DISUSUN OLEH
PADANG
2015
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
I IDENTITAS
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Lubuak Aluang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/ I
Jumlah Pertemuan : 2 X Pertemuan ( 2 x 40 menit)
II STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami wacana lisan berbentuk laporan
IV INDIKATOR PROSES
1. Mampu menuliskan pokok-pokok laporan perjalanan
2. Mampu menganalisis urutan waktu dan ruang dalam laporan yang diperdengarkan.
3. Mampu menyimpulkan isi laporan perjalanan yang diperdengarkan
V ALOKASI WAKTU : 4 x 40 MENIT
VI TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Siswa mampu menuliskan pokok-pokok laporan perjalanan yang diperdengarkan
dengan kalimat singkat, jelas, dan santun.
b. Siswa mampu menganalisis urutan waktu dalam laporan yang diperdengarkan dengan
baik dan santun.
c. Siswa mampu memperhatikan hal-hal yang terdapat dalam menganalisis laporan
perjalanan yang diperdengarkan.
d. Siswa mampu menyimpulkan laporan perjalanan yang diperdengarkan dengan benar.
A. A. Kognitif
a. Setelah mendengarkan laporan perjalanan yang diperdengarkan siswa dapat mengenali
laporan yang diperdengarkan
b. Setelah dapat mengenali laporan perjalanan yang diperdengarkan siswa dapat
menuliskan pokok-pokok laporan perjalanan
c. Setelah menuliskan pokok-pokok laporan perjalanan siswa dapat menganalisis urutan
waktu dalam laporan perjalanan
d. Setelah menganalisis urutan waktu dalam laporan perjalanan siswa dapat menyebutkan
hal-hal yang terdapat dalam menganalisis laporan pejalanan
e. Setelah mampu menyebutkan hal-hal yang terdapat dalam laporan perjalanan siswa
dapat menyimpulkan infomasi yang terdapat dalam laporan perjalanan
B. Afektif
a. Siswa dapat memberikan komentar terhadap laporan perjalanan yang diperdengarkan.
b. Siswa dapat menghargai pendapat temannya dalam mengemukakan komentar terhadap
laporan perjalanan yang diperdengarkan.
c. Siswa mampu memahami, menguraikan informasi yang terdapat dalam laporan
perjalanan yang sudah diperdengarkan.
C. Psikomotor
a. Siswa membaca contoh laporan perjalanaan di buku
b. Siswa menganalisis laporan perjalanan yang ada
c. Siswa menyampaikan hasil tugas ke depan kelas.
VI MATERI DAN URAIAN SINGKAT PEMBELAJARAN
I
Fakta : Contoh Laporan Perjalanan
Prinsip : Laporan merupakan suatu keterangan mengenai suatu peristiwa atau perihal yang
ditulis berdasarkan berbagai data, fakta,dan keterangan yang melingkupi peristiwa
atau perihal tersebut. Laporan Perjalanan bisa diartikan sebagai kegiatan
melaporkan tentang perjalanan seseorang. Menyusun sebuah laporan berarti
melaporkan tentang perjalanan seseorang. Jadi, menyusun sebuah laporan berarti
menyusun kembali kegiatan, hasil pengamatan atau hasil penelitian secara
sistematis berdasarkan fakta.
Prosedur :Menganalisis laporan berarti melakukan suatu kajian atau penelitian terhadap suatu
laporan. Hal yang dianalisis dalam laporan dapat meliputi isi peristiwa, kronologi
waktu, kelengkapan data,kebahasaan, dan bentuk laporan. Supaya dalam
menganalisis laporan yang kalian simak dapat memberikan hasil yang maksimal,
kalian perlu memerhatikan hal-hal berikut.
1. Menyimak laporan dengan saksama, sehingga dapat menangkap informasi yang
disampaikan secara utuh dan lengkap serta terperinci.
2. Melakukan pengecekan terhadap setiap hal yang dilaporkan secara detail dan
cermat.
3. Tidak mencampuradukkan antara fakta (yang bersifat objektif) dan opini atau
pendapat (yang cenderung bersifat subjektif).
a. Langkah-langkah menganalisis laporan
Beberapa langkah yang dapat membantu dalam proses menganalisis laporan adalah berikut.
1. Memahami isi laporan dari bentuk, isi, maupun kebahasaan.
2. Menguraikan secara detail atau rinci pokok-pokok isi laporan.
3. Memberikan suatu pandangan atau pendapat terhadap laporan berdasarkan suatu teori
atau definisi (referensi).
VI STRATEGI PEMBELAJARAN
II
A. PENDAHULUAN ( ± 10 menit)
No Kegiatan Karakter/ Terlaksana Saran Perbaiakan
keteramlpilan (Y/T)
1 Guru menginformasikan KD dan Dapat dipercaya
indikator yang akan dicapai Rasa hormat dan
setelah pembelajaran, kemampuan perhatian
untuk menganalisis laporan tekun
perjalanan Berani
Tanggung jawab
PERTEMUAN KEDUA
A. PENDAHULUAN (± 10 menit)
No Kegiatan Karakter/ Terlaksana Saran Perbaikan
Keterampiilan Y/T
1 Guru menginformasikan Rasa hormat dan
indikator yang akan dicapai perhatian, Tekun,
setelah pembelajaran, yaitu Tanggung jawab,
kemampuan menganalisis Berani
laporan perjalanan.
C. PENUTUP
No Konfirmasi Catatan Akhir Pembelajaran
Hasil kerja siswa yang luar biasa
Ada kesulitan memahami materi ini?
Langkah termudah dalam menganalisis laporan
perjalanan adalah menyimak laporan perjalanan yang
diperdengarkan dan melakukan pengecekan terhadap
setiap hal yang dilaporkan secara detail dan cermat.
Mempelajari dan memahami laporan perjalanan akan
mempemudahkan kita dalam mengenani jenis
laporan yang ada.
KEGIATAN AKHIR
Penutup
Bersama-sama dengan peserta didik membuat
simpulan mengenai menganalisis laporan perjalanan
Melakukan penilaian dan/ refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan.
Tugas untuk:
Seluruh tugas hari ini selahkan dikumpul dan hasil
kerja siswa an diberikan pada pertemuan berikutnya
Sumber Belajar
a. Buku paket bahasa Indonesia kelas VIII
b. LKS (Bahan Ajar Bahasa Indonesia)
c. Contoh laporan perjalanan
Mengetahui,
Kepala SMP N 1 Lubuk Alung Guru Mata Pelajaran
Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran :..................................................................................................
Kelas/Semester:....................................................................................................
Tahun Ajaran :....................................................................................................
Waktu Pengamatan: ............................................................................................
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan
santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
BAHAN AJAR
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Pokok Pembelajaran : Menganalisis laporan
Subpokok Bahasan : menulis pokok-pokok laporan
Kelas/ Semester : VIII/ 1
Laporan merupakan suatu keterangan mengenai suatu peristiwa atau perihal yang ditulis
berdasarkan berbagai data, fakta, dan keterangan yang melingkupi peristiwa atau hal tersebut. Laporan
yang bersifat penting atau resmi ditulis dalam bentuk tulisan.
Menganalisis laporan berarti melakukan suatu kajian atau penelitian terhadap suatu laporan.
Hal yang dianalisis dalam laporan meliputi isi peristiwa, kronologi waktu, kelengkapan data,
kebahasaan, dan bentuk laporan.
Setelah laporan tersebut kalian simak, dapat dipahami bahwa dalam sebuah laporan dapat
dijumpai urutan waktu, urutan tempat, juga urutan kejadian. Selain itu, sebuah laporan juga berisi hal-
hal berikut ini.
Supaya dalam menganalisis laporan yang disimak dapat membei hasil yang maksimal perlu
mempeprhatikan hal-hal berikut ini.
1. menyimak laporan dengan seksama, sehingga dapat dapat menangkap informasi yang
disampaikan secara utuh
2. Melakukan pengecekkan terhadap setiap hal yang dilaporkan secara detail dan cermat
3. Tidak mencapu adukan antara fakta dan opini
4. Melakukan kajian terhadap keebenaran atau ketepatan hasil laporan tersebut.
1. Memahami laporan dalam bentuk isi maupun kebahasaan untuk memahami isi laporan bisa
dipandu dengan 5W + 1H
2. menguraikan secara rinci pokok-pokok isi laporan
3. Memberikan suatu pendapat terhadap laporan
Isi laporan
1. Krisis sandera 23 warga Korea Selatan oleh sekelompok pejuang Taliban di Afganistan
melibatkan Indonesia
2. Upaya penyelesaian yang melibatkan tiga pihak, yakni pemerintah Korsek, kelompok
pejuang Taliban, dan pemerintah Afganistan.
3. Pemerintah Korsel, melalui Presiden Roh Moon Hyun meminta akepada Presiden SBY
agar Indonesia terlibat dalam perundingan pembebasan sandera.
4. Permintaan tersebut segera direspon SBY dengan memmerintahkan Menlu Hasan
Wiraydha untuk mendekati kelompok pejuang Taliban.
5. Heru Wicaksono yang menjabat sebagai Wakil Dubes RI di Afganistan bergabung dalam
kelompok perunding yang difasilitasi oleh IRC
Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Sebutkan pokok-pokok laporan dari laporan perjalanan di atas ?
2. Tentukan pola urutan laporan perjalanan di atas!
I IDENTITAS
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Lubuak Aluang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/ I
Jumlah Pertemuan : 2 X Pertemuan ( 2 x 40 menit)
II STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami wacana lisan berbentuk laporan
IV INDIKATOR PROSES
1. Mampu peserta didik menanggapi isi laporan perjalanan yang
diperdengarkan
2. Mampu memberikan komentar tehadap isi laporan
3. Mampu menanggapi isi laporan perjalanan teman dengan mengajukan
pertanyaan atau pendapat
V ALOKASI WAKTU : 4 x 40 MENIT
VI TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menanggapi laporan perjalanan yang diperdengarkan dengan kalimat
singkat, jelas, dan santun.
2. Siswa mampu memberikan komentar terhadap isi laporan yang diperdengarkan dengan
benar
A. Kognitif
a. Setelah mendengarkan laporan perjalanan yang diperdengarkan siswa dapat
menjelaskan pokok-pokok laporan yang diperdengarkan
b. Setelah menanggapi laporan perjalanan yang diperdengarkan siswa dapat memberikan
komentar terhadap isi laporan
c. Setelah memberikan komentar terhadap isi laporan yang diperdengarkan siswa mampu
menulis laporan dengan kalimat yang jelas dan santun.
B. Afektif
a. Siswa dapat memberikan komentar terhadap laporan perjalanan yang diperdengarkan.
b. Siswa dapat menghargai pendapat temannya dalam mengemukakan komentar terhadap
laporan perjalanan yang diperdengarkan.
d. Siswa mampu memahami, menguraikan informasi yang terdapat dalam laporan
perjalanan yang sudah diperdengarkan.
A. C. Psikomotor
a. Siswa mendengarkan laporan perjalanan secara santun
b. Siswa menganalisis laporan perjalanan yang ada
c. Siswa menyampaikan komentar terhadap laporan yang diperdengarkan.
VI MATERI DAN URAIAN SINGKAT PEMBELAJARAN
I
Fakta : Contoh Laporan Perjalanan
Prinsip : Menanggapi isi laporan maksudnya adalah memberikan tanggapan terhadap sebuah
laporan yang telah didengarkan. Tanggapan dapat berupa kritik, saran, masukan,
pendapat, komentar serta pernyataan setuju dan tidak setuju, dan sebagainya.
Prosedur :Hal-hal yang perlu diperhatikan dari laporan, yaitu sebagai berikut:
1. Tema laporan
2. Lokasi perjalanan
3. Waktu perjalanan
4. Objek yang dikunjungi
5. Hal-hal yang diperoleh selama perjalanan
6. Pesan dan kesan setelah mendengarkan laporan tersebut.
Dalam menanggapi laporan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
a. Gunakan bahasa indonesia yang santun, jelas dan komunikasi
b. Perhatikan sikap dan etika berbicara
c. Hindari penggunakan kata negatif langsung, seperti tidak, jelek, buruk atau kata lain
yang bermakna negatif
d. Berikan penawaran atau solusi agar lebih baik
e. Tanggapan disampaikan secara objektif terhadap laporan yang disampaikan, baik dari
segi isi maupun bentuk
f. Sampaikan secara fokus, tepat sasaran, dan tidak keluar dari isi laporan yang
disampaikan
g. Tanggapan ditujukan untuk membangun dan memperbaiki laporan yang disampaikan
h. Awali dan akhiri pembicaraan dengan salam pembuka dan salam penutup
VI STRATEGI PEMBELAJARAN
II
A. PENDAHULUAN ( ± 10 menit)
No Kegiatan Karakter/ Terlaksana Saran Perbaiakan
keteramlpilan (Y/T)
1 Guru menginformasikan KD dan Dapat dipercaya
indikator yang akan dicapai setelah Rasa hormat dan
pembelajaran, kemampuan untuk perhatian
menangggapi isi laporan perjalanan tekun
Berani
Tanggung jawab
PERTEMUAN KEDUA
A. PENDAHULUAN (± 10 menit)
No Kegiatan Karakter/ Terlaksana Saran Perbaikan
Keterampiilan Y/T
1 Guru menginformasikan Rasa hormat dan
indikator yang akan dicapai perhatian, Tekun,
setelah pembelajaran, yaitu Tanggung jawab,
kemampuan menganalisis Berani
laporan perjalanan.
C. PENUTUP
No Konfirmasi Catatan Akhir Pembelajaran
Hasil kerja siswa yang luar biasa
Ada kesulitan memahami materi ini?
Langkah termudah dalam menanggapi laporan
yang diperdengarkan yaitu menyimak isi laporan
secara teliti.
Mempelajari dan memahami laporan perjalanan
akan mempemudahkan kita dalam menngetahui
kronologis laporan suatu tempat
KEGIATAN AKHIR
Penutup
Bersama-sama dengan peserta didik membuat
simpulan mengenai menanggapi isi laporan
Melakukan penilaian dan/ refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Tugas untuk:
Seluruh tugas hari ini selahkan dikumpul dan hasil
kerja siswa akan diberikan pada pertemuan
berikutnya
Sumber Belajar
a. Buku paket bahasa Indonesia kelas VIII
b. LKS (Bahan Ajar Bahasa Indonesia)
c. Contoh laporan perjalanan
Mengetahui,
Kepala SMP N 1 Lubuk Alung Guru Mata Pelajaran
Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran :..................................................................................................
Kelas/Semester:....................................................................................................
Tahun Ajaran :....................................................................................................
Waktu Pengamatan: ............................................................................................
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
BAHAN AJAR
Menurut pendapat saya, laporan tersebut sangat menarik karena isinya menceritakan tentang
keadaan Pulau Bawean. Laporan tersebut dapat menambah pengetahuan dan wawasan saya tentang
Pulau Bawean. Apalagi laporan tersebut diceritakan dengan sangat menarik dan dengan bahasa yang
mudah dimengerti.
Menanggapi isi laporan maksudnya adalah memberikan tanggapan terhadap sebuah laporan yang
telah didengarkan. Tanggapan dapat berupa kritik, saran, masukan, pendapat, komentar serta
pernyataan setuju dan tidak setuju, dan sebagainya.
1. Tema laporan
2. Lokasi perjalanan
3. Waktu perjalanan
4. Objek yang dikunjungi
5. Hal-hal yang diperoleh selama perjalanan
6. Pesan dan kesan setelah mendengarkan laporan tersebut.
Dalam menanggapi laporan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
Lampiran
Laporan Kunjungan ke Sekolah
Gempa Bumi 2006 di Yogyakarta dan Klaten
Gempa bumi Mei 2006 di Daerah Istimewa Yogyakarta dan wilayah selatan Jawa Tengah
menyisakan luka mendalam bagi warga yang terkena musibah. Ribuan orang meninggal, ratusan ribu
rumah rusak ringan, sedang, maupun parah. Sumber pencaharian berupa sawah, ladang, ternak tidak
bisa diharapkan lagi. Infrastruktur juga tidak berfungsi secara optimal. Ratusan gedung dan sarana-
prasarana sekolah hancur.
Setengah tahun pascagempa bumi masih banyak tempat tinggal maupun infrastruktur yang
perlu dibenahi. Apalagi, saudara-saudara kita masih banyak yang belajar di gedung sekolah
semipermanen, bahkan di tenda-tenda ala kadarnya. Mereka belajar dengan fasilitas terbatas. Pakaian,
sepatu, tas, maupun buku yang mereka gunakan juga minim. Untuk itu, pengurus OSIS SMP Mutiara
Nusantara Surakarta terketuk hati untuk membantu pelajar di DIY dan Jateng tersebut.
Setelah dibentuk kepanitiaan, akhirnya terkumpul materi yang akan disumbangkan. Pada hari
yang disepakati rombongan berangkat ke tempat tujuan. Ada dua SMP di Bantul dan dua SMP di
Klaten yang kami tuju. Pada 7 April 2007 pukul 06.00 WIB kami berkumpul di sekolah. Dengan
bersemangat, kami menaikkan barang-barang yang akan disumbangkan ke dalam mobil. Rombongan
menggunakan sebuah Kijang untuk mengangkut enam siswa yang terdiri atas Joko Waluyo sebagai
ketua didampingi Candra Lukito, Asih Setyaningrum, Wulandari, Setyo Mintarno, dan Lusiana
Herawati. Para siswa tersebut didampingi oleh Bapak Kusdito dan Ibu Harsiningsih sebagai Pembina
OSIS. Satu lagi mobil boks untuk mengangkut logistik berupa perlengkapan sekolah.
Tepat pukul 07.00 WIB kami bergerak ke Bantul. Pukul 09.45 WIB rombongan tiba di SMP
Imogiri. Di sana kami sudah disambut oleh ratusan siswa dan guru. Setelah dilakukan upacara
penyambutan, penyerahan sumbangan dilaksanakan secara simbolis dan sederhana. Suasana haru
meliputi kami hingga derai air mata membasahi pipi. Perjalanan dilanjutkan ke SMP di Banguntapan,
Bantul, kemudian ke SMP di Klaten. Pukul 13.00 WIB usai sudah tugas kami membantu saudara di
Bantul.
Dengan raut muka lelah, ucap syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT. Saat doa penutup
yang kami lakukan di halaman SMP Mutiara Nusantara, sore itu pukul 17.00 WIB. Teriring harapan,
semoga teman-teman yang terkena musibah gempa selalu diberi ketabahan dan kami pelajar Indonesia
senantiasa diberi kekuatan untuk meneruskan cita-cita bangsa. Amin.
I IDENTITAS
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Lubuak Aluang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/ 1
Jumlah Pertemuan : 2 X Pertemuan ( 2 x 40 menit)
II STANDAR KOMPETENSI
2.Mengungkapkan berbagai informasi melalui wawancara dan presentasi laporan
Prinsip : Wawancara adalah kegiatan antara dua orang atau lebih. Seorang sebagai
pewawancara dan satu atau beberapa orang sebagai narasumber untuk menggali
informasi.
PERTEMUAN PERTAMA
A. PENDAHULUAN ( ± 10 menit)
No Kegiatan Karakter/ Terlaksana Saran Perbaiakan
keteramlpilan (Y/T)
1 Guru menginformasikan KD Dapat dipercaya
dan indikator yang akan Rasa hormat dan
dicapai setelah pembelajaran, perhatian
kemampuan berwawancara tekun
dengan narasumber dari Berani
berbagai kalangan dengan Tanggung jawab
memperhatikan etika
berwawancara
B. KEGIATAN INTI (± 60 menit)
No Kegiatan Ekspl Elabor Konfir Karakter/ Terlaksana Saran
Pembelajaran orasi asi masi keterampilan Y/T Perbaikan
1 Siswa dan guru √ Peduli dan
bertanya jawab mendengarkan
tentang pendapat orang
wawancara lain
2 Siswa √ Peduli dan
menemukan mendengarkan
Hal-hal yang pendapat orang
diperhatikan lain
sebelum
melakukan
wawancara
3 Guru meyiapkan √ Peduli dan
contoh menghargai
wawancara orang lain
4 Siswa membuat √ Cerdas, teliti
pokok-pokok
pertanyaan
dalam
waawancara
5 Siswa √ Keberanian
menampilkan
hasil tugas ke
depan kelas
6 Siswa yang √ Keberanian,
lain jujur
mengomentari
penampilan
temannya
PERTEMUAN KEDUA
A. PENDAHULUAN (± 10 menit)
No Kegiatan Karakter/ Terlaksana Saran Perbaikan
Keterampiilan Y/T
1 Guru menginformasikan Rasa hormat dan
indikator yang akan dicapai perhatian, Tekun,
setelah pembelajaran, yaitu Tanggung jawab,
kemampuan berwawancara Berani
dengan narasumber dari
berbagai kalangan dengan
memperhatikan etika
berwawancara
C. PENUTUP
No Konfirmasi Catatan Akhir Pembelajaran
Hasil kerja siswa yang luar biasa
Ada kesulitan memahami materi ini?
