Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENELITIAN

(METODOLOGI PENELITIAN PENJAS)

PENGARUH LATIHAN PUSH UP TERHADAP HASIL


SHOOTING FREE THROW PERMAINAN BOLA BASKET
SISWA EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 11 MEDAN

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD HABIB AGUNG


NIM. 6203311004

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................
Latar Belakang Masalah ....................................................................................................
Identifikasi Masalah………………………………………………………………………
Rumusan Masalah ...............................................................................................................
Tujuan Penelitian ...................................................................... ……………………….....
Manfaat Hasil Penelitian ...................................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI ….......................................................................................
Kajian Teori ........................................................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................................
Tempat dan waktu penelitian..................................................................................................
Subjek Penelitian....................................................................................................................
Data dan Sumber Data………………………………………………………………………
Pengumpulan Data ………………………………………………………………………….
Uji Validasi Data ……………………………………………………………………………
Analisis Data ………………………………………………………………………………..
Indikator Kinerja Penelitian…………………………………………………………………
Prosedur Penelitian …………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Permainan bola basket sangat menarik dapat dimainkan oleh semua golongan umur,di
samping itu juga para pemain dituntut keterampilan bermain,kesegaran fisik dan kekuatan
daya tubuh yang tinggi.Dengan semakin banyaknya pusat- pusat olahraga dan semakin
banyak pendidikan di sekolah-sekolah,serta semakin banyak fasilitas olahraga membuat
olahraga ini dapat dimainkan oleh siapa saja.Permainan bola basket adalah permainan yang
aktif dan kerja sama tim yang solid.permainan bola basket banyak digemari anak-anak lelaki
maupun perempuan.bola basket adalah permainan yang digerakannya kompleks yaitu
gabungan dari jalan,lari,lompat serta unsur kekuatan,kecepatan,ketepatan.

Bola basket dimainkan oleh dua (2) regu yang masing-masing terdiri dari lima (5) pemain.
Tujuan dari masing-masing regu adalah untuk memasukan bola kekeranjang lawan untuk
mendapat angka dan mencegah regu lain untuk memasukan bola kekeranjang untuk mencetak
angka”. Untuk menentukan poin dalam permainan bola basket yaitu dengan seberapa banyak
bola tersebut masuk ke dalam ring,semakin banyak bola masuk maka semakin besar
kemungkinan untuk menang dalam permainan ini.maka diperlukan Teknik dan keterampilan
shotting serta akurasi yang baik pada permainan bola basket seperti shooting under basket,lay
up,shooting three poin,medium shoot dan shooting free throw Oleh karena itu unsur
menembak ini merupakan teknik dasar yang harus dipelajari dengan baik dan benar beserta
ditingkatkan keterampilanya dengan latihan.

Atas dasar hal ini maka masalah utama yang harus dipecahkan adalah member latihan
shooting dengan konsep BEEF. BEEF ialah sebuah konsep shooting yang memudahkan atlet
untuk memahami dan menguasai Teknik tembakan dengan baik dan benar. Keuntungan
melakukan tembakan dengan konsep BEEF adalah efisien dan efektif mudah di mengerti.
Cukup banyak manfaat latihan shooting dengan konsep BEEF. Apakah para pelatih sudah
banyak memanfaatkan latihan shooting dengan konsep BEEF? Masih diragukan. latihan ini
seharusnya diberikan kepada calon atlet yang baik sejak dini untuk membuat atlet berprestasi
tinggi.
Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka masalah-masalah yang
dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Perlu adanya pemahaman tentang shooting dengan konsep BEEF bola basket dari
pemula agar dapat bermain bola basket dengan baik.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah: Apakah ada
pengaruh yang signifikan pada latihan shooting dengan teknik BEEF terhadap keterampilan
shooting bola basket untuk siswa SMA NEGERI 11 Medan?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini berrtujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan pada latihan
shooting dengan konsep BEEF terhadap keterampilan shooting bola basket untuk SMA
NEGERI 11 Medan.

Manfaat Hasil Penelitian

Secara garis besar manfaat penelitian ini dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritisa.

Secara teoritis, diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pengaruh
latihan shooting dengan konsep BEEF terhadap keterampilan shooting bola basket untuk
siswa SMA NEGERI 11 Medan.

