D. Materi Pembelajaran
Isi pokok laporan hasil observasi:
pernyataan umum;
hal yang dilaporkan;
deskripsi bagian;
deskripsi manfaat; dan
maksud isi teks (tersirat dan tersurat).
E. Metode
Metode tanya jawab
Metode diskusi
Metode penugasan (resitasi)
F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
Media/alat : proyektor, Laptop, Power point
G. Sumber Belajar
Buku siswa kelas X SMA ( Kur. 2013) Kementerian pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia 2017
Internet, koran, majalah, buku paket yang relevan, dan lingkungan.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama ( 2 jam pelajaran)
Indikator:
3.1.1 Mengidentifikasi isi teks laporan hasil observasi
Sintaks
Langkah Alokasi
Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
(inkuiri)
Kegiatan 1. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri 10’
Pendahuluan anugerah Tuhan dan saling mendoakan.
2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru
berhubungan dengan persiapan belajar.
communication
Critical Thinking/communication
Peserta didik menyampaikan hasil pengamatan
disertai alasan mengapa itu menjadi contoh
kegiatan negosiasi.
Critical Thinking
CriticalThinking/communicatio Peserta
menyampaikan hasil pengamatan disertai alasan
mengapa itu menjadi contoh kiatan
Critical Thinking/communication
Peserta didik menyampaikan hasil pengamatan
disertai alasan mengapa itu menjadi contoh
kegiatan negosiasi.
Sintaks
Langkah Alokasi
Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
(Inkuiri)
Kegiatan 1. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah 10’
Pendahuluan Tuhan dan saling mendoakan.
2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan
dengan persiapan belajar.
communication
I. Penilaian
Teknik: Tes tertulis dan lisan
Bentuk: uraian
Skor
No Deskripsi skor
Maksimal
1 a. Membuat 5 pertanyaan atau lebih dan sesuai dengan teks. 30 30
b. Membuat 5 pertanyaan atau lebih dan sebagian tidak sesuai 20
dengan teks.
c. Membuat kurang dari 5 pertanyaan dan sesuai dengan teks. 10
d. Membuat kurang dari 5 pertanyaan dan tdak sesuai dengan teks. 5
2 a. Membuat 5 jawaban atau lebih dan sesuai dengan teks. 30 30
b. Membuat 5 jawaban atau lebih dan sebagian tidak sesuai dengan 20
teks.
c. Membuat kurang dari 5 jawaban dan sesuai dengan teks. 10
d. Membuat kurang dari 5 jawaban dan tdak sesuai dengan teks 5
3 a. Alasan kategori teks laporan hasil observasi jelas, lengkap, dan 40 40
benar.
b. Alasan kategori teks laporan hasil observasi tidak lengkap, dan 20
benar.
c. Alasan kategori teks laporan hasil observasi tidak lengkap, dan 5
salah.
Total Nilai 100
Bacalah teks Wayang di atas, tentukanlah gagasan pokok dari setiap paragraf!
Kunci Jawaban
GAGASAN POKOK
PARAGRAF
Wayang kulit memiliki berbagai macam Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya
jenis jika dilihat dari umur dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi
pertunjukkan. bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal,
karena diperkirakan memiliki umur paling tua
adalah wayang purwa. Purwa berasal dari
bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini
terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan
diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang
pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk
kerbau bule yang diolah sedemikian rupa
dengan nama cempurit yang terdiri dari:
tuding dan gapit. Cerita yang biasanya
digunakan adalah Ramayana dan
Mahabharata. Wayang purwa terdiri atas
beberapa gaya atau gagrak seperti, gagrak
Kasunanan, Mangkunegaraan;
Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran,
Kedu, Cirebon dan sebagainya. Selain wayang
purwa jenis wayang kulit yang lain yaitu:
wayang madya wayang gedog wayang dupara,
wayang wahyu, wayang suluh, wayang kancil,
wayang calonarang, wayang krucil; wayang
ajen; wayang sasak, wayang sadat, wayang
parwa wayang arja, wayang gambuh, wayang
cupak dan wayang beber yang saat ini masih
berkembang di Pacitan
Pada setiap daerah, wayang wong Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’)
memiliki sebutan yang berbeda. adalah salah satu pertunjukan wayang yang
diperankan langsung oleh orang. Wayang orang
yang dikenal di suku Banjar adalah wayang
gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa
adalah wayang topeng. Wayang topeng
dimainkan oleh orang yang menggunakan
topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan
iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan
wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya
digunakan dalam acara ritual, tetapi juga
digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.