Langkah termudah dalam melakukan wawancara
yaitu membuat daftar.pertanyaan yang sesuai
dengan etika berwawancara
Mempelajari dan memahami wawancara harus
memperhatikan etika berwawancara
KEGIATAN AKHIR
Penutup
Bersama-sama dengan peserta didik membuat
simpulan mengenai wawancara
Melakukan penilaian dan/ refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Tugas untuk:
Seluruh tugas hari ini selahkan dikumpul dan hasil
kerja siswa akan diberikan pada pertemuan
berikutnya
Sumber Belajar
a. Buku paket bahasa Indonesia kelas VIII
b. LKS (Bahan Ajar Bahasa Indonesia)
c. Contoh wawancara
Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran :..................................................................................................
Kelas/Semester:....................................................................................................
Tahun Ajaran :....................................................................................................
Waktu Pengamatan: ............................................................................................
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang
cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara
terus-menerus dan ajeg/konsisten.
BAHAN AJAR
A. Pengertian Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang (pejabat, tokoh dll) yang diperlukan untuk
dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dl surat kabar, disiarkan
melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi.
B. Unsur-Unsur Wawancara
Dalam melakukan wawancara dengan narasumber, ada unsur-unsur yang perlu
diperhatikan. Unusr-unsur ini memuat istilah-istilah dalam kegiatan wawancara. Unsur-unsur tersebut
adalah :
1. Pewawancara
Adalah orang yang mencari informasi/ orang yang mewawancarai.
2. Narasumber
Adalah orang yang diwawancarai/dimintai informasi tentang tema tertentu.
3. Tema
Adalah perihal yang diwawancarakan.
C. Etika Berwawancara
Secara umum, etika dalam berwawancara dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu (1) etika
pendahuluan, (2) etika inti, dan (3) etika penutup.
Setelah memperhatikan etika-etika dalam berwawancara, maka yang dilakukan selanjutnya adalah
melakukan wawancara tersebut. Ada hal-hal yang harus diperhatikan ketika berwawancara. Hal-hal
tersebut adalah :
2. Memperhatikan etika
Narasumber harus dipilih sosok yang benar-benar menguasai bidangnya. Dengan begitu,
informasi yang diperoleh benar-benar informasi yang akurat dan diakui kebenarannya.
Tugas:
1. Buatlah pokok-pokok pertanyaan dari wawancara sesuai dengan tema yang sudah ditentukan !
2. Lakukanlah wawancara dengan narasumber dengan memperhatikan etika berwawancara !
3. Simpulkanlah hasil wawancara yang kamu buat dengan kalimat yang efektif !
Lampiran
Narasumber : Saya sangat setuju, karena itu merupakan suatu upaya yang dapat melatih siswa
dalam meningkatkan prestasi olahraga dalam bidang bulu tangkis.
A. Standar Kompetensi
2. Mengungkapkan berbagai informasi melalui presentasi laporan.
B. Kompetensi Dasar
2.2 Menyampaikan laporan secara lisan dengan bahasa yang baik dan benar.
C. Indikator
a. Siswa mampu mencatat pokok-pokok laporan berdasarkan pola urutan waktu , ruang, atau
topik dengan tepat dan santun.
b. Siswa mampu menyampaikan laporan dengan baik dan santun.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menyampaikan laporan secara lisan dengan bahasa yang baik dan benar.
E. Materi Pembelajaran
Prinsip: Laporan merupakan suatu keterangan mengenai suatu peristiwa atau perihal yang ditulis
berdasarkan berbagai data, fakta,dan keterangan yang melingkupi peristiwa atau perihal
tersebut. Laporan Perjalanan bisa diartikan sebagai kegiatan melaporkan tentang
perjalanan seseorang. Menyusun sebuah laporan berarti melaporkan tentang perjalanan
seseorang. Jadi, menyusun sebuah laporan berarti menyusun kembali kegiatan, hasil
pengamatan atau hasil penelitian secara sistematis berdasarkan fakta.
Prosedur:
a. Langkah-langkah menyampaikan laporan
Agar penyampaian laporan dapat berjalan dengan baik dan lancar, sebelumnya perlu dibuat
pokok-pokok laporan. Pokok-pokok laporan itu selanjutnya dirangkai menjadi kalimat-kalimat
yang jelas, efektif, dengan bahasa yang baik dan benar. Selanjutnya, barulah kita
menyampaikan laporan tersebut secara lisan dengan bahasa yang baik dan benar di depan
kelas.
1. Memahami benar isi laporan secara utuh, lengkap, dan rinci sebelum
menyampaikannya.
2. Menyampaikan laporan secara runtut atau kronologis, mulai dari awal hingga akhir.
3. Menjelaskan isi laporan berkaitan dengan pokok-pokok penting atau inti dari
5. Menggunakan lafal atau artikulasi yang jelas serta intonasi yang tepat.
F. Metode Pembelajaran
a. Pemodelan
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
d. Unjuk kerja
G. Skenario Pembelajaran
Pertemuan pertama
2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang tugas rumah yang Ceramah
telah dikerjakan siswa.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu
menyampaikan laporan perjalanan secara lisan
Kegiatan Inti
60’
Eksplorasi
H. Sumber belajar
a. Buku Teks
b. Contoh Laporan Perjalanan
I. Penilaian
a. Teknik : Penugasan (tes lisan)
c. soal/instrumen : …….
1
intonasi tepat
intonasi kurang tepat
Intonasi intonasi tidak tepat 5 5
3
ekspresi sesuai
ekspresi kurang sesuai 1
ekspresi tidak sesuai
Bahasa 5 5
3
1
Kelancaran 5 5
penyampaian
laporan 3
25
Mengetahui,
Kepala SMP N 1 Lubuk Alung Guru Mata Pelajaran
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang
cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara
terus-menerus dan ajeg/konsisten.
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No. Nama Religius Jujur Tanggung jawab Santun
Siswa
B M M M B M M M B M M M B M M M
T T B K T T B K T T B K T T B K
1.
2.
3.
4.
5.
..
BAHAN AJAR
Subpokok Bahasan : Menyampaikan laporan secara lisan dengan bahasa yang baik dan benar
1. Ketepatan lafal
2. Volume suara
3. Keberanian dalam berbicara laporan
4. Kebulatan isi laporan.
Subpokok Bahasan : Menyampaikan laporan secara lisan dengan bahasa yang baik dan benar
Pesona Wisata Bahari Palembang yang Tak Terkatakan Setiap kali mendengar kata
Palembang, yang terbayang pastilah kelezatan pempek dengan kuah cukanya yang menggoyang lidah.
Belum lagi bila ditambah dengan tekwan, laksa Palembang, mi telor, martabak har, dan kerupuk
panggangnya. Tak hanya makanan yang membuat aku selalu teringat akan kota Palembang, tetapi
juga keindahan kota Palembang yang dibelah Sungai Musi. Sungai Musi yang mengalir di tengah kota
Palembang merupakan objek wisata bahari yang cukup menarik dan mengasyikkan untuk dikunjungi.
Di sepanjang sungai musi aku dapat melihat deretan rumah rakit khas Palembang. Selain menikmati
pemandangan khas itu, di Sungai Musi ini aku melihat ketekunan para nelayan mencari nafkah. Bila
selama ini orang-orang menyaksikan matahari tenggelam dari pantai, di kota ini aku dapat melihat
pemandangan itu dari jembatan Ampera. Sungguh senang rasanya menyaksikan matahari terbenam
sambil menyaksikan senja menyapu wajah kota. Selain sebagai jalur transportasi bagi nelayan mencari
nafkah, Sungai Musi juga kerap dijadikan ajang pertunjukan. Pertunjukan yang sering ditampilkan
adalah lomba perahu motor, lomba perahu berhias, dan renang alam. Selain itu, setiap tanggal 17
Agustus dan hari jadi kota Palembang 17 Juni, di sungai ini sering digelar lomba bidar serta
pertunjukan air lainnya.
I IDENTITAS
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Lubuak Aluang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/ 1
Jumlah Pertemuan : 2 X Pertemuan ( 2 x 40 menit)
II STANDAR KOMPETENSI
3.Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai, membaca cepat
Prinsip : Membaca memindai (scanning) merupakan salah satu teknik membaca untuk
mendapatkan informasi secara cepat dan tepat. Teknik scanning ini biasanya
digunakan untuk menemukan informasi. Ensiklopedi adalah buku atau
serangkaian buku yang menghimpun keterangan tentang bidang seni atau ilmu
tertentu yang disusun menurut abjat atau menurut lingkungan ilmu. Ensiklopedi
juga diartikan sebagai buku yang menghimpun uraian tentang berbagai cabang
ilmu atau bidang ilmu tertentu dalam artikel-artikel terpisah yang biasanya
tersusun menurut abjad.
Prosedur : Ada dua jenis informasi dari buku telepon yang dikenal dengan halaman putih
dan kuning.
1. Halaman putih, memuat daftar pemilik, alamat dan nomor telepon yang bersangkutan.
2. Halaman kuning, juga memuat hal demikina, namun dalam halaman kuning
disediakan indeks
Membaca buku telepon memerlukan strategi yang tepat. Jumlah nomor telepon yang
tertera dalam buku telepon bisa berjumlah ratusan, bahkan ribuan. Untuk menemukan nomor
secara tepat, teknik yang dapat digunakan adalah teknik membaca memindai. Buku telepon
memuat daftar nomor-nomor telepon dalam wilayah tertentu. Karena nomor telepon dalam
suatu wilayah jumlahknya banyak, penyususnannya dilakukan secara alfabetis. Artinya,
nama-nama yang memiliki nomor telepon diurutkan berdasarkan abjad, baik dalam urutan
vertikal maupun horisontal. Di belakang nama tersebut diikuti alamat dan nomor teleponnya.
Manfaat indeks adalah untuk untuk mempermudah mendapatkan informasi produk dan jasa.
Informasi dalam buku telepon disusun secara alfabetis.
A. PENDAHULUAN ( ± 10 menit)
No Kegiatan Karakter/ Terlaksana Saran Perbaiakan
keteramlpilan (Y/T)
1 Guru menginformasikan KD dan Dapat dipercaya
indikator yang akan dicapai Rasa hormat dan
setelah pembelajaran, kemampuan perhatian
menemukan informasi secara tekun
cepat dan tepat dari ensiklopedi/ Berani
buku telepon dengan membaca Tanggung jawab
memindai
KEGIATAN AKHIR
Penutup
Guru dengan peserta didik besama-sama menyimpulkan
pelajaran hari ini
Melakukan penilaian dan/ refleksi terhadap kegiatan yang
dilakukan.
Tugas:
Silahkan pahami materi dirumah. Materi akan kita lanjutkan pada
pertemuan berikutnya.
PERTEMUAN KEDUA
A. PENDAHULUAN (± 10 menit)
No Kegiatan Karakter/ Terlaksana Saran Perbaikan
Keterampiilan Y/T
1 Guru menginformasikan Rasa hormat dan
indikator yang akan dicapai perhatian, Tekun,
setelah pembelajaran, yaitu Tanggung jawab,
kemampuan menemukan Berani
informasi secara cepat dan
tepat dari ensiklopedi/ buku
telepon dengan membaca
memindai
C. PENUTUP
No Konfirmasi Catatan Akhir Pembelajaran
Hasil kerja siswa yang luar biasa
Ada kesulitan memahami materi ini?
Langkah termudah dalam memahami informasi dari
buku telepon yaitu memperhatikan halaman kuning
dan halaman putih pada buku telepon
Mempelajari dan memahami ensiklopedi akan
mempermudah kita menemukan informasi secara
cepat dan tepat
KEGIATAN AKHIR
Penutup
Bersama-sama dengan peserta didik membuat
simpulan mengenai wawancara
Melakukan penilaian dan/ refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan.
Tugas untuk:
Seluruh tugas hari ini selahkan dikumpul dan hasil
kerja siswa akan diberikan pada pertemuan
berikutnya
Sumber Belajar
a. Buku paket bahasa Indonesia kelas VIII
b. LKS (Bahan Ajar Bahasa Indonesia)
c. Contoh buku telepon
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
BAHAN AJAR
A. Membaca cepat
Teknik membaca cepat dapat digunakan sebagai salah satu cara belajar efektif. Membaca cepat
merupakan teknik membaca dengan memindahkan padangan mata secara cepat, kata demi kata, frase
demi frase, atau baris demi baris. Teknik membaca cepat bertujuan agar pembaca dapat memahami
bacaan dengan cepat. Cara membaca cepat:
1. Konsentrasi saat membaca.
2. Menghilangkan kebiasaan membaca dengan bersuara dan bibir bergerak.
3. Perluas jangkauan mata ketika membaca.
4. Tidak mengulang-ulang bacaan.
Dalam teknik membaca cepat, digunakan rumus untuk menghitung kecepatan membaca. Rumus
tersebut adalah:
KB : Jumlah kata dalam bacaan x 100%
Waktu yang ditempuh
Keterangan:
KB = Kecepatan Membaca
B. Membaca Memindai
Membaca memindai disebut juga membaca scanning, yaitu teknik membaca yang digunakan untuk
mendapatkan informasi tanpa membaca yang lain. Melainkan langsung pada masalah yang diperlukan.
Teknik membaca memindai, biasanya dilakukan ketika mencari nomor telepon, mencari arti kata atau
istilah di kamus, dan mencari informasi di ensiklopedia. Membaca memindai (scanning) merupakan
salah satu teknik membaca untuk mendapatkan informasi secara cepat dan tepat. Teknik scanning ini
biasanya digunakan untuk menemukan informasi.
C. Ensiklopedi
Ensiklopedi adalah buku atau serangkaian buku yang menghimpun keterangan tentang bidang seni
atau ilmu tertentu yang disusun menurut abjat atau menurut lingkungan ilmu. Ensiklopedi juga
diartikan sebagai buku yang menghimpun uraian tentang berbagai cabang ilmu atau bidang ilmu
tertentu dalam artikel-artikel terpisah yang biasanya tersusun menurut abjad.
Di dalam buku ensiklopedi akan ditemukan dengan membaca scanning atau memindai untuk
menemukan subjek informasi atau kata-kata yang akan dicari sedangkan dalam hal menemukan
informasi yaitu pengertian-pengertian dari kata yang telah ditentukan sebelumnya.
Misalnya : kita mau mencari kata cakrawala tentu kita akan mencari huruf “C” terlebih dahulu lalu
perhatikan suku kata pertama pada cakrawala kan huruf “CA” maka temukan urutan kata dengan suku
kata “CA” sampai seterusnya. Jika kamu berhasil menemuka kata yang kamu cari maka kamu akan
mengetahui maknanya.
D. Buku telepon
Buku telepon adalah yang berisi nama, alamat, dan no telepon milik pelanggan dalam
wilayah tertentu. Buku telepon terdiri dari dua edisi yaitu buku yang berwarna putih itu
memeuat nomor telepon pelanggan, kalau yang warna kuning memuat informasi bisnis.
A. PETUNJUK
1. Bacalah soal berikut secara teliti
2. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar
B. SOAL
1. Malam itu hujan lebat. Besok senin kamu akan menghadap ujian semesteran. Kamu harus
belajar dua mata pelajaran sekaligus. Seketika itu juga lampu padam. Di luar sana hampir tak
ada penerangan. Kamu sibuk mencari lilin, lalu mengidupkannya untuk belajar. Tetapi ruangan
tak jua terang. Kamu punya inisiatif meminjam HP kakak kamu untuk menelepon PLN
terdekat. Nomor manakah yang dapat kau hubungi??
2.Seorang teman kamu pingsan karena seharian belum makan. Ternyata ia punya penyakit
maagh yang cukup serius. Lalu kamu membawanya ke UKS, tetap ia tak kunjung sembuh. Ke
manakah kamu harus menghubungi ambulance nya??
3.Saudara kamu akan pulang ke daerahnya setelah seminggu berada di rumahmu. Saudaramu
berencana akan pulang pagi dini hari agar sampa di rumah tidak kemalaman. Kamu pun tidak
tahu bis apa yang akan berangkat pag dini hari. Nomor mana yang harus kamu hubungi untuk
mengetahui jadwal keberangkatan bus tersebut?
I IDENTITAS
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Lubuak Aluang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/
Jumlah Pertemuan : 2 X Pertemuan ( 2 x 40 menit)
II STANDAR KOMPETENSI
3. Memahami Ragam Wacana Tulis Dengan Membaca Memindai, membaca cepat
Prinsip : Denah adalah gambar yg menunjukkan letak kota, jalan, tempat dan sebagainya.
Denah mempunyai beberapa manfaat, antara lain memudahkan orang untuk
mencari lokasi suatu tempat, mempercepat orang mencari rumah/sekolah/kantor/
tempat diselenggarakannya suatu acara (wisuda, pernikahan, syukuran, dan lain-
lain), dan menghindari kesalahan dalam menemukan suatu lokasi.
Prosedur : Untuk mempermudah, denah dilengkapi dengan arah mata angin. Biasanya, yang
ditulis atau ditandai hanya arah utara. Memahami suatu denah perlu
memperhatikan beberapa hal:
Dengan membaca denah, kalian akan mudah menemukan lokasi suatu tempat. Untuk dapat
memahami denah dengan baik, ada beberapa langkah yang dapat kalian lakukan, di antaranya:
kenalilah teks yang mengandung lokasi/arah suatu tempat
T B
S
Utara : Atas
Selatan : Bawah
Timur : Sebeleh kiri
Barat : Sebelah kanan
VI STRATEGI PEMBELAJARAN
II
A. PENDAHULUAN ( ± 10 menit)
PERTEMUAN KEDUA
A. PENDAHULUAN (± 10 menit)
C. PENUTUP
Sumber Belajar
a. Buku paket bahasa Indonesia, LKS
b. Contoh denah
c. internet
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetesi Teknik Bentuk Instrument
penilaian penilaian
1. Mampu mendeskripsikan suatu Proses/ 1. Deskripsikan secara
tempat berdasarkan denah yang ada Uraian singkat denah yang ada
2. Mampu membaca arah mata angin Objektif dalam undangan yang
3. Mampu memberikan penjelasan dibawa
arah ke tempat yang dituju dari 2. Tentukan letak suatu
tempat yang paling dekat tempat berdasarkan arah
4. Mampu mendeskripsikan arah ke mata angin
tempat yang dituju 3. Buatlah denah tempat
5. Mampu mendeskripsikan suatu tinggalmu jika ingin
tempat dengan menggunakan bahasa pergi ke sekolah
yang mudah dimengerti dan logis.
Aspek penilaian hasil belajar, bobot, dan skor nilai
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan
santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No Nama Religius Jujur Tanggung jawab Santun
. Siswa
B M M M B M M M B M M M B M M M
T T B K T T B K T T B K T T B K
1.
2.
3.
4.
5.
..
BAHAN AJAR
Subpokok Bahasan : Mendeskripsikan tempat atau arah sesuai yang tertera pada denah
Denah adalah gambar yg menunjukkan letak kota, jalan, tempat dan sebagainya. Denah
mempunyai beberapa manfaat, antara lain memudahkan orang untuk mencari lokasi suatu tempat,
mempercepat orang mencari rumah/sekolah/kantor/ tempat diselenggarakannya suatu acara (wisuda,
pernikahan, syukuran, dan lain-lain), dan menghindari kesalahan dalam menemukan suatu lokasi.
Untuk mempermudah, denah dilengkapi dengan arah mata angin. Biasanya, yang ditulis atau
ditandai hanya arah utara. Memahami suatu denah perlu memperhatikan beberapa hal:
Utara : Atas
Selatan : Bawah
Contoh:
Kantor Pemda terletak di Jalan Kusuma Bangsa, sebelah utara SMA 1 Mandiri, samping kanan PDAM
SMA 2 Mandiri terletak di Jalan Nusa, sebelah selatan Kompleks Arena Olahraga Lapangan Sepak bola terletak
di Jalan Ikrar Bakti, ujung selatan Kompleks Taman Kota Kantor Dinas Pariwisata terletak di depan SMA 2
Mandiri.