2. Manfaat Praktisa.

Secara praktis dapat membantu membina atau melatih siswa NEGERI 11 Medan dalam
meningkatkan keterampilan shooting dengan konsep BEEF tanpa meninggalkan fundamental
basket
BAB II

LANDASAN TEORI
1. Kajian Teori

1. Keterampilan Shooting Bola Basket

Aspek terpenting dalam menembak adalah menempatkan bola pada ring, karena kesempatan
menembak terjadi dimana pun dan siapa pun di lapangan, maka atlet harus memiliki variasi
dan kreatifitas dalam permainan bola basket

Ada beberapa teknik tembakan yaitu:

a. Tembakan loncatan, merupakan tembakan yang dilakukan pada saat kaki penembak kedua-
duanya terangkat diudara akibat dari loncatan. Teknik ini merupakan teknik tembakan
terpadu dari dua unsur kemahiran yaitu keseimbangan badan dan ketepatan pelaksanaan saat
melepaskan bola diudara.

b. Tembakan lay-up, adalah jenis tembakan yang dilakukan dengan sedekat mungkin dengan
ring yang didahului dengan lompatan langakah pertama dan lompatan langkah kedua.

c. Tembakan kaitan, merupakan senjata yang efektif untuk menyerang dengan jarak dekat
apabila daerah lawan dijaga sangat kuat.

Tembakan adalah unsur terpenting dalam mencetak angka untuk meraih kemenangan dalam
setiap pertandingan, semakin banyak berlatih, atlet akan semakin baik atau terbiasa
melakukan gerakan shooting yang baik dan benar. Semakin banyak teknik tembakan yang
dipelajari, semakin baik seseorang dalam situasi pertandingan baik dari lawan maupun
lingkungan

ada beberapa teknik tembakan yang digunakan dalam permainan bola basket yaitu:

a. One Hand Set Shoot (tembakan tangan satu)

b. Free Throw (tembakan bebas)

c. Jump Shoot (tembakan sambil melompat)


d. Three PointShoot (tembakan tiga angka)

e. Hook Shoot (tembakan kaitan)

f. Lay-Up Shoot

g. Runner

Sikap menembak dalam permainan basket sangatlah berpengaruh dalam melakukan


tembakan. Agar tembakan yang dilakukan dapat berhasil dengan baik dibutuhkan koordinasi
yang baik dari semua anggota tubuh yang terlibat dalam gerakan tembakan, karena
koordinasi tubuh yang baik akan mempengaruhi ketepatan tembakan. Mekanisme menembak
haruslah dipelajari secara seksama, dimana bagian- bagian yang terlibat dalam menembak
pada permainan bola basket adalah tangan, kaki, posisi tubuh, posisi lengan, pembidik dan
tahap akhir dimana adanya lecutan dipergelangan tangan. Semua mekanisme tersebut sangat
menentukan, apabila mengalami kesalahan dalam melakukan mekanisme tersebut maka akan
mempengaruhi tembakan. Kesalahan dalam menembak akan berakibat buruk bagi atlet dan
tim dalam suatu pertandingan. Kesalahan yang mungkin terjadi dalam suatu tembakan yaitu
posisi kaki, terjadinya ketegangan otot tangan dan saat pelepasan bola dari pergelangan
tangan.

Shooting adalah gerakan yang berkelanjutan, mulai dari fase persiapan, fase pelaksanaan, dan
fase follow through. Jika gerakan dari fase-fase tersebut dilakukan dengan patah-patah atau
tidak berkelanjutan, maka tidak akan mendapatkan hasil shooting yang baik

Dari sikap menembak yang baik dia atas melibatkan komponen biomotor atau kondisi fisik,
salah satunya kekuatan serta di dukung dengan kecepatan, daya tahan, dan koordinasi guna
mencapai tembakan yang sempurna. Shooting adalah gerakan yang berkelanjutan, mulai dari
fase persiapan, fase pelaksanaan, dan fase follow through. Jika gerakan dari fase-fase tersebut
dilakukan dengan patah-patah atau tidak berkelanjutan, maka tidak akan mendapatkan hasil
shooting yang baik.

Hakikat BEEF

Ada istilah berkaitan dengan teknik shooting dalam bola basket yang perlu dikenalkan kepada
pemain sejak dini yaitu BEEF. BEEF adalah sebuah konsep shooting yang memudahkan atlet
untuk memahami dan menguasai teknik tembakan dengan baik dan benar. Keuntungan
melakukan tembakan dengan konsep BEEF adalah efisien dan efektif mudah di mengerti.
Menurut Danny Kosasih (2009: 47). BEEF yaitu:

B (Balance) keseimbangan: Gerakan selalu dimulai dari lantai, saat menangkap bola
menekuk lutut serta atur agar tubuh dalam posisi seimbang.

