Oleh :
STELLA EVANGELISTA LIWE
NIM : P1337433114009
Oleh :
STELLA EVANGELISTA LIWE
NIM : P1337433114009
Oleh :
STELLA EVANGELISTA LIWE
NIM : P1337433114009
iii
vi
BIODATA
Agama : Islam
Taman Pemalang
Pemalang
Purwokerto
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
banyak bantuan dari berbagai pihak baik bantuan moril maupun materil, oleh
Kemenkes Semarang.
3. Bapak Suparmin, S.S.T., M.Kes., selaku Ketua Prodi Diploma III Kesehatan
Lingkungan Purwokerto.
4. Bapak Arif Widyanto, S.Pd., M.Si., selaku Pembimbing Karya Tulis Ilmiah
5. Orang tua tercinta yang telah banyak memberikan dukungan moral maupun
motivasi.
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kata sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun.
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................. ii
A. Pengertian-pengertian ......................................................... 8
ix
D. Faktor-faktor Sosial Yang Berpengaruh ............................... 20
BAB V PEMBAHASAN
A. Simpulan ............................................................................. 48
B. Saran ................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 52
LAMPIRAN ................................................................................................... 55
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
3 Dokumentasi ............................................................................................. 66
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
kegiatan antara lain perbaikan gizi, pengamanan makanan dan minuman dari
dalam pangan untuk memengaruhi sifat atau bentuk pangan atau produk
pangan.
1
2
meratakan warna pangan, dan mengembalikan warna dari bahan dasar yang
bahwa zat pewarna tekstil yang tidak diizinkan akan bersifat racun bagi
bahaya jika tertelan, terhirup, atau terserap oleh kulit. Penggunaan rhodamin
menunjukkan hampir separuh atau 44% jajanan anak yang dijual pedagang
kaki lima tidak sehat dan mengandung zat adiktif. Direktur Pengawasan
Produk dan Bahan Berbahaya BPOM Mustofa mengatakan ada empat urutan
3
jajanan kaki lima yang paling berbahaya. Nomor satu adalah es, kedua sirup,
ketiga jelly dan keempat adalah bakso. (Suryo Wibowo, 2015, h.1)
karena mempunyai bentuk dan warna yang menarik. Hal ini yang sering
zat pewarna sintetis agar warna makanan terlihat lebih menarik. Hasil
oleh pedagang melalui pembuatan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Deskripsi
B. Perumusan Masalah
1. Masalah
2. Sub masalah
organoleptik ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
tahun 2017
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
2. Bagi Pemerintah
3. Bagi Almamater
4. Bagi Penulis
E. Keaslian Penelitian
non
experimen
3. Rini Dwi Studi a. Subyek a. Pengetahuan
Anggraini kandungan penelitiannya pedagang
Sudarjo zat Pewarna adalah Es tentang Es Lilin
Methanil Lilin yang yang
Yellow pada dijual mengandung zat
Es Lilin yang Pedagang pewarna
Dijual beberapa SD Methanil Yellow
Pedagang Negeri b. Tidak ada
beberapa SD Kecamatan kandungan
Negeri Bobotsari Methanil Yellow
Kecamatan Kabupaten pada Es Lilin
Bobotsari Purbalingga yang dijual pada
Kabupaten b. Penelitian ini beberapa SD
Purbalingga merupakan Negeri
penelitian Kecamatan
deskiptif Bobotsari
analitik, Kabupaten
termasuk Purbalingga
penelitian
non
experimen
Kecamatan Taman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian-pengertian
1. Makanan
Menurut Permenkes Nomor 304/MENKES/PER/IV/1989 tentang
Persyaratan Kesehatan Rumah Makan dan Restoran bahwa :
“Makanan adalah semua bahan, baik dalam bentuk alamiah maupun dalam
bentuk buatan yang dimakan manusia kecuali obat-obatan”
2. Jajanan
Menurut Kepmenkes RI Nomor 942/MENKES/SK/VII/2003 tentang
Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan bahwa :
“Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh
pengrajin makanan ditempat penjualan dan atau disajikan sebagai
makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa
boga, rumah makan/restoran, dan hotel”.
3. Jelly
Jelly merupakan salah satu jenis produk makanan yang pada
umumnya berbentuk semi padat, dengan rasa manis, dan biasanya
berwarna-warni dalam kemasannya yang banyak digemari oleh
masyarakat terutama untuk kalangan anak-anak dan remaja. Berbagai
merk dan bentuk dari jajanan jelly yang berada di kantin Sekolah Dasar
(SD) semakin bertambah. Terutama seperti okky jelly drink dan juga
beberapa produk jelly lain tanpa merk.
Pada umumnya bahan yang digunakan dalam pembuatan minuman
jelly adalah buah, gula pasir, pektin, tepung jelly dan air. minuman jelly
mempunyai rasa khas manis dan asam, dari segi tekstur minuman jelly
harus memiliki tekstur yang mudah hancur, namun bentuk gelnya masih
terasa di mulut. Minuman jelly diproduksi melalui proses ekstraksi sari buah
8
9
masa simpan. Bahan tambahan pangan yang tidak boleh digunakan adalah
10
1) Antioksidan
2) Antikempal
3) Pengatur keasaman
4) Pemanis buatan
7) Pengawet
8) Pengeras
9) Pewarna
11) Sekuestran
adalah :
2) Formalin (formaldehyd)
4) Kloramfenikol (chlorampenicol)
7) Nitrofuranzon (nitrofuranzone)
ethoxphenylurea)
Bahan pewarna alami adalah zat pewarna yang diperoleh dari pigmen
2009):
a. Pewarna Alami
mtahari, dan suhu tinggi. Pewarna alami sebaiknya disimpan pada 4-8o
2003).
2008):
14
b. Pewarna Sintetis
terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lainnya yang bersifat racun
lebih stabil terhadap pH, sinar, dan faktor lainnya selama pengolahan
c. Dyes
air adalah propelin glikol, gliserin, atau alkohol. Dyes terdapat dalam
2008;Winarno, 1991).
tetapi warna ini dapat menjadi tidak stabil bila dalam pangan tersebut
dan diproses dalam retort pada suhu tinggi, juga jika zat warna tersebut
pasta, atau dispersi untuk pewarnaan roti, kue, kembang gula, dan
d. Lakes
absorbsi dyes pada radial basa (Al atau Ca) yang dilapisi dengan
aluminium hidrat (alummina). Lapisan alummina ini tidak larut dalam air,
Sesuai dengan sifatnya yang tidak larut dalam air, maka zat
lemak dan minyak, dan produk yang kadar airnya rendah misalnya:
panas, sehingga harga lakes umumnya lebih mahal dari harga dyes.
a. Rhodamin B
dalam air dan menjadi merah kebiru-biruan bila dilarutkan dalam air.
untuk Sb, BI, Co, niobium, Au, Mn, Hg, Mo, tantalum, Th, dan W.
pewarna sintetik, rasa dan aroma sintetik serta kadar gula, maka
h.95).
b. Methanil Yellow
sehingga mudah larut dalam air dan alkohol. Methanil Yellow adalah
bahan kimia yang juga digunakan untuk zat pewarna kuning pada
berupa racun yang moderat yaitu tidak lemah dan tidak pula terlarut
berat. Dosis letalnya bagi manusia berkisar 0,5-5 gram/kg berat badan.
cat kayu, dan cat lukis. Methanil Yellow juga bisa dijadikan indikator
pada organ hati. Pada uji terhadap mencit diperoleh hasil: terjadi
perubahan sel hati dari normal menjadi nekrosis dan jaringan hati ditandai
Faktor daya tahan tubuh yang berbeda-beda menurut umur, jenis kelamin,
dan faktor fisik lain, serta budaya konsumsi masyarakat tertentu ikut
http://www.pom.go.id) :
a. Beli pangan ditempat yang bersih dan terlindung dari sinar matahari,
b. Hindari pangan yang dijual di tempat terbuka dan tanpa penutup atau
tanpa kemasan.
20
d. Jangan membeli pangan yang dibungkus kerats bekas atau kertas koran
telah dilarang tetap digunakan oleh produsen atau pedagang (Alsuhendra dan
tambahan makanan.
21
sebagainya.
E. Kerangka Teori
Perundang-undangan
Bidang Kesehatan tentang
Bahan Tambahan Pangan
Faktor-faktor yang
berpengaruh :
Pembuatan jelly
1. Predisposing :
Perilaku dan
pengetahuan
produsen
2. Enabling :
Ketersediaan zat Ada tidaknya kadar zat
pewarna sintesis pewarna sintetis yang
3. Reinforcing : tidak diizinkan
a. Penyuluhan (Rhodamin B) pada
b. pengawasan jajanan jelly
GAMBAR 2.1
Kerangka Teori
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Pikir
1. Komponen Penyusun
a. Input
1) Faktor Predisposing
2) Faktor Enabling
3) Faktor Reinforcing
pangan
5) Pembuatan jelly
b. Proses
c. Output
B)
23
24
GAMBAR 3.1
Kerangka Pikir
3. Definisi operasional
pewarna
makanan
B. Jenis Penelitian
Kabupaten Pemalang.
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah makanan jajanan jelly yang dijual pada
sampel ada di 15 desa yang terdeteksi menjual makanan jajanan jelly dan
E. Pengumpulan Data
1. Jenis data
a. Data Umum
wilayah.
b. Data Khusus
2. Sumber data
a. Data Primer
organoleptik.
b. Data Sekunder
Pemalang.
a. Kuesioner
F. Pengolahan Data
Cara pengolahan data dalam penelitian ini melalui beberapa tahap yaitu :
1. Editing
2. Coding
kode tertentu.
3. Tabulating
G. Analisis Data
H. Etika penelitian
1. Informed concent
dan tujuan dari penelitian tersebut dan mengetahui dampak yang timbul.
2. Annonimity
30
mencantumkan dalam inisial huruf dan lembar tersebut hanya diberi nomor
3. Confidentality
masalah lainnya dijamin peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
A. Gambaran Umum
1. Lokasi Penelitian
2. Luas Wilayah
taman ini terbagi menjadi lahan sawah seluas 36,35 Km2 dan lahan daratan
3. Pembagian Wilayah
Jumlah dusun di Kecamatan Taman ada 105, memiliki 176 Rukun warga
(RW) dan 800 Rukun Tetangga (RT). Ibukota Kecamatan Taman adalah
Desa Banjardawa.
31
32
B. Data Khusus
Laboratorium
diundur dan berhubung sampel tersebut adalah jelly serta parameter yang
a. Pengetahuan
b. Perilaku Pedagang
pedagang lainnya.
d. Penyuluhan
prosentasenya 60 %.
e. Pengawasan
organoleptik (pengamatan) pada warna sampel jelly yang ada. Hasil dari
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa ada 4 sampel jelly yang
4. Pembuatan jelly
membuat sendiri jelly yang dijual dengan alasan mudah membuatnya serta
A. Data Umum
Km. Tinggi dari permukaan air laut yaitu 6 m sedangkan Luas wilayah
kecamatan Taman adalah 67,41 Km2 dengan pembagian luas lahan sawah
36,35 Km2 dan luas lahan daratan 31,06 Km2. Kecamatan Taman terdiri dari
memiliki 176 Rukun warga (RW) dan 800 Rukun Tetangga (RT). Ibukota
terlalu jauh dengan Ibukota Kabupaten, hal tersebut membuat akses untuk
angkutan umum.
B. Data Khusus
Laboratorium
39
40
diambil yaitu jelly yang berwarna merah atau merah mencolok dan tidak
berwarna merah.
peraturan tersebut.
dan tinggi. Efek negatif yang ditimbulkan antara lain iritasi lambung, alergi,
peredaran darah. Bila menguap di udara, berupa gas yang tidak berwarna,
a. Pengetahuan
pedagang jelly hanya ada 3 pedagang yaitu Mrs C, Mrs D dan Mrs E
Mrs B, Mrs F, Mrs G, Mrs H, Mrs I dan Mrs L dengan prosentase 42,8.
b. Perilaku
jelly ada 7 yaitu Mrs A, Mrs C, Mrs D, Mrs E, Mrs M, Mrs N dan Mrs O
yang memiliki perilaku sangat baik dengan prosentase 83,3 %. Hal ini
untuk bahan tambahan jajanan jelly serta tidak melihat label, komposisi,
makanan.
Mrs A, Mrs B, Mrs C, Mrs D, Mrs H dan Mrs J mudah memperoleh zat
d. Penyuluhan
jual.
e. Pengawasan
mengandung zat pewarna sintetis seperti rhodamin B, oleh karena itu perlu
pemerintah. Hal ini dibuat dengan tujuan agar bahan makanan yang
pada jelly ada 4 sampel jelly yang berwarna merah mencolok yaitu jelly 01,
jelly 02, jelly 08dan jelly 10namun hanya ada 3 sampel yang positif
Rhodamin B yaitu jelly 02, jelly 08 dan jelly 10. Organoleptik merupakan
karena itu perlu sarana dan prasarana yang memadai yaitu prasarana
utama meliputi tempat yang tenang, serius tetapi tetap santai agar panelis
dapat berkonsentrasi. Sarana meliputi ruang uji dan ruang tunggu panelis.
organoleptik yaitu cukup mudah dan cepat dilakukan sehingga hasil cepat
sehingga dapat menjadi jenuh dan menurun kepekaannya. Selain itu dapat
pula terjadi salah komunikasi antara manajer dan penelis (Soekarto S.T,
2002).
48
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Zat Pewarna Sintetis Rhodamin B Pada Makanan Jajanan Jelly yang Dijual
B.
Kabupaten Pemalang
a. Pengetahuan
b. Perilaku
48
49
kurang.
d. Penyuluhan
e. Pengawasan
B. SARAN
1. Bagi Masyarakat
2. Bagi Pedagang
sehingga dagangan yang ia jual mendapat pengawasan dan hal itu akan
belum juga mengurus surat ijin dagang maka alangkah baiknya petugas
Kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kholiq. 2011. Pengaruh Penggunaan Rosella dan Penambahan Gula Pasir
dengan Konsentrasi yang Berbeda Terhadap Mutu Organoleptik dan Kadar
Vitamin C Minuman Jelly Rosella. Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang.
Anwar, dkk, “Sanitasi Makanan Dan Minuman Pada institusi Pendidikan Tenaga
Sanitasi”, Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Arikunto, S & Jabar. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, S & Jabar. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Asep Tata Gunawan, Dwi Bayu Karti dan Mawaddah. 2015/2016. Lembar
Kerja Praktikum Penyehatan Makanan minuman-A. Jurusan
Kesehatan Lingkungan. Poltekkes Kemenkes Semarang
52
53
Kusmayadi A dan Sukandar D. Food Safety and its Application in Daily Life to
Prevent Dangers of Consuming Unsafe foods and promote SPFS Farmer’s
Health. Diakses dari
http://www.fao.org/TC/spfs/indonesia/detail_en.asp?id=954pada tanggal 1
November 2016
Mahindru S.N. 2000. Food Additives. New Delhi: Tata Mc Graw Hill
Nurheti Yuliarti, 2007, Bahaya Dibalik Lezatnya Makanan, Yogyakarta: C.V Andi
Offset
Republika, 2006, Pewarna Makanan Yang Aman Untuk Dikonsumsi. Diakses dari
http://www.republika.co.idpada tanggal 2 November 2016 jam 09:00
Soekarto, S.T. 2002. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil
Pertanian. Bhratara Karya Aksara. Jakarta
Sri Dian Pratiwi. 2014. Identifikasi Penambahan Zat Pewarna Sintetis Rhodamin
B dan Methanil Yellow pada Jelly yang Dijual Di Pasar Wage Kecamatan
54
A. Data Umum
Nama :
Alamat :
Umur :
Jenis Kelamin :
B. Data Khusus
1. Pengetahuan pedagang
a. Apakah anda tahu tentang zat pewarna ?
1) Ya
2) Tidak
b. Apakah anda tahu tentang zat pewarna alami ?
1) Ya
2) Tidak
*jika iya sebutkan contohnya
c. Apakah anda tahu tentang zat pewarna sintetis ?
1) Ya
2) Tidak
*jika iya sebutkan contohnya
d. Apakah anda tahu zat pewarna sintetis yang tidak diizinkan
ada dalam makanan ?
1) Ya
2) Tidak
*jika iya sebutkan contohnya
55
56
Lanjutan Lampiran 1
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎
Nilai = 𝑋 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚
Kategori :
Sangat baik = 76 - 100%
Baik = 56 – 75%
Cukup = 40 – 55%
Kurang = ≤ 39%
2. Perilaku pedagang
a. Apakah jajanan jelly tersebut anda produksi sendiri ?
1) Ya
2) Tidak
57
Lanjutan Lampiran 1
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎
Nilai = 𝑋 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚
Kategori :
Sangat baik = 76 - 100%
Baik = 56 – 75%
Cukup = 40 – 55%
Kurang = ≤ 39%
58
Lanjutan Lampiran 1
4. Penyuluhan
a. Apakah ada penyuluhan dari Puskesmas atau Dinas
Kesehatan tentang zat pewarna untuk makanan ?
1) Ya
2) Tidak
b. Apakah ada penyuluhan dari Puskesmas atau Dinas
Kesehatan tentang zat pewarna yang tidak diizinkan untuk
makanan ?
1) Ya
2) Tidak
c. Apakah ada penyuluhan dari Puskesmas atau Dinas
Kesehatan tentang cara membedakan zat pewarna alami dan
pewarna buatan ?
1) Ya
2) Tidak
59
Lanjutan Lampiran 1
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎
Nilai = 𝑋 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚
Kategori :
Sangat baik = 76 - 100%
Baik = 56 – 75%
Cukup = 40 – 55%
Kurang = ≤ 39%
5. Pengawasan
a. Apakah ada pengawasan yang dilakukan Puskesmas atau
Dinas Kesehatan pada jajanan yang anda produksi ?
1) Ya
2) Tidak
b. Apakah ada perlakuan khusus yang dilakukan Puskesmas
atau Dinas Kesehatan pada jajanan yang positif bahan
tambahan pangan yang tidak diizinkan ada dalam makanan ?
1) Ya
2) Tidak
60
Lanjutan Lampiran 1
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎
Nilai = 𝑋 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚
Kategori :
Sangat baik = 76 - 100%
Baik = 56 – 75%
Cukup = 40 – 55%
Kurang = ≤ 39%
6. Pembuatan jelly
a. Apakah anda membuat sendiri jelly yang anda jual ?
1) Ya
2) Tidak
Lampiran 2
61
Lampiran 3
g = menyebabkan kanker
Keterangan Kuesioner :
1 = Ya 2 = Tidak
62
63
Lanjutan lampiran 3
Responden Perilaku Pedagang Hasil Kategori :
a b c d e F Sangat baik = 76-100%
Mrs A 1 1 1 1 1 2 83,3% Baik = 56-75%
Mrs B 1 2 2 1 1 2 50% Cukup = 40-55%
Mrs C 1 1 1 1 1 2 83,3%
Kurang = ≤ 39%
Mrs D 1 1 1 1 1 2 83,3%
Mrs E 1 1 1 1 1 2 83,3%
Keterangan :
Mrs F 1 2 1 1 1 2 66,6%
1 = Ya
Mrs G 1 2 1 1 1 2 66,6%
2 = Tidak
Mrs H 1 1 2 2 1 2 50%
Mrs I 1 2 1 1 1 2 66,6%
Mrs J 1 2 2 2 1 2 33,3%
Mrs K 1 1 2 2 1 1 66,6%
Mrs L 1 2 1 1 1 2 66,6%
Mrs M 1 1 1 1 1 2 83,3%
Mrs N 1 1 1 1 1 2 83,3%
Mrs O 1 1 1 1 1 2 83,3%
LanjutanLampiran 3
Lanjutanlampiran 3
Responden Pembuatan jelly Keterangan :
a
1 = Ya
Mrs A 1
Mrs B 1
2 = Tidak
Mrs C 1
Mrs D 1
Mrs E 1
Mrs F 1
Mrs G 1
Mrs H 1
Mrs I 1
Mrs J 1
Mrs K 1
Mrs L 1
Mrs M 1
Mrs N 1
Mrs O 1
Dokumentasi
66
67