Deskripsi tempat tujuan pada denah
Penjelasan lokasi Kantor Dinas Pariwisata berdasarkan denah tersebut, dapat kalian deskripsikan seperti
berikut ini. Kantor Dinas Pariwisata terletak di Jalan Ikrar Bakti. Dari sini, Ibu silakan jalan lurus ke barat
hingga ujung Jalan Darma Bakti ini. Setelah sampai ujung, Ibu akan menemukan Jalan Garuda, silakan belok ke
kanan atau arah utara. Ikuti Jalan Garuda tersebut, Ibu akan melewati Bundaran Kota dan setelah itu sebuah
jembatan. Setelah jembatan tersebut, Ibu akan menemukan pertigaan, tepatnya di depan SMA 1 Mandiri.
Silakan Ibu belok ke kanan, di situ Jalan Ikrar Bakti. Ikuti jalan tersebut hingga melewati sebuah perempatan.
Nah, setelah perempatan itulah Kantor Dinas Pariwisata. Kantor Dinas Pariwisata terletak di kiri jalan,
berseberangan dengan lapangan sepak bola.
Lembar Kerja Siswa
Subpokok Bahasan : Mendeskripsikan tempat atau arah sesuai yang tertera pada denah
1. Dari jalan Gajah Mada ke Kantor Dinas Perijinan Kota Denpasar melewati jalan?
2. Kantor Dinas Perijinan Kota Denpasar berada di … Kantor Wali Kota Denpasar!
3. Lapangan Puputan Badung berada di … Pura Jagadnata!
4. Lapangan Puputan Badung di antara … dan … .
5. Deskripsikan letak kantor dinas perijinan kota Denpasar kalau dari arah timur?
I IDENTITAS
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Lubuak Aluang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/ I
Jumlah Pertemuan : 2 X Pertemuan ( 2 x 40 menit)
II STANDAR KOMPETENSI
3.Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai, membaca cepat
III KOMPETENSI DASAR
3.3 Menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca cepat 250 kata per menit
IV INDIKATOR PROSES
1. Mampu mengukur kecepatan membaca untuk diri sendiri dan teman
2. Mampu menjawab pertanyaan dengan peluang 75 %
3. Mampu menyimpulkan isi teks bacaan
V ALOKASI WAKTU : 4 x 40 MENIT
VI TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu mengukur kecepatan membaca untuk diri sendiri dan teman secara
cermat
2. Siswa mampu membaca cepat 250 kata per menit
3. Siswa mampu menjawab pertanyaan dengan peluang 75 %
4. Siswa mampu menyimpulkan isi teks bacaaan dengan tepat
A. Kognitif
1. Setelah menjelaskan mengenai kecepatan membaca siswa dapat menjelaskan teknik
membaca cepat
2. Setelah menjelaskan teknik membaca cepat siswa dapat menjelaskan cara mengukur
kecepatan membaca
3. Setelah menjelaskan cara mengukur kecepatan membaca siswa dapat membaca cepat
250 kata per menit secara cermat
4. Setelah mampu menjelaskan cara mengukur kecepatan membaca siswa dapat
menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan hal yang dibacanya atau mendapat 75%
pemahaman dari teks yang dibaca
5. Setelah menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan hal yang dibacanya atau
mendapat 75% pemahaman pemahaman dari teks yang dibaca siswa dapat
menyimpulkan isi teks yang dibacanya
B. Afektif
1. Siswa dapat saling mengukur kemampuan temannya
2. Siswa dapat menghargai kemampuan temannya
3. Siswa mampu memahami, menguraikan materi secara ulet dan mandiri
C. Psikomotor
1. Siswa membaca LKS yang berhubungan dengan membaca cepat
2. Siswa mengukur kecepatan membaca untuk diri sendiri dan teman
3. Siswa menyampaikan hasil tugas ke depan kelas
VI MATERI DAN URAIAN SINGKAT PEMBELAJARAN
I
Fakta : Contoh Wacana atau Teks
Prinsip : membaca cepat merupakan salah satu metode untuk membaca teks atau wacana
yang menuntut pemahaman secara cepat. Kemampuan membaca cepat tidak
hanya dilihat dari kecepatan kita membaca teks tersebut, tetapi berkaitan dengan
pemahaman yang didapat dengan cepat. Salah satu cara mengukurnya mampu
menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan hal yang dibacanya atau men dapat
75 % pemahamann dari teks yang dibaca dalam waktu yang ditentukan.
Untuk mengingat isi teks kamu dapat menyimpulkan isinya. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menyimpulkan isi teks.
1. Membaca teks dengan cermat dan teliti
2. Menentukan pokok pikiran setiap paragraf
3. Menyusun pokok-pokok pikiran setiap paragraf
Kemampuan membaca cepat dapat ditingkatkan dengan cara seperti berikut ini.
a. Metode Gerak Mata
Metode gerak mata ialah suatu metode yang diterapkan untuk memperluas jangkauan
mata dan mengurangi regresi (pengulangan). Kegiatan memperluas jangkauan mata dilakukan
melalui cara membaca dengan arah zig zag dan vertikal, langsung ke kanan bawah dengan
hanya memperhatikan kata-kata kunci. Semuanya dilakukan hanya dengan sekali baca tidak
diulang-ulang. Jadi, membaca tidak dilakukan secara horizontal dari kiri ke kanan kata per kata,
atau mengulang-ulang kata tertentu, atau kembali ke belakang untuk meneliti kembali kata
tertentu.
A. PENDAHULUAN ( ± 10 menit)
PERTEMUAN KEDUA
A. PENDAHULUAN (± 10 menit)
C. PENUTUP
Sumber Belajar
a. Buku paket bahasa Indonesia, LKS
b. Contoh wacana atau teks
c. Internet
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetesi Teknik Bentuk Instrument
penilaian penilaian
1. Mampu Mampu mengukur Proses/ Tulis 1. Lama waktu baca untuk teks
kecepatan membaca untuk diri Uraian 250 kata : tiga menit, dua menit,
sendiri dan teman satu menit, kurang satu menit ,
2. Mampu menjawab pertanyaan Objektif dst.
dengan peluang ketepatan 75% 2. Jawablah pertanyaan berikut
3. Mampu menyimpulkan isi teks ini!
bacaan 3. Tulislah simpulan bacaan dalam
beberapa kalimat
Mengetahui,
Kepala SMP N 1 Lubuk Alung Guru Mata Pelajaran
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan
santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
BAHAN AJAR
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi,
memahami makna bacaan. Namun, dibalik tujuan utama tersebut tujuan membaca juga untuk
menemukan sesuatu yang dapat untuk dikembangkan lebih lanjut berdasarkan bahan bacaan yang
dibaca. Tujuan membaca bergantung pada keinginan pembaca untuk memperoleh informasi dari
sebuah bacaan. Apabila bacaan berbeda, maka tujuan memaca pun akan berbeda.
Ditinjau dari segi tedengar tidaknya suara, membaca dibedakan menjadi dua, yaitu membaca
nyaring dan membaca dalam hati. Membaca nyaring adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan
cara membaca keras-keras di depan umum. Proses membaca nyaring ini sering digunakan oleh
seseorang untuk menyampaikan gagagsan terhadap orang lain dengan cara membaca teks yang ada.
Membaca dengan metode ini dilakukan dalam bentuk pidato, khotbah, debat, diskusi, wawancara, dan
segala kegiatan yang berurusan tentang penyampaian di depan umum. Sedangkan membaca dalam hati
adalah kegiatan membaca dengan seksama yang dilakukan untuk mengrti dan memahami maksud atau
tujuan penulis dalam media tertulis. Membaca dalam hati meliputi dua aspek yaitu membaca
ekstensif (extensive reading) dan membaca intensif (intensive reading).
2. Membaca Cepat
Membaca cepat adalah membaca dalam hati dengan tujuan memperoleh informasi yang
sebanyak banyaknya dan dalam waktu sesingkat singkatnya . (KBBI .2001: 83) . Manfaat membaca
cepat Mencari informasi yang kita perlukan dari sebuah bacaan secara cepat dan efektif .
Membaca cepat merupakan salah satu metode untuk membaca teks atau wacana yang menuntut
pemahaman secara cepat. Kemampuan membaca cepat tidak hanya dilihat dari kecepatan kita
membaca teks tersebut, tetapi berkaitan dengan pemahaman yang didapat dengan cepat. Salah satu
cara mengukurnya mampu menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan hal yang dibacanya atau men
dapat 75 % pemahamann dari teks yang dibaca dalam waktu yang ditentukan.
a. Membaca Scanning
Membaca Scanning atau tatap atau disebut juga membaca memindai adalah proses membaca dengan
sangat cepat. Ketika seseorang memindai, dia akan melampau banyak kata yang mungkin dianggap
tidak penting. Biasanya membaca Scanning digunakan untuk mencari informasi.Walau tujuannya
untuk menemukan informasi tertentu dengan cepat, membaca scanning juga sangat baik untuk
meningkatkan kemampuan membaca kita. Teknik membaca ini berguna untuk mencari beberapa
informasi secepat mungkin. Scanning berkaitan dengan menggerakkan mata dengan secepat mungkin
keseluruh bagian halaman tertentu untuk mencari kata atau frasa tertentu yang terkait dengan apa yang
kita cari.Kegiatan Scanning atau memindai tujuannya untuk menemukan informasi dari bacaan dengan
sangat cepat dengan cara menyapu seluruh halaman secara merata. kemudian ketika sampai
pada bagian yang dibutuhkan, gerakan mata akan berhenti.
b. Membaca Skimming
Membaca Skimming atau membaca layap adalah membaca dengan cepat untuk mengetahui isi umum
atau bagian suatu bacaan.Dalam proses membaca skimming, proses membaca dilakukan dengan
melompat-lompat denganhanya berfokus pada pokok pikiran utama dalam bahan bacaan sambil
memahami tema dasarnya.Untuk memudahkan membaca skimming, kita bisa mengambil contoh dari
mencari nomortelepon dalam buku kontak. Kita pasti akan mencari dengan menentukan Huruf
pertama darikontak atau nama yang akan kita cari, selanjutnya huruf selanjutnya, hingga nama yang
diinginkan ditemukan. Begitulah cara kerja skimming.
Cara membedakannya Skimming dan Scanning sangatlah mudah. Kalau scanning membaca
dengan cepat secara menyeluruh untuk semua teks, membaca skimming hanya fokus pada kalimat
utama atau tema dasar dalam setiap bacaan, dan tidak semua halaman dibaca, hanya pada bagian yang
diinginkan saja.
Untuk mengetahui kecepatan membaca, kita dapat menghitungnya dengan menggunakan rumus:
KEM = Jumlah kata dalam bacaan
1. Biasakan untuk membaca pada kelompok-kelompok kata. Hindari membaca kata demi kata.
Bila ini kebiasaan kalian, ubahlah cara membaca itu dengan melihat satuan kalimat yang lebih
tinggi dari kata. Misalnya, melihat frase demi frase. Dengan demikian, kalian memperkecil
jumlah aspek bacaan yang perlu dilihat.
2. Jangan mengulang-ulang kalimat yang telah dibaca.
3. Jangan selalu berhenti lama di awal baris atau kalimat.
4. Cari kata-kata kunci yang yang menjadi tanda awal dari adanya gagasan utama sebuah kalimat.
5. Abaikan saja kata-kata tugas yang sifatnya berulang-ulang.
6. Jika dalam penulisan bacaan itu dalam bentuk kolom-kolom kecil (seperti di surat kabar), arah
gerak mata bukan ke samping (horisontal), teta[pi ke bawah(vertikal), arahkan pandangan mata
lurus ke bawah.
Untuk mengingat isi teks kamu dapat menyimpulkan isinya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam menyimpulkan isi teks.
Kemampuan membaca cepat dapat ditingkatkan dengan cara seperti berikut ini.
Metode gerak mata ialah suatu metode yang diterapkan untuk memperluas jangkauan mata dan
mengurangi regresi (pengulangan). Kegiatan memperluas jangkauan mata dilakukan melalui cara
membaca dengan arah zig zag dan vertikal, langsung ke kanan bawah dengan hanya memperhatikan
kata-kata kunci. Semuanya dilakukan hanya dengan sekali baca tidak diulang-ulang. Jadi, membaca
tidak dilakukan secara horizontal dari kiri ke kanan kata per kata, atau mengulang-ulang kata tertentu,
atau kembali ke belakang untuk meneliti kembali kata tertentu.
Membaca cepat sebaiknya dilakukan dalam hati, tanpa diikuti suara. Dengan menyuarakan kata
demi kata justru akan mengahambat kecepatan dalam membaca. Gerakan mata membaca kata-kata
lebih cepat daripada gerakan bibir dengan menyuarakan kata-kata. Dengan demikian, kebiasaan
membaca dengan bersuara harus dihilangkan.
c. Meningkatkan Konsentrasi
Pada saat membaca, kita harus berusaha membaca dengan konsentrasi, memusatkan pikiran hanya
pada bacaan, dan berusaha untuk menghilangkan gangguan-gangguan ketika membaca. Dengan
konsentrasi yang tinggi, pemahaman terhadap isi bacaan akan makin baik tanpa mengurangi kecepatan
membaca.
A. Petunjuk
1. Bacalah wacana di bawah ini secara bergantian untuk mengukur kecepatan
membacamu !
2. Coba hitung kecepatan temanmu dalam 1 menit
3. Lakukan kegiatan ini secara bergantian dengan teman sebangkumu
4. Buatlah simpulan isi teks yang kamu baca !
KEMERDEKAAN INDONESIA
Kemerdekaan yang diperoleh bangsa Indonesia pada tahun 1945 merupakan sebuah hasil
perjuangan yang tidak terlepas dari bagaimana para penegak kemerdekaan itu menyikapi dan
mengambil keputusan bersama tentang perlunya berbahasa perjuangan, yaitu bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia dapat dikatakan sebagai produk pemikiran dan perjuangan ideal yang menjadi
lentera perjuangan bangsa Indonesia, yang dengannya orang Indonesia dapat melihat dan
merumuskan dengan jelas ke mana arah pergerakan bangsa harus dilabuhkan. Dengan adanya bahasa
Indonesia perjuangan bangsa kita --yang pada mulanya masing-masing suku yang ada di nusantara
eksis menyuarakan perubahan dengan bahasa sendiri-sendiri seperti suku Jawa dengan bahasa Jawa,
suku Sunda dengan bahasa Sunda dan suku Minangkabau dengan bahasa Minangkabau dan seterusnya
— yang tercerai-berai dapat disatukan dan disuarakan dalam bahasa Indonesia dengan bersatu ‘kata’,
yaitu Indonesia merdeka.
Alam adanya sikap berbahasa yang demikian, jelaslah keputusan berbahasa Indonesia itu
telah menjadikan bangsa Indonesia telah maju selangkah dalam beraksara, yaitu dari bangsa dengan
suku-suku yang ekabahasa lalu menjadikan mereka berdwibahasa atau bermultibahasa dalam gerakan
perjuangan bangsa Indonesia. Itu juga berarti suku-suku yang selama ini berkiprah hidup hanya
dengan bahasa daerah (baca lokal) baru dapat maksimal mencapai gerak perjuangan yang lebih tinggi
ke tingkat nasional dengan menguasai bahasa Indonesia atau dengan kata lain mereka yang ekabahasa
lokal saja tidak akan mampu bicara ke tingkat nasional tanpa menguasai bahasa Indonesia. Arti yang
demikian itu, juga melahirkan generalisasi yang berkaitan dengan multibahasa bahwa orang-orang
yang dwibahasawan atau multibahasa lebih memperoleh keuntungan dengan keadaan mereka
menguasai beberapa bahasa dibandingkan dengan orang yang hanya ekabahasa di Indonesia.
I IDENTITAS
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Lubuak Aluang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/ I
Jumlah Pertemuan : 2 X Pertemuan ( 2 x 40 menit)
II STANDAR KOMPETENSI
4.Mengungkapkan informasi dalam bentuk laporan, surat dinas, dan petunjuk
IV INDIKATOR PROSES
1. Mampu menyusun kerangka laporan berdasarkan urutan ruang, waktu, atau tema
2. Mampu mengembangkan kerangka laporan dengan bahasa yang komunikatif
3. Mampu menulis laporan kegiatan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar
V ALOKASI WAKTU : 4 x 40 MENIT
VI TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menyusun kerangka laporan berdasarkan urutan ruang, waktu, atau tema
dengan benar
2. Siswa mampu mengembangkan kerangka laporan dengan bahasa yang komunikatif
secara tepat
3. Siswa mampu menulis laporan kegiatan dengan menggunakan bahasa yang baik dan
benar
D. A. Kognitif
a. Setelah membaca contoh laporan pengamatan siswa dapat menentukan jenis laporan
b. Setelah dapat mengenali jenis laporan pengamatan siswa dapat menuliskan ciri-ciri
laporan
c. Setelah menuliskan ciri-ciri laporan yang baik siswa dapat menentukan syarat laporan
pengamatan
d. Setelah menentukan syarat laporan pengamatan siswa dapat menjelaskan hal yang
terdapat dalam laporan pengamatan
e. Setelah menjelaskan hal yang terdapat dalam laporan pengamatan siswa dapat
menentukan sistematika laporan pengamatan
B. Afektif
a. Siswa dapat saling memberikan ide/ gagasan dalam berdiskusi.
b. Siswa dapat menghargai pendapat temannya dalam mengemukakan komentar terhadap
laporan pergamatan yang ditulis.
c. Siswa mampu memahami, menguraikan materi secara ulet dan mandiri
C. Psikomotor
a. Siswa membaca contoh laporan pengamatan
b. Siswa menentukan sistematika laporan pengamatan
c. Siswa menyampaikan hasil tugas ke depan kelas.
VI MATERI DAN URAIAN SINGKAT PEMBELAJARAN
I
Fakta : Contoh Laporan Pengamatan
Prinsip : Hasil kegiatan pengamatan atau observasi adalah salah satu jenis laporan. Laporan ini
termasuk jenis karangan deskripsi, yaitu suatu jenis karangan yang melukiskan
suatu keadaan atau peristiwa. Bahasa yang digunakan dalam dalam karangan
deskripsi adalah bahasa yang praktis, yaitu bahasa yang menggambarkan sesuatu
seolah-olah pembaca berhadapan langsung dengan objek yang digambarkan.
Laporan merupakan jenis karangan yang berisi penjelasan mengenai hal tertentu
berdasarkan hasil pengamatan atau penggalian informasi terhadap objek yang
menjadi bahan laporan.
1. Pokok-pokok laporan memuat rumusan yang menjadi garis besar laporan.
Mula-mula ditentukan hal yang akan dilaporkan misalnya kegiatan
perkemahan, kunjungan objek museum,data tertentu dll. Baru merumuskan hal-
hal yang akan dilaporkan apa saja.
2. Kerangka laporan terdiri atas pendahuluan,isi pokok laporan, dan penutup.
Yang mengacu pada rumusan pokok-pokok laporan.
3. Menulis laporan berarti mengembangkan kerangka laporan menjadi laporan
lengkap.
A. PENDAHULUAN ( ± 10 menit)
No Kegiatan Karakter/ Terlaksana Saran Perbaiakan
keteramlpilan (Y/T)
1 Guru menginformasikan KD dan Dapat dipercaya
indikator yang akan dicapai setelah Rasa hormat dan
pembelajaran, kemampuan untuk perhatian
Menulis laporan dengan menggunakan tekun
bahasa yang baik dan benar Berani
Tanggung jawab
PERTEMUAN KEDUA
A. PENDAHULUAN (± 10 menit)
No Kegiatan Karakter/ Terlaksana Saran Perbaikan
Keterampiilan Y/T
1 Guru menginformasikan indikator Rasa hormat dan
yang akan dicapai setelah perhatian, Tekun,
pembelajaran, yaitu kemampuan Tanggung jawab,
Menulis laporan dengan Berani
menggunakan bahasa yang baik
dan benar.
C. PENUTUP
No Konfirmasi Catatan Akhir Pembelajaran
Hasil kerja siswa yang luar biasa
Ada kesulitan memahami materi ini?
Langkah termudah dalam menulis laporan
pengamatan yaitu memperhatikan sistematika
laporan pengamatan dan langkah menulis laporan.
Mempelajari dan memahami laporan pengamatan
akan mempemudahkan kita dalam mengenani jenis
laporan yang ada.
KEGIATAN AKHIR
Penutup
Bersama-sama dengan peserta didik membuat
simpulan mengenai laporan pengamatan
Melakukan penilaian dan/ refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan.
Tugas untuk:
Seluruh tugas hari ini selahkan dikumpul dan hasil
kerja siswa an diberikan pada pertemuan berikutnya
Sumber Belajar
a. Buku paket bahasa Indonesia kelas VIII
b. LKS (Bahan Ajar Bahasa Indonesia)
c. Contoh laporan perjalanan
Mengetahui,
Kepala SMP N 1 Lubuk Alung Guru Mata Pelajaran
Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran :..................................................................................................
Kelas/Semester:....................................................................................................
