Anda di halaman 1dari 81

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia


Sekolah : SMA Negeri 2 Boyolali
Kelas/ Semester : X IPA-IPS/ Gasal
Materi pokok : Teks Laporan Hasil Observasi
Alokasi waktu : 4 X 45 menit (2 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleransi, damai), santun, responsive, dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahua faktual, konseptual, prosedural,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
spesifik dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari apa yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi


(IPK)
3.1 Mengidentifikasi teks laporan hasil 3.1.1 Menentukan isi pokok laporan hasil
observasi yang dipresentasikan dengan observasi
lisan dan tulis. 3.1.2 Menentukan ciri-ciri kebahasaan
dalam teks laporan hasil observasi
4.1 Menginterpretasi isi teks laporan 4.1.1
hasil Menyusun ringkasan teks laporan hasil
observasi berdasarkan interpretasi baik observasi berdasarkan struktur, ciri
secara lisan maupun tulis. kebahasaan, dan isi teks laporan hasil
observasi
4.1.2 Mempresentasikan hasil ringkasan teks
laporan hasil observasi berdasarkan
struktur, ciri kebahasaan, dan isi teks
laporan hasil observasi

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatann pedagogik genre, saintifik, dan CLIL
dengan model pembelajaran discovery learning peserta didik dapat Menentukan isi pokok
laporan hasil observasi dan menentukan ciri-ciri kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi,
menyusun ringkasan teks laporan hasil observasi berdasarkan struktur, ciri kebahasaan, dan isi
teks laporan hasil observasi dan terampil mempresentasikan hasil ringkasan teks laporan hasil
observasi berdasarkan struktur, ciri kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi dengan rasa
ingin tahu, kerja keras, tanggung jawab, bersikap bersahabat/ komunikatif selama proses
pembelajaran.

D. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran pertemuan 1
1. Teks laporan hasil observasi
2. Isi teks laporan hasil observasi
3. Ciri-ciri kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi
a. Kata serta frasa verba dan nomina
b. Afiksasi
c. Kalimat definisi dan deskriptif
d. Kalimat simpleks dan kalimat kompleks

E. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran


Pendekatan : Pedagogi genre, Pendekatan Saintifik, CLIL
Model : discovery learning (pertemuan 1)
: penugasan (pertemuan 2)
Metode : penugasan, diskusi, tanya jawab
F. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar
1. Media/Alat :
a. LCD, Laptop
b. Lembar kerja
2. Bahan : Teks laporan observasi
G. Bahan dan Sumber Belajar
1. Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun
2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
2. Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
3. Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa
Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya
4. Teks negosiasi dalam bentuk dialog
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama ( 2 x 45 menit )
Tahap Langkah-langkah Nilai Karakter Alokasi
Pembelajaran (PPK), Literasi, Waktu
4C, HOTS
1. 1. Peserta didik merespon Religius 10
Pendahulu salam dan mensyukuri menit
an anugerah Tuhan dan saling
mendoakan. Rasa ingin tahu
2. Peserta didik merespon
apersepsi yang disampaikan
pendidik dengan
memberikan dua gambar
yang berbeda, yaitu gambar
lingkungan terawat dan
lingkungan tidak terawat.
Peserta didik merespon
pertanyaan pendidik: “Apa
yang kalian amati dari
gambar tersebut?”, “Hal-hal
menarik apa saja yang kalian
amati dari dua gamabr
tersebut?”serta “Apa yang
harus kamu lakukan ketika
menghadapi permasalahan
yang terdapat dalam gambar
tersebut?”
3. Peserta didik menerima
informasi tentang materi dan
tujuan yang akan dipelajari
serta kegiatan yang akan
dipelajari dalam teks
Laporan Hasil Observasi.
2. INTI Discovery 70
1. Stimulasi ( pemberian menit
rangsangan)
a. Peserta didik membaca teks Literasi
Laporan Hasil Observasi
dengan judul Wayang pada
halaman 9 (buku siswa).
b. Peserta didik dibagi menjadi Kerja sama
beberapa kelompok. Setiap (Collaborative)
kelompok beranggotakan
empat orang.
2. Identifikasi Masalah
Peserta didik menyimak
penjelasan pendidik untuk Berpikir kritis
berdiskusi mengidentifikasi (Critical
masalah yang akan dibahas thinking)
dalam teks Laporan Hasil
Observasi, yaitu
1. Isi pokok teks laporan hasil
observasi
2. Ciri kebahasaan teks
laporan hasil observasi
3. Pengumpulan data
Peserta didik berdiskusi
kelompok untuk Kerja sama
menentukan isi pokok teks Berpikir kritis
laporan hasil observasi serta
menentukan ciri kebahasaan
dalam teks laporan hasil
observasi.
4. Pengolahan data
a. Peserta didik Kerja sama
mendiskusikan isi pokok
yang ditemukan dalam teks Berpikir kritis
laporan hasil observasi
b. Peserta didik mendiskusikan
ciri kebahasaan yang
ditemukan dalam teks
laporan hasil observasi
Komunikatif
5. Pemeriksaan data
a. Dua kelompok secara
(Communicative)
bergantian melaporkan hasil
kerja kelompoknya untuk
ditanggapi oleh kelompok
lain tentang isi pokok teks
laporan hasil observasi
b. Dua kelompok secara
bergantian melaporkan hasil
kerja kelompoknya untuk
ditanggapi oleh kelompok
lain tentang ciri-ciri
kebahasaan teks laporan
hasil observasi
6. Penarikan kesimpulan
Kreativitas
Di bawah bimbingan
(Creativity)
pendidik, peserta didik
menyimpulkan:
a. Isi teks laporan hasil
observasi
b. Ciri-ciri kebahasaan teks
laporan hasil observasi

3. Penutup Kegiatan pendidik 10


bersama peserta didik menit
yaitu :
a. Memberi penghargaan
kepada satu kelompok yang
berhasil menjadi kelompok
yang mempunyai jawaban
yang paling benar dan
mampu bekerja sama secara HOTS
tim.
b. Pendidik melaksanakan
penilaian
c. Pendidik memberikan tugas
d. Menjelaskan rencana
pembelajaran berikutnya.

Pertemua ke-2
(2 x 45 menit)
Tahap Langkah-langkah Nilai Karakter Alokasi
Pembelajaran (PPK), Literasi, waktu
4C, HOTS
1. 1. Peserta didik merespon Religius 10
Pendahulua salam dan mensyukuri menit
n anugerah Tuhan dan saling
mendoakan. Rasa ingin tahu
2. Peserta didik merespon
apersepsi yang
disampaikan pendidik
tentang materi
pembelajaran sebelumnya,
“ apa yang kalian tentang
teks laporan hasil
observasi?”Bagaimana ciri
kebahasaan teks Laporan
hasil observasi.
3. Peserta didik menerima
informasi tentang materi
dan tujuan yang akan
dipelajari serta kegiatan
yang akan dipelajari dalam
teks Laporan Hasil
Observasi hari ini.
2. Inti 1. Pendidik dengan rasa Literasi 70
ingin tahu membaca teks menit
yang berjudul “D’ Topeng
Museum Angkut” pada
halaman 16 di buku Siswa. Kerja sama
2. Peserta didik (Collaborative)
dikelompokkan menjadi Berpikir kritis
bebebrapa kelompok, (Critical
masing-masing kelompok thinking)
terdiri atas empat orang. Kreativitas
Setiap siswa menyusun (Creativity)
ringkasan teks “D’ Topeng
Museum Angkut” secara Komunikatif
mandiri. (Communicative)
3. Secara bergantian setiap
siswa mempresentasikan
ringkasan yang dibuatnya
dalam kelompmpok
masing-masing.
4. Siswa lain menilai
temannya dengan mengisi
rubrik penilaian yang
dibagikan guru
5. Setiap kelompok memilih
ringkasan yang terbaik
6. Siswa yang ringkasannya
menjadi ringkasan terbaik
di kelompoknya harus
mempresentasikan
ringkasan di depan kelas.
Penutup Kegiatan peserta didik 10
bersama pendidik, yaitu: menit
a. Membuat kesimpulan
bersama-sama tentang cara Kreativitas
membuat ringkasan yang
benar HOTS
b. Pendidik melaksanakan
penilaian
c. Pendidik memberikan
tugas untuk memperkuat
hasil belajar
d. Mengingatkan tentang
pembelajaran di hari
berikutnya.

G. Penilaian
1. Kompetensi keagamaan dan sosial
a. Teknik penilaian : observasi/ pengamatan
b. Bentuk : catatan hasil observasi
c. Instrumen : jurnal (terlampir)

2. Kompetensi Pengetahuan:
a. Teknik penilaian : tes tulis dan tes penugasan
b. Bentuk Penilaian : tugas individu dan tugas kelompok.
c. Instrumen penilaian: lembar kerja. (terlampir)

3. Kompetensi keterampilan :
a. Teknik penilaian : tes penugasan
b. Bentuk : tugas tertulis.
c. Instrumen penilaian : lembar kerja

4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tugas remedial, dilakukan sebanyak 3 kali yaitu dengan cara menugaskan kepada peserta
didik untuk membenahi tugas yang telah dikerjakan sehingga memenuhi ketentuan yang
ditetapkan.

5. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan.
b. Siwa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan.

Lampiran
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA


Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia– Wajib

KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK


NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
1
2
3
4
5
KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK
NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
6
7
8
9
10
11

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia – Wajib
Kelas : X IPA-IPS
Kompetensi Dasar : 3.1 Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi yang dipresentasikan
dengan lisan dan tulis.
Indikator : 3.1.1 Menentukan isi pokok laporan hasil observasi
3.1.2 Menentukan ciri-ciri kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi
Materi : 1. Isi teks laporan hasil observasi
2. Ciri-ciri kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi
a. Kata serta frasa verba dan nomina
b. Afiksasi
c. Kalimat definisi dan deskriptif
d. Kalimat simpleks dan kalimat kompleks
Petunjuk : Bacalah teks berikut, secara berkelompok jawablah pertanyaan yang terdapat di
bawahnya!

1. Jawablah pertanyaan sebagai berikut!


a. Apakah wayang itu?
b. Apa fungsi dari pertunjukkan wayang?
c. Ada berapa jenis wayang berdasarkan pembuatannya?
d. Apa yang dimaksud dengan wayang suket?
2. Mengapa teks tersebut digolongkan teks laporan hasil observasi?
3. Analisilah kebahasaan teks laporan hasil observasi di atas dengan menggunakan bagan
berikut!
No Hal Pengertian Contoh
1 Nomina Kata :
Frasa:
2 Verba Kata:
Frasa:
3 Kalimat
definisi dan
kalimat
deskripsi
4 Kalimat
simpleks
5 Kalimat
kompleks
4. Lalu presentasikan di depan kelas!

Rubrik Penilaian Penugasan kelompok:


Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Nama kelompok : …………………………………………………


Kelas : …………………………………………………
Tanggal Penugasan :...............................................................

Pedoman penyekoran:

No Deskripsi Skor Skor


soal maksimal
1a Menjawab dengan benar disertai alasan 10 10
yang tepat
Menjawab hampir benar dengan alasan 5
yang kurang tepat
1b Menjawab dengan benar disertai alasan 10 10
yang tepat
Menjawab hampir benar dengan alasan 5
yang kurang tepat
1c Menjawab dengan benar disertai 3 10 10
contoh.
Menjawab dengan benar disertai 2 contoh 5
Menjawab dengan benar disertai 1 contoh 3
1d Menjawab dengan benar disertai alasan 10 10
yang tepat
Menjawab hampir benar dengan alasan 5
yang kurang tepat .
2 Menjawab dengan benar disertai alasan 10 10
yang tepat
Menjawab kurang benar disertai alasan 5
yang kurang tepat
3.1 Menjawab dengan benar disertai 10 10
pengertian dan contoh yang tepat
Menjawab dengan benar disertai 5
pengertian dan contoh yang kurang tepat
Menjawab dengan kurang benar disertai 3
pengertian dan contoh yang tidak tepat
3.2 Menjawab dengan benar disertai 10 10
pengertian dan contoh yang tepat
Menjawab dengan benar disertai 5
pengertian dan contoh yang kurang tepat
Menjawab dengan kurang benar disertai 3
pengertian dan contoh yang tidak tepat
3.3 Menjawab dengan benar disertai 10 10
pengertian dan contoh yang tepat
Menjawab dengan benar disertai 5
pengertian dan contoh yang kurang tepat
Menjawab dengan kurang benar disertai 3
pengertian dan contoh yang tidak tepat
3.4 Menjawab dengan benar disertai 10 10
pengertian dan contoh yang tepat
Menjawab dengan benar disertai 5
pengertian dan contoh yang kurang tepat
Menjawab dengan kurang benar disertai 3
pengertian dan contoh yang tidak tepat
3.5 Menjawab dengan benar disertai 10 10
pengertian dan contoh yang tepat
Menjawab dengan benar disertai 5
pengertian dan contoh yang kurang tepat
Menjawab dengan kurang benar disertai 3
pengertian dan contoh yang tidak tepat
Total 100
Kunci

1.a. wayang adalah suatu jenis pertunjukkan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia
1.b.fungsi pertunjukkan wayang adalah sebagai media pendidikan, media informasi, dan media
hiburan.
1. c. Berdasarkan pembutannya, wayang dibedakan menjadi tiga jenis, yakni wayang kulit,
wayang wong, dan wayang golek.
1.d. wayang suket adalah wayang yang merupakan tirua dari berbagai figur wayang kulit yang
terbuat dari rumput(bahasa jawa : suket)
2. teks tersebut dikategorikan dalam teks laporan hasil observasi karena ditulis berdasarkan hasil
pengamatan/observasi pada kenyataan dan objek yang dilaporkan yaitu wayang dituliskan secara
detail
3.
No Hal Pengertian Contoh
1 Nomina Nomina adalah kata benda Kata : wayang
Kata adalah satuan bahasa terkecil Frasa: wayang orang
yang bersifat bebas
Frasa adalah unsur yang lebih luas,
yaitu kelompok nonprediktif
2 Verba Verba adalah kata kerja Kata: adalah
Frasa: sudah
membagi
3 Kalimat Kalimat yang menggunakan verba Wayang adalah seni
definisi definitif pertunjukkan yang
telah ditetapkan
sebagai budaya asli
Indonesia
Kalimat Kalimat yang menggunakan verba Wayang ini terbua
simpleks deskriptif dari kulit kerbau
yang ditatah dan
diberi warna sesuai
kaidah pulasan
wayang
pendalangan, diberi
tangkai dari bahan
tanduk kerbau bule
yang diolah
sedemikian rupa
dengan nama
cempurit
4 Kalimat Kalimat yang memiliki dua atau lebih Dalam budaya
kompleks kompleks modern, wayang
berfungsi menghibur
dan mendidik
5 Kalimat Kalimat yang hanya memiliki satu Kelelawar
simpleks klausa merupakan hewan
unik

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN


Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia – Wajib
Kelas : X IPA-IPS
Kompetensi Dasar : 4.1 Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi berdasarkan
interpretasi baik secara lisan maupun tulis
Indikator pencapaian kompetensi :
4.1.1 Menyusun ringkasan teks laporan hasil observasi berdasarkan struktur, ciri kebahasaan,
dan isi teks laporan hasil observasi
4.1.2 Mempresentasikan hasil ringkasan teks laporan hasil observasi berdasarkan struktur, ciri
kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi
Materi : ringkasan teks Laporan hasil observasi
1. Bacalah teks laporan hasil observasi yang berjudul Wayang lalu buatlah ringkasannya!
2. Presentasikan hasil ringkasan kalian di depan kelas!
RUBRIK PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia – Wajib
Kelas : X IPA-IPS
Kompetensi dasar :
4.1 Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi berdasarkan interpretasi baik secara lisan
maupun tulis
Indikator pencapaian kompetensi :
4.1.1 Menyusun ringkasan teks laporan hasil observasi berdasarkan struktur, ciri kebahasaan,
dan isi teks laporan hasil observasi
4.1.2 Mempresentasikan hasil ringkasan teks laporan hasil observasi berdasarkan struktur, ciri
kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi
Materi : ringkasan teks Laporan hasil observasi
Rubrik penilaian presentasi ringkasan
No Nama Aspek penilaian Total nilai
kelancaran Kelengkapan Kebenaran
informasi isi
1
2
3
4

