Anda di halaman 1dari 7

Taksasi ke 4

Menghitung Angka Kerapatan Panen (AKP)


Angka kerapatan panen adalah perkiraan jumlah tandan matang yang dapat dipanen pada suatu
areal atau blok.
Tujuan dilakukannya taksasi harian ini adalah
1. untuk memperkirakan berapa unit angkutan yang dibutuhkan untuk mengangkut hasil
panen dan
2. untuk mengetahui jumlah tenaga pemanen yang dibutuhkan untuk menyelesaikan panen
pada luasan tertentu.
3. digunakan oleh kebun sebagai laporan kepada pabrik pengolah kelapa sawit (PKS) sebagai
acuan mandor grading di PKS untuk menentukan berapa unit angkutan yang harus di
grading oleh PKS.
Persentase Angka kerapatan panen diperoleh dengan membagi jumlah pokok produktif yang
dipanen dengan total pokok yang diperiksa dikalikan 100 %. Pokok sampel yang diamati sebesar
5 %.
Angka kerapatan panen (AKP) berguna untuk : menentukan berapa perkiraan produksi esok hari
yang berhubungan dengan penyediaan tenaga kerja dan angkutan panen.
Angka kerapatan panen (AKP) atau Taksasi produksi adalah suatu perkiraan produksi hasil
tanaman yang dibudidayakan. Taksasi produksi pada kelapa sawit dilakukan untuk
memperkirakan produksi 6 bulan, 3 bulan dan 1 bulan yang akan datang atau 1 hari sebelum panen.

Fungsi taksasi panen adalah untuk memprediksi angka kerapatan panen, menentukan dan
mengatur kebutuhan tenaga kerja, penyediaan sarana transportasi atau angkutan panen.
Taksasi panen dilakukan pada tanaman dengan umur yang seragam. Dilakukan dua kali dalam
setahun, yaitu pada bulan juni dan desember. Penghitungan diambil secara sample sebanyak 5 %
dari populasi tanaman.

Hal yang dapat mempengaruhi kerapatan panen adalah iklim, panjang rotasi panen, dan topografi
lahan.
Taksasi panen semesteran adalah kegiatan meramalkan produktivitas kebun pada enam bulan ke
depan. Taksasi semesteran digunakan untuk menentukan budget yang harus dipenuhi oleh setiap
divisi.
Taksasi panen harian adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperkirakan produksi TBS yang
akan diperoleh besok hari. Hal tersebut juga bisa memperkirakan kebutuhan tenaga pemanen dan
memperkirakan jumlah transportasi untuk mengangkut hasil panen. Buah yang diperkirakan bisa
dipanen dicirikan dengan brondolan yang terdapat di piringan sebanyak lima brondolan.
Persentase AKP didapatkan dengan mengambil contoh 100 pohon dari areal yang akan dipanen
esok hari dengan rumus:
% AKP = (jumlah tandan matang / jumlah tanaman contoh) x 100%

 Manfaatnya : untuk mengatur kebutuhan tenaga pemanen yang menyediakan sarana


transport.
 Pohon contoh: sebanyak 100 pohon per blok (16-25 ha). Diambil dari baris no
.5,15,35,45 masing-masing sebanyak 20 pohon.
 Hitung tandan yang sudah bisa dipanen keesokan harinya, misalnya 24 tandan. Kerapatan
panen (KP)= 24/100 = 0,24 atau 1 : 4 artinya dari setiap 4 pohon akan dipanen 1 tandan
matang. Bila berat rata-rata 1 tandan = 12 kg. Maka prakiraan panen : 0,24 x 2.240 x 12
kg = 6.451 kg
 Bila kapasitas (PN = Prestasi Normal) 1 orang tenaga panen = 800 kg diperlukan 8 orang
pemanen.
 Truk/kendaraan disesuaikan dengan produksi tersebut.

Hasil pengamatan angka kerapatan panen disajikan pada Tabel 7.


Tabel 7. Pengamatan Kerapatan Panen
Blok Tahun Total Pokok Pokok Sampel Pokok Sampel Persentase Kerapatan
Tanam Produktif Diamati (5% TPP) dipanen Panen (%) (PSD/PS X 100%)
T0 1991 2533 127 53 42
T1 1990 2089 105 43 41
T2 1990 3174 159 73 45
T3 1989 3776 189 56 30
T4 1989 3743 187 46 25
T5 1990 3823 191 61 32
T6 1990 3118 156 57 37

Sumber : Hasil Pengamatan di Lapangan (2008)


CARA MENGHITUNG AKP :
Total Pokok Pokok Persentase
Pokok Sampel Sampel Kerapatan
Matang panen Panen (%)
2.533 127 53 42

