A. Identitas Modul
B. Capaian Pembelajaran
1. Menyimak
Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan,
pandangan, arahan, atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai tipe teks dalam bentuk monolog,
dialog, dialog, dan gelar wicara.
3. Menulis
Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk
berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kretaif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi. Peserta
didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional dunia kerja. Peserta didik
mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik
mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital
D. KOMPONEN INTI
i. Tujuan pembelajaran:
1. Mengevaluasi informasi yang tidak akurat dan biasa dalam laporan hasil observasi dengan
kritis dan reflektif. Memahami dan menganalisis gagasan dalam laporan hasil observasi dengan
krtitis dan reflektif
2. Memahami informasi pada teks laporan dan menilai akurasi serta kualitas data dalam laporan
hasil observasi menggunakan informasi pada teks eksplanasi sebagai pembanding
3. Menulis informasi dalam bentuk laporan hasil observasi secara logis dan etis dan mengubah
laporan hasil observasi ke dalam format kreatif yang dapat dipubliskan di media cetak dan
elektronik
4. Mempresentasikan laporan hasil observasi dengan runtut dan menggunakan intonasi yang tepat
Pertemuan ke-4
Kegiatan 1. Peserta didik merespon salam dan berdoa. 40’
Awal 2. Peserta didik merespon yang disampaikan pendidik dan
mempersiapkan diri untuk belajar.
3. Peserta didik menerima informasi tentang materi dan tujuan yang
akan dipelajari serta kegiatan yang akan dipelajari.
4. Peserta didik menerima informasi tentang langkah kegiatan yang
akan dilakukan.
Kegiatan 1. Peserta didik menerima materi dan penjelasan tentang apa yang 110
Inti harus mereka kerjakan dalam pertemuan kali ini. ’
2. Peserta didik diminta menulis sistematika laporan hasil observasi
3. Peserta didik mampu menggunakan intonasi yang baik saat
presentasi didepan kelas
4. Peserta didik dan guru saling tanya jawab mengenai materi
Penutup 1. Pendidik memberikan apresiasi pada hasil kerja Peserta didik. 10’
2. Peserta didik dan pendidik menyimpulkan pembelajaran.
3. Pendidik menutup pembelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan:
Kalian mampu mengidentifikasi laporan hasil observasi dengan kritis , cermat, dan semangat agar
dapat melatih kemampuan terhadap lingkungan sekitarnya sehingga menjadi pribadi yang peka
dan peduli terhadap lingkungan dan sesama.
B. Uraian Materi
Laporan hasil observasi merupakan hasil kegiatan pengamatan berdasarkan fakta dan data.
Laporan hasil observasi terbagi menjadi tiga kategori umum, yaitu fenomena alam, peristiwa
budaya, dan kondisi sosial. Fenomena alam meliputi hewan, tumbuhan, dan keadaan lingkungan.
Peristiwa budaya meliputi bahasa, seni, dan adat istiadat. Terakhir, kondisi sosial meliputi
transportasi, hukum, dan pendidikan.
Saat ini dunia pendidikan tengah menghadapi masalah yang cukup sulit, di antaranya
kurikulum 2013 belum dipahami sepenuhnya. Tambahan lagi, konsep Menteri Pendidikan yang
baru, Nadiem Makarim, tentang Indonesia merdeka belajar. Kemudian, muncul lagi kurikulum
penyederhanaan dalam kondisi darurat. Hal ini juga membuat para guru makin gamang tentang
pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik. Permasalahan- permasalahan tersebut
merupakan tantangan bagi para guru untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Kini, tantangan para guru bertambah lagi dengan wabah COVID-19 (Corona Virus
Disease 2019) yang tak kunjung usai. COVID-19 merupakan bencana nasional yang telah
ditetapkan oleh pemerintah karena penyebaran virusnya sangat cepat dan menyebabkan
kematian. Pemerintah berusaha menghambat penyebaran COVID-19 ini dengan mengimbau
masyarakat untuk melakukan physical distancing serta bekerja/ belajar/ beribadah dari rumah.
Situasi ini merupakan hal baru bagi masyarakat, terutama para guru, orang tua, dan
peserta didik. Di sini para guru dituntut untuk tetap dapat memberikan pembelajaran kepada
peserta didik dengan melalui online. Padahal, para guru tersebut terbagi atas tiga golongan, yaitu
golongan guru literat IT, golongan guru aliterat IT, dan golongan guru Iliterat IT.
Pertama, guru literat IT adalah guru yang mampu mengetahui berbagai bentuk media dan
etika dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Kemampuan memahami teknologi
untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Guru-guru ini tentunya sudah
terbiasa dalam membelajarkan peserta didiknya dengan menggunakan media internet.
Pembelajaran secara online bagi mereka bukan hal yang luar biasa.
Kedua, guru aliterat IT adalah guru yang tahu IT dan paham IT, tetapi jarang atau tidak
memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran kepada peserta didik. Guru-guru ini hanya
terpaku dalam pembelajaran di dalam kelas. Penggunaan internet pun hampir jarang
dilakukan.
Ketiga, guru iliterat IT adalah guru yang buta IT. Guru tersebut tidak mampu
memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Guru-guru ini masih menggunakan metode dan
media model lama. Mereka sama sekali tidak pernah menggunakan teknologi. Hal ini
kemungkinan fasilitas sarana dan prasananya yang tidak ada.
Ketiga golongan guru inilah kenyataan yang berada di lapangan. Para guru ini yang akan
menghadapi para peserta didik. Dengan kondisi ini, dampak dunia pendidikan sangat terasa.
Bukan hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Dunia pendidikan, organisasi pendidikan,
keilmuan, dan kebudayaan PBB Unesco menyebut hampir 300 juta siswa di seluruh dunia
terganggu sekolahnya dan terancam hak-hak pendidikan mereka di masa depan. Bahkan, di
Indonesia Kemendikbud memutuskan untuk membatalkan Ujian Nasional 2020.
Pembelajaran pun dilakukan di rumah.
Para guru diminta untuk membuat rencana pembelajaran. Hal ini bukanlah hal mudah
untuk mengubah kebiasaan mengajar di depan kelas dengan mengajar virtual tidak gampang.
Bukan hanya guru yang harus beradaptasi dengan kondisi ini, melainkan orang tua dan peserta
didik juga harus beradaptasi. Orang tua harus siap mendampingi anaknya belajar di rumah.
Awalnya menyenangkan bagi siswa tertentu, tetapi akan membosankan jika terlalu lama. Orang
tua mulai kerepotan mendampingi anaknya karena mereka juga memiliki aktivitas lain yang
berbarengan dengan kegiatan itu. Pembelajaran tidak lagi menyenangkan bagi peserta didik,
tetapi sebaliknya, mereka jenuh dan bosan. Mereka rindu ke sekolah.
Akan tetapi, pandemi ini dapat diambil manfaatnya, yaitu kesiapan guru dalam kondisi
apapun dan kreativitas guru dalam pembelajarannya kepada peserta didik. Guru-guru diharapkan
tidak hanya memberikan tugas dan tugas kepada peserta didik sehingga membuat mereka stres.
Guru juga harus dapat mengubah kebiasaannya dalam mengajar. Sebelumnya, guru terbiasa mulai
mengajar dari konten kemudian proses. Karena kondisi ini, pembelajaran pun harus disesuaikan.
Guru harus terbiasa mulai mengajar dari proses baru kemudian kontennya. Hal ini membutuhkan
pelatihan untuk para guru. Selain itu, guru harus siap membuka dirinya terhadap kemajuan
teknologi demi kepentingan dan kemajuan peserta didik serta pendidikan di Indonesia.
Laporan hasil observasi tersebut merupakan hasil pengamatan yang dialami penulis. Penulis
dalam hal ini seorang guru maka ia pun melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan
profesinya.
Laporan hasil observasi tersebut hampir sama dengan teks deskripsi, seperti yang sudah pernah
kalian pelajari sebelumnya di SMP. Jika dicermati sekali dengan baik, terdapat beberapa
perbedaannya. Kalian masih ingat tujuan dari teks deskripsi? iya benar. Tujuan teks deskripsi adalah
mengajak pembaca seolah-olah dapat merasakan langsung apa yang sedang dijelaskan dalam teks
tersebut. Adapun tujuan laporan hasil observasi berdasarkan hasil baca kalian terhadap teks tersebut
adalah memberikan informasi secara objektif dan faktual yang ada di lapangan sesuai hasil
pengamatan yang didapatkan penulis. Tujuan lainnya, yaitu memberikan informasi terbaru,
mengatasi suatu persoalan, untuk mengambil keputusan yang lebih efektif. untuk melakukan
pengawasan dan/atau perbaikan, dan untuk mengetahui perkembangan suatu permasalahan.
a) Dapatkah kalian menemukan ciri khas dari teks laporan hasil observasi berdasarkan teks
“Pembelajaran pada Masa COVID-19”?
Contoh:
Mewabahnya COVID-19 (Corona Virus Disease 2019). COVID-19 merupakan bencana
nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena penyebaran virusnya sangat cepat dan
menyebabkan kematian. Pemerintah berusaha menghambat penyebaran COVID-19 ini dengan
mengimbau masyarakat untuk melakukan physical distancing serta bekerja/ belajar/ beribadah
dari rumah. Situasi ini merupakan hal baru bagi masyarakat, terutama para guru, orang tua,
dan peserta didik. Di sini para guru dituntut untuk tetap dapat memberikan pembelajaran
kepada peserta didik dengan melalui online. Padahal, para guru tersebut terbagi atas tiga
golongan, yaitu golongan guru literat IT, golongan guru aliterat IT, dan golongan guru Iliterat
IT.
Laporan hasil observasi termasuk ke dalam ragam teks berbasis fakta. Hai-hal yang
disampaikan di dalamnya haruslah faktual. Seperti teks laporan hasil observasi yang berjudul
”Pembelajaran pada Masa COVID-19”, di dalamnya disajikan fakta bahwa kendala guru menyikapi
pembelajaran dengan mewabahnya COVID-19 (Corona Virus Disease 2019).
Dalam laporan hasil observasi dipaparkan tidak hanya perihal pembelajaran atau wabah
covid- 19, tetapi dapat juga tentang objek-objek yang bersifat umum lainnya, seperti kurikulum,
bahaya coronavirus, dampak coronavirus terhadap pembelajaran, baik dari peserta didik, guru,
maupun orang tua. Cara pengumpulan faktanya dapat dilakukan dengan menggunakan sejumlah
referensi lain, pengamatan biasa, ataupun media cetak atau internet. Dengan cara tersebut, suatu
objek dapat digambarkan dengan kata-kata secara jelas sehingga pembaca dapat memperoleh
gambaran umum tentang objek tersebut, baik itu berupa suasana, kondisi, atau pelaksanaan suatu
kegiatan ataupun yang lainnya. Wujud teksnya dapat berupa artikel, makalah, ataupun laporan
penelitian.
Adapun posisinya dalam suatu laporan, laporan observasi terdapat dua jenis, yaitu pertama
berdasarkan pengamatan tentang suatu objek ataupun fenomena berfungsi untuk memberikan
wawasan ataupun pengetahuan; memberitahukan kepada pihak berwenang atau terkait suatu fakta-
fakta yang ada di dalamnya. Selanjutnya, fakta-fakta tersebut dapat dijadikan sebagai dasar
penyusunan kebijakan. Contohnya dari teks laporan hasil observasi kerusakan lingkungan; fakta-
fakta yang ada di dalamnya dapat dijadikan dasar bagi pihak-pihak terkait untuk melakukan
sejumlah tindakan untuk mengatasi persoalan tersebut.
Kedua, laporan observasi tentang suatu kegiatan, perjalanan, penelitian lapangan, penelitian
laboratorium, dan sejenisnya berfungsi sebagai sebuah bentuk pertanggungiawaban atas suatu
kegiatan yang dilaksanakan penulisnya. Dengan laporan tersebut penulis harus memaparkan
berbagai hal yang telah dilakukan. Demikian halnya dengan laporan hasil observasi, penulis harus
menjelaskan kegiatan-kegiatan penting yang telah dilakukan selama melakukan observasi atas
objek tertentu beserta hasil-hasilnya. Dengan demikian, teks laporan hasil observasi secara umum
berfungsi sebagai alat pendokumentasian suatu objek atau suatu kegiatan.
C. Rangkuman Materi
1. Laporan observasi merupakan penyampaian suatu kegiatan yang diamati secara cermat
sesuai dengan data dan fakta.
2. Laporan hasil observasi bukan berdasarkan imajinasi atau rekayasa.
3. Hal ini menegaskan bahwa bahwa laporan hasil observasi adalah sesuatu yang sudah
terjadi.
4. Ciri-ciri laporan hasil observasi (a) mengandung fakta, (b) bersifat objektif, (c) ditulis
lengkap dan menyeluruh, (d) bersifat kekinian/terbaru, (e) menambah pengetahuan dan
wawasan pembacanya.
5. Fungsi laporan hasil observasi pada posisinya ada dua, yaitu berdasarkan pengamatan
objek dan pengamatan kegiatan.
6. Secara umum laporan hasil observasil berfungsi sebagai alat pendokumentasian suatu
objek atau suatu kegiatan.
7. Gagasan pokok setiap paragraf diperlukan untuk menyusun ringkasan laporan hasil
observasi dengan menggunakan kata penghubung (konjungsi) yang tepat.
D. Penugasan Mandiri
Untuk membantu kalian memahami teks laporan hasi observasi “Pembelajaran pada Masa
Covid-19”, kerjakan tugas-tugas berikut!
1. Buatlah pertanyaan terkait isi laporan, seperti,
a. Informasi apa saja yang disampaikan dalam teks tersebut?
b. Mengapa dunia pendidikan menghadapi masalah sulit?
c. Jelaskan sebab-sebabnya!
d. Dampak apa saja yang terjadi akibat wabah pandemi covid-19?
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan singkat dan jelas!
3. Mengapa teks tersebut digolongkan teks laporan hasil observasi?
E. Latihan Soal
1. Cermati teks laporan hasil observasi berikut!
Kelinci
Kelinci merupakan salah satu termasuk hewan mamalia dari keluarga leporidae. Hewan kelinci ini
bisa ditemui dengan mudah diberbagai daerah di muka
bumi. Dahulu kelinci sendiri merupakan hewan yang
sangat liar yang hidupnya di Afrika sampai kebagian
Eropa. Sampai saat ini, secara
umum kelinci sendiri dibagi menjadi dua yakni kelinci liar
atau bebas, serta kelinci peliharaan.