Aspek penilaian kriteria Rentang skor Skor maksimal


Kelancaran Sangat lancar 85-100 100
menyamapiakn isi teks
Cukup lancar 70-84
menyampaikan isi teks
Kurang lancar 55-69
menyampaikan isi teks
Tidak lancar menyampaikan 54-40
isi teks
Kelangkapan Isi teks yang disampaikan 85-100 100
informasi sangat lengkap
Isi teks yang disampaikan 70-84
sedikit kurang lengkap
Hanya separuh isi teks yang 55-69
disampaikan
Isi teks yang disampaikan 54-40
hanya sedikit
Kebenaran isi Isi teks yang disampaikan 85-100 100
benar semua
Isi teks yang disampaikan 70-84
sebagaian besar benar
Isi teks yang disampaikan 55-69
separuh yang benar
Isi teks yang disampaikan 54-40
sebagian besar salah
Total
KISI-KISI SOAL HOTS
Tahun Pelajaran 2018/2019

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Program : X
Semester : 1 (satu)
Kurikulum : 2013

Kompetensi Kelas/ Level Bentuk Nomor


No Materi Pokok Indikator Soal
Dasar Semester Kognitif Soal Soal
1 3.1 Menentukan isi X/1 Disajikan teks C4 Uraian 1
Mengidentifikasi pokok laporan laporan hasil (menganalisis)
teks laporan hasil observasi observasi, peserta
hasil observasi didik dapat
yang menentukan isi
dipresentasikan pokok laporan
dengan lisan dan hasil observasi
tulis
Menentukan X/1 Disajikan teks C4 uraian 2
ciri kebahasaan laporan hasil (menganalisis)
teks laporan observasi, peserta
hasill observasi didik dapat
menentukan ciri
kebahasaan teks
laporan hasil
observasi

KISI-KISI SOAL HOTS


Tahun Pelajaran 2018/2019

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Program : X
Semester : 1 (satu)
Kurikulum : 2013

Kompetensi Materi Kelas/ Indikator Level Bentuk Nomor


Nomor
Dasar Pokok Semester Soal Keterampilan Soal Soal
1 4.1 Isi pokok X/1 Disajikan P3; Presisi Uraian 3
Menginterpretasi laporan teks laporan
isi teks laporan hasil hasil Menunjukkan
hasil observasi observasi observasi ,
Kompetensi Materi Kelas/ Indikator Level Bentuk Nomor
Nomor
Dasar Pokok Semester Soal Keterampilan Soal Soal
berdasarkan peserta didik
interpretasi baik mampu
secara lisan menentukan
maupun tulisan gagasan
utama tiap
paragraf
Disajikan P5: uraian 4
teks laporan naturalisasi
hasil
observasi, Mendesain
peserta didik
mampu
menyusun
gagasan
pokok yang
sudah
ditemukan
menjadi
sebuah
ringkasan
KARTU SOAL HOTS
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Kurikulum : 2013
Kompetensi Dasar : 3.1
Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis
Materi : teks laporan hasil observasi
Indikator soal no:
1. Disajikan teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat menentukan isi pokok laporan
hasil observasi
2. Disajikan teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat menentukan ciri kebahasaan
teks laporan hasil observasi
3. Disajikan teks laporan hasil observasi , peserta didik mampu menentukan gagasan utama
tiap paragraph
4. Disajikan teks laporan hasil observasi, peserta didik mampu menyusun gagasan pokok
yang sudah ditemukan menjadi sebuah ringkasan

Boyolali, 2 Juli 2018


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Boyolali Guru Mata Pelajaran

Suyanta, S.Pd., M.Pd. Muh Zuhri, S.Pd., M.Pd.


NIP 1996505041989031014 NIP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Sekolah : SMA Negeri 2 Boyolali
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Eksposisi
Kelas/Semester : X/ 1
Alokasi Waktu : 4 JP (4 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleransi, damai), santun, responsive, dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
KD 3.3 3.3.1 Menentukan struktur, isi teks eksposisi
Menganalisis struktur, isi (permasalahan, yang dibaca dan didengar
argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi), 3.3.2 Menentukan ciri-ciri untuk menulis teks
kebahasaan teks eksposisi yang didengar dan eksposisi dengan topik tertentu
atau dibaca 3.3.3 Menentukan struktur kebahasaan teks
eksposisi yang dibaca

KD 4.3 4.3.1 Menemukan ciri-ciri kebahasaan teks


Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksposisi
eksposisi. 4.3.2 Menganalisis kesalahan kebahasaan
teks eksposisi

C. Tujuan Pembelajaran
Dengan penerapan model pembelajaran project based learning (pembelajaran berbasis projek)
siswa dapat bekerja mandiri, jujur dalam menentukan struktur, isi teks eksposisi dan menentukan
ciri kebahasaan teks eksposisi.

D. Materi Pembelajaran
1. Faktual
- Contoh Teks Eksposisi berjudul “Manfaat Bursa Efek”
2. Konseptual
- Pemahaman struktur teks eksposisi
- Pemahaman ciri-ciri teks eksposisi
- Pemahaman ciri-ciri kebahasaan teks eksposisi
- Pemahaman dalam menganalisis kesalahan kebahasaan teks eksposisi
3. Prosedural
Langkah-langkah menyusun teks eksposisi
- Menentukan topik
- Menentukan struktur teks eksposisi
- Menulis teks eksposisi
- Menganalisis teks eksposisi
- Menyunting teks eksposisi
4. Metakognitif
Menyimpulkan keterkaitan (relevansi) atas kemanfaatan pemahaman teks eksposisi terhadap
kehidupan

E. Pendekatan/Metode/Model
1. Pendekatan
Scientifik Learning
2. Metode
Diskusi
3. Model
- Inquiri Learning
- Project Based Learning

F. Media/Alat dan Bahan


1. Media/Alat
Laptop, LCD Projector
2. Bahan
Teks Eksposisi berjudul “Manfaat Bursa Efek”

G. Sumber Belajar
1. Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
2. Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
3. Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK.
Bandung: Yrama Widya

H. Kegiatan Pembelajaran

1) Pertemuan pertama (2 JP)


No Uraian Kegiatan Nilai Karakter Alokasi
(PPK), Literasi, Waktu
4C, HOTS
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit
1. Peserta didik merespon salam tanda Religius
mensyukuri anugerah Tuhan dan
saling mendoakan.
2. Peserta didik merespon pertanyaan Rasa ingin tahu
dari guru berhubungan dengan
pembelajaran sebelumnya.
3. Peserta didik menerima informasi
dengan proaktif tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Peserta didik menerima informasi
tentang hal-hal yang akan dipelajari
dan dikuasai khususnya tentang
pembelajaran teks eksposisi.

2. Kegiatan Inti 70 menit


1. Peserta didik membaca contoh teks Literasi
eksposisi
2. Peserta didik menanyakan hal-hal Rasa ingin tahu
yang berkaitan dengan ciri, struktur,
kaidah yang berkenaan dengan teks
eksposisi dan kebahasaannya
3. Peserta didik secara berkelompok Kerja sama
mengidentifikasi hal-hal yang (Collaborative)
berkaitan dengan teks eksposisi
misalnya struktur, ciri teks eksposisi,
ciri kebahasaan teks eksposisi.
4. Peserta didik menuliskan hal-hal yang Berpikir kritis
ditemukan berkenaan dengan struktur, (Critical
ciri, kebahasaan teks eksposisi. thinking)
4. Mengidentifikasi definisi, ciri, jenis,
struktur, dan kaidah teks penulisan Kerja sama
teks eksposisi dari berbagai sumber Berpikir kritis
referensi yang telah dibaca.
5. Mendiskusikan definisi, ciri, jenis,
struktur, dan kaidah teks teks
eksposisi dari berbagai sumber
referensi yang telah dibaca.
6. Membuat simpulan definisi, ciri, jenis, Kerja sama
struktur, dan kaidah teks teks
eksposisi dari berbagai sumber Berpikir kritis
9. Mempresentasikan definisi, ciri, jenis,
struktur, dan kaidah penulisan teks Komunikatif
eksposisi
10. Siswa lain menanggapi hasil (Communicative)
presentasi teks eksposisi.
3. Kegiatan Penutup 10 menit
1. Peserta didik melakukan konfirmasi Kreativitas
dengan guru tentang hasil presentasi
yang meliputi definisi, ciri, jenis,
struktur, dan kaidah penulisan teks
ekposisi dan membuat rangkuman
hasil belajar. HOTS
2. Peserta didik melaksanakan penilaian
3. Peserta didik menerima penjelasan
tugas membuat teks eksposisi dengan
tema lingkungan.
4. Peserta didik menerima informasi
materi pembelajaran berikutnya.

Pertemuan kedua (2JP)


NNo Uraian Kegiatan Nilai Karakter Alokasi
(PPK), Literasi, Waktu
4C, HOTS
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit
1. Peserta didik merespon salam tanda Religius
mensyukuri anugerah Tuhan dan
saling mendoakan.
2. Peserta didik merespon pertanyaan Rasa ingin tahu
dari guru berhubungan dengan
pembelajaran sebelumnya.
3. Peserta didik menerima informasi
dengan proaktif tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Peserta didik menerima informasi
tentang hal-hal yang akan dipelajari
dan dikuasai khususnya tentang
pembelajaran teks eksposisi.
2. Kegiatan Inti 70 menit
1. Peserta didik membaca teks eksposisi Literasi
dengan tema lingkungan yang telah
disiapkan sebelumnya dari rumah.
2. Melalui diskusi kelompok, peserta Rasa ingin tahu
didik menanyakan isi teks eksposisi
yang ditulis teman.
3. Peserta didik berdiskusi kelompok Kerja sama
menyunting teks eksposisi yang ditulis (Collaborative)
teman dari aspek struktur isi dan Berpikir kritis
bahasa teks eksposisi dengan cermat. (Critical thinking)
4. Peserta didik memperbaiki teks Kerja sama
eksposisi berdasarkan hasil suntingan. Berpikir kritis
5. Peserta didik mempresentasikan hasil Komunikatif
analisis dengan rasa percaya diri. (Communicative)
6. Peserta didik menanggapi presentasi
teman/kelompok lain secara santun.
3. Kegiatan Penutup 10 menit
1. Peserta didik dengan bimbingan guru Kreativitas
membuat rangkuman.
2. Peserta didik melaksanakan penilaian HOTS
3. Peserta didik menerima penjelasan
tugas membuat teks eksposisi dengan
tema lingkungan.
4. Peserta didik menerima informasi
materi pembelajaran berikutnya.

I. Teknik Penilaian
1. Tes tertulis
2. Tes praktik

Instrumen Penilaian
1. Soal uraian
2. Soal Praktik

Lampiran 1
A. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran
a. Pengertian Teks ekposisi
Pengertian Teks Eksposisi
Pengertian teks Eksposisi adalah paragraf atau karangan yang terkandung sejumlah informasi
dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat, dan akurat. Pendapat lain menyatakan
bahwa Teks Eksposisi adalah jenis atau ragam teks yang memiliki fungsi menyampaikan
gagasan-gagasan berupa pemikiran tentang suatu topik. Paragraf eksposisi ini bersifat Ilmiah
atau dapat dikatakan non fiksi. Ragam teks Eksposisi ini sering digunakan dalam konteks
komunikasi sehari-hari secara lisan, maupun tulisan. Misalnya, ketika kalian melakukan diskusi
dalam forum seminar, seseorang yang menyampaikan argumen dalam debat pendapat dan
sebagainya.
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai
catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja.
Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Teks Eksposisi layaknya teks yang lain, yakni
memiliki struktur.
b. Ciri-ciri teks eksposisi
Ciri Umum Teks Eksposisi
- Singkat
- Padat
- Akurat
- Berusaha menjelaskan sesuatu
- Gaya bersifat informatif
- Fakta dipakai sebagai alat distribusi
- Fakta dipakai sebagai alat konkritasi
- Umumnya menjawab pertanyaan apa,siapa,kapan,di mana,mengapa,bagaimana

c. Struktur teks eksposisi


1. Judul
Judul hendaknya menggambarkan sesuatu yang dibahas dalam teks Eksposisi. Judul hendaklah
ditulis dengan kata-kata yang singkat, menarik dan sarat akan makna.
2. Pernyataan Umum atau Tesis
Bagian ini berfungsi untuk memperkenalkan topik sekaligus menempatkan pembaca pada posisi
tertentu. Karena dengan teks yang digunakan penulis itu ingin mengemukakan pendapat, maka
pembaca bisa berada pada posisi yang sependapat atau pada posisi yang bersebrangan
dengannya.
3. Argumentasi atau alasan
Bagain dari teks Eksposisi adalah argumen atau alasan. Panjang dan pendeknya bagian ini
tergantung pada jumlah argumen yang telah kalian kenalkan secara garis besar di dalam
pernyataan umum, kemudian kalian menyebutkan ulang dan menjabarkan argumen tersebut
dalam paragraf-paragraf. Pengembangan argumen menjadi paragraf ini dilakukan melalui
penyajian contoh dan alasan.
4. Penegasan Ulang Pendapat (Simpulan)
Pengulangan tersebut dilakukan dengan berdasarkan pada argumen yang telah disajikan di dalam
bagian sebelumnya. Pengulangan opini bersifat pilihan, sehingga tidak semua teks Eksposisi
mempunyainya.
d. Kaidah penulisan teks eksposisi
Beberapa langkah tersebut, sebagai berikut.
1. Menentukan topik yang akan disajikan
Langkah pertama yang harus dilakukan saat membuat teks eksposisi adalah menentukan tema.
Dengan menentukan tema, pada saat menulis kita lebih terfokus pada tema tersebut sehingga
dapat lebih menjiwai tulisan yang dibuat. Adapun sifat topik-topik yang dikembangkan dalam
teks eksposisi, sebagai berikut.
2 Menentukan tujuan eksposisi
Setelah menentukan topik yang akan dipaparkan, kita harus memiliki tujuan yang nantinya akan
memberikan penjelasan dan pemahaman kepada pembaca.
3. Memilih data yang sesuai dengan tema
Setelah menentukan tema dan tujuan penulisan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah
mengumpulkan data atau bahan yang diperlukan dalam penulisan teks eksposisi. Bahan dapat
diperoleh dari buku, majalah, pencarian di internet, surat kabar, maupun wawancara langsung.
4. Membuat kerangka karangan
Sebelum pembuatan karangan eksposisi, terlebih dahulu membuat kerangkanya secara lengkap
dan sistematis.
5. Pembahasan dengan mengembangkan kerangka karangan
Setelah kerangka karangan tersusun, mengembangkan secara lebih lengkap lagi agar ciri-ciri
eksposisi dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat informatif, objektif, dan logis. Dalam
karangan ini, pengarang lebih menjelaskan maksud dari topiknya itu dengan menyertakan bukti-
bukti yang konkret sebagai penunjang dari pembahasan itu.
6. Membuat simpulan
Sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah karangan eksposisi, kesimpulan harus sejalan, bahkan
harus memperkuat tesis tersebut.
e. Unsur kebahasaan teks eksposisi
1. Pronomina
Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina.
Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina persona dan pronomina
nonpersona.
Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu Persona Tunggal. Contohnya seperti ia, dia, anda,
kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan Persona Jamak Contohnya seperti kita, kami, kalian,
mereka, hadirin, para.
Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu Pronomina Penunjuk contohnya seperti
ini, itu, sini, situ, sana. dan pronomina penanya contohnya seperti apa, mana, siapa.
2. Nomina dan Verba
Nomina (kata benda)
Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam kalimat
berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina
dasar maupun nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Nomina
turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll.
Verba (kata kerja)
Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan
sifat. Dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai predikat.
3. Konjungsi
Kata penghubung (konjungsi). Contohnya pada kenyataannya, kemudian, lebih lanjut. Untuk
memperkuat argumentasi, kata hubung atau konjungsi dapat dimanfaatkan. Dalam konteks
pengajuan pendapat tentang kebijakan bahasa ASEAN itu, penulis menghubungkan argumentasi
dengan kata hubung pada kenyataannya, kemudian, dan lebih lanjut. Idealnya, argumentasi tidak
disajikan secara acak. Kata hubung seperti itu dapat digunakan untuk menata argumentasi
dengan cara mengurutkan dari yang paling kuat menuju ke yang paling lemah atau sebaliknya.

