Anda di halaman 1dari 75

Lampiran Detail BOK

Nomor: PR.01.01/I/ /2022

Ketentuan Umum
1. Menu wajib dalam BOK Kabupaten/ Kota dan BOK Puskesmas harus diutamakan untuk dipenuhi melalui penilaian internal terhadap kondisi P2P di
daerah.
2. Menu wajib dalam BOK Kabupaten/ Kota yang tidak sesuai dengan kondisi daerah atau telah dibiayai penuh melalui jenis pembiayaan lain tidak perlu
dialokasikan yang didukung dengan pernyataan Kepala Dinas Kesehatan.
3. Menu wajib dalam BOK Puskesmas yang tidak sesuai dengan kondisi daerah atau telah dibiayai penuh melalui jenis pembiayaan lain tidak perlu
dialokasikan yang didukung dengan pernyataan Kepala Puskesmas atau Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.
4. Daerah yang tidak menjadi lokus pada menu tertentu dalam aplikasi erenggar dan dinyatakan bukan lokus dalam aplikasi, daerah tersebut tidak dapat
mengalokasikan anggaran.
5. Pergeseran anggaran antar komponen atau sub komponen di dalam BOK Kabupaten/ Kota yang telah teralokasikan pagu indikatifnya dalam erenggar
tidak dapat dilakukan.
6. Pembiayaan yang tidak diatur dalam detail menu terlampir dianggarkan melalui sumber pembiayaan lain.
7. Usulan BOK harus mempertimbangkan kesiapan dan ketersediaan sumber daya pelaksanaan kegiatan.
8. Seluruh usulan harus disertai data dukung berupa: distribusi pagu yang ditetapkan Kepala Daerah/Kepala Dinas Kesehatan, TOR, dan RAB. Khusus
usulan pengadaan BMHP, selaian TOR RAB juga dilengkapi data dukung berupa laporan stock BMHP, rencana distribusi, referensi harga, dan spesifikasi
teknis BMHP. Semua TOR, RAB dan data dukung lainnya ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan.
BOK DINAS KESEHATAN PROVINSI

Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen

A. Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit

1.) Rapat rutin enam bulanan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan DAK Program P2P di tingkat provinsi

1. Rapat rutin enam bulanan Pertemuan yang dilakukan − Pertemuan luring (tatap − Merupakan pertemuan Seluruh peserta
koordinasi dan evaluasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi muka langsung) terintegrasi Program P2P − Paket meeting fullboard
pelaksanaan DAK Program P2P yang dikoordinir oleh − Bukan pertemuan per sub − Biaya sewa ruangan
di tingkat provinsi Sekrertaris Dinas dan Bidang bidang/seksi untuk kegiatan yang
P2P untuk evaluasi − Dilakukan 2 kali dalam 1 dilaksanakan melalui
pelaksanaaan Program P2P tahun sewa ruangan
secara terintegrasi tingkat − Jarak pertemuan ke satu − Uang harian/uang saku
Provinsi dan kedua 6 bulan pertemuan, dan
Mekanisme pertemuan: transport peserta sesuai
− Pertemuan di hotel, atau standar tempat yang
− Sewa ruang pertemuan ditetapkan oleh Kepala
− Tempat Pertemuan Daerah.
diutamakan dilaksanakan di − Honor narasumber
Ibukota Provinsi. (Organisasi Profesi dan
Peserta: atau Narasumber diluar
− Bupati/Walikota terpilih Dinas Kesehatan/
dengan kriteria Kementerian
pelaksanaan program P2P Kesehatan)
terlaksana dengan baik − ATK dan Penggandaan
− Peserta Provinsi: Bidang materi maksimal
P2P, Perencana Dinkes, 500.000,-
Perwakilan Bidang Lain, LP
LS terkait
− Peserta Kab/Kota: Bidang
P2P dan Perencana Dinkes
− Puskesmas terpilih dengan
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
kriteria pelaksanaan
Program P2P terbaik.
2.) Pemeriksaan dan rujukan pengujian spesimen surveilans rutin, sentinel, PD3l dan dugaan Kejadian Luar Biasa (KLB), serta penyakit menular lainnya ke
Laboratorium Pusat/ Laboratorium rujukan pemerintah

1. Pengiriman dan pemeriksaan Pengiriman dan Pemeriksaan - Pengemasan Spesimen - Spesimen diambil dari - Biaya transport pada
Spesimen TB RO ke Spesimen TB RO yang - Pengiriman Spesimen pasien yang terkonfirmasi kondisi jika laboratorium
Laboratorium Pusat/ ditemukan hasil dengan - Pemeriksaan Spesimen Resisten Rifampisin (RR) berada pada wilayah
Laboratorium rujukan Resisten Rifampisin (RR) pada - Mekanisme pengemasan administrasi yang sama.
pemerintah pemeriksaan TCM ke dan pengiriman sesuai - Biaya Jasa Pengemasan
laboratorium pusat atau dengan Petunjuk Teknis dan Pengiriman yang
rujukan pemerintah untuk Transportasi Spesimen ditetapkan oleh penyedia
dilakukan pemeriksaan Tuberkulosis jasa.
biakan, uji kepekaan dan Line - Biaya jasa pemeriksaan
Probe Assay (LPA) yang yang ditetapkan oleh
terstandarisasi. pemeriksa.
- Biaya bahan pengemasan
dan pengiriman pada
kondisi tidak terdapat
penyedia jasa pengiriman
antara lain styrofoam,
lakban.

2. Pengiriman dan pemeriksaan Pengiriman dan Pemeriksaan - Pengemasan Spesimen Spesimen Rutin/ Sentinel: Spesimen Rutin/ Sentinel:
Spesimen Penyakit Potensi Spesimen Penyakit Potensi - Pengiriman Spesimen - Pengiriman dan - Biaya jasa pengemasan
KLB/Wabah/Penyakit KLB/Wabah/Penyakit - Pemeriksaan Spesimen Pemeriksaan Spesimen dan Pengiriman yang
lnfeksi Emerging ke lnfeksi Emerging dan penyakit - Pengembalian Spesimen dilakukan rutin setiap ditetapkan oleh penyedia
Laboratorium Rujukan serta menular lainnya serta sampel Carrier bulan jasa.
Pengembalian Spesimen media lingkungan baik dalam - Pengiriman dan - Biaya jasa pemeriksaan
Carrier kondisi KLB/ Wabah maupun Pemeriksaan Spesimen yang ditetapkan oleh
kegiatan Rutin/Sentinel/ media lingkungan pemeriksa.
WGS. Yang meliputi dilakukan rutin setiap 6 - Biaya jasa pengembalian
pengemasan dan pengiriman (enam) bulan sekali spesimen carrier
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
spesimen ke laboratorium sebagai lanjutan dari hasil
pusat/ rujukan pemerintah/ Inspeksi Kesehatan Spesimen KLB/ Wabah:
RS. Dilanjutkan dengan Lingkungan yang - Transport, Uang Harian,
pemeriksaan spesimen serta dilakukan sesuai Penginapan sesuai
pengembalian spesimen pedoman. standar pembiayaan
carrier. Spesimen KLB/ Wabah yang ditetapkan oleh
- Pengiriman dan Kepala Daerah untuk
Pemeriksaan Spesimen pengiriman dan
dilakukan sesuai dengan pemeriksaan sampel
pedoman pada kondisi tidak
terdapat penyedia jasa
pengiriman yang sanggup
melaksanakan.
- Biaya bahan pengemasan
dan pengiriman pada
kondisi tidak terdapat
penyedia jasa pengiriman
antara lain styrofoam,
lakban, dll.
- Biaya jasa pengemasan
dan pengiriman yang
ditetapkan oleh penyedia
jasa.
- Biaya jasa pemeriksaan
yang ditetapkan oleh
pemeriksa.
- Biaya jasa pengembalian
spesimen carrier
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
3.) Penyelidikan Epidemiologi dugaan Kejadian Luar Biasa (KLB) sesuai pedoman
Penyelidikan Epidemiologi

1. Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan - Verifikasi sinyal KLB/Wabah - Verifikasi sinyal dilakukan - Transport, Uang
Epidemiologi (PE)/ Pelacakan Epidemiologi (PE)/ Pelacakan - Penemuan kasus dan ketika ada Harian, Penginapan
Kontak Penyakit Berpotensi Kontak Penyakit merupakan pelacakan kontak rumor/peningkatan sesuai standar
KLB/Wabah dan Penyakit kegiatan untuk - Investigasi kasus kasus/klaster kasus yang pembiayaan yang
lnfeksi Emerging, PD3I, mengendalikan kejadian - Pengambilan Spesimen belum diketahui ditetapkan oleh Kepala
Zoonosis, hewan KLB/Wabah/Kasus supaya pada KLB yang diperlukan penyebabnya. Daerah untuk
berbisa beracun, NTD's, dan tidak meluas melalui kegiatan keahlian khusus yang tidak - Penemuan kasus dan pelaksanaan kegiatan.
penyakit menular lainnya Verifikasi Sinyal sampai dilimiliki oleh tenaga pelacakan kontak serta - Belanja penggandaan
dengan Penyelidikan kesehatan Puskesmas. investigasi kasus dilakukan formulir PE/investigasi.
Epidemiologi (PE) sesuai setelah kasus terverifikasi.
karakter masing-masing - Pada kasus tertentu
penyakit. investigasi pelacakan kasus
tanpa menunggu hasil
verifikasi.
- Satuan pembiayaan adalah
jumlah kasus
- Jumlah hari pelaksanaan
kegiatan disesuaikan
dengan karakter lokasi dan
besaran kasus.
- Lokasi kegiatan oleh
provinsi mencakup
Kab/Kota di wilayahnya.
BOK DINAS KESEHATAN KABUPATEN/ KOTA

Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
A. Upaya deteksi dini. preventif, dan respons penyakit

Penyelidikan epidemiologi, pelacakan kasus, rumor, penanggulangan dan surveilans penyakit dan penyehatan lingkungan berpotensial KLB serta penyakit
1.)
menular lainnya
1. Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Verifikasi Sinyal/ - Verifikasi sinyal - Verifikasi sinyal dilakukan - Transport
Epidemiologi (PE)/ Pelacakan Kontak Penyelidikan Epidemiologi KLB/Wabah ketika ada - Uang Harian jika
Penyakit (PE)/ Pelacakan Kontak - Penemuan kasus dan rumor/peningkatan kegiatan lebih dari 8
Berpotensi KLB/Wabah dan Penyakit Penyakit merupakan pelacakan kontak kasus/klaster kasus yang jam
lnfeksi Emerging, PD3l, Zoonosis, kegiatan untuk - Investigasi kasus belum diketahui - Penginapan sesuai
hewan mengendalikan kejadian penyebabnya. standar pembiayaan
berbisa beracun, NTD's, dan KLB/Wabah/Kasus supaya - Penemuan kasus dan yang ditetapkan oleh
penyakit menular lainnya tidak meluas melalui pelacakan kontak serta Kepala Daerah
kegiatan Verifikasi Sinyal investigasi kasus - Belanja penggandaan
sampai dengan dilakukan setelah kasus formulir
Penyelidikan Epidemiologi terverifikasi. PE/investigasi.
(PE) sesuai karakter - Pada kasus tertentu
masing-masing penyakit. investigasi pelacakan
kasus tanpa menunggu
hasil verifikasi.
- Satuan pembiayaan
adalah jumlah kasus.
- Jumlah hari pelaksanaan
kegiatan disesuaikan
dengan karakter lokasi
dan besaran kasus.
- Lokasi kegiatan oleh
Kab/Kota mencakup
Kecamatan/Desa di
wilayahnya.
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
2.) Surveilans aktif Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan swasta untuk kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3l) dan penyakit
menular lainnya
1. Pelaksanaan surveilans aktif Rumah Pelaksanaan surveilans Kunjungan ke RS Kunjungan ke RS/Faskes - Transport
Sakit dan fasilitas pelayanan aktif Rumah Sakit dan Pemerintah /Fasyankes Swasta untuk validasi data - Uang Harian jika
kesehatan fasilitas pelayanan Swasta (klinik/ dokter Praktek kasus dilakukan minimal satu kegiatan lebih dari 8
swasta untuk kasus penyakit yang kesehatan swasta untuk Mandiri) untuk validasi data bulan sekali di tiap RS/Faskes jam
dapat dicegah dengan imunisasi kasus penyakit yang dapat kasus. Swasta. - Penginapan sesuai
(PD3l) dan dicegah dengan imunisasi standar pembiayaan
penyakit menular lainnya (PD3l) dan penyakit yang ditetapkan oleh
menular lainnya Kepala Daerah
merupakan kegiatan untuk
pencarian kasus yang tidak
terlaporkan melalui data
register di Rumah Sakit dan
fasilitas pelayanan
kesehatan swasta serta
laporan Kewaspadaan Dini
Rumah Sakit (KDRS).

3.) Pendampingan dan bimbingan teknis program pencegahan dan pengendalian penyakit prioritas nasional serta penyehatan lingkungan di puskesmas

