PERTEMUAN 1
Kompetensi Pelajar mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan
Awal atau pesan untuk tujuan pengajuan usul, perumusan masalah dan solusi dalam
bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif.
Pelajar mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam
berkomunikasi. Pelajar berkontribusi lebih aktif dalam diskusi dengan
mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi.
Pelajar mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan, dan
penghargaan secara kreatif dalam bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal.
Capaian Pelajar mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan,
Pembelajaran pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak
berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan
gelar wicara.
Elemen Menyimak
Profil Pelajar 1. Bernalar kritis, yang ditunjukkan melalui kemampuan memberi argumentasi
Pancasila dan saran.
A. Tujuan Pembelajaran
10.16 Pelajar memberi argumentasi dan saran dari kegiatan menyimak teks laporan hasil pengamatan atau percobaan
dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Waktu Media
Kegiatan Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan
guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan
15
yang akan diterapkan dalam pembelajaran
Menit
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Seperti apakah laporan hasil observasi yang objektif?
b. Bagaimana menggunakan informasi lain untuk mendukung hasil observasi
kalian?
c. Mengapa laporan hasil observasi harus objektif?
Kegiatan Inti 60
Menit
Tahap I : Stimulation (Pemberian Rangsangan)
https://www.youtube.com/watch?v=Ooczzk1xPME (Pengertian Teks Laporan Hasil Audio
Observasi) Visual
&
1. Peserta didik mengamati salah satu masalah kontekstual yang disajikan guru Peta
untuk menumbuhkan rasa ingin tahu, seperti contoh berikut: dan
DANAU TOBA Globe
Danau Toba (tao toba) adalah danau alami berukuran besar di kelilingi pegunungan
Bukit Barisan. Danau ini memiliki panjang 100 km (62 mil), lebar 30 km (19 mil), dan
kedalaman 1600 m (5200 ft). Danau ini terletak di pulau Samosir, provinsi Sumatera
Utara, Indonesia dengan ketinggian permukaan sekitar 900 m (2953 ft). Danau Toba
adalah danau terbesar di Indonesia dan danau vulkanik terbesar di dunia. Suku Batak
jarang menggunakan istilah vulkanik, penduduk sekitar menyebutnya dengan dolok na
ma pultak (gunung yang meletus).
Menurut para ilmuwan, danau Toba terjadi akibat letusan gunung berapi super masif
berkekuatan VEI 8 sekitar 69.000 sampai 77.000 tahun yang lalu. Akibat letusan
tersebut menyebabkan terjadinya kaldera. Jika diamati di sekitar danau Toba,
setidaknya terdapat empat kerucut vulkanik, empat gunung api strato, dan tiga kawah.
Salah satu kerucut itu dikenal dengan nama Kerucut Tanduk benua yang terletak di sisi
barat laut kaldera dan hanya ditumbuhi vegetasi (sekumpulan berbagai jenis tumbuhan)
berkepadatan rendah. Suku Batak menyebut berbagai jenis tumbuhan liar ini dengan
ramba-ramba. Di sebelah barat danau, terdapat Gunung Pusuk Buhit dengan
ketinggian 1077 meter dari danau Toba. Pengunjung dapat menikmati wisata aek
rangat (air hangat) tepatnya di bawah kaki gunung Pusuk Buhit. (Sumber:
https://id.wikipedia.org disarikan sesuai dengan kebutuhan)
Kegiatan Penutup
1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru 15
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan Menit
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
Deskripsi Bagian
Pernyataan
Umum
atau Struktur teks
Klasifikasi
laporan
hasil observasi
Deskripsi Manfaat
atau Kesimpulan
Berikut ini adalah penjelasan mengenai struktur teks laporan hasil observasi:
1) Pernyataan umum atau klasifikasi
Bagian ini berisi pembuka atau pengantar hal tentang yang akan disampaikan, hal
umum tentang objek yang akan dikaji, dan menjelaskan secara garis besar
pemahaman terhadap hal tersebut.
Contohnya:
Jika objek observasi adalah binatang, hal yang dibahas pada bagian ini adalah nama ilmiah,
klasifikasi umum binatang (serangga/mamalia/unggas, dll.), dan tempat hidup secara
umum.
2) Deskripsi bagian
Bagian ini berisi penjelasan detail mengenai objek atau bagianbagian dari objek.
Contohnya, jika objek observasi adalah binatang, hal-hal yang dapat dibahas di
bagian ini adalah bagian tubuh, pola makan, daur hidup, habitat, kebiasaan unik, dll.
3) Deskripsi manfaat atau kesimpulan
Bagian ini menjelaskan manfaat objek yang diobservasi, baik bagi manusia maupun
bagi alam secara umum.