Tahun Ajaran :....................................................................................................
Waktu Pengamatan: ............................................................................................
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan
santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
BAHAN AJAR
1. Pokok-pokok laporan memuat rumusan yang menjadi garis besar laporan. Mula-mula ditentukan
hal yang akan dilaporkan misalnya kegiatan perkemahan, kunjungan objek museum,data tertentu
dll. Baru merumuskan hal-hal yang akan dilaporkan apa saja.
2. Kerangka laporan terdiri atas pendahuluan,isi pokok laporan, dan penutup. Yang mengacu pada
rumusan pokok-pokok laporan.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kani yang bergabung dalam Palang Merah Remaja peduli , dari SMP Tunas
Bangsa telah berkunjung ke tempat pengungsi korban di Mesjid Al Muttaqien,
Manggarai, Jakarta selatan, 6 Februari. Setelah memperhatikan kondisi mereka,
tergerak untuk menyusun laporan.
B. Tujuan
Tujuan kami menyusun laporan ini di antaranya adalah untuk:
Menginformasikan kepada masyarakat tentang kondisi para pengungsi.
1. Menginformasi kepada masyarakat tentang kondisi para pengungsi
2. 2. Mengetuk hati para dermawan memberikan perhatian kepada para pengungsi
khususnya di Mesjid Al Muttaqien.
II. ISI LAPORAN
A. Jumlah pengungsi
Jumlah pengungsi di Mesjid Al Muttaqien. Manggarai hingga hari rabu, 7
Februari 2007 tercatat 45 kepala keluarga, yang terdiri atas 36 anak-anak dan
balita, 27 remaja, dan 108 dewasa.
B. Kondisi Pengungsi
Kondisi pengungsi sangat memprihatinkan karena pada umumnya merek telah
enam hari barada ditempat tersebut. Rumah mereka terendam air rata-rata di atas
dua meter. Pengungsi menempati seluruh bagian mesjid dan beralaskan karpet
mesjid. Mesjid itu terlalu sempit untuk dihuni 171 orang, namun mereka tidak
dapat lagi mencari tempat yang lebih leluasa. Diantara para pengungsi suadah ada
yang terserang demam dan gatal-gatal. Mereka belum mendapatkan bantuan
dalam bentuk apapun, sehingga mereka kekurangan makanan.
C. Kebutuhan Pengungsi
Kebutuhan yang sangat mendesak adalah makanan, air minum, obat-obatan dan
pakaian. Untuk makanan, saat ini dibutuhkan makanan yang siap saji seperti
biscuit, mis instan, dan air minu kemasan. Selain itu, mereka juga membutuhkan
selimut.
D. Cara menyampaikan bantuan
Untuk menyampaikan bantuan kepada para pengungsi, bias langsung ke lokasi di
Mesjid Al Muttaqien, Jalan Tawes 11/15 Manggarai atau melalui posko kami,
Palang Merah Remaja Peduli, SMP Tunas Bangsa Jalan dr.Saharjo/103, Jkarta
Selatan telepon8281515.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Para pengungsi harus segera merapatkan pertolongan berupa bahan makanan dan
obat-obatan.
B. Saran
Segera berikan bantuan anda melalui kami atau langsung ke lokasi pengungsi.
Contoh Laporan
1. Pendahuluan
1. Isi
Memaparkan secara berurutan butir-demi butir permasalahan yang diangkat dalam
rumusan masalah.
2. Penutup
Mengutarakan simpulan dan penutup. Simpulan dan penutup harus sinkron dengan
pendahuluan dan rumusan masalah
(RPP)
I IDENTITAS
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Lubuak Aluang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/
Jumlah Pertemuan : 1 X Pertemuan ( 2 x 40 menit)
II STANDAR KOMPETENSI
4. Mengungkapkan informasi dalam bentuk laporan, surat dinas dan petunjuk
Prinsip : surat dinas adalah surat yang ditulis dan dikirim oleh suatu instansi kepada instansi
lain sehubungan dengan kedinasan atau kelembagaan. Oleh karena itu, bentuk, isi, dan
bahasa yang digunakan harus bahasa baku dan resmi.
1. Kepala surat, meliputi lembaga/ instansi, alamat (nama jalan, nomor), telepon (bila
ada), nama kota , dan kode pos.
2. Nomor surat dinas, meliputi nomor urutan surat tersebut dibuat, kode dan singkatan
instansi/ organisasi, angka bulan dan tahun .
3. Lampiran, ada beberapa lembar surat tersebut 1, 2, 3 lembar.
4. Perihal, mengenai apa maksud surat tersebut, misalnya untuk undangan atau
pemberitahuan.
5. Tanggal surat, tidak dituliskan nama kota, tidak memakai tanda hubung, dn bulan tidak
boleh ditulis angka.
6. Penulisan alamat surat sebelah kiri. Hal ini dimaksudkan jika nama orang atau badan
yang dikirimi surat itu terlalu panjang, tidak perlu memikirkan dimana nama itu harus
di penggal.
7. Perhatikan juga kata sapaan hormat.
8. Membuka atau memulai surat dengan memberikan salam pembuka. Salam pembuka
selalu diakhiri dengan tanda baca koma (,).
9. Pendahuluan surat mengarah pada pemberitahuan yang ada hubungannya dengan isi
surat.
10. Isi surat merupakan bagian terpenting yang ingin disampaikan . bagian ini biasanya
merupakan bagian yang paling banyak dalam surat.
11. Menutup surat dengan kalimat yang menyenangkan hati penerima.
12. Setelah menutup surat, berilah salam penutup yang ditulis sebelum nama pengirim
surat. Salam penutup selalu diakhiri dengan tanda baca koma (,).
13. Setelah salam penutup, kamu tulis nama, jabatan, tanda tangan pengirim surat, dan
distempel, dan tembusan (kalau ada).
Selain mempunyai ketentuan seperti di atas, surat dinas mempunyai sistematika baku, yaitu
sebagai berikut:
PERTEMUAN PERTAMA
A. PENDAHULUAN ( ± 10 menit)
Sumber Belajar
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetesi Teknik Bentuk Soal
penilaian penilaian
1. Mampu membuat surat dinas berkenaan Proses/
dengan kegiatan sekolah. Uraian 1. Suntinglah surat dinas
2. Mampu memperhatikan penggunaan Objektif yang sudah dibagikan
bahasa yang baku dalam penulisan surat guru
dinas. 2. Tulislah surat undangan
3. Mampu menentukan bagian-bagian yang Kepada wali kelas VIII2
terdapat dalam surat dinas. untuk menghadiri acara
4. Mampu menentukan sistematika baku Perpisahan kls IX,hari/
dalam surat dinas secara tepat. Tg l20,Mei
5. Mampu menyunting surat dinas yang 2015 .Tempat
dibuat oleh temannya. di Taman Budaya
Padang
Aspek penilaian hasil belajar, bobot, dan skor nilai
3 Kemampuan 25 25 20 15 10
menggunakan bahasa
baku dan ejaan yang
baik
4 Kemampuan 25 25 20 15 10
menyunting surat
dinas yang sudah
dibuat oleh temannya
Jumlah Score 100 100 80 60 40
Mengetahui,
Kepala SMP N 1 Lubuk Alung Guru Mata Pelajaran
Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran :..................................................................................................
Kelas/Semester:....................................................................................................
Tahun Ajaran :....................................................................................................
Waktu Pengamatan: ............................................................................................
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
BAHAN AJAR
Subpokok Bahasan : membuat sebuah surat dinas dengan sistematika yang tepat dan bahasa
yang baku
A. Pengertian Surat
Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak
kepada pihak lain. Fungsinya mencakup lima hal: sarana pemberitahuan, permintaan, buah pikiran,
dan gagasan, alat bukti tertulis, alat pengingat, bukti historis, dan pedoman kerja. Pada umumnya,
dibutuhkan perangko dan amplop sebagai alat ganti bayar jasa pengiriman. Semakin jauh tujuan
pengiriman surat maka nilai yang tercantum di perangko harus semakin besar juga.
B. Jenis-jenis Surat
Berdasarkan isinya, surat dapat dibedakan atas tiga jenis, yakni sebagai berikut:
1. Surat Pribadi adalah surat yang berisi masalah pribadi yang ditujukan kepada keluarga,
teman, atau kenalan. Karena sifatnya yang akrab dan santai, surat pribadi biasanya
menggunakan bahasa ragam santai atau tidak resmi. Misalnya, surat untuk keluarga, orangtua,
dan sahabat.
Ciri-ciri surat pribadi yaitu:
a. Tidak menggunakan kop surat.
b. Tidak ada nomor surat.
c. Salam pembuka dan penutup bervariasi.
d. Penggunaan bahasa bebas, sesuai keinginan penulis.
e. Format surat bebas.
2. Surat Dinas atau surat resmi adalah surat yang berisi masalah kedinasan atau pemerintahan.
Surat dinas atau resmi hanya dibuat oleh instansi pemerintah dan dapat dikirimkan kepada
semua pihak yang memiliki hubungan dengan instansi tersebut. Fungsi dari surat dinas yaitu
sebagai dokumen bukti tertulis, alat pengingat berkaitan fungsinya dengan arsip, bukti sejarah
atas perkembangan instansi, dan pedoman kerja dalam bentuk surat keputusan dan surat
instruksi.Misalnya, surat undangan rapat dan surat pemberitahuan.
Ciri-ciri surat dinas:
a. Menggunakan kop surat dan instansi atau lembaga yang bersangkutan.
b. Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal.
c. Menggunakan salam pembuka dan penutup yang baku.
d. Menggunakan bahasa baku atau ragam resmi.
e. Menggunakan cap atau stempel instansi atau kantor pembuat surat.
f. Format surat tertentu.
3. Surat Niaga atau surat dagang adalah surat yang berisi masalah perniagaan atau perdagangan.
Misalnya, surat penawaran, surat tagihan, surat permohonan lelang, surat perjanjian jual beli,
dan periklanan.
C. Sistematika Surat Dinas
Anda telah mengetahui bahwa surat dinas berbeda dengan surat pribadi. Salah satu
perbedaannya terletak pada sistematika surat. Berikut ini adalah sistematika surat dinas dan contoh
surat dinas serta sistematikanya.
1. Kepala surat
2. Tanggal surat
3. Nomor surat
4. Lampiran
5. Hal/perihal
6. Alamat yang dituju
7. Alinea pembuka
8. Alinea isi
9. Alinea penutup
10. Identitas penulis surat
11. Pengesahan pihak berwenang
12. Tembusan
2. Tanggal Surat
Tanggal surat tidak didahului dengan nama kota karena informasi tentang nama
kota sudah tercantum di dalam kepala surat. Tanggal surat harus ditulis dengan lengkap
mencakup tanggal, bulan, dan tahun.
3. Nomor Surat
Nomor surat untuk setiap instansi/organisasi berbeda-beda sesuai dengan
ciri/identitas kantor tersebut. Umumnya memuat nomor surat keluar, singkatan nama
instansi/organisasi, bulan, dan tahun.
4. Lampiran
Penulisan kata lampiran harus ditulis dengan lengkap. Namun, jika sebuah surat
tidak memiliki lampiran maka kata lampiran tidak perlu ditulis.
5. Hal
Hal berisi topik sebuah surat, seperti undangan, permohonan, dan edaran. Penulisan
hal tidak disingkat karena bukan singkatan.
6. Alamat yang dituju
Alamat surat memakai singkatan Yth. tidak perlu lagi memakai kata Kepada karena
merupakan sapaan tertulis terhadap orang yang dituju. Selain itu, setiap bagian alamat surat
tidak diakhiri dengan tanda baca apapun.
7. Alinea pembuka
Alinea pembuka biasanya didahului dengan salam pembuka, seperti dengan hormat
atau assalamu ‘alaikum wr. wb. Alinea pembuka diakhiri dengan tanda koma. Untuk alinea
pembuka, disesuaikan dengan isi atau hal surat.
8. Alinea isi
Alinea isi berisi inti surat yang disampaikan. Isi surat dinas harus jelas, efektif,
bahasanya lugas, dan tidak bertele-tele.
9. Alinea penutup
Alinea penutup merupakan simpulan isi surat, biasanya berupa harapan, penegasan,
atau ucapan terima kasih. Penutup surat sebaiknya langsung menyapa si penerima surat
dengan ucapan Saudara, Bapak, atau Anda. Setelah alinea penutup, diakhiri dengan salam
penutup yang disesuaikan dengan salam pembuka.
10. Identitas penulis surat
Identitas penulis harus dicantumkan sebagai pertanggungjawaban penulis/pengirim
surat. Umumnya memuat nama instansi, nama pejabat, nama jabatan, dan Nomor Induk
Pegawai (NIP).
11. Pengesahan pejabat berwenang
Pengesahan ini berisi tanda tangan penanggung jawab surat dan cap
instansi/organisasi.
12. Tembusan
Pencantuman tembusan berarti bahwa surat tersebut juga dikirimkan kepada nama
yang tertera di sana agar nama tersebut mengetahui perihal surat tersebut.
Keefektifan bahasa dalam surat resmi ditandai dengan penggunaan bahasa yang memenuhi unsur
sederhana/wajar, ringkas, jelas, sopan, dan menarik.
Sederhana/Wajar
Sederhana berarti lugas, mudah, tidak berbelit-belit, baik pemakaian kata-katanya
maupun kalimat-kalimatnya.
Ringkas
Kalimat yang digunakan haruslah sehemat mungkin, namun memiliki makna/maksud
yang jelas. Kalimat yang ringkas umumnya lebih tegas dan mudah dipahami.
Perhatikan Contoh Berikut,
Bentuk Ringkas :
Saudara harus segera manandatangani surat perjanjian ini.
....kemudian Saudara mengawasi secara cermat kegiatan tersebut.
Subpokok Bahasan : membuat sebuah surat dinas dengan sistematika yang tepat dan bahasa
yang baku
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Hal : Pemberitahuan
Jakarta Pusat
Dengan hormat,
Dengan ini kami beritahukan kepada Bapak/ Ibu, Orang Tua/ Wali Murid
nama : Widyastuti
kelas : VIII A
Tugas :
I IDENTITAS
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Lubuak Aluang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/
Jumlah Pertemuan : 2 X Pertemuan ( 2 x 40 menit)
II STANDAR KOMPETENSI
4. mengungkapkan informasi dalam bentuk laporan, surat dinas dan petunjuk
A. Kognitif
1. Setelah melihat contoh teks petunjuk siwa dapat menjelasskan pengertian petunjuk
2. Setelah menjelaskan pengertian petunjuk siswa dapat menemukan petunjuk pada
barang dan poduk
3. Setelah menemukan petunjuk pada barang dan produk siswa dapat menemukan ciri-ciri
petunjuk
4. Setelah menemukan ciri-ciri petunjuk siswa dapat menjelaskan langkah-langkah
penulisan petunjuk melakukan sesuatu
5. Setelah menjelaskan langkah-langkah penulisan petunjuk melakukan sesuatu siswa
dapat menulis petunjuk melakukan sesuatu dengan urutan yang tepat dan menggunakan
bahasa yang efektif
6. Setelah menulis petunjuk melakukan sesuatu dengan urutan yang tepat dan
menggunakan bahasa yang efektif siswa dapat menyunting bahasa petunjuk
B. Afektif
1. Siswa dapat memberikan komentar terhadap contoh petunjuk yang ditulis temannya
2. Siswa dapat menghargai pendapat temannya dalam menulis petunjuk
3. Siswa dapat memberikan alasan dalam memberikan komentar terhadap penulisan
petunjuk yang ditulis oleh temannya
C. Psikomotor
1. Siswa membaca LKS yang berhubungan dengan menulis petunjuk
2. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri bahasa petunjuk
3. Siswa mampu menjelaskan langkah-langkah menulis petunjuk melakukan sesuatu
VI MATERI DAN URAIAN SINGKAT PEMBELAJARAN
I
Fakta : Contoh sebuah petunjuk
Prinsip : petunjuk adalah ketentuan yang memberi arah atau bimbingan bagaimana sesuatu
harus dilakukan. Misalnya, petunjuk penggunaan, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
pemakaian. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat dengan mudah menemukan
petunjuk pada bungkus makanan instan, obat-obatan, kemasan barang, atau
mainan rakitan. Petunjuk a harus disusun berdasarkan urutan atau tahapan
pengerjaannya. Akan lebih baik jika petunjuk tersebut dilengkapi dengan gambar
yang sesuai dengan isi petunjuknya. Petunjuk tertulis adalah wacana yang berisi
penjelasan proses pembuatan sesuatu/ penggunaan sesuatu.
A. PENDAHULUAN ( ± 10 menit)
PERTEMUAN KEDUA
A. PENDAHULUAN (± 10 menit)
Sumber Belajar
a. Buku paket bahasa Indonesia, LKS
b. Contoh petunjuk melakukan sesuatu
c. Internet
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetesi
Teknik Bentuk Instrument
penilaian penilaian
1. Mampu menulis petunjuk dengan Proses/ Tulis 1. tulislah petunjuk melakukan
bahasa efektif Uraian Tugas sesuatu dengan bahasa efektif
2. Mampu mendata urutan melakukan Objektif kelompok 2. datalah kembali urutan
sesuatu dalam menulis petunjuk melakukan sesuatu dalam
3. Mampu menyunting bahasa petunjuk menulis petunjuk
3. suntinglah bahasa yang
digunakan petunjuk melakukan
sesuatu
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan
santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
Pokok Pembelajaran : menulis petunjuk melakukan sesuatu dengan urutan yang tepat dan
menggunakan bahasa efektif
Petunjuk adalah ketentuan yang memberi arah atau bimbingan bagaimana sesuatu harus
dilakukan. Misalnya, petunjuk penggunaan, petunjuk pelaksanaan, petunjuk operasional, dan
petunjuk pemakaian. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat dengan mudah menemukan petunjuk
pada bungkus makanan instan, obat-obatan, kemasan barang, atau mainan rakitan. Bahasa yang
digunakan dalam petunjuk berupa kalimat perintah. Hal itu di tandai dengan kata-kataseperti harus
dan kata kerja imperatif (perintah,suruhan, dan larangan). Penulisan petunjuk bertujuan agar
konsumen tidak mengalami kesulitan atau keliru dalam menggunakan sebuah produk. Oleh karena
itu,petunjuk penggunaan atau petunjuk yang lain harus ditulis dengan bahasa yang efektif dan
jelas.
c. Menggunakan nomor urut untuk membedakan langkah yang satu dan langkah yang lain,
a. Urutan penjelasan harus logis, tidak tumpang tindih dalam melakukan/ membuat
sesuatu,
a. Urutan penjelasan harus berhubungan secara praktis dan logis sehingga tidak akan
menimbulkan salah langkah.
3. Singkat, yang meliputi:
1. Tuliskan petunjuk melakukan sesuatu secara urut sesuai urutan yang harus dilakukan, apabila
perlu dengan penomoran.
3. Cantumkan keterangan secara lengkap dan jelas berkaitan dengan hal yang akan dilakukan.
4. Cantumkan hal-hal yang harus dihindari apabila hal yang akan dilakukan berkaitan dengan
sesuatu yang dapat menimbulkan dampak negatif, misal dalam pembuatan barang yang
menggunakan zat kimia dan sebagainya.
Pokok Pembelajaran : menulis petunjuk melakukan sesuatu dengan urutan yang tepat dan
menggunakan bahasa efektif
Tugas:
I IDENTITAS
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Lubuak Aluang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/
Jumlah Pertemuan : 2 X Pertemuan ( 2 x 40 menit)
II STANDAR KOMPETENSI
5. Mengapresiasikan pementasan drama
IV INDIKATOR PROSES
1. Mampu menanggapi unsur pementasan drama
2. Mampu mendiskusikan unsur-unsur drama
3. Mampu menentukan unsur pementasan drama
A. Kognitif
a. Setelah melihat contoh pementasan drama yang ditayangkan sebagai contoh siswa
dapat memberikan komentar terhadap contoh drama yang ditayangkan
b. Setelah memberikan komentat terhadap drama yang ditayangkan siswa dapat
menjelaskan unsur yang mendukung pementasan drama
c. Setelah menjelaskan unsur yang mendukung pementasan drama siswa dapat
menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam drama
d. Setelah mampu menjelaskan unsur yang mendukung pementasan drama siswa siswa
dapat mengidentifikasi unsur intrinsik dan ektrinsik drama
B. Afektif
a. Siswa dapat memberikan komentar terhadap pementasan drama yang dilakukan oleh
temannya.
b. Siswa dapat menghargai pendapat temannya dalam pementasan drama
c. Siswa dapat memberikan alasan dalam memberikan komentar terhadap pementasan
drama yang ditampilkan oleh temannya
C. Psikomotor
a. Siswa membaca LKS yang berhubungan dengan pementasan drama
b. Siswa mampu menjelaskan unsur pementasan drama
c. Siswa mampu megidentifikasi unsur pendukung dalam pementasan drama
d. Siswa mampu menanggapi unsur pementasan drama
e. Siswa menyampaikan hasil tugas ke depan kelas
VII MATERI DAN URAIAN SINGKAT PEMBELAJARAN
Prinsip : pementasan drama merupakan kesenian yang sangat kompleks. Seni drama bukan
saja melibatkan banyak seniman, melainkann juga mengandung banyak unsur. Menanggapi
unsur pementasan drama artinya memberikan tanggapan (berupa kritik, saran, pendapat atau
komentar) terhadap pementasan drama yang telah didengar/ ditonton.