1. Pembinaan pendampingan teknis Pembinaan pendampingan Kegiatan pembinaan: - Kegiatan dilakukan periodik - Transport
pelaksanaan deteksi dini dan teknis pelaksanaan deteksi - Kunjungan ke puskesmas. tiga bulan sekali dalam satu - Uang Harian jika
pengendalian dini dan pengendalian - Kunjungan ke institusi tahun ke puskesmas, kegiatan lebih dari 8
faktor risiko dan PTM prioritas ke faktor risiko PTM prioritas antara lain sekolah, sedangkan untuk institusi jam
Puskesmas dan institusi ke Puskesmas dan institusi kampus, kantor-kantor satu tahun dua kali. - Penginapan sesuai
merupakan kegiatan untuk pemerintah daerah dan - Kegiatan terintegrasi untuk standar pembiayaan
memastikan pelaksanaan swasta. pembinaan dan bimbingan yang ditetapkan oleh
deteksi dini faktor risiko - Pembinaan ke puskesmas penyakit prioritas PTM. Kepala Daerah
PTM prioritas oleh dan institusi dapat - Jumlah pelaksana kegiatan - Biaya konsumsi untuk
Puskesmas terlaksana dilakukan dengan maksimal 3 orang. pertemuan.
sesuai standar. PTM menyelenggarakan - Jumlah petugas yang dibina
prioritas meliputi pertemuan di disesuaikan dengan petugas
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
hipertensi, DM, obesitas, puskesmas/institusi. pengelola/penanggung
stroke, jantung, PPOK, Kegiatan pendampingan: jawab pelaksana kegiatan di
kanker payudara, kanker - Kunjungan bersama Tim Puskesmas.
leher rahim, katarak, dan Puskesmas pada kegiatan - Jumlah hari pelaksanaan
kelainan refraksi, tuli khusus deteksi dini. kegiatan disesuaikan
kongenital, dan otitis media dengan maksud tujuan
supurative kronis (OMSK). kegiatan.
2. Pembinaan pendampingan teknis Pembinaan pendampingan Kegiatan pembinaan: - Kegiatan dilakukan periodik Pembinaan
pelaksanaan Konseling Upaya teknis pelaksanaan - Kunjungan ke FKTP. tiga bulan sekali dalam satu pendampingan teknis:
Berhenti Konseling Upaya Berhenti - Kunjungan ke sekolah. tahun ke FKTP dan sekolah. - Transport
Merokok di FKTP Merokok di FKTP - Pembinaan ke FKTP dan - Jumlah pelaksana kegiatan - Uang Harian jika
merupakan kegiatan sekolah dapat dilakukan maksimal 3 orang. kegiatan lebih dari 8
pembinaan pendampingan dengan menyelenggarakan - Jumlah petugas yang dibina jam
di FKTP yang telah memiliki pertemuan di FKTP dan disesuaikan dengan petugas - Penginapan sesuai
layanan UBM dan di sekolah. pengelola/penanggung standar pembiayaan
sekolah. Kegiatan pendampingan: jawab pelaksana kegiatan di yang ditetapkan oleh
- Kunjungan petugas Puskesmas. Kepala Daerah
Kab/Kota ke FKTP/Sekolah - Jumlah hari pelaksanaan - Biaya konsumsi untuk
sebagai uji petik kegiatan disesuaikan pertemuan.
pelaksanaan kegiatan. dengan maksud tujuan
kegiatan.
3. Pembinaan pendampingan teknis Pembinaan pendampingan Kegiatan pembinaan: - Kegiatan dilakukan periodik Pembinaan
penerapan KTR di 7 tatanan teknis penerapan KTR di 7 - Kunjungan ke FKTP dan tiga bulan sekali dalam satu pendampingan teknis:
tatanan merupakan sekolah. tahun ke FKTP/Sekolah. - Transport
kegiatan Pembinaan - Pembinaan ke FKTP dan - Jumlah pelaksana kegiatan - Uang Harian jika
pendampingan pada sekolah dapat dilakukan maksimal 3 orang. kegiatan lebih dari 8
Kab/Kota yang sudah dengan menyelenggarakan - Jumlah petugas yang dibina jam
memiliki Perda KTR untuk pertemuan di FKTP dan disesuaikan dengan petugas - Penginapan sesuai
memastikan penerapan sekolah. pengelola/penanggung standar pembiayaan
KTR sesuai standarnya. Kegiatan pendampingan: jawab pelaksana kegiatan di yang ditetapkan oleh
- Kunjungan ke Tim Puskesmas. Kepala Daerah
Pemantau KTR Kab/Kota. - Jumlah hari pelaksanaan - Biaya konsumsi untuk
kegiatan disesuaikan pertemuan.
dengan maksud tujuan
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
kegiatan.
4. Pendampingan pembinaan teknis Pendampingan pembinaan Kegiatan pembinaan teknis: - Kegiatan dilakukan Pendampingan
penyelenggaraan kesehatan teknis penyelenggaraan - Kunjungan pembinaan ke terintegrasi tiga bulan pembinaan teknis:
lingkungan di Sarana Tempat dan kesehatan lingkungan di TFU, TPP dan sekali dalam satu tahun. - Transport
Fasilitas Umum, Tempat Pengelolaan Sarana Tempat dan Penyelenggara Air Minum - Jumlah pelaksana kegiatan - Uang Harian jika
Pangan, Sarana Air Minum dan Fasilitas Umum, Tempat dilakukan di TFU, TPP atau maksimal 3 orang. kegiatan lebih dari 8
Fasyankes Pengelolaan Pangan, Penyelenggara Air Minum - Jumlah petugas yang jam
Sarana Air Minum dan serta fasyankes dibina disesuaikan dengan - Penginapan sesuai
Fasyankes merupakan - Kunjungan ke pemukiman petugas standar pembiayaan
kegiatan pendampingan (sarana air minum di pengelola/penanggung yang ditetapkan oleh
pembinaan teknis rumah tangga) jawab pelaksana kegiatan Kepala Daerah.
penyelenggaraan -Pembinaan dapat dilakukan di Puskesmas. - Biaya konsumsi untuk
kesehatan lingkungan di dengan - Jumlah hari pelaksanaan pertemuan.
Sarana Tempat dan menyelenggarakan kegiatan disesuaikan - Belanja penggandaan
Fasilitas Umum, Tempat pertemuan dengan dengan maksud tujuan formulir pengawasan/
Pengelolaan Pangan, puskesmas di puskesmas, kegiatan. inspeksi
Sarana Air Minum oleh TFU, TPP dan
FKTP. Penyelenggara/Sarana Air
Minum serta Fasyankes
-Kunjungan ke puskesmas

Kegiatan pendampingan:
- Kunjungan bersama
petugas Puskesmas
sebagai uji petik
pelaksanaan kegiatan
pengawasan kesling ke
Sarana Tempat dan
Fasilitas Umum, Tempat
Pengelolaan Pangan,
pemukiman/sarana (Survei
kualitas Air Minum)
danatau penyelenggara Air
Minum
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
- Kunjungan ke Puskesmas

5. Pendampingan Pelaksanaan Pendampingan Kegiatan pendampingan: - Kegiatan Pembinaan


Pemberian Obat Pencegahan Masal Pelaksanaan Pemberian - Kunjungan ke persiapan/pelaksanaan pendampingan teknis:
Filariasis/ cacingan/ Frambusia dan Obat Pencegahan Masal Puskesmas/Pos Minum dilakukan bersamaan - Transport
pemantauan kejadian ikutan pasca Filariasis/ cacingan/ Obat pada saat sesuai dengan jadwal yang - Uang Harian jika
POPM Frambusia dan persiapan/pelaksanaan ditetapkan. kegiatan lebih dari 8
pemantauan kejadian kegiatan Pemberian Obat - Lokasi kegiatan sesuai jam
ikutan pasca POPM Pencegahan Masal dengan lokus terlampir. - Penginapan sesuai
merupakan kegiatan Filariasis/ cacingan/ - Jumlah pelaksana standar pembiayaan
pendampingan oleh Frambusia dan kegiatan maksimal 3 yang ditetapkan oleh
petugas Kab/Kota dalam pemantauan kejadian orang. Kepala Daerah
rangka Pemberian Obat ikutan pasca POPM. - Jumlah petugas yang - Belanja penggandaan
Pencegahan Masal Kegiatan pemantauan: dilakukan pendampingan formlulir.
Filariasis/ cacingan/ - Kunjungan ke puskesmas disesuaikan dengan
Frambusia dan ketika ditemukan kasus petugas
pemantauan kejadian paska pelaksanaan POPM. pengelola/penanggung
ikutan pasca POPM ke FKTP - Kunjungan ke puskesmas jawab pelaksana kegiatan
dan Pos Minum Obat. dalam rangka uji petik di Puskesmas.
setelah dilakukan kegiatan - Jumlah hari pelaksanaan
POPM. kegiatan disesuaikan
dengan maksud tujuan
kegiatan.
6. Pendampingan teknis asesmen Pendampingan - Kunjungan lapangan - Kegiatan pelaksanaan Pendampingan teknis:
eliminasi atau eradikasi Penyakit Pelaksanaan asesmen bersama Puskesmas ke dilakukan bersamaan sesuai - Transport
Tropis Terabaikan (Kusta/ eliminasi atau eradikasi Desa yang menjadi target dengan jadwal yang - Uang Harian jika
Frambusia/ schistosomiasis/ Penyakit Tropis Terabaikan assessment dalam rangka ditetapkan. kegiatan lebih dari 8
Filariasis) (Kusta/ Frambusia/ eradikasi/ eliminasi - Lokasi kegiatan sesuai jam
schistosomiasis/ Filariasis) penyakit tropis terabaikan dengan lokus terlampir. - Penginapan sesuai
merupakan kegiatan - Kunjungan ke - Jumlah pelaksana kegiatan standar pembiayaan
pendampingan oleh puskesmas/RS dalam maksimal 3 orang. yang ditetapkan oleh
petugas Kab/Kota dalam rangka uji petik dalam - Jumlah petugas yang Kepala Daerah
rangka asesmen eliminasi rangka assessment dilakukan pendampingan - Belanja penggandaan
atau eradikasi Penyakit eliminasi atau eradikasi disesuaikan dengan petugas formulir assessment
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
Tropis Terabaikan (Kusta/ Penyakit Tropis Terabaikan pengelola/ penanggung
Frambusia/ jawab pelaksana kegiatan di
schistosomiasis/ Filariasis) Puskesmas.
ke Puskesmas dan atau - Jumlah hari pelaksanaan
Desa. kegiatan disesuaikan
dengan maksud tujuan
kegiatan.
7. Pembinaan dan pendampingan Pembinaan dan Kegiatan pembinaan: Kegiatan pembinaan: Pembinaan dan
teknis pelaksanaan imunisasi pendampingan teknis - Kunjungan ke - Kegiatan dilakukan 1-2 kali pendampingan:
pelaksanaan imunisasi puskesmas/posyandu/RS/ dalam setahun per - Transport
merupakan kegiatan untuk klinik/faskes lain puskesmas - Uang Harian jika
memastikan pelaksanaan - Pembinaan dapat - Jumlah pelaksana kegiatan kegiatan lebih dari 8
imunisasi dan surveilans dilakukan dengan maksimal 2 orang. jam
PD3I di puskesmas menyelenggarakan - Jumlah hari pelaksanaan - Penginapan sesuai
terlaksana sesuai standar. pertemuan di puskesmas, kegiatan disesuaikan standar pembiayaan
posyandu, dan faskes dengan maksud tujuan yang ditetapkan oleh
kegiatan. Kepala Daerah
Kegiatan pendampingan - Biaya konsumsi untuk
teknis: Kegiatan pendampingan: pertemuan
- Kunjungan ke puskesmas - Kegiatan dilakukan sesuai
dalam rangka uji petik dengan pedoman
dalam rangka pelaksanaan imunisasi yang mengatur
imunisasi di Puskesmas antara lain pelaksanaan
- Merupakan kegiatan catch-up, sweeping,
pendampingan oleh DOFU, BLF, dll.
petugas kab/kota kepada - Jumlah pelaksana kegiatan
petugas puskesmas dalam maksimal 2 orang.
rangka pelaksanaan - Jumlah hari pelaksanaan
imunisasi dan surveilans kegiatan disesuaikan
PD3I. dengan maksud tujuan
kegiatan.
8. Pendampingan pembinaan teknis Pendampingan penemuan Pembinaan: Pembinaan: Pendampingan teknis:
pelaksanaan penemuan kasus kasus pencegahan - Kunjungan ke Puskesmas - Kegiatan dilakukan - Transport
pencegahan pengendalian Penyakit pengendalian Penyakit untuk pembinaan terintegrasi dengan - Uang Harian jika
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
Tropis Terabaikan (Kusta/frambusia/ Tropis Terabaikan pelaksanaan SKDR. memperhatikan lokasi, kegiatan lebih dari 8
schistosomiasis/Filariasis/cacingan) (Kusta/frambusia/ - Kunjungan ke Puskesmas sasaran, program. jam
dan penyakit menular lainnya schistosomiasis/Filariasis/ untuk pembinaan dalam - Kegiatan dilakukan 1-2 kali - Penginapan sesuai
cacingan) dan penyakit rangka survei dan dalam setahun per standar pembiayaan
menular lainnya pengendalian vektor. Puskesmas/ Labkes/ RS yang ditetapkan oleh
merupakan kegiatan - Kunjungan ke dan atau Desa Kepala Daerah
pendampingan oleh Puskesmas/Labkes/ RS dan - Jumlah pelaksana - Belanja penggandaan
petugas Kab/Kota dalam atau Desa yang menjadi kegiatan maksimal 3 formulir.
rangka penemuan kasus sasaran. orang.
pencegahan pengendalian -Pembinaan dapat dilakukan - Jumlah petugas yang
Penyakit Tropis Terabaikan dengan dilakukan pendampingan
(Kusta/frambusia/ menyelenggarakan disesuaikan dengan
schistosomiasis/Filariasis/ pertemuan dengan petugas pengelola/
cacingan) dan penyakit puskesmas di puskesmas penanggung jawab
menular lainnya (penyakit pelaksana kegiatan di
potensial KLB, penyakit Pendampingan: Puskesmas.
infeksi emerging, dan - Kunjungan ke - Jumlah hari pelaksanaan
zoonosis). Termasuk untuk puskesmas/Labkes/RS kegiatan disesuaikan
mendukung tercapainya dan atau Desa dalam dengan maksud tujuan
eliminasi malaria, TBC, HIV, rangka uji petik kegiatan.
Siphilis, Hepatitis, dan penemuan kasus Pendampingan:
Rabies pencegahan - Kegiatan pendampingan
pengendalian Penyakit dilakukan dengan
Tropis Terabaikan memperhatikan analisa
(Kusta/frambusia/ rutin pelaporan
schistosomiasis/Filariasis pelaksanaan diagnosis dan
/cacingan) dan penyakit tatalaksana kasus
menular lainnya - Untuk kegiatan pengendalian
(penyakit potensial KLB, malaria, pendampingan
penyakit infeksi juga dilakukan pada saat
emerging, dan zoonosis). pelaksanaan pra-
- Kunjungan lapangan ke assessment eliminasi
Labkes/ RS/Klinik/ malaria.
Lapas/Rutan/ lokasi - Jumlah pelaksana kegiatan
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
khusus yang menjadi maksimal 2 orang.
target eliminasi malaria, - Jumlah hari pelaksanaan
TBC, HIV, Siphilis, kegiatan disesuaikan
Hepatitis, dan Rabies. dengan maksud tujuan
- Kunjungan bersama kegiatan.
Puskesmas ke Desa yag
menjadi target eliminasi
malaria, TBC, HIV,
Siphilis, Hepatitis, dan
Rabies.

4.) Rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan DAK terintegrasi

1. Rapat koordinasi dan evaluasi Pertemuan yang dilakukan Pertemuan luring (tatap muka − Merupakan pertemuan Seluruh peserta
pelaksanaan deteksi dini, preventif oleh Dinas Kesehatan langsung) terintegrasi Program P2P − Paket meeting
dan respons penyakit tingkat Kabupaten/Kota yang − Bukan pertemuan per sub fullboard
kab/kota dikoordinir oleh Sekrertaris bidang/seksi − Biaya sewa ruangan
Dinas dan Bidang P2P − Dilakukan 2 kali dalam 1 untuk kegiatan yang
untuk evaluasi tahun dilaksanakan melalui
pelaksanaaan Program P2P − Jarak pertemuan ke satu sewa ruangan
secara terintegrasi tingkat dan kedua 6 bulan − Uang harian/uang
Kabupaten/Kota Mekanisme pertemuan: saku pertemuan , dan
− Pertemuan di hotel, atau transport peserta
− Sewa ruang pertemuan sesuai standar tempat
Peserta: yang ditetapkan oleh
− Camat terpilih dengan Kepala Daerah.
kriteria pelaksanaan − Honor narasumber
program P2P terlaksana (Organisasi Profesi
dengan baik dan atau Narasumber
− Peserta Kab/Kota: diluar Dinas
Kadinkes, Kabid P2P, Kesehatan/
Bappeda, Diknas, Agama, Kementerian
PKK Kesehatan)
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
− Peserta Puskesmas (4 − ATK dan Penggandaan
orang/ PKM): Kepala materi maksimal
Puskesmas, 500.000,-
Penanggungajawab
program P2P, sanitarian,
perencana
2. Rapat koordinasi lintas program dan Pertemuan yang dilakukan Pertemuan luring (tatap muka − Merupakan pertemuan Seluruh peserta
lintas sektor (rapat gabungan antara oleh Dinas Kesehatan langsung) terintegrasi Program − Paket meeting
p2p, kesmas dan yankes) Kabupaten/Kota yang Kesehatan fullboard
dikoordinir oleh Sekrertaris − Bukan pertemuan per − Biaya sewa ruangan
Dinas untuk evaluasi bidang untuk kegiatan yang
pelaksanaaan Program − Dilakukan 1 kali dalam 1 dilaksanakan melalui
Kesehatan secara tahun sewa ruangan
terintegrasi tingkat Mekanisme pertemuan: − Uang harian/uang
Kabupaten/Kota − Pertemuan di hotel, atau saku pertemuan , dan
− Sewa ruang pertemuan transport peserta
Peserta: sesuai standar tempat
− Camat terpilih yang ditetapkan oleh
− Peserta Kab/Kota (11 Kepala Daerah.
orang): (Kadinkes, Kabid − Honor narasumber
P2P, SDK, Yankes, Kesmas, (Organisasi Profesi
(semua Kabid), BKKBN, dan atau Narasumber
Bappeda, Diknas, Agama, diluar Dinas
PKK, Direktur RSUD/ RS Kesehatan/
Swasta terpilih) Kementerian
− Peserta Puskesmas (4 Kesehatan)
orang/ PKM): Kepala − ATK dan Penggandaan
Puskesmas, Materi maksimal
Penanggungajawab UKM 500.000,-
dan UKP, dan perencana
B. Kefarmasian dan BMHP