Teks 2 (eksposisi)
Manfaat Bursa Efek

Pada umumnya terdapat peranan besar atas pasar modal yang meliputi dua hal yaitu pertama,
menjadi tempat pertemuan untuk dapat memperoleh informasi mengenai keadaan pasar efek.
Kedua, menjadi tempat pertemuan dan alat untuk dapat mengetahui seperti apa situasi pinjaman
jangka panjang seperti Obligasi dan saham. Dengan adanya peningkatan pada volume transaksi
dan semakin banyaknya perusahaan yang aktif pada lantai bursa telah mengindikasikan bahwa
akan semakin membaiknya perekonomian nasional, yang berarti bahwa keadaan ini bisa terjadi
disebabkan perusahaan mempunyai kesempatan yang lebih luas lagi dalam mengembangkan
investasi yang akhirnya akan dapat menggugah adanya peningkatan produksi. Semakin
meningkatnya kemampuan beli masyarakat, berarti terdapat peningkatan produksi yang pada
gilirannya akan dapat menciptakan sebuah lapangan kerja dan secara sekaligus terjadi
pemerataan ekonomi kerakyatan, serta dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, keadaan
ini adalah sebuah konsekuensi logis dari sehatnya aktivitas ekonomi yang ada didalam
masyarakat.

B. Instrumen penilaian
Pertemuan 1
soal
Jenis soal : tes tertulis
bentuk soal : uraian
a. Jelaskan definisi teks eksposisi!
b. Sebutkanlah ciri-ciri kebahasaan teks eksposisii!
c. Sebutkan jenis-jenis teks eksposisi!
d. Jelaskanlah struktur teks eksposisii
e. Tuliskanlah kaidah penulisan teks eksposisi.
soal
jenis soal : tes praktik
bentuk soal : soal proyek
a. Buatlah sebuah teks ekposisi dengan tema lingkungan sepanjang satu halaman buku tulis!

Pertemuan 2
Soal
Jenis soal : tes tertulis
bentuk soal : tes uraian
1) Bacalah teks eksposisi hasil tulisan temanmu!

2) Suntinglah teks eksposisi yang ditulis teman berdasarkan ciri bahasa teks eksposisi dengan
cermat!
3) Rubrik kemampuan menyunting teks eksposisi

C. Rubrik Penilaian
Pertemuan 1
No Indikator Skor
1. Definisi teks eksposisi
Menyebutkan definisi teks ekposisi secara lengkap, dan tepat 15-20
Menyebutkan definisi teks eksposisi secara lengkap namun kurang 9-14
tepat 1-8
Menyebutkan definisi teks ekposisi kurang tepat
2 Ciri Kebahasaan teks ekposisi
Menyebutkan ciri kebahasaan teks ekposisi secara lengkap, dan 15-20
tepat 9-14
Menyebutkan ciri kebahasaan teks ekposisi secara lengkap namun
kurang tepat 1-8
Menyebutkan ciri kebahasaan teks ekposisi kurang tepat
3 Jenis teks eksposisi
Menyebutkan jenis teks ekposisi secara lengkap, dan tepat 15-20
Menyebutkan jenis teks eksposisi secara lengkap namun kurang 9-14
tepat 1-8
Menyebutkan jenis teks ekposisi kurang tepat
4 Struktur teks ekposisi
Menyebutkan struktur teks ekposisi secara lengkap, dan tepat 15-20
Menyebutkan struktur teks eksposisi secara lengkap namun kurang 9-14
tepat 1-8
Menyebutkan struktur teks ekposisi kurang tepat
5 Kaidah kepenulisan teks ekposisi
Menyebutkan kaidah kepenulisan teks ekposisi secara lengkap, dan 15-20
tepat 9-14
Menyebutkan kaidah kepenulisan teks eksposisi secara lengkap
namun kurang tepat 1-8
Menyebutkan kaidah kepenulisan teks ekposisi kurang tepat

Nilai: Skor Perolehan


------------------------- X 100 = ................
100

Pertemuan 2

Aspek Subkompetensi Indikator Ya Tidak


(1) (0)
Ejaan dan Ejaan dan tanda1. Apakah teks eksposisi yang
tanda baca tepat ditulis temanmu ejaan dan tanda
baca baca sudah tepat?
Struktur lengkap dan
2. Apakah teks eksposisi temanmu
kalimat benar sudah terdapat judul?
3. Apakah antara judul dan isi
sesuai?
4. Apakah terdapat konjungsi juga
dalam teks tersebut?
5. Apakah terdapat konjungsi selain
itu dalam teks tersebut?
6. Apakah terdapat konjungsi
dengan demikian dalam teks
tersebut?
7. Apakah penulis menambahkan
pula konjungsi untuk menata
argumentasi tersebut?
Pilihan Memilih diksi 8. Apakah kata yang digunakan
kata dapat membuat pembaca tertarik
membaca teks eksposisi yang
sedang dibaca?
9. Apakah pilihan kata yang
digunakan mengandung kata-kata
argumentatif?

Nilai: Skor Perolehan


------------------------- X 100 = ................

Boyolali, 2 Juli 2018


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Boyolali Guru Mata Pelajaran

Suyanta, S.Pd., M.Pd. Muh Zuhri, S.Pd., M.Pd.


NIP 1996505041989031014 NIP
197207081998011001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA ..
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/Gasal
Materi Pokok : Cerita Rakyat ( Hikayat)
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 (Sikap Religius) dan KI-2 (Sikap Sosial)


Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif dalam
mencari solusi permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya
sebagai mahluk ciptaan yang Maha Kuasa serta menjalankan
kewajibannya sesuai dengan agama yang dianutnya
KI-3 (Pengetahuan) KI-4 (Keterampilan_
Memahami, menerapkan, Mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan dalam ranah konkret dan ranah
faktual, konseptual, procedural abstrak terkait dengan
berdasarkan rasa ingintahunya pengembangan dari yang
tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara
teknologi, seni, budaya, dan mandiri, dan mampu menggunakan
humaniora dengan wawasan metoda sesuai kaidah keilmuan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
B. Tujuan Pembelajaran
Dengan penerapan model pembelajara discovery learning siswa dapat dalam mengidentifikasi
nilai-nilai dan isi nilai hikayat serta dapat menceritakan kembali, menanggapi isi, secara mandiri.

C. Kompetensi Dasar ( KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator


3.7 Mengidentifikasi nilai- 3.7.1 Menentukan ciri-ciri/karakteristik
hikayat
nilai dan isi yang terkandung
3.7.2 Menentukan unsur intrinsik dan
dalam ekstrinsik hikayat
3.7.3 Menentukan nilai-nilai hikayat
cerita
rakyat (hikayat) baik lisan
maupun tulis.
4.7 Menceritakan kembali isi 4.7.1
cerita Menceritakan kembali isi hikayat
4.7.2 Menanggapi isi hikayat
rakyat (hikayat) yang didengar
dan
dibaca.

D. Materi Pembelajaran
1. Faktual : a. Contoh hikayat Indera Bangsawan
Judul buku : Buku Guru Bahasa Indonesia
Pengarang : Suherli, dkk
Penerbit : Puskurbuk, Balitbang, Kemdikbud
b. Contoh hikayat Bayan Budiman
Judul buku : Buku Guru Bahasa Indonesia
Pengarang : Suherli, dkk
Penerbit : Puskurbuk, Balitbang, Kemdikbud
c. Contoh hikayat Si Miskin
Alamat situs: https://indotim.wordpress.com / cerita rakyat-2nusantara/hikayat-simiskin
2. Konseptual : a. Pemahaman ciri-ciri hikayat
b. Pemahaman unsur-unsur hikayat
c. Pemahaman nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat
3. Prosedural : Langkah-langkah menceritakan kembali isi hikayat
a. Membaca hikayat dengan saksama
b. Mencatat pokok-pokok isi hikayat yang dibacanya
c. Menuliskan tokoh-tokoh dalam hikayat
d. Menuliskan hal-hal penting yang terdapat dalam hikayat seperti: kemustahilan, fantastis, dll
4. Metakognitif : Menghubungkan relevansi cerita dalam hikayat dengan kehidupan
sehari-hari
E. Pendekatan/ Metode/ Model
1. Pendekatan : Saintific Learning
2. Metode : Diskusi
3. Model : Discovery Learning
F. Media/ Alat dan Bahan
1. Media/ Alat : Laptop, LCD Projektor
2. Bahan : Teks Hikayat
G. Sumber Belajar
1. Buku Teks Kurikulum 2013 (Pusat Perbukuan Nasional)
2. Komposisi, Gorys Keraf
H. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Peserta didik merespon salam dari guru 10
Pendahuluan sebagai tanda mensyukuri anugerah Tuhan menit
dan saling mendoakan. (PPK)
2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru
berkaitan dengan materi pembelajaran
sebelumnya tentang teks anekdot (tanya
jawab).
3. Peserta didik mendiskusikan informasi
dengan proaktif tentang hal-hal yang akan
dipelajari dan dikuasai khususnya tentang
ciri, unsur dan nilai yang terdapat dalam
hikayat.
4. Peserta didik memperhatikan penjelasan
guru tentang tujuan pembelajaran dan
kegiatan yang harus dilakukan peserta didik
Kegiatan Inti (1) Stimulation 10
(stimulasi/pemberianrangsangan)
menit
a) Peserta didik memperhatikan tayangan video
contoh hikayat/cerita rakyat (LITERASI)
b) Peserta didik membaca teori tentang cirri-
ciri/karaktertistik cerita rakyat/hikayat
c) Peserta didik membaca teori tentang unsure
intrinsic.

(2) Problem statement (pernyataan/ 70


identifikasimasalah)
menit
a) Peserta didik mencermati yang cerita/hikayat
yang telah dibacanya.
b) Peserta didik menentukan ciri/karakteristik
cerita rakyat/hikayat
c) Peserta didik menentukan unsure intrinsik
cerita rakyat/hikayat yang telah dibacanya.
(HOTS)
(3) Data collection (pengumpulan data)
a) Peserta didik mendiskusikan cirri-
ciri/karakteristik cerita rakyat yang telah
ditentukan masing-masing kelompok. (4C
=COLLABORATIVE)
b) Peserta didik mendiskusikan unsure intrinsik
yang telah ditentukan oleh kelompoknya
masing-masing
c) Peserta didik mendiskusikan nilai-nilai
cerita rakyat/hikayat dengan kelompoknya.

(4) Data processing /pengolahan data


a) Peserta didik menyimpulkan cirri-
ciri/karaktertistik cerita rakayat/hikayat yang
dibaca bersama kelompoknya
b) Peserta didik menyimpulkan unsure
intrinsik bersama kelompoknya
c) Peserta didik mendiskusikan nilai-nilai cerita
rakyat/hikayat bersama kelompoknya
(5) Verification (pembuktian), Generalization
a) Peserta didik berdiskusi dengan
kelompoknya untuk menyusun narasi
dengan mengaitkan nilai-nilai dengan
kehidupan sehari-hari
b) Peserta didik menceritakan kembali cerita
rakyat/hikayat dengan mengaitkan nilai-nilai
dengan kehidupan sehari-hari
c) Peserta didik menanggapi hasil cerita rakyat
dari kelompok lain
d) Peserta didik melakukan konfirmasi dengan
guru tentang cirri/karakter cerita
rakyat/hiayat dan unsur intrinsik, serta nilai-
nilai yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari
Kegiatan  Guru bersama murid menyimpulkan hasil 10
Penutup diskusi tentang ciri, unsur, dan nilai dalam menit
hikayat
 Peserta didik menyimpulkan manfaat hasil
pembelajaran dalam mengidentifikasi nilai-
nilai hikayat.
 Peserta didik bersama guru melakukan
refleksi tentamg proses pembelajaran yang
sudah dilakukan
 Peserta didik menyimak penjelasan guru atas
rencana pembelajaran yang pertemuan
berikut.
 Peserta didik menjawab salam penutup
pelajaran dari guru

I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
b. Bentuk penilaian : lembar pengamatan
c. Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
2. Pengetahuan
Jenis/Teknik tes : tertulis
Bentuk tes : uraian

Keterampilan
a. Teknik/Bentuk Penilaian: Lisan
b. Bentuk : praktik
c. Instrumen Penilaian : (terlampir)

Mengetahui ………………………..
Kepala Sekolah, Guru Mapel Bahasa Indonesia,

……………….. ………………………………

A.
Lampiran 1

MATERI PEMBELAJARAN
Materi Faktual
a. Contoh hikayat Indera Bangsawan
Judul buku : Buku Guru Bahasa Indonesia
Pengarang : Suherli, dkk
Penerbit : Puskurbuk, Balitbang, Kemdikbud
b. Contoh hikayat Bayan Budiman
Judul buku : Buku Guru Bahasa Indonesia
Pengarang : Suherli, dkk
Penerbit : Puskurbuk, Balitbang, Kemdikbud
c. Contoh hikayat Si Miskin
Alamat situs: https://indotim.wordpress.com / cerita rakyat-2nusantara/hikayat- simiskin
Materi Konseptual

 Ciri-ciri atau karakteristik hikayat


 Istanasentris = mencerikan tentang kerajaan, raja dan keluarganya, serta hulubalang, perdana
menteri
 Kesaktian tokoh/kemustahilan = tokoh dengan tiba-tiba bisa melakukan sesuatu yang mungkin
sangat mustahil
 Anonim = tidak diketahui nama pengarang sehingga cerita itu milik bersama ( komunal)
 Disebarluaskan secara lisan = berkembang di masyarakat disampaikan secara lisan karena
pada waktu itu belum banyak yang mengenal bahasa tulis
 Fantastis dan statis = ceritanya berlebih-lebihan dan tidak mengalami perubahan
 Menggunakan bahasa klise dan melayu klasik (sulit dipahami)

 unsur-unsur intrinsik (alur, penokohan, latar, dan amanat)


1. Tokoh, perwatakan, penggambaran watak
tokoh → nama tokoh/pelaku dalam hikayat (ada tokoh antagonis, protagonis, tritagonis)
perwatakan → watak/sifat/karakteristik para tokoh (secara fisik maupun kejiwaan)
penggambaran watak → cara pengarang menggambarkan watak tokoh, ini dibedakan menjadi
lima cara:
a. langsung
b. dialog tokoh
c. tanggapan tokoh lain
d. jalan pikiran tokoh
e. tingkah laku dan lingkungan tokoh

2. SETING/LATAR
a. tempat → dimana peristiwa itu terjadi
b. waktu →kapan peristiwa itu terjadi
c. suasana→bagaimana keadaan waktu peristiwa itu terjadi
3. ALUR
a. alur maju/lurus/progresif → peristiwa
diceritakan secara urut dari awal sampai akhir.
b. alur mundur/flashback/regresif→ cerita
dimulai dari akhir atau tengah (konflik) kemudian
dicari sebab-sebabnya.
c. alur campuran/maju mundur →menggunakan
dua alur (novel/roman)
4. SUDUT PANDANG PENGARANG
a. orang pertama tokoh utama
b. orang pertama tokoh sampingan
c. orang ketiga serba tahu
d. orang ketiga tokoh utama
e. orang ketiga dalam cerita/sebagai pengamat
5. MAJAS/GAYA BAHASA
Suatu cerita tidak terlepas dengan bahasa kias dan konotasi
misalnya : metafora, personifikasi, hiperbola, paradoks, sinestesia, sinekdok

6. AMANAT→ Pesan yang akan disampaikan oleh pengarang. Bisa melalui perilaku tokoh-
tokohnya, ceritanya, atau lainnya.

7. TEMA → Ide yang menjadi dasar cerita


a. tema mayor → tema secara umum atau luas
b. tema minor → tema secara sempit atau khusus

