Puji Syukur atas ke hadirat Tuhan yang Maha ESA yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan
makalah yang berjudul “Analisis Gerakan Shooting Dalam Permainan Bola
Basket” untuk memenuhi tugas dosen dalam mata kuliah Biomekanika Olahraga.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
memiliki banyak kekurangan baik dalam segi materi maupun dalam segi
penulisan mengingat terbatasnya pengetahuan dan pengalaman penulis.
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai
pihak agar dapat memperbaiki penyusunan makalah di lain kesempatan. Makalah
yang sudah tersusun ini diharapkan dapat membantu dan bermanfaat bagi
pembaca dalam mempelajari gerakan shooting dalam permainan bola basket.
Kelompok 10
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian shooting .
2. Mengetahui teknik – teknik shooting bola basket.
3. Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi shooting bola basket.
4. Mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi hasil shooting
5. Mengetahui otot atau sendi yang terlibat saat melakukan shooting bola
basket..
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Setelah itu lepaskan ibu jari dari bola dengan tangan yang
mengimbangi posisi bola terlepas.
Lakukan dengan irama yang seimbang.
Melakukan jump shoot pada dasarnya sama dengan one hand set
shoot. Teknik ini biasanya dilakukan jika pemain lawan tidak dekat
5
dengan ring, sehingga penembak leluasa mendekati ring. Jump
shoot sebenarnya juga sulit dilakukan, tetapi sulit pula dihalangi,
karena penembak melakukannya setelah sampai di posisi tertiggi
lompatan.
Shooting ini dilakukan setelah melompat dengan cara menyesuaian
jarak tembakan. Caranya:
Punggung, bahu, siku, dan kaki direntangkan.
Sementara itu pinggang dan jari-jari yang ke depan dilenturkan.
Setelah itu lepaskan jari telunjuk serta laju penyeimbang pada bola
hingga terlepas.
5. Lay up
6
bola dan berlari mendekati ring. Satu tips agar lompatan yang tercipta
ketika melakukan teknik ini maksimal adalah kecepatan pada tiga atau
empat langkah terakhir harus baik.
Cara melakukan lay up adalah:
Bawa bola berada pada posisi antara telinga dan bahu.
Kemudian lengan, pergelangan, dan jari-jari diarahkan ke depan.
Selanjutnya secara halus lepaskan jari telunjuk hingga bola
terlepas.
Pastikan agar tangan tetap dalam kondisi seimbang hingga bola
benar-benar terlepas.
7. Slam Dunk
7
selesai melakukan slam dunk telapak tangannya menyentuh besi pada
ring basket. Baik hanya salah satu telapak tangan ataupun keduanya.
Ini merupakan teknik yang berkelas dalam menembak.
Cara melakukan slam dunk ini sangat tergantung dengan jenis slam
dunk yang dilakukan pemain. Beberapa jenis slam dunk misalnya:
Walking In The Air, Alloy-Ops, 360 Degree Dunk, Tip Dunk, Back
Dunk dan Crossover Dunk. Masing-masing memiliki teknik sendiri.
Walking In The Air
Walking in the air salah satu jenis gaya memasukkan bola
untuk teknik slum dunk dalam basket yang biasa di sebut
dengan istilah “air” saja.
Cara melakukan slum dunk walking in the air yaitu dengan
melompat jauh dan tinggi seolah-olah sepintas pemain terlihat
seperti sedang berjalan diudara, kemudian menembakkan bola
langsung ke ring.
Alloy-Ops
Yaitu slum dunk yang dilakukan untuk mengoper bola ke
teman satu tim yang sedang melompat.
Saat melompat, target atau pemain yang akan menangkap bola
menangkap bola operan temannya kemudian langsung
melakukan Slam dunk.
360 Degree Dunk
Merupakan dunk atau suatu hujaman yang dilakukan dengan
memutar badan sebanyak 360 derajat.
Tip Dunk
Suatu jenis dunk di mana teman satu tim melempar bola tetapi
tidak masuk, kemudian pemain lain melompat dan menangkap
bola pantul atau rebound yang tidak masuk itu lalu dilanjutkan
dengan hujaman sebelum kaki turun menginjak tanah.
Back Dunk
Yaitu dunk yang dilakukan dengan posisi badan menghadap ke
belakang.