1.) BHP P2P


Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
1. Pengadaan rapid HIV dan reagen Pengadaan Rapid HIV dan - Pengadaan regaen sesuai - Dilaksanakan oleh Dinas -Biaya pengadaan reagen
sifilis untuk skirining HIV dan sifilis dan reagen sifilis untuk kebutuhan Kesehatan Kab/Kota yang sesuai data dukung/
pada bumil skrining HIV dan sifilis pada masuk dalam lokus referensi di e-katalog
ibu hamil untuk sebagaimana yang -Dalam hal harga e-
mendukung target ditetapkan dalam Surat katalog tidak
pencapaian eliminasi Sekertaris Jenderal menyebutkan biaya
penularan HIV dan Sifilis Kemenkes No. distribusi/ongkos
secara vertikal dari ibu PR.01.01/I/8168/2022 kirim maka anggaran
hamil ke bayi - Volume ditetapkan distribusi agar
berdasarkan estimasi disertakan sesuai
bumil tahun 2023 dengan referensi
- Satuan volume dinyatakan harga setempat.
dalam test
- Kegiatan terkait proses
pengadaan barang dan
jasa antara lain: honor
panitia/ pejabat
pengadaan, rapat panitia,
penilaian, pembuktian
kualifikasi tidak dapat
dianggarkan pada menu
ini.
- Spesifikasi Umum Reagen:
a) Telah teregistrasi dan
mempunyai izin edar dari
Kementerian Kesehatan
RI.
b) Tersedia petunjuk
penggunaan dalam bahasa
Indonesia disertai ilustrasi
bergambar.
c) Rentang minimal stabilitas
reagen pada suhu 2-30°C.
d) Kedaluwarsa minimal 18
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
bulan pada saat barang
diterima panitia.
e) Suhu reagen dipastikan
dalam rentang stabilitas
reagen yang ditentukan
oleh pabrikan, sejak
pengiriman dari pabrik
hingga diterima di tempat
tujuan pengiriman, di
buktikan dengan data
logger.
- Spesifikasi Khusus Rapid
Tes HIV
a) Hasil akurasi berdasarkan
evaluasi Laboratorium
Rujukan yang ditentukan
yaitu sensitivitas ≥ 99%.
b) Mudah dikerjakan, hasil
mudah dibaca dan cepat,
kurang dari 30 menit.
c) Dapat mengidentifi kasi
antibodi HIV 1 dan HIV 2.
d) Bisa digunakan untuk tiga
(3) jenis bahan
pemeriksaan yaitu darah
lengkap (whole blood),
serum dan plasma sesuai
dengan petunjuk dari
reagensia yang dipakai.
- Spesifikasi khusus Rapid
Tes Sifilis:
a) Rapid diagnostik tes Sifilis
merupakan tes yang
mendeteksi antibodi yang
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
bersfiat spesifik terhadap
treponema.
b) Sensitivitas ≥ 85%, spesifi
sitas ≥ 93%.
c) Setiap tes dikemas
individual.
d) Tersedia dropper per tes
untuk sampel
pemeriksaan.
2. Pengadaan kartrid TCM Penggadaan barang habis Pengadaan reagen sesuai - Dilaksanakan oleh Dinas - Biaya pengadaan
pakai berupa kartrid TCM kebutuhan Kesehatan Kab/Kota yang reagen sesuai data
untuk melakukan masuk dalam lokus dukung/ referensi di
pemeriksaan terduga TBC sebagaimana yang e-katalog
ditetapkan dalam Surat - Dalam hal harga e-
Sekertaris Jenderal katalog tidak
Kemenkes No. menyebutkan biaya
PR.01.01/I/8168/2022 distribusi/ongkos
- Volume ditetapkan kirim maka anggaran
berdasarkan beban kasus distribusi agar
TB (estimasi), Utilisasi disertakan sesuai
Kartrid TCM, Sisa Stock dengan referensi
Kartrid, dan jumlah mesin harga setempat.
TCM.
- Satuan volume dinyatakan
dalam test

- Spesifikasi kartrid:
1. Jenis MTB/Rif
a) Indiksi Deteksi cepat: l M
tuberculosis complex l
Resistensi Rifampicin
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
b) Sampel/Spesimen
Sedimentasi konsentrat
sputum: 0,5 mL Sampel
sputum segar: 1 mL
c) Kadaluarsa/Shelf live : 18
bulan
d) Kondisi penyimpanan :
2°C-28°C (suhu kamar)
e) Isi Kit : 10 Katrid
f) Spesifikasi Kemasan jika
diperlukan :Dikemas
dalam boks, berisi @ 5 kit;
Kemasan pada kardus ada
Logo instansi pemesan
dan tahun anggaran.
g) Sertifikasi (KEMENKES RI;
CE Marked; FDA Approval)

2. Jenis MTB/Rif Ultra Assay


Kit
a) Prinsip Pemeriksaan :
NAAT
b) Kemampuan Deteksi :
Kemampuan mendeteksi
M. Tuberculosis dan
resistansi terhadap
Rifampisisn Hasil
pemeriksaan < 80 Menit
c) Hasil Test : Semi
Kuantitatif
d) Suhu Penyimpanan: 2–
28°C
e) Kadaluarsa : 14 bulan
f) Spesifikasi Kemasan kalau
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
diperlukan : Kemasan
pada kardus ada Logo
instansi pemesan dan
tahun anggaran
- Pemilihan spesifikasi
tersebut disesuaikan
dengan jenis mesin TCM
yang dimiliki.
3. Pengadaan larvasida Malaria Pengadaan Larvasida Pengadaan larvasida - Dilaksanakan oleh Dinas -Biaya pengadaan
malaria untuk malaria  yang dapat Kesehatan Kab/Kota yang larvasida sesuai data
mengendalikan tempat berbentuk cair (contoh BTI), masuk dalam lokus dukung/ referensi di
perindukan butiran (granule) atau sebagaimana yang e-katalog
/perkembangbiakan tablet/ briket sesuai ditetapkan dalam Surat -Dalam hal harga e-
larva/jentik nyamuk kebutuhan. Sekertaris Jenderal katalog tidak
Anopheles. Kemenkes No. menyebutkan biaya
PR.01.01/I/8168/2022 distribusi/ongkos
- Volume ditetapkan kirim maka anggaran
berdasarkan luas wilayah distribusi agar
perindukan atau daerah disertakan sesuai
reseptif. dengan referensi
- Satuan volume dinyatakan harga setempat.
dalam Kilogram (Kg) atau
Liter.
- Spesifikasi Larvasida
Malaria:
a) Memiliki ijin dari
Kementerian Pertanian
b) Bahan aktif Larvasida
termasuk dalam golongan
Insect Growth Regulator
(IGR) Biolarvasida (BTi, BS)
atau bahan aktif lainnya
sesuai permenkes 50
tahun 2017
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
c) Formulasi Larvasida
berbentuk serbuk atau
butiran (granule) atau
serbuk atau briket atau
cair.
d) Larvasida ini digunakan
untuk mengendalikan
larva nyamuk
Anopheles.sp pada tempat
perindukan.
e) Masa kadaluarsa minimal
18 bulan sejak diterima
oleh Panitia Penerimaan
Barang/Jasa.

4. Pengadaan RDT Malaria Rapid diagnostic test (RDT) Pengadaan RDT Malaria - Dilaksanakan oleh Dinas -Biaya pengadaan RDT
malaria digunakan untuk sesuai kebutuhan Kesehatan Kab/Kota yang Malaria sesuai data
mendeteksi keberadaan masuk dalam lokus dukung/ referensi di
parasite malaria pada sebagaimana yang e-katalog
manusia. Hasil diagnosa ditetapkan dalam Surat -Dalam hal harga e-
dengan RDT malaria juga Sekertaris Jenderal katalog tidak
digunakan untuk Kemenkes No. menyebutkan biaya
menentukan jumlah obat PR.01.01/I/8168/2022 distribusi/ongkos
yang diberikan. Kecepatan - Volume ditetapkan kirim maka anggaran
hasil pembacaan dan berdasarkan endemisitas, distribusi agar
kemudahan dalam jumlah kasus, dan tren disertakan sesuai
penggunaan merupakan kasus malaria dalam dua dengan referensi
keunggulan RDT malaria tahun terakhir. harga setempat.
dibanding dengan - Satuan volume dinyatakan
pemeriksaan dengan dalam box/kotak
mikroskop, namun RDT - Spesifikasi RDT Malaria:
malaria tidak dapat a) Masa kedaluarsa: Minimal
digunakan untuk follow up 20 bulan sejak barang
pengobatan. RDT ini diterima.
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
digunakan sebagai b) Waktu pembacaan: dalam
pengganti pemeriksaan 10 - 30 menit
dengan mikroskop dan c) Suhu Penggunaan dan
digunakan untuk Penyimpanan: Rentang
memenuhi kebutuhan Suhu minimal 4 – 37 °C
penjangkauan kader Kelengkapan: a. Setiap
malaria. boks terdiri dari 25 paket
test kit; b.Tiap paket test
kit terdiri dari : Alat test
(device), Cairan Buffer
yang tertutup rapat dan,
Alkohol swab, Jarum
penusuk/ Blood Lancet
yang sesuai untuk
Autoclick, Alat pengembil
sampel darah (pipet, loop,
atau bentuk lain); c. Pada
setiap boks terdapat
brosur mengenai
informasi cara
penggunaan dan
penyimpanan yang
diterjemahkan dalam
Bahasa Indonesia.
- Pelabelan: Pada setiap
test kit minimal memuat
informasi mengenai: a.
Nama produk; b. Nomor
batch/ Kode produksi; c.
Tanggal Produksi; d.
Tanggal kadaluarsa/
Expired date; e. Suhu
penggunaan dan
penyimpanan.
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
Kemasan pada boks,
minimal memuat
informasi
mengenai: Nama Produk,
Nama produsen, Alamat
produsen, Nomor batch/
kode produksi Darah
Buffer, Tanggal produksi
dan Tanggal kadaluarsa,
Logo Kementerian
Kesehatan pada salah satu
sisi boks. Tulisan “TIDAK
DIPERJUALBELIKAN” pada
salah satu sisi boks
- Persyaratan umum:
Telah memenuhi Kualifikasi
internasional: a)
Melampirkan bukti produsen
telah lolos/ mempunyai
ISO13485:2003; b)
Melampirkan bukti merek
RDT telah terdaftar dalam list
WHO; c) Melampirkan bukti
bahwa barang sudah pernah
diuji oleh Lembaga penelitian
pemerintah yang mempunyai
kredibilitas dan kapabilitas
atau universitas negeri atau
Universitas swasta yang
terakreditasi A di Indonesia.
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
5. Pengadaan reagen strip gula darah Pengadaan strip gula darah Pengadaan reagen strip gula - Dilaksanakan oleh Dinas -Biaya pengadaan reagen
digunakan untuk darah sesuai kebutuhan Kesehatan Kab/Kota yang sesuai data dukung/
mendeteksi peningkatan untuk kegiatan deteksi dini masuk dalam lokus referensi di e-katalog
kadar gula dalam darah sebagaimana yang -Dalam hal harga e-
yang merupakan indikasi ditetapkan dalam Surat katalog tidak
terjadinya penyakit Sekertaris Jenderal menyebutkan biaya
diabetes melitus. Kemenkes No. distribusi/ongkos
PR.01.01/I/8168/2022 kirim maka anggaran
- Volume ditetapkan distribusi agar
berdasarkan jumlah disertakan sesuai
penduduk usia >= 15 dengan referensi
tahun. Sebanyak 25% dari harga setempat.
populasi usia 15-50 dan
35% dari populasi diatas
50 tahun.
- Satuan volume dinyatakan
dalam test yang berlaku
untuk satu orang satu
pemeriksaan dalam satu
tahun dan sesuai
perhitungan sasaran.
- Pelaksanaan satu test
terdiri dari kebutuhan
strip gula darah, lancet,
dan alcohol swab.
- Spesifikasi Reagen:
Strip tes gula darah
a) Rentang pengukuran 20-
600 mg/ dL
b) Periode tes ≤ 10 detik
c) Sampel pengukuran < 1,5
µL
d) Expired date minimal 24
bulan
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
Lancet:
a) Kedalaman penetrasi
1,5mm
b) Diameter jarum 0,36 mm
c) Material jarum silikon
d) Fitur: single use, jarum
tidak bisa terpakai untuk
pencoblosan kedua
e) Expired date minimal 24
bulan
Alkohol Swab:
a) Non woven tissue
mengandung alkohol 70%
b) Expired date minimal 24
bulan
6. Pengadaan reagen surveilans air Reagen untuk pemenuhan Pengadaan reagen sesuai - Dilaksanakan oleh Dinas -Biaya pengadaan reagen
minum kegiatan pengawasan kebutuhan Kesehatan Kab/Kota yang sesuai data dukung/
kualitas Air Minum melalui masuk dalam lokus referensi di e-katalog
Surveilans Kualitas Air sebagaimana yang -Dalam hal harga e-
Minum Rumah Tangga dan ditetapkan dalam Surat katalog tidak
TFU di Sekolah Dasar Sekertaris Jenderal menyebutkan biaya
Kemenkes No. distribusi/ongkos
PR.01.01/I/8168/2022 kirim maka anggaran
- Volume ditetapkan distribusi agar
berdasarkan jumlah disertakan sesuai
puskesmas yang sudah dengan referensi
memiliki sanitarian kit. harga setempat.
- Satuan volume dinyatakan
dalam paket yang terdiri
dari 19 parameter.
- Pelaksanaan satu test
terdiri dari kebutuhan
strip gula darah, lancet,
dan alcohol swab.
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
- Spesifikasi Reagen:
19 Parameter terdiri dari:
Terdiri dari: Mikrobiologi (1.
E.Coli; 2.Total Coliform);
Fisik (3.Suhu; 4.TDS;
5.Kekeruhan; 6.Warna;
7.Bau); Kimia (8. pH; 9.
Nitrat; 10 Kromium valensi
6; 11 Besi Terlarut; 12
Mangan Terlarut; 13 Sisa
khlor; 14 Arsen; 15
Kadmium terlarut; 16
Timbal; 17 Nitrit; 18
Florida; 19 Alumunium)
- Parameter Biologi :
menggunakan
metodologi 100 ml
- Peruntukkan Minimal
Sampel per Puskesmas :
 30 sampel untuk
SKAMRT di 15 rumah
tangga
 6 sampel untuk TFU
Sekolah Dasar