1. Naskah drama (teks) : yaitu teks berupa dialog yang akan dipentaskan.
2. Sutradara : yaitu orang yang memberikan pengarahan dan bertanggung jawab
masalah artistik dan teknis dalam pementasan.
3. Pemain : yaitu para pemain; tokoh; aktor yang melakukan pementasan.
4. Penonton : yaitu para pembaca/ pendengar drama yang dipentaskan.
Selain itu, ada beberapa unsur pendukung lainya yang mendukung pementasan drama, yaitu:
Membaca naskah dan memahami tokoh harus diikuti dengan latihan pementasan.
Latihan-latihan ini meliputi:
1. Latihan sikap, gerak atau perbuatan agar tidak canggung, tidak kaku , dan tidak
overacting,
2. Latihan blocking (perpindahan dari satu tempat ke tempat lain),
3. Latihan dialog (pembicaraan dengan tokoh lain) secara tepat,
4. Latihan gesture (gerakan tangan dan kaki) secara wajar,
5. Latihan vokal dengan artikulasi yang tepat,
6. Latihan menggambarkan watak secara wajar,
7. Latihan mimik (ekspresi wajah) sehingga agar meyakinkan penonton,
8. Latihan pantomimik (gerakan-gerakan tubuh), dan
9. Latihan memanfaatkan segala properti dan situasi pentas dengan baik.
Yang perlu dipahami, dialog pemain tidak harus sama persis dengan yang tertulis dalam teks.
Pemain boleh saja menambahi atau mengurangi agar tercapai tingkat penjiwaan yang lebih
tinggi.
PERTEMUAN KEDUA
A. PENDAHULUAN (± 10 menit)
No Kegiatan Karakter/ Terlaksana Saran
Keterampiilan Y/T Perbaikan
1 Guru menginformasikan indikator yang Rasa hormat dan
akan dicapai setelah pembelajaran, yaitu perhatian, Tekun,
kemampuan untuk menanggapi Tanggung jawab,
pementasan drama. Berani
B. KEGIATAN INTI (± 60 menit)
C. PENUTUP
Sumber Belajar
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetesi
Teknik Bentuk Instrument
penilaian penilaian
1. Mampu melakukan pementasan ke Proses/ Tulis 1. Lakukanlah pementasan
depan kelas Uraian Tugas drama dengan anggota
2. Mampu menanggapi pementasan Objektif kelompok kelompokmu ke depan
drama yang dipentaskan kelas.
3. Mampu menentukan unsur-unsur 2. Tanggapi pementasan
pementasan drama drama yang sudah
4. Mampu menanggapi tiap-tiap unsur dipentaskan.
dengan alasan yang logis 3. Tulislah unsur-unsur drama
yang kamu dengar/tonton
4. Tanggapilah tiap-tiap unsur
dengan alasan yang logis
Mengetahui,
Kepala SMP N 1 Lubuk Alung Guru Mata Pelajaran
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan
santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
Pementasan drama merupakan kesenian yang sangat kompleks. Seni drama bukan saja
melibatkan banyak seniman, melainkann juga mengandung banyak unsur. Menanggapi unsur
pementasan drama artinya memberikan tanggapan (berupa kritik, saran, pendapat atau komentar)
terhadap pementasan drama yang telah didengar/ ditonton.
1. Naskah drama (teks) : yaitu teks berupa dialog yang akan dipentaskan.
2. Sutradara : yaitu orang yang memberikan pengarahan dan bertanggung jawab masalah
artistik dan teknis dalam pementasan.
3. Pemain : yaitu para pemain; tokoh; aktor yang melakukan pementasan.
4. Penonton : yaitu para pembaca/ pendengar drama yang dipentaskan.
Selain itu, ada beberapa unsur pendukung lainya yang mendukung pementasan drama, yaitu:
Yang perlu dipahami, dialog pemain tidak harus sama persis dengan yang tertulis dalam teks. Pemain
boleh saja menambahi atau mengurangi agar tercapai tingkat penjiwaan yang lebih tinggi.
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
A. Petunjuk :
1. Baca dengan teliti LKS ini!
2. Pahami setiap dialog dalam naskah drama di bawah ini!
3. Bagi setiap peran secara adil dalam anggota kelompok dan tunjuk salah satu anggota
kelompok yang bertindak sebagai sutradara dan ketua.
4. Lakukan pementasan secara berkelompok (5 orang) ke depan kelas !
Gara-gara Dompet
Para Pelaku : 1. Ani (seorang siswi kelas III A)
2. Andi (seorang siswa kelas III A yang suka membuat ulah)
3. Hanna (teman sebangku Ani)
4. Anto (teman akrab Andi)
5. Markus (ketua kelas III A)
Panggung menggambarkan sebuah ruangan kelas setelah jam pelajaran olahraga. Suasana
masih sepi, baru beberapa orang siswa yang mulai masuk ke kelas. Siswa yang lain masih berganti
pakaian. Tampak Ani, salah seorang siswi di kelas itu sedang menangis dikelilingi beberapa orang
temannya.
Hanna : (Duduk di samping Ani) Sudahlah, jangan menangis! Menangis tidak akan menyelesaikan
persoalan.
Ani : (Sambil terisak-isak menangis) Uang itu untuk membeli obat adikku yang sedang sakit, Han!
Sepulang sekolah ibu menyuruhku singgah di apotek.
Anto : Memangnya, di mana kamu simpan uang itu?
Ani : Aku simpan di dompetku dan dompet itu sekarang hilang.
Hanna : Memangnya kau simpan di mana dompet itu?
Ani : (Mengingat-ingat kembali) Rasanya, aku simpan di dalam tasku.
Anto : Siapa yang tinggal di kelas waktu jam olahg raga tadi?
Hanna : Oh ya, aku ingat, tadi Agus tidak ikut olahraga.
Anto : Apa mungkin dia yang mengambil uang itu?
Hanna : Bisa saja, karena hanya dia yang ada di ruangan saat jam olahraga.
Ani : (Menatap penuh kebingungan) Jadi kalian menuduh Agus yang mengambil dompetku?
Anto : Aku yakin pasti dia yang mengambilnya. Kita semua tahu kalau selama ini hanya dia yang suka
membuat ulah di kelas kita.
Hanna : Bagaimana kalau kita laporkan pada wali kelas Agus : Hei, jangan sembarang menuduh, ya!
(marah)
Anto : Ya, pasti kamu yang mengambilnya.
Agus : Sekali lagi kuingatkan kalian, jangan menuduh tanpa bukti…!
Anto : Buktinya, karena hanya kamu yang ada di ruangan ini, saat kami semua olah raga! (suaranya
mengeras)
Hanna : Sudahlah mengaku saja sebelum kami laporkan pada wali kelas!
Anto :Lapor saja pada Wali Kelas, kalau kalian berani!
Suasana semakin memanas
Hanna : Kami tidak takut, kamu memang selalu membuat keonaran di kelas.
Anto : Sebaiknya kamu kembalikan uang itu, kasihan Ani!
Agus : (Mendekat memegang kerah baju Anto) Hei, aku memang nakal tapi aku tidak pernah mencuri.
Kamu jaga mulutmu, ya!
Ani : Sudahlah! Jangan bertengkar gara-gara aku! Siapa tahu aku yang lupa menyimpan dompet itu.
(sambil melerai Andi dan Anto) Kembali, dari arah pintu masuk seorang siswa. Siswa itu adalah
Markus, ketua kelas IIIA.
Dari arah pintu masuk seorang siswa, berjalan dengan langkah pincang.
Hanna : (Setengah berbisik) Itu dia anaknya!
Anto : Hai Agus, kenapa kamu tidak ikut pelajaran olahraga?
Agus : Kenapa kamu terlalu mau tahu urusanku! Aku mau olah raga atau tidak, kamu tidak perlu
tanya-tanya! (bicara dengan gayanya yang sinis)
Hanna : (Dengan nada keras) Pasti kamu yang mengambil dompetnya Gus!
Akhirnya keadaan pun berubah, mereka semua pun meminta maaf kepada Agus. Dan akhirnya
mereka semuapun saling memaafkan. Keadaanpun berubah menjadi mengharukan dan mereka
kembali mengikuti jam pelajaran selanjutnya dengan senang hati.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
I IDENTITAS
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Lubuak Aluang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/
Jumlah Pertemuan : 2 X Pertemuan ( 2 x 40 menit)
II STANDAR KOMPETENSI
5.Mengapresiasi pementasan drama
IV INDIKATOR PROSES
1. Mampu menentukan karakter tiap-tiap tokoh
2. Mampu mengevaluasi pemeran tokoh berdasarkan karakter yang seharusnya
diperankan dengan alasan yang logis
V ALOKASI WAKTU : 4 x 40 MENIT
VI TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menentukan karakter tokoh dengan benar
2. Siswa mampu mengevaluasi pameran tokoh berdasarkan karakter yang seharusnya
diperankan dengan logis
3. Siswa mampu menentukan kelebihan dan kekurangan dari pemeranan tokoh dalam
drama
A. Kognitif
1. Setelah melihat contoh pementasan drama siswa dapat menetukan karakter tokoh
2. Setelah menentukan karakter tokoh siswa dapat mengevaluasi pemeran tokoh
berdasarkan karakter yang seharusnya diperankan dengan logis
3. Setelah mengevaluasi pemeran tokoh berdasarkan karakter yang seharusnya
diperankan dengan logis siswa dapat menetukan kelebihan pemeranan tokoh dalam
drama
4. Setelah menetukan kelebihan pemeranan tokoh dalam drama siswa dapat menentukan
kekurangan pemeranan tokoh dalam drama
B. Afektif
1. Siswa dapat memberikan komentar terhadap pementasan pemeranan yang dilakukan
temannya
2. Siswa dapat menghargai pendapat temannya dalam mengevaluasi pemeranan tokoh
3. Siswa dapat memberikan alasan dalam menentukan karakter tokoh dalam drama
C. Psikomotor
1. Siswa membaca LKS yang berhubungan dengan pementasan drama
2. Siswa mampu menjelaskan cara mengevaluasi pemeranan tokoh
3. Siswa mampu menjelaskan karakter dalam pementasan drama
1. Menentukan terlebih dahulu watak/ karakter tiap-tiap tokoh dalam drama tersebut
2. Menilai apakah pemeranan tokoh yang dilakukan oleh para pemain sesuai dengan
karakter yang telah ditentukan
3. Menentukan kelebihan atau kekurangan dari pemeranan tesebut
Prosedur : Tokoh dalam drama dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Berdasarkan peran terhadap jalan cerita, ada tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh
tritagonis.
a) Tokoh protagonis adalah tokoh utama cerita yang pertama-tama menghadapi masalah.
Tokoh ini biasanya didudukkan penulis sebagai tokoh yang memperoleh simpati
pembaca/penonton karena memiliki Sifat yang baik.
b.Tokoh antagonis adalah tokoh penentang tokoh protagonis.
c. Tokoh tritagonis disebut juga tokoh pembantu, baik membantu tokoh protagonis maupun
antagonis.
2. Berdasarkan peran dalam lakon serta fungsinya, ada tokoh sentral, tokoh utama, dan tokoh
pembantu.
a. Tokoh sentral adalah tokoh-tokoh yang paling menentukan gerak lakon. Tokoh sentral
merupakan biang keladi pertikaian. Dalam hal ini tokoh sentral adalah tokoh protagonis dan
tokoh antagonis.
b. Tokoh utama adalah pendukung atau penentang tokoh sentral. Mereka dapat berperan
sebagai perantara tokoh sentral. Dalam hal ini, yang berperan sebagai tokoh utama ialah tokoh
tritagonis.
c. Tokoh pembantu yaitu tokoh-tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan dalam
mata rantai cerita. Kehadiran tokoh pembantu ini hanya menurut kebutuhan cerita. Tidak
semua lakon drama menghadirkan tokoh pembantu.
Mengenal dan memahami tokoh mutlak dilakukan oleh calon pemeran, sebab akan
memungkinkannya mengenal benar hubungan tokoh yang akan diperankannya dengan tokoh-
tokoh lainnya. Dengan demikian, akan memperjelas sifat dan perilaku tokoh yang harus
diperankannya
VI STRATEGI PEMBELAJARAN
II
PERTEMUAN KEDUA
A. PENDAHULUAN (± 10 menit)
C. PENUTUP
Sumber Belajar
a. Buku paket bahasa Indonesia, LKS
b. Contoh petunjuk melakukan sesuatu
c. Internet
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetesi
Teknik penilaian Bentuk Instrument
penilaian
1. Mampu mengevaluasi pemeranan Proses/ Tulis 1. nilailah pemeranan
tokoh dalam pementasan drama Uraian Tugas massing-masing tokoh dalam
2. Mampu menentukan karakter Objektif kelompok pementasan drama yang
tiap-tiap tokoh dalam pementasan kamu tonton
drama 2. tulislah karakter tiap-tiap
3. Mampu menentukan kelebihan tokoh dalam pementasan
dan kekurangan dari pemeranan drama tersebut
masing-masing tokoh 3. tulislah kelebihan dan
kekurangan pemeranana
masingmasing tokoh
Mengetahui,
Kepala SMP N 1 Lubuk Alung Guru Mata Pelajaran
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan
santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
Mengevaluasi pemeranan tokoh berdasarkan karakter yang seharusnya diperankan dengan alasan
yang logis dapat dilakukan dengan cara:
1. Menentukan terlebih dahulu watak/ karakter tiap-tiap tokoh dalam drama tersebut
2. Menilai apakah pemeranan tokoh yang dilakukan oleh para pemain sesuai dengan karakter
yang telah ditentukan
3. Menentukan kelebihan atau kekurangan dari pemeranan tesebut
2. Berdasarkan peran dalam lakon serta fungsinya, ada tokoh sentral, tokoh utama, dan tokoh
pembantu.
a. Tokoh sentral adalah tokoh-tokoh yang paling menentukan gerak lakon. Tokoh sentral merupakan
biang keladi pertikaian. Dalam hal ini tokoh sentral adalah tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
b. Tokoh utama adalah pendukung atau penentang tokoh sentral. Mereka dapat berperan sebagai
perantara tokoh sentral. Dalam hal ini, yang berperan sebagai tokoh utama ialah tokoh tritagonis.
c. Tokoh pembantu yaitu tokoh-tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan dalam mata
rantai cerita. Kehadiran tokoh pembantu ini hanya menurut kebutuhan cerita. Tidak semua lakon
drama menghadirkan tokoh pembantu.
Mengenal dan memahami tokoh mutlak dilakukan oleh calon pemeran, sebab akan
memungkinkannya mengenal benar hubungan tokoh yang akan diperankannya dengan tokoh-tokoh
lainnya. Dengan demikian, akan memperjelas sifat dan perilaku tokoh yang harus diperankannya
Lembar Kerja Siswa (LKS)
I IDENTITAS
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Lubuak Aluang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/ I
Jumlah Pertemuan : 2 X Pertemuan ( 2 x 40 menit)
II STANDAR KOMPETENSI
6. Mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan bermain peran
IV INDIKATOR PROSES
3. Mampu menentukan karakter tokoh dalam naskah drama yang telah ditulis
4. Mampu memerankan karakter tokoh sesuai teks yang ditulis siswa
V ALOKASI WAKTU : 4 x 40 MENIT
VI TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Siswa mampu bermain peran sesuai naskah yang sudah ditulis siswa dengan benar
b. Siswa mampu memilih tokoh yang diperankan dengan benar
c. Siswa mampu memerankan karakter tokoh sesuai teks yang ditulis siswa
A. Kognitif.
a. Setelah melihat contoh naskah drama yang ditampilkan siswa mampu menentukan
karakter tokoh yang terdapat dalam tersebut
b. Setelah menentukan karakter tokoh dalam naskah drama siswa mampu menjelaskan
persiapan yang dilakukan sebelum memerankan tokoh dalam drama
c. Setelah mampu menjelaskan persiapan yang dilakukan sebelum memerankan tokoh
dalam drama siswa dapat menjelaskan latihan dasar yang harus dilakukan pemain
drama
d. Setelah menjelaskan latihan dasar yang harus dilakukan main drama siswa dapat
memerankan karakter tokoh sesuai dengan nskah drama yang ditulis siswa
B. Afektif
a. Siswa dapat memerankan karaker tokoh ke depan kelas
b. Siswa dapat menghargai penampilan temannya
c. Siswa mampu memahami, menguraikan materi secara ulet dan mandiri
C. Psikomotor
a. Siswa membaca LKS yang berhubungan dengan bermain peran sesuai dengan naskah
yang ditulis siswa
b. Siswa mampu menjelaskan persiapan yangdiperlukan sebelum memerankan tokoh
dalam drama
c. Siswa menyampaikan hasil tugas ke depan kelas
Prinsip : bermain peran merupakan kegiatan pemeranan tokoh dalam naskah drama.
Bermain drama adalah melisankan dan memerankan tokoh cerita drama sesuai dengan
wataknya. Drama adalah karya sastra yang menggambarkan kehidupan dan watak tokoh
melalui tingkah laku (akting) dan dialog yang dipentaskan. Ekspresi, gerak-gerik dan gaya
bicara seorang pemain harus benar-benar mencerminkan watak tokoh yang diperankan.
Kelima hal di atas, dapat digunakan dengan baik jika seorang pemeran melakukan persiapan-
persiapan sebagai berikut.
Memerankan tokoh drama dengan baik harus dilandasi interpretasi dan penjiwaan.
Interpretasi adalah penghayatan terhadap naskah drama, menginterpretasikan naskah drama
berarti ingin mengetahui pikiran, perasaan, ide-ide penulis yang diekspresikan melalui
tulisannya. Pemain drama sebaiknya melakukan latihan dasar sebagai berikut.
1. Kesadaran indra
Yaitu melatih ketajaman indra sehingga pemain dapat memerankan perannya denga
penuh penghayatan.
2. Improvisasi
Agar tanggapan terhadap rangsangan spontanitas yang ada dalam sebuah pementasan
drama, spontanitass harus sesuai dengan seluruh sajian pementasan dan dapat
dipertanggungjawabkan .
3. Penapasan
Dengan latihan pernapasan yang teratur, ketegangan dapat dihindari sehingga akting
yang wajar dapat dcapai.
4. Suara dan percakapan
Merupakan dua hal pokok yang menentukan suksesnya pementasan. Oleh karena itu
vokal harus menarik dan jelas sehingga dapat menarik dan memikat penonton.
5. Tubuh dan gerak
Memalui tubuh dan gerak, seorang pemain drama harus menggambarkan karakter dan
watak tokoh yang diperankan.
VII STRATEGI PEMBELAJARAN
I
PERTEMUAN PERTAMA
A. PENDAHULUAN ( ± 10 menit)
PERTEMUAN KEDUA
A. Pendahuluan (± 10 menit)
C. PENUTUP
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetesi
Teknik Bentuk Instrument
penilaian penilaian
1. Mampu menentukan karakter tokoh Proses/ Tulis 1. Tentukanlah karakter tokoh
dalam naskah drama yang ditulis siswa Uraian yang terdapat dalam naskah
drama yang kamu buat !
2. Mampu memerankan karakter rokoh Objektif 2. Perankanlah karakter tokoh
sesuai teks yang ditulis siswa protagonis yang terdapat
dalam naskah drama yang
3. Mampu menjelaskan karakter tokoh kamu buat !
yang terdapat dalam naskah drama 3. Jelaskanlah karakter tokoh
yang terdapat dalam naskah
drama tersebut !
Mengetahui,
Kepala SMP N 1 Lubuk Alung Guru Mata Pelajaran
SOFINI, S.Pd, MM NETTI HERAWATI, S.Pd
Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran :..................................................................................................
Kelas/Semester:....................................................................................................
Tahun Ajaran :....................................................................................................
Waktu Pengamatan: ............................................................................................