4. Struktur laporan hasil observasi yang disajikan secara ilmiah
Laporan observasi dapat disajikan, baik secara populer maupun ilmiah. Laporan populer
memiliki bagian-bagian yang lebih fleksibel, tetapi bagiannya tidak lengkap. Hal itu sebagaimana
yang
tampak padaartikel dalam surat kabar atau majalah. Sementara itu, laporan ilmiah memiliki
bagian lebih lengkap dan sistematika teratur.
Laporan hasil observasi pada umumnya disajikan dalam bentuk karya tulis atau yang
lazim disebut dengan makalah. Adapun yang dimaksud dengan makalah adalah karya tulis
yang membahas suatu persoalan dengan pemecahan masalah berdasarkan hasil membaca
atau hasil pengamatan lapangan. Makalah biasanya disusun untuk diskusi-diskusi resmi,
seperti simposium, seminar, atau lokakarya. Makalah sering pula disebut paper, yakni tugas
tertulis pada suatu mata pelajaran yang penyusunannya dapat berupa kajian hasil obervasi
lapangan.
Pembahasan
•Bagian ini menguraikan • Kesimpulan adalah pemaknaan
• Bagian ini memuat uraian
masalah yang akan tentang hasil kajian penulis kembali terhadap uraian yang
dibahas, meliputi latar dalam mengembangkan telah dibuat pada bagian
belakang masalah, jawaban terhadap masalah yang pembahasan. Bagian ini
perumusan masalah, dirumuskan. Pembahasan merupakan hasil pemaknaan
masalah dilengkapi dengan data kembali pembahasan, bukan
prosedur pemecahan lapangan (hasil observasi) serta ringkasan isi. Dalam mengambil
masalah, dan sistematika pendapat-pendapat penulis itu kesimpulan tersebut, penulis harus
pembahasan. sendiri. Bagian ini boleh saja mengacu pada permasalahan yang
disusun lebih dari satu bagian. diajukan dalam bagian
pendahuluan.
Pendahuluan Kesimpulan
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Pada kesempatan ini, peserta didik akan mempelajari tentang teks laporan hasil observasi,
peserta didik akan membahas suatu masalah dalam bentuk teks kontekstual, yaitu mengenai
hewan Tonggerek. Permasalahan tersebut diselesaikan dengan cara kerja kelompok.
PERMASALAHAN
Batak adalah rumpun suku-suku atau puak-puak yang mendiami sebagian besar wilayah Sumatera Utara.
Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa yang bermukim dan berasal dari wilayah pantai barat dan
pantai timur di provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan sensus dari Badan
Pusat Statistik tahun 2010, suku Batak termasuk salah satu suku yang ter- besar di Indonesia. Suku yang
dikategorikan sebagai Batak adalah Toba, Karo, Pakpak, Simalungun, Angkola, dan Mandailing. Namun,
sering sekali orang menganggap penyebutan Batak hanya pada suku Toba. Padahal, Batak tidak hanya
diwakili oleh suku Toba saja. Itu sebabnya bahasa dan budayanya berbeda-beda. Ada budaya dan bahasa
Karo, Pakpak, Toba, Simalungun, Mandailing, dan Angkola. Secara sederhana, hal ini dapat dilihat melalui
ucapan salam khas suku batak antara lain; “Horas, jala gebe ma di hita saluhutna”! (Toba), “Horas tondi
madingin, pir ma tondi matogu, sayur matua bulung!” (Mandailing dan Angkola), “Mejuah-juah kita krina!”
(Karo), “Njuah-juah mo banta karina”! (Pakpak), dan “Horas banta haganupan, salam habonaran do bona”!
(Simalungun).
Sistem kepercayaan yang dianut oleh suku-suku tersebut pada umumnya Kristen Protestan, Kristen Katolik,
dan Islam. Tetapi, ada pula yang menganut kepercayaan tradisional, yakni tradisi Malim (parmalim) dan
menganut kepercayaan animisme. Jumlah penganut kedua ajaran tersebut sekarang ini sudah semakin
berkurang. Keadaan ini mungkin berkaitan dengan sebelum masuknya agama-agama di wilayah pantai
Barat dan pantai Timur pulau Sumatera Utara. Sistem kepercayaan atau religi suku Toba dapat dilihat dalam
pustaha. Sebelum suku Toba menganut agama, mereka mempunyai sistem kepercayaan dan religi tentang
Mulajadi na Bolon yang memiliki kekuasaan di atas langit dan pancaran kekuasaan – Nya terwujud dalam
Debata Natolu. Menyangkut jiwa dan roh, suku Toba
mengenal tiga konsep, yaitu: (1) Tendi/Tondi: adalah jiwa atau roh seseo- rang yang merupakan kekuatan,
oleh karena itu, tondi memberi nyawa ke- pada manusia. Tondi diperoleh sejak seseorang berada dalam
kandungan. Bila tondi meninggalkan badan seseorang, maka orang tersebut akan sakit atau meninggal.