2.) Pengadaan BMHP di Kab/Kota


Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
1. Pengadaan BMHP skrining PTM Pengadaan BMHP skrining Pengadaan BMHP Skrinning  Dilaksanakan oleh Dinas -Biaya pengadaan BMHP
PTM digunakan untuk PTM terdiri dari: Kesehatan Kab/Kota yang sesuai data dukung/
deteksi dini PTM prioritas 1. BMHP IVA Test masuk dalam lokus referensi di e-katalog
agar bisa mengidentifikasi 2. BMHP Benzidine Test sebagaimana yang -Dalam hal harga e-
lebih dini dan ditangani 3. BMHP EKG ditetapkan dalam Surat katalog tidak
lebih dini, sehingga 4. BMHP Profil lipid Sekertaris Jenderal menyebutkan biaya
biayanya menjadi lebih Kemenkes distribusi/ongkos
murah. No.PR.01.01/I/8168/2022 kirim maka anggaran
   BMHP didistribusikan ke distribusi agar
Puskemsas yang telah disertakan sesuai
memliki alat fotometer dan dengan referensi
atau elektrokardiografi harga setempat.
(EKG) kecuali BMHP IVA test
dan Benzidine test.
 Volume ditetapkan
berdasarkan:
o BMHP IVA Test: Jumlah
sasaran adalah 70% Wanita
usia 30-50 tahun  dengan
target 40% dari sasaran
o BMHP Benzidine Test:
jumlah sasaran adalah 70%
dari penduduk usia > 50
tahun dengan target 40%
dari sasaran.
o BMHP EKG: jumlah sasaran
adalah penderita hipertensi,
dan atau DM, usia > 40
tahun dengan target 40%
dari sasaran.
o BMHP Profil lipid: jumlah
sasaran adalah penderita
hipertensi, dan atau DM,
usia > 40 tahun dengan
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
target 40% dari sasaran.
 Satuan Volume BMHP IVA
Test dinyatakan dalam
test/orang, terdiri dari:
Asam asetat/ cuka 3-5%
(10ml); Kapas lidi (6 buah/
orang); Sarung tangan
(sepasang); Desinfektan
klorin 0,5% (50ml); Kapas
(5mg)
 Satuan Volume BMHP
Benzidine Test dinyatakan
dalam test/ orang, terdiri
dari: Benzidine test (1 pack),
Pot Feses (1 buah), sarung
tangan (sepasang)
 Satuan Volume BMHP EKG
dinyatakan dalam roll atau
lembar untuk thermal
paper, tube untuk gel untuk
EKG
 Satuan Volume BMHP Profil
lipid dinyatakan dalam
Kit/orang yang terdiri dari
reagen untuk pemeriksaan
Cholesterol total dan
trigliserida dengan
menggunakan fotometer,
Yellow Tip (1 buah/ orang),
disposable spuit (1
buah/orang), alcohol swab
(1 buah/ orang), Carik celup
urinalisa (1 buah/ orang)
 Spesifikasi BMHP IVA Test:
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
b) Kapas lidi, Panjang min
20cm, bulatan kapas tidak
runcing
c) Sarung tangan latex
d) Desinfektan klorin 0,5%
 Spesifikasi BMHP Benzidine
test:
a) Benzidine kit: Aplikator
feses 100 buah, Hidrogen
peroksida 6% 15 ml 2
botol, Kertas resap guaiac
100 slide
b) Pot feses tertutup dengan
ukuran 60 ml
c) Sarung tangan latex

 Spesifikasi BMHP EKG:


a) Thermal paper: ukuran
kertas disesuaikan dengan
alat EKG yang ada di PKM 
seperti EKG 1 chanel. 3
Chanel, 6 Chanel atau 12
Chanel
b) gel untuk EKG adalah gel
elektroda untuk
pemerikasaan EKG,
kemasan 250 ml/tube
 
 Spesifikasi BMHP Profil lipid:
a) BMHP profil lipid terdiri
dari kolesterol total dan
trigliserida yang
berbentuk cair yang
penggunaannya untuk alat
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
fotometer (alat kimia
darah)
b) Yellow Tip digunakan
untuk mikropipet ukuran
20-200ul
c) Syringe disposable alat
suntik sekali pakai untuk
penggunaan umum,
Setiap jarum ada penutup
untuk menjamin sterilitas
jarum, Setiap Disposable
Syringe dikemas dengan
pembungkus yang
menjamin sterilitas
syringe dan jarum, ukuran
3ml atau 5 ml
d) Alcohol swab merupakan
tissue alkohol yang
mengandung etanol 70%
yang dibungkus dalam
kemasan alumunium foil
dan untuk pemakain luar
e) Carik celup urinalisa:
Reagen uristrip 10
parameter pemeriksaan
yang terdiri dari
Leucocytes, Nitrite,
Urobilinogen, Protein, pH,
Blood, Specific gravity,
Keton, Bilirubin, dan
Glucose. Kemasan 100
strip per botol
Pelatihan/ Peningkatan Kapasitas Topik Prioritas
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
C. Pelatihan Tenaga Kesehatan/Petugas Puskesmas sesuai layanan klaster siklus hidup

1.) Pelatihan pelayanan klaster pengendalian penyakit

1. Peningkatan kapasitas pemetaan Peningkatan kapasitas Bentuk kegiatan adalah  Dilaksanakan oleh Dinas  Transport, Uang
daerah reseptif malaria pemetaan daerah reseptif pelatihan sesuai kurikulum Kesehatan Kab/Kota yang Harian, Penginapan
malaria merupakan yang ditetapkan Ditjen masuk dalam lokus peserta/narsumber/
kegiatan peningkatan Nakes/ terdaftar di Sistem sebagaimana yang fasilitator/ panitia/
pengetahuan dan Informasi Akreditasi ditetapkan dalam Surat pimpinan sesuai
keterampilan tenaga Pelatihan (SIAKPEL)        Sekertaris Jenderal standar pembiayaan
kesehatan (pengelola Kemenkes No. yang ditetapkan oleh
program malaria) di      PR.01.01/I/8168/2022 Kepala Daerah.
Puskesmas.  Kegiatan dilaksanakan  Honor narasumber/
  sebanyak 35 JPL fasilitator/ Master of
 Dilaksanakan secara tatap Training (MOT)/ Quality
muka (langsung) selama 4 Control (QC)/ Training
hari efektif Officer Committee
 Satu angakatan terdiri dari (TOC) sesuai dengan
25-30 peserta standar pembiayaan
 Jumlah peserta adalah yang ditetapkan oleh
minimal satu orang per Kepala Daerah.
puskesmas diutamakan  Pelaksanaan di Hotel:
petugas yang belum Paket meeting sesuai
mengikuti pelatihan. dengan Standar Harga
 Narasumber/ fasilitator: Satuan Regional/ Harga
35 JPL, sesuai kurikulum. setempat yang
 Media Praktik: cidukan, ditetapkan kepala
pipet, botol jentik, alat daerah.
tulis (buku, pensil/pena),  Pelaksanaan di
papan jalan, cidukan Bapelkes: Sesuai
gagang panjang standar harga yang
ditetapkan di Bapelkes
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
 Praktik Lapangan:  Bahan Media Praktik
dilaksanakan di lokasi Pelatihan sesuai
reseptif. referensi harga.
 Tempat pelaksanaan:  Praktik Lapangan:
Hotel/ Bapelkes. Belanja bahan bakar
 Kegiatan diutamakan atau belanja sewa alat
dilaksanakan di Bapelkes transportasi yang
 Penerbitan Sertifikat ditetapkan Kepala
Daerah.
 Penerbitan Sertifikat
dapat dianggarkan
sesuai dengan Lembaga
penerbit sertifikat.
 Penggandaan materi

  

 
2. Pelatihan tenaga entomologi Merupakan kegiatan Bentuk kegiatan adalah  Dilaksanakan oleh Dinas  Transport, Uang
puskesmas peningkatan pengetahuan pelatihan sesuai kurikulum Kesehatan Kab/Kota yang Harian, Diklat,
dan keterampilan tenaga yang ditetapkan Ditjen masuk dalam lokus Penginapan peserta/
kesehatan di Puskesmas Nakes/ terdaftar di Sistem sebagaimana yang narasumber/
(entomolog kesehatan/ Informasi Akreditasi Pelatihan ditetapkan dalam Surat fasilitator/ panitia/
pengelola program (SIAKPEL) Sekertaris Jenderal pimpinan sesuai
kesehatan lingkungan/ Kemenkes No. standar pembiayaan
pengendalian vektor). PR.01.01/I/8168/2022 yang ditetapkan oleh
 Dilaksanakan sebanyak 50 Kepala Daerah.
JPL  Honor narasumber/
 Dilaksanakan secara tatap fasilitator/ Master of
muka (langsung) Training (MOT)/
 Satu angkatan maksimal 30 Quality Control (QC)/
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
peserta Training Officer
 Pelatihan dilaksanakan  Committee (TOC) 
selama 6 hari efektif. sesuai dengan standar
 Jumlah peserta adalah pembiayaan yang
minimal satu orang per ditetapkan oleh Kepala
puskesmas diutamakan Daerah. Jumlah jam
petugas yang belum pemberian honor
mengikuti pelatihan. sesuai dengan jumlah
 Narasumber/ fasilitator/ JPL.
pengajar: 50 JPL, sesuai  Pelaksanaan di Hotel:
kurikulum.   Paket meeting sesuai
 Media Praktik antara lain: dengan standar harga
aspirator/ alat penangkap Harga Standar Satuan
nyamuk, cidukan jentik, Regional/ Harga
botol jentik, pipet plastic setempat yang
3ml, alat pengukur suhu air, ditetapkan kepala
senter, paper cup, kain kasa, daerah.
karet gelang, kertas label,  Pelaksanaan di
spidol permanent. Bapelkes: Sesuai
 Praktik Lapangan standar harga yang
 Tempat pelaksanaan: Hotel/ ditetapkan di Bapelkes
Bapelkes  Bahan Media Praktik
 Kegiatan diutamakan Pelatihan sesuai
dilaksanakan di Bapelkes referensi harga.
 Penerbitan Sertifikat  Praktik Lapangan:
Belanja bahan bakar
atau belanja sewa alat
transportasi yang
ditetapkan Kepala
Daerah.
 Penerbitan Sertifikat
dapat dianggarkan
sesuai dengan
Lembaga penerbit
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
sertifikat.
 Penggandaan materi
3. Pelatihan petugas TBC Pelatihan bagi petugas Bentuk kegiatan adalah  Dilaksanakan oleh Dinas  Transport, Uang
kesehatan dalam rangka pelatihan sesuai kurikulum Kesehatan Kab/Kota yang Harian, Diklat,
Infeksi Laten Tuberkulosis yang ditetapkan Ditjen masuk dalam lokus Penginapan peserta/
(ILTB) dan Terapi Nakes/ terdaftar di Sistem sebagaimana yang narasumber/
Pencegahan Tuberkulosis Informasi Akreditasi Pelatihan ditetapkan dalam Surat fasilitator/ panitia/
(TPT)   (SIAKPEL) Sekertaris Jenderal pimpinan sesuai
Kemenkes No. standar pembiayaan
PR.01.01/I/8168/2022 yang ditetapkan oleh
Peningkatan apasitas ILTB: Kepala Daerah.
 Dilaksanakan sebanyak 33  Honor narasumber/
JPL fasilitator/ Master of
 Dilaksanakan secara tatap Training (MOT)/
muka (langsung) Quality Control (QC)/
 Satu angkatan terdiri dari Training Officer
25-30 peserta. Committee (TOC) 
 Pelatihan dilaksanakan  sesuai dengan standar
selama 4 hari efektif. pembiayaan yang
 Jumlah peserta adalah ditetapkan oleh Kepala
minimal satu orang per Daerah. Jumlah jam
puskesmas dan perwakilan pemberian honor
fasyankes. sesuai dengan jumlah
 Peserta yang dilatih adalah JPL.
petugas TBC kecuali petugas  Pelaksanaan di Hotel:
yang sudah dilatih pada Paket meeting sesuai
tahun 2022 dengan standar harga
 Narasumber/ fasilitator: 33 Harga Standar Satuan
JPL, sesuai kurikulum. Regional/ Harga
 Media Praktik: Alcohol setempat yang
based hand rub; Disposable ditetapkan kepala
tuberculin syringe; Alkohol daerah.
swab; Jarum suntik 26-27G;  Pelaksanaan di
Bapelkes: Sesuai
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
Larutan PPD RT 23; Medical standar harga yang
disposal box; Non Medical ditetapkan di Bapelkes
disposal box; Model  Bahan Media Praktik
tangan/pasien; Penggaris Pelatihan sesuai
transparan; Pena referensi harga
 Tempat pelaksanaan: Hotel/  Penerbitan Sertifikat
Bapelkes dapat dianggarkan
 Kegiatan diutamakan sesuai dengan
dilaksanakan di Bapelkes Lembaga penerbit
 Penerbitan Sertifikat sertifikat.
 Penggandaan Materi
 
4. Pelatihan tenaga sanitasi lingkungan Pelatihan tenaga sanitasi Kegiatan berupa pelatihan  Dilaksanakan oleh Dinas - Paket Meeting 
(pengawasan kualitas kesehatan lingkungan (sanitarian) di tenaga sanitasi lingkungan Kesehatan Kab/Kota yang - Uang harian diklat
lingkungan) puskesmas dalam (sanitarian)  yang dilakukan masuk dalam lokus - Transport 
pengawasan dan oleh Dinas Kesehatan sebagaimana yang - Honor
pemeriksaan kualitas Kab/kota sesuai kurikulum ditetapkan dalam Surat narsum/fasilitator/
lingkungan (air, sanitasi, yang ditetapkan Ditjen Sekertaris Jenderal pengajar/MOT/TOC
udara, pangan dan Nakes/ terdaftar di Sistem Kemenkes No. sesuai pembiayaan yg
kawasan) Informasi Akreditasi PR.01.01/I/8168/2022 ditetapkan oleh kepala
Pelatihan (SIAKPEL)  Peserta sebanyak 20-25 daerah setempat
orang sanitarian puskesmas (untuk 3 orang
per Angkatan sebanyak @ 2 jam)
 Kriteria sanitarian yang  Pelaksanaan di Hotel:
dilatih adalah belum pernah Paket meeting sesuai
mendapatkan pelatihan dengan standar harga
serupa dalam 1 tahun Harga Standar Satuan
terakhir. Regional/ Harga
 Dilaksanakan secara luring/ setempat yang
tatap muka dengan ditetapkan kepala
 Pelaksanaan dilaksanakan daerah.
selama  (34 JPL)  Pelaksanaan di
 Pengajar dari Dinkes Bapelkes: Sesuai
Kab/kota, Labkesda/ BTKL standar harga yang
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
(penggunaan alat sanitarian ditetapkan di Baplkes
kit)  Bahan Media Praktik
 Praktik Lapangan: Anatara Pelatihan sesuai
lain Depot Air Minum, TPP, referensi harga.
Sarana Air Minum. - Penerbitan sertifikat
 Media Praktik antara lain: sesuai standar harga yg
Form IKL, bahan TTG, dan ditetapkan.
alat dan bahan pendukung  Penggandaan materi
pengujian air dan makanan
(sampel makanan, reagen
makan, membran filter,
reagen uji mikrobiologi)
 Tempat pelaksanaan: Hotel/
Bapelkes
 Kegiatan diutamakan
dilaksanakan di Bapelkes
 Penerbitan Sertifikat
5. Pelatihan tenaga kesehatan Pelatihan tenaga kesehatan Bentuk kegiatan adalah Pelatihan tenaga kesehatan  Transport, uang harian,
imunisasi dan surveilans PD3I imunisasi dan surveilans pelatihan sesuai kurikulum imunisasi dan surveilans penginapan peserta/
PD3I merupakan kegiatan yang ditetapkan Ditjen PD3I: narasumber/
untuk menjaga dan Nakes/SIAKPEL  Dilaksanakan oleh Dinas fasilitator/ panitia/
meningkatkan kompetensi Kesehatan Kab/Kota yang pimpinan sesuai
tenaga kesehatan tentang masuk dalam lokus standar pembiayaan
penyelenggaraan imunisasi sebagaimana yang yang ditetapkan oleh
dan surveilans PD3I di ditetapkan dalam Surat Kepala Daerah
puskesmas Sekertaris Jenderal  Honor narasumber/
Kemenkes No. fasilitator/ Master of
PR.01.01/I/8168/2022 Training (MOT)/
- Dilaksanakan secara tatap Quality Control (QC)/
muka (luring) Training Officer
- Dilaksanakan sebanyak 36 Committee (TOC) 
JPL untuk pelatihan sesuai dengan standar
imunisasi pembiayaan yang
ditetapkan oleh Kepala
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
- Dilaksanakan sebanyak 66 Daerah. Jumlah jam
JPL untuk pelatihan pemberian honor
surveilans PD3I sesuai dengan jumlah
 Peserta kegiatan terdiri dari JPL.
pengelola imunisasi,  Pelaksanaan di hotel:
pengelola surveilans, dan paket meeting sesuai
atau pengelola logistik, dengan harga standar
diutamakan petugas yang satuan regional/harga
belum mengikuti pelatihan setempat yang
 Jumlah peserta maksimal ditetapkan Kepala
sebanyak 30 orang Daerah. 
 Pelatihan dilaksanakan  Pelaksanaan di
selama 4 hari efektif untuk Bapelkes: Sesuai
pelatihan imunisasi standar harga yang
 Pelatihan dilaksanakan ditetapkan di Bapelkes
selama 7 hari efektif untuk  Bahan media praktik
pelatihan surveilans PD3I sesuai referensi harga
 Narasumber/Fasilitator: 36  Praktik lapangan:
JPL, sesuai kurikulum Belanja bahan bakar
pelatihan imunisasi atau belanja sewa alat
 Narasumber/Fasilitator: 66 transportasi yang
JPL, sesuai kurikulum ditetapkan Kepala
pelatihan surveilans PD3I Daerah.
 Media Praktik: sesuai  Penerbitan sertifikat
kurikulum modul dapat dianggarkan
 Tempat pelaksanaan: sesuai dengan lembaga
Hotel/Bapelkes penerbit sertifikat.
 Kegiatan diutamakan  Penggandaan materi
dilaksanakan di Bapelkes
 Penerbitan sertifikat