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan
santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
Bermain peran merupakan kegiatan pemeranan tokoh dalam naskah drama. Bermain drama
adalah melisankan dan memerankan tokoh cerita drama sesuai dengan wataknya. Drama adalah karya
sastra yang menggambarkan kehidupan dan watak tokoh melalui tingkah laku (akting) dan dialog yang
dipentaskan. Ekspresi, gerak-gerik dan gaya bicara seorang pemain harus benar-benar mencerminkan
watak tokoh yang diperankan.
Kelima hal di atas, dapat digunakan dengan baik jika seorang pemeran melakukan persiapan-persiapan
sebagai berikut.
Memerankan tokoh drama dengan baik harus dilandasi interpretasi dan penjiwaan. Interpretasi adalah
penghayatan terhadap naskah drama, menginterpretasikan naskah drama berarti ingin mengetahui
pikiran, perasaan, ide-ide penulis yang diekspresikan melalui tulisannya. Pemain drama sebaiknya
melakukan latihan dasar sebagai berikut.
6. Kesadaran indra
Yaitu melatih ketajaman indra sehingga pemain dapat memerankan perannya denga penuh
penghayatan.
7. Improvisasi
Agar tanggapan terhadap rangsangan spontanitas yang ada dalam sebuah pementasan drama,
spontanitass harus sesuai dengan seluruh sajian pementasan dan dapat
dipertanggungjawabkan .
8. Penapasan
Dengan latihan pernapasan yang teratur, ketegangan dapat dihindari sehingga akting yang
wajar dapat dcapai.
9. Suara dan percakapan
Merupakan dua hal pokok yang menentukan suksesnya pementasan. Oleh karena itu vokal
harus menarik dan jelas sehingga dapat menarik dan memikat penonton.
10. Tubuh dan gerak
Melalui tubuh dan gerak, seorang pemain drama harus menggambarkan karakter dan watak
tokoh yang diperankan.
Lembar Kerja Siswa
A. Petunjuk :
1. Baca dengan teliti LKS ini!
2. Pahami setiap dialog dalam naskah drama di bawah ini!
3. Bacalah teks drama secara seksama !
4. Tentukan karakter tokoh dalam drama tersebut !
Lakon Remaja
SANDAL JEPIT
Nominator
Lomba Penulisan Naskah Remaja
Jawa Timur 2006
Para pelakon
1. Joko
2. Peggy
3. Lala
4. ‘maskot’ (tak berwujud, hanya suara saja)
5. Emak joko
6. Para penari/property man/hewan peliharaan
PEMBUKA
(Tampak para penari dengan hand prop sendal jepit di tangan dan kaki bergerak, membentuk
koreografi gerak yang harmonis, diiringi alunan musik gamelan - atau alat musik tradisional lain
menyesuaikan daerah masing-masing, dipadu alat musik modern; piano, gitar dan drum. pada menit
tertentu para penari bergulingan lalu membentuk formasi property panggung; ada yang menjadi meja,
kursi, rak sendal/sepatu, dan gantungan baju – freeze, lampu black out; prop rak sepatu diisi dengan
sepatu dan sendal, meja ditaruh pesawat telpon – lampu fade in)
ADEGAN 1
EMAK
Hati-hati, Nak. Itu angkat dulu sebentar telponnya. Emak lagi menggoreng tempe, nanti gosong.
(Tidak Ada Sahutan, Telpon Rumah Tetap Berdering.)
’MASKOT’
Aduh, ini apaan sih. Pagi-pagi sudah berisik. Diam kamu telpon! Kalau tidak, aku banting nanti.
(Telpon Lalu Berhenti Berdering)
’MASKOT’
Nah, gitu. Kan tenang.
(Lampu Berubah, Diiringi Property Man Bergulingan Berubah Menjadi Pohon Dan Kursi Taman,
Lampu General Suasana Taman Pagi Hari)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
I IDENTITAS
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Lubuak Aluang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/ I
Jumlah Pertemuan : 2 X Pertemuan ( 2 x 40 menit)
II STANDAR KOMPETENSI
6.Mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan bermain peran
IV INDIKATOR PROSES
1. Mampu menentukan karakter tokoh
2. Mampu berimprovisasi berdasarkan kerangka naskah
V ALOKASI WAKTU : 4 x 40 MENIT
VI TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menentukan karakter tokoh dengan tepat
2. Siswa mampu berimprovisasi berdasarkan kerangka naskah
A. Kognitif
a. Setelah membaca naskah drama siswa dapat menentukan tokoh-tokoh dalam drama
b. Setelah menentukan tokoh-tokoh dalam drama yang ditampilkan siswa mampu
menentukan karakter tokoh yang terdapat dalam drama
c. Setelah menentukan karakter tokoh dalam naskah drama siswa mampu menjelaskan
hal yang dilakukan sebelum bermain peran
d. Setelah menentukan hal yang dilakukan sebelum bermain peran siswa dapat
menjelaskan teknik improvisasi dalam bermain drama
e. Setelah menjelaskan teknik improvisasi dalam drama siswa dapat berimprovisasi
berdasarkan kerangka naskah
B. Afektif
a. Siswa dapat saling memberikan ide/ gagasan dalam berimprovisasi
b. Siswa dapat menghargai penampilan temannya
c. Siswa mampu memahami, menguraikan materi secara ulet dan mandiri
C. Psikomotor
a. Siswa membaca LKS yang berhubungan dengan bermain peran dengan cara
improvisasi
b. Siswa dapat menjelaskan teknik improvisasi
c. Siswa menyampaikan hasil tugas ke depan kelas
VII MATERI DAN URAIAN SINGKAT PEMBELAJARAN
Prinsip : bermain peran merupakan kegiatan pemeranan tokoh dalam naskah drama.
Bermain drama adalah melisankan dan memerankan tokoh cerita drama sesuai dengan
wataknya. Drama adalah karya sastra yang menggambarkan kehidupan dan watak tokoh
melalui tingkah laku (akting) dan dialog yang dipentaskan. Ekspresi, gerak-gerik dan gaya
bicara seorang pemain harus benar-benar mencerminkan watak tokoh yang diperankan.
Teknik improvisasi merupakan cara pengungkapkan yang dilakukan secara spontan atau
tanpa terencana. Biasanya drama yang yang bersifat improvisasi hanya menggunakan
kerangka naskah yang menyajikan kronologi cerita
PERTEMUAN KEDUA
A. PENDAHULUAN (± 10 menit)
C. PENUTUP
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetesi Teknik Bentuk Instrument
penilaian penilaian
1. Mampu menentukan karakter tokoh Proses/ Tulis 1. Tentukanlah karakter
dalam naskah drama yang ditulis siswa Uraian tokoh yang terdapat dalam
naskah drama yang kamu
2. Mampu memerankan karakter rokoh Objektif buat !
sesuai teks yang ditulis siswa 2. Perankanlah karakter
tokoh protagonis yang
3. Mampu bermain peran dengan teknik terdapat dalam naskah
improvisasi sesuai dengan naskah yang drama yang kamu buat !
3. Lakukanlah pemetasan
ditulis siswa drama dengan teknik
improvisasi sesuai dengan
naskah yang ditulis
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan
santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
Bermain peran merupakan kegiatan pemeranan tokoh dalam naskah drama. Bermain drama
adalah melisankan dan memerankan tokoh cerita drama sesuai dengan wataknya. Drama adalah karya
sastra yang menggambarkan kehidupan dan watak tokoh melalui tingkah laku (akting) dan dialog
yang dipentaskan. Ekspresi, gerak-gerik dan gaya bicara seorang pemain harus benar-benar
mencerminkan watak tokoh yang diperankan. Teknik improvisasi merupakan cara pengungkapkan
yang dilakukan secara spontan atau tanpa terencana. Biasanya drama yang yang bersifat improvisasi
hanya menggunakan kerangka naskah yang menyajikan kronologi cerita
1. Bentuk fisik
2. Cara berbicara
3. Cara bertingkah laku
4. Cara berpakaian
5. Kebiasaannya, dari kata-kata tokoh lain
6. Dari tempat tinggalnya
7. Dan sebagainya
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
4. Berlatihlah bermain peran dengan cara improvisasi sesuai dengan kerangka naskah drama tersebut.
I IDENTITAS
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Lubuak Aluang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/
Jumlah Pertemuan : 2 X Pertemuan ( 2 x 40 menit)
II STANDAR KOMPETENSI
7. Mengidentifikasi unsur intrinsik tesk drama
IV INDIKATOR PROSES
4. Mampu menyebutkan unsur intrinsik teks drama
5. Mampu mengidentifkasi unsur teks drama
V ALOKASI WAKTU : 4 x 40 MENIT
VI TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menyebutkan unsur intrinsik teks drama
2. Siswa mampu mengidentifikasi unsur intrinsik teks dama
3. Siswa mampu menentukan karakter tokoh dalam pementasan drama.
4. Siswa mampu mengevaluasi pemeranan tokoh berdasarkan karakter yang seharusnya
diperankan dengan alasan yang logis
A. Kognitif
a. Setelah mendengarkan contoh drama siswa dapat menentukan unsur-unsur intrinsik
teks drama
b. Setelah menentukan unsur intrinsik drama siswa dapat menentukan tokoh-tokoh
dalam drama
c. Setelah menentukan tokoh-tokoh dalam drama siswa adapat menentukan karakter
tokoh
d. Setelah menentukan watak tokoh, siswa dapat menentukan konflik dalam drama
e. Setelah menentukan konflik drama, siswa dapat menentukan latar drama
f. Setelah menentukan latar drama, siswa dapat menentukan tema drama
g. Setelah menetukan tema drama, siswa dapat menentukan amanat pengarang
h. Setelah menetukan amanat pengarang, siswa dapat menentukan plot atau jalan cerita
dalam drama
i. Setelah menentukan jalan cerita dalam drama, siswa dapat menentukan konflik yang
terdapat dalam drama tersebut.
B. Afektif
a. Siswa dapat memberikan komentar terhadap teks drama yang sudah ada
b. Siswa dapat menghargai pendapat temannya dalam mengemukakan ide terhadap
unsur intrinsik drama
c. Siswa dapat menganalisis unsur intrinsik teks drama
C. Psikomotor
a. Siswa membaca LKS yang berhubungan dengan drama
b. Siswa menetukan unsur intrinsik teks drama
c. Siswa menyampaikan hasil tugas ke depan kelas
Prinsip : Drama adalah karya sastra berupa dialog yang dipentaskan. Adapun unsur-unsur
intrinsik drama adalah: dialog, tema, setting atau Latar, alur atau Plot, penokohan atau
perwatakan, amanat.
A. PENDAHULUAN ( ± 10 menit)
PERTEMUAN KEDUA
A. PENDAHULUAN (± 10 menit)
C. PENUTUP
KEGIATAN AKHIR
Penutup
Bersama-sama dengan peserta didik membuat simpulan
mengenai unsur intrinsik drama
Melakukan penilaian dan/ refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan.
Tugas untuk:
Seluruh tugas hari ini silahkan dikumpul dan hasil kerja
siswa an diberikan pada pertemuan berikutnya
Sumber Belajar
a. Buku paket bahasa Indonesia, LKS
b. Naskah drama
c. internet
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetesi Teknik Bentuk Instrument
penilaian penilaian
1. Mampu mendeskripsikan Proses/ 1. Deskripsikan secara singkat
isi teks drama dengan Uraian tema dan isi drama
bahasa sendiri Objektif 2. Data tokoh dan watak tokoh
2. Mampu menganalisis unsur dalam teks drama tersebut.
intrinsik drama 3. Tentukan tokoh antagonis
3. Mampu mendata tokoh, dan protagonis dalam drama
watak tokoh dalam teks yang dibaca.
drama. 4. Temukan konflik yang
4. Mampu mendeskripsikan terjadi di dalam teks drama.
watak tokoh dalam teks 5. Temukan pesan yang ingin
drama disampaikan pengarang
5. Mampu menentukan latar dalam teks drama.
tempat, waktu dan suasana
dalam drama
6. Mampu meemukan pesan
yang ingin disampaikan
pengarang dalam teks
drama.
7. Mampu menentukan konflik
yang terdapat dalam teks
drama
Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran :..................................................................................................
Kelas/Semester:....................................................................................................
Tahun Ajaran :....................................................................................................
Waktu Pengamatan: ............................................................................................
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan
santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
BAHAN AJAR
Drama adalah karya sastra berupa dialog yang dipentaskan. Adapun unsur-unsur intrinsik
drama adalah: dialog, tema, setting atau Latar, alur atau Plot, penokohan atau perwatakan, amanat.
A. Petunjuk :
1. Baca dengan teliti teks drama yang dibagikan
2. Analisis unsur intrinsik teks drama tersebut
“ARTI SAHABAT”
Suasana pagi cerah di SMPN Pelita Harapan Jakarta mengiringi sebuah kisah keempat
sekawan dengan karakter yang berbeda-beda. Namun perbedaan tersebut tidak menjadikan mereka
berempat berselisih, tetapi menjadikan mereka mascot dalam persahabatan yang sejati. KARA, MIMI,
IGO, dan AFIKA, itulah nama mereka. Mereka selalu kompak dan tampak ceria setiap hari. Jadi tidak
heran jika mereka memiliki ribuan teman. Ke empat sekawan tersebut berbincang-bincang sambil
berjalan di koridor sekolah.
IGO : “Hey sob, sebentar lagi kita UAN nich, pastinya waktu untuk kumpul-kumpul kita akan tersita
buat belajar. Gimana nich?”
MIMI : “Iya bener juga Zha, jadwal kita bakalan jungkir balik gara-gara persiapan UAN. Jadwal
shopping, ke salon, creambath, manypadhy, dan pastinya jadwal kencan bareng bakalan ancur. Aduch,
bisa-bisa rambut aku rontok nich.”
KARA : “Gak segitunya kalik, tergantung kita juga. Jika kita rajin menabung ilmu, maka kita tidak
akan sibuk belajar.”
MIMI : “Ah kamu ini Cha, mentang-mentang anak pintar jadinya sok ceramah. Huh nyebelin.”
IGO : “Sudah-sudah jangan berdebat, apa yang di omongin KARA itu ada benarnya juga. Coba dech
kalian bayangin, jika kita rajin belajar kita tidak perlu sibuk-sibuk mikirin UAN, itung-itung siap
senjata dulu sebelum perang. Enjoy aja lagi, bener gak?”
MIMI : “Iya-iya Bu guru. Belum masuk kelas aja sudah dapat ceramah dari Ibu KARA dan Ibu IGO,
capek dech.”
AFIKA : “Ha…ha…ha…MIMI MIMI dari dulu penyakit marah kamu gak sembuh-sembuh
yach.”(Dengan nada ngeledek)
IGO : “KARA ini sukanya kok ngledekin aku terus. Kalau ngefans sama aku bilang aja dech.”
KARA : “Ih, gak banget dech.” Bel masuk kelas berbunyi, merekapun masuk kelas untuk mengikuti
pelajaran. Waktu cepat berlalu, tak terasa sudah saatnya pulang sekolah.
MIMI : “Guys, mau ke mana nich? Kalian mau langsung pulang atau mau shopping dulu?”
AFIKA : “Maybe, I go home now because I’m tired. Seharian ulangan terus.”
KARA : “Iya sama. Aku juga mau langsung pulang banyak tugas yang harus di kerjakan plus jadwal
les aku yang numpuk banget. Maklumlah, aku itukan orang sibuk.”
(Seraya tertawa)
IGO : “Aduch, jadi anak kelas tiga capek banget ya. Dikit-dikit tugas, dikit-dikit ulangan pusing.”
Hari demi hari berganti, namun ada keganjilan dari sikap KARA, sehingga terjadi perselisihan di
antara mereka.
MIMI : “Cha, akhir-akhir ini kamu kok sibuk banget yach? Sampai-sampai sahabat sendiri di lupain.”
KARA : “Sorry dech. Akhir-akhir ini aku sibuk ngerjain tugas, les, and belajar buat persiapan UAN
nanti.”
KARA : “Emh, beneran kok. Masak sich kalian nggak percaya sama sahabat sendiri.”
MIMI : “Bukan gitu, akhir-akhir ini kita liat kamu pulang lebih awal, kalau kita ajak kumpul-kumpul,
kamu ada aja alasan inilah, itulah, HP kamu juga tidak pernah aktif.”
KARA : “Aku nggak kenapa-kenapa kok guys. Kenapa sich kalian nggak percaya?”
AFIKA : “Ugh tau wes. Kamu sudah nggak nganggep kita sahabat lagi.”
Ternyata KARA ada masalah dengan orang tuanya, dan masalah itu membuat KARA tidak semangat
untuk belajar. Saat pulang sekolah IGO, MIMI, dan AFIKA berkumpul di rumah AFIKA.
MIMI : “Guys aku kasian nich sama KARA, dia les uterus.”
IGO : “Sudahlah nggak usah berantem terus. Tau nggak, kalian itu seperti kucing dan tikus, rebut
melulu.”
IGO : “Gimana kalau kita tanya ke orang tuanya KARA aja? Jadi kita tau apa yang sebenarnya terjadi
antara KARA dengan orang tuanya.”
Akhirnya mereka bertiga datang ke rumah KARA, dan kebetulan pada saat mereka ke rumah KARA,
dia sedang les. Setelah mereka dipersilahkan masuk, mereka berbincang-bincang dengan Ibu KARA.
Mereka bertiga menanyakan apa yang terjadi antara KARA dengan orang tuanya. Setelah bercerita
panjang lebar, dan mereka telah mengetahui apa penyebabnya, mereka mohon undur diri kepada Ibu
KARA.
Keesokan harinya MIMI, IGO, dan AFIKA menghampiri KARA yang sedang duduk termenung di
dalam kelas.
AFIKA:“Woi.”
(Seraya mengagetkan KARA)
AFIKA : “Cha, kita sudah tau kenapa akhir-akhir ini sikap kamu jadi aneh.”
MIMI : “Ampun dech KARAku sayangku cintaku sahabatku jangan tulalit donk. Sudah jelas kita ini
lagi bahas sikap kamu yang berubah 180o.”
KARA : “Kalian ini ada-ada aja, aku biasa aja kalian malah bilang aku berubah segala. Emang apa
yang berubah? Aku tetap KARA yang dulu.”
AFIKA : “Nggak Cha, kaum berubah semenjak kamu punya masalah dengan orang tua kamu.”
KARA : “Emang kalian tau apa tentang masalah aku ini? Kalian itu nggak tau apa-apa!”
(Dengan nada membentak)
AFIKA : “Iya kita tau dong. Kemarin kita bertiga sengaja ke rumah kamu buat tanya masalah ini ke
ibu kamu, dan ibu kamu cerita semuanya ke kita.”
KARA : “Napa sich kalian ngelakuin hal ini? Lagian kalian bisa langsung tanya sama aku.”
AFIKA : “Kita ngelakuin hal ini karena kita kasian liat kamu kayak gini Cha?”
IGO : “Kita sudah tanya sama kamu tentang hal ini, tapi kamu cuma bilang ada masalah sama orang
tua kamu. Kamu nggak jelasin apa masalah yang sebenarnya. Ya udah kita cari tau aja sendiri.”
MIMI : “Terus kita tanya ke ibu kamu dan kita tau kamu kayak gini karena HP sama fasilitas yang
kamu punya di tarik sama ibu kamu kan?”
KARA : “Iya, HP sama fasilitas yang ada buat aku ditarik sama orang tua aku. Karena itu aku nggak
semangat belajar, lagian tanpa itu semua rasanya hampa. Untung I-pod aku nggak ikut di sandra.”
MIMI : “Aduh, please dech Cha, tinggal pinjemin aja apa susahnya sich?”
KARA : “Iya ini aku pinjemin, tapi jangan sampai rusak ya?”
MIMI : “Gitu dong, dri tadi napa? Masak pakai ceramah dulu?”
KARA : “Anak ini udah di pinjemin masih aja nyebelin, dasar Miss Lebay.”
IGO : “Kalian ini kok malah rebut soal I-pod sich? Kalian nggak inget kita seKARAng lagi bahas
tentang apa?”
AFIKA : “Menurut aku sikap orang tua kamu ada benarnya juga Cha. Jadi, kamu nggak perlu jadi
pendiam kayak gini. Bawa Enjoy aja Cha.”
KARA : “Emang bener. Tapi, tanpa semua itu aku jadi tambah malas belajar karena bosen nggak ada
hiburan. Aku sudah cukup tertekan harus belajar terus menerus. Orang tua aku nggak peduli sama aku
lagi, mereka selalu nuntut ini, itu tapi mereka nggak mikir gimana perasaanku. Merek hanya tau
keinginan mereka harus terpenuhi, tanpa berfikir kemampuan aku. Mereka egois!”
(Sambil menangis)
IGO : “Sudah hapus aia mata kamu. Lebih baik sekarang kita cari jalan keluarnya.”