• Nilai-nilai hikayat.
a. Nilai moral→ berkait dengan etika, tanggung
jawab, kewajiban, dll
b. Nilai sosial → berkait dengan kemanusian,
yaitu menolong/membantu baik dengan
manusia lain atau makhluk lain.
c. Nilai adat budaya → berkait dengan tradisi/
kebiasaan di suatu daerah atau kelompok.
d. Nilai agama → berkait dengan Allah,
kewajiban makhluk kepada Sang Pencipta

 Isi hikayat:
Memahami isi hikayat yaitu dengan cara menentukan siapa tokohnya, apa yang dilakukan,
bagaimana ia melakukan, dengan siapa ia melakukan, di mana ia melakukan, apa hasil dari yang
dilakukan, dsb. (5 W + 1 H)
Lampiran 2

Tabel 2. Kisi-kisi Soal

Materi Indikator Teknik Bentuk Nomor


IPK
Pembelajaran Soal Penilaian Instrumen Soal

3.7.1.Menentukan ciri-  ciri-  Siswa dapat Tes Uraian 1


ciri/karakterist menentukan tertulis
ciri/karakteristik ik hikayat cirri-
hikayat (istana ciri/karakteris
sentries, tik cerita
kemustahilan, rakyat/hikaya
bahasa t.
melayu,
anonim)

3.7.2.Menentukan unsur  unsur  Siswa dapat Tes Uraian 6


intrinsik dan ekstrinsik intrinsik dan menentukan tertulis
hikayat ekstrinsik tema
hikayat hikayat/cerita
(tema, rakyat
perwatakan,  Siswa dapat
alur, konflik, menentukan
2
amanat, gaya watak
bahasa) hikayat/cerita
rakyat
3
 Siswa dapat
menentukan
alur
hikayat/cerita
rakyat
 Siswa dapat
menentukan 4
amanat
hikayat/cerita
rakyat
 Siswa dapat
menentukan 5
gaya bahasa
hikayat/cerita
rakyat

3.7.3.Menentukan nilai-  nilai-nilai  Siswa dapat Tes Uraian 7


nilai hikayat budaya, menentukan tertulis
moral) nilai budaya
 Siswa dapat
menentukan
nilai moral
4.7.1 Menceritakan  Menceritakan Siswa dapat Tes uraian 8
kembali isi hikayat kembali isi menceritakan tertulis
hikayat kembali isi
hikayat
denga
kalimat
sendiri

4.7.2. Menanggapi isi  Menanggapi Siswa dapat Tes uraian 9


hikayat isi hikayat menanggapi tertulis
isi
hikayat/cerita
rakyat yang

Instrumen Soal:

Bacalah cerita rakyat berikut!


Hikayat Indera Bangsawan.

Hikayat Indera Bangsawan


Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial.
Setelah berapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh putra. Maka pada suatu hari, ia pun
menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin. Hatta beberapa
lamanya, Tuan Puteri Sitti Kendi pun hamillah dan bersalin dua orang putra laki-laki. Adapun
yang tua keluarnya dengan panah dan yang muda dengan pedang. Maka baginda pun terlalu amat
sukacita dan menamai anaknya yang tua Syah Peri dan anaknya yang muda Indera Bangsawan.
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan
pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab
usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka
belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun
bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu
sama-sama gagah.Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya
bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang
dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.
Setelah mendengar kata-kata baginda, Syah Peri dan Indera Bangsawan pun bermohon pergi
mencari buluh perindu itu. Mereka masuk hutan keluar hutan, naik gunung turun gunung, masuk
rimba keluar rimba, menuju ke arah matahari hidup.
Maka datang pada suatu hari, hujan pun turunlah dengan angin ribut, taufan, kelam kabut, gelap
gulita dan tiada kelihatan barang suatu pun. Maka Syah Peri dan Indera Bangsawan pun
bercerailah. Setelah teduh hujan ribut, mereka pun pergi saling cari mencari.
Tersebut pula perkataan Syah Peri yang sudah bercerai dengan saudaranya Indera Bangsawan.
Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada AllahSubhanahuwata’ala dan berjalan dengan sekuat-
kuatnya.
Beberapa lama di jalan, sampailah ia kepada suatu taman, dan bertemu sebuah mahligai.Ia naik
ke atas mahligai itu dan melihat sebuah gendang tergantung. Gendang itu dibukanya dan
dipukulnya. Tiba-tiba ia terdengar orang yang melarangnya memukul gendang itu. Lalu
diambilnya pisau dan ditorehnya gendang itu, maka Puteri Ratna Sari pun keluarlah dari gendang
itu. Puteri Ratna Sari menerangkan bahwa negerinya telah dikalahkan oleh Garuda. Itulah
sebabnya ia ditaruh orangtuanya dalam gendang itu dengan suatu cembul. Di dalam cembul yang
lain ialah perkakas dan dayang-dayangnya. Dengan segera Syah Peri mengeluarkan dayang-
dayang itu. Tatkala Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya. Maka Syah Peri pun duduklah
berkasih-kasihan dengan Puteri Ratna Sari sebagai suami istri dihadap oleh segala dayang-
dayang dan inang pengasuhnya.
Tersebut pula perkataan Indera Bangsawan pergi mencari saudaranya. Ia sampai di suatu padang
yang terlalu luas. Ia masuk di sebuah gua yang ada di padang itu dan bertemu dengan seorang
raksasa. Raksasa itu menjadi neneknya dan menceritakan bahwa Indera Bangsawan sedang
berada di negeri Antah Berantah yang diperintah oleh Raja Kabir.
Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri
Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa.
Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat
menangkap Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya
itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para ahli nujum
mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat menyembuhkan penyakit
itu. Baginda bertitah lagi. “Barang siapa yang dapat susu harimau beranak muda, ialah yang akan
menjadi suami tuan puteri.”
Setelah mendengar kata-kata baginda Si Hutan pun pergi mengambil seruas buluh yang berisi
susu kambing serta menyangkutkannya pada pohon kayu.Maka ia pun duduk menunggui pohon
itu. Sarung kesaktiannya dikeluarkannya, dan rupanya pun kembali seperti dahulu kala.
Hatta datanglah kesembilan orang anak raja meminta susu kambing yang disangkanya susu
harimau beranak muda itu. Indera Bangsawan berkata susu itu tidak akan dijual dan hanya
akan diberikan kepada orang yang menyediakan pahanya diselit besi hangat. Maka anak raja
yang sembilan orang itu pun menyingsingkan kainnya untuk diselit Indera Bangsawan dengan
besi panas. Dengan hati yang gembira, mereka mempersembahkan susu kepada raja, tetapi tabib
berkata bahwa susu itu bukan susu harimau melainkan susu kambing. Sementara itu Indera
Bangsawan sudah mendapat susu harimau dari raksasa (neneknya) dan menunjukkannya kepada
raja.
Tabib berkata itulah susu harimau yang sebenarnya. Diperaskannya susu harimau ke mata Tuan
Puteri. Setelah genap tiga kali diperaskan oleh tabib, maka Tuan Puteri pun sembuhlah. Adapun
setelah Tuan Puteri sembuh, baginda tetap bersedih. Baginda harus menyerahkan tuan puteri
kepada Buraksa, raksasa laki-laki apabila ingin seluruh rakyat selamat dari amarahnya. Baginda
sudah kehilangan daya upaya.
Hatta sampailah masa menyerahkan Tuan Puteri kepada Buraksa. Baginnda berkata kepada
sembilan anak raja bahwa yang mendapat jubah Buraksa akan menjadi suami Puteri. Untuk itu,
nenek Raksasa mengajari Indrra Bangsawan. Indra Bangsawan diberi kuda hijau dan diajari cara
mengambil jubah Buraksa yaitu dengan memasukkan ramuan daun-daunan ke dalam gentong
minum Buraksa. Saat Buraksa datang hendak mengambil Puteri, Puteri menyuguhkan makanan,
buah-buahan, dan minuman pada Buraksa. Tergoda sajian yang lezat itu tanpa pikir panjang
Buraksa menghabiskan semuanya lalu meneguk habis air minum dalam gentong.
Tak lama kemudian Buraksa tertidur. Indera Bangsawan segera membawa lari Puteri dan
mengambil jubah Buraksa. Hatta Buraksa terbangun, Buraksa menjadi lumpuh akibat ramuan
daun-daunan dalam air minumnya.
Kemudian sembilan anak raja datang. Melihat Buraksa tak berdaya, mereka mengambil selimut
Buraksa dan segera menghadap Raja. Mereka hendak mengatakan kepada Raja bahwa selimut
Buraksa sebagai jubah Buraksa.
Sesampainya di istana, Indera Bangsawan segera menyerahkan Puteri dan jubah Buraksa.
Hata Raja mengumumkan hari pernikahan Indera Bangsawan dan Puteri. Saat itu sembilan anak
raja datang. Mendengar pengumuman itu akhirnya mereka memilih untuk pergi. Mereka malu
kalau sampai niat buruknya berbohong diketahui raja dan rakyatnya.
Sumber: Buku Kesusastraan Melayu Klasik

Berdasarkan teks di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Tentukan 4 cirri-ciri cerita rakyat tersebut!


2. Tentukan watak tokoh Indera Bangsawanyang terdapat pada cerita rakyat tersebut!
3. Tentukan alur yang terdapat pada cerita rakyat tersebut!
4. Tentukan amanat yang terdapat pada cerita rakyat tersebut!
5. Tentukan gaya bahasa yang terdapat pada cerita rakyat tersebut.!
6. Tentukan tema yang terdapat pada cerita rakyat tersebut!
7. Tentukan nilai budaya dan nilai moral yang terdapat pada cerita rakyat yang telah dibaca!
8. Tulislah kembali cerita rakyat yang telah dibaca dengan menggunakan kalimat sendiri!
9. Tulislah tanggapan berdasarkan isi cerita rakyat yang telah dibaca!

Kunci Jawaban:
an, anonim, kesaktian, istanasentris

membantu orang yang membutuhkan pertolongan


an antitesis, misalnya naik gunung turun gunung, keluar masuk hutan
audara kembar dalam menghadapui musuh sebelum mencapai kebahagiaan
Nilai budaya: raja ditunjuk berdasarkan keturunan dan raja yang memiliki putra lebih dari satu selalu mencari tahu
siapa yang paling gagah dan pantas menjadi penggantinya
Nilai moral: Membantu orang lain yang sedang mengalami musibah
Tidak mau bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu
Kebijaksaan guru
Kebijaksanaan guru

Pedoman penskoran
00
00
00
00
00
00
00
00
00

Penugasan
Bacalah teks hikayat berikut ini!
Hikayat Raja Donan
Tersebutlah cerita seorang raja yang terlalu besar kerajaannya. Negeri itu bernama Mandi
Angin. Baginda bernama Raja Besar. Istri baginda bernama Tuan Puteri Lindungan Bulan.
Sayang baginda tidak berputera. Maka milailah baginda berkaul, berniat serta memberi sedekah
kepada fakir miskin. Selang berapa lama, Puteri Lindungan Bulan pun hamillah. Maka baginda
minta pada ahli nujum yang tujuh beradik itu meramal putera baginda yang masih dalam
kandungan itu. Malang tidak berbau. Ketujuh ahli nujum itu menaruh khianat kepada raja dan
mengatakan bahwa jika putra baginda ditaruh di dalam negeri, negeri pasti akan binasa. Itulah
sebabnya, apalbila Raja Donan dil;ahirkan, ia lalu dihanyutkan ke dalam laut. Kelahirannya yang
luar biasa, bersama-sama dengan sebilah pedang dan sebilah keris, tidak dapat menghilangkan
rasa bimbang baginda.
Tersebut pula perkataan Bendahara Tua, abang baginda yang tinggal di muara sungai.
Bendahara seolah-olah mengetahui nasib yang menimpa anak saudaranya dan memohon kepada
Tuhan supaya anak saudaranya itu terdampar ke tempatnya. Hal itu benar-benar terjadi. Tetapi
apabila anak itu sudah naik ke perahu, perahu itu terhanyut ke laut pula. Setahun lamanya,
sampai Raja Donan sudah pandai berkata, ai masih belum dapat kembali ke tempat tinggalnya.
Pada suatu hari, perahu mereka berjumpa dengan angkatan laut Raja Camar Laut yang meminta
cukai kerajat dari mereka. Raja Donan enggan membayar cukai. Maka terjadi peperangan. Raja
Camar Laut tewas, adik perempuannya, Cik Ambong, menjadi sahabat Raja Donan dan dibawa
sama dalam perjalanan. Selang berapa lama antaranya, datang pula kapal Raja Pertukal meminta
cukai kepada mereka. Raja Donan menolak membayar cukai yang pula diminta. Maka terjadi
pula peperangan. Dalam peperangan ini, Raja Pertukal juga tewas. Adik perempuannya dapat
pula dibujuk supaya mengikuti pengembaraan bersama-sama.
(Kesusastraan Melayu Klasik, Liaw Yock Fang, Erlangga 1991)
Soal:
1. Tentukan karakteristik hikayat tersebut!
2. Tentukan unsur-unsur intrinsik hikayat tersebut !
3. Sebutkan nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat tersebut!
4. Tentukan maksud dan isi hikayat tersebut!

Hari, Tanggal:
KELOMPOK : ……
Nama : 1…………………………

2………………………....

3…………………………

4. ………………………..

Lembar Kerja Siswa

1. Karakteristik Hikayat Raja Donan:


NO KARAKTERISTIK KALIMAT PEMBUKTIAN

1.

2.

3.

2. Unsur-unsur intrinsik Hikayat Raja Donan:


NO UNSUR INTRINSIK KETERANGAN
Tokoh dan perwatakan
1.

Seting
2.

Alur ( konflik, penyebab


3. konflik, akibat konflik

Sudut pandang
4.

5 Amanat

3. Unsur-unsur Ekstrinsik/ Nilai-nilai yang terkandung dalam Hikayat Raja Donan:


NO NILAI-NILAI HIKAYAT KETERANGAN

1.

2.

3.

4. Maksud dan isi Hikayat Raja Donan:


………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………

Kunci Jawaban:
1. Karakteristik hikayat tersebut!
d. Istanasentris : menceritakan raja Raja Besar dan Raja Donan beserta keluarganya.
e. Kesaktian tokoh/kemustahilan : Bayi Raja Donan yang sudah dibuang ke laut, ternyata masih
hidup
2. Tentukan unsur-unsur intrinsik hikayat tersebut !

NO UNSUR INTRINSIK KETERANGAN


1. Setting Tempat : Negeri Mandi Angin

Alur Maju/progresif: diawali Raja yang ingin


2. memiliki anak, lalu istrinya hamil, tetapi
dianggap nantinya akan berbahaya, lalu bayi tsb
dibuang ke laut.

Tokoh Tokoh : Raja Besar, Raja Donan, Puteri


3. Lindungan Bulan, Raja Camar, Bendahara Tua

Amanat Percayalah kepada kebesaran Tuhan jangan


4. percaya kepada ahli nujum

3. Nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat tersebut!


NO UNSUR INTRINSIK KETERANGAN
Nilai moral Orang tua harus melindungi anaknya, bukan
1. membuang anak.

Nilai budaya Percaya kepada ahli nujum


2.