Adapun, makanan untuk kelinci identik memakan sayuran wortel. Namun setelah dilakukan observasi,
faktanya kelinci juga dapat diberi pakan sayur-sayuran hijau, biji-bijian, umbi-umbian serta ampas
tahu. Setelah diteliti juga, daging kelinci sendiri bisa digunakan sebagai obat yang bisa menyembuhkan
penyakit asma
Berdasarkan teks tersebut, isilah identifikasikan isi laporan dengan mengisi tabel berikut!
2. Bersifat objektif
Bersifat
kekinian/terbaru
4.
5. Menambah
pengetahuan dan
wawasan
2. Cermati gambar berikut!
https://pic.idokeren.com/2020/05/gambar-corona-kartun.html
2. Gejala apa saja yang ditunjukkan untuk mendeteksi penderita virus ini?
4. Apa yang terjadi jika vaksin covid-19 belum tersedia juga sampai saat ini?
5. Bagaimana usaha pemerintah agar tidak semakin banyak korban akibat covid-19 ini!
6. Sudah layakkah jika gambar tersebut termasuk salah laporan hasil observasi bentuk lain?
Jelaskan menurut pendapatmu!
Kunci Jawaban
Latihan 1
Pertanyaan Jawaban
Apakah covid-19 itu Penyakit yang disebabkan oleh coronavirus jenis baru
Gejala apa saja yang demam, batuk pilek, letih dan lesu, sakit tenggorokan, gangguan
ditunjukkan untuk (sesak) pernapasan
mendeteksi penderita virus
ini?
Bagaimana cara • melalui droplets atau tetesan cairan yang berasal dari batuk dan
penularannya! bersin
• akibat dari sentuhan langsung dan berjabat tangan.
• menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya,
setelah itu tangan menyentuh mulut, hidung, mata sebelum
mencuci tangan.
Apa yang terjadi jika vaksin Jawaban bervariasi yang penting logis (masuk akal), misalnya:
covid-19 belum tersedia juga • Masyarakat Indonesia akan semakin banyak yang terpapar
sampai saat ini? akibat virus ini bahkan sampai dengan kematian.
• Masyarakat tidak peduli lagi akan virus ini dan pasrah.
• Kehidupan akan lama berjalan normal dan akan semakin banyak
yang menderita bukan hanya karena covid-19, melainkan penyebab
yang lain, seperti putus asa karena tidak punya pekerjaan.
Keterangan Skor
Jawaban lengkap dan semuanya benar dan sesuai dengan kunci 2
Jawaban kurang lengkap dan hanya beberapa kalimat yang sesuai kunci. 1
Jawaban salah 0
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini diharapkan:
Kalian mampu mengidentifikasi struktur laporan hasil observasi dengan kritis, cermati, dan
semangat agar dapat menafsirkan laporan hasil observasi berdasarkan strukturnya dengan baik
dan benar sehingga dapat menyusun ringkasan yang sesuai dan memberikan
informasi/pengetahuan yang baru.
B. Uraian Materi
Pada kegiatan pembelajaran kali ini, kalian akan mengidentifikasi struktur laporan hasil
observasi kemudian menyusun ringkasan dengan bantuan menentukan gagasan-gagasan
pokok tiap paragrafnya.
Sebagai latihan untuk mengidentifikasi, kalian dapat mencermati laporan hasil observasi yang
terdapat pada kegiatan pembelajaran sebelumnya, yaitu “Pembelajaran pada Masa Covid-19”.
Hal ini dilakukan agar kalian benar-benar memahami karakteristik dari laporan hasil observasi.
Saat ini dunia pendidikan tengah menghadapi masalah yang cukup sulit, di antaranya
kurikulum 2013 belum dipahami sepenuhnya. Tambahan lagi, konsep Menteri Pendidikan yang
baru, Nadiem Makarim, tentang Indonesia merdeka belajar. Kemudian, muncul lagi kurikulum
penyederhanaan dalam kondisi darurat. Hal ini juga membuat para guru makin gamang tentang
pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik. Permasalahan- permasalahan tersebut
merupakan tantangan bagi para guru untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Kini, tantangan para guru bertambah lagi dengan wabah COVID-19 (Corona Virus
Disease 2019) yang tak kunjung usai. COVID-19 merupakan bencana nasional yang telah
ditetapkan oleh pemerintah karena penyebaran virusnya sangat cepat dan menyebabkan
kematian. Pemerintah berusaha menghambat penyebaran COVID-19 ini dengan mengimbau
masyarakat untuk melakukan physical distancing serta bekerja/ belajar/ beribadah dari rumah.
Situasi ini merupakan hal baru bagi masyarakat, terutama para guru, orang tua, dan
peserta didik. Di sini para guru dituntut untuk tetap dapat memberikan pembelajaran kepada
peserta didik dengan melalui online. Padahal, para guru tersebut terbagi atas tiga golongan, yaitu
golongan guru literat IT, golongan guru aliterat IT, dan golongan guru Iliterat IT.
Pertama, guru literat IT adalah guru yang mampu mengetahui berbagai bentuk media dan
etika dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Kemampuan memahami teknologi
untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Guru-guru ini
tentunya sudah terbiasa dalam membelajarkan peserta didiknya dengan menggunakan media
internet. Pembelajaran secara online bagi mereka bukan hal yang luar biasa.
Kedua, guru aliterat IT adalah guru yang tahu IT dan paham IT, tetapi jarang atau tidak
memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran kepada peserta didik. Guru-guru ini hanya terpaku
dalam pembelajaran di dalam kelas. Penggunaan internet pun hampir jarang dilakukan.
Ketiga, guru iliterat IT adalah guru yang buta IT. Guru tersebut tidak mampu
memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Guru-guru ini masih menggunakan metode dan
media model lama. Mereka sama sekali tidak pernah menggunakan teknologi. Hal ini
kemungkinan fasilitas sarana dan prasananya yang tidak ada.
Ketiga golongan guru inilah kenyataan yang berada di lapangan. Para guru ini yang akan
menghadapi para peserta didik. Dengan kondisi ini, dampak dunia pendidikan sangat terasa.
Bukan hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Dunia pendidikan, organisasi pendidikan,
keilmuan, dan kebudayaan PBB Unesco menyebut hampir 300 juta siswa di seluruh dunia
terganggu sekolahnya dan terancam hak-hak pendidikan mereka di masa depan. Bahkan, di
Indonesia Kemendikbud memutuskan untuk membatalkan Ujian Nasional 2020.
Pembelajaran pun dilakukan di rumah.
Para guru diminta untuk membuat rencana pembelajaran. Hal ini bukanlah hal mudah
untuk mengubah kebiasaan mengajar di depan kelas dengan mengajar virtual tidak gampang.
Bukan hanya guru yang harus beradaptasi dengan kondisi ini, melainkan orang tua dan peserta
didik juga harus beradaptasi. Orang tua harus siap mendampingi anaknya belajar di rumah.
Awalnya menyenangkan bagi siswa tertentu, tetapi akan membosankan jika terlalu lama. Orang
tua mulai kerepotan mendampingi anaknya karena mereka juga memiliki aktivitas lain yang
berbarengan dengan kegiatan itu. Pembelajaran tidak lagi menyenangkan bagi peserta didik,
tetapi sebaliknya, mereka jenuh dan bosan. Mereka rindu ke sekolah.
Akan tetapi, pandemi ini dapat diambil manfaatnya, yaitu kesiapan guru dalam kondisi
apapun dan kreativitas guru dalam pembelajarannya kepada peserta didik. Guru-guru diharapkan
tidak hanya memberikan tugas dan tugas kepada peserta didik sehingga membuat mereka stres.
Guru juga harus dapat mengubah kebiasaannya dalam mengajar. Sebelumnya, guru terbiasa mulai
mengajar dari konten kemudian proses. Karena kondisi ini, pembelajaran pun harus disesuaikan.
Guru harus terbiasa mulai mengajar dari proses baru kemudian kontennya. Hal ini membutuhkan
pelatihan untuk para guru. Selain itu, guru harus siap membuka dirinya terhadap kemajuan
teknologi demi kepentingan dan kemajuan peserta didik serta pendidikan di Indonesia.
Berdasarkan teks laporan hasil observari tersebut, bagian-bagian laporan observasi sebagai
berikut:
Paragraf Kutipan Penjelasan Struktur
Saat ini dunia pendidikan Berisi pernyataan Pernyataan
tengah menghadapi masalah bahwa Indonesia sedang umum/Definisi
yang cukup sulit, di menghadapi masalah Umum
1 antaranya kurikulum 2013 yang cukup sulit:
belum dipahami sepenuhnya. • Kurikulum
Tambahan lagi, konsep 2013 belum
Menteri Pendidikan dipahami
yang sepenuhnya
baru, Nadiem Makarim, • konsep
tentang Indonesia merdeka merdeka belajar
belajar. Kemudian, muncul • Kurikulum
lagi kurikulum penyederhanaan
penyederhanaan dalam kondisi darurat.
kondisi darurat. Hal ini juga
membuat para guru makin
gamang tentang
pembelajaran yang akan
diberikan kepada peserta
didik. Permasalahan-
permasalahan tersebut
merupakan tantangan bagi
para guru untuk
meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia.
Kini, tantangan para guru Tantangan guru Pernyataan
bertambah lagi dengan bertambah: umum/Definisi
wabah COVID-19 (Corona • Wabah COVID- Umum
Virus Disease 2019) yang 19 tidak kunjung
tak kunjung usai. COVID-19 usai
merupakan bencana nasional • Definisi COVID-
yang telah ditetapkan oleh 19 sebagai
pemerintah karena bencana
2 penyebaran virusnya sangat nasional.
cepat dan menyebabkan • Usaha pemerintah
kematian. Pemerintah dalam menghambat
berusaha menghambat penyebaran COVID-
penyebaran COVID-19 ini 19.
dengan mengimbau
masyarakat untuk melakukan
physical distancing serta
bekerja/ belajar/ beribadah
dari rumah.
Situasi ini merupakan hal Situasi pandemi Pernyataan
baru bagi masyarakat, merupakan hal baru umum/Definisi
terutama para guru, orang bagi guru, peserta didik, Umum
tua, dan peserta didik. Di sini dan orang tua
para guru dituntut untuk tetap
3 dapat memberikan
pembelajaran kepada peserta
didik dengan melalui online.
Padahal, para guru tersebut
terbagi atas tiga golongan,
yaitu golongan guru literat
IT, golongan guru aliterat IT,
dan golongan guru Iliterat IT.
Pertama, guru literat IT Pengertian guru literat Aspek
adalah guru yang mampu IT dan deskripsinya tertentu/Deskripsi
4 mengetahui berbagai bentuk Bagian
media dan etika dalam
memanfaatkan
teknologi untuk pembelajaran.
Kemampuan memahami
teknologi untuk mencetak,
mempresentasikan, dan
mengakses internet. Guru-
guru ini tentunya sudah
terbiasa dalam
membelajarkan peserta
didiknya dengan
menggunakan media
internet. Pembelajaran secara
online bagi mereka bukan
hal yang luar biasa.
Kedua, guru aliterat IT Pengertian guru aliterat Aspek
adalah guru yang tahu IT dan IT dan deskripsinya tertentu/Deskripsi
paham IT, tetapi jarang atau Bagian
tidak memanfaatkan
5 teknologi dalam
pembelajaran kepada peserta
didik. Guru-guru ini hanya
terpaku dalam pembelajaran
di dalam kelas. Penggunaan
internet pun hampir jarang
dilakukan.
Ketiga, guru iliterat IT Pengertian guru iliterat Aspek
adalah guru yang buta IT. IT dan deskripsinya tertentu/Deskripsi
Guru tersebut tidak mampu Bagian
memanfaatkan teknologi
dalam pembelajaran. Guru-
6 guru ini masih
menggunakan metode dan
media model lama. Mereka
sama sekali tidak pernah
menggunakan teknologi.
Hal ini kemungkinan
fasilitas sarana dan
prasananya yang tidak ada.
Ketiga golongan guru inilah Simpulan ketiga Aspek
kenyataan yang berada di golongan guru yang tertentu/Deskripsi
lapangan. Para guru ini yang berada di lapangan pada Bagian
akan menghadapi para kenyataannya serta
peserta didik. Dengan dampaknya.
kondisi ini, dampak dunia
7 pendidikan sangat terasa.
Bukan hanya di Indonesia,
tetapi di seluruh dunia. Dunia
pendidikan, organisasi
pendidikan, keilmuan, dan
kebudayaan PBB Unesco
menyebut hampir 300 juta
siswa di seluruh dunia
terganggu sekolahnya
dan terancam hak-hak
pendidikan mereka di
masa
depan. Bahkan, di Indonesia
Kemendikbud memutuskan
untuk membatalkan Ujian
Nasional 2020.
Pembelajaran pun dilakukan
di rumah.
Para guru diminta untuk Menjelaskan Deskripsi Manfaat
membuat rencana pembelajaran yang
pembelajaran. Hal ini biasa berubah dengan
bukanlah hal mudah untuk penyesuaian kondisi.
mengubah kebiasaan
mengajar di depan kelas
dengan mengajar virtual
tidak gampang. Bukan hanya
guru yang harus beradaptasi
dengan kondisi ini,
melainkan orang tua dan
8 peserta didik juga harus
beradaptasi. Orang tua harus
siap mendampingi anaknya
belajar di rumah.
Awalnya menyenangkan
bagi siswa tertentu, tetapi
akan membosankan jika
terlalu lama. Orang tua mulai
kerepotan mendampingi
anaknya karena mereka juga
memiliki aktivitas lain yang
berbarengan dengan kegiatan
itu. Pembelajaran tidak lagi
menyenangkan bagi peserta
didik, tetapi sebaliknya,
mereka jenuh dan bosan.
Mereka rindu ke sekolah.
Akan tetapi, pandemi ini (jawaban berupa Deskripsi Manfaat
dapat diambil manfaatnya, pemamparan dibalik
yaitu kesiapan guru dalam pandemic ada
kondisi apapun dan manfaat yang dapat
kreativitas guru dalam dipetik.)
pembelajarannya kepada
peserta didik. Guru- guru
diharapkan tidak hanya
9 memberikan tugas dan tugas
kepada peserta didik sehingga
membuat mereka stres. Guru
juga harus dapat mengubah
kebiasaannya dalam
mengajar. Sebelumnya, guru
terbiasa mulai mengajar dari
konten kemudian proses.