E (Eyes) mata: Agar shooting menjadi akurat pemain harus dengan segera mengambil fokus
pada terget (pemain dengan cepat mampu mengkoordinasikan letak ring), dan mata tak
terhalang oleh bola dan tangan.

E (Elbow) siku lengan: Pertahankan posisi siku agar pergerakan lengan akan tetap vertikal.

F (Follow through) gerakan lanjutan: Kunci siku lalu lepaskan Gerakan lengan jari-jari dan
pergelangan tangan mengikuti ke arah ring.

Gambar 1. Fase Persiapan Dalam Melakukan Shooting Konsep BEEF

Fase persiapan:

1. Mata melihat target/ ring

2. Kaki terentang selebar bahu

3. Jari kaki lurus ke depan

4. Lutut di lenturkan
5. Bahu dirilekskan

6. Tangan yang tidak menembak berada di samping bola

7. Tangan yang menembak di belakang bola

8. Jari-jari rileks

9. Siku masuk kedalam

10. Bola diantara telinga dan bahu

Fase Pelaksanaan Dalam Melakukan Shooting Konsep BEEF

Fase pelaksanaan:

1. Lihat target

2. Rentangkan kaki, punggung, dan bahu

3. Rentangkan siku

4. Lenturkan pergelangan dan jari-jari ke depan

5. Lepaskan bola dari ibu jari


6. Tangan penyeimbang pada bola sampai terelpas

7. Semua gerakan dilakukan secara berirama

Fase Follow Through Shooting Konsep BEEF

Fase follow through:

1. Lihat target

2. Lengan terentang

3. Jari telunjuk menunjuk pada target

4. Telapak tangan menghadap ke bawah saat bola lepas dari tangan

5. Tangan Penyeimbang menghadap ke atas

Memaksimalkan gerakan B.E.E.F.


a. B (balance): gerakan selalu dimulai dari lantai, saat menangkap bola menekuk lutut serta
atur agar tubuh dalam posisi seimbang.

b. E (Eyes): agar shooting menjadi akurat pemain harus dengan segera mengambil pandangan
pada target (pemain dengan cepat mampu mengkoordinasikan letak ring basket).

c. E (Elbow): pertahankan posisi siku agar pergerakan lengan akan tetap vertical.

d. F (Follow through): kunci siku lalu terentangkan lengan, lecutkan pergelangan tangan dan
jari-jari mengikuti ke arah ring.Gerakan tembakan dilakukan dengan benar dan konsisten.

Kerangka Berfikir

Dalam olahraga bola basket shooting merupakan komponen yang sangat penting dan
menentukan kemenangan suatu tim dalam sebuah pertandingan. Maka kemampuan dasar
shooting bola basket harus di kuasai. Konsep BEEF adalah suatu metode latihan shooting
dengan panduan seteiap gerakan yang harus dilakukan agar keterampilan shooting
meningkat.

Hipotesis

Hipotesis atau dugaan sementara setelah diberi perlakuan pada penelitian ini pengaruh latihan
shooting dengan konsep BEEF ialah meningkatkan keterampilan shooting pada ke 30 siswa
SMA NEGERI 11 Medan setelah di berikan latihan cara shooting dengan konsep BEEF.
BAB III

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan pada bulan November hingga selesai dilaksanakan di SMA
NEGERI 11 Medan

A. Subjek penelitian
Subyek penelitian ini adalah kelas X . Keseluruhan siswa kelas X SMA NEGERI 11
MEDAN yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 12 siswa
perempuan
Data dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai
berikut:
1. Data hasil belajar keterampilan gerak menendang sepak bola, diperoleh dari siswa;
2. Data aktivitas guru, diperoleh dari peristiwa selama KBM berlangsung;
3. Data keaktivan siswa, diperoleh dari peristiwa selama KBM berlangsung;
4. Data pelaksanaan KBM melalui modifikasi alat bantu, diperoleh dari peristiwa
selama KBM berlangsung.

Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas ini berupa catatan hasil
pengamatan. Hasil pengamatan tersebut dikumpulkan melalui pengamatan, hasil tes siswa
dan angket. Pemberian dan pengisian angket oleh siswa dilaksanakan pada pertemuan ke
dua (siklus terakhir), setelah tindakan selesai.