= POKOK SAMPEL matang PANEN/POKOK SAMPEL X


AKP = 42 100%
POKOK SAMPEL = 127 = 5% XTOTAL POKOK PRODUKTIF

Pada Tabel 7. Dapat diketahui bahwa AKP dari blok yang diamati berbeda. Nilai AKP yang
diperoleh berkisar antara 25 – 46 %. Menurut Tobing (1992) perbedaan AKP suatu areal
dipengaruhi oleh iklim, umur tanaman, dan tempat. Perbedaan AKP dari blok yang diamati diduga
karena perbedaan umur tanaman. Umur tanaman berpengaruh terhadap potensi pokok untuk
berproduksi yaitu semakin tua umur tanaman maka semakin sedikit pokok untuk berproduksi atau
sebaliknya, semakin muda umur tanaman maka samakin banyak pokok berproduksi.
Tobing (1992) menyatakan bahwa kisaran nilai AKP 100 % - 25 % menunjukkan produksi tinggi,
sedangkan nilai AKP 20 % - 15 % menunjukkan produksi sedang.
Hasil perkiraan produksi melalui perhitungan angka kerapatan panen dapat berbeda dengan
produksi aktual di lapangan. Hal ini disebabkan oleh tingkat ketelitian saat pengamatan masih
rendah atau adanya kesalahan dari pemanen itu sendiri baik adanya pemanenan tandan yang
belum memenuhi kriteri a matang panen atau adanya buah matang tertinggal di pokok.

AKP = POKOK SAMPEL DIPANEN/POKOK SAMPEL X 100%


POKOK SAMPEL = 5% XTOTAL POKOK PRODUKTIF

Menghitung Taksasi/estimasi produksi :


Dari nilai AKP(angka kerapatan panen) 45 % dengan berat janjang rata-rata (BJR)
sebesar 21.87 kg dan total pokok produktif sebanyak 3 174 pokok, maka perkiraan produksi untuk
keesokan hari sebesar 31 237 kg. Dengan contoh perhitungan sebagai berikut :

Estimasi Produksi Harian = Jumlah Pokok Produktif x AKP x BJR


= 3 174 pokok x 45 % x 21.87 kg = 31 237 kg

Aplikasi :
Contoh HASIL SENSUS :
 1. Hasil sensus dari sampel pokok diperoleh 145 tandan buah matang panen dari 198
pokok sampel yang diperoleh dari 3 pasar pikul atau 6 jalur tanam. Luas blok 30 ha
dengan jarak tanam 7,8 m x 9 m dan populasi 4.290 pokok/blok.
 2. Kerapatan = jml pokok sampel/jml tandan buah matang = 198/145 = 1,4 yang berarti
bahwa dalam 1,4 pokok terdapat 1 buah matang panen.
 3. Estimasi jumlah tandan buah segar (TBS) dalam blok yaitu Total pokok dlm
blok/kerapatan
 = 4.290/1,4 = 3.064 TBS/blok. Dengan demikian dalam blok yang disensus setelah
dilakukan perhitungan ternyata dalam satu blok diperoleh jumlah tandan buah matang
sebanyak 3.064 TBS.
 4. Estimasi tonase buah matang panen dalam satu blok yaitu Berat janjangan rata-rata
buah matang panen (BJR) x Jml TBS per blok. Catatan : untuk BJR besarnya biasanya
sudah ditentukan berdasarkan umur tanaman, untuk tanaman umur 10 th BJR nya = 17,5
kg. Oleh sebab itu maka Estimasi tonasenya = 17,5 kg x 3.064 TBS = 53.620 kg = 53,62
ton/blok.
 Dengan demikian dalam satu blok yang disensus diperoleh hasil tonase sebesar 53,62
ton.
 5. Menghitung jumlah tenaga kerja pemanen = Jumlah TBS dibagi kemampuan rata2
tenaga kerja pemanen setiap hari. Catatan : kemampuan rata2 pemanen adalah 210
TBS/HOK. Maka jumlah tenaga kerja pemanen yang dibutuhkan untuk memanen dalam
blok yang disensus adalah = 3.064 TBS/210 = 14,6 org atau 15 org pemanen. Dengan
demikian bahwa untuk menyelesaikan pemanenan dalam sehari pada blok yang disensus
dengan 3.064 TBS adalah memerlukan tenaga kerja pemanen sebanyak 15 org
 6. Menghitung jumlah armada transportasi yang dibutuhkan untk mengangkut hasil buah
dari blok yang disensus adalah Jml tonase per blok dibagi kemampuan truck dalam sekal
muat. Catatan : Rata-rata kemampuan Dumptruck dalam sekali angkut adalah sebanyak
8 ton. Dengan demikian untuk menyelesaikan pengangkutan buah dalam blok yang
disensus diperlukan armada transportasi sebanyak = 53,62 ton/8 = 6,7 dump truck atau 7
kali trip
.
http://jacq-planter.blogspot.com/2014/10/angka-kerapatan-panen-atau-taksasi.html (Angka
Kerapatan Panen atau Taksasi Produksi Kelapa Sawit)

Anda mungkin juga menyukai