Nilai sosial
3. Cik Ambong, menjadi sahabat Raja Donan dan
dibawa sama dalam perjalanan

4. Maksud dan isi hikayat tersebut!


Seorang raja yang percaya kepada ahli nujum tentang bayi yang dikandung isterinya, lalu raja tsb
membuang bayinya di laut.
Kreteria skor:
1. Skor maksimal 100
2. Skor maksimal 100
3. Skor maksimal 100
4. Skor maksimal 100

Penilaian psikomotorik
Bacalah kembali hikayat Raja Donan,kemudian ceritakan kembali hikayat tersebut dengan
bahasa kalian sendiri!
RUBRIK PENILAIAN
MENCERITAKAN KEMBALI ISI HIKAYAT

Nama Siswa :
Kelas/No. Absen :
Tanggal Penilaian :

KOMPONEN SKOR
1 2 3 4 5
1.Kesesuaian isi cerita
2. Ekspresi wajah
3. Penggunaan bahasa
4. Gerakan
5. Ucapan
6. Intonasi
7. Pengaturan jeda
8. Intensitas dan kelancaran berbicara
9. Diksi yang digunakan
10. Sistematika

Skor maksimal: 50 x 2 = 100


: SMA ……………

: Bahasa Indonesia

r : X/1

: Cerita Rakyat (Hikayat) dan Puisi

: 4 X 45 ( 2 pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 (Sikap Religius) dan KI-2 (Sikap Sosial)


Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif dalam mencari solusi
permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya sebagai mahluk ciptaan yang Maha
Kuasa serta menjalankan kewajibannya sesuai dengan agama yang dianutnya.
KI-3 (Pengetahuan) KI-4 (Keterampilan_
Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, procedural ranah konkret dan ranah abstrak terkait
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu dengan pengembangan dari yang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, dan mampu menggunakan metoda
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban sesuai kaidah keilmuan
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

B. Tujuan Pembelajaran

Dengan penerapan model pembelajara discovery learning (pembelajaran penemuan) siswa


dapat mengidentifikasi karakterisrtik bahasa, membandingkan bahasa, nilai-nilai, dan alur
hikayat serta menceritakan kembali isi hikayat ke dalam bentuk cerpen secara mandiri dan
jujur.

C. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator


3.8 Membandingkan nilai-nilai dan 3.8.1 Mengidentifikasi karakteristik bahasa
kebahasaan cerita rakyat dan cerpen hikayat.
3.8.2 Membandingkan bahasa dalam kehidupan
dengan bahasa cerpen
3.8.3 Membandingkan nilai-nilai dalam teks
hikayat dan dalam cerpen.
4.8.1
4.8 Mengembangkan cerita rakyat (hikayat) Membandingkan alur cerita dalam hikayat
ke dalam bentuk cerpen dengan dan cerpen.
memerhatikan isi dan nilai-nilai. 4.8.2 Menceritakan kembali isi hikayat ke dalam
bentuk cerpen.

D. Materi Pembelajaran

: 1. Contoh hikayat Bayan Budiman

Judul Buku : Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X

Pengarang : Suherli, dkk.

Penerbit : Puskurbuk, Balitbang, Kemdikbud

2. Contoh Hikayat Indera Bangsawan

Judul Buku : Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X

Pengarang : Suherli, dkk

Penerbit : Puskurbuk, Balitbang, Kemdikbud

3. Contoh Hikayat Si Miskin

Alamat situs: https://indotim.wordpress.com/ceritarakyat-2nusantara/hikayat-simiskin

4. Cerpen Tukang Pijat Keliling

Judul Buku : Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X

Pengarang : Suherli, dkk.

Penerbit : Puskurbuk, Balitbang, Kemdikbud

2. Konseptual : 1. karakteristik bahasa hikayat

2. perbandingan bahasa dalam kehidupan dengan bahasa cerpen

3. nilai-nilai dalam teks hikayat

4. nilai-nilai dalam cerpen

ural : Langkah-langkah menceritakan kembali isi hikayat ke dalam bentuk cerpen

1. Membandingkan alur cerita dalam hikayat dan cerpen.


2. Menceritakan kembali isi hikayat ke dalam bentuk cerpen.

gnitif : Menyimpulkan relevansi isi hikayat dan cerpen terhadap kehidupan sehari-hari.

E. Pendekatan/ Metode/ Model

1. Pendekatan : Saintific Learning

2. Metode : Diskusi

3. Model : Discovery Learning

F. Media/ Alat dan Bahan

1. Media/ Alat : Laptop, LCD Projektor

an : Teks hikayat dan cerpen

G. Sumber Belajar

1. Buku Teks Kurikulum 2013 (Pusat Perbukuan Nasional)

2. Internet : ttps://indotim.wordpress.com/ceritarakyat-2nusantara/hikayat-simiskin

H. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan ke-1

3.8.1 Mengidentifikasi karakteristik bahasa hikayat.

3.8.2 Membandingkan bahasa dalam kehidupan dengan bahasa cerpen.

3.8.3 Membandingkan nilai-nilai dalam teks hikayat dan dalam cerpen.

TAHAP LANGKAH-LANGKAH WAKTU


PEMBELAJARAN
Membangun Pendahuluan 10’
Konteks 1. Peserta didik merespon salam sebagai
tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan
saling mendoakan. (PPK)
2. Peserta didik merespon pertanyaan guru
tentang materi pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya.
3. Peserta didik proaktif menerima informasi
tentang keterkaitan pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Peserta didik menerima informasi tentang
tujuan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, dan manfaat menguasai
materi pembelajaran.
5. Peserta didik diminta membentuk
kelompok beranggotakan lima orang.

Inti Pemodelan Stimulasi 10’


Mengonstruksi 6. Peserta didik menyimak video Hikayat
Bersama Puteri Kemuning. (LITERASI)
7. Peserta didik bertanya jawab tentang isi,
karakteristik, dan nilai-nilai pada hikayat
Puteri Kemuning.
Problem statement (pernyataan/ 10’
identifikasi masalah)
8. Peserta didik membaca hikayat berjudul
“Bayan Budiman” dan cerpen berjudul
“Tukang Pijat Keliling” dengan cermat.
9. Peserta didik mengidentifikasi
karakteristik bahasa hikayat mencakup
konjungsi dan kata-kata arkais.
Data collection (Pengumpulan Data) 10’
10. Peserta didik melakukan tanya jawab
dengan guru dan teman mengenai
karakteristik bahasa hikayat, perbandingan
bahasa dan nilai hikayat dengan cerpen.
11. Peserta didik mencari referensi dari
berbagai sumber untuk meningkatkan
pemahaman tentang karakteristik bahasa
hikayat, perbandingan bahasa dan nilai
hikayat dengan cerpen..
Data Processing (Pengolahan Data) 20
12. Peserta didik membandingkan bahasa
dalam kehidupan dengan bahasa cerpen
mencakup pengunaan konjungsi yang
menyatakan urutan waktu dan urutan
kejadian, serta penggunaan majas (gaya
bahasa) (HOTS)
13. Peserta didik membandingkan nilai-nilai
dalam teks hikayat dan dalam cerpen.
Verification (Pembuktian) 20’
14. Peserta didik mempresentasikan hasil
pekerjaan mereka di depan kelas. (4C)
15. Peserta didik lain memberikan tanggapan
mengenai hasil pekerjaan yang
dipresentasikan teman.
Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)
16. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
pembelajaran mengenai karakteristik
hikayat, serta perbandingan bahasa dan
nilai-nilai hikayat dengan cerpen.
Mengonstruksi 17. Peserta didik melakukan konfirmasi 10’
mandiri dengan guru tentang karakteristik hikayat,
serta perbandingan bahasa dan nilai-nilai
hikayat dengan cerpen.
18. Peserta didik menyampaikan refleksi
terhadap kegiatan pembelajaran yang
dilakukan.
19. Peserta didik menerima penugasan
terstruktur: (HOTS)
Peserta didik diminta membaca hikayat
Indra Bangsawan untuk kemudian
diidentifikasi karakteristik bahasa,
perbandingan bahasa hikayat dengan
cerpen, dan perbandingan nilai-nilai
dalam hikayat dengan cerpen!

2. Pertemuan ke-2

4.8.1 Membandingkan alur cerita dalam hikayat dan cerpen.

4.8.2 Menceritakan kembali isi hikayat ke dalam bentuk cerpen.

TAHAP LANGKAH-LANGKAH WAKTU


PEMBELAJARAN
Membangun Pendahuluan 10’
Konteks 1. Peserta didik merespon salam sebagai
tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan
saling mendoakan.
2. Peserta didik merespon pertanyaan guru
tentang materi pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya.
3. Peserta didik proaktif menerima informasi
tentang keterkaitan pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Peserta didik menerima informasi tentang
tujuan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, dan manfaat menguasai
materi pembelajaran.
5. Peserta didik diminta bergabung kembali
dengan kelompok yang telah terbentuk
pada pertemuan sebelumnya.
Inti Pemodelan Stimulasi 10’
Mengonstruksi 6. Peserta didik membaca hikayat berjudul
Bersama “Hikayat Si Miskin”
7. Peserta didik mengidnetifikasi alur hikayat
tersebut.
Kegiatan Inti 10’
Problem statement (pernyataan/
identifikasi masalah)
8. Peserta didik membandingkan alur hikayat
dengan cerpen
Data collection (Pengumpulan Data) 10’
9. Peserta didik mencari referensi dari
berbagai sumber untuk meningkatkan
pemahaman tentang penggunaan alur pada
hikayat dan cerpen.
10. Peserta didik melakukan tanya jawab
dengan guru dan teman tentang cara
menceritakan kembali isi hikayat ke dalam
bentuk cerpen.
Data Processing (Pengolahan Data) 30
11. Peserta didik menceritakan kembali isi
hikayat ke dalam bentuk cerpen dengan
mengubah alur, bahasa, dan gaya bahasa
pada hikayat dengan tetap
mempertahankan isi dan nilai-nilai
yang terkandung dalam hikayat.

Verification (Pembuktian) 20’


12. Peserta didik mempresentasikan hasil
pekerjaan mereka di depan kelas.
13. Peserta didik lain memberikan tanggapan
mengenai hasil pekerjaan yang
dipresentasikan teman.
Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)
14. Peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran mengenai penceritaan
kembali isi hikayat ke dalam bentuk
cerpen.
Mengonstruksi 15. Peserta didik melakukan konfirmasi 10’
mandiri dengan guru tentang penceritaan kembali
isi hikayat ke dalam bentuk cerpen
16. Peserta didik menyampaikan refleksi
terhadap kegiatan pembelajaran yang
dilakukan.
17. Peserta didik menerima penugasan tidak
terstruktur:
Peserta didik diminta mencari sebuah
hikayat dari berbagai sumber kemudian
mengubah isi hikayat tersebut menjadi
cerpen dengan tetap memperhatikan isi
dan nilai-nilai dalam hikayat tersebut.

I. Penilaian

1. Penilaian Sikap

a. Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial

b. Bentuk penilaian : lembar pengamatan

c. Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)

2. Pengetahuan

Jenis/Teknik tes : tertulis

Bentuk tes : uraian

a. Tertulis

b. Penugasan
c. Instrumen Penilaian (terlampir)

3. Keterampilan

a. Teknik/Bentuk Penilaian : Praktik

b. Bentuk : Produk cerpen

c. Instrumen Penilaian : (terlampir)

Mengetahui, …………………………..

Kepala Sekolah Guru Mapel,

…………………….. ……………………………..

Lampiran 1

Materi Pembelajaran
1. Faktual

CONTOH HIKAYAT

Hikayat Bayan Budiman

Judul : Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X


Penulis : Suherli, dkk.

Penerbit : Puskurbuk, Balitbang, Kemdikbud


Tahun Terbit : 2016
Tebal Halaman : 366 hlm

HIKAYAT BAYAN BUDIMAN

Sebermula ada saudagar di negara Ajam. Khojan Mubarok namanya, terlalu amat kaya,
akan tetapi ia tiada beranak. Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka
saudagar Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama Khojan
Maimun Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka di serahkan oleh
bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima
belas tahun.

Ia dipinangkan dengan anak saudagar yang kaya, amat elok parasnya, namanya Bibi Zainab.
Hatta beberapa lamanya Khojan Maimun beristri itu, ia membeli seekor burung bayan
jantan. Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung betina, lalu di bawanya ke
rumah dan di taruhnya hampir sangkaran bayan juga.

Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu minta izinlah dia
kepada istrinya. Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang suatu
pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubaya jangan tiada, karena
fitnah di dunia amat besar lagi tajam dari pada senjata. Hatta beberapa lama di tinggal
suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok.
Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua. Maka pada suatu
malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu. Maka
bernasihatlah ditentang perbuatannya yang melanggar aturan Allah SWT. Maka marahlah
istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan
dihempaskannya sampai mati. Lalu Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang
berpura-pura tidur. Maka bayan pun berpura-pura terkejut dan mendengar kehendak hati
Bibi Zainab pergi mendapatkan anak raja. Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab
seperti tiung maka ia juga akan binasa. Setelah ia sudah berpikir demikian itu, maka
ujarnya, “Aduhai Siti yang baik paras, pergilah dengan segeranya mendapatkan anak raja
itu. Apapun hamba ini haraplah tuan, jikalau jahat sekalipun pekerjaan tuan, Insya Allah di
atas kepala hambalah menanggungnya. Baiklah tuan sekarang pergi, karena sudah dinanti
anak raja itu. Apatah dicari oleh segala manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran,
dan kekayaan? Adapun akan hamba, tuan ini adalah seperti hikayat seekor unggas bayan
yang dicabut bulunya oleh tuannya seorang istri saudagar.”

Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka
Bayanpun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan
perempuan itu. Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja
itu, dan setiap berpamitan dengan bayan. Maka diberilah ia cerita-cerita hingga sampai 24
kisah dan 24 malam. Burung tersebut bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun insaf
terhadap perbuatannya dan menunggu suaminya Khojan Maimum pulang dari
rantauannya.

Burung Bayan tidak melarang malah dia menyuruh Bibi Zainab meneruskan rancangannya
itu, tetapi dia berjaya menarik perhatian serta melalaikan Bibi Zainab dengan cerita-
ceritanya. Bibi Zainab terpaksa menangguh dari satu malam ke satu malam pertemuannya
dengan putera raja. Begitulah seterusnya sehingga Khoja Maimun pulang dari
pelayarannya.

Bayan yang bijak bukan sahaja dapat menyelamatkan nyawanya tetapi juga dapat
menyekat isteri tuannya daripada menjadi isteri yang curang. Dia juga dapat menjaga nama
baik tuannya serta menyelamatkan rumah tangga tuannya. Antara cerita bayan itu ialah
mengenai seekor bayan yang mempunyai tiga ekor anak yang masih kecil. Ibu bayan itu
menasihatkan anak-anaknya supaya jangan berkawan dengan anak cerpelai yang tinggal
berhampiran. Ibu bayan telah bercerita kepada anak-anaknya tentang seekor anak kera
yang bersahabat dengan seorang anak saudagar. Pada suatu hari mereka berselisih faham.
Anak saudagar mendapat luka di tangannya. Luka tersebut tidak sembuh melainkan diobati
dengan hati kera. Maka saudagar itupun menangkap dan menangkap anak kera itu untuk
mengubati anaknya.

Cerpen Tukang Pijat Keiling

Judul : Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X


Penulis : Suherli, dkk.

Penerbit : Puskurbuk, Balitbang, Kemdikbud


Tahun Terbit : 2016
Tebal Halaman : 366 hlm
TUKANG PIJAT KELILING

oleh Sulung Pamangguh

Sebenarnya tidak ada keistimewaan khusus mengenai keahlian Darko dalam


memijat. Standar tukang pijat pada layaknya. Namun, keramahannya yang mengalir
menambah daya pikat tersendiri. Kami menemukan ketenangan di wajahnya yang
membuat kami senantiasa merasa dekat. Mungkin oleh sebab itu kami terus
membicarakannya Entah darimana asalnya, tiada seorang warga pun yang tahu.
Tiba-tiba saja datang ke kampung kami dengan pakaian tampak lusuh. Kami sempat
menganggap dia adalah pengemis yang diutus kitab suci. Dia bertubuh jangkung tetapi
terkesan membungkuk, barangkali karena usia. Peci melingkar di kepala. Jenggot lebat
mengitari wajah. Tanpa mengenakan kacamata, membuat matanya yang hampa terlihat
lebih suram, dia menawarkan pijatan dari rumah ke rumah. Kami melihat mata yang bagai
selalu ingin memejam, hanya selapis putih yang terlihat.

Kami pun penasaran ingin merasakan pijatannya. Maklum, tak ada tukang pijat di
kampung kami, apalagi yang keliling. Biasanya kami saling pijat memijat dengan istri di
rumah masing-masing, itu pun hanya sekadarnya. Kami harus menuju ke dukun pijat di
kampung sebelah bila ingin merasakan pijatan yang sungguh-sungguh atau mengurut
tangan kaki kami yang terkilir.