Karena kondisi ini,
pembelajaran pun harus
disesuaikan. Guru harus
terbiasa mulai mengajar
dari proses baru kemudian
kontennya. Hal ini
membutuhkan pelatihan
untuk para guru. Selain itu,
guru harus siap membuka
dirinya terhadap kemajuan
teknologi demi kepentingan
dan kemajuan peserta didik
serta pendidikan di
Indonesia.
Selanjutnya, langkah terakhir untuk mengidentifikasi laporan hasil observasi adalah kalian
menyusun ringkasan. Untuk membuat ringkasan laporan hasil observasi agar lebih mudah ialah
kalian harus mengetahui gagasan pokok setiap paragraf yang disajikan. Kemudian, gagasan-
gagasan pokok itulah yang akan kalian rangkai menjadi sebuah paragraf dengan menggunakan
kata penghubung (konjungsi) yang tepat sebagai hasil ringkasan laporan hasil observasi.
9 Manfaat pandemi, yakni kesiapan guru dalam kondisi apapun dan kreativitas guru
dalam pembelajarannya kepada peserta didik
Ringkasan:
Dunia pendidikan tengah menghadapi masalah yang cukup sulit. Hal ini di antaranya wabah
COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) yang tak kunjung usai. Akibat kondisi ini, para
guru dituntut untuk tetap dapat memberikan pembelajaran kepada peserta didik dengan
melalui online. Pada kenyataannya, ada tiga golongan guru yang berada di lapangan, yaitu
guru literat IT, guru aliterat IT, dan guru iliterat IT. Ketiga golongan guru inilah dituntut
harus beradaptasi dengan kondisi pandemi, begitu juga orang tua dan peserta didik. Namun,
di balik wabah ini, terdapat manfaatnya, yakni kesiapan guru dalam
kondisi apapun dan kreativitas guru dalam pembelajarannya kepada peserta didik
MODUL AJAR
BAHASA INDONESIA KELAS X
A. Identitas
Satuan pendidikan : SMK Dwiwarna Medan
Kelas /Semester :X/1
Tema : Teks Anekdot
Fase :E
Pembelajaran ke- : 1-4
Alokasi waktu : 16 jp
B. Capaian Pembelajaran
a. Menyimak
peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan, atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai tipe teks dalam
bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.
b. Membaca dan memirsa
peserta didik mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau
pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi, dari teks
visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik
menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli,
empati, dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta
didik menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan
dengan isi teks.
c. Menulis
peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau pesan tertulis untuk
berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi.
Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional dunia kerja.
Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi
kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital.
d. Berbicara dan mempresentasikan
peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau
pesan untuk tujuan pengajuan usul, perumusan masalah dan solusi dalam bentuk monolog,
dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta mampu mengkreasi
ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik berkontribusi
lebih aktif dalam diskusi dengan mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi
dalam diskusi. Peserta didik mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan, dan
penghargaan secara aktif dalam bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal.
v. Pemahaman Bermakna:
Kemampuan memahami teks anekdot akan berkontribusi dalam mengembangkan kemampuan
dalam menilai berbagai informasi baik lisan maupun tulisan. Melatih untuk kritis dan kreatif dalam
mengkritik suatu permasalahan dalam kehidupan nyata dengan cara yang unik dan lebih baik. Selain
itu, dapat pula dijadikan sebagai bahan hiburan, sebagai analogi atau contoh dalam menjelaskan
sesuatu sebagai penarik perhatian.
G. Materi Pembelajaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN
IDENTIFIKASI TEKS ANEKDOT
A. Tujuan Pembelajaran
H. Penilaian Pembelajaran
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Menyimak
Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan, atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai tipe teks dalam
bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.
2. Membaca dan memirsa
Peserta didik mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan
dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasi
informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati, dan/atau pendapat
pro/kontra dari teks visual dan audivisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan sumber lain
untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan dengan isi teks.
3. Menulis
peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau pesan tertulis
untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional
dan/atau fiksi. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks
fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya
untuk tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media
cetak maupun digital.
4. Berbicara dan mempresentasikan
peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan,
atau pesan untuk tujuan pengajuan usul, perumusan masalah dan solusi dalam bentuk
monolog, dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta mampu
mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik
berkontribusi lebih aktif dalam diskusi dengan mempersiapkan materi diskusi,
melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi. Peserta didik mampu mengungkapkan
simpati, empati, peduli, perasaan, dan penghargaan secara aktif dalam bentuk teks fiksi
dan nonfiksi multimodal.
D. KOMPONEN INTI
vii. Tujuan pembelajaran:
1. Memahami dan menganalisis pesan dalam teks narasi yang dibacakan
2. Membaca untuk menilai dan mengkritisi karakterisasi dan plot pada hikayat dan cerpen
serta mengaitkannya dengan nilai-nilai kehidupan yang berlaku pada masa lalu dan
sekarang. Peserta didik menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan
terhadap nilai yang terkandung dalam teks narasi.
3. Menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan
secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks fiksi. Menerbitkan hasil tulisan di media
cetak maupun digital.
4. Menyajikan teks narasi dalam bentuk monolog berbantuan media secara runtut dan
kreatif.
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Pertemuan 2 dan 3
membandingkan cerita sejarah dengan cerpen dari segi nilai-nilai dan kebahasaan. Kemudian pada
pembelajaran selanjutnya kalian akan mengembangkan cerita yang ada pada cerita cerita sejarah menjadi
cerpen.
F. MATERI PEMBELAJARAN
Modul ini terbagi menjadi 2 pertemuan, di dalam modul ini terdapat uraian materi,
contoh soal, lembar kerja, soal latihan dan soal evaluasi. Pertama Membandingkan nilai-nilai
dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen dan yang ke dua Mengembangkan cerita
rakyat(hikayat) ke dalam bentuk cerpen.
Modul ini sangat bermanfaat bagi kalian. Kalian dapat lebih peka memahami keadaan
sekeliling kalian. Kepekaan kalian itu akan dapat digunakan untuk memahami informasi dalam
bentuk tabel dan grafik. Jika ada kata-kata yang tidak dipahami, kalian dapat mencermati glosarium
sebagai gambaran makna katanya. Kalian pasti bisa.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran ini diharapkan kalian dapat
membandingkan nilai-nilai dan bahasa cerita sejarah dengan disiplin, jujur dan bekerja keras.
B. Uraian Materi
Apakah kalian pernah membaca cerita rakyat? Cerita rakyat seperti apa yang pernah kalian baca?
Salah satu jenis cerita rakyat adalah hikayat. Seperti cerita rakyat lainnya, hikayat memiliki banyak nilai-
nilai kehidupan. Pada pelajaran ini kamu akan belajar memahami nilai kearifan lokal yang terkandng dalam
cerita rakyat. Pada pelajaran ini kamu akan belajar:
(1) Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dengan cerpen;
(2) mengembangkan cerita rakyat (hikayat) ke dalam bentuk cerpen dengan memerhatikanisidan
nilai-nilai.
Karya sastra pertama yang terbit sekitar tahun 1870 masih dalam bentuk syair, hikayat dan
terjemahan novel barat. Sastra tersebut disebut sebagai sastra melayu klasik karena sastra
tersebut berkembang di daerah melayu pada masa sebelum dan sesudah Islam hingga mendekati
tahun 1920-an di masa balai pustaka. Dengan demikian jelaslah bahwa cerita rakyat
merupakan akar cerita Melayu Klasik. Mengapa dinamakan karya sastra Melayu Klasik karena
sastra lama yang lahir pada masyarakat lama atau tradisional yakni suatu masyarakat yang
masih sederhana dan terikat oleh adat istiadat, seperti apa yang telah ditulis di atas.
Nilai adalah suatu yang berharga, bermutu, menunjukan kualitas, dan berguna bagi
manusia. Dalam karya sastra berwujud makna di balik apa yang ditulis melalui unsur instrinsik
seperti perilaku, dialog, peristiwa, setting, dan sebagainya. Menurut Suherli, dkk. terdapat enam
nilai dalam hikayat, yaitu
a. Nilai budaya
Nilai yang diambil dari budaya yang berkembang secara turun menurun di masyarakat
(berhubungan dengan budaya melayu) Ciri khas nilai-nilai budaya dibandingkan nilai
lainnya adalah masyarakt takut meninggalkan atau menentang nilai tersebut karena ‘takut’
sesuatu yang buruk akan menimpanya.
b. Nilai moral
Nilai yang berhubungan dengan masalah moral. Pada dasarnya nilai moral berkaitan
dengan nasihat-nasihat yang berkaitan dengan budi pekerti, perilaku, atau tata susila yang
dapat diperoleh pembaca dari cerita yang dibaca atau dinikmatinya.
e. Nilai estetika
Nilai yang berhubungan dengan keindahan dan seni.
f. Nilai social
Nilai yang berhubungan dengan kehidupan di dalam masyarakat. Biasanya berupa
nasihat-nasihat yang berkaitan dengan kemasyarakatan. Indikasi nilai sosial dikaitkan
dengan kepatuhan dan kepantasan bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan memelajari cerita rakyat kalian akan mengetahui tentang budaya, moral, agama,
pendidikan, sasial dan nilai-nilai kehidupan lain. Dari cerita hikayat, kita dapat memetik nilai-nilai
kehidupansebagaicerminbagi kehidupan kita.
Pada pembelajaran yang telah lalu kalian telah memahami nilai teks cerita rakyat.
Sebenarnya bahwa banyak nilai dalam cerita rakyat/hikayat yang masih sesuai dengan kehidupan
masa kini. Sebagaikaryasastramodernyangmengangkat nilai-nilai kehidupanmasa kini, dapat diduga
bahwa banyak nilai dalam hikayat yang bersesuaian dengan nilai.
d. Istana Sentris
Cerita rakyat/ hikayat seringkali bertema dan berlatar kerajaan. Dalam Hikayat Indera
Bangsawan hal tersebut dapat dibuktikan dengan tokoh yang diceritakan adalah raja dan anak
raja, yaitu Raja Indera Bungsu, putranya Syah Peri dan Indera Bangsawan, Putri Ratna Sari,
Raja Kabir, dan Putri Kemala Sari. Selain itu,
latar tempat dalam cerita tersebut adalah negeri yang dipimpin oleh raja serta istana dalam
suatu kerajaan.
f. Tradisional
Mempertahankan kebiasaan masyarakat jaman dulu atau adat istiadat. Hal ini menjadikan
karya tersebut klise dalam susunan atau cara pengungkapannya.
4. Gaya bahasa
Gaya bahasa cerita rakyat menggunakan bahasa melayu klasik. Ciri bahasa yang dominan
dalam cerita sejarah/ hikayat adalah
a. Menggunakan majas
Penggunaan majas bertujuan agar cerita lebih menarik.
b. Banyak menggunakan konjugsi pada setiap awal kalimat Contoh:
Hatta datanglah kesembilan orang anak raja meminta susu kambing yang disangkanya susu harimau beranak
muda itu Hatta datanglah kesembilan orang anak raja meminta susu kambing yang disangkanya susu
harimau beranak muda itu .
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi
mengaji kepada Mualim Sufian.
c. Menggunakan kata arkais.
Meskipun bahasa yang digunakan dalam cerita rakyat bahasa Indonesia (berasal dari bahasa
Melayu), tidak semua kata dalam cerita rakyat dijumpai dalam bahasa Indonesia sekarang. Kata-
kata dalam hikayat sudah jarang digunakan atau bahkan sudah asing disebut sebagai kata-kata
arkais.
d. Mengungkapkan sesuatu yang mustahil atau tidak masuk akal. Hal ini ditandai oleh tokoh-
tokohnya yang melakukan kegiatan yang tidak masuk akal. Misalnya dapat berbicara dengan
binatang, bisa memasak di telapak tangan, bisa terbang dn lain- lain.
“Pilih mana,” katanya, “tiga, empat, atau tujuh?” “Empat.” Ia tersenyum penuh
kemenangan. “Selama lima belas tahun saya bekerja di sini,” katanya, “Anda orang pertama yang
tidak memilihtujuh.” Ia menulis nomor kursi di boarding passku dan mengembalikannya bersama
dokumen-dokumenku, lalu memandangku untuk kali pertama dengan matanya yang
berwarnaanggur,sebuahhiburan sampaiaku bisamelihat Si Cantik lagi. Kemudian ia memberi
tahu bahwa bandara baru saja ditutup dan semua penerbangan ditunda. Dikutip dari:
http://icanjambi.blogspot.co.id
Majas simile juga banyak digunakan dalam hikayat maupun cerpen. Majas simile
adalah majas yang membandingkan suatu hal dengan hal lainnya menggunakan kata
penghubung atau kata pembanding. Kata penghubung atau kata pembanding yang biasa
digunakan antara lain: seperti, laksana, bak, dan bagaikan. Penggunaan majas pada
cerita rakyat/hikayat
Maka Si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak,
Si Miskin laki binidengan rupakainnyaseperti dimamah anjing rupanya. Maka orang banyak
itupun ramailah ia tertawaseraya mengambil kayu danbatu. Hikayat Si Miskin
Penggunaan majas pada cepen, terlihat pada kutipan berikut:
Peristiwa itu terjadi berpuluh tahun silam, pada Oktober 1965 yang begitu merah.
Seperti warna bendera bergambar senjata yang merebak dan dikibarkan sembunyi-
sembunyi. Ketika itu, aku masih sepuluh tahun. Ayah meminta ibu dan aku untuk tetap tenang
di kamar belakang. Ibu terus mendekapku ketika itu. Kabut Ibu karya Masdar Zaenal,
Kompas Minggu 8 Juli 2012
b. Penggunaan konjungsi
Baik cerpen maupun hikayat merupakan teks narasi yang banyak menceritakan urutan
peristiwa atau kejadian. Untuk menceritakan urutan peristiwa atau alur tersebut keduanya
menggunakan konjungsi yang menyatakan urutan waktu dan kejadian.
Perhatikan contoh penggunaan konjungsi pada penggalan hikayat berikut ini.
Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu mintaizinlah dia
kepada istrinya. Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang suatu
pekerjaan, mufakatlah dengan duaekor unggasitu,hubaya-hubayajangantiada,karena
fitnahdi duniaamat besar lagitajamdaripadasenjata. Hattabeberapalama
ditinggalsuaminya,ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang
terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua. Maka
pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak
raja itu. Maka bernasihatlah ditentang perbuatannya yang melanggar aturan Allah SWT.
Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan
dihempaskannya sampai mati. Lalu Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang
berpura- pura tidur. Hikayat Bayan Budiman
Konjungsi “sebelum” yang bergaris bawah dalam penggalan hikayat di atas menunjukkan
urutan waktu sedang konjungsi “lalu” menyatakan urutan kejadian. Penggunaan konjungsi yang
tepat sangat penting untuk mengembangkan alur cerita.
Bandingkan dengan penggunaan konjungsi dalam penggalan cerpen berikut ini.
Ketika Leyla memutuskan untuk mengungsi, meninggalkan kam- pong
halamannya, perih yang melilit perutnya kian menjadi-jadi. Terlampau perihnya,
hingga seluruh pandangannya terasa buram. Leyla seperti melihat ribuan kunang-
kunang berlesatan mengitari kepalanya. Selanjutnya, ia menyebut kunang-kunang itu
sebagai sang maut. Sang maut yang selalu menguntitnya dan sewaktu-waktu siap
mengantarnya menyusul almarhum suaminya.
Menjemput Maut di Mogadishu karya Masdar Zaenal
Sumber: Koran Kompas Minggu, 1 Juli 2012
Konjungsi “ketika” dalam kutipan di atas menyatakan hubungan waktu, sedangkan
konjungsi “selanjutnya” menyatakan urutan peristiwa.
Dikisahkan dahulu hiduplah seorang yatim piatu bernama Malim Demam. Demi bertahan
hidup sehari-hari dirinya bekerja di ladang milik pamannya. Tidak jauh dari ladang milik pamannya
tersebut, tinggallah seorang janda bernama Mandeh Rubiah. Mandeh sangat baik pada Malim dan
menggapnya sebagai anak sendiri.
Setiap malam, Mandeh mengirim perbekalan untuk Malim saat menjaga ladang di malam
hari. Suatu malam, Malih merasa haus dan ingin meminta seteguk air pada Mandeh. Namun saat di
perjalanan, dirinya malah menemukan kolam yang letaknya ada di belakang rumah Mandeh. Pada
kolam tersebut, Malim melihat ada 7 bidadari sedang mandi.
Malim pun menemukan 7 selendang milik ketujuh bidadari yang tergeletak tak jauh dari
tempat ia berdiri. Diam-diam Malim sengaja mengambil salah satu selendang tersebut lalu
menyimpannya. Ternyata selendang tersebut merupakan milik putri bungsu. Putri itu sedih karena
tidak bisa pulang ke asal tempatnya.
Malim menghibur putri tersebut dan mengajaknya tinggal dengan Mandeh Rubiah sampai
diangkat anak oleh janda tersebut. Malim pun menjadi sering berkunjung ke kediaman Mandeh
Rubiah. Keseringan bertemu akhirnya keduanya jatuh cinta dan menikah. Dari pernikahan itupun
keduanya mempunyai anak bernama Sutan Duano.
Namun, kehidupan pernikahan mereka tidak lama bahagia. Malim sering tidak pulang ke
rumah dan gemar berjudi. Setiap malam, putri bungsu menangis dan sedih meratapi kelakuan
suaminya. Suatu ketika dia menemukan selendangnya saat berbenah. Ia pun menyuruh seseorang
untuk pergi mencari suaminya dengan membawa selendang tersebut.
Namun Malih tetap tak mau pulang. Putri bungsu pun nekat ke khayangan bersama
putranya. Suatu hari Malim pulang dengan rasa sesal karena tidak menemukan anak istrinya di
rumah.
Jam dinding rumahku menunjukkan pukul 19.00 WIB. Setelah shalat berjamaah, kami
sekeluarga pun makan malam bersama. Ada ayah, ibu dan aku. Memang benar aku adalah anak
tunggal. Sebelum kami menghabiskan makan malam, ibu berkata jika ibu akan menginap di rumah
nenek selama 2 hari untuk merawat nenek yang sedang sakit.
“Berhubung kalian sedang libur semester, Ibu akan menginap 2 hari, jadi jaga rumah
baik baik. Jangan pesan makanan dari luar, ibu sudah membuatkan makanan untuk 2 hari. Ibu
taruh makanannya di kulkas, jika ingin memakannya tinggal menghangatkannya saja. Jaga
kebersihan rumah ya, Jangan sampai berantakan.” kata ibu panjang lebar.
“Siap bu” kataku “Ya bu”
kata ayah
Keesokan harinya, ibu bersiap-siap. Kami membantu menyiapkan barang- barang ibu.
Tak lama kemudian taksi yang dipesan ibu untuk mengantar ibu ke rumah nenek sudah siap di
depan rumah. Kami mengantar ibu ke depan rumah. Sebelum masuk ke mobil, ibu berpesan “jaga
kondisi rumah ya, kondisi rumah harus sama seperti kondisi sebelum ibu pergi. Oh ya makanan
yang di kulkas harus dihabiskan!” kemudian ibu langsung masuk mobil.
Kami berdua melambai ke arah ibu.
“Hati-hati Bu” kataku
Setelah taksi ibu sudah tidak terlihat lagi, kami berdua langsung masuk ke rumah.
Kemudian kami langsung bersenang-senang di rumah. Ayah langsung menyalakan musik sekeras-
kerasnya. Aku yang tidak mau kalah langsung menyalakan TV dan membesarkan volumenya
sekeras-kerasnya. Sambil melihat TV aku memakan camilan sebanyak banyaknya. Aku pun tertidur
di sofa.
Tak terasa hari sudah sore. Aku baru saja bangun dari tidur dan melihat rumah yang sangat
berantakan. Bungkus-bungkus camilan berserakan di lantai. Karpet-karpet berantakan dan banyak
jajan yang tercecer di lantai. aku menghiraukannya, toh masih ada hari besok untuk
membersihkannya. aku pun langsung mandi dan pergi ke kamarku. Jam menunjukkan waktu makan
malam. Kami tidak memakan makanan buatan ibu, bahkan ayah pesan ayam goreng dari McDonals.
Keesokan harinya kami bangun kesiangan. Mengingat malam nanti ibu pulang, ayah
langsung menghangatkan semua makanan yang ada di kulkas untuk menu sarapan dan makan siang
hari ini. Aku yang ingin menonton TV tidak bisa, ternyata hari ini ada pemadaman listrik.
Mendengar hal itu kami berdua langsung bingung dan sedih. Rumah beratakan dan tidak bisa
menggunakan vacum cleaner. Setelah sarapan, kami semua bekerja bakti dari pagi sampai sore.
Akhirnya semua dapat terselesaikan dengan baik. Kondisi rumah kembali bersih seperti semula.
Setelah itu kami bersiap-siap menunggu kedatangan ibu. Tak lama kemudian ibu sudah
sampai di depan rumah. Kemudian ibu masuk ke rumah dan melihat kondisi rumah sedetail-
detailnya. lalu melihat kulkas. Semua kondisi rumah sangat bersih tak meninggalkan satu noda pun
dan makanan ibu juga telah habis tanpa sisa. Kami semua tersenyum menunggu komentar ibu. Tak
disangka ibu langsung masuk ke kamar dan ekspresi ibu berubah menjadi sedih. Kami berdua
bingung.
Keesokan harinya ibu juga masih sedih. Aku sangat bingung. Lalu aku pergi kerumah
sahabatku bernama ana yang menurutku pintar dalam hal perasaan. Aku menceritakan semua
yang terjadi kepada ana.
“Mengapa ibuku menjadi sedih padahal semua yang kami lakukan sesuai dengan permintannya?” tanyaku
heran.
Lalu dia tersenyum dan berkata “kamu melakukannya dengan bagus. Bahkan kalian
melakukannya lebih dari bagus” “Maksudnya?”
tanyaku masih belum mengerti.
“Maksudnya, kamu dan ayahmu itu melakukan pekerjaan rumah dengan sempurna walaupun tanpa
ibumu. Sehingga ibumu sedih dan merasa sudah tidak dibutuhkan lagi” Mendengar hal itu aku
menjadi sedih dan langsung berlari pulang.
Penugasan 1
Setelah membaca cerita rakyat berjudul Malim Demam dan cerpen berjudul Perasaan Seorang Ibu
karya Shinta Yunita Ramawati, bandingkan nilai-nilai dalam cerita rakyat dan cerpen tersebut! Gunakan
format di bawah ini untuk menjawab!
Nilai-nilai Cerita rakyat Malim Demam Cerpen Perasaan Seorang
(Bukti kutipan) Ibu(Bukti kutipan)
Moral
Agama/religi
Sosial
Budaya
Estetika
Pendidikan
Penugasan 2
Setelah membaca cerita rakyat berjudul Malim Demam dan cerpen berjudul Perasaan Seorang Ibu
karya Shinta Yunita Ramawati, bandingkan bahasa dalam cerita rakyat dan cerpen tersebut! Gunakan format
di bawah ini untuk menjawabnya.
Menggunakan
kalimat
kemustahilan atau
kesaktian.
C. Latihan Soal
Cermatilah kutipan dua teks berikut!
Kutipan hikayat
Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu minta izinlah dia
kepada istrinya. Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang suatu
pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubayajangan tiada, karena fitnah di
duniaamatbesar lagitajamdaripadasenjata. Hattabeberapalamadi tinggalsuaminya, ada anak Raja
Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk
bertemu melalui seorang perempuan tua. Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab
kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu. Maka bernasihatlah ditentang
perbuatannya yang melanggar aturan Allah SWT. Maka marahlah istri Khojan Maimun dan
disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati. Lalu Bibi Zainab pun pergi
mendapatkan bayan yang sedang berpura- puratidur. Hikayat Bayan Budiman
Kutipan cerpen
Kejelian Darko dalam meramal semakin diyakini orang- orang kampung. Ketepatannya
membaca nasib seperti seorang petani memahami gerak musim-musim. Pak Lurah pun merasa
terusik mendengar kabar yang dari hari ke hari semakin meluap itu. Ia sebelumnya memang belum
pernah merasakan pijatan Darko. Ia lebih memilih pijat ke kampung sebelah yang bersertifikat,
menurutnya lebih pantasdipercayai.
Malam itu diam-diam Pak Lurah memanggil Darko ke rumahnya. Seusai dipijat, dengan suara
penuh wibawa ia meminta diramalkannya nomer togel yang akan keluar besok malam. Seperti biasa,
Darko hanya menggeleng sambil tersenyum. Namun Pak Lurah terus mendesak, bahkan sedikit
memohon. Darko diam beberapa jenak. Kemudian, dengan sangat terang dia pun menyebutkan
angka sejumlah empat kali diikuti gerak jari-jari tangannya. Kali ini Pak Lurah yang tersenyum,
gembira melintasi rautmukanya.
Berdasarkan kutipan di atas bandingkan dua kutipan cerita rakyat dan cerpen tersebut!
Moral
Agama/religi
Sosial
Budaya
Estetika
Pendidikan
Penggunaan Bahasa Cerita rakyat Bayang Budiman Tukang Pijit Keliling (Bukti
(Bukti kutipan) kutipan)
Penggunaan konjungsi
di awal
kalimat
Kata-kata arkhais
Menggunakan kalimat
kemustahilan atau
kesaktian.
D. Rangkuman
1. Cerita rakyat adalah cerita pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki
kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-
masing bangsa.
2. Karakteristik cerita rakyat meliputi kesaktian, kemustahilan, anonim, bertema istana, penyebarannya
secara lisan, dan tradisional.
3. Nilai-nilai cerita rakyat, meliputi nilai sosial, budaya, keagamaan/ religi, moral, estetika/ keindahan dan
pendidikan/edukasi dan lain-lain.
4. Gaya bahasa cerita rakyat menggunakan bahasa melayu klasik. Ciri bahasa yang dominan dalam cerita
rakyatt adalah banyak menggunakan konjugsi pada setiap awal kalimat dan penggunakan kata arkais.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Mengembangkan Cerita Rakyat (hikayat) ke dalam Bentuk Cerpen denganMemerhatikan Isi dan
Nilai-nilai Lisan atau Tulis
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran ini diharapkan kalian dapat
mengembangkan cerita rakyat ke dalam bentuk cerpen dengen memerhatikan isi dan nilai- nilai baik
secara lisan atau tertulis dengan teliti, cermat dan terampil.
B. Uraian Materi
Pada kegiatan pembelajaran sebelumnya, kalian telah belajar membandingkan penggunaan bahasa
dari cerira rakyat dengan cerpen. Kegiatan pembelajaran 2 ini, kalian akan mengembangkan isi cerita
rakyat menjadi cerita pendek.
Perhatikan contoh alur berbingkai dalam kutipan cerita rakyat/hikayat berikut ini.
Dalam cerita yang lain pula, Bayan bercerita mengenai pengorbanan seorang isteri. seorang puteri raja
yang kejam telah membunuh 39 orang suaminya. suaminya yang keempat puluh telah berjaya
menginsafkannya dengan sebuah cerita mengenai seekor rusa betina yang sanggup
menggantikanpasangannya,rusajantan,untukdisembelih.
2. Menulis Kerangka
Kalian telah membandingkan isi dan kaidah kebahasaan hikayat dan cerpen, berikutnya kamu akan belajar
mengubah isi cerita hikayat ke dalam bentuk cerpen. Sebelum menulis cerpen, kalian sebaiknya membuar
kerangka. Kegiatan penulisan kerangka dilakukan agar dalam menulis cerpen bisa dilakukan
dengan sistematis, yaitu dengan mengikuti kerangka yang telah dibuat sebelumnya.
3. Menulis Cerpen
Setelah menulis kerangka, kegiatan selanjutnya adalah menulis cerpen berdasarkan cerita rakyat/ hikayat
yang telah dibaca.
Di antara yang perlu kalian perhatikan dalam menulis cerpen adalah
a. Mengubah alur cerita dari alur berbingkai menjadi alur tunggal.
b. Menggunakan bahasa yang ada pada cerita rakyat ke dalam bahasa Indonesia saat ini.
c. Menggunakan gaya bahasa yang sesuai menghindari kata-kata arkais.
d. Tetap memertahankan nilai-nilai yang ada pada cerita rakyat.
Agar kalian lebih memahami dalam mengembangkan cerita rakyat ke dalam bentuk cerpen
tulislah cerpen dengan mengubah cerita yang ada dalam cerita rakyat.