Uji Validitas Data


Data yang sudah terkumpul merupakan modal awal yang sangat berharga dalam
penelitian ini, dari data yang terkumpul akan dilakukan analisis yang selanjutnya dipakai
sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan. Melihat begitu besarnya posisi data,
maka keabsahan data yang terkumpul menjadi sangat vital.
Keabsahan data itu dikenal sebagai validitas data, sebagaimana dijelaskan Alwasilah
( 2008: 170 ) bahwa tantangan bagi segala jenis penelitian pada akhirnya adalah
terwujudnya produksi ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar, dan beretika.
Validitas data penelitian tindakan kelas ini diuji dengan menggunakan triangulasi, yaitu:
1. Hasil belajar keterampilan gerak menendang sepak bola dianalisis dengan
menggunakan triangulasi, yaitu dengan data yang diperoleh dari peneliti, observer, dan
siswa.
2. Keaktifan siswa dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari peneliti,
observer, dan siswa.
3. Aktifitas guru dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari peneliti,
observer, dan siswa.
4. Penggunaan modifikasi alat bantu dianalisis dengan menggunakan data yang
diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.
5. Nilai hasil belajar keterampilan gerak shooting dengan konsep BEEF sebelum
tindakan divalidasi dengan triangulasi peneliti.
6. RPP, silabus, kurikulum divalidasi dengan triangulasi dokumen.
7. Emosi siswa divalidasi dengan triangulasi kartu ceria.

Analisis Data
Data yang dianalisis meliputi data kuantitatif (dengan menampilkan angka-angka sebagai
ukuran prestasi), dan data kualitatif (dengan menampilkan angka sebagai perbandingan).
Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif yang bertujuan untuk
membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diadakan tindakan perbaikan
pembelajaran. Tahapan dalam tindakan menganalisis data meliputi reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
1. Reduksi Data
Reduksi data dilakukan dalam rangka pemilihan dan penyederhanaan data. Kegiatan yang
dilakukan pada tahapan ini adalah seleksi data dan pembuangan data yang tidak relevan.
Data-data yang relevan dengan penelitian akan diorganisasikan sehingga terbentuk
sekumpulan data yang dapat memberi informasi faktual.

2. Penyajian data
Sebelum dilakukan penyajian data sebelumnya data dianalisis sebagai berikut:
a. Hasil belajar keterampilan gerak shooting dengan konspe BEEF dianalisis dengan
menghitung prestasi pencapaian siklus I dan II.
b. Keaktifan siswa dianalisis kelemahan dan kelebihan siswa ketika pembelajaran
berlangsung.
c. Aktivitas guru dianalisis kelemahan dan kelebihan guru ketika pembelajaran
berlangsung.
d. Penggunaan modifikasi alat bantu dianalisis kelemahan dan kelebihan siswa ketika
pembelajaran berlangsung.
e. Nilai hasil belajar keterampilan gerak shooting dengan konsep BEEF sebelum tindakan
dianalisis dengan cara membandingkan nilai yang dicapai dengan KKM.
f. RPP dianalisis dengan analisis isi untuk melihat kesesuaian kompetensi dasar RPP
dengan silabus dan kurikulum serta langkah-langkah pembelajarannya.
Penyajian data dilakukan dalam bentuk sekumpulan informasi, baik berupa tabel, bagan,
maupun deskriptif naratif, sehingga data yang tersaji relatif jelas dan informatif. Tindakan
lanjutan, penyajian data digunakan dalam kerangka menarik kesimpulan dari akhir sebuah
tindakan.

3. Penarikan kesimpulan
Kegiatan penarikan kesimpulan merupakan kegiatan tahap akhir dari proses analisis data.
Penarikan kesimpulan disusun dengan mempertimbangkan secara evaluatif berdasarkan
kegiatan-kegiatan yang ditempuh dalam dua tahap sebelumnya.

Indikator Kinerja Penelitian


Indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil
pembelajaran keterampilan gerak shooting pada konsep BEEF yang dapat dilihat pada
perolehan nilai siswa kelas X secara individual yang didasarkan pada Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) yaitu 75 dan didukung dengan perolehan nilai ketuntasan secara
klasikal yaitu 75%.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus,
langkah-langkah dalam siklus penelitian tindakan kelas ini terdiri dari bawah empat
komponen, yaitu: 1) rencana, 2) tindakan, 3) observasi, 4) refleksi.Untuk lebih jelas lihat
gambar dibawah ini:

Anda mungkin juga menyukai