Hampir kebanyakan warga di kampung kami ini adalah buruh tani. Hanya beberapa
orang yang memiliki sawah, dapat dihitung dengan ingatan. Setiap hari kami harus
menumpahkan tenaga di ladang. Dapat dibayangkan keletihan kami bila malam menjelang.
Tentulah kehadiran Darko membuat kampung kami lebih menggeliat, makin bergairah.

Setiap malam, dengan membawa minyak urut, dia menyusur dari gang ke gang
kampung guna menjemput pelanggan. Kakinya bagai digerakkan tanah, dia begitu saja
melangkah tanpa bantuan tongkat. Tidak pernah menabrak pohon atau jatuh ke sungai.
Memang, tangannya kerap meraba-raba udara ketika melangkah, seperti sedang menatap
keadaan.

Barangkali penglihatan Darko terletak di telapak tangannya. Dia akan berhenti


ketika seseorang memanggilnya. Melayani pelanggannya dengan tulus dan sama rata, tanpa
pernah memandang suatu apa pun. Serta yang membuat kami semakin hormat, tidak
pernah sekali pun dia mematok harga. Dengan biaya murah, bahkan terkadang hanya
dengan mengganti sepiring nasi dan teh panas, kami bisa mendapatkan kenikmatan pijat
yang tiada tara. Kami menikmati bagaimana tangannya menekan lembut tiap jengkal
tubuh kami. Kami merasakan urat syaraf kami yang perlahan melepaskan kepenatan bagai
menemukan kesegaran baru setelah seharian ditimpa kelelahan. Pantaslah bila terkadang
ada pelanggan yang tertidur saat sedang dipijat. Selain itu, Darko memiliki pembawaan
sikap yang ramah, tidak mengherankan bila orang- orang kampung segera merasa
akrab dengan dirinya.

Dia suka pula menceritakan kisah lucu di sela pijatannya. Meskipun begitu, kami
tetap tidak tahu asal usulnya dengan jelas. Bila kami menanyakannya, dia selalu
mengatakan bahwa dirinya berasal dari kampung yang jauh di kaki gunung. Kemudian
kami ketahui, bila malam hampir tandas, Darko kembali ke tempat pemakaman di ujung
kampung. Di antara sawah-sawah melintang. Sebuah tempat pemakaman yang muram,
menegaskan keterasingan. Di sana terdapat sebuah gubuk yang menyimpan keranda,
gentong, serta peralatan penguburan lain yang tentu saja kotor sebab hanya diperlukan
bila ada warga meninggal. Di keranda itulah Darko tidur, memimpikan apa saja. Dia selalu
mensyukuri mimpi, meskipun percaya mimpi tak akan mengubah apa-apa. Sudah berhari-
hari dia tinggal di sana.

Tak dapat kami bayangkan bagaimana aroma mayit yang membubung ke udara
lewat tengah malam, menggenang di dadanya, menyesakkan pernapasan. Kami lantas
menyarankan supaya menginap di masjid saja. Namun dia tolak. Katanya kini masjid
sedang berada di ujung tanduk. Entahlah, dia lebih memilih tinggal di pemakaman,
membersihkan kuburan siapa saja. Seminggu kemudian orang-orang kampung gusar. Pak
Lurah mengumumkan bahwa masjid kampung satu-satunya yang berada di jalan utama,
akan segera dipindah ke permukiman berimpitan rumah-rumah warga dengan alasan agar
kami lebih dekat menjangkaunya. Supaya masjid senantiasa dipenuhi jemaah.

Namun, berhamburan kabar Pak Lurah akan mengorbankan tanah masjid dan
sekitarnya ini kepada orang kota untuk sebuah proyek pasar masuk kampung.Tentu saja
merupakan tempat yang strategis daripada di pelosok permukiman, harus melewati gang
yang meliuk-liuk dan becek seperti garis nasib kami. Di saat seperti itu kami justru teringat
Darko. Ucapannya terngiang kembali, mengendap ke telinga kami bagai datang dari
keterasingan yang kelam. Kami mulai bertanya-tanya. Adakah Darko memang sudah
mengetahui segala yang akan terjadi? Sejauh ini kami hanya saling memendam di dalam
hati masing- masing tentang dugaan bahwa Darko memiliki kejelian menangkap hari lusa.

Namun diam-diam ketika sedang dipijat, Kurit, seorang warga kampung yang
terkenal suka ceplas-ceplos, meminta Darko meramalkan nasibnya. Darko hanya
tersenyum sambil gelengkan kepala berkali-kali isyarat kerendahan hati, seakan berkata
bahwa dia tidak bisa melakukan apa-apa selain memijat. Namun Kurit terus mendesak.
Akhirnya seusai memijat, Darko pun menuruti permintaannya.

Dengan sikap yang tenang dia mulai mengusap telapak tangan Kurit, menatapnya
dengan mata terpejam, kemudian berkata; Telapak tangan adalah pertemuan antara
kesedihan dan kebahagiaan. Entahlah apa maksudnya, Kurit kali ini hanya diam saja,
mendengarkan dengan takzim.
”Ada kekuatan tersimpan di telapak tanganmu.” Kurit serius menyimaknya masih
dalam keadaan berbaring.

”Tetap dirawat pertanianmu, rezeki akan terus membuntuti,” tambahnya. Kurit


mengangguk, masih tanpa ucap. Setelah merasa tak ada lagi sesuatu yang harus
dikerjakan, Darko permisi. Berjalan kembali menapaki malam yang lengang. Langkahnya
begitu jelas terdengar, gesekan telapak kakinya pada tanah menimbulkan bunyi yang
gemetar. Sementara Kurit terus menyimpan ucapan Darko, berharap akan menjadi
kenyataan.

***

Siang hari. Darko selalu duduk berlama-lama di celah gundukan-gundukan tanah


yang berjajar. Seperti sedang merasakan udara yang semilir di bawah pohon-pohon tua.
Menangkap suara burung-burung yang melengking di kejauhan. Menikmati aroma
semak-semak. Mulutnya bergerak, seperti sedang merapalkan doa. Mungkin dia
mendoakan mereka yang di alam kubur sana. Dan bila ada warga meninggal, Darko kerap
membantu para penggali kubur. Meski sekadar mengambil air dari sumur, supaya tanah
lebih mudah digali. Begitulah, saat siang hari kami tak pernah melihat Darko keliling
kampung.

Barangkali dia lebih memilih menyepi dalam hening pemakaman. Ada saja sesuatu

yang dia kerjakan. Bahkan yang mungkin tidak begitu penting sekalipun. Mencabuti
rerumputan liar di permukaan tanah makam, mengumpulkan dedaunan yang
berserakan dengan sapu lidi lalu membakarnya. Padahal, lihatlah betapa daun-daun tidak
akan pernah berhenti menciumi bumi. Dia begitu tangkas melakukan itu semua, seakan
memang tak pernah ada masalah dengan penglihatannya.

Kurit membenarkan ucapan Darko. Bawang merah yang dipanennya kini lebih besar
dan segar daripada hasil panen sebelumnya. Bertepatan dengan naiknya harga bawang
yang memang tak menentu. Dengan meluap-luap Kurit menceritakan kejelian Darko
membaca nasib seseorang kepada siapa saja yang dijumpainya. Kabar tentang ramalannya
pun bagai udara, beredar di perkampungan.

Kini hampir setiap malam selalu saja ada yang membutuhkan jasanya. Para
perempuan, yang biasanya lebih menyukai pijatan suami, mulai menunggu giliran.
Entah karena memang butuh mengendorkan otot yang tegang atau sekadar ingin
mengetahui ramalannya. Mungkin dua-duanya. Bila kebetulan kami menjumpainya di
jalan dan minta diramal tanpa pijat sebelumnya, Darko tidak akan bersedia melakukannya.
Katanya, dia hanya menawarkan jasa pijat, bukan ramalan. Di warung wedang jahe, orang-
orang terus membicarakannya. Mereka saling menceritakan ramalan masing-masing.
”Akan datang kepadaku putri kecil pembawa rezeki.”

”Eh, dia juga bilang, sebentar lagi akan habis masa penantianku,” kata perempuan
pemilik warung dengan nada berbunga-bunga. Ia hampir layu menunggu lamaran. ”Dia
menyarankan supaya aku beternak ayam saja,” seseorang menambahi. Begitulah, dengan
sangat berkobar-kobar kami menceritakan ramalan masing-masing. Setiap lamunan kami
habiskan untuk berharap. Menunggu dengan keyakinan mengucur seperti curah keringat
kami yang terus menetes sepanjang hari.

Sungguh tak dapat kami pungkiri. Tak dapat kami sangkal, segalanya benar-benar
terjadi. Talim dianugerahi bayi perempuan yang sehat dari rahim istrinya. Tak lama jelang
itu, Surtini si perawan tua menerima lamaran seorang duda dari kampung sebelah.
Sementara Tasrip bergembira mendapati ternak ayamnya gemuk dan lincah. Disusul
dengan kejadian-kejadian serupa. Kejelian Darko dalam meramal semakin diyakini
orang- orang kampung. Ketepatannya membaca nasib seperti seorang petani memahami
gerak musim-musim. Pak Lurah pun merasa terusik mendengar kabar yang dari hari ke
hari semakin meluap itu. Ia sebelumnya memang belum pernah merasakan pijatan Darko.
Ia lebih memilih pijat ke kampung sebelah yang bersertifikat, menurutnya lebih pantas
dipercayai.

Malam itu diam-diam Pak Lurah memanggil Darko ke rumahnya. Seusai dipijat,
dengan suara penuh wibawa ia meminta diramalkannya nomer togel yang akan keluar
besok malam. Seperti biasa, Darko hanya menggeleng sambil tersenyum. Namun Pak
Lurah terus mendesak, bahkan sedikit memohon. Darko diam beberapa jenak. Kemudian,
dengan sangat terang dia pun menyebutkan angka sejumlah empat kali diikuti gerak jari-
jari tangannya. Kali ini Pak Lurah yang tersenyum, gembira melintasi raut mukanya.
Seperti biasa, setelah merasa tidak ada sesuatu yang harus dikerjakan, Darko permisi.
Membiarkan tubuhnya diterpa angin malam yang lembab.

***

Orang-orang kampung kini mulai gelisah. Sudah dua malam kami tidak
menjumpai Darko keliling kampung. Kami hanya bisa menduga dengan
kemungkinan-kemungkinan. Sementara Pak Lurah kian geram, merasa dilecehkan.

Mendapati nomer togel pemberiannya tak kunjung tembus. Esoknya, di suatuJumat


yang cerah, Pak Lurah mengumpulkan beberapa warga—terutama yang lelaki—guna
memindahkan perlengkapan penguburan ke tengah permukiman. Katanya, tanah kuburan
semakin sesak, membutuhkan lahan luang yang lebih. Sesampainya di sana, kami tetap
tidak menjumpai Darko. Di gubuk itu, kami tidak juga menemukan jejak peninggalannya.
Dengan memendam perasaan getir kami merobohkan tempat tinggalnya. Dalam hati kami
masih sempat bertanya.
Adakah Darko memang sudah mengetahui segala yang akan terjadi?

Kamar Malas, Januari 2012

Sumber: Koran Kompas Minggu, 1 Ju li 2012

Lampiran 2

Materi Konseptual

1. Hikayat disajikan dengan menggunakan bahasa Melayu Klasik. Di antara ciri bahasa yang
dominan dalam hikayat adalah banyak menggunakan konjungsi hampir pada setiap awal
kalimat. Selain banyak menggunakan konjungsi, hikayat menggunakan kata-kata
arkais. Hikayat merupakan karya sastra klasik. Artinya, usia hikayat jauh lebih tua
dibandingkan usia Negara Indonesia. Meskipun bahasa yang digunakan adalah bahasa
Indonesia (berasal dari bahasa Melayu), tidak semua kata dalam hikayat kita jumpai dalam
bahasa Indonesia sekarang. Kata-kata yang sudah jarang digunakan atau bahkan sudah
asing tersebut disebut sebagai kata-kata arkais.

Contoh makna kata arkais

Arkais Makna Kamus

beroleh Mendapat

Titah kata, perintah

Buluh tanaman berumpun, berakar serabut, batangnya

Mahligai Tempat kediaman


beruas-ruas, raja atau
berongga, dan putri-putri raja.aur
keras; bambu;
Ditoreh

Cembul Tempat tembakau yang terbuat dari logam

Inang Perempuan yang merawat anak tuannya.

2. Hikayat dan cerpen sama-sama merupakan teks narasi fiksi. Keduanya mempunyai unsur
intrik yang sama yaitu tema, tokoh dan penokohan, sudut pandang, seting, gaya bahasa,
dan alur. Kaidah bahasa yang dominan dalam cerpen adalah penggunaan gaya bahasa
(majas) dan penggunaan konjungsi yang menyatakan urutan waktu dan urutan kejadian.
Hikayat juga banyak menggunakan gaya bahasa untuk memperindah cerita yang
disampaikan.

1. Majas
Penggunaan majas dalam cerpen dan hikayat berfungsi untuk membuat cerita lebih
menarik dibandingkan menggunakan bahasa yang bermakna lugas. Ada berbagai jenis
majas yang digunakan baik dalam cerpen dan hikayat. Di antara majas yang sering
digunakan dalam cerpen maupun hikayat adalah majas antonomasia, metafora, hiperbola
dan majas perbandingan.

Mekipun sama-sama menggunakan gaya bahasa, tetapi gaya bahasa yang digunakan
dalam hikayat berbeda penyajiannya dengan gaya bahasa dalam cerpen.

Perhatikan penggunaan majas antonomasia dalam penggalan hikayat berikut ini.

Si Miskin laki-bini dengn rupa kainnya seperti dimamah anjing itu berjalan mencari
rezeki berkeliling di Negeri Antah Berantah dibawah pemerintahan Maharaja Indera
Dewa. Ke mana mereka pergi selalu diburu dan diusir oleh penduduk secara beramai-
ramai dengan disertai penganiayaan sehingga bengkak-bengkak dan berdarah-darah
tubuhnya. Sepanjang perjalanan menangislah Si Miskin berdua itu dengan sangat lapar
dan dahaganya. Waktu malam tidur di hutan, siangnya berjalan mencari rezeki.

Si Miskin dalam kutipan hikayat di atas merupakan contoh majas antonomasia yaitu
majas yang menyebut seseorang berdasarkan ciri atau sifatnya yang menonjol. Bandingkan
dengan penggunaan majas antonomasia dalam penggalan novel Putri Tidur dan Pesawat
Terbang karya Gabriel garcia marquez berikut ini.

Materi Prosedural

Dalam menceritakan kembali isi hikayat menjadi cerpen, langkah-langkah dalam


penyusunan resensi adalah:

a. Membandingkan penggunaan alur hikayat dan cerpen,

b. Mengubah alur cerita dari alur berbingkai menjadi alur tunggal,

c. Menggunakan bahasa Indonesia saat ini

d. Menggunakan gaya bahasa yang sesuai

e. Mengubah isi hikayat menjadi cerpen dengan mempertahankan nilai-nilai yang


terkandung di dalam hikayat.
Materi Metakognitif

Relevansi antara isi hikayat dan cerpen terhadap kehidupan sehari-hari.

Lampiran 3

1. Kisi-kisi Soal

Instrumen Penilaian Pertemuan 1

a) Sikap

1) Jurnal Penilaian Sikap Spiritual

a) Nama Satuan Pendidikan : SMA N 1 Cepogo

b) Tahun Pelajaran : 2017/2018

c) Kelas/Semester : X/ Semester 2

d) MataPelajaran : Bahasa Indonesia

Butir Sikap

Sikap
Kejadian/
No Waktu Nama dominanPositif
Perilaku

/Negatif
Ketaatan Perilaku Sikap Sikap

beribadah syukur berdoa mengikuti

kegiatan

2) Penilaian Sikap Sosial


keagamaan
ran : Bahasa Indonesia

ester : X/ 2

kok : Mereplikasi isi buku ilmiah yang dibaca dalam bentuk resensi.