Wayang golek adalah salah satu Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang
jenis wayang yang berasal dari golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang
Sunda memiliki bahan dasar golek berasal dari Sunda. Wayang ini disebut juga
sebuah kayu. sebagai wayang thengul. Selain wayang golek Sunda,
wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak
atau sering juga disebut wayang golek menak karena
cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut
pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain golek,
wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang
klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek.
Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang
kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita
Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat
dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang
timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan
wayang ajen.
Perkembangan terbaru dunia Perkembangan terbaru dunia pewayangan
pewayangan menghasilkan kreasi menghasilkan kreasi berupa wayang suket.
berupa wayang suket. Disebut wayang suket karena wayang yang
digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk
menyerupai wayang kulit. Wayang suket
merupakan tiruan dari berbagai figur wayang
kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa:
suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai
alat permainan atau penyampaian cerita
pewayangan kepada anak-anak di desa-desa
Jawa.
Dalam versi modern terdapat Dalam versi lebih modern, terdapat wayang
wayang yang disebut dengan motekar atau wayang plastik berwarna.
wayang motekar atau wayang Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan
plastik yang berwarna. teater bayang-bayang atau serupa wayang
kulit. Akan tetapi, jika wayang kulit memiliki
bayangan yang berwarna hitam saja, wayang
motekar menggunakan teknik terbaru hingga
bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-
warni penuh. Wayang motekar ditemukan dan
dikembangkan oleh Herry Dim setelah
melewati eksperimen lebih dari delapan tahun
(1993 – 2001). Wayang tersebut
menggunakan bahan plastik berwarna, sistem
pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
Wayang memiliki berbagai Semua jenis wayang di atas merupakan wujud
manfaat bagi kehidupan, antara ekspresi kebudayaan. yang dapat dimanfaatkan
lain sebagai media pendidikan, dalam Dewasa ini wayang dimanfaatkan untuk
media informasi, dan media kepentingan pendidikan karena dapat dijadikan
hiburan. sarana untuk menyampaikan ajaran-ajaran yang
baik dengan cara yang menarik. Pemerintah
juga seering menggunakan wayang sebagai
media informasi misalnya dengan menggelar
wayang yang disisipi informasi tentang
program pembangunan seperti keluarga
berencana (KB), pemilihan umum, dan
sebagainya. Terakhir, meski semakin jarang,
wayang masih tetap menjadi media hiburan.
Dengan kata lain, wayang mempunyai banyak
manfaat bagi kehidupan antara lain sebagai
media pendidikan, media informasi, dan media
hiburan.
KRITERIA PENILAIAN
Skor
No Deskripsi Skor Maksi
mal
1 a. Menentukan gagasan pokok sesuai jumlah paragraf dan benar. 100 100
b. Menentukan gagasan pokok tidak sesuai jumlah paragraf dan 50
benar.
c. Menentukan gagasan pokok tidak sesuai jumlah paragraf dan 10
salah.
Total 100
Pertemuan kedua
3.1.2 Menyusun ringkasan isi pokok teks laporan hasil observasiPeserta didik
3.1.3 Menyimpulkan fungsi teks laporan hasil observasi.
Susunlah gagasan pokok dari teks laporan hasil observasi yang berjudul Wayang!
Menyusun ringkasan
Aspek Penilaian
No Nama Kelengkapan
Kelancaran Kebenaran Isi Total Nilai
Informasi
Kriteria Penilaian
Skor
Aspek penilaian Kriteria Rentang Skor
Maksimal
Kelancaran Sangat lancar 85 -100 100
menyampaikan isi teks
Cukup lancar 70 - 84
menyampaikan isi teks
Kurang lancar 55 - 69
menyampaikan isi teks
Tidak lancar menyampai- 54 - 40
kan isi teks
Kelengkapan Isi teks yang disampaikan 85 -100 100
sangat lengkap.
informasi Isi teks yang disampaikan 70 - 84
sedikit kurang lengkap.
Hanya separoh isi teks 55 - 69
yang disampaikan.
Isi teks yang disampaikan 54 - 40
hanya sedikit.
Kebenaran isi Isi teks yang disampaikan 85 -100 100
benar semua.
Isi teks yang disampaikan 70 - 84
sebagian besar benar.
Isi teks yang disampaikan s 55 - 69
eparo yang benar
Isi teks yang disampaikan 54 - 40
sebagian besar salah.