2 Pelatihan pelayanan klaster Usia Produktif dan Lansia


Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
1. Pelatihan tenaga kesehatan deteksi 1. Pelatihan Deteksi Dini Bentuk kegiatan adalah 1. Pelatihan Deteksi Dini Paket kegiatan berupa:
dini Faktor Risiko PTM kanker payudara & leher pelatihan sesuai kurikulum kanker payudara & leher - Transport, Uang
Rahim bagi dokter dan yang ditetapkan Ditjen Rahim bagi dokter dan Harian, Penginapan
bidan di FKTP Nakes/terdaftar di system bidan di FKTP peserta/ narsumber/ 
2. Pelatihan pelayan informasi akredetasi - Peserta dokter dan - Panitia/ pimpinan
terpadu penyakit tidak pelatihan (SIAKPEL). bidan sesuai kurikulum sesuai standar
menular (Pandu PTM) di - Jumlah hari pembiayaan yang
faslitas Kesehatan tingkat pelaksanaan 7 hari ditetapkan oleh Kepala
pertama efektif, termasuk 2 hari Daerah.
3. Pelatihan SDM (SDM) praktek (1 di kelas, 1 di - Honor narasumber/
bagi Tenaga Kesehatan lapangan) fasilitator sesuai
dalam Upaya Berhenti - Jumlah JPL 68 JPL dengan standar
Merokok di Fasyankes - 1 kelas maksimal 30 pembiayaan yang
Primer orang ditetapkan oleh Kepala
4. Pelatihan P2 PPOK dan - Dilaksanakan secara Daerah.
Asma tenaga kesehatan tatap muka - Pelaksanaan di Hotel:
(Dokter, Tenaga - Tempat pelaksanaan: Paket meeting sesuai
Medis/Perawat dan hotel/ bappelkes dengan standar harga
Pengelola Program PTM) - Kegiatan diutamakan Harga Standar Satuan
di PKM dilaksanakan di Regional/ Harga
5. Pelatihan Pengelolaan Bapelkes setempat yang
diabetes melitus tipe 2 - Praktek dilaksanakan di ditetapkan kepala
secara komprehensif bagi Puskesmas terdekat daerah.
dokter di FKTP - Praktek lapangan - Pelaksanaan di
pelatihan kanker; Bapelkes: Sesuai
konsumsi klien dan standar harga yang
petugas 35 orang,  ditetapkan di Bapelkes
transport kader 6 orang - Belanja Bahan Media
- Penerbitan sertifikat Praktik sesuai referensi
2. Pelatihan pelayan terpadu harga
penyakit tidak menular - Penggandaan materi
(Pandu PTM) di fasilitas - Praktek pelatihan
Kesehatan tingkat kanker : konsumsi
pertama untuk klien dan
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
- Peserta dokter dan petugas 35 orang,
perawat sesuai transport kader 6 orang
kurikulum - Praktik lapangan:
- Jumlah hari Belanja bahan bakar
pelaksanaan 6 hari atau belanja sewa alat
efektif, termasuk 1 hari transportasi yang
praktek dilapangan ditetapkan Kepala
- Jumlah JPL 56 JPL Daerah.
- 1 kelas maksimal 30
orang
- Dilaksanakan secara
tatap muka
- Tempat pelaksanaan:
hotel/ bappelkes
- Praktek dilaksanakan di
Puskesmas terdekat
- Tempat pelaksanaan:
Hotel/ Bapelkes
- Kegiatan diutamakan
dilaksanakan di
Bapelkes
- Penerbitan sertifikat
3. Peningkatan pengetahuan
dan keterampilan tenaga
kesehatan (Dokter,
Tenaga Medis dan
Pengelola Program PTM)
di PKM dalam Upaya
Berhenti Merokok di
Fasyankes Primer/di PKM
dilaksanakan dengan
ketentuan:
- Dilaksanakan secara
tatap muka (langsung)
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
- Satu angkatan terdiri
dari 25-30 peserta
- Pelatihan dilaksanakan 
selama 5 hari efektif.
- Jumlah peserta adalah
minimal 1 orang per
puskesmas. Diutamakan
petugas yang belum
pernah mengikuti
pelatihan.
- Narasumber/ fasilitator:
35 JPL, sesuai
kurikulum.  
-    Media Praktik: BHP:
Mouthpiece, Sarung
tangan steril, Tissu
Alkohol,  Kertas
Plifchart.
- Praktik: Latihan
Konseling UBM
- Tempat pelaksanaan:
Hotel/ Bapelkes
- Kegiatan diutamakan
dilaksanakan di
Bapelkes
4. Pelatihan P2 PPOK dan
Asma tenaga kesehatan
(Dokter, Tenaga
Medis/Perawat dan
Pengelola Program PTM)
dilaksanakan dengan
ketentuan:
- Dilaksanakan secara
tatap muka (langsung)
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
- Pelatihan
dilaksanakan selama 4
hari efektif.
- Jumlah peserta adalah
minimal 2 orang per
puskesmas yaitu
Dokter dan Tenaga
Medis/Pengelola
Program PTM sesuai
kurikulum.
- Diutamakan petugas
yang belum pernah
mengikuti pelatihan.
- Narasumber/
fasilitator: 30 JPL,
sesuai kurikulum.  
- Media Praktik:   BHP
(Mouthpiece
Spirometri,
Spacer/Moutpiece
Bronkodilator,
Bronkodilator  MDI,
Sarung tangan steril,
Tissu Alkohol,   Kertas
Plifchart).
- Praktik: Latihan
Deteksi Dini PPOK dan
Asma
- Tempat pelaksanaan:
Hotel/ Bapelkes
- Kegiatan diutamakan
dilaksanakan di
Bapelkes
5. Pelatihan Pengelolaan
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
diabetes melitus tipe 2
secara komprehensif bagi
dokter di FKTP
- Bentuk kegiatan
berupa pelatihan
selama 4 hari efektif
untuk 30 JPL
- Peserta yang dilatih
adalah dokter
Puskesmas sesuai
kurikulum.
- Jumlah yang dilatih
sebanyak 25-30 orang
-  Kabupaten kota yang
dapat melakukan
pelatihan pengelolaan
diabetes melitus tipe 2
secara komprehensif
bagi dokter di FKTP jika
telah memiliki
fasiltator terlatih
- Tempat pelaksanaan:
Hotel/ Bapelkes
- Kegiatan diutamakan
dilaksanakan di
Bapelkes

D. Workshop Kader Kesehatan

1.) Pelatihan pelayanan klaster pengendalian penyakit


Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
1. Peningkatan kapasitas penemuan Peningkatan kapasitas Bentuk kegiatan adalah Peningkatan kapasitas - Transport, Uang Harian,
kasus HIV dan pendampingan penemuan kasus HIV dan pelatihan sesuai kurikulum penemuan kasus HIV dan Penginapan peserta/
minum obat pendampingan minum yang ditetapkan Ditjen pendampingan minum obat: narsumber/ Panitia/
obat merupakan kegiatan Nakes/terdaftar di system pimpinan sesuai
peningkatan kapasitas informasi akredetasi  Dilaksanakan oleh Dinas standar pembiayaan
pengetahuan dan kader pelatihan (SIAKPEL). Kesehatan Kab/Kota yang yang ditetapkan oleh
untuk pendampingan pada masuk dalam lokus Kepala Daerah.
ibu hamil dengan HIV di sebagaimana yang - Honor narasumber/
Puskesmas ditetapkan dalam Surat fasilitator sesuai
Sekertaris Jenderal dengan standar
Kemenkes No. pembiayaan yang
PR.01.01/I/8168/2022. ditetapkan oleh Kepala
Kriteria Kab/kota yang Daerah.
memiliki positivity rate - Pelaksanaan di Hotel:
bumil di atas 0,02% dan Paket meeting sesuai
Bumil ODHIV di atas 10 dengan standar harga
orang sesuai laporan SIHA Harga Standar Satuan
tahun 2021 Regional/ Harga
 Kegiatan berupa orientasi setempat yang
yang dilaksanakan secara ditetapkan kepala
tatap muka (luring) selama daerah.
3 hari efektif oleh Dinas - Pelaksanaan di
Kesehatan Kab/kota Bapelkes: Sesuai
terhadap kader yang terpilih standar harga yang
dan memenuhi syarat.  ditetapkan di Bapelkes
 Satu angkatan terdiri dari 30 - Penggandaan materi
peserta. - Praktik lapangan:
 Jumlah peserta adalah Belanja bahan bakar
minimal satu orang per atau belanja sewa alat
puskesmas. Untuk Kab/ transportasi yang
Kota yang memiliki ditetapkan Kepala
Puskesmas lebih dari 30 Daerah.
agar dilakukan pemilihan - Penerbitan sertifikat
internal terhadap kader sesuai standar harga yg
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
yang akan dilatih. ditetapkan
 Narasumber/ fasilitator: 24
JPL, selama 3 hari efektif.
 Pengajar dan Panitia dari
Dinkes Kab/kota sebanyak 5
orang.
 Bentuk Kegiatan berupa
orientasi
 Kriteria kader yang dilatih: 
Kader wanita yang telah
mengikuti pelatihan
Perawatan Dukungan
Pengobatan (PDP), Aktif
menjadi kader kesehatan,
Bersedia mengikuti
pelatihan sampai selesai,
Bersedia ditugaskan
menjadi kader di wilayah
yang ditunjuk oleh dinas
kesehatan.
 Praktik Lapangan
 Tempat pelaksanaan: Hotel/
Bapelkes
 Kegiatan diutamakan
dilaksanakan di Bapelkes
 Penerbitan Sertifikat

2. Pelatihan kader malaria Pelatihan kader malaria Bentuk kegiatan adalah Pelatihan kader malaria :   Transport, Uang
merupakan kegiatan untuk pelatihan sesuai kurikulum Harian, Penginapan
meningkatkan kapasitas yang ditetapkan Ditjen  Dilaksanakan sebanyak 50 peserta/narsumber/
dan pengetahuan kader Nakes/terdaftar di Sistem JPL fasilitator/panitia/
malaria dalam membantu Informasi Akreditasi Pelatihan  Dilaksanakan secara tatap pimpinan sesuai
melakukan penemuan (SIAKPEL). muka (langsung) standar pembiayaan
kasus, memberikan obat yang ditetapkan oleh
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
 Satu angkatan terdiri dari
anti malaria dan 25 peserta Kepala Daerah.
memberikan informasi  Setiap Angkatan bisa  Honor narasumber/
mengenai tindakan dibagi menjadi 2 batch, fasilitator/ Master of
pencegahan penyakit yang dapat dilaksanakan Training (MOT)/
malaria kepada secara bersamaan. Quality Control (QC)/
masyarakat. Kader  Peserta adalah kader Training Officer
ditujukan pada daerah malaria di desa. Committee (TOC) 
endemis malaria yang tidak  Pemilihan peserta sesuai dengan
terjangkau layanan dilakukan secara internal standar pembiayaan
kesehatan seperti oleh Dinas Kesehatan yang ditetapkan oleh
puskesmas (daerah sesuai kriterianya. Kepala Daerah.
terpencil) atau daerah  Pelatihan dilaksanakan Jumlah jam
endemis yang selama 6 hari efektif. pemberian honor
membutuhkan upaya cepat  Narasumber/ fasilitator: adalah 50 jpl.
(intensifikasi) penurunan 50 JPL, sesuai kurikulum.    Pelaksanaan di Hotel:
kasus malaria.   Bahan praktik (Alat tulis, Paket meeting sesuai
Buku tulis hardcover, dengan standar Harga
  Penggaris, Pena, Standar Satuan
Crayon/Spidol warna, Regional/ Harga
Kertas flipchart, gunting setempat yang
dan lem, kertas origami, ditetapkan kepala
alat pengamatan daerah.
lingkungan,  Pelaksanaan di
cidukan/gayung tangkai Bapelkes: Sesuai
Panjang, Senter, APD, standar harga yang
Masker, Sarung tangan, ditetapkan di
Hand Sanitizer) Bapelkes
 Praktik lapangan  Bahan Media Praktik
 Tempat pelaksanaan: Pelatihan sesuai
Hotel/ Bapelkes referensi harga.
 Kegiatan diutamakan  Praktik Lapangan:
dilaksanakan di Bapelkes Belanja bahan bakar
atau belanja sewa
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
alat transportasi yang
ditetapkan Kepala
Daerah.
 Penggandaan materi
BOK PUSKESMAS

Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
I. UKM Esensial Primer
A. Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit

1.) Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di masyarakat
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
1. Deteksi dini/Skrining faktor risiko & 1. Penemuan dini/ Skrining 1.Deteksi dini/ skrining 1. Kegiatan deteksi dini/ 1. Kegiatan deteksi dini/
PTM Prioritas di masyarakat dan pada kelompok usia 15 faktor risiko PTM  di skrining faktor risiko PTM skrining faktor risiko
institusi tahun ke atas minimal 1 Posbindu/ Posyandu/ Kegiatan deteksi dini PTM PTM:
kali untuk 1 tahun untuk Poslansia/institusi/ UKBM dilakukan di dengan prinsip - Transportasi 
PTM Prioritas. lainnya 5 meja yaitu - Konsumsi untuk
a) Registrasi petugas pelaksana
Kegiatan deteksi dini/ b) Wawancara: (Riwayat deteksi dini 
skrining faktor risiko PTM penyakit pada diri - Penggandaan formulir
Kegiatan deteksi dini PTM sendiri, riwayat penyakit
dilaksanakan melalui: pada keluarga, FR prilaku
1. Registrasi (merokok, aktivitas fisik,
2. Wawancara konsumsi sayur dan
3. Pengukuran buah,konsumsi GGL,
4. pemeriksaan minum alkohol)
5. Edukasi c) Pengukuran: berat
badan, tinggi badan
Deteksi dini dilakukan pada (IMT), lingkar perut,
kelompok usia 15 tahun ke tekanan darah 
atas minimal 1 kali 1 tahun d) Pemeriksaan: Gula Darah
e) Edukasi
2. Kegiatan dilakukan oleh
kader terlatih, masing-
masing meja 1 kader
sehingga dalam 1 kegiatan
deteksi dini dibutuhkan 5
kader. Kegiatan ini dapat
didampingi oleh petugas
kesehatan 
2.Deteksi Dini PPOK:
2. Deteksi Dini PPOK - Kegiatan dilaksanakan 2. Deteksi Dini PPOK: 2. Deteksi Dini PPOK:
Sasaran: Penduduk usia >40 pada sasaran penduduk - Tim Deteksi Dini PPOK yang - Transport.
tahun. usia >40 tahun dengan meliputi: Tenaga - Uang Harian jika
kriteria Pajanan Kesehatan yaitu: Dokter (1 kegiatan lebih dari 8
org), Tenaga jam
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
(Exposure): Kebiasaan Medis/Perawat (2 orang), - Biaya Bahan
merokok, terpapar debu, Pengelola Program PTM (1 Pendukung Kegiatan
Asap & bahan kimia Orang), dianggarkan jika
dari lingkungan kerja, Administrasi/Petugas Entry belum tersedia.
Polusi udara, Infeksi, Data (1 orang)
Status sosial ekonomi - Lama Hari = 2 hari
(masyarakat yang - Pelaksanaan : 1 lokasi =
memasak dengan kayu 100 sasaran. Maksimal 1
bakar, arang dll) puskesmas di 5 lokasi
- Deteksi Dini dengan Alat Diagnosis Dini:
kuesioner PUMA, dan bila Spirometri
nilai PUMA > 7 maka Bahan Pendukung Kegiatan
dilanjutkan dengan (Deteksi Dini):
Diagnosis dini 1. Form Wawancara PUMA
menggunakan Spirometri. 2. Moutpiece Spirometri
3. Mouthpiece
Specer/Bronkodilator
4. Bronkodilator MDI (1
buah untuk 50 sasaran)
5. Thermal paper
6. Sarung tangan
7. Tissue Alkohol
8. Gown medis disposible
2. Skrining perilaku merokok pada usia Penemuan dini/Skrining Skrining perilaku merokok - Kegiatan dilaksanakan
10-18 tahun di sekolah pada anak usia 10-18 pada anak usia 10-18 dengan menggunakan - Transport
tahun di sekolah yaitu tahun di sekolah yaitu kuesioner Skrining - Uang Harian jika
kelas 4 s/d kelas 12.  kelas 4 s/d kelas 12. perilaku merokok pada kegiatan lebih dari
anak usia 10-18 tahun di 8 jam
sekolah yaitu kelas 4 s/d - Biaya Bahan
kelas 12. Pendukung
- mempunyai layanan Kegiatan
Konseling UBM
- Dilakukan Pemeriksaan
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
kadar CO pada Sasaran
dengan menggunakan CO
Analyzer
- Lokasi Skrining:
Tingkat Dasar : 1 Kelas
Tingkat Menengah: 1 Kelas
Tingkat Atas : 1 Kelas
- Kegiatan selama 2 hari
- Pelaksanaan: 1 PKM di 5
sekolah.
- Petugas Pelaksana:
Tenaga Kesehatan
(Pengelola Program PTM,
Pengelola Promkes dan Tim
UKS).
- Bahan Pendukung Survey
Perilaku merokok pada
usia 10-18 tahun di
sekolah: Form Survey;
Moutpiece; Sarung
tangan; Tissue Alkohol;
Gown medis disposable

2.) Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, serta Program Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM)

1. Pemeriksaan massal kasus malaria Kegiatan pemeriksaan 1. Tahapan persiapan:  Kegiatan dilakukan di
(Mass Blood Survey) massal kasus malaria (MBS) semua daerah baik yang  Transport
adalah pemeriksaan sediaan - Analisis data untuk sudah eliminasi malaria  Uang Harian jika
darah secara massal untuk menentukan lokasi maupun daerah endemis kegiatan lebih dari
menangkap parasit sentinel di tiap tinggi, termasuk 8 jam
(Plasmodium) di masyarakat kabupaten/kota yang pemeriksaan darah
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
baik yang bergejala maupun massal dalam  Penggandaan
yang tidak bergejala pada dikunjungi. pemeriksaan survei formulir/ tools
wilayah tertentu  sehingga - Pembuatan jadwal kontak.
dapat dilakukan petugas survey darah  Tim pelaksana: tenaga
pengobatan.  massal dan mengecek mikroskopis,
kesiapan pelaksanaan dokter/tenaga medis,
termasuk petugas
perlengkapannya. administrasi/kader,
dimana masing-masing
2. Tahapan pelaksanaan: minimal 1 orang.
Pelaksanaan survei  Pemeriksaan dapat
darah massal yang dilakukan setelah kajian
dilakukan di daerah epidemiologi (data kasus
reseptif malaria dengan sebelumnya, atau sebab
keterbatasan akses ke lain) atau karena adanya
fasilitas kesehatan. kasus baru yang muncul.
Melalui kegiatan  Pada daerah sulit,
Skrining survey darah kegiatan dilaksanakan
massal, bagi penderita maksimal 7 hari atau
malaria positif yang sesuai kebutuhan
ditemukan di lapangan dan/atau target
langsung diberikan pemeriksaan.
pengobatan yang tepat,  Kriteria daerah sulit dilihat
yaitu dengan obat dari akses transportasi
Artemisinin yang sulit dijangkau dan
Combination Therapy mahal disebabkan oleh
(ACT), sehingga sumber tidak tersedianya jalan
penularan malaria di raya, tergantung pada
lokasi desa tersebut jadwal tertentu,
dapat dikurangi. tergantung cuaca,
3. Tahapan evaluasi: memiliki hambatan dan
Pembuatan laporan dan tantangan alam yang
tindak lanjut. besar, tidak tersedia
dan/atau sangat
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
terbatasnya layanan
fasilitas/transportasi
umum.
 Pada daerah non sulit,
kegiatan dilaksanakan
maksimal 5 hari atau
sesuai kebutuhan
dan/atau target
pemeriksaan.
 Frekuensi kegiatan
disesuaikan dengan
kebutuhan dan evaluasi
laporan kasus. Untuk
daerah sulit dilakukan
sepanjang tahun dengan
berpedoman pada
ketentuan yang berlaku.
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
2. Penemuan kasus hepatitis B (HBsAg Pemeriksaan RDT HBsAg Kegiatan berupa kunjungan - Kegiatan kunjungan rumah
reaktif) pada bayi usia 9-12 bulan di dan RDT Anti HBs pada Bayi rumah bayi usia 9-12 bulan disesuaikan dengan data  Transport
masyarakat yang lahir dari Ibu Reaktif yang lahir dari ibu yang pelaporan  Uang Harian jika
HBsAg  reaktif HbsAg, untuk - Sasaran kegiatan adalah kegiatan lebih dari
diperiksa HBsAg dan Anti bayi usia 9-12 bulan yang 8 jam
HBS  lahir dari ibu yang reaktif
HbsAg  Penggandaan
- Pencatatan dan pelaporan formulir penemuan
hasil kasus
- Jumlah pelaksana kegiatan
2 orang petugas puskesmas.
- Jumlah hari pelaksanaan
adalah satu hari.
- Formulir screening
disesuaikan dengan
kebutuhan

3. Penemuan aktif kasus PD3I, kasus Penemuan kasus PD3I - Kunjungan ke - Kegiatan penemuan/
HIV, NTD's, dan penyakit menular secara aktif (AFP, Campak RS/bidan/dokter praktik pencarian kasus PD3I, - Transport
lainnya Rubela dan PD3I lainnya), untuk Hepatitis,  malaria, DBD, - Uang Harian jika
Kasus HIV, NTDs, Hepatitis,  pencarian/penelusuran Zoonosis,  Pneumonia, kegiatan lebih dari
malaria, DBD, zoonosis,  kasus PD3I, dengan Infeksi Menular seksual, 8 jam
Pneumonia, Infeksi Menular melihat register/catatan Infeksi saluran pencernaan,
seksual, Infeksi saluran medis infeksi saluran pernapasan - Penggandaan
pencernaan, infeksi saluran - Kunjungan ke masyarakat dapat dilakukan setiap formulir penemuan
pernapasan di  (kader/toma/petugas minggu atau sesuai hasil kasus
masyarakat/RS/fasilitas desa siaga) dalam rangka evaluasi ataupun analisis
layanan kesehatan lainnya melakukan pelaporan.
pencarian/penelusuran - Kegiatan dapat dilakukan
suspek kasus PD3I yang bersama dengan
tidak berobat ke faskes masyarakat/ kader, petugas
- Kunjungan lapangan RS, praktik dokter, bidan,
dalam rangka penemuan perawat, atau nakes lain
kasus HIV, Hepatitis,  dengan memperhatikan
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
malaria, DBD, zoonosis,  pedoman/ ketentuan yang
Pneumonia, Infeksi mengatur teknis penemuan
Menular seksual, Infeksi kasus tiap jenis penyakit.
saluran pencernaan, - Sasaran kegiatan sesuai
infeksi saluran populasi yang beresiko
pernapasan menurut pedoman.
- Pemantauan pengobatan - Pencatatan dan pelaporan
(lost to follow up) untuk hasil
HIV dan Malaria. - Jumlah pelaksana kegiatan
- Surveilans migrasi malaria 2 orang atau disesuaikan
dengan jumlah sasaran.
- Jumlah hari pelaksanaan
disesuaikan dengan
memperhatikan pedoman
/ketentuan yang mengatur
teknis penemuan kasus tiap
jenis penyakit.
- Formulir screening
disesuaikan dengan
kebutuhan

Khusus untuk penemuan


kasus dibawah berlaku
ketentuan:
- Jika ditemukan kasus
suspek PD3I, maka
dilakukan pengambilan
sampel 

Penemuan Aktif HIV:

- Kegiatan berupa kunjungan


lapangan tempat khusus
seperti hotspot,
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen

Lapas/rutan dengan sasaran


populasi kunci (WPS,waria,
LSL dan Penasun).
- Kegiatan dilakukan setiap 3
bulan sekali di lokasi yang
sama.
- Jumlah pelaksana kegiatan
terdiri dari 5 petugas
(dokter, perawat,
laboratorium, LSM (Petugas
pendamping populasi
kunci), petugas pencatatan
dan pelaporan)

4. Penemuan kasus aktif melalui Penemuan kasus secara  1. Penanggulangan Filariasis - Kegiatan dilakukan
pemeriksaan penyakit tropis aktif melalui pemeriksaan dan cacingan: berdasarkan data - Transport
terabaikan penyakit tropis terabaikan - Surveilans kasus pelaporan. - Uang Harian jika
(kusta/frambusia/cacingan) pada (kusta/frambusia/cacingan/ klinis/kronis Filariasis  - Kegiatan dilaksanakan  oleh kegiatan lebih dari
anak sekolah dasar/MI dan Filariasis/Schistosomias) - Pemantauan tatalaksana petugas puskesmas  dengan 8 jam
Masyarakat Desa pada anak sekolah dasar/MI kasus kronis filariasis melibatkan kader. 
dan Masyarakat yang - Penemuan kasus melalui - Jumlah pelaksana kegiatan - Penggandaan
berisiko. pemeriksaan cacingan 2 orang atau disesuaikan formulir
pada anak sekolah dan dengan jumlah sasaran.
ibu hamil anemia  - Jumlah hari pelaksanaan
- Penyelidikan disesuaikan dengan jumlah
Epidemiologi kejadian sasaran lokasi kegiatan.
ikutan pasca POPM - Formulir screening
2. Penanggulangan Kusta disesuaikan dengan
dan Frambusia: kebutuhan.  
- Penemuan kasus  aktif
kusta dan Frambusia
melalui kegiatan
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
ICF/RVS/Pusling/
Pemeriksaan anak
sekolah)
- Pelacakan dan
pemeriksaan kasus
kontak
- Pemberian
kemoprofilaksis kusta
dan pemantauan pasca
Pengobatan
- Pelacakan kasus
mangkir 
- Pemantauan minum
obat kusta dan
Pemeriksaan fungsi
saraf
- PE kasus frambusia dan
pemberian azitromicine
pada kasus dan kontak
erat.
5. Pemberian Obat Pencegahan Massal A. Pemberian Obat A. POPM A. POPM
(POPM) Pencegahan Massal 1. POPM  Filariasis - Kegiatan dilakukan sesuai - Transport
Filarasis/cacingan/schistosomiasis/ (POPM) Filarasis/ Kunjungan lapangan untuk: hasil evaluasi dan pedoman. - Uang Harian jika
frambusia dan pemantauan minum cacingan/ - Pendataan sasaran POPM - Kegiatan dilaksanakan  oleh kegiatan lebih dari
oralit dan zinc bagi diare balita di schistosomiasis/ filariasis  petugas puskesmas  dengan 8 jam
masyarakat. frambusia termasuk - Pengambilan obat POPM melibatkan kader minimal 3 - Penggandaan form
kegiatan sosialisasi ke Kab/kota petugas 3 kader. - Penyediaan Bahan
masyarakat,  pendataan - Pelaksanaan POPM ke Pos - Jumlah hari pelaksanaan Pendukung
sasaran, pelaksanaan, minum obat disesuaikan dengan jumlah Kegiatan (Spanduk
sweeping cakupan, serta - Kunjungan rumah untuk sasaran maksimal Rp.
penangan  kejadian sweeping cakupan  - Formulir screening 250.000 per
ikutan pasca POPM, - Penangan kejadian ikutan. disesuaikan dengan kegiatan POPM)
serta *Kriteria lokus POPM kebutuhan.     
Filariasis yaitu kab/kota
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
endemis Filariasis yang
belum selesai POPM
minimal 5 tahun dengan
B. Monitoring kepatuhan cakupan efektif dan atau B. Sasaran : Balita Diare
tatalaksana diare balita yang dinyatakan perlu
termasuk faktor pengulangan POPM Dilaksanakan oleh 2 petugas
risikonya karena masih ditemukan Puskesmas untuk melakukan
adanya penularan aktif kunjungan rumah sebanyak 4
filariasis dari hasil (empat) kali dengan
evaluasi/surveilans. menggunakan kartu pantau
2. POPM Cacingan : minum oralit dan zinc
- Kunjungn lapangan dalam
rangka POPM cacingan Kunjungan I dilakukan pada
pada sasaran 1-12 Tahun hari ke-4; Kunjungan II
di posyandu, Paud, SD/MI dilakukan pada hari ke-7;
- Penanganan kejadian Kunjungan III dilakukan pada
ikutan pasca POPM. hari ke 10; Kunjungan IV
- POPM cacingan dilakukan untuk memantau
dilaksanakan sebanyak 2 diare berulang yang dihitung 2
kali dalam setahun. Bila -3 bulan dari tanggal
kab/kota termasuk kunjungan berobat diare.
endemis filariasis,
kegiatan POPM cacingan Dilakukakan juga pengamatan
dilakukan secara faktor resiko sanitasi
terintegrasi pada POPM lingkungan
Filariasis
3. POPM Schistosomiasis:
- Kunjungan lapangan
untuk persiapan dan
pelaksanaan POPM
Schistosomiasis.
*POPM Hanya dilakukan
di desa endemis
schistosomiasis wilayah
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
kab. Poso dan Sigi dengan
prevalensi > 1%

4. POPM Frambusia :
- Pendataan sasaran dan
kebutuhan obat POPM
Frambusia
- Pelaksanaan POPM di pos
minum obat
- Kunjungan rumah/swiping
follow up cakupan
*kriteria POPM h total
penduduk hanya
dilakukan pada daerah
Riwayat/endemis
Frambusia. Sesuai lokus
terlampir
-
B. Diare
- Kegiatan kunjungan
rumah  penderita diare
untuk melihat kepatuhan
minum oralit dan zinc

3.) Penemuan kasus aktif TBC

 1. Penemuan kasus aktif TBC, investigasi - Penemuan kasus  aktif 1. Kegiatan kunjungan ke 1. Penemuan Kasus Kontak
kontak TBC, pelacakan kasus mangkir TBC merupakan rumah untuk: Erat/ Serumah: - Transport
TBC kegiatan penemuan - Penemuan kasus kontak -   Dilakukan sesuai data/ - Uang Harian jika
kasus aktif melalui erat/ serumah. laporan penderita kegiatan lebih dari
screening di tempat- - Edukasi dan motivasi positive TBC 8 jam
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
tempat khusus beresiko. agar pasien mau untuk   diwilayahnya (estimasi)
- Investigasi kontak TBC kembali melanjutkan -  Pencatatan dan - Penggandaan
adalah penemuan kasus pengobatan pelaporan hasil Formulir 
dengan melakukan 2. Kegiatan kunjungan ke 2. Pelacakan kasus mangkir
kunjungan ke penduduk tempat-tempat khusus TBC:
yang mengalami kontak beresiko untuk pelaksanaan - Dilakukan sesuai data
serumah dan atau screening TBC laporan penderita TBC
kontak erat dengan 3. Pencatatan dan dengan status
penderita positive TBC pelaporan hasil kegiatan   mangkir.
di wilayah kerja dalam aplikasi SITB. - Pencatatan dan
puskesmas tersebut.    pelaporan hasil.
- Pelacakan kasus 3. Penemuan kasus  aktif
mangkir TBC adalah TBC di tempat-tempat
kegiatan kunjungan ke khusus beresiko:
tempat tinggal - Kegiatan dilakukan
penderita TBC yang berdasarkan data
tidak patuh dalam tempat khusus beresiko
melakukan pengobatan antara
sesuai standar untuk   lain: pondok pesantren,
edukasi dan motivasi lapas, rutan, sekolah
agar pasien mau untuk berasrama.
kembali melanjutkan - Sasaran screening
pengobatan. adalah semua populasi
pada tempat beresiko
  tersebut.
- Pencatatan dan
pelaporan hasil
  4. Jumlah pelaksana kegiatan
3 orang atau disesuaikan
  dengan jumlah sasaran.
5. Jumlah hari pelaksanaan
  disesuaikan dengan
jumlah sasaran.
6. Formulir screening
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
disesuaikan dengan
kebutuhan.  
 
2. Kunjungan rumah untuk terapi Kunjungan yang dilakukan Kunjungan langsung pada - Kunjungan minimal sebulan Transport bagi petugas
pencegahan TBC, pemantauan oleh kader dan petugas pasien TBC dan kasus ILTB sekali ke kontak serumah puskesmas dan kader
minum obat TBC kesehatan untuk melakukan yang menerima OAT atau dan kontak erat yang
pemantauan pengobatan TPT.   sedang melakukan
bagi penerima TPT dan OAT. pengobatan TPT atau OAT.
Pemantauan yang dilakukan - Dilaksanakan oleh petugas
mengenai keluhan yang puskesmas bersama Kader.  
terjadi, hambatan dalam - Jumlah pelaksana kegiatan
pengobatan, dukungan sesuai pedoman.
pendamping minum obat
(PMO), kepatuhan minum
obat dilihat dari sisa obat
yang tersedia di rumah
penerima pengobatan
tersebut.  

4.) Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
1. Pemberdayaan kader masyarakat Pemberdayaan kader - Pertemuan Petugas/ - Pertemuan Kader dilakukan
dalam pencegahan Penyakit Menular: masyarakat dalam Kader secara tatap muka untuk kader bersama - Transport
Malaria, TBC, penangulangan pencegahan Penyakit (luring) dengan masyarakat, - Uang Harian jika
penyakit Tropis Terabaikan Menular: Malaria, TBC, - Pertemuan pegawai kecamatan, dan kegiatan lebih dari 8
(Kusta/Frambusia/Schistosomiasis penangulangan penyakit pemberdayaan kader atau perangkat desa jam
/Filariasis/Cacingan) Tropis Terabaikan untuk penanggulangan - Kegiatan dilakukan
(Kusta/Frambusia/Schistoso penyakit Tropis sebanyak 1 kegiatan per - Konsumsi pertemuan
miasis /Filariasis/Cacingan) terabaikan kecamatan per tahun
(Filariasis/Kusta/frambu - Pertemuan dilakukan - Penggandaan Materi
sia/cacingan/schistosom selama 2 hari efektif.
isis
- Pemberdayaan kader
dalam pemantauan
pengobatan
(pendampingan dan lost
to follow up) HIV
2. Pemberdayaan kader masyarakat Pemberdayaan kader Pemberdayaan kader - Pertemuan Kader dilakukan
terlibat dalam pelaksanaan deteksi masyarakat dalam masyarakat yang terlibat untuk kader yang belum - Transport
dini faktor risiko Penyakit Tidak melakukan deteksi dini dalam pelaksanaan deteksi pernah mendapat materi - Uang Harian jika
Menular  penyakit tidak menular dini faktor risiko Penyakit tentang deteksi dini faktor kegiatan lebih dari
melalui kegiatan deteksi dini Tidak Menular  dalam risiko PTM ataupun untuk 8 jam
yang dilakukan di pos bentuk Pertemuan. kegiatan refreshment - Konsumsi
pembinaan terpadu kader. pertemuan
- Peserta pertemuan - Penggandaan
maksimal 30 kader Materi
puskesmas
- Pertemuan dilakukan
selama 2 hari untuk
pembekalan kader.
3. Pemberdayaan kader masyarakat Pemberdayaan kader - Pertemuan Petugas/ Kader Detail paket Kegiatan STBM
melalui pemicuan untuk berPerilaku masyarakat melalui dengan masrakat dan sebesar 7,5 juta untuk pilar 1 - Transport
Hidup Bersih Sehat dan stop Buang pemicuan untuk berPerilaku perangkat desa - Uang Harian jika
Air Besar Sembarangan, cuci tangan Hidup Bersih Sehat dan stop - Verifikasi Desa/Kelurahan Detail paket Kegiatan STBM kegiatan lebih dari
pakai sabun bagi Desa/Kelurahan non Buang Air Besar ODF sebesar 10 juta untuk pilar 1 + 8 jam
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
Prioritas  Sembarangan, cuci tangan - Pemicuan kepada pengembangan pilar 2-5 - Biaya Bahan
pakai sabun bagi perangkat desa/masyarakat Sesuai dengan surat  Pendukung
Desa/Kelurahan non Dir. PL nomor Kegiatan
Prioritas yaitu kegiatan KL.01.01/C.VI/1/ 2454 /2022 - Konsumsi
pemicuan perubahan per tanggal 23 September pertemuan
perilaku yang diperuntukkan 2022.
bagi Desa/Kelurahan di luar
lokus prioritas STBM tahun
2023.
Kegiatan pemicuan pilar 1
berfokus pada
Desa/Kelurahan yang belum
SBS.

- Kegiatan peningkatan
akses sarana pilar 2-5
Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) terdiri
dari Cuci Tangan Pakai
Sabun, Pengelolaan Air
Minum dan Makanan,
Pengelolaan Sampah,
Pengelolaan Limbah sebagai
keberlanjutan Stop Buang
Air Besar Sembarangan
(SBS) bagi desa/kelurahan
yang telah SBS.

4. Pemberdayaan kader masyarakat Kegiatan pemberdayaan - Pertemuan tatap muka Kegiatan pertemuan
untuk melakukan kegiatan masyarakat/kader dalam bersama pemerintah - Hari pelaksanaan - Transport
Pengawasan Minum Obat dan rangka pelaksanaan desa/kelurahan, kader disesuaikan kebutuhan - Uang Harian jika
investigasi kontak TBC serta kegiatan Pengawasan dan masyarakat (paparan - Jumlah kader maksimal kegiatan lebih dari
pemberian terapi pencegahan TBC  Minum Obat Penyakit dan tanya jawab) 30 per pertemuan. 8 jam
Menular, Investigasi Kontak - Kunjungan kader ke - Patugas menyampaikan
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
TBC, Terapi Pencegahan TBC rumah dalam rangka kondisi terkini kasus TBC - Biaya konsumsi  
(TPT) dengan pelibatan pengawasan minum obat baik tingkat desa sampai
pemerintah desa, (PMO) pasien. dengan kab/kota 
masyarakat/kader. - Penyampaian dukungan
pemerintah
desa/kelurahan terhadap
penanggulangan TBC
- Diskusi/ tanya jawab
Kegiatan kunjungan:
- Jumlah kegiatan dan
kader sesuai pedoman
pelaksanaan PMO pada
masing-masing penyakit.

5.) Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan Prioritas

1. Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Pelaksanaan STBM untuk - Pertemuan Petugas/ Kader Detail paket Kegiatan STBM
Kelurahan Prioritas desa/kelurahan prioritas dengan masrakat dan sebesar 7,5 juta untuk pilar 1 - - Transport
adalah diperuntukkan untuk perangkat desa - Uang Harian jika
lokus yang belum mencapai - Verifikasi Desa/Kelurahan Sesuai dengan surat  kegiatan lebih dari
SBS (pilar 1 sebesar 100%) ODF Dir. PL nomor 8 jam
dengan kriteria penentuan - Pemicuan kepada KL.01.01/C.VI/1/ 2454 /2022 - Biaya Bahan
cut off akses sanitasi perangkat desa/masyarakat per tanggal 23 September Pendukung
kabupaten/kota dengan 2022. Kegiatan
akses sanitasi 0-50%.  - Konsumsi
Pertemuan
Pemberdayaan kader
masyarakat melalui
pemicuan untuk berPerilaku
Hidup Bersih Sehat dan stop
Buang Air Besar
Sembarangan, cuci tangan
pakai sabun bagi
Desa/Kelurahan Prioritas
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
yaitu kegiatan pemicuan
perubahan perilaku yang
diperuntukkan bagi
Desa/Kelurahan di luar lokus
prioritas STBM tahun 2023.
Kegiatan pemicuan pilar 1
berfokus pada
Desa/Kelurahan yang belum
SBS

6.) Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), TFU (Tempat Fasilitas Umum), sarana air minum, dan Fasyankes

1.  Inspeksi Kesling di Sarana Tempat Inspeksi Kesling di Sarana Kunjungan lapangan dalam - Kegiatan dilakukan
dan Fasilitas Umum, Sarana Tempat Tempat dan Fasilitas Umum, rangka pengawasan ke minimal 1 kali dalam - Transport
Pengelolaan Pangan, Sarana Air Sarana Tempat Pengelolaan sarana Tempat dan Fasilitas setahun perlokus. - Uang Harian jika
Minum, Fasyankes Pangan, Sarana Air Minum, Umum, Sarana Tempat - Jumlah pelaksana kegiatan lebih dari 8
Fasyankes merupakan Pengelolaan Pangan, Sarana kegiatan maksimal 2 jam
kunjungan lapangan dalam Air Minum, Fasyankes, dan orang. - Biaya Bahan
rangka pengawasan kualitas Surveilans Kualitas Air - Jumlah lokus yang Pendukung
kesehatan lingkungan  Minum Rumah Tangga dilakukan pengawasan Kegiatan
terhadap sarana Tempat disesuaikan dengan
dan Fasilitas Umum, Sarana jumlah lokus yang ada di
Tempat Pengelolaan wilayah kerja puskesmas. 
Pangan, Sarana Air Minum, - Jumlah hari pelaksanaan
Fasyankes, serta transport kegiatan disesuaikan
pendukung pelaksanaan dengan pedoman.
Surveilans Kualitas Air - Untuk transport
Minum Rumah Tangga pendamping kegiatan
Surveilans Kualitas Air
Minum Rumah Tangga,
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
jumlah hari sebanyak
asumsi sampel rumah
tangga. 1 rumah tangga =
1 hari untuk uji sampel
dengan sanitarian kit
sebanyak 19 parameter +
kuesioner+IKL . Sehingga
untuk 30 sampel SKAMRT
yang peruntukkan 15
Rumah Tangga = 15 hari
yang dilakukan oleh 2
orang
- Untuk 6 Sampel TFU
Sekolah dasar berupa
transport petugas dan
uang harian untuk
mengukur 19 parameter
dan IKL di satu lokus bagi
2 orang petugas
puskesmas
2. Pengambilan sampel untuk surveilans Pengambilan sampel dan Berupa kegiatan untuk Paket pemeriksaan sampel Biaya Jasa Pemeriksaan
kualitas air minum di tingkat rumah pemeriksaan uji kualitas air pemeriksaan kualitas air harus melingkupi : (sudah termasuk untuk
tangga (SKAMRT) minum rumah tangga minum  dengan uji 1. 19 Parameter utama pengambilan dan
dengan bantuan laboratorium. sesuai revisi Permenkes pengiriman spesimen).
laboratorium Kualitas Air Minum Biaya pemeriksaan dan
(BBTKL/BBLK/BPFK/Labkesd Menu ini diperuntukkan 2. Parameter Kimia sesuai pengiriman sampel
a ataupun lab lainnya yang bagi Puskesmas yang belum dengan parameter sesuai referensi harga
dapat memeriksakan uji bisa memeriksa kualitas air utama pada revisi
kualitas air minum) secara mandiri dengan alat permenkes Note: Biaya transport
sanitarian kit. Parameter Mikrobiologi petugas tidak
WAJIB menggunakan dialokasikan di kegiatan
Jika membutuhkan ongkos metodologi 100 ml untuk ini (transport petugas
pengiriman sampel silahkan mendapatkan akurasi sesuai pengambilan sampel
dianggarkan. revisi Permenkes   diambil dari menu IKL
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
Pemeriksaan sampel petugas)
Bukan untuk pengawasan Pengiriman sampel (jika
pada penyedia air diperlukan)
minum/depot. Untuk daerah yang tidak
memiliki sanitarian kit

7.) Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan penyaikit berpotensi KLB ke laboratorium daerah atau laboratorium rujukan daerah di kabupaten/kota