Aspek Penilaian Perilaku


Mandiri Tanggung
Jawab
Nama Jumlah
No Nilai
Siswa Nasionalisme Integritas Jujur Skor

1.
2.
3.
4.
5.

Keterangan:

Skor tiap aspek 1-4

Skor Maksimal = 20

N = Jumlah Skor X 100 =………

Skor Maksimal

b) Penilaian Pengetahuan

b.1 Kisi-kisi Soal

Indikator Bentuk HOTS


Teknik
Pencapaian Penilai- / Instrumen No
Penilaian
Kompetensi an LOTS
3.8.1 Tes Uraian HOTS Bacalah 1
Mengidentifika tertulis “Hikayat
si karakteristik Bayan
bahasa hikayat Budiman”
pada buku
teks dan
tunjukkan
karakteristik
bahasa
hikayat
tersebut,
meliputi:
a. konjungsi
b. kata arkais
3.8.2 Tes Uraian HOTS c. majas 2
Membandingk tertulis
an bahasa Bacalah
dalam cerpen
kehidupan berjudul
dengan bahasa “Tukang
Pijat
Keliling”,
kemudian
bandingkan
bahasa yang
digunakan
dalam
hikayat
3.8.3 Tes Uraian HOTS “Bayan 3
Membandingk tertulis Budiman”
an nilai-nilai dan cerpen
dalam teks tersebut!
hikayat dan
dalam cerpen. Bandingkan
nilai-nilai
dalam
hikayat
“Bayan
Budiman”
dan cerpen
“Tukang
Pijat
Keliling”!

b.2 Soal

1. Bacalah “Hikayat Bayan Budiman” pada buku teks dan tunjukkan karakteristik bahasa hikayat
tersebut, meliputi:

a. konjungsi

b. kata arkais

c. majas

2. Bacalah cerpen berjudul “Tukang Pijat Keliling”, kemudian bandingkan bahasa yang digunakan
dalam hikayat “Bayan Budiman” dan cerpen tersebut!

3. Bandingkan nilai-nilai dalam hikayat “Bayan Budiman” dan cerpen “Tukang Pijat Keliling”!

b.3 Kunci Jawaban dan Skor Penilaian Soal Pengetahuan

No Rambu-rambu Jawaban Skor

1 Karakteristik bahasa: 30
a. Konjungsi
Maka, lalu, dan hatta
b. Arkais
Sebermula, hatta, hubaya-hubaya
c. Majas
Majas asosiasi:
“karena fitnah di dunia amat lagi tajam
dari pada senjata.”
Majas personifikasi:
“burung itu bercerita, hingga
akhirnyalah Bibi Zainab pun
insyafterhadap perbuatannya yang
menunggu suaminya Khojan Maimun.
2 a. Bahasa dalam hikayat: 40

menggunakan bahasa Melayu kuno,


banyak kata arkais, dan menggunakan
majas (gaya bahasa)
b. Bahasa dalam cerpen
Menggunakan bahasa Indonesia saat
ini, banyak kata arkais, dan jarang
menggunakan majas (gaya bahasa)
3 Baik hikayat maupun cerpen sama- 30

sama mengandung nilai-nilai. Namun


nilai-nilai dalam hikayat lebih banyak
dibandingkan dengan nilai dalam
cerpen.
Skor Maksimal 100

Penilaian Keterampilan

c.1 Soal Penugasan/ Projek

Indikator HOTS
Teknik Bentuk
Pencapaian / Instrumen No
Penilaian Penilaian
Kompetensi HOTS
4.8.1 Tes Uraian HOTS Buatlah tabel 3
Membandin tertulis yang berisi
gkan alur perbandingan
cerita alur cerita
dalam dalam hikayat
hikayat dan dan cerpen!
cerpen.

Tes Uraian HOTS Ceritakan 4


tertulis kembali isi
hikayat ke
4.8.2 dalam entuk
Menceritak cerpen dengan
an kembali memperhatikan
isi hikayat isi dan nilai-
ke dalam nilai!
bentuk
cerpen.

c.2 Soal

1. Buatlah tabel yang berisi perbandingan alur cerita dalam hikayat dan cerpen!

2. Ceritakan kembali isi hikayat ke dalam entuk cerpen dengan memperhatikan isi dan nilai-nilai!

c.3 Lembar Penilaian Presentasi

LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI

lajaran : Bahasa Indonesia

rogram : X / MIPA dan IPS

ensi : Menyampaikan perbandingan alur cerita dalam hikayat dan cerpen

Kinerja Presentasi

Nama Presentasi Isi Laporan Jml Nilai


No
Siswa Skor
Kelan Keba Keleng Kesesu
Kelogisan Sistematis
caran hasaan kapan aian
1. 1
2. 2
3.
4.
5.

Keterangan pengisian skor

4. Sangat tinggi

3. Tinggi
2. Cukup tinggi

1. Kurang

Nilai = Jumlah Skor Diperoleh / Skor Maksima (24) X100

c.4 Lembar Penilaian Produk

LEMBAR PENILAIAN HASIL MENCIPTA RESENSI

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Program :X/

Kompetensi : ...............................................

Penilaian Hasil Mencipta Resensi


Struktur/ Kaidah Tat Pem
Unsur Ju
a iliha
N Ju Ide Sin Maca Keun Kele Ju Ide Pem I Pen pen n m
N
N a dul ntit ops m/je ggula mah d ntit buka s utu ulis Jud S
il
o m res as is nis n an Kema ul as an i p an u k
ai
a en buk bu buku buku buku nfaat o
si u ku an r

1
2

Keterangan pengisian skor

Nilai tiap aspek : 1- 5

Skor Maksimal : 70

Nilai

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


: SMA …..

: Bahasa Indonesia

r : X/1

: 4 X 45 ( 2 pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 (Sikap Religius) dan KI-2 (Sikap Sosial)


Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan
proaktif dalam mencari solusi permasalahan, sehingga
dapat menyadari dirinya sebagai mahluk ciptaan yang
Maha Kuasa serta menjalankan kewajibannya sesuai
dengan agama yang dianutnya
KI-3 (Pengetahuan) KI-4 (Keterampilan_
Memahami, menerapkan, Mengolah, menalar,
menganalisis pengetahuan pengembangan dari yang
faktual, konseptual, dipela
procedural berdasarkan Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah
rasa ingintahunya tentang
konkret dan ranah
ilmu pengetahuan, abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
teknologi, seni, budaya,
dipelajarinya di sekolah
dan humaniora dengan secara mandiri, dan
mampu menggunakan
wawasan kemanusiaan,
metoda sesuai kaidah
kebangsaan, kenegaraan, keilmuan
dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan masalah

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator


3.11 Menganalisis isi struktur 3.11.1
(orientasi,pengajuan,penawaran,persetujuan,penutup) Mengidentifikasi
Dan kebahasaan teks negosiasi. isi teks
negosiasi
3.11.2
Menentukan
struktur teks
negosiasi
3.11.3
Mengaanalisis
teks
kebahasaaan
negosiasi
4.11. Mengontruksi teks negosiasi dengan memperhatikan 4.11.1 Membuat teks
negosiasidengan
isi,setruktur(orientasi,pengajuan,penawaran,persetujuan,penutup)
memperhatikan
Dan kebahasaan teks negosiasi. isi, struktur dan
ke bahasaan.
4.11.2
Memainkan
peran dialog
negosiasi
dengan
memperhatikan
isi, struktur dan
kebahasaan.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran (role playing)
dengan pendekatan saintifik, peserta didik dapat menganalisis isi, struktur dan kebahasaan
teks negosiasi serta dalam ketrampilan memerankan dalam praktik nyata/lisan dengan
rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran dan bersikap jujur,
percaya diri serta pantang menyerah.

D. Materi Pembelajaran

1. Faktual 1. Struktur teks negosiasi:

 orientasi

 permasalahan (pengajuan, penawaran, dan persetujuan).

2. Konseptual 1. Contoh Teks Negosiasi

2. Struktur teks Negosiasi

3. Kaidah Kebahasan teks negosiasi

3. Prosedural : 1. Mengidentifikasikan Teks negosiasi

2. Menyusun struktur teks negosiasi

3. Memahami Kaidah Kebahasaan teks negosiasi


E. Pendekatan/ Metode/ Model

1. Pendekatan : Saintific

2. Metode : Role Playing, tanya jawab, Penugasan

3. Model : 1. Inquiri Learning

2. Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Projek)

F. Media/ Alat dan Bahan

1. Media/ Alat : Laptop, LCD Projektor

an : Teks Negosiasi

G. Sumber Belajar

1. Buku Teks Kurikulum 2013 (Pusat Perbukuan Nasional)

2. Komposisi, Gorys Keraf

H. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan ke-1

Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Peserta didik 10
Pendahuluan merespon salam dari menit
guru sebagai tanda
mensyukuri anugerah
Tuhan dan saling
mendoakan. (PPK)
2. Peserta didik
merespon pertanyaan
dari guru berkaitan
dengan materi
pembelajaran
sebelumnya tentang
teks negosiasi (tanya
jawab).
3. Peserta didik
menerima informasi
secara proaktif
tentang hal-hal yang
dipelajari dan
dikuasai khususnya
teks negosiasi
4. Peserta didik
mendiskusikan
informasi dengan
proaktif tentang hal-
hal yang akan dipela-
jari dan dikuasai
khususnya tentang
struktur dan kaidah
kebahasaan teks
negosiasi.
5. Peserta didik
memperhatikan
penjelasan guru
tentang tujuan
pembelajaran dan
kegiatan yang harus
dilakukan peserta
didik melalui
tayangan LCD
projektor
Kegiatan Inti Simulasi dan 70
Identifikasi menit
Masalah
6. Peserta didik
mencermati teks
negosiasi
(LITERASI)
7. Peserta didik
mencermati
struktur teks
negosiasi
Mengumpulkan
Informasi
8. Peserta didik
mengidentifikasi
teks negosiasi
9. Peserta didik
menemukan dan
mencatat struktur
teks negosiasi
10. Peserta didik
menemukan dan
mencatat kaidah
penulisan
kebahasaan teks
negosiasi

Mengolah
Informasi
11. Peserta didik
merumuskan
orientasi pengajuan,
penawaran teks
negosiasi dalam
kelompok
12. Peserta didik
merumuskan
struktur dalam teks
negosiasi
13. Peserta didik
merumuskan kaidah
dalam penulisan
kebahasaan dalam
kelompok
Verifikasi Hasil
14. Peserta didik
mempresentasikan
hasil diskusi tentang
, struktur, dan
kaidah kebahasaan
teks negosiasi
(4C=COMMUNICATI
ON)
15. Peserta didik
mempresentasikan
hasil diskusi tentang
perbedaan unsur,
struktur, dan kaidah
kebahasaan teks
negosiasi melalui
tayangan LCD
Projektor
16. Peserta dari
kelompok lain
menyampaikan
tanggapan
Generalisasi
17. Peserta didik
membuat simpulan
hasil diskusi tentang
unsur, struktur, dan
kaidah kebahasaan
teks negosiasi
Kegiatan 18. Peserta didik 10
Penutup melakukan konfirmasi menit
dengan guru tentang
unsur, struktur teks
dan kaidah teks
resensi
19. Peserta didik
bersama guru
melakukan refleksi
tentamg proses
pembelajaran yang
sudah dilakukan
20. Peserta didik
menerima penjelasan
tentang tugas
menyusun teks
negosiasi (HOTS)

2. Pertemuan ke-2

Langkah Deskripsi Alokasi


Pembelajaran Waktu
Pendahuluan
1. Peserta didik
merespon salam
dari guru sebagai
tanda mensyukuri
anugerah Tuhan
dan saling
mendoakan.
2. Peserta didik
merespon
pertanyaan dari
guru berkaitan
dengan materi
pembelajaran
sebelumnya.
3. Peserta didik
menerima
informasi secara
proaktif tentang
hal-hal yang akan
dipelajari dan
dikuasai
khususnya tentang
penulisan resensi
4. Peserta didik
memperhatikan
penjelasan guru
tentang tujuan
pembelajaran dan
kegiatan yang
harus dilakukan
peserta didik
melalui lcd
Projektor
Mengidentifikasi 10
Kegiatan Inti dan menit
Merumuskan
Projek
5. Peserta didik
berdiskusi dalam
kelompok untuk
merumuskan
tugas penulisan
teks
6. Peserta didik
memilih teks
negosiasi
7. Peserta didik
mengerti isi teks
negosiasi
Menyusun 70
Rancangan menit
Penyelesaian
Projek
8. Peserta didik
menentukan
durasi waktu
membaca teks
negosiasi
9. Peserta didik
menentukan
jadwal konsultasi
10. Peserta didik
bersepakat dengan
guru menentukan
jadwal
pengumpulan
hasil
Mengumpulkan
Informasi
11. Peserta didik
bersama anggota
kelompok
mengidentifikasi
teks negosiasi
12. Peserta didik
bersama anggota
kelompok
mengidentikasi isi,
unsur, sruktur, dan
kaidah dalam yang
terdapat dalam
teks negosiasi.
Mengolah
Informasi
13. Peserta didik
merumuskan
rancangan teks
negosiasi
berdasarkan
langkah-langkah
penulisan
struktur teks
negosiasi.
14. Peserta didik
mempresentasik
an hasil
perumusan
dalam menulis
teks negosiasi
melalui LCD
projrktor
15. Peserta didik
dari kelompok
lain memberikan
tanggapan
16. Peserta didik
melakukan
konfirmasi
dengan guru
tentang langkah-
langkah
mengidentifikasi
teks. negosiasi
Menyusun
Laporan
17. Peserta didik
melakukan
editing atas
rancangan teks
negosiasi yang
telah
dipresentasikan
18. Peserta didik
merumuskan
kembali
rancangan
struktur teks
negosiasi.
19. Peserta didik
dengan
persetujuan guru
membuat
kesepakatan
tentang jadwal
konsultasi
sampai dengan
pengumpulan
hasil pekerjaan
siswa.
Kegiatan 20. Guru bersama 10
Penutup murid menit
menyimpulkan
hasil diskusi
dalam
mengidentifikasi
teks negosiasi.
21. Peserta didik
menyimpilkan
manfaat hasil
pembelajaran
dalam
mengidentifikasi
teks negosiasi
dalam kaitnnya
dengan kegunaan
sehari-hari.
22. Peserta didik
bersama guru
melakukan
refleksi tentang
proses
pembelajaran
yang sudah
dilakukan
23. Peserta didik
menyimak
penjelasan guru
atas rencana
pembelajaran
yang pertemuan
berikut.
24. Peserta didik
menjawab salam
penutup
pelajaran dari
guru

1. Penilaian

1. Penilaian Sikap

a. Teknik penilaian : Observasi : sikap religius dan sikap sosial

b. Bentuk penilaian : lembar pengamatan

c. Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)

2. Pengetahuan

Jenis/Teknik tes : tertulis dan lisan

Bentuk tes : uraian

a. Tertulis

b. Penugasan

c. Instrumen Penilaian (terlampir)

3. Keterampilan

a. Teknik/Bentuk Penilaian : Praktik/Performance

b. Bentuk : Fortofolio

c. Instrumen Penilaian : (terlampir)

Mengetahui, ……………………

Kepala Sekolah Guru Mapel,


………………….. ……………………………

Lampiran 1

Materi Pembelajaran

KARTU SOAL HOTS

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X / 2 (satu)

Kurikulum : 2013

Kompetensi : Menganalisis isi, struktur


Dasar (orientasi, pengajuan,
penawaran, persetujuan,
penutup) dan kebahasaan teks
negosiasi
Materi : Teks Negosiasi
Indikator Soal : Disajikan dialog negosiasi,
Nomor 1 peserta didik dapat
membedakan isi teks negosisi
dengan benar

Indikator Soal : Disajikan dialog negosiasi,


Nomor 2 peserta didik dapat
mengevaluasi struktur teks
negosiasi dengan benar
Indikator Soal : Disajikan dialog negosiasi siswa
Nomor 3 dapat memperbaiki dan menulis
kalimat yang benar sebuah
diskusi teks negosiasi
Indikat : Disajikan gambar negosiasi
siswa dapat mengemukakan
or Soal Nomor 4 pendapat terhadap pertanyaan
teks negosiasi dengan benar
Indikator Soal : Disajikan gambar negosiasi
Nomor 5 siswa dapat memberikan solusi
terhadap pertanyaan teks
negosiasi dengan benar
STIMULUS 1

Pegawai Bank: "Selamat pagi pak, silahkan duduk, ada yang bisa kami bantu?"
Nasabah: "Selamat pagi bu. Ya, terimakasih."
Nasabah: "Begini bu, saya ingin mengajukan proposal peminjaman uang untuk usaha ikan
lele saya."
Pegawai Bank: "Maaf, bisa saya lihat proposalnya?"
Nasabah: "Ini bu, silahkan."
Pegawai bank: "Sebenarnya, proposal bapak ini sangat bagus, tidak ada masalah. Cuma
kami dari
pihak bank tidak bisa memenuhi permintaan dana sebesar 500 juta."
Nasabah: "Jadi, kira-kira pihak bank mampu memberikan berapa bu?"
Pegawai Bank: "Setelah saya hitung, kami hanya menyanggupi sampai 300 juta pak, dengan
bunga 4 %."
Nasabah: "Tidak bisa ditambah lagi bu? Usaha ini sebenarnya sangat sukses, pesanan ikan
lele ke kami dari seluruh Indonesia."
Nasabah: "Dana ini rencananya akan kami gunakan untuk menambah kapasitas produksi
untuk memenuhi permintaan ikan lele tersebut"
Pegawai Bank: "Tunggu dulu pak, saya hitung ulang dulu"
Pegawai Bank: "Yah, sepertinya kami sanggup memberikan 350 juta".
Nasabah: "Wah, apakah tidak bisa dinaikin lagi bu? Gimana kalau 400 juta?"
Pegawai Bank: "Maaf pak, hanya segitu yang bisa kami sanggupi."