MIMI : “Aha, aku punya ide, aku punya ide, ide ini bagus, ide ini untuk kita.”
MIMI : “Emh, bagaimana kalau kita batasi pemakaian fasilitas yang ada. Selama inikan setiap hari,
setiap jam, setiap menit and setiap detik kita selalu tergantung sama fasilitas yang ada.”
KARA : “Bener juga kamu Ra. Aku jadi sadar, kalau kita selalu tergantung sama fasilitas yang kita
punya, kita bakalan jadi anak manja dan selalu tergantung sama apa yang ada. Emang susah buat kita
merubah kebiasaan yang sudah mengakar di dalam diri kita. Tapi, apa kalian bisa ninggalin itu semua?
Biar aku aja yang menjalankan ini semua. Aku punya sahabat seperti kalian juga sudah cukup buat
aku. tapi aku masih butuh paling tidak HP sich.”
(Mereka tertawa bersama)
AFIKA : “Aku bisa kok. Ra, inikan ide kamu, kok malah kamu yang jadi ragu sich?”
MIMI : “Uh, tadi aku nggak usul enak yach. Tapi, aku bisa kok. Demi sahabat aku tersayang. Tapi
sesekali nggak apakan?”
AFIKA : “Ya nggak apalah. Namanya juga masih proses. Tpi jangan terlalu sering yach?”
IGO : “Intinya kita setuju sama usul MIMI tadi. Lagian selayaknya sahabat sejati itu selalu ada buat
sahabatnya yang lagi butuh bantuan. Kamu sedih, kita juga ikut sedih Cha. Karena kita merasa ada
yang hilang. Kita juga ngerasa nggak enak kalau kita having fun, tapi kamunya malah sedih, susah,
campur aduk dech. Lagian kita juga harus konsentrasi sama UAN. Bener nggak?”
Akhirnya mereka berempat menyepakati perjanjian yang tadi diusulkan MIMI. Mereka berharap hal
ini dapat memberikan hasil yang baik pada UAN nanti.
Hari demi hari mereka lalui penuh suka cita, dan tidak terasa waktu UAN telah tiba. Pada waktu
pengumuman hasil UAN, mereka lulus dengan nilai yang memuaskan. Dan mereka di terima di SMA
yang mereka inginkan selama ini. Sampai SMApun mereka tetap bersama
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
I IDENTITAS
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Lubuak Aluang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/
Jumlah Pertemuan : 2 X Pertemuan ( 2 x 40 menit)
II STANDAR KOMPETENSI
7.Memahami teks drama dan novel remaja
IV INDIKATOR PROSES
1. Mampu menganalisis kerangka novel remaja yang dibaca
2. Mampu menyusun sinopsis cerita novel berdasarkan kerangka sinopsis
3. Mampu menulis sinopsis berdasarkan sistematika yang benar
V ALOKASI WAKTU : 4 x 40 MENIT
VI TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menganalisis kerangka novel remaja yang dibaca dengan benar
2. Siswa mampu menyusun sinopsis cerita novel berdasarkan kerangka
sinopsisdengan cermat
3. Siswa mampu menulis sinopsis berdasarkan sistematika yang benar
A. Kognitif
1. Setelah melihat contoh novel remaja siswa dapat menjelaskan pengerian dari sinopsis
2. Setelah menjelaskan pengertian dari sinopsis siswa menemukan langkah menyusun
sinopsis dari novel
3. Setelah menemukan langkah menyusun sinopsis novel siswa dapat menemukan
sistematika penulisan sinopsis
4. Setelah menentukan sistematika penulisan sinopsis siswa dapat membuat sinopsis dari
novel yang dibaca
B. Afektif
1. Siswa dapat memberikan komentar terhadap contoh novel remaja yang dibaca
2. Siswa dapat menghargai pendapat temannya dalam memberikan komntar terhadap
novel yang dibaca
3. Siswa dapat memberikan alasan dalam mengomentari cuplikan novel
C. Psikomotor
1. Siswa membaca LKS yang berhubungan dengan sinopsis novel remaja
2. Siswa mampu menjelaskan hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sinopsis
3. Siswa mampu menjelaskan langkah menyusun sinopsis novel remaja
Prinsip : novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika
kehidupan seseorang atau beberapa tokoh. Oleh karena itu, untuk memahami novel haruslah
dengan cara membaca secara keseluruhan dari awal hingga akhir. Sinopsis novel adalah
ringkasan novel yang berisi garis besar cerita dalam novel dari awal hingga akhir tanpa
mengubah isi cerita
a. Bagian pembuka
Bagian ini berisi cerita-cerita yang mengawali pengembangan cerita. Biasanya bagian
ini memuat nama-nama setting atau latar, nama-nama tokoh, dan diakhiri mulai ada
konflik atau pertentangan.
b. Bagian isi
Bagian isi atau inti cerita berisikan puncak konflik atau klimaks cerita, sebab-sebab
konflik, pihak atau tokoh-tokoh yang terlibat, sampai tindakan atau situasi fatal,
c. Bagian penutup
Bagian penutup biasanya dimulai munculnya tokoh tritagonis atau peleraian.
Kemunculaan konflik ini meredakan ketegangan atau muncul situasi antiklimaks. Dan
sinopsis biasanya diakhiri dengan kesimpulan.
VI STRATEGI PEMBELAJARAN
II
PERTEMUAN KEDUA
A. PENDAHULUAN (± 10 menit)
C. PENUTUP
Penutup
Bersama-sama dengan peserta didik, membuat simpulan
mengenai membuat sinopsis novel remaja
Melakukan penilaian dan/ refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan.
Tugas:
Seluruh tugas hari ini silahkan dikumpul dan hasil kerja
siswa an diberikan pada pertemuan berikutnya
Sumber Belajar
d. Buku paket bahasa Indonesia, LKS
e. Contoh petunjuk melakukan sesuatu
f. Internet
Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran :..................................................................................................
Kelas/Semester:....................................................................................................
Tahun Ajaran :....................................................................................................
Waktu Pengamatan: ............................................................................................
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan
santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
BAHAN AJAR
1. Novel
Novel adalah sebuah cerita fiktif yang menggambarkan atau melukiskan kehidupan tokoh-
tokohnya dengan menggunakan alur. Cerita fiktif tidak hanya sebagai cerita khayalan semata, tetapi
sebuah imajinasi yang dihasilkan oleh pengarang adalah realitas atau fenomena yang dilihat dan
dirasakan.
Manfaat dari membaca novel adalah memberi kesadaran kepada pembaca tentang kebenaran-
kebenaran hidup ini. Selain itu dapat memberikan kegembiraan dan kepuasan batin, memberikan
penghayatan yang mendalam terhadap apa yang kita ketahui, serta dapat menolong pembacanya
menjadi manusia yang berbudaya.
novel mengandung keindahan yang dapat menimbulkan rasa senang, nikmat, terharu, menarik
perhatian, menyegarkan perasaan pembaca, pengalaman jiwa yang terdapat dalam karya sastra
memperkaya kehidupan batin manusia khususnya pembaca.
2. Sinopsis
Sinopsis atau synopsis berasal dari kata synopical yang artinya ringkas. Berdasarkan asal kata
tersebut, sinopsis diartikan: ringkasan suatu materi tulisan yang panjang (baik fiksi maupun non-fiksi)
dan sinopsis itu sendiri ditulis dalam bentuk narasi. Tujuan dibuatnya synopsis adalah untuk
memberikan informasi terpenting dari sebuah karya kepada pembaca atau penikmatnya dalam format
yang lebih singkat sehingga mereka dapat dengan mudah mengetahui intisari cerita.
Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, sinopsis merupakan karangan ilmiah yang
biasanya dimunculkan bersamaan dengan karangan asli yang menjadi dasar synopsis tersebut.
Synopsis secara garis besar adalah abstraksi, ringkasan, atau ikhtisar karangan.
Sinopsis dapat pula diartikan sebagai ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-
sama dengan karangan aslinya agar pembaca tertarik untuk membaca isi utuh karangan tersebut.
Dengan demikian, penulis sinopsis hendaknya mampu memberikan dorongan kepada pembaca agar
tertarik membeli buku yang ada di depannya dan menggerakkan keinginan pembaca untuk membaca
sebuah karangan dengan segala cara agar lebih nikmat dan jelas daripada hanya membaca sinopsisnya
saja.
Setidaknya ada dua manfaat yang mencolok dengan dituliskannya sinopsis. Pertama, untuk
orang yang belum pernah membaca buku/karangan aslinya, sinopsis dapat berfungsi sebagai gambaran
singkat secara menyeluruh isi buku/karanganl. Lewat sinopsis pula orang dapat mengenal alur utama
dan tokoh-tokoh yang ada beserta perwatakannya dalam karya sastra. Latar dan sudut pandang juga
dapat tersimak dari sinopsis. Selaras dengan fungsi pertama, sinopsis juga dapat digunakan sebagai
penarik minat orang untuk membaca karangan yang bersangkutan.
Manfaat kedua, untuk orang yang pernah membaca novel, adalah sebagai pengingat. Karena
keterbatasan daya ingat manusia, memungkinkan karangan yang pernah dibaca tidak ada lagi dalam
ingatan. Dengan membaca sinopsis, karangan yang sudah tidak ada lagi dalam ingatan tersebut akan
terbentang kembali. Adegan demi adegan, konflik demi konflik, juga jalan cerita, kembali muncul
dalam ingatan. Demikian juga dengan tokoh dan perwatakannya, makna-makna yang tersirat di
dalamnya, serta pesan-pesan yang ada di dalamnya kembali hadir dalam ingatan.
Unsur-Unsur Sinopsis
1. Bentuk
Sinopsis merupakan ringkasan karangan. Dari sisi bentuk sinopsis berbeda dengan ikhtisar dan
resensi. Oleh karena itu, kebenaran bentuk ini harus dipertahankan. Artinya, sinopsis yang telah kita
tulis, secara fisik harus berbeda dengan ikhtisar dan resensi. Dalam sinopsis tidak boleh ada kesan
penulis terhadap buku yang diringkas, juga tidak boleh ada unsur penilaian. Jika dalam sinopsis yang
kita tulis terdapat unsur kesan penulis terhadap karangan yang diringkas dan unsur penilaian, maka
sinopsis itu secara fisik akan rancu dengan resensi.
Bagian sinopsis hanya ada dua, yaitu identitas buku dan isi ringkasan. Identitas buku
mencakupi judul, penulis/pengarang, penerbit, dan tahun terbit. Jika akan ditambahkan jumlah
halaman, perlu diperjelas halaman identitas dan halaman isi, juga jika ada halaman penutup. Adapun
isi ringkasan merupakan inti sinopsis yang uraiannya disampaikan setelah bagian ini. Untuk sinopsis
yang berasal dari cerita, bentuknya naratif. Urutan yang digunakan adalah urutan waktu, sehingga jika
cerita yang diringkas alurnya tidak lurus, dalam penulisan sinopsisnya menjadi lurus.
Hal lain yang harus kita perhatikan berkaitan dengan bentuk sinopsis adalah masalah proporsi.
Sebagai sebuah cerita, sinopsis setidaknya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pemaparan, klimaks, dan
penyelesaian. Ketiga bagian itu masih bisa diperinci lagi menadi pemaparan, penggawatan, perumitan,
klimaks, antiklimaks, dan penyelesaian. Masing-masing bagian tersebut harus terwakili secara
proporsional. Demikian juga dengan pelukisan karakter tokoh, untuk masing-masing tokoh harus
dilakukan secara proporsional. Proporsional dalam hal ini berarti pelukisan tokoh utama lebih
terperinci dibandingkan dengan tokoh tambahan.
2. Isi
Untuk karya sastra, paling tidak ada tiga hal yang harus tampak dalam sinopsis, yaitu alur,
penokohan, dan setting. Alur minimal mencakupi bagian pemaparan, klimaks, dan penyelesaian.
Bagian pemaparan adalah bagian awal cerita yang berfungsi untuk memperkenalkan tokoh dan setting.
Bagian klimaks merupakan bagian puncak cerita yang berupa bertemuanya dua kekuatan besar dalam
cerita. Bisa juga pada bagian ini diperlihatkan puncak konflik yang dihadapi oleh tokoh yang ada.
Adapun bagian penyelesaian adalah bagian akhir cerita yang memperlihatkan apa yang dialami tokoh
atau bagaimana akhirnya hubungan antar tokoh.
Di antara tiga bagian alur tersebut akan lebih lengkap jika lebih diperinci lagi, yaitu adanya
tahap penggawatan dan perumitan antara pemaparan dan klimaks, serta adanya tahap antiklimaks
antara klimaks dan penyelesaian. Tahap penggawatan berarti munculnya konflik yang dialami tokoh,
baik secara internal maupun secara eksternal. Konflik itu akan semakin memanas pada tahapan
perumitan. Setelah klimaks, misalnya cerita belum selesai, bisa terjadi penurunan intensitas konflik.
Itulah yang dimaksud dengan tahapan antiklimaks.
Penokohan yang harus muncul dalam sinopsis adalah tokoh dan karakternya. Tentu saja tidak
semua tokoh harus terlihat, minimal tokoh utama. Jika tokoh terbagi menjadi dua posisi yang berbeda,
misalnya karakter baik dan jahat, minimal dua posisi itu terwakili. Dalam cerita Bawang Merah dan
Bawang Putih, misalnya, minimal kedua tokoh itu harus muncul beserta karakternya. Setting yang
harus terlihat adalah waktu dan tempat. Meskipun demikian, sinopsis akan lebih baik apabila mampu
menghadirkan suasana.
3. Bahasa
Persoalan-persoalan teknis kebahasaan, seperti diksi, kalimat, paragraf, bahkan ejaan perlu
diperhatikan untuk menambah wibawa tulisan tersebut. Sebagai bentuk cerita, bahasa sinopsis harus
mampu mempermudah pembaca memahami isi tulisan yang dimaksud. Karena itu, bahasa yang
digunakan harus disesuaikan dengan calon pembacanya
Sinopsis novel adalah ringkasan cerita novel. Ringkasan novel adalah bentuk pemendekan dari
sebuah novel dengan tetap memperhatikan unsur-unsur intrinsik novel tersebut. membuat Sinopsis
merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan (novel) yang panjang dalam bentuk
yang singkat. Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan
dihilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum pegarangnya. Sinopsis biasanya
dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya dua atau tiga halaman, seperlima atau sepersepuluh dari
panjang karangan asli. Sinopsis novel biasanya diletakkan pada sampul belakang novel tersebut. Dari
sinopsis tersebut akan diketahui inti cerita novel tersebut.
Sebelum membuat sinopsis novel, terlebih dahulu harus menentukan kerangka cerita dalam
novel. Kerangka cerita itu terdiri atas judul, tokoh dan perwatakannya, latar, permasalahan atau
konflik dalam novel, serta urut-urutan peristiwa cerita. Meringkas atau membuat sinopsis novel tidak
boleh mengubah cerita, baik latar, tokoh, maupun tema.
d. Bagian pembuka
Bagian ini berisi cerita-cerita yang mengawali pengembangan cerita. Biasanya bagian ini
memuat nama-nama setting atau latar, nama-nama tokoh, dan diakhiri mulai ada konflik atau
pertentangan.
e. Bagian isi
Bagian isi atau inti cerita berisikan puncak konflik atau klimaks cerita, sebab-sebab konflik,
pihak atau tokoh-tokoh yang terlibat, sampai tindakan atau situasi fatal,
f. Bagian penutup
Bagian penutup biasanya dimulai munculnya tokoh tritagonis atau peleraian. Kemunculaan
konflik ini meredakan ketegangan atau muncul situasi antiklimaks. Dan sinopsis biasanya
diakhiri dengan kesimpulan.
Lembar Kerja Siswa
Miky adalah seorang remaja yang berbeda dari kebanyakan remaja seusianya. Saat temantemannya
berhura-hura, nonton film, main game, atau pacaran, Miky lebih senang membaca bukubuku yang
berat seperti buku sastra, filsafat, dan agama. Ia juga membaca karya-karya sastra di koran Minggu.
Miky juga senang mengungkapkan isi hatinya dengan menulis puisi. Sahabat-sahabatnya sering
mengolok-oloknya, bahkan mau mencarikan pacar untuk Miky, tapi Miky lebih asyik dengan
dunianya.
Pada suatu hari Sabtu, terjadi dua peristiwa penting dalam kehidupan Miky. Ketika pulang sekolah,
Miky bertabrakan dengan Meggy, cewek cantik, kaya raya, pintar, dan menjadi primadona di
sekolahnya. Sehabis dimaki-maki Meggy, waktu sampai di gerbang, tiba-tiba dia kejatuhan sebuah
buku yang menimpa kepalanya. Ternyata sebuah buku berwarna hitam dengan tulisan kuning emas
Diary Minni. Oleh karena tidak ada yang mengambil buku itu, Miky membawanya pulang.
Malam Minggu, ketika sahabat-sahabatnya bermalam mingguan dengan cara masing-masing, Miky
terpukau membaca Diary Minny itu. Buku itu penuh dengan puisi, esai, dan aforisme-aforisme. Miky
merasa, ia telah menemukan gadis yang selama ini ia cari. Gadis yang suka menulis puisi, suka
berpikir, dan suka mengekspresikan dirinya. Minggu pagi, Miky menemukan sajak Minni dimuat di
sebuah koran terkemuka. Miky semakin yakin bahwa Minni bukan orang sembarangan.Miky semakin
penasaran. Ia memutuskan untuk mengembalikan buku itu besok.
Sementara itu, Meggy begitu terkesan dengan sikap Miky yang cuek. Selama ini, Meggy dikejar-kejar
banyak cowok karena memandang kecantikannya atau kekayaan orang tuanya. Miky lain. Miky sama
sekali tidak tertarik dengan fisik. Miky punya sikap beda dengan cowok pada umumnya. Hal inilah
yang membuat Meggy tertarik kepada Miky. Lalu, Minggu malam itu dia menelepon Miky, minta agar
Miky mau menemuinya di sekolah, besok.
Senin pagi, meski terlambat, Miky menemui Meggy, yang segera mengungkapkan perasaannya. Tapi
Miky tak tergoda. Meggy sangat kecewa. Waktu istirahat, Miky kalang kabut mencari Minni. Tapi tak
berhasil menemukannya. Ia justru ketemu Meggy lagi. Meggy mengumumkan kepada teman-
temannya bahwa Miky adalah pacarnya. Tindakan ini membuat celaka Miky. Beberapa anak yang
naksir Meggy mengeroyoknya seusai sekolah. Untunglah dia ditolong Bonar. Meggy kaget melihat
Miky babak belur. Tapi, Miky tak menggubrisnya. Ia lari ke lantai dua, lalu berteriak-teriak
memanggil Minni. Miky tidak tahu, saat itu Minni masih ada di sana. Minni tetap menyembunyikan
identitasnya. Ia meminta temantemannya agar merahasiakan keberadaannya. Minni ternyata gadis
terasing dari pergaulan teman-temannya. Seorang gadis yang wajah serta fisiknya tidak menarik, tapi
isi pikirannya sangat luar biasa.
Tugas
I IDENTITAS
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Lubuak Aluang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/
Jumlah Pertemuan : 2 X Pertemuan ( 2 x 40 menit)
II STANDAR KOMPETENSI
8.Mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis naskah drama
IV INDIKATOR PROSES
1. Mampu menyusun kerangka naskah drama yang mengandung keaslian ide
2. Mampu mengembangkan kerangka cerita menjadi teks drama satu babak yang
mengadung keaslian ide
3. Siswa mampu menulis naskah drama satu babak berdasarkan kerangka naskah drama
V ALOKASI WAKTU : 4 x 40 MENIT
VI TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Siswa mampu menyusun kerangka naskah drama yang mengandung keaslian ide
dengan benar
b. Siswa mampu mengembangkan kerangka cerita menjadi teks drama satu babak yang
mengandung keaslian ide dengan tepat
c. Siswa mampu menulis naskah drama satu babak berdasarkan kerangka naskah drama
dengan benar
A. Kognitif
a. Setelah membaca contoh naskah drama siswa dapat menentukan langkah-langkah
penulisan naskah drama
b. Setelah menentukan langkah-langkah penulisan naskah drama siswa dapat
menjelaskan langkah-langkah menulis naskah drama dengan mengubah dari cerita,
cerpen, novel menjadi karangan sendiri
c. Setelah menjelaskan langkah-langkah menulis naskah drama dengan mengubah dari
cerita, cerpen, novel menjadi karangan sendiri siswa mampu menyusun kerangka
naskah drama
d. Setelah mampu menyusun kerangka naskah drama siswa dapat mengembangkan
kerangka cerita menjadi teks drama
e. Setelah mengembangkan kerangka cerita menjadi teks drama siswa dapat menulis
naskah drama satu babak berdasarkan kerangka cerita
B.Afektif
a. Siswa dapat saling memberikan ide atau gagasan dalam membuat naskah drama
b. Siswa dapat menghargai pendapat temannyadalam menulis kerangka naskah drama
c. Siswa mampu memahami, menguraikan materi secara ulet dan mandiri
C. Psikomotor
a. Siswa membaca LKS yang berhubungan dengan menulis keatif naskah drama
b. Siswa mampu menjelaskan langkah-langkah menulis naskah drama
c. Siswa menyampaikan hasil tugas ke depan kelas
Prinsip : drama berasal dari bahasa Yunani yang berarti perbuataun atau pertunjukan.
