5materi Panen Pasca PTP 20-21 TAKSASI KE 2
5materi Panen Pasca PTP 20-21 TAKSASI KE 2
Komposisi fraksi tandan yang biasanya ditentukan di pabrik sangat dipengaruhi perlakuan sejak
awal panen. Faktor penting yang cukup berpengaruh adalah kematangan buah dan tingkat
kecepatan pengangkutan buah ke pabrik. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai derajat
kematangan buah mempunyai arti penting sebab jumlah dan mutu minyak yang akan diperoleh
sangat ditentukan oleh faktor ini. Penentuan saat panen sangat mempengaruhi kandungan asam
lemak bebas (FFA) minyak sawit yang dihasilkan. Apabila pemanenan buah dilakukan dalam
keadaan lewat matang, maka minyak yang dihasilkan mengandung asam lemak bebas dalam
prosentase tinggi (lebih dari 5%). Sebaliknya, jika pemanenan dilakukan dalam keadaan buah
belum matang, selain kadar asam lemak bebas rendah, rendemen minyak yang diperoleh juga
rendah.
Berdasarkan hal tersebut di atas, ada beberapa tingkatan atau fraksi dari TBS yang dipanen.
Fraksi-fraksi TBS tersebut sangat mempengaruhi mutu panen, termasuk kualitas minyak sawit
yang dihasilkan. Dikenal ada lima fraksi TBS. Berdasarkan fraksi TBS tersebut, derajat
kematangan yang baik adalah jika tandan-tandan yang dipanen berada pada fraksi 1,2, dan 3.
Secara ideal, dengan mengikuti ketentuan dan kriteria matang panen dan terkumpulnya
brondolan, serta pengangkutan yang lancar maka dalam suatu pemanenan akan diperoleh
komposisi fraksi tandan sebagai berikut.:
1. Jumlah brondolan di pabrik sekitar 25% dari berat tandan seluruhnya.
2. Tandan yang terdiri dari fraksi 2 dan 3 minimal 65% dari jumlah tandan.
3. Tandan yang terdiri dari fraksi 1 maksimal 20% dari jumlah tandan.
4. Tandan yang terdiri dari fraksi 4 dan 5 maksimal 15% dari jumlah tandan.
Semenjak terjadinya penyerbukan buah kelapa sawit mengalami perkembangan sampai akhirnya
masak panen.
3. C E N G K I R
Cengkir berumur 2 bulan setelah seludang terbuka; keadaan tandan muda; daging buah putih
kehijauan; cangkang putih agak keras; inti seperti agar-agar; embrio belum terlihat
4. D E G A N
Degan berumur 3 bulan setelah seludang terbuka; keadaan tandan sebagai tandan muda; daging
buah kuning kehijauan; cangkang coklat muda keras; inti mulai mengeras; embrio berupa titik
putih
5. BUAH TUA/MATANG
Warna kulit orange kemerahan, cangkang coklat tua/hitam, daging buah telah berminyak bila
dikupas. berumur 6 bulan setelah seludang terbuka
Pembentukan buah dekat hubungannya dengan perubahan warna. Buah yang sangat
muda mempunyai mesocarp (daging buah) yang berwarna keputihan, yang akan menjadi
kehijauan karena kandungan klorofil (zat hijau daun) yang tinggi. Sepanjang proses ini
carotene juga mengalami pembentukan. Kandungan carotene membuat mesocarp berwarna
oranye menjadi kemerahan. Kulit terluar buah (exocarp) turut mengalami periode perubahan
warna. Buah muda normalnya berwarna ungu kehitaman, dalam beberapa peristiwa
berwarna hijau muda keputihan dan buah masih dikelilingi kelopak. Umumnya seluruh buah
berada dalam satu tandan yang juga berwarna putih kehijauan. Sesuai dengan kematangan
buah, perubahan warna dari ungu kehitaman ke merah oranye gelap hingga seluruhnya
berwarna merah oranye terang. Zat kimiawi yang berperan dalam perubahan warna kulit ini
adalah anthocyanin. Formasi minyak dimulai dari lapisan sekitar inti hingga menuju lapisan
atas buah. Dalam buah yang masak, daging buah seluruhnya mengandung minyak.
MELAKUKAN CARA PENGAMATAN TANDAN BUAH DI LAPANGAN SAAT SENSUS BUAH :
1. Cara baris/jalur
Pengamat mendata tandan buah dan bunga betina yg muncul pd sawit yg berada pd jalur
panen petak areal. Pengamat berjalan pada jalur-jalur yg ditentukan sambil mencatat bunga
dan buah di kanan kiri lintasan. Jika ingin data akurat maka pencatatan harus dilakukan pd
setiap jalur tapi banyak memakan waktu, untuk itu pengamatan cukup dilakukan pd sampel
bars saja, misal : jalur 1, jalur 5, jaur 10 dan kelipatannya. Data hasil pencatatan tsb dianggap
sbg data yg mewakili dr petak areal yg bersangkutan.
2. Cara diagonal
Pengamat mendata tandan buah dan bunga betina yg muncul pd sawit yg berada pd garis
diagonal petak areal. Pengamat berjalan menyilang dr sudut petak ke sudut lainnya
membentuk diagonal sambil mencatat bunga dan buah di kanan kiri lintasan. Data hasil
pencatatan tsb dianggap sbg data yg mewakili dr petak areal yg bersangkutan.