C. Latihan Soal
Petunjuk!
1. Bacalah dengan cermat hikayat berikut!
2. Pahamilah isinya dengan baik
3. Buatlah kerangka cerpen
4. Kembangkanlah cerita rakyat dengan memerhatikan isi dan nilai dalam bentuk cerpen!
Kriteria penilaian
No ASPEK YANG DINILAI KRITERIA
D. Rangkuman Materi
Mengembangkan ceita rakyat menjadi cerpen perlu memerhatikan:
1. memahami teks asli cerita sejarah
2. mengembangkan cerita ke dalam kerangkan cerpen
3. mengubah alur menjadi alur tunggal
4. mempertahankan nilai-nilai yang ada pada cerita rakyat
5. memerhatikan ketentuan penulisan yang sudah diatur dalam PUEBI.
A. Identitas Modul
Satuan pendidikan : SMK Dwiwarna Medan
Kelas /Semester :X/1
Tema : Teks Negosiasi
Pembelajaran ke- : 1-4
Alokasi waktu : 16 jp
Fase :E
B. Capaian Pembelajaran
1. Menyimak
1. Menyimak
Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan,
pandangan, arahan, atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai tipe teks dalam bentuk monolog,
dialog, dialog, dan gelar wicara.
3. Menulis
Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk
berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kretaif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi. Peserta didik
mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu
mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu
menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital
D. KOMPONEN INTI
ix. Tujuan pembelajaran:
1. Mengevaluasi teks negosiasi berbentuk dialog secara akurat, kritis, dan reflektif
2. Menilai informasi dan membandingkan isi teks deskripsi dan teks negosiasi secara
akurat. Menemukan informasi berupa penjelasan makna kata pada pendukung lain.
3. Menulis teks negosiasi berbentuk naratif secara logis, kreatif, dan menggunakan alur
yang runtut
4. Mempresentasikan teks negosiasi berbentuk dialog secara runtut, kreatif, dan dengan
menggunakan metode yang tepat
x. Pemahaman Bermakna:
Kemampuan memahami teks nogosiasi akan berkontribusi dalam mengembangkan
kemampuan dalam berinteraksi baik lisan maupun tulisan. Melatih untuk kritis dan kreatif
dalam memonologkan suatu permasalahan dalam kehidupan nyata dengan cara yang unik
dan lebih baik.
E. Kegiatan Pembelajran
Pertemuan I
Kegiata 13. Peserta didik merespon salam dan berdoa. 40’
n 14. Peserta didik merespon yang disampaikan
Awal pendidik dan mempersiapkan diri untuk belajar.
15. Peserta didik menerima informasi tentang
materi dan tujuan yang akan dipelajari serta
kegiatan yang akan dipelajari.
16. Peserta didik menerima informasi tentang
langkah kegiatan yang akan dilakukan.
Kegiatan 11. Peserta didik menerima materi dan penjelasan tentang 110
Inti apa yang harus mereka kerjakan dalam pertemuan kali ’
ini.
12. Peserta didik diminta memberikan respon terhadap
materi yang telah mereka pahami dari penjelasan
yang telah diberikan
13. Peserta didik dan guru saling tanya jawab mengenai
materi
Penutup 13. Pendidik memberikan apresiasi pada hasil kerja 10’
Peserta didik.
14. Peserta didik dan pendidik menyimpulkan
pembelajaran.
15. Pendidik menutup pembelajaran
Pertemuan ke-4
Kegiata 5. Peserta didik merespon salam dan berdoa. 40’
n 6. Peserta didik merespon yang disampaikan pendidik dan
Awal mempersiapkan diri untuk belajar.
7. Peserta didik menerima informasi tentang materi dan
tujuan yang akan dipelajari serta kegiatan yang akan
dipelajari.
8. Peserta didik menerima informasi tentang langkah
kegiatan yang akan dilakukan.
Kegiatan 5. Peserta didik menerima materi dan penjelasan tentang 110
Inti apa yang harus mereka kerjakan dalam pertemuan ’
kali ini.
6. Peserta didik menulis teks negosiasi berbentuk naratif
secara logis, kreatif, dan mengunakan alur yang runtut
7. Peserta didik mempresentasikan teks negosiasi
berbentuk dialog secara runtut
8. Peserta didik dan guru saling tanya jawab mengenai
materi
Penutup 4. Pendidik memberikan apresiasi pada hasil kerja 10’
Peserta didik.
5. Peserta didik dan pendidik menyimpulkan
pembelajaran.
6. Pendidik menutup pembelajaran
Apa kabar peserta didik dimana pun kalian berada? Semoga kita semua selalu
diberikan kesehatan dan keselamatan oleh Tuhan. Kita akan meneruskan materi mengenai
teks negoisasi. Pada modul sebelumnya kalian telah berlatih memahami dan menyampaikan
isi teks negosiasi. Namun, jika ingin memahami teks negosiasi, kalian tidak hanya sekedar
mengetahui permasalahannya. Kalian harus memulai dari mengidentifikasi unsur yang
terdapat dalam teks negosiasi kemudian memahami struktur dan kaidah kebahasaan yang
terdapat di dalam teks tersebut. Kalian harus menganalisis struktur dan kaidah bahasa yang
terdapat pada teks itu sehingga kalian dapat membedakan dengan teks percakapan yang
lainnya secara jelas.
Perlu kalian ketahui bahwa membuat teks dengan benar sangat diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari dan kalian dapat langsung mempraktikannya. Tertarik bukan? Untuk itu
mari mulai mempelajarinya.
C. Materi Pembelajaran
Pertama : menyimak teks negosiasi berbentuk dialog
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajara ini diharapkan:
Kalian dapat menyimak teks negosiasi berbentuk dialog dengan penuh semangat dan cermat serta
kritis.
B. Uraian Materi
1. Menganalisis Struktur Teks Negosiasi
Struktur teks negosiasi ini berguna untuk menunjukkan alur pada teks sehingga isi teks
dapat mudah dipahami. Berikut struktur teks negosiasi.
a. Orientasi
Pengenalan topik atau masalah pada pihak yang bersengketa
b. Pengajuan
Pernyataan pihak pertama untuk meminta atau mengajak pihak kedua
menanggapi tuntutannya.
c. Penawaran
Pernyataan pihak kedua untuk melakukan tawar- menawar atas penolakan
masing- masing.
d. Kesepakatan
Keputusan akhir dari kedua belah pihak berdasarkan hasil tawar- menawar.
Selain struktur wajib tersebut, ada pula beberapa jenis bentuk strukrur teks negosiasi yang
lain, yaitu.
1) Struktur Sederhana
a) Pembuka : Salam pembuka dan permasalahan yang akan
dinegosiasikan
b) Isi : Proses negosiasi antara pihak-pihak yang berkepentingan
c) Penutup : Hasil negosiasi dan salam penutup
2) Penjual – Pembeli
a) Orientasi : salam pembuka dan menanyakan kepentingan pembeli
b) Permintaan : permintaan pembeli kepada penjual
c) Pemenuhan : pemenuhan penjual terhadap permintaan pembeli
d) Penawaran : negosiasi antara penjal dan pembeli
e) Persetujuan : kesepakatan antara penjual dan pembeli
f) Pembelian : transaksi antara penjual dan pembeli
g) Penutup : salam penutup
3) Pengusaha/ Nasabah – Pihak Bank
a) Orientasi : salam pembuka dan menyampaikan kepentingan
b) Pengajuan : permintaan kredit oleh nasabah
c) Penawaran : proses negosiasi oleh nasabah dengan pihak bank
d) Persetujuan : hasil negosiasi oleh nasabah dengan pihak bank
e) Penutup : salam penutup
2. Perbedaan Struktur Negosiasi
1) Bergantung pada permasalahan yang akan di negosiasi
2) Persiapan
Contoh Topik-topik Teks negosiasi:
1) Kegiatan akhir tahun
2) Pemenuhan kebutuhan kelas
3) Pembayaran uang sumbang
a. Pendapat yang dikemukakan disertai alasan, fakta, atau contoh yang jelas.
b. Pendapat yang dikemukakan disampaikan dengan lancar, jelas, dan sopan.
c. Perhatikan penjelasan pendapat yang dikemukakan. Hal ini berhubungan
dengan gaya bicara orang yang mengemukakan pendapat.
d. Agar mudah dipahami oleh orang lain, sampaikan pendapat-pendapat dengan
intonasi dan suara yang keras.
e. Berbicaralah dengan sopan dan bijaksana saat menyampaikan pendapat.
f. Jangan mempertahankan pendapat dengan cara ngotot.
Di sebuah pasar tradisional, Bu Heri mau membeli daging di salah satu lapak
langganannya.
Orientasi
Permintaan
Bu Heri : Sapi sajalah Pak. Tidak berani makan daging kambing. Suami saya sedang
naik tensinya, bisa gawat kalau makan daging kambing.
Penjual : Oh, tensinya sering naik, ya Bu?
Kalau saya tiap hari makan daging, mau sapi atau kambing tidak masalah buat
saya. Sejauh ini tensi saya aman, Bu. Akan tetapi, saya rajin makan ketimun,
melon, semangka, apel, kangkung biar seimbang, Bu. Jangan lupa juga banyak
minum air putih. Satu lagi yang terpenting adalah harus ikhlas, Bu!
Bu Heri : Ikhlas, bagaimana pak?
Penjual : Ya, kalau menjalani hidup ini ikhlas pasti, kan adem ayem saja. Jadi,
tensinya tidak akan naik.
Bu Heri : Betul juga Bapak ini.
Penjual : Nah, ini! Ibu, silakan pilih, mau bagian mana? paha atau iga?
Bu Heri : Kalau paha sekilonya berapa pak?
Penjual : Masih sama bu seperti kemarin, 110 ribu, Bu. Bu
Heri : Kalau iga?
Penjual : Buat Bu Heri, saya berikan diskon saja, 105 ribu untuk 1 kg iga.
Penawaran
Bu Heri : Kalau begitu saya ambil daging bagian paha 1 kg, iga ½ kg, tetapi harganya
boleh kurang, ya? Kan, saya sudah beli banyak.
Penjual : Ya, sudah, khusus untuk Ibu, semuanya saya berikan harga 210 ribu saja. Bu
Heri : Terima kasih, Pak. Bonus tulang, juga, Pak. saya hendak membuat kaldu.
Persetujuan
Penjual : Siap Bu Heri. Pokoknya beres.
(penjual daging itu mulai menyiapkan pesanan Bu Heri) Bu
Heri : Terima kasih pak.
Pembelian
Penjual : Ini Bu, sudah saya pisahkan iga dan paha. Semuanya 210 ribu. Bu
Heri : Terima kasih, Pak. Ini uangnya.
Penjual : Uangnya 250 ribu. Ibu tidak mempunyai uang pas?
Bu Heri : Wah, tidak ada, Pak, memangnya tidak ada kembaliannya, ya?
Penjual : Iya, belum ada uang kembaliannya. Begini saja, Ibu membayar 200 ribu
dulu saja, sisanya besok ketika ibu belanja di sini.
Bu Heri : Oh, baiklah, kalau begitu. Besok sisanya akan saya berikan, Pak.
Penutup
Penjual : Iya Bu, tidak usah dipikirkan. Bu
Heri : Terima kasih, Pak.
Penjual : Ya bu. Salam untuk Pak Heri. Bu
Heri : Ya Pak.
G. Rangkuman
1. Teks negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial antara pihak-pihak tertentu yang
terlibat dalam suatu masalah karena saling berusaha mencapai tujuan yang berbeda, bahkan
bertentangan.
3. Teks negosiasi dibedakan menjadi beberapa jenis menurut kepentingannya contohnya teks
negosiasi sederhana, teks negosiasi penjual-pembeli, teks negosiasi pengusaha-pihak bank,
dan masih banyak lagi. Perbedaan struktur teks negosiasi bergantung pada permasalahan yang
dinegosiasikan.
4. Teks negosiasi memiliki kaidah kebahasaan yang membedakannya dengan teks yang lain,
seperti bahasa persuasif, kalimat deklaratif, kesantunan bahasa, menggunakan konjungsi,
menggunakan kalimat efektif, menggunakan pasangan tuturan, dan memerintah,
menggunakan pronomina persona, kalimat langsung, dan kalimat kontras.
1 Orientasi
2 Pengajuan
3 Penawaran
4 Kesepakatan
5 Penutup
Kunci Jawaban
STRUKTUR TEKS
KALIMAT DALAM
NEGOSIASI
TEKS
Orientasi Anak : Permisi, selamat siang!
Penjaga : Iya, selamat siang juga, ada yang bisa saya bantu,
Nak? Anak : Saya sedang mencari novel Siti Nurbaya, apakah
ada,
Pak?
Penjaga : Sudahkah mencari di rak
novel? Anak : Sudah Pak, tetapi tidak ada.
Penjaga : Baiklah, saya coba carikan di gudang. Silakan tunggu
di ruang tunggu, ya!
Anak : Baik Pak, terima kasih.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan:
Kalian dapat mengalihwahanakan teks negosiasi dengan semangat, kreatif, dan
inovatif sehingga dapat menerapkan pada kehidupan sehari-hari.
B. Uraian Materi
Teks negosiasi biasanya berbentuk dialog yang merupakan percakapan yang dilakukan oleh
beberapa tokoh, dalam hal ini adalah pihak yang bersengketa. Teks negosiasi berupa dialog
tersebut dapat pula merupakan menulis dari teks yang menjelaskan kegiatan negosiasi. Selain
itu teks negosiasi dapat pula ditulis berdasarkan pengalaman orang lain yang kita simak.
Begitu juga, pengalaman yang dialami diri sendiri. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas satu
demi satu.
Agar dapat mengonstruksi atau menyusun teks negosiasi dengan baik dan benar, kalian
harus memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi dan materi tersebut
sudah kalian pelajari dan pastinya sudah dikuasai. Oleh karena itu, untuk dapat
mengonstruksi teks negosiasi yang baik, sebagai berikut:
2) Menentukan tokoh.
Tokoh atau pihak yang bersengketa ditentukan sesuai topik teks, yaitu pihak pertama
sebagai pengaju dan pihak kedua sebagai pemberi penawaran.
3) Menentukan latar
Waktu dan tempat ditentukan berdasarkan profesi tokoh yang dapat mendukung suasana
dalam kegiatan bernegosiasi.