Berbeda dengan cerpen, novel, dan puisi yang dinikmati dengan cara membaca, drama
dinikmati dengan cara menontonnya.
Langkah-langkah menulis naskah drama dengan mengubah dari cerita, cerpen, novel, dan
kerangka sendiri.
1. Membaca dengan seksama cerita yang akan diubah menjadi naskah drama
2. Mencatat dialog atau percakapan yang terdapat dalam cerita
3. Mengubah dialog atau percakapan dalam dalam cerita menjadi dialog dalam naskah
drama
4. Mengubah latar cerita menjadi setting pada drama
5. Kamu sebaiknya membuat kerangka cerita terlebih dahulu sebelum menulis naskah
drama. Kerangka cerita didasarkan pada tahapan alur cerita
a. Tahap perkenalan adalah tahap awal cerita drama
b. Tahap pertikaian adalah tahap mula terjadi konflik antartokoh dalam drama
c. Tahap klimaks adalah tahap meruncing atau memuncak pertikaian
d. Tahap peleraian adalah munculnya suatu peristiwa atau kejadian yang
memecahkan persoalan
e. Tahap penyelesaian adalah tahap yang memperlihatkan tokoh utama
menyelesaikan persoalan.
A. PENDAHULUAN ( ± 10 menit)
PERTEMUAN KEDUA
A. PENDAHULUAN (± 10 menit)
C. PENUTUP
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetesi
Teknik Bentuk Instrument
penilaian penilaian
1. Mampu menyusun kerangka naskah Proses/ Tulis Susunlah kerangka cerita
drama yang mengandung keaslian ide Uraian drama berdasarkan cerita yang
sudah kamu pilih kemudian
2. Mampu mengembangkan kerangka Objektif kembangkan menjadi naskah
cerita menjadi teks drama satu babak drama!
Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran :..................................................................................................
Kelas/Semester:....................................................................................................
Tahun Ajaran :....................................................................................................
Waktu Pengamatan: ............................................................................................
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan
santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
BAHAN AJAR
drama berasal dari bahasa Yunani yang berarti perbuataun atau pertunjukan. Berbeda dengan cerpen,
novel, dan puisi yang dinikmati dengan cara membaca, drama dinikmati dengan cara menontonnya.
Langkah-langkah menulis naskah drama dengan mengubah dari cerita, cerpen, novel, dan kerangka
sendiri.
1. Membaca dengan seksama cerita yang akan diubah menjadi naskah drama
2. Mencatat dialog atau percakapan yang terdapat dalam cerita
3. Mengubah dialog atau percakapan dalam dalam cerita menjadi dialog dalam naskah drama
4. Mengubah latar cerita menjadi setting pada drama
5. Kamu sebaiknya membuat kerangka cerita terlebih dahulu sebelum menulis naskah drama.
Kerangka cerita didasarkan pada tahapan alur cerita
a. Tahap perkenalan adalah tahap awal cerita drama
b. Tahap pertikaian adalah tahap mula terjadi konflik antartokoh dalam drama
c. Tahap klimaks adalah tahap meruncing atau memuncak pertikaian
d. Tahap peleraian adalah munculnya suatu peristiwa atau kejadian yang memecahkan
persoalan
e. Tahap penyelesaian adalah tahap yang memperlihatkan tokoh utama menyelesaikan
persoalan.
Adegan:
Bagian dari babak yang batasnya ditentukan oleh perubahan peristiwa yang terkait dalam naskah
drama diperlukan teks samping. Teks samping berguna untuk petunujuk teknis tokoh, waktu, suasana,
pentas, suara, musik, keluar masuk tokoh, keras lemahnya dialog, warna suara, dan sebagainya.dengan
pergantian tokoh di atas pentas.
B. Petunjuk :
1. Baca dengan teliti LKS ini!
2. Pahami setiap dialog dalam naskah drama di bawah ini!
3. Baca dan perhatikan contoh naskah drama berikut ini!
Ken Arok
Babak XI
Di Kediri, Kertajaya dihadap oleh pembantu-pembantunya, yaitu Mpu Aditya dan Mpu Narayana.
Adegan I
Kertajaya : Saya tidak menduga kaum Brahmana sudah begitu
bejat. Mereka menyangka, mereka akan lolos dari perbuatan ini.
Mpu Narayana : Mereka mencari kehancuran sendiri.
Kertajaya : Ya. Setelah peristiwa ini sudah tidak ada lagi yang bernama Brahmana di bumi
Kediri. Pajak-pajak dapat disalurkan kepada hal-hal yang lebih berguna bagi anak
negeri.
Mpu Narayana : Saya harap Mahisa Walungan dan Gubar Baleman sudah dapat menangkap mereka
dalam tiga hari ini. Saya ingin sekali melihat muka Mpu Sridhara dan Mpu Pamor.
Saya ingin bertanya pada mereka, apakah mereka tidak kehilangan ingatan.
Kertajaya : Mereka sinting dan jahat. Bayangkan, mereka membunuh Akuwu Tumapel. Dapatkan
kalian membayangkan kebejatan seperti ini?
Mpu Aditya : Mungkin gagasan gila itu tidak datang dari mereka, maksud saya Sridhara dan Pamor,
melainkan dari Lohgawe, pendeta dari Jambudwipa itu.
Kertajaya : Tidak mustahil, saya kenal dengan Sridhara dan Pamor. Terutama Pamor, benar-benar
saya tidak bisa percaya.
Mpu Narayana : Saya kira Lohgawe inilah Biang keladinya.
Kertajaya : Ah, semoga pasukan kita dapat menangkap merekahidup-hidup. Saya ingin
menghukumnya hingga berpuluh tahun kemudian anak negeri akan tetap ingat. Saya
ingin menjadikan penghukuman itu sebagai peringatan dan pelajaran bagi kaum
Brahmana khususnya, anak negeri umumnya.
Mpu Narayana : Mereka pantas dicincang!
Kertajaya : Lebih dari itu. Bayangkan, mereka berkomplot dengan perampok dan membunuh
Tunggul Ametung, bawahanku yang baik itu.
Mpu Aditya : Lalu mereka menyatakan berdirinya kerajaan baru. Saya masih sukar untuk percaya,
bahwa ini benar-benar terjadi.
Mpu Narayana : Kita hanya bisa percaya kalau mereka sinting.
Kertajaya : Mereka bermain-main dengan mendorong roda sejarah. Disangka mereka akan
bebas. Mereka akan tergilas sendiri.
...........................................
Tugas:
1) Tulislah naskah drama satu babak dengan tema “Kenakalan Remaja”
2) Ikuti langkah-langkah dan kaidah-kaidah penulisan naskah drama di atas. Misalnya, setelah
menentukan tema menciptakan latar (setting), langkah berikutnya
3) menentukan tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa. Selanjutnya,
4) menciptakan watak setiap tokoh dengan memberikan karakter yang berbeda sehingga
memunculkan konflik. Setelah konflik terjadi, alur cerita akan terbentuk.
5) Sampaikan pesan atau amanat yang berisi nilai-nilai kehidupan yang sangat berguna bagi
pembaca atau penonton melalui percakapan atau perilaku para tokohnya. Sertai naskah drama
dengan teks samping yang berguna sebagai petunjuk bagi pemeran. Teks samping berisi segala
sesuatu yang harus dilakukan ketika naskah drama dipentaskan. Teks samping ditulis dengan
huruf miring dan atau dalam tanda kurung
(RPP)
I IDENTITAS
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Lubuak Aluang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VIII/
Jumlah Pertemuan : 2 X Pertemuan ( 2 x 40 menit)
II STANDAR KOMPETENSI
8. Mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis naskah drama
B. Afektif
1. Siswa dapat memberikan komentar terhadap naskah drama satu babak yang ditulis
temannya
2. Siswa dapat menghargai pendapat temannya dalam menulis naskah drama satu babak
3. Siswa dapat memberikan alasan dalam mengomentari naskah drama yang ditulis
temannya
C. Psikomotor
1. Siswa membaca LKS yang berhubungan dengan drama
2. Siswa mampu menjelaskan hal yang perlu diperhatikan dalam menulis naskah drama
3. Siswa mampu menjelaskan langkah menulis naskah drama satu babak dengan
memperhatikan kaidah penulisan naskah drama
Prinsip : naskah drama merupakan cerita berupa dialog-dialog antar tokoh dari satu adegan
ke adegan berikutnya. Naskah drama yang baik akan mudah dipahami petunjuk-petunjuk
teknisnya serta penanda-penanda ekspresi dalam setiap dialognya. Karena begitu besar
pengaruh naskah dalam menyukseskan pentas drama.
Prosedur : dalam menulis naskah drama, hal yang diperhatikan adalah Konflik dalam
cerita. Konflik yaitu berupa pertentangan antara dua kekuatan (dua tokoh) atau berupa
konflik batin karena adanya dua keinginan atau lebih yang bertentangan dan menguasai
diri seseorang sehingga mempengaruhi tingkah laku.
Konflik dalam cerita dapat berupa konflik dengan diri sendiri, konflik dengan orang lain,
dan konflik dengan Tuhan/kekuatan gaib, atau konflik dengan kekuatan alam. Alur dalam
cerita harus mengandung salah satu atau beberapa jenis konflik tersebut untuk membangun
ceritanya. Konflik-konflik tersebut diwujudkan dalam lakuan dan dialog.
PERTEMUAN KEDUA
A. PENDAHULUAN (± 10 menit)
C. PENUTUP
Penutup
Bersama-sama dengan peserta didik, membuat simpulan
mengenai membuat sinopsis novel remaja
Melakukan penilaian dan/ refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan.
Tugas:
Seluruh tugas hari ini silahkan dikumpul dan hasil kerja siswa
an diberikan pada pertemuan berikutnya
Sumber Belajar
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetesi Teknik Bentuk Instrument
penilaian penilaian
1. Mampu menulis kreatif naskah drama Proses/ Tulis 1. Tulislah naskah drama satu
satu babak dengan memperhatikan Uraian Tugas babak dengan
kaidah penulisan naskah drama Objektif kelompok memperhatikan kaidah
2. Mampu menyusun kerangka naskah penulisan naksah drama
drama satu babak berdasarkan kaidah 2. Susunlah kerangka naskah
yang ada drama satu babak!
Mengetahui,
Kepala SMP N 1 Lubuk Alung Guru Mata Pelajaran
Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran :..................................................................................................
Kelas/Semester:....................................................................................................
Tahun Ajaran :....................................................................................................
Waktu Pengamatan: ............................................................................................
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan
santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
BAHAN AJAR
Naskah drama merupakan cerita berupa dialog-dialog antar tokoh dari satu adegan ke adegan
berikutnya. Naskah drama yang baik akan mudah dipahami petunjuk-petunjuk teknisnya serta
penanda-penanda ekspresi dalam setiap dialognya. Karena begitu besar pengaruh naskah dalam
menyukseskan pentas drama.
a. Menentukan Tema
b. Mendata Satuan Peristiwa
c. Menyusun Satuan Peristiwa
d. Menyusun Kerangka Cerita
e. Mengembangkan Kerangka Cerita Menjadi Naskah Drama Satu Babak
TEKNIK PEMBUATAN KERANGKA CERITA
1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan adalah bagian yang menjelaskan tema yang akan diterangkan pada
karya tulis tersebut secara padat, jelas, dan ringkas kepada para pembaca.
Contoh:
Pada tanggal 12 Mei 2007 lalu aku dan teman-teman mengikuti ujian akhir sekolah
berstandar nasional di SD Negeri 345, Jakarta. Ujian itu berlangsung selama tujuh hari,
dari hari Senin hingga Jumat. Sekarang aku dan teman-teman sedang menunggu
pengumuman kelulusan itu.
2. Puncak/Klimaks.
Bagian klimaks adalah bagian yang memunculkan konflik cerita yang terjadi di antara
tokoh-tokoh. Kejadian dalam konflik bisa bermacam-macam bentuknya mulai dari yang
ringan sampai yang rumit.
Contoh:
Kami tak sabar ingin mengetahui hasil ujian tersebut. Hal ini wajar karena
pengumuman hasil ujian tersebut masih lama, kira-kira tanggal 26 Juni 2007. Meskipun
aku dan teman-teman sudah berusaha sebaik mungkin mempersiapkan diri untuk
menghadapi ujian tersebut, tetap saja kami merasa tidak tenang. Kami hanya bisa berdoa
dan berserah diri kepada-Nya.
3. Penyelesaian
Bagian Penyelesaian adalah bagian yang berisi jawaban penyelesaian dari konflik dalam
cerita. Kesimpulan akhir cerita bisa berakhir bahagia dan bisa juga berakhir tragis.
Contoh:
Hingga hari yang dinantikan itu pun tiba. Pagi itu, 26 Juni 2007, aku terus memohon
kepada-Nya agar aku dan teman-temanku lulus dari SD. Oh, betapa senangnya hatiku
karena aku lulus ujian, juga teman-temanku.
Anton tampak berwajah kusut hari minggu itu, segera lari ke sekolah sesudah mendengar berita
dari Wilar bahwa majalah dinding dibreidel oleh Kepala Sekolah gara-gara Trisno karikaturis,
mengejek Pak Kusno, Guru Karate
Anton : Kardi
Kardi : Ya!
Anton : Kau ada waktu nanti sore?
Kardi : Ada apa, sih?
Anton : Aku perlu bantuanmu. Menyusun surat protes itu.
Rini : Kurasa tak ada gunanya, kita protes. Kita sudah kalah. Bagi kita, Kepala Sekolah kita bukan
guru lagi. Bukan pendidik. Ia berlagak penguasa.
Kardi : Itu tafsiranmu, Rin. Menurut dia, tindakannya mendidik.
Anton : Mendidik, tetapi mendidik pemberontak. Bukan mendidik anak-anaknya sendiri.
Kardi : Masa begitu?
Anton : Kalau mendidik anaknya sendiri, kan tidak begitu caranya.
Kardi : Tentu saja tidak. Ia bertindak, dengan caranya sendiri.
Rini : Sudahlah. Kalau kalian menurut aku, sebaiknya kita protes diam. Kita mogok. Nanti kalau
sekolah kita tutup tahun, kita semua diam. Mau apa Pak Kepala Sekolah itu, kalau kita diam.
Tenaga inti masuk staf redaksi semua.
Anton : Tapi masih ada satu bahaya.
Rini : Bahaya?
Kardi : Nasib Trisno, karikaturis kita itu?
Anton : Bisa jadi dia akan celaka.
Rini : Lalu?
Anton : Kita harus selesaikan masalah ini.
Rini : Caranya?
Anton : Kita harus buka front terbuka.
Kardi : Itu tidak taktis, Bung!
Anton : Habis kalau kita main gerilya kita kalah. Dia masih bisa main tangan besi lewat wali
kelas.
Kardi : Baik. Tapi front terbuka juga berbahaya.
Rini : Orang luar bisa tahu. Sekolah cemar.
Kardi : Betul.
Anton : Apakah sudah tak ada jalan keluar lagi? Kita mati kutu?
Kardi : Ada. Tapi jangan grusa-grusu. Kita harus ingat, ini bukan perlawanan melawan musuh. Kita
berhadapan dengan orang tua kita sendiri, di rumah sendiri. Jadi jangan asal membakar rumah, kalau
marah.
Anton : Baik filsuf! Apa rencanamu.
(Trisno masuk, nafasnya terengah-engah. Peluhnya berlelehan).
Rini : Engkau dari mana Tris?
Anton : Dari rumah Pak Kepala Sekolah?
Kardi : Dari rumah Pak Kepala Sekolah kita? Kau dimarahi?
Trisno : Huuuhh. Disemprot ludah pagi hari.
Rini : Mau apa kau ke sana? Kan tak dipanggil?
Anton : Engkau goblok Tris. Masa pagi-pagi ke sana.
Kardi : Sebaiknya engkau tidak ke sana sebelum berembug dengan kita.
Rini : Haaah. Individualisme itu coba dikurangi. Kita kan merupakan tim.
Anton : Engkau memang selalu begitu tiap kali.
Trisno : Belum tahu sudah nyemprot.
Kardi : Pak Kepala ke rumahmu?
Trisno : Ya. Terus aku mau rembugan bagaimana dengan kalian? Belum bisa bernafas sudah dicekik.
Kok suruh rembugan dulu.
Rini : Ibumu tahu?
Trisno : Untung mereka ke gereja pagi.
Anton : Terus?
Trisno : Pokoknya aku didesak, ide itu ide siapa. Sudah dapat izin dari kau apa belum?
Anton : Jawabmu?
Trisno : Aku katakan itu ide itu ideee …..
Anton : Ide Anton …..
Trisno : Ide Albertus Trisno sang pelukis! Dengan?
Rini : Tapi, kau bilang sudah ada persetujuan dari pemimpin redaksi?
Trisno : Tidak, Rin.
Anton : Kau bilang apa?
Trisno : Aku bilang bahwa tanpa sepengetahuan Anton, aku pasang karikatur itu. Sepenuhnya,
tanggung jawab saya. Dengar?
Kardi : Edaaan. Pahlawan ini benar?
Rini : Ooooo, hebat kau Tris, bahagialah Yayuk yang punya kekasih macam kau.
Trisno : Ah, Rin, nanti aku tidak bisa tidur kau bilang Yayuk pacarku.
Anton : Kenapa kau bilang begitu. Kau menghina aku, Tris? Aku yang suruh engkau melukis itu. Aku
penanggung jawabnya. Akulah yang mesti digantung ….. bukan kau.
Kardi : Lho. Lho, sabar, sabar, sabar.
Anton : Ayo, kau mesti ralat pernyataan itu.
Trisno : Begini Ton, maksudku, agar kau …..
Anton : Tidak ….. aku tidak butuh perlindunganmu. Aku mesti digantung, bukan kau.
Trisno : Begini Ton, maksudku, bahwa aku telah …..
Anton : Sudah! Aku tahu, kau berlagak pahlawan, agar orang-orang menaruh perhatian padamu,
sehingga dengan demikian kau …..
Rini : Anton! Ini apa. Ini apa?
Kardi : Anton. Sabar. Kau mau bunuh diri apa bagaimana. Mana sedang gawat malah bertengkar
sendiri
Rini : Ayo dong Laaar, mana dia. Kau ini ngejek!
Anton : Kau bertemu dia, pagi ini?
Wilar : Dia mau!
Anton : Mau.
Rini : Mau?
Wilar : Jelas. Malah dia berkata begini. Aku wali kelas kalian. Aku ikut bertanggung jawab atas
perbuatan kalian terhadap Pak Kusno itu. Tapi, kalian tak boleh bertindak sendiri. Diam saja.
Aku yang akan maju ke Bapak Kepala Sekolah. Aku akan menjelaskan, bahwa Pak Kusno
memang kurang beres. Tapi kalau kalian berbuat dan bertindak sendiri-sendiri main corat-
coret, atau membikin onar, kalian akan kulaporkan ke Polisi …..
Rini : Pak Lukas memang guru sejati. Mau melibatkan diri dengan problem anak anaknya. Dia
sungguh seperti bapakku sendiri.
Anton : Dia seorang bapak yang melindungi, sifatnya lembut seperti seorang ibu …..
Trisno : Bagaimana kalau dia kita juluki, Pak Lukas sang penyelamat…..
Semua : Setujuuuuuuu!
Kardi : (Termenung)
Rini : Ada apa filsuf?
Kardi : Sekarang sampailah kesimpulan tentang renungan-renunganku selama ini …..
Anton : Waaahhhh!
Rini : Renungan apa Di?
Trisno : Renungan apa lagi …..?
Kardi : Bahwa….. bahwa kreativitas, ternyata ….. ternyata, membutuhkan perlindungan.
Tugas
1. Siapakah yang bertentangan (berkonflik) dalam contoh drama di atas!
2. Mengapa para tokoh itu bertentangan?
3. dari contoh naskah drama di atas, tulislah naskah drama satu babak dengan memperhatikan kaidah
penulisan naskah drama!
4 . Susunlah kerangka naskah drama satu babak berdasarkan kaidah yang sudah ada!