Crossover Dunk
Yaitu hujaman yang dilakukan degan tangan yang satu
mengoper bola ke tangan yang lain melewati selangkang kaki
dan kemudian melakukan hujaman
8
beberapa faktor lain yang juga perlu dipertimbangkan yang mempengaruhi
keberhasilan shooting yaitu:
a. Jarak.
Melakukan shooting dengan jarak yang lebih dekat dengan ring
akan menjadi mudah untuk memasukan bolanya karena akurasi dalam
melakukan shooting menjadi lebih tepat. Akan tetapi
melakukan shooting tepat di bawah ring menjadi sangat sulit untuk
dilakukan karena bola harus masuk melalui sisi atas ring.
b. Mobilitas.
Melakukan shooting dengan sikap berhenti (diam) lebih mudah
dilakukan dibanding dengan sikap berlari atau memutar.Dengan sikap
berhenti penembak dapat fokus terhadap sasaran.Hal tersebut
disebabkan juga karena dasar teknik shooting yang dimiliki belum
baik, serta kebisaan yang dilakukan pada saat berlatih.
c. Sikap Penembak.
Sikap menghadap, menyerong atau membelakangi ring basket
mempengaruhi sulit atau mudahnya penembak.Shooting dengan sikap
menghadap ke ring basket lebih mudah untuk dilakukan dibandingkan
dengan membelakangi ring basket. Saat membelakangi ring basket
pemain tidak mengetahui dimana letak ring sesungguhnya dan untuk
bisa melakukannya pemain perlu melakukan latihan agar menjadi
terbisa.
d. Ulangan Tembakan.
Ulangan tembakan atau jumlah kesempatan yang diperoleh penembak
untuk melakukan shooting, semakin sedikit mendapat jumlah
kesempatan shooting semakin sulit untuk memperoleh keberhasilan
penembak. Saat melakukan shooting belum berhasil masuk maka
pemain akan melakukan koresi kesalahan shooting pada dirinya dan
saat penembak melakukan shooting berikutnya bisa menjadi benar.
e. Situasi dan Suasana.
Faktor situasi dan suasana fisik serta psikis menjadi persoalan yang
penting bagi semua pemain. Saat kondisi letih atau kecapekan akan
berpengaruh dalam permainan, karena faktor fisik adalah faktor yang
paling penting dalam semua olahraga. Faktor kawan dan lawan juga
berpengaruh terhadap pemain untuk melakukan tembakan seperti saat
kawan tidak bisa diajak kerjasama dan lawan yang sanggat tangguh
dalam bertahan, sehingga mempengarui penembak dalam melakukan
tugasnya untuk dalam menghasilkan tembakan yang baik.
9
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil tembakan adalah antara
lain :
1) Faktor teknik
Teknik yang kurang baik dapat berpengaruh terhadap hasil
tembakan.
2) Faktor fisik
Sedangkan fisik yang kurang baik akan mempengaruhi unsur
kekuatan bagian tubuh yang berperan dalam melakukan tembakan
hukuman.
3) Faktor mental
Faktor mental adalah faktor yang mencakup sisi psikologis dalam
melakukan tembakan hukuman.
4) Faktor kematangan juara
Kematangan juara mengacu pada gabungan unsur mental dan fisik,
kematangan yang dimaksud adalah tidak gentar menghadapi
apapun : lawan, situasi, kondisi, alat yang seperti apapun. Dalam
hal ini adalah kondisi dn situasi pada saat melakukan tembakan
hukuman.
1. Otot Lengan
Kekuatan otot lengan merupakan salah satu komponen penting
dalam keberhasilan melakukan tembakan, karena kekuatan otot lengan
membantu dalam mendorong bola ke ring basket, jumlah dorongan
yang harus diberikan pada bola tergantung dari jarak tembakan. Untuk
jarak dekat lengan pergelangan tangan dan jari memberikan dorongan
yang besar untuk keberhasilan dalam menembak. (Hal Wissel, 2000 :
47).
Otot lengan yang terlibat dalam tembakan atau dalam permainan
bola basket yaitu :
A. Otot bahu
Otot bahu terdiri dari :
1). M. Deltoid,
2). M. Subskapilaris,
3). M. suprasupinasus,
4). M. Infