Anda di halaman 1dari 2

SANTO BERNARDUS

Bernadus dari Clairvaux, Bernard of Clairvaux, The last of the Fathers of the Holy
Church

Bernardus lahir pada tahun 1090 di kota Dijon, Perancis. Ia berasal dari keluarga bangsawan
dan memperoleh pendidikan yang baik. Ia tampan dan cerdas, riang gembira dan penuh rasa
humor.  Siapa saja suka berada di dekatnya.

Suatu hari, Bernardus mencengangkan teman-temannya ketika mengatakan bahwa ia akan


masuk biara Cistercian yang amat kontemplatif. Mereka mengusahakan segala cara agar ia
membatalkan rencananya itu. Tetapi pada akhirnya, Bernarduslah yang berhasil meyakinkan
saudara-saudaranya, seorang pamannya dan keduapuluh-enam orang temannya untuk
bergabung bersamanya.

Ketika Bernardus dan saudara-saudaranya hendak meninggalkan rumah mereka, mereka


berkata kepada adik mereka, Nivard, yang sedang bermain bersama anak-anak lain : “Selamat
tinggal, Nivard kecil. Sekarang semua tanah dan harta benda ini menjadi milikmu.”

Tetapi anak itu menjawab: “Apa! Kalian mengambil surga dan menyisakan dunia untukku?
Apakah kalian pikir itu adil?”

Dan tak lama kemudian, Nivard pun bergabung dengan saudara-saudaranya di biara. St.
Bernardus menjadi seorang biarawan yang baik.

Tiga tahun kemudian, ia diutus untuk mendirikan biara Cistercian yang baru serta menjadi
abbas (pemimpin biara) di sana. Biara tersebut terletak di Lembah Cahaya. Dalam bahasa
Perancis, Lembah Cahaya adalah “Clairvaux” Biara baru itu kemudian lebih dikenal dengan
nama Clairvaux. Bernardus menjadi abbas di Clairvaux hingga akhir hayatnya.

Meskipun ia lebih suka tinggal bekerja dan berdoa dalam biaranya, kadang-kadang ia harus
pergi untuk tugas-tugas khusus. Ia berkhotbah, mendamaikan para penguasa, serta
memberikan nasehat kepada paus. Ketika Gereja membutuhkan sukarelawan untuk
mempertahankan tanah suci (Perang Salib), Bernardus menjelajahi Perancis dan Jerman untuk
berkotbah meyakinkan para bangsawan Kristen akan kewajiban mereka untuk melindungi
warisan umat Kristiani di Yerusalem.
Karya Bernardus yang paling mengagumkan adalah buku-buku yang ia tulis mengenai
pengalaman rohanni dan madah pujian dengan syairnya yang amat indah. Ia menjadi seorang
yang amat berpengaruh dalam jamannya. Namun hal yang paling dirindukannya adalah
tinggal dekat dengan Tuhan dalam keheningan di biara. Ia sama sekali tidak suka menjadi
orang terkenal.

Bernardus mempunyai devosi yang mendalam kepada Santa Perawan Maria. Dikatakan
bahwa ia sering menyapa Bunda Maria dengan sebuah “Salam Maria” ketika ia melewati
patungnya. Suatu hari, Bunda Maria membalas salamnya : “Salam, Bernardus!”. Dengan cara
demikian Bunda Maria hendak menunjukkan bagaimana cinta Bernardus dan devosinya telah
menyenangkan hati Bunda Maria.

St.Bernardus wafat pada tahun 1153. Pesan terakhirnya adalah " Kita bukan anak malam dan
kegelapan, Hiduplah sebagai anak cahaya.."  Orang banyak merasa sangat sedih karena
mereka kehilangan pengaruhnya yang menakjubkan.

St. Bernardus dinyatakan kudus pada tahun 1174 oleh Paus Alexander III. St. Bernardus juga
diberi gelar Doktor Gereja pada tahun 1830 oleh Paus Pius VIII.

Arti nama

"Pemberani"  "Berani seperti beruang"

Variasi Nama

Bernard (English), Beñat (Basque), Bernat (Catalan), Bernhard, Bernt (Danish), Bernhard,


Ben (Dutch), Bernhard, Bernd (German), Bernát (Hungarian), Bernardo, Bernardino,
Dino (Italian), Bernhard, Bernt (Norwegian), Bernardo, Bernardino (Portuguese), Bernardo,
Bernardino (Spanish), Bernhard, Bernt (Swedish)

Bentuk Feminim : Bernadette, Bernadine (English), Bernadette, Bernardine (French),


Bernarda (Croatian), Bernarda (Slovene), Bernadett (Hungarian), Bernardetta (Italian),
Bernardita (Spanish)

Diambil dari https://katakombe.org/para-kudus/agustus/bernardus.html

Anda mungkin juga menyukai