Total : 100
Simpulkanlah fungsi teks laporan hasil observasi pada teks Wayang dan D’topeng
museum Angkut!
Kunci Jawaban
Judul teks Fungsi Teks
a. Memberitahukan kepada pihak berwenang atau terkait suatu
Wayang informasi dan
b. kemudian dijadikan dasar penyusunan kebijakan.
c. Bahan informasi untuk berbagai kepentingan.
D’topeng a. Memberitahukan kepada pihak berwenang atau terkait suatu
Museum informasi dan kemudian dijadikan dasar penyusunan kebijakan.
Angkut b. Bahan informasi untuk berbagai kepentingan.
KRITERIA PENILAIAN
Skor
No Deskripsi Skor Maksim
al
1 a. Menjelaskan fungsiteks laporan hasil observasi yang 50 50
berjudul wayang benar.
b. Menjelaskan fungsiteks laporan hasil observasi yang 30
berjudul wayang kurang tepat.
c. Menjelaskan fungsiteks laporan hasil observasi yang 10
berjudul wayang salah.
a. Menjelaskan fungsi teks laporan hasil observasi yang 50 50
berjudul D’topeng Museum Angkut benar.
b. Menjelaskan fungsi teks laporan hasil observasi yang 30
berjudul D’topeng Museum Angkut kurang tepat.
c. Menjelaskan fungsi teks laporan hasil observasi yang 10
berjudul D’topeng Museum Angkut salah.
Pertemuan ketiga
4.1.1 Menunjukkan struktur teks laporan hasil observasi.
4.1.2 Melengkapi isi teks laporan hasil observasi
Mengenal Suku Badui
Orang Kanekes atau orang Badui/Badui adalah suatu kelompok
masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak,
Banten.Masyarakat Suku Badui di Banten termasuk salah satu suku yang
menerapkan isolasi dari dunia luar.Itulah salah satu keunikan Suku
Badui.Sehingga wajar mereka sangat menjaga betul ‘pikukuh’ atau ajaran mereka,
entah berupa kepercayaan dan kebudayaan.
Badui Dalam belum mengenal budaya luar dan terletak di hutan
pedalaman.Karena belum mengenal kebudayaan luar, suku Badui Dalam masih
memiliki budaya yang sangat asli.Mereka dikenal sangat taat mempertahankan
adat istiadat dan warisan nenek moyangnya.Mereka memakai pakaian yang
berwarna putih dengan ikat kepala putih serta membawa golok.Pakaian Suku
Badui Dalam pun tidak berkancing atau kerah.Uniknya, semua yang dipakai Suku
Badui Dalam adalah hasil produksi mereka sendiri. Biasanya para perempuan
yang bertugas
membuatnya. Mereka dilarang memakai pakaian modern.Selain itu, setiap kali
bepergian, mereka tidak memakai kendaraan bahkan tidak memakai alas kaki dan
terdiri dari kelompok kecil berjumlah 3-5 orang.Mereka dilarang menggunakan
perangkat teknologi, seperti HP dan TV.
Suku ini memiliki kepercayaan yang dikenal Sunda Wiwitan (sunda:
berasal dari suku sunda, Wiwitan : Asli). Kepercayaan ini memuja arwah nenek
moyang (animisme) yang pada selanjutnya kepercayaan mereka mendapat
pengaruh dari Budha dan Hindu.Kepercayaan suku ini merupakan refleksi
kepercayaan masyarakat Sunda sebelum masuk agama Islam.
Hingga saat ini, suku Badui Dalam tidak mengenal budaya baca tulis.Yang
mereka tahu, ialah aksara Hanacaraka (aksara Sunda).Anak-anak Suku Badui
dalam pun tidak bersekolah, kegiatannya hanya sekitar sawah dan kebun. Menurut
meraka inilah cara mereka melestarikan adat leluhurnya. Meskipun sejak
pemerintahan Soeharto sampai sekarang sudah diadakan upaya untuk membujuk
mereka agar mengizinkan pembangunan sekolah, tetapi mereka selalu
menolak.Sehingga banyak cerita atau sejarah mereka hanya ada di ingatan atau
cerita lisan saja.