Selanjutnya, diadakanlah upacara mangalap (menjemput) tondi dari sombaon (Tuhan atau yang dijadikan
sembahan) yang menawa- nnya. (2) sahala adalah jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang. Semua
orang memiliki tondi, tetapi tidak semua orang memiliki sahala. Sahala sama dengan sumanta, tuah atau
kesaktian yang dimiliki para raja atau hula-hula, dan (3) Begu adalah tondi orang yang telah meninggal,
yang tingkah lakunya sama dengan tingkah laku manusia, hanya muncul pada waktu malam. Sistem religi
dan kepercayaan ini masih dipertahank- an oleh sebagian suku Toba karena sudah lama tertanam di dalam
hati sanubari mereka.
Masyarakat Batak memiliki falsafah atau asas yang sekaligus sebagai struktur dan sistem dalam
kemasyarakatannya, yakni yang sekaligus sebagai struktur dan sistem dalam kemasyarakatannya. Sistem ini
dalam bahasa Batak disebut dalihan na tolu (tiga tungku) yang dalam semua suku memiliki fungsi dan arti
yang sama. Penyebutan dalihan na tolu menurut keenam puak Batak antara lain:
1. Dalihan na Tolu (Toba): somba marhula-hula (hormat pada pihak keluarga istri), manat mardongan
tubu (menjaga hubungan baik dengan keluarga sedarah/seayah seibu dan semarga), dan elek
marboru (pandai mengambil hati, dan menyangi pihak keluarga yang mengambil istri dari suatu
marga/keluarga lain)
2. Dalihan na Tolu (Manailing dan Angkola): hormat marmora, manat markahanggi, dan elek maranak
boru.
3. Tolu sahundulan (Simalungun): martondong ningon hormat, sombah, marsanina ningon pakkei,
manat, dan marboru ningon elek, pakkei.
4. Rakut si Telu (Karo): nembah man kalimbubu, mehamat man sem- buyak, nami-nami man anak
beru.
5. Daliken si Telu (Pakpak): sembah merkula-kula, manat merdengan tubuh, dan elek marberru.
Sistem Dalihan na tolu ini sebagai kearifan lokal masyarakat batak. Dalihan na tolu sangat bermanfaat
dalam mengatur sistem sosial dalam masyarakat, yakni saling membantu dan berkerja sama dalam
kesenangan
dan kesusahan, misalnya pesta perkawinan, musibah (ada keluarga yang meninggal) dan sebagainya. Pihak
Hula-hula (mora, kalimbubu, kula-kula) menempati posisi yang paling dihormati dalam pergaulan dan adat
istiadat batak (semua puak batak). Dongan tubu juga menempati posisi yang penting, harus saling menjaga
hubungan baik antara saudara laki-laki semarga (seayah-seibu) dan keluarga semarga yang lain. Sementara
boru atau anak boru menempati posisi yang paling rendah sebagai parhobas (pelayan), baik dalam pergaulan
sehari-hari maupun dalam acara adat. Walaupun berfungsi sebagai pelayan, tidak berarti bisa diperlakukan
dengan semena-mena, tetapi harus pandai mengambil hati dan membujuk pihak anak boru.
Sistem kekerabatan Dalihan na Tolu tidak dipandang sebagai klasifikasi strata sosial atau kasta (atas,
menengah, dan rendah), melainkan bersifat kontekstual. Artinya, semua masyarakat batak pasti menempati
semua posisi di dalihan na tolu tersebut (sebagai hula-hula, dongan tubu, dan anak boru). Hal ini sejalan
dengan prinsip masyarakat batak dalam sistem kekerabatannya, yakni semua suku batak mengklaim dirinya
sebagai raja. Raja, dalam hal ini bukan berarti orang yang berkuasa, tetapi orang yang berperilaku baik
sesuai dengan tata krama dalam sistem kekerabatan batak. Itu sebabnya dalam setiap pembicaraan adat
selalu dise- but “Raja ni Hulahula, Raja ni Dongan Tubu, dan Raja ni Boru”.
Nilai dan
No Aspek penilaian Kriteria
Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1
Siswa mampu
Siswa salah Siswa salah Siswa salah
Pemaham isi mengidentifikasi
mengidentifikasi mengidentifikasi mengidentifikasi
1 teks seluruh struktur
satu dua seluruh
teks dengan
benar. struktur teks. struktur teks. struktur teks.
PEDOMAN PENILAIAN
Bobot
No Butir Alternatif Jawaban
Soal
soal
Jelaskan pengertian teks laporan Observasi langsung adalah observasi yang
1 dilakukan melalui kegiatan melihat, mengamati, 10
hasil observasi secara langsung!
melakukan, dan merasakan.
Jelaskan pengertian teks laporan Observasi tidak langsung adalah observasi yang
2 hasil observasi secara tidak dilakukan melalui membaca, mendengarkan 10
langsung! informasi, mendapatkan berita, dan sejenisnya.