Anda di halaman 1dari 2

Kegiatan yang dikecualikan pada Pemungutan PPh Pasal 22

Konsep PPh merujuk pada pasal 4 ayat (1) yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang
diterima atau diperoleh wajib pajak , baik yang berasal dari indonesia maupun dari luar
indonesia, yang dapat dipakai untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan,
dengan nama dan dalam bentuk apapun.
Beberapa kegiatan yang dikecualikan dari pemungutan PPh pasal 22, antara lain sebagai berikut :
A). Impor barang atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuan peraturan
perundang undangan tidak terutang pajak penghasilan
B). Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk atau pajak Pertambahan
Nilai berupa:
1. Barang perwakilan negara asing beserta para pejabatnya yang bertugas di
indonesia berdasarkan asas timbal balik
2. barang untuk keperluan badan internasional beserta pejabatnya yang bertugas
di Indonesia yang diakui dan terdaftar dalam peraturan menteri keuangan yang mengatur
mengenai tata cara pemberian pembebasan bea masuk dan cukai atas impor keperluan
badan internasional beserta para pejabatnya.
3. barang kiriman hadiah / hibah untuk keperluan ibadah umum, amal, sosial,
kebudayaan atau untuk kepentingan penanggulangan bencana.
4. barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
5. barang untuk keperluan khusus kaum tunanetra dan penyandang cacat lainnya.
6. peti tau kemadan lain yang berisi jenazah atau abu jenazah.
7. barang pindahan

C). Impor sementara, jika pada waktu impornya nyata-nyata dimaksudkan untuk diekspor
kembali.
D). Impor kembali atau Re-Impor, yang meliputi barang barang yang telah diekspor
kemudian di impor kembali dengan kualitas yang sama atau barang barang yang di
ekspor untuk keperluan perbaikan, pengerjaan dan pengujian.
E). Pembayaran yang dilakukan oleh pemungut pajak dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pembayaran yang dilakukan oleh pemunguit pajak yang meliputi bendahara
pemerintah dan kuasa pengguna anggaran
2. pembayaran yang dilakukan oleh pemungut pajak meliputi badan usaha
tertentu (BUMN dan badan badan tertentu yang dimiliki oleh BUMN) dengan syarat
jumlahnya paling banyak adalah Rp. 10.000.000,- Tridak termasuk pajak pertambahan
nilai dan bukan merupakan pembayaran yang dipecah dari suatu trransaksi.
3. Pembayaran untuk pembelian
- Bahan Bakar Minyak
- Pemakaian air dan listrik
- pembayaran untuk pembelian panas bumi atau listrik hasil pengusahaan
panas bumi dari hasil Wajib Pajak yang menjalankan uisaha dibidang panas bumi.
F). Impor emas batangan yang akan di prose untuk menghasilkan barang pehiasan
G). Pembayaran untuk pembelian barang sehubungan dengan penggunaan dana bantuan
operasional sekolah (BOS)
H). Penjualan kendaraan bermotor didalam negeri yang dilakukan oleh industri otomotif,
agen tunggal pemegang merek, dan importir umum kendaraan bermotor.
I). Penjualan emas batangan oleh badan usaha yang melakukan penjualan emas atangan
kepada bank indonesia.
K). Pembelian Gabah atau beras oleh perusahaan umum badan urusan Logistik
L). Pembelian bahan pangan pokok dalam rangka menjaga ketersediaan pangan dan
stabilitasi harga pangan oleh perusahaan Umum Badan Urusan Logistik.

Anda mungkin juga menyukai