6) Setelah itu, kalian dapat mengembangkan isi teks negosiasi berdasarkan struktur teks
negosiasi.
Menyunting teks negosiasi merupakan salah satu cara menganalisis isi negosiasi dan
kebahasaan teks negosiasi serta menganalisis penggunaan kalimat baku dan tidak baku sesuai
dengan struktur isi dan struktur bahasa pada teks negosiasi yang digunakan. Hal ini
mendukung semakin menguasai ketika kalian akan mengonstruksi teks negosiasi.
Dua siswa sekolah menengah sedang berdiskusi menentukan acara akhir tahun sekolah.
Mereka saling mengeluarkan pendapat mengenai jenis acara apa yang paling baik
dilaksanakan untuk acara akhir tahun. Ketika itu, seorang guru datang menengahi kedua
siswa tersebut. Diskusi pun berakhir dengan keputusan pengambilan suara terbanyak.
Salman : Bagaimana, ya, acara akhir tahun ini kita belum memutuskan akan
mengadakan acara apa.
Husna : Ya, benar.
Salman : Aku pikir, acara akhir tahun nanti lebih baik mengadakan bazaar dan kreasi
seni saja. Kemudian diselingi dengan band sekolah dan kegiatan seni lainnya.
Husna : Tapi, sebagian teman yang lain menginginkan untuk pergi karya wisata ke luar
kota. Selain bisa refreshing, kita bisa menambah pengetahuan tentang tempat
yang akan kita kunjungi.
Salman : Loh, kalau pergi berwisata, bukankah akan mengeluarkan biaya yang lebih
banyak?
Husna : Menurutku itu sepadan dengan apa yang kita dapatkan ketika berwisata.
1) Pembuka
Pada teks tersebut, kita dapat melihat struktur pembuka berupa kalimat awal, yaitu Dua
siswa sekolah menengah sedang berdiskusi menentukan acara akhir tahun sekolah.
Kalimat tersebut memaparkan tentang kedua siswa yang sedang berdiskusi. Kata
berdiskusi berarti membincangkan sesuatu masalah yang harus diselesaikan bersama.
Hal itu termasuk dalam ciri teks negosiasi.
Contoh:
Salman: Bagaimana, ya, acara akhir tahun ini kita belum memutuskan akan
mengadakan acara apa.
Husna : Ya, benar.
2) Isi
Pada teks tersebut, kita dapat melihat struktur isi berupa kalimat kedua dan ketiga, yaitu
mereka saling mengeluarkan pendapat mengenai jenis acara apa yang paling baik
dilaksanakan untuk acara akhir tahun. Ketika itu, datang seorang guru menengahi kedua
siswa tersebut. Kalimat tersebut memaparkan tentang adanya beberapa pendapat dari
partisipan. Pada proses ini, permintaan dan penawaran pun berlaku. Hal itu termasuk
dalam ciri teks negosiasi.
Contoh:
Salman: Aku pikir, acara akhir tahun nanti lebih baik mengadakan bazaar dan kreasi
seni saja. Kemudian diselingi dengan band sekolah dan kegiatan seni lainnya.
Husna : Tapi, sebagian teman yang lain menginginkan untuk pergi karya wisata ke
luar kota. Selain bisa refreshing, kita bisa menambah pengetahuan tentang
tempat yang akan kita kunjungi.
Salman: Loh, kalau pergi berwisata, bukankah akan mengeluarkan biaya yang lebih
banyak?
Husna : Menurutku itu sepadan dengan apa yang kita dapatkan ketika berwisata.
Husna : Ya, Pak, sedangkan saya mengusulkan pergi karya wisata ke luar kota. Itu
atas usulan dari teman-teman yang lain. Kami bingung, Pak. Mau
memutuskan yang mana.
3) Penutup
Pada teks tersebut, kita dapat melihat struktur penutup pada kalimat terakhit, yaitu
Diskusi pun berakhir dengan keputusan voting atau pengambilan suara terbanyak.
Kalimat tersebut mengandung penyelesaian dari negosiasi.
Contoh:
Guru : Baik. Kedua usul kalian sangat baik dan bernilai positif. Bagaimana kalau
Bapak usulkan agar mengumpulkan suara terbanyak saja? Kalian buatlah
semacam angket untuk memilih mana pilihan dari teman-teman yang lain.
Nah, yang suaranya terbanyak, itulah acara yang akan kita laksanakan.
Bagaimana?
Salman dan Husna: Setuju, Pak!
Pada teks tersebut, kaidah teks negosiasi dapat kita analisis seperti berikut ini.
1) Pada teks tersebut, negosiasi dilakukan oleh tiga partisipan, yaitu Salam, Husna, dan
Guru.
2) Pada teks tersebut, terdapat perbedaan pendapat, keinginan, dan tujuan yang hendak
dicapai.
3) Pada teks tersebut, terdapat kesepakatan yang menjadi ujung dari negosiasi.
Oleh karena itu, ada beberapa poin-poin penting yang kalian harus pahami dalam
menyunting struktur dan kaidah-kaidah teks negosiasi. Berikut cara menyunting teks
negosiasi
Struktur pertama pada teks negosiasi adalah pembuka. Pembuka dapat ditunjukkan dengan
adanya sebuah masalah yang harus diselesaikan bersama. Struktur kedua adalah isi yang
dapat ditunjukkan dengan adanya permintaan, pemenuhan, penawaran, dan persetujuan.
Kemudian, struktur yang ketiga adalah penutup yang ditandai dengan adanya penyelesaian
pada proses negosiasi.
Kaidah pada teks negosiasi memenuhi empat hal, yaitu (a) adanya partisipan; (b)berbentuk
komunikasi langsung; (c) terjadi perbedaan pendapat, keinginan, dan tujuan antara kedua belah
pihak; serta (d) adanya hasil negosiasi.
Itulah beberapa aspek yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk menyunting teks
negosiasi semoga kalian dapat memahami .
C. Rangkuman
Teks negosiasi biasanya berbentuk dialog yang dilakukan oleh beberapa tokoh, dalam hal ini
adalah pihak yang bersengketa.
1. Menentukan ide pokok dalam sebuah cerita yang akan di bahas dalam sebuah
paragraf. Topik teks dapat diperoleh dari pengalam pribadi maupun orang lain
diberbagai bidang sebagai makhluk sosial.
2. Menentukan tokoh.
Tokoh atau pihak yang bersengketa ditentukan sesuai topik teks, yaitu pihak pertama
sebagai pengaju dan pihak kedua sebagai pemberi penawaran.
3. Menentukan latar
Waktu dan tempat ditentukan berdasarkan profesi tokoh yang dapat mendukung
suasana dalam kegiatan bernegosiasi.
4. Menentukan alasan rasioanal.
Penyelesaian masalah dalam negosiasi harus dilakukan secara rasioanl melaui
pertimbangan kedua belah pihak sesuai topik.
5. Mencari sumber atau bahan referensi, sehingga pembahasan tentang topik teks
negosiasi tidak di luar batasan.
6. Pengembangan isi teks negosiasi berdasarkan isi teks (Permasalahan, penawaran,
pengajuan dan persetujuan)
D. Penugasan Mandiri
1. Buatlah kerangka teks negosiasi dengan tema “Ganti Rugi” sesuai dengan struktur
yang sudah kalian pelajari!
2. Kembangkanlah kerangka teks negosiasi yang sudah kalian buat menjadi sebuah
teks negosiasi yang lengkap!
E. Latihan Soal
Bacalah dan cermati teks jual beli patung pasar seni sukawati berikut!
Pada suatu hari, seorang ibu muda dari Eropa pergi ke Pasar Seni Sukawati untuk membeli
patung Dewa Wisnu yang terbuat dari kayu. Saat ibu muda tersebut masuk ke sebuah kios,
penjual langsung menyambut ibu muda tersebut ucapan selamat pagi dan ibu muda itu pun
menjawabnya. Penjual menanyakan apa yang ingin dibeli oleh ibu muda tersebut, ibu muda
ingin membeli patung Garuda Wisnu Kencana yang terbuat dari kayu. Ibu muda tersebut
mengamati dengan cermat patung yang sudah berada di tangannya. Penjual mengatakan
bahwa patung tersebut cocok untuk pajangan di rumah atau oleh-oleh untuk kerabat. Menurut
ibu muda patung tersebut untuk dipakai untuk diri sendiri ibu muda ini mulai menanyakan
harga patung tersebut. Penjual pun memberikan harga tiga ratus ribu, tetapi ibu muda tersebut
merasa bahwa patungnya terlalu mahal dan menawarnya menjadi dua ratus ribu. Penjual
tidak bisa memberikan harga yang diinginkan ibu muda dan memberikan tawaran harga
sebesar Dua ratus delapan puluh lima ribu dan mengatakan itu sudah murah di tempat lain
ibu ini tidak akan mendapat harga semurah itu. Ibu ini pun menawarnya lagi menjadi dua
ratus lima puluh ribu tetapi penjual masih tidak menerimanya. Akhirnya penjual menerima
penawaran dengan harga dua ratus tujuh puluh lima ribu dan mengatakan harga ini hanya
untuk nyonya Eropa tersebut sembari menanyakan barang lain yang diinginkan turis tersebut.
Setelah membayar, ibu muda itu mengucapkan “Selamat tinggal” dan pergi meninggalkan
toko.
3. Suntinglah hasil teks negosiasi sesuai dengan isi, struktur dan kaidah kebahasaan teks
Kunci Jawaban
Pembukaan : Seorang ibu muda dari Eropa yang ingin membeli sebuah souvenir
Penawaran : Sang ibu muda merasa bahwa harganya terlalu mahal dan
menawarnya seharga dua ratus ribu. Namun, si penjual tidak setuju
karena dianggap terlalu murah. Lalu sang ibu menawarkan harga dua
ratus lima puluh ribu
Persetujuan : Penjual pun akhirnya setuju dengan harga dua ratus lima puluh ribu.
Penutup : Setelah mendapatkan barang yang diinginkannya, ibu muda itu pergi
meninggalkan toko
2. Rangkailah pokok-pokok isi yang sudah dirumuskan menjadi teks negosiasi dengan
memperhatikan isi, dan aspek kebahasaan teks negosiasi!
Di sebuah toko antik di daerah Jakarta, masuklah seorang ibu muda dan anaknya.
Ia mengatakan ingin membeli lampu gantung antik yang asli dari Indonesia.
Penjual : Silakan bu dilihat-lihat dulu, barang-barang disini antik-antik dan
langka lho Bu.
Ibu : Oh iya mbak, kebetulan saya mau mencari lampu gantung. Apakah ada
mbak? Saya lihat kok tidak ada ya?
Penjual : Oh ada bu, di dalam sini. Mari masuk bu untuk melihat-lihat. Nah kalau
yang ini lampu antik dari Yogyakarta bu, ini punya motif khas dari
Jogja.
Ibu : Bagus juga ya mbak, ini harganya berapa mbak?
Penjual : Ini harganya 7 juta bu. Maklum barang langka bu yang seperti ini.
Ibu : Waduh mbak kok mahal banget, 5 juta bagaimana? Langsung saya
ambil.
Penjual : Wah maaf bu belum bisa. Ini barangnya langka bu.
Ibu : Yaudah deh kalau 6 juta bagaimana mbak? Harganya di pas in saja lah
mbak.
Penjual : Sebenarnya belum boleh bu, tapi untuk ibu, yasudah ngga apa bu.
Ibu : Oke mbak, setuju ya 6 juta rupiah.
Penjual : Iya bu, saya bungkus dulu ya bu. Ini bu barangnya.
Ibu : ini uangnya ya mbak
Penjual : Iya terimakasih bu
Sang ibu lalu pergi meninggalkan toko antik itu.
3. Suntinglah hasil teks negosiasi sesuai dengan isi, struktur dan kaidah kebahasaan teks
Di sebuah toko antik di daerah Jakarta, masuklah seorang ibu muda dan anaknya.
Ia mengatakan ingin membeli lampu gantung antik yang asli dari Indonesia.
Penjual : Silakan bu dilihat-lihat dulu, barang-barang disini antik-antik dan
langka lho bu. Dan juga disini harganya murah-murah lho bu..
Ibu : Oh iya mbak, kebetulan saya mau mencari lampu gantung. Apakah
ada mbak? Saya lihat kok tidak ada ya?
Penjual : Oh ada bu, di dalam sini. Mari masuk bu untuk melihat-lihat. Nah
kalau yang ini lampu antik dari Yogyakarta bu, ini punya motif khas
dari Jogja.
Ibu : Bagus juga ya mbak, ini harganya berapa mbak?
Penjual : Ini harganya 7 juta bu. Maklum barang langka bu yang seperti ini.
Ibu : Waduh mbak kok mahal banget, 5 juta bagaimana? Langsung saya
ambil.
Penjual : Wah maaf bu belum bisa. Ini barangnya langka bu.
Ibu : Yaudah deh kalau 6 juta bagaimana mbak?
Penjual : Sebenarnya belum boleh bu, tapi untuk ibu, yasudah tidak apa bu.
Ibu : Oke mbak, setuju ya 6 juta rupiah.
Penjual : Iya Bu, saya bungkus dulu ya Bu. Ini Bu barangnya.
Ibu : ini uangnya ya ,Mbak
Penjual : Iya terima kasi, Bu.
Sang ibu lalu pergi meninggalkan toko antik itu.
H. Identitas Modul
I. Capaian Pembelajaran
1. Menyimak
Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan, atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai tipe teks dalam
bentuk monolog, dialog, dialog, dan gelar wicara.
3. Menulis
Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis
untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kretaif dalam bentuk teks informasional dan/atau
fiksi. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional dunia
kerja. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan
ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital
L. Kegiatan Pembelajran
Pertemuan I
Kegiatan 17. Peserta didik merespon salam dan berdoa. 40’
Awal 18. Peserta didik merespon yang disampaikan
pendidik dan mempersiapkan diri untuk
belajar.
19. Peserta didik menerima informasi tentang
materi dan tujuan yang akan dipelajari serta
kegiatan yang akan dipelajari.
20. Peserta didik menerima informasi tentang
langkah kegiatan yang akan dilakukan.
Kegiatan 14. Peserta didik memahami dan menganalisis ide pokok 110
Inti serta ide penjelas teks biografi secara akurat dan ’
kritis
15. Peserta didik dan guru saling tanya jawab mengenai
materi
Penutup 16. Pendidik memberikan apresiasi pada hasil kerja 10’
Peserta didik.
