % N % 0,369
Rendah 0 0,0 19 19,6 16 16,5 0 0,0 35 36,1
Tinggi 1 1,0 26 26,8 32 33,0 3 3,1 62 63,9
Total 1 1,0 45 46,4 48 49,5 3 3,1 97 100,0
Tabel 2.1 setelah dilakukan uji Chi-Square Test didapatkan hasil kemampuan
pencegahan stunting tidak mampu 1 (1,0%), rendah 26 (26,8%), Sedang 32 (33,0%) dan mampu
3 (3,1%). Hasil uji hipotesa menunjukkan p value 0,369 (p value>0,05) yang berarti Ha ditolak.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status ekonomi orangtua
dengan pencegahan stunting di Desa Tegorejo.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Markowitz, D.L., and Cosminsky, S (2014).
Nasional (BKKBN) per Januari 2021. Overweight and stunting in migrant
Hispanic children in the USA,
Baby Center. Raising boys and girls: Economics and Human Biology. doi:
differences in physical development. 10.1016/j.ehb.2005.05.005.
What to Expect. Diakses pada Maret
2021. Notoatmodjo,S.(2012).MetodologiPenelitian
Chege PM, Kimiywe JO & Ndungu ZW Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta
(2015). Influence of culture on dietary
practices of children under five years Paramashanti, B A., Fedriansyah, D.,
among Maasai pastoralists in Kajiado, Paratmanitya, Y. (2020). Faktor Sosial
Kenya. The international journal of Eknomi dan Stunting Pada Anak Usia 6-
behavioral nutrition and physical 23 Bulan. Media Gizi Pangan. Vol. 27,
activity 12: 131-131. Edisi 1.
Eshete H, Abebe Y, Loha E, Gebru T & Sutarto , Diana Mayasari , Reni Indriyani
Tesheme T (2017). Nutritional Status (2018). Stunting, Faktor Resiko dan
and Effect of Maternal Employment Pencegahannya. J Agromedicine.
among Children Aged 6-59 Months in Volume 5. Nomor 1.
Friedman, M., (2010). Buku Ajar Keperawatan Soekatri, M. Y. E., Sandjaja, S. dan Syauqy, A.
Keluarga: Riset, Teori, dan Praktek. (2020) “Stunting was associated with
Edisi ke-5. Jakarta:EGC. reported morbidity, parental education
and socioeconomic status in 0.5–12-
Irviani, A. Ibrahim, Ratih Faramit (2014). year-old Indonesian children,”
Hubungan Faktor Sosial Ekonomi International Journal of Environmental
Keluarga dengan Kejadian Stunting Research and Public Health, 17(17), hal.
Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah 1–9. doi: 10.3390/ijerph17176204.
Kerja Puskesmas Brombong Kota
Makassar 2014. 7 (1), 2015. WHO, (2010). Nutrition Landscape
Information System (NLIS) Country
Jausyan A. Ikhsir (2016). Gambaran Profile Indicators: Interpretation Guide.
Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Switzerland: WHO press.