Badui Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan
wilayah Badui Dalam.Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkanya warga
Badui Dalam ke Badui Luar. Pada dasarnya, peraturan yang ada di Badui Luar
dan Badui dalam itu hampir sama, tetapi Badui Luar lebih mengenal teknologi
disbanding Badui Dalam. Sumber: http://faidatulhikmah.blogspot.co.id dengan
penyesuaian
1. Tentukan struktur teks laporan hasil observasi yang berjudul Mengenal Suku
Badui? Jelaskan jawabanmu.
2. Lengkapilah isi teks laporan hasil observasi tersebut sehingga menjadi teks
laporan hasil observasi yang lengkap!
KUNCI JAWABAN
1. Orang Kanekes atau orang Badui/Badui adalah suatu
kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten
Lebak, Banten. Masyarakat Suku Badui di Banten termasuk salah
satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar. Itulah salah satu
keunikan Suku Badui. Sehingga wajar mereka sangat menjaga betul
‘pikukuh’ atau ajaran mereka, entah berupa kepercayaan dan
kebudayaan.(pernyataan umum)
Badui Dalam belum mengenal budaya luar dan terletak di
hutan pedalaman. Karena belum mengenal kebudayaan luar, suku
Badui Dalam masih memiliki budaya yang sangat asli. Mereka
dikenal sangat taat mempertahankan adat istiadat dan warisan nenek
moyangnya. Mereka memakai pakaian yang berwarna putih dengan
ikat kepala putih serta membawa golok. Pakaian Suku Badui Dalam
pun tidak berkancing atau kerah. Uniknya, semua yang dipakai Suku
Badui Dalam adalah hasil produksi mereka sendiri. Biasanya para
perempuan yang bertugas
membuatnya. Mereka dilarang memakai pakaian modern. Selain itu,
setiap kali bepergian, mereka tidak memakai kendaraan bahkan tidak
memakai alas kaki dan terdiri dari kelompok kecil berjumlah 3-5
orang. Mereka dilarang menggunakan perangkat teknologi, seperti
HP dan TV.
Suku ini memiliki kepercayaan yang dikenal Sunda Wiwitan
(sunda: berasal dari suku sunda, Wiwitan : Asli). Kepercayaan ini
memuja arwah nenek moyang (animisme) yang pada selanjutnya
kepercayaan mereka mendapat pengaruh dari Budha dan Hindu.
Kepercayaan suku ini merupakan refleksi kepercayaan masyarakat
Sunda sebelum masuk agama Islam. (pernyataan bagian)
2 Perbaikan struktur pernyataan umum dan klasifikasi:
Orang Kanekes atau orang Badui/Badui adalah suatu kelompok
masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten ebak, Banten.
Masyarakat Suku Badui di Banten termasuk salah satu suku yang
menerapkan isolasi dari dunia luar itulah salah satu keunikan Suku Badui.
Wajar, jika mereka sangat menjagabetul ‘pikukuh’ atau ajaran mereka,
entah berupa kepercayaan dan kebudayaan.Berdasarkan kepatuhannya
memegang budaya nenek moyangnya, suku Baduidibedakan menjadi
Suku Badui Dalam dan Suku Badui Luar.
Perbaikan struktur deskripsi manfaat (ditambahkan
menjadiparagrafterakhir)
Dengan mengenali karakteristik Suku Badui Dalam dan Suku Badui
Luarkita dapat mengetahui keberagaman budaya Indonesia. Informasi ini
jugabermanfaat bagi pemrintah dalam melakukan pembinaan dan
pelestarian suku-sukubangsa di Indonesia
KRITERIA PRNILAIAN
Skor
No Deskripsi Skor
Maksimal
1. a. Penjelasan pernyataan umum lengkapdan benar. 25 25
b. Penjelasan pernyataan umum kurang tepat. 15
c. Penjelasan pernyataan umum salah. 5
2 a. Penjelasan pernyataan bagian lengkapdan benar. 25 25
b. Penjelasan pernyataan bagiankurang tepat. 15
c. Penjelasan pernyataan bagiansalah. 5
3 a. Penjelasan pernyataan manfaat lengkapdan benar. 25 25
b. Penjelasan pernyataan manfaatkurang tepat. 15
c. Penjelasan pernyataan manfaatsalah. 5
4 a. Melengkapi isi teks lengkap dan benar. 25 25
b. Melengkapi isi teks tidak lengkap dan benar. 15
c. Melengkapi isi teks tidak lengkap dan salah. 5
Total Nilai 100
Pertemuan keempat
4.1.3 Menyempurnakan kesalahan isi teks laporan hasil observasi.
Mengenal Suku Badui
Orang Kanekes atau orang Badui/Badui adalah suatu kelompok
masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak,
Banten.Masyarakat Suku Badui di Banten termasuk salah satu suku yang
menerapkan isolasi dari dunia luar.Itulah salah satu keunikan Suku
Badui.Sehingga wajar mereka sangat menjaga betul ‘pikukuh’ atau ajaran mereka,
entah berupa kepercayaan dan kebudayaan.