STIMULUS 2

Wali Kelas: "Anto, bagaimana rencana Study Wisata ke Tanjung Bira, apakah semua
temanmu setuju?"
Ketua Kelas: "Saya sudah berbicara dengan teman-teman bu, cuma ada usulan study
wisatanya ke Pantai Marina aja bu."
Wali Kelas: "Wah, kenapa bisa begitu?"
Ketua Kelas: "Kalau Tanjung Bira sekolah kita sudah sangat sering berkunjung ke sana bu.
Sedangkan, Pantai Marina belum pernah sama sekali."
Wali Kelas: "Tapi anto, ibu sudah bicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau
sudah menyetujuinya"
Ketua Kelas: "Iya bu, tapi sepertinya banyak teman-teman yang tidak ikut jika study wisata
itu dilaksanakan di Tanjung Biara."
Wali Kelas: "Aduh, jadi gimana yah, padahal ibu sudah mempersiapkan semuanya."
Ketua Kelas: "Begini saja bu, biar saya dan teman-teman yang menghadap ke kepala
sekolah dan menceritakan rencana ini."
Wali Kelas: "Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicara dengan beliau, laporkan ke ibu
hasilnya".
Ketua Kelas: "Baik bu."

Soal:

1. Kemukakan perbedaan kedua isi teks negosiasi di atas

2. Temukan struktur teks negosiasi

3. kemukakan komentarmu terhadap kebahasaan kedua teks negosiasi tersebut


4. Seandainya Kamu sebagai seorang pimpinan, karyawan Anda menuntut kenikan upah,
sementara perusahaan Anda dalam kondisi yang sedang tidak mungkin menaikkan upah,
buatlah kalimat dialog negosiasi dengan memperhatikan struktur teks negosiasi yang baik

Ketua RW : para warga yang saya hormati, malam ini tiba saatnya bagi kita untuk memutuskan
pembangunan lapangan olahraga. Silahkan yang akan mengemukakan pendapatnya

Warga 1 : bapak ketua RW yang hormati, menurut saya lapangan yang perlu dibangun adalah
lapangan volly jangan lapangan bulu tangkis

Warga 2 : pak RW anak-anak kita kan banyak, jadi biar semua dapat berolahraga lebih baik
lapangan voli saja.

Warga 3 : Betul pak RW, biar semua bisa bermain saya setuju lapangan voli saja.

Ketua RW : Bagaimana bapak-bapak yang lain? Apakah bisa diputuskan lapangan voli yang akan kita
bangun di sudut desa kita.

Warga : setuju, setujuu, setuju

Warga1 : saya tidak setuju (pergi meninggalkan ruang rapat)

5. Berdasarkan gambar dan dialog diatas seandainya Anda sebagai ketua RW Anda harus
memenuhi keinginan warga yang berbeda pendapat dalam rencana pembangunan
lapangan olahraga baru. Buatlah kalimat dialog negosiasi baru dengan memperhatikan
kaidah kebahasaan yang baik dan benar..

1) Penilaian Sikap Sosial

ran : Bahasa Indonesia

ester : X/ 2

kok : Teks Negosiasi

Aspek Penilaian Perilaku


Mandiri Tanggung
Jawab
Nama Jumlah
No Nilai
Siswa Nasionalisme Integritas Jujur Skor

1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan:

Skor tiap aspek 1-4

Skor Maksimal = 20

N = Jumlah Skor X 100 =………

Skor Maksimal

a) Penilaian Pengetahuan

. INSTRUMEN PENUGASAN 1

Satuan : SMA Negeri 1 Cepogo


Pendidikan
Mata : Bahasa Indonesia – Wajib
Pelajaran
Kelas : X
Kompetensi : 3.11 Menganalisis isi,
dasar struktur
(orientasi,
pengajuan,
penawaran,
persetujuan,
penutup) dan
kebahasaan teks
negosiasi.
Indikator : 3.11.1 Mengidentifikasi isi
teks negosiasi.
3.11.2 Menentukan
struktur teks
negosiasi.
3.11.3 Menganalisis
kebahasaan teks
negosiasi
Materi : Menganalisis Teks Negosiasi
Contoh Tugas:

Mengetahui

Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

INSTRUMEN PENUGASAN 2

Satuan : SMA ..
Pendidikan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia - Wajib
Kelas : X
Kompetensi dasar : 3.11 Menganalisis isi, struktur (orientasi,
pengajuan, penawaran, persetujuan,
penutup) dan kebahasaan teks negosiasi..
Indikator : 3.11.1 Mengidentifikasi isi teks negosiasi.
3.11.2 Menentukan struktur teks negosiasi.
3.11.3 Menganalisis kebahasaan teks negosiasi
Materi : Menganalisis Teks Negosiasi
Contoh Tugas:

Mengetahui

Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Rubrik Penilaian Penugasan

Nama Peserta didik/kelompok : …………………………………………………

Kelas : …………………………………………………

Tanggal Pengumpulan : ...............................................................

No Kategori Skor Alasan


1. 1. Apakah tugas pengamatan lengkap isi
pemeranan teks negosiasi ?
2. 3. Apakahterdapaturaiantentangstruktur
negosiasi?
3. Apakahbahasa yang
digunakanuntukmenginterpretasikanlugas
, sederhana, runtut dan
sesuaidengankaidah EYD?
4. Apakah penyelesaian yang dikerjakan
sesuai kesepakatan?
5. Apakah membuat komentar kesimpulan?
Jumlah

Kriteria:

5 = sangatbaik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang

Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

INSTRUMEN TES TERTULIS

Satuan : SMA …
Pendidikan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia - Wajib
Kelas : X
Kompetensi dasar : 3.11 Menganalisis isi, struktur (orientasi,
pengajuan, penawaran, persetujuan,
penutup) dan kebahasaan teks negosiasi.
Indikator : 3.11.1 Mengidentifikasi isi teks negosiasi.
3.11.2 Menentukan struktur teks negosiasi.
3.11.3 Menganalisis kebahasaan teks negosiasi

Tes Tertulis

Disediakan dua teks negosiasi


1. Identifikasilah isi teks negosiasi dengan benar

2. Carilah perbedaan isi teks negosiasi dengan benar

3. Analisislah struktur teks negosiasi dengan benar

4. kemukakan komentarmu terhadap kebahasaan teks negosiasi tersebut

Terlulis (soal HOTS)

1. mengapa sebuah negosiasi tidak selamanya berhasil, kemukakan pendapatmu?

2. Sikap yang bagaimanakah yang harus dimiliki seorang negosiator dalam menghadapi
lawan dengan sikap keras atau kaku

3. Seandainya Kamu sebagai seorang pimpinan, karyawan Anda menuntut kenikan upah,
sementara perusahaan Anda dalam kondisi yang sedang tidak mungkin menaikkan upah,
solusi apakah yang akan Anda lakukan

4. Sebagai ketua RW Anda harus memenuhi keinginan warga yang berbeda pendapat dalam
rencana pembangunan lapangan olahraga baru, kemukakan rencana Anda.

Rubrik penilaian

Soal Aspek yang Dinilai Skor


1 Peserta didik munuliskan isi teks 4
negosiasi dengan sangat tepat
a. Peserta didik munuliskan 3
isi teks negosiasi
dengantepat
b. Peserta didik munuliskan 2
isi teks negosiasi dengan
kurangtepat
c. Peserta didik munuliskan 1
isi teks negosiasi
dengantidaktepat

Soal Aspek yang Dinilai Skor


2 Peserta didik menjelaskan 4
bagian-bagian struktur teks
negosiasi dengan sangat tepat
d. Peserta didik menjelaskan 3
bagian-bagian struktur teks
negosiasidengan tepat
e. Peserta didik menjelaskan 2
bagian-bagian struktur teks
negosiasidengan kurang
tepat
f. Peserta didik menjelaskan 1
bagian-bagian struktur teks
negosiasidengantidak
tepat
Soal Aspek yang Dinilai Skor
3 Pesertadidik mentukan 5 ciri 4
kebahasaan yang digunakan
dalam teks negosiasidan
memberikan contoh masing-
masing dengan sangat tepat
g. Peserta didik mentukan 5 3
ciri kebahasaan yang
digunakan dalam teks
negosiasi memberikan
contoh masing-masing
dengan tepat
h. Peserta didik mentukan 5 2
ciri kebahasaan yang
digunakan dalam teks
negosiasi dan memberikan
contoh masing-masing
dengankurangtepat
i. Peserta didik mentukan 5 1
ciri kebahasaan yang
digunakan dalam teks
negosiasi dan memberikan
contoh masing-masing
dengan tidaktepat

Soal Aspek yang Dinilai Skor


4 Peserta didik mengomentari sisi 4
kebahasaan teks negosiasi
dengan sangat tepat
j. Peserta didik 3
mengomentari sisi
kebahasaankebahasaanteks
negosiasi dengantepat
k. Peserta didik 2
mengomentari sisi
kebahasaankebahasaan
teks negosiasi dengan
kurangtepat
l. Peserta didik 1
mengomentari sisi
kebahasaankebahasaanteks
negosiasi
dengantidaktepat

Mengetahui

Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,


INSTRUMEN PENILAIAN KETRAMPILAN

Satuan : SMA ….
Pendidikan
Mata : Bahasa Indonesia - Wajib
Pelajaran
Kelas : X
Materi : Menganalisis dan
memerankan dialog negosiasi
Kompetensi : 4.11 Mengkonstruksikan
dasar teks negosiasi
dengan
memerhatikan isi,
struktur (orientasi,
pengajuan,
penawaran,
persetujuan,
penutup) dan
kebahasaan
Indikator : 4.11.1 Membuat teks
negosiasi dengan
memperhatikan isi,
struktur dan
kebahasaan.
4.11.2 Memainkan peran
dialog negosiasi
dengan
memperhatikan isi,
struktur dan
kebahasaan

1. Lembar soal Ketrampilan

a. Buatlah sebuah teks dialog negosiasi dengan memperhatikan isi, struktur dan kebahasaan

b. Pilihlah peran yang sesuai dan lakukan permainan drama negosiasi sesuai teks negosiasi
yang dibuat.

2. Rubrik Penilaian

Bait Aspek yang Dinilai Skor


m. 1 Peserta didik menentukan 4
isiteks negosiasisangat
sesuai isi teks
n. Peserta didik menentukan 3
isi teks negosiasisesuai isi
teks
o. Peserta didik menentukan 2
isiteks negosiasikurang
sesuai isi teks
p. Pesertadidikmenentukan 1
isiteks negosiasi
tidaksesuaiisiteks
q. 2 Peserta didik menyusun 4
Strukturteks negosiasisangat
lengkap dan sangat sesuai
dengan topik
r. Peserta didik menyusun 3
Strukturteks negosiasi
lengkapdansesuaidengan
topik
s. Peserta didik menyusun 2
Strukturteks negosiasikurang
lengkap dan kurang
dengantopik
t. Peserta didik menyusun 1
Strukturteks negosiasitidak
lengkap dan tidak sesuai isi
teks
u. 3 Peserta didik menggunakan 4
bahasa teks negosiasi sangat
sesuai dengan kaidah
kebahasaan, dan EYD
v. Peserta didik menggunakan 3
bahasa teks negosiasi sesuai
dengan Struktur, struktur,
cirri kebahasaan, dan EYD
w. Peserta didik menggunakan 2
bahasa teks negosiasikurang
sesuai denganStruktur,
struktur, cirri kebahasaan,
dan EYD
Bait Aspek yang Dinilai Skor
x. Peserta didik menggunakan 1
bahasa teks negosiasi tidak
sesuai dengan Struktur,
struktur, cirri kebahasaan,
dan EYD
y. 4 Peserta didik memerankan 4
teks negosiasi sangat sesuai
dengan isi , struktur, cirri
kebahasaan, dan EYD
z. Peserta didik memerankan 3
teks negosiasi sesuai dengan
isi, struktur, cirri kebahasaan,
dan EYD
aa. Peserta didik memerankan 2
teks negosiasi kurang sesuai
dengan isi, struktur, cirri
kebahasaan, dan EYD
bb. Peserta didik memerankan 1
teks negosiasi tidak sesuai
dengan isi, struktur, cirri
kebahasaan, dan EYD

Nilai = Perolehanskorx 100

Jumlahkreteria/soal

Contoh

Nilai =11 x 100 = 91,66

12

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,


INSTRUMEN PENILAIAN PORTO FOLIO

Satuan : SMA N …..


Pendidikan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia - Wajib
Kelas : X
Materi : Menganalisis Teks Negosiasi
Kompetensi dasar : 4.11 Mengkonstruksikan teks negosiasi dengan
memerhatikan isi, struktur (orientasi,
pengajuan, penawaran, persetujuan,
penutup) dan kebahasaan
Indikator : 4.11.1 Membuat teks negosiasi dengan
memperhatikan isi, struktur dan kebahasaan.
4.11.2 Memainkan peran dialog negosiasi dengan
memperhatikan isi, struktur dan kebahasaan

Tugas I

1. Simpan setiap tugas yang diberikan ke dalam map individu Peserta didik (warna map
sesuai dengan kelas masing-masing/tiap kelas beda warna map

2. Buat rangkuman dari setiap tugas yang telah diberikan dan rangkuman dibuat pada kertas
folio bergaris.

3. Batas waktu pengumpulan tugas adalah di pertemuan terakhir

PEDOMAN PENSKORAN:

SKOR
KRITERIA YANG DINILAI
MAKSIMAL
Peserta didikmenyimpan semua tugas yang telah dikerjakan dengan 4
lengkap, dan tugas dikerjakan dengan benar, serta dikumpulkan tepat
waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, dan 3
sebagian besar benar tapi kurang lengkap, serta dikumpulkan tepat
waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun 2
sebagian besar salah, kurang lengkap, dan tidak dikumpulkan tepat
waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun 1
tugas yang dikerjakan salah, dan kurang lengkap, serta tidak
dikumpulkan tepat waktu
Peserta didiktidak menyimpan satu pun tugas-tugas yang diberikan 0
karena tidak pernah mengumpulkan tugas

Anda mungkin juga menyukai