1. Pengiriman dan pemeriksaan Pengiriman dan - Pengambilan Spesimen Rutin/ Sentinel: Spesimen Rutin: 
Spesimen Penyakit Potensi Pemeriksaan Spesimen Spesimen  - Pengambilan dan - Transport, uang
KLB/Wabah/Penyakit Infeksi Penyakit Potensi - Pengemasan Spesimen Pengiriman Spesimen harian, penginapan
Emerging ke Laboratorium Rujukan KLB/Wabah/Penyakit - Pengiriman Spesimen dilakukan rutin setiap untuk pengambilan
serta Pengembalian Spesimen Carrier lnfeksi Emerging/ PD3I dan - Pemeriksaan Spesimen bulan  sampel sesuai
penyakit menular lainnya - Pengembalian Spesimen KLB/ Wabah standar pembiayaan
serta spesimen media Spesimen Carrier - Pengambilan dan yang ditetapkan oleh
lingkungan dalam kondisi Pengiriman Spesimen Kepala Daerah.
KLB/ Wabah maupun dilakukan sesuai dengan - Biaya Jasa
kegiatan Rutin/Sentinel/ pedoman  Pengemasan  dan
WGS. Yang meliputi Pengiriman yang
pengambilan spesimen, ditetapkan oleh
pengemasan, dan penyedia jasa.
pengiriman ke laboratorium - Biaya jasa
pusat/ rujukan pemerintah/ pemeriksaan yang
RS. Dilanjutkan dengan ditetapkan oleh
pemeriksaan spesimen serta pemeriksa. 
pengembalian specimen - Biaya jasa
carrier pengembalian
spesimen carrier

Spesimen KLB/ Wabah:


- Transport, Uang
Harian, Penginapan
sesuai standar
pembiayaan yang
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
ditetapkan oleh
Kepala Daerah untuk
pengambilan sampel
dan pengiriman
sampel pada kondisi
tidak terdapat
penyedia jasa
pengiriman. 
- Biaya bahan
pengemasan dan
pengiriman pada
kondisi tidak
terdapat penyedia
jasa pengiriman
antara lain
styrofoam, lakban,
dll.
- Biaya jasa
pengemasan dan
pengiriman yang
ditetapkan oleh
penyedia jasa.
- Biaya jasa
pemeriksaan yang
ditetapkan oleh
pemeriksa. 
- Biaya jasa
pengembalian
specimen carrier

8.) Pelayanan Imunisasi

1. Pelayanan Imunisasi (imunisasi rutin, Pelayanan Imunisasi - Kegiatan pemberian - Pelayanan imunisasi bayi,
antigen baru, BIAS, sweeping, DOFU, merupakan kegiatan yang pelayananan imunisasi baduta, WUS: - Pelayanan imunisasi:
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
Catch up, ORI, BLF, dll) di Posyandu/ wajib dilakukan oleh setiap kepada masyarakat dilaksanakan sesuai
Sekolah/ Pos Imunisasi Lainnya fasyankes untuk berupa: pelayanan dengan jadwal pemberian Transport
memastikan bahwa cakupan imunisasi bayi, baduta, imunisasi. - Uang Harian jika
imunisasi tinggi dan WUS, antigen baru, - Pelayanan imunisasi WUS kegiatan lebih dari 8
merata.  Kegiatan pelayanan COVID-19, BIAS, DOFU, (WUS hamil dan tidak jam
imunisasi dapat digunakan Sweeping, ORI, BLF, hamil) didahului dengan
untuk pemberian imunisasi imunisasi tambahan dll) penapisan (skrining) dan - Biaya konsumsi
bayi, baduta, WUS, antigen yang dilaksanakan di memperhatikan interval untuk pertemuan
baru, COVID-19,  BIAS, dan posyandu/pos imunisasi minimal pemberian
Outbreak Response lainnya/sekolah. imunisasi.
Immunization (ORI) pada - Sosialisasi dalam rangka - Pelayanan imunisasi
daerah-daerah yang pelaksanaan imunisasi antigen baru: pemberian
mengalami KLB PD3I, selain antara lain imunisasi imunisasi pada bayi,
itu juga digunakan untuk rutin lengkap, imunisasi baduta, dan anak-anak
untuk kegiatan antigen baru, suntikan sesuai sasaran pada
pelacakan/sweeping/DOFU/ ganda (multiple masing-masing antigen
BLF/imunisasi tambahan injection) kepada (pelaksanaan kegiatan
lainnya dan penguatan masyarakat dan sesuai juknis antigen
kapasitas masyarakat dan perangkat daerah  baru)
perangkat daerah melalui - BIAS: dilakukan 2
kegiatan sosialisasi kali dalam setahun dan
penyelenggaraan imunisasi dilaksanakan di
SD/MI/Sederajat 
- ORI: pemberian imunisasi
yang dilakukan pada
wilayah-wilayah yang
mengalami KLB PD3I.
Pemberian ORI sesuai
rekomendasi ahli
- COVID-19 : Pemberian
imunisasi COVID-19 dosis
primer dan booster
kepada masyarakat
sesuai sasaran yang
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
ditetapkan
- DOFU: dilakukan pada
sasaran yang belum
menyelesaikan rangkaian
jadwal imunisasi (drop
out)
- Sweeping: dilakukan bagi
sasaran yang belum
pernah mendapat
imunisasi namun sudah
masuk sebagai sasaran
imunisasi
- Imunisasi tambahan:
dilakukan sesuai kajian
epidemiologi di suatu
daerah, misalnya crash
program
- Sosialisasi pelaksanaan
imunisasi menyesuaikan
kebijakan yang ada pada
tahun berjalan
2. Investigasi kejadian kasus KIPI Pelacakan kasus KIPI untuk Kunjungan ke rumah kasus/ Kegiatan dilakukan jika terjadi Transport
mencari penyebab kasus posyandu/RS/Faskes  kasus KIPI serius
KIPI

9 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB)

Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Verifikasi Sinyal/ - Verifikasi sinyal - Verifikasi sinyal dilakukan
Epidemiologi (PE)/ Pelacakan Kontak Penyelidikan Epidemiologi KLB/Wabah ketika ada - Transport
Penyakit Berpotensi KLB/Wabah dan (PE)/ Pelacakan Kontak - Penemuan kasus dan rumor/peningkatan - Uang Harian jika
Penyakit Infeksi Emerging, PD3I, Penyakit merupakan pelacakan kontak kasus/klaster kasus yang kegiatan lebih dari 8
Zoonosis, hewan berbisa beracun, kegiatan untuk - Investigasi kasus belum diketahui jam
NTD's, dan penyakit menular lainnya mengendalikan kejadian penyebabnya.
KLB/Wabah/Kasus supaya - Penemuan kasus dan - Belanja bahan
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
tidak meluas melalui pelacakan kontak serta penggandaan
kegiatan Verifikasi Sinyal investigasi kasus formulir
sampai dengan Penyelidikan dilakukan setelah kasus PE/investigasi.
Epidemiologi (PE) sesuai terverifikasi.
karakter masing-masing - Pada kasus tertentu
penyakit. investigasi pelacakan
kasus tanpa menunggu
hasil verifikasi. 
- Jumlah hari pelaksanaan
kegiatan disesuaikan
dengan karakter lokasi
dan besaran kasus.
- Lokasi kegiatan oleh
Puskesmas mencakup
Desa/Dusun di
wilayahnya.
- Satuan pembiayaan
adalah jumlah kasus.

10. Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat

1. Survei vektor malaria, DBD dan Petugas kesehatan di Survei lapangan: -Jumlah Kegiatan dilakukan - Transport
reservoar Leptospirosis puskesmas dapat - Pemeriksaan jentik berdasarkan data pelaporan - Uang Harian jika
melakukan kegiatan survei Anopheles dan pedoman. kegiatan lebih dari 8
vektor malaria, DBD, dan - Pemeriksaan jentik -Kegiatan dilaksanakan  oleh jam
reservoar Leptospirosis. Aedes petugas puskesmas  dan - Penggandaan
- Pemasangan perangkap dapat melibatkan kader.  formulir
tikus -Jumlah pelaksana kegiatan 2
orang atau disesuaikan
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
dengan kebutuhan.
-Jumlah hari pelaksanaan
disesuaikan dengan jumlah
sasaran lokasi kegiatan atau
sesuai pedoman
-Formulir survei disesuaikan
dengan kebutuhan.  

2. Penyemprotan dinding rumah / Petugas kesehatan di - Kunjungan rumah yang - Jumlah petugas, frekuensi - Transport petugas
Indoor Residual Spray (IRS) dan puskesmas dapat menjadi target untuk kegiatan dan lama hari puskesmas dan
larvasidasi Malaria melakukan penyemprotan pelaksanaan IRS pelaksanaan kegiatan kader / masyarakat
dinding rumah / Indoor - Turun lapangan untuk Penyemprotan dinding - Uang Harian
Residual Spray (IRS) dan pemberian larvasida rumah / Indoor Residual kegiatan 8 jam
larvasidasi Malaria Malaria ke habitat / Spray (IRS) sesuai - Belanja bahan bakar
tempat perindukan pedoman atau belanja sewa
larva/jentik nyamuk - Jumlah petugas, frekuensi alat transportasi
Anopheles kegiatan dan lama hari yang ditetapkan
pelaksanaan kegiatan Kepala Daerah
Pemberian larvasida
malaria ke habitat /
tempat perindukan
nyamuk Anopheles sesuai
pedoman
- Kegiatan mobilisasi untuk
mengangkut alat dan
bahan semprot dari
Puskesmas ke lokasi
penyemprotan
3. Penyemprotan/pengasapan foging Petugas kesehatan di Turun lapangan untuk - Jumlah petugas, jumlah - Uang Harian jika
dan larvasidasi DBD puskesmas dapat penyemprotan / fogging dan pelaksanaan dan lama kegiatan lebih dari
melakukan penyemprotan / larvasidasi DBD hari pelaksanaan kegiatan 8 jam
pengasapan fogging dan Penyemprotan / fogging  - Pembelian bahan
larvasidasi DBD sesuai pedoman pendukung
- Jumlah petugas, jumlah kegiatan sesuai
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
pelaksanaan dan lama referensi harga
hari pelaksanaan
Pemberian larvasida DBD
di tempat perindukan
nyamuk Aedes.
- Bahan Pendukung
Kegiatan (bahan
campuran insektisida,
bakan bakar mesin
foging)
4. Survei Keong dan hewan penular Petugas kesehatan  di  Kegiatan kunjungan dalam - Survei Keong penular - Transport
Schistosomiasis puskesmas dapat rangka pelaksanaan survei Schistosomiasis - Uang Harian jika
melakukan survei Keong dan Keong dan survei hewan dilaksanakan di kegiatan lebih dari
hewan penular penular schistosomiasis Kabupaten Poso dan Sigi 8 jam
Schistosomiasis pada desa endemis - Survei kepadatan tikus - kader / masyarakat
schistosomiasis - Bahan Pendukung - Konsumsi kegiatan
- Persiapan Survei
- Jumlah hari, jumlah
pelaksanaan, lokasi/
sasaran dan jumlah
petugas (sesuai
pedoman/ standar)
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
5.  Pelaksanaan Pemberantasan Sarang 1. Petugas kesehatan di Pemberantasan Sarang - Kegiatan Pemberantasan - Transport
Nyamuk (PSN) / Pelepasan liaran puskesmas dan kader / Nyamuk (PSN) Sarang Nyamuk (PSN) - Uang Harian jika
nyamuk Wolbachia masyarakat dapat  Kegiatan meliputi dilaksanakan setidaknya kegiatan lebih dari
melakukan Pemberantasan pelaksanaan  PSN oleh 1x tiap bulan dan kegiatan 8 jam
Sarang Nyamuk (PSN) 3M petugas puskesmas dan pemantauan jentik - Penggandaan form
Plus (Menguras tempat kader ke rumah - rumah  berkala dilaksanakan tiap
penampungan air, Menutup warga serta Tempat 3 bulan sekali
tempat penampungan air, Umum (sekolah, pasar, - Jumlah hari, lokasi/
dan Mendaur ulang barang - kantor) yang ada di sasaran dan jumlah
barang yang bisa menjadi wilayah kerja puskesmas petugas disesuaikan
tempat penampungan air) dengan pedoman/
serta  pada lokasi Pilot Pelepasliaran nyamuk ber standar
Project teknologi Wolbachia Wolbachia - Formulir survei Pelepasliaran nyamuk
petugas puskesmas dapat - Kegiatan meliputi disesuaikan dengan ber Wolbachia:
melakukan Pelepasan liaran penerimaan ember telur kebutuhan.  
nyamuk ber Wolbachia dan nyamuk ber Wolbachia Pelepasliaran nyamuk ber - Transport
QA penangkapan nyamuk dari petugas puskesmas Wolbachia: - Uang Harian jika
ber Wolbachia. kepada kader; - Kegiatan pelepasliaran kegiatan lebih dari
penyampaian cara nyamuk ber Wolbachia 8 jam
peletakan ember ke dilakukan oleh puskesmas
kader serta peletakan dan kader di 4 kota pilot
ember oleh kader dan project (Kota Semarang,
petugas puskesmas ke Kota Bandung, Kota
rumah warga sesuai Bontang, dan Kota
dengan peta yang sudah Kupang).
ada - Kegiatan peletakan ember
- Kegiatan beriringan dengan telur nyamuk ber
QA penangkapan Wolbachia dilakukan tiap 2
nyamuk di lokasi minggu sekali selama 6
pelepasan. bulan sejak dimulainya
pelepasan nyamuk ber
Wolbachia.
- Kegiatan QA dan
penangkapan nyamuk
Rincian Menu/Komponen
No. Definisi Operasional Bentuk Kegiatan Spesifikasi Kegiatan Komponen Pembiayaan
Kegiatan/Sub Komponen
dilakukan 5 kali selama
masa pelepasan nyamuk.

LAMPIRAN DAFTAR  LOKUS KEGIATAN BOK 2023 (SUB BIDANG P2P)

1. Lokus Kegiatan BOK KABUPATEN/ KOTA dan BOK PUSKESMAS mengacu pada surat Sekretaris Jenderal Kemenkes tanggal 26 September
2022 nomor PR.01.01/I/8168/2022 perihal Pemberitahuan Lokus Prioritas DAK Nonfisik Bidang Kesehatan TA 2023 dengan link
(https://link.kemkes.go.id/LOKUSPRIORITASDAKNF2023)
2. Lokus Spesifik untuk Kegiatan POPM Penyakit Tropis Terabaikan (Neglected Tropical Disease/Ntds) Tahun 2023, sebagai berikut:
a. POPM Cacingan : 508 kabupaten/kota se-Indonesia,  kecuali Provinsi  DKI Jakarta
b. POPM Schistosomiasis : hanya untuk Desa endemis Schistosomiasis di Kabupaten Sigi dan Poso dengan prevalensi >1%
c. POPM Filariasis :
1. Kabupaten Aceh Jaya 
2. Kabupaten Melawi 
3. Kabupaten Kotawaringin Timur 
4. Kabupaten Belitung 
5. Kabupaten Bintan 
6. Kabupaten Nduga 
7. Kabupaten Boven Digoel 
8. Kabupaten Asmat
9. Kabupaten Mamberamo Raya
10. Kabupaten Mamberamo Tengah
11. Kota Jayapura
12. Kabupaten Yahukimo
13. Kabupaten Intan Jaya 
14. Kabupaten Pegunungan Bintang 
15. Kabupaten Jayawijaya  
16. Kabupaten Sorong 
17. Kabupaten Manokwari
18. Kabupaten Raja Ampat
19. Kabupaten Teluk Wondama 
20. Kabupaten Teluk Bintuni
21. Kabupaten Manokwari Selatan

d. POPM Frambusia : 
1. Kabupaten Merauke Provinsi Papua
2. Kabupaten Yahukimo  Provinsi Papua
3. Kabupaten Intan Jaya  Provinsi Papua
4. Kabupaten Lanny Jaya  Provinsi Papua
5. Kabupaten Sorong  Provinsi Papua Barat
6. Kabupaten Teluk Bintuni  Provinsi Papua Barat
7. Kabupaten Pegunungan Arfak  Provinsi Papua Barat
8. Kabupaten Tambraw Provinsi Papua Barat
9. Kabupaten Taliabu Provinsi Maluku Utara

Anda mungkin juga menyukai