17. Peserta didik dan pendidik menyimpulkan
pembelajaran.
18. Pendidik menutup pembelajaran
Pertemuan ke-4
Kegiatan 9. Peserta didik merespon salam dan berdoa. 40’
Awal 10. Peserta didik merespon yang disampaikan pendidik
dan mempersiapkan diri untuk belajar.
11. Peserta didik menerima informasi tentang materi dan
tujuan yang akan dipelajari serta kegiatan yang akan
dipelajari.
12. Peserta didik menerima informasi tentang langkah
kegiatan yang akan dilakukan.
Kegiatan 9. Peserta didik menerima materi dan penjelasan tentang 110
Inti apa yang harus mereka kerjakan dalam pertemuan ’
kali ini.
10. Peserta didik menulis teks biografi secara logis dan
kreatif
11. Peserta didik dan guru saling tanya jawab mengenai
materi
Penutup 7. Pendidik memberikan apresiasi pada hasil kerja 10’
Peserta didik.
8. Peserta didik dan pendidik menyimpulkan
pembelajaran.
9. Pendidik menutup pembelajaran
G. MATERI PEMBELAJARAN
Modul ini terbagi menjadi 2 pertemuan, di dalam modul ini terdapat uraian materi, contohsoal,
lembar kerja, soal latihan dan soal evaluasi.
Pertama : Pengertian biografi, karakter unggul, kaidah bahasa, dan struktur teks biografi
Kedua : Menceritakan kembali isi teks biografi baik lisan maupun tulis
Modul ini sangat bermanfaat bagi kalian. Kalian dapat lebih peka memahami keadaan sekeliling
kalian. Kepekaan kalian itu akan dapat digunakan untuk memahami informasi dalam bentuk teks
biografi. Jika ada kata-kata yang tidak dipahami, kalian dapat mencermati glosarium sebagai
gambaran makna katanya. Kalian pasti bisa.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini diharapkan:
Kalian dapat mengetahui Pengertian biografi, karakter unggul, kaidah bahasa, dan strukturteks
biografi
B. Uraian Materi
1. Pengertian Biografi
Biografi ditulis secara naratif artinya ide pokok paragraf dalam teks tersebut tidakterdapat
dalam satu kalimat utama, tetapi menyebar dalam semua
kalimat pada paragraf tersebut. Oleh karena itu untuk mengetahui informasi pokokdalam
teks biografi, pembaca dituntut untuk benar-benar memahami isi teks tersebut.
2. Karakter Unggul
Untuk menemukan karakter unggul tokoh dapat dilakukan dengan mengidentifikasi
peristiwa/ permasalahan apa yang dialami seseorang serta bagaimana caranya menghadapi
semua itu.
Cara penggambaran karakter unggul tokoh ada dua yaitu:
(a) Secara langsung, artinya karakter unggul tokoh dituliskan secara langsung sehingga
pembaca tidak perlu menganalisis makna tersirat.
(b) Secara tidak langsung, artinya menyebutkan bagaimana karakter unggul tokoh. Penulis
menyajikan karakter unggul tokoh dengan mendeskripsikan bagaimana cara tokoh
menghadapi permasalahan, keuangan, yang dihadapinya. Penulis juga bisa
menggambarkan watak tokoh dengan menuliskan dialog tokoh atau menghadirkan tokoh
lain
3. Kaidah Bahasa
Teks biografi menggunakan beberapa kaidah kebahasaan yang dominan sebagaiberikut.
(a) Menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal ia atau dia atau beliau.Kata ganti ini
digunakan secara bervarisi dengan penyebutan nama tokoh atau panggilan tokoh.
Contoh: George Saa, putra Papua sangat menyukai pelajaran fisika. Ia berasal dari
keluarga yang kurang mampu secara ekonomi. Berkat ketekunannya, Si Genius dari
Papua ini mendapatkan beasiswa hingga ke luar negeri. Meski kini telah sukses, Oge,
begitu biasanya dia dipanggil, tetap menjadi pribadi yang ramah dan tidak sombong.
(b) Banyak menggunakan kata kerja tindakan untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa atau
perbuatan fisik yang dilakukan oleh tokoh. Contoh: belajar, membaca, berjalan,melempar.
(c) Banyak menggunakan kata deskriptif untuk memberikan informasi secara rinci tentang
sifat-sifat tokoh. Kata-kata yang dimaksud. Contoh: kata sifat untuk mendeskripsikan
watak tokoh antara lain genius, rajin, ulet. Dalam melakukan deskripsi, seringkali
penggunaan kata sifat didahului oleh kopulatif adalah, merupakan.
Banyak menggunakan kata kerja pasif untuk menjelaskan peristiwa yang dialami tokoh
sebagai subjek yang diceritakan. Contoh: diberi, ditugaskan, dipilih
(a) Banyak menggunakan kata kerja mental dalam rangka penggambaran peran
tokoh.Contoh: memahami, menyetujui, menginspirasi, mencintai.
(b) Banyak menggunakan kata sambung, kata depan, ataupun nomina yang berkenaan urutan
dengan waktu. Contoh: sebelum, sudah, pada saat, kemudian, selanjutnya,sampai, hingga,
pada tanggal, nantinya, selama, saat itu. Hal ini terkait dengan pola pengembangan teks
cerita ulang yang pada umumnya bersifat kronologis.
Teks biografi termasuk teks narasi. Struktur teks biografi adalah sebagai berikut.
1. Orientasi atau setting (aim), berisi informasi mengenai latar belakang kisah atau peristiwa
yang akan diceritakan selanjutnya untuk membantu pendengar/ pembaca. Informasi yang
dimaksud berkenaan dengan ihwal siapa, kapan, di mana, dan mengapa.
2. Kejadian penting (important event, record of events), berisi rangkaian peristiwa yang disusun
secara kronologis, menurut urutan waktu, yang meliputi kejadian-kejadian utama yang
dialami tokoh. Dalam bagian ini mungkin pula disertakan komentarkomentar pencerita pada
beberapa bagiannya.
3. Reorientasi, berisi komentar evaluatif atau pernyataan simpulan mengenai rangkaian
peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Bagian ini sifatnya opsional, yang mungkin ada
atau tidak ada di dalam suatu cerita ulang.
Contoh :
Kutipan Teks Bagian Struktur
B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan Orientasi, bagian ini
menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. menceritakan siapa Habibie.
Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia.
Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr.
Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau dilahirkan
di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni
1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan
bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan
RA.Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menikah dengan
Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962dan
dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan
Thareq Kemal.
Habibi menjadi yatim sejak bapaknya yang meninggal Peristiwa-peristiwa penting
dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan
jantung. Setelah ayahnya meninggal, Ibunya menjual
rumah dan kendaraannya kemudian pindah ke
Bandung bersama anak-anaknya. Ibunya membanting
tulang membiayai kehidupan anak-anaknya.
Tugas/Latihan
1. Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian melihat dan memahami gambar di bawahini.
H. Latihan Soal
Bacalah teks laporan hasil observasi berikut kemudian jawablah pertanyaan di bawahnya.
Yousafzai, lahir 12 Juli 1997; umur 18 tahun, adalah seorang murid sekolah dan aktivis
pendidikan dari kota Mingora di Distrik Swat dari provinsi Pakistan Khyber Pakhtunkhwa. Dia
diketahui untuk pendidikan dan aktivisme hak-hak perempuan di Lembah Swat, di mana Taliban
telah dilarang pada waktu gadis bersekolah. Pada awal tahun 2009, saat berumur sekitar 11 dan
12, Yousafzai menulis di blognya di bawah nama samaran untuk BBC secara mendetail
tentang betapa mengerikannya hidup di bawah pemerintahan Taliban, upaya mereka untuk
menguasai lembah, dan pandangannya tentang mempromosikan pendidikan untuk anak
perempuan.
Pada tahun 2014 dia bersama Kailash Satyarthi mendapatkan hadiah Nobel untuk bidang
perdamaian 2014 untuk perjuangan mereka melawan penindasan anak-anak dan pemuda serta
untuk mendapatkan hak pendidikan bagi mereka. Malala lahir dari keluarga bersuku Pusthun dan
menganut Islam Sunni. Namanya diambil dari penyair dan pejuang wanita suku Pasthun, Malalai
dari Maiwand. Ia dibesarkan di Mingora, bersama dua adik laki-laki dan dua ayam peliharaan.
Keberaniannya dalam menulis berkat bimbingan ayahnya yang juga penyair, pemilik sekolah,
sekaligus aktivis pendidikan.
Ayahnya menjalankan beberapa sekolah yang dinamai Khushal Public School. Meskipun
Malala mengaku ingin jadi dokter, Ayahnya mendorongnya untuk menjadi politisi. Ia mulai
berbicara di depan publik untuk memperjuangkan hak atas pendidikan pada tahun 2008. Dengan
gagah dan penuh semangat, ia menyampaikan seruan pertamanya untuk melawan Taliban.
“Berani-beraninya Taliban merampas hak saya atas pendidikan!” begitu kata gadis pemberani itu
di depan televisi dan radio. Bahasa Indonesia 303 Pada tanggal 9 Oktober 2012, Yousafzai
ditembak di kepala dan leher dalam upaya pembunuhan oleh kelompok bersenjata Taliban ketika
kembali pulang di bus sekolah.
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
Menceritakan Kembali Teks Biografi dengan Bahasa yang Berbeda Untuk menceritakan kembali isi
teks biografi, siswa dapat meninjau ulang hasil kerjanya pada bagian mengidentifikasi pokok- pokok
informasi teks biografi. Setelah itu, menggabungkan pokok-pokok informasi tersebut dengan
menggunakan konjungsi yang benar dalam bentuk teks biografi singkat. Perhatikan contoh berikut
ini:
Teks Asli Penceritaan dengan bahasa berbeda
B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan B.J. Habibie adalah adalah Presiden ketiga Republik
menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Indonesia yang dikenal sebagai teknokrat
Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. kebanggaan orang Indonesia. Putra asli ParePare,
Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sulawesi Selatan ini lahir pada tanggal 25 Juni 1936
Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti
dilahirkan di ParePare, Sulawesi Selatan, pada Marini Puspowardojo. Ia membina rumah tangga
tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei
keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi 1962 dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham
Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Akbar dan Thareq Kemal. Presiden kebanggan
Puspowardojo. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Indonesia ini memiliki gelar lengkap gelar
Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. yang
dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan diperolehnya dari luar negeri.
Thareq Kemal.
Tugas/Latihan
Bacalah teks biografi berikut, kemudian ceritakan kembali dengan bahasamu
C. Rangkuman Materi
1. Pahamilah kembali pengertian biografi, yang merupakan tulisan cerita ulang atau rekon, yang
memiliki nilai sejarah dan pemberitaan tokoh.
2. Memahami struktus biografi berupa orientasi, kejadian-kejadian penting, danreorientasi.
3. Mendalami unsur-unsur kebahasaan dari teks biografi.
4. Menuliskan kembali teks biografi dengan bahasa sendiri/ bentuk lain.
D. Latihan Soal
1. Siapakah tokoh yang dibahas dalam biografi tersebut?
2. Permasalahan apa yang dihadapi tokoh tersebut?
3. Bagaimana cara tokoh tersebut memecahkan permasalahan hingga mencapai
keberhasilan?
4. Hal apakah yang menarik dari tokoh tersebut?
5. Hal apakah yang dapat diteladani dari tokoh tersebut?
6. Mengapa teks tersebut disebut biografi?
Lampiran :
Teks Struktur
Malala Yousafzai Malala Yousafzai, lahir 12 Orientasi
Juli 1997; umur 18 tahun, adalah seorang
murid sekolah dan aktivis pendidikan dari
kota Mingora di Distrik Swat dari provinsi
Pakistan Khyber Pakhtunkhwa. Dia
diketahui untuk pendidikan dan aktivisme
hak-hak perempuan di Lembah Swat, di
mana Taliban telah dilarang pada waktu
gadis bersekolah.
Pada awal tahun 2009, saat berumursekitar Peristiwa-peristiwa penting
11 dan 12, Yousafzai menulis di
blognya di bawah nama samaran
untuk BBC secara mendetail tentang
betapa mengerikannya hidup di bawah
pemerintahan Taliban, upaya mereka untuk
menguasai lembah, dan pandangannya
tentang mempromosikan pendidikan untuk
anak perempuan. Pada tahun 2014 dia
bersama Kailash Satyarthi mendapatkan
hadiah
Nobel untuk bidang perdamaian 2014
untuk perjuangan mereka melawan
penindasan anak-anak dan pemuda serta
untuk mendapatkan hak pendidikan bagi
mereka. Malala lahir dari keluarga bersuku
Pusthun dan menganut Islam Sunni.
Namanya diambil dari penyair dan pejuang
wanita suku Pasthun, Malalai dari Maiwand.
Ia dibesarkan di Mingora, bersama dua adik
laki-laki dan dua ayam peliharaan.
Keberaniannya dalam menulis berkat
bimbingan ayahnya yang juga penyair,
pemilik sekolah, sekaligus aktivis
pendidikan. Ayahnya menjalankan beberapa
sekolah yang dinamai Khushal Public
School. Meskipun Malala mengaku ingin
jadi dokter, Ayahnya mendorongnya untuk
menjadi politisi. Ia mulai berbicara di depan
publik untuk memperjuangkan hak atas
pendidikan pada tahun 2008. Dengan gagah
dan penuh semangat, ia menyampaikan
seruan pertamanya untuk melawan Taliban.
“Berani-beraninya Taliban merampas hak
saya atas pendidikan!” begitu kata gadis
pemberani itu di depan televisi dan radio.
Pada tanggal 9 Oktober 2012, Yousafzai
ditembak di kepala dan leher dalam upaya
pembunuhan oleh kelompok bersenjata
Taliban ketika kembali pulang di bus
sekolah. Ia sempat dirawat di Pakistan
sebelum kemudian diterbangkan
ke Inggris untuk dirawat di rumah sakit
di Birmingham.
M. Identitas Modul
N. Capaian Pembelajaran
1. Menyimak
Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan, atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai tipe teks dalam
bentuk monolog, dialog, dialog, dan gelar wicara.
3. Menulis
Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis
untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kretaif dalam bentuk teks informasional dan/atau
fiksi. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional dunia
kerja. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan
ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital
P. KOMPONEN INTI
xv. Tujuan pembelajaran:
1. Memahami diksi dalam teks puisi yang dibacakan dengan kritis dan reflektif
2. Memahami teks diskusi dan menilai efektivitas pemilihan kata, pengaturan, rima, dan
tampilan tipografi dalam mendukung makna dan amanat puisi. Mengidentifikasi tema
dan suasana untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat dalam teks puisi
3. Menulis tanggapan terhadap antologi puisi secara logis dan kritis yang dalam ebentuk
resensi buku
4. Menyajikan pembacaan puisi dengan penghayatan, ekspresi, gesture, aura, dan
metodeyang sesuai secara kreatif
Q. Kegiatan Pembelajran
Pertemuan I
Kegiatan 21. Peserta didik merespon salam dan berdoa. 40’
Awal 22. Peserta didik merespon yang disampaikan
pendidik dan mempersiapkan diri untuk
belajar.
23. Peserta didik menerima informasi tentang
materi dan tujuan yang akan dipelajari serta
kegiatan yang akan dipelajari.
24. Peserta didik menerima informasi tentang
langkah kegiatan yang akan dilakukan.
Kegiatan 16. Peserta didik menerima materi dan penjelasan tentang 110
Inti apa yang harus mereka kerjakan dalam pertemuan ’
kali ini.
17. Peserta didik memahami diksi alam teks puisi yang
dibacakan
18. Peserta didik dan guru saling tanya jawab mengenai
materi
Penutup 19. Pendidik memberikan apresiasi pada hasil kerja 10’
Peserta didik.
20. Peserta didik dan pendidik menyimpulkan
pembelajaran.
21. Pendidik menutup pembelajaran
Pertemuan ke-4
Kegiata 13. Peserta didik merespon salam dan berdoa. 40’
n 14. Peserta didik merespon yang disampaikan pendidik dan
Awal mempersiapkan diri untuk belajar.
15. Peserta didik menerima informasi tentang materi dan
tujuan yang akan dipelajari serta kegiatan yang akan
dipelajari.
16. Peserta didik menerima informasi tentang langkah
kegiatan yang akan dilakukan.
Kegiatan 12. Peserta didik menerima materi dan penjelasan tentang 110
Inti apa yang harus mereka kerjakan dalam pertemuan ’
kali ini.
13. Peserta didik menyajikan pembacaan puisi dengan
ekspresif dan kreatif
14. Peserta didik dan guru saling tanya jawab mengenai
materi
Penutup 10. Pendidik memberikan apresiasi pada hasil kerja 10’
Peserta didik.
11. Peserta didik dan pendidik menyimpulkan
pembelajaran.
12. Pendidik menutup pembelajaran
Selamat untuk kalian karena sudah memasuki dunia abu-abu, pastinya akan berbeda
dengan masa SMP. Dunia abu-abu akan membuat pergaulan dan wawasan kalian lebih luas,
berarti persiapan kalian juga harus lebih baik dan matang dari SMP. Sudah siapkah kalian?
Persiapan kalian yang utama adalah kalian dalam keadaan sehat sehingga dapat mempelajari
modul ini dengan baik. Pada modul ini, kalian akan mempelajari materi PUISI.
Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan
dalam bahasa yang indah dan sifatnya yang imajinatif. Bahkan puisi juga dianggap sebagai
rangkaian kata-kata yang menggambarkan perasaan penulis (penyairnya). Pesan yang ingin
disampaikan oleh penyair dirangkai dengan kata-kata yang indah, yang berbeda dengan
bahasa sehari-hari, bahkan juga berbeda dengan bahasa karya sastra lainnya drama atau
prosa. Makna puisi menjadi hal yang penting bagi pembaca. Seindah apa pun rangkaian
katakata yang dibuat oleh seseorang, ketika tidak ada makna atau pesan yang disampaikan di
dalamnya. Pada pembelajaran kali ini siswa diajak memahami hal-hal penting terkait pesan
yang ingin disampaikan penyair terutama berkaitan dengan suasana, tema, dan makna puisi.
G. MATERI PEMBELAJARAN
Modul ini terbagi menjadi 2 pertemuan, di dalam modul ini terdapat uraian
materi, contoh soal, lembar kerja, soal latihan dan soal evaluasi.
Pertama : Menentukan suasana dalam puisi dan menemukan tema puisi
Kedua : Mendemonstrasikan (membacakan) satu puisi
Modul ini sangat bermanfaat bagi kalian. Kalian dapat lebih peka memahami keadaan
sekeliling kalian. Kepekaan kalian itu akan dapat digunakan untuk memahami informasi dalam bentuk
teks biografi. Jika ada kata-kata yang tidak dipahami, kalian dapat mencermati glosarium sebagai
gambaran makna katanya. Kalian pasti bisa.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Menentukan suasana dalam puisi, menemukan tema puisi
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan:
Peserta didik dapat mengetahui Pengertian cara Menentukan suasana dalam puisi, menemukan tema
puisi
Uraian Materi
Puisi di atas merupakan ungkapan cinta seseorang kepada kekasihnya. Dapatkanh kamu
merasakan bagaimana perasaan seseorang istri ketika suaminya menyatakan kerelaannya untuk
berkorban, seperti pengorbanan kayu kepada api?
Peserta didik diajak membayangkan bagaimana perasaan seseorang istri ketika suaminya
menyatakan kesediaannya berkorban seperti pengorbanan awan yang musnah demi menjadi hujan?
Benar. Siapa pun perempuan yang menjadi istri lelaki itu akan meraakan perasaan yang romantis,
merasa disayangi, dan terlindungi. Perasaanmu yang terasa setelah membaca puisi di atas itulah yang
dinamakan suasana.
A. Tugas/Latihan
B. Latihan Soal
Sekarang mari kita baca puisi berikut kemudian temukan tema apa yang ada dalam puisitersebut
sekaligus rumuskan alasan yang mendukung temuanmu dengan bahasa argumentatif.
Puisi 1Doa
Karya: Chairil Anwar
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-MuBiar
susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
CayaMu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintu-Mu aku mengetukAku
tidak bisa berpaling
Puisi 2
Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera Itu
Kamu dapat mengemukakan jawabanmu pada tabel di bawah ini atau pada buku kerjamuterhadap
puisi di atas dengan menggunakan kalimat atau paragraf yang baik dan benar.
NO JUDUL PUISI TEMA ALASAN
1 DOA
2 Telah Kau Robek Kain Biru
Pada Bendera Itu
Suasana puisi telah kalian rumuskan. Tema puisi telah kalian temukan lengkap dengan
alasan argumentatifmu. Nah, sekarang giliran mencari makna puisi. Simak uraian berikut ini.
Setelah membaca penggalan puisi ‘Sajak Anak Muda’ yang ada di buku paket Bahasa
Indonesia, kamu pasti dapat menangkap maksud yang ingin disampaikan oleh WS. Rendra. Amanat
yang ingin disampaikan oleh penyair itulah yang dimaksud amanat. Tentu saja, pesanitu boleh lebih
dari satu.
Berikut adalah contoh analisis makna puisi ‘Tuhan Sembilan Centi.’ Diskusikanlah bersama guru
dan teman-temanmu makna lain yang terdapat dalam puisi ‘Tuhan Sembilan Centi’ dibuku paket
Bahasa Indonesia.
NO Amanat Larik Puisi
1 Pendidikan di Indonesia lebih banyak ditujukan pada Dasar pendidikan kita adalah
hafalan teori, bukan pemahaman atas suatu konsep, bukan kepatuhan.
penguasaan konsep dan keterampilan. Bukan pertukaran pikiran.
Ilmu sekolah adalah ilmu
hafalan, dan bukan ilmu
latihan menguraikan
5
Sekarang mari kita analisis puisi berikut untuk menemukan makna yang terkandungdalam
puisi “Aku Ingin”, “Doa”, dan “Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera Itu”
Petunjuk
Baca kembali puisi ‘Aku Ingin’, ‘Doa’, dan ‘Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera Itu.’
Identifikasikanlah makna (pesan) yang ingin disampaikan penyair melalui puisi tersebut.
Sertakan larik puisi yang mendukung jawabanmu. 4) Kerjakan di lembar tugas.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Membacakan Puisi dengan Memerhatikan Vokal, Ekspresi, dan Intonasi yang Baik
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan:
Membacakan Puisi dengan Memerhatikan Vokal, Ekspresi, dan Intonasi yang Baik
B. Uraian Materi
Pernahkah kamu menyaksikan seseorang yang sedang mendemonstrasikan atau
mendeklamasikan puisi di atas panggung atau dalam sebuah lomba? Seorang pembacapuisi
yang bagus mampu menjiwai puisi yang dibacakan dengan baik. Dampaknya, pendengar akan
dapat merasakan suasana puisi tersebut serta mampu menangkap makna puisi yang
disampaikan penyairnya.
Hal itu akan tercapai ketika pembaca puisi tidak hanya mengandalkan permainan
vokal tetapi juga memperhatikan ekspresi, intonasi, dan gerakan tubuhnyasaat membaca
puisi.
Pada bagian ini kamu akan belajar membacakan puisi dengan memperhatikan vokal,ekspresi,
dan intonasi yang baik.
Membaca Puisi
Beberapa hal yang harus dipahami ketika akan membacakan puisi, yaitu mengetahui cara
membacanya. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan. Rima dan irama, artinya dalam
membaca puisi tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat. Membaca puisi berbeda dengan membaca
sebuah teks biasa karena puisi terikat oleh rima dan irama sehingga dalam membaca puisi tidak
terlalu cepat ataupun juga terlalu lambat.
Artikulasi atau kejelasan suara, artinya suara kita dalam membaca puisi harus jelas, misalnya
saja dalam mengucapkan huruf-huruf vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ai/, /au/.
Ekspresi mimik wajah, artinya ekspresi wajah kita harus bisa disesuaikan dengan isi puisi.
Ketika puisi yang kita bacakan adalah puisi sedih, maka ekspresi mimik wajah kitapun harus bisa
menggambarkan isi puisi sedih tersebut.
Mengatur pernapasan, artinya pernapasan harus diatur jangan tergesa-gesa. Sehingga tidak
akan mengganggu ketika membaca puisi.
Penampilan, artinya kepribadian atau sikap kita saat di panggung usahakan harus tenang, tak
gelisah, tak gugup, berwibawa, dan meyakinkan (tidak demam panggung).
Selain hal-hal di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan membacakan
puisi yaitu sebagai berikut.
Vokal
Suara yang dihasilkan harus benar. Salah satu unsur dalam vokal ialah artikulasi (kejelasan
pengucapan). Kejelasan artikulasi dalam mendemonstrasikan puisi sangat perlu. Bunyi vokal seperti
/a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ai/, /au/, dan sebagainya harus jelas terdengar. Demikian pula dengan bunyi-
bunyi konsonan.
Ekspresi
Ekspresi ialah pengungkapan atau proses menyatakan yang memperlihatkan atau
menyatakan maksud, gagasan, dan perasaan. Ekspresi mimik atau perubahan raut muka harus ada,
namun harus proporsional, sesuai dengan kebutuhan menampilkan gagasan puisi secara tepat.
Intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo)
Intonasi ialah ketepatan penyajian dalam menentukan keraslemahnya pengucapan suatu
kata. Intonasi terbagi menjadi dua yaitu tekanan dinamik (tekanan pada kata-kata yang dianggap
penting) dan teknanan tempo (cepat lambat pengucapan suku kata atau kata).
Memberikan ciri pada bagian-bagian tertentu, misalnya tanda jeda. Jeda pendek
dengan tanda (/) dan jeda panjang dengan tanda (//). Penjedaan panjang diberikan
padafrasa, sedang penjedaan panjang diberikan pada akhir klausa atau kalimat.
Memahami suasana dan menghayati, tema, dan makna puisinya.
Sajak Matahari
Karya: W.S. Rendra
Matahari bangkit dari sanubariku
Menyentuh permukaan samodra raya.
Matahari keluar dari mulutku, menjadi
pelangi di cakrawala.
Wajahmu keluar dari jidatku, wahai
kamu, wanita miskin! kakimu terbenam
di dalam lumpur.
Kamu harapkan beras seperempat gantang, dan di
tengah sawah tuan tanah menanammu!
Satu juta lelaki gundul keluar dari
hutan belantara,
tubuh mereka terbalut lumpur dan
kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari.
Mata mereka menyala tubuh
mereka menjadi bara
dan mereka membakar dunia. Matahari
adalah cakra jingga yang dilepas tangan
Sang Krishna.
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu,ya,
umat manusia!
Yogya, 5 Maret 1976
(Sumber: Antologi Puisi Potret Pembangunan dalam Puisi, 1980)
Pemberian tanda jeda merupakan teknik awal dalam pembacaan puisi. Adanya tanda jeda,makna
sebuah puisi akan tersampaikan kepada para pendengar.
IBU
Karya: D. Zamawi Imron
Setelah kalian mendengarkan pembacaan puisi oleh temanmu, tentukan mana pembacaan yangbaik
dan mana yang kurang baik beserta alasannya! Tulislah jawabanmu pada lembar terpisah atau buku
kerjamu dengan format seperti di bawah ini.
C. Tugas/Latihan
Carilah sebuah video pembacaan puisi dari kanal peneyedia video di internet atau carilah
sebuah puisi untuk dibacakan, kemudian nilailah berdasarkan tabel penilaiandan indikator
yang telah disediakan.
D. Rangkuman Materi
✓ Puisi adalah karya sastra yang indah dan menggunakan kata kias yang juga
bermakna mendalam.
✓ Puisi dapat dihayati dengan membacanya dan memaknai bait demi bait hingga
hadirlah suasana bathin pengarang yang hadir dalam puisi.
✓ Pembacaan puisi harus dilatihkan dengan kriteria tersendiri, vokal, intonasi, dan
ekspresi akan mendukung pembacaan dan maksud suasana puisi itu sendiri.
E. Latihan Soal
Bacakan puisi ini bergantian dan saling memberi penilaian, bila ada rekam kegiatanmudalam
bentuk video untuk publikasi terbatas dan penilaian untukmu pada pelajaran Bahasa
Indonesia
Ibu
Karya: D. Zamawi Imron Kalau
aku merantau
lalu datang musim kemarau
sumur-sumur kering,
daunan pun gugur bersama rerantinghanya
mata air air matamu ibu,
yang tetap lancar mengalirbila
aku merantau
sedap kopyor susumu dan
ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan
memutikkan sari-sari kerinduan
lantaran hutangku padamu
tak kuasa kubayar
ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
Sumber: http://kepadapuisi.blogspot.co.id