Badui Dalam belum mengenal budaya luar dan terletak di hutan
pedalaman.Karena belum mengenal kebudayaan luar, suku Badui Dalam masih
memiliki budaya yang sangat asli.Mereka dikenal sangat taat mempertahankan
adat istiadat dan warisan nenek moyangnya.Mereka memakai pakaian yang
berwarna putih dengan ikat kepala putih serta membawa golok.Pakaian Suku
Badui Dalam pun tidak berkancing atau kerah.Uniknya, semua yang dipakai Suku
Badui Dalam adalah hasil produksi mereka sendiri. Biasanya para perempuan
yang bertugas
membuatnya. Mereka dilarang memakai pakaian modern.Selain itu, setiap kali
bepergian, mereka tidak memakai kendaraan bahkan tidak memakai alas kaki dan
terdiri dari kelompok kecil berjumlah 3-5 orang.Mereka dilarang menggunakan
perangkat teknologi, seperti HP dan TV.
Suku ini memiliki kepercayaan yang dikenal Sunda Wiwitan (sunda:
berasal dari suku sunda, Wiwitan : Asli). Kepercayaan ini memuja arwah nenek
moyang (animisme) yang pada selanjutnya kepercayaan mereka mendapat
pengaruh dari Budha dan Hindu.Kepercayaan suku ini merupakan refleksi
kepercayaan masyarakat Sunda sebelum masuk agama Islam.
Hingga saat ini, suku Badui Dalam tidak mengenal budaya baca tulis.Yang
mereka tahu, ialah aksara Hanacaraka (aksara Sunda).Anak-anak Suku Badui
dalam pun tidak bersekolah, kegiatannya hanya sekitar sawah dan kebun. Menurut
meraka inilah cara mereka melestarikan adat leluhurnya. Meskipun sejak
pemerintahan Soeharto sampai sekarang sudah diadakan upaya untuk membujuk
mereka agar mengizinkan pembangunan sekolah, tetapi mereka selalu
menolak.Sehingga banyak cerita atau sejarah mereka hanya ada di ingatan atau
cerita lisan saja.
Badui Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan
wilayah Badui Dalam.Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkanya warga
Badui Dalam ke Badui Luar. Pada dasarnya, peraturan yang ada di Badui Luar
dan Badui dalam itu hampir sama, tetapi Badui Luar lebih mengenal teknologi
disbanding Badui Dalam. Sumber: http://faidatulhikmah.blogspot.co.id dengan
penyesuaian.
Tugas
Cermatilah penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dalam teks tersebut
dan analisislah kesalahan penulisan!
Kunci jawaban
Kalimat Kesalahan Pembenahan Keterangan
Orang Kanekes atau sub-etnis Orang Kanekes atau orang sub merupakan
orang Badui/Badui Badui/ Badui adalah suatu imbuhan
adalah suatu kelompok masyarakat adat sehingga
kelompok masyarakat subetnis Sunda di wilayah penulisannya
adat sub-etnis Sunda Kabupaten Lebak, Banten. harus dirangkai
di wilayah Kabupaten dengan kata
Lebak, Banten. yang
mengikutinya.
Sehingga wajar ‘pikukuh’ Sehingga wajar mereka sangat Kata-kata dari
mereka sangat menjaga betul pikukuh atau bahasa daerah
menjaga betul ajaran mereka, entah berupa atau
‘pikukuh’ atau ajaran kepercayaan dan kebudayaan. bahasa asing
mereka, entah berupa yang
kepercayaan dan belum diserap
kebudayaan. ke dalam bahasa
Indonesia ditulis
dengan huruf
miring.
KRITERIA PENILAIAN
No Deskripsi Skor Skor Maksimal
1 1. Menganalisis dengan lengkap setiap kata 100 100
dalam teks dan benar sesuai EYD.
2. Menganalisis dengan tidak lengkap setiap kata 70
dalam teks dan benar sesuai EYD.
3. Menganalisis dengan tidak lengkap setiap kata 30
dalam teks dan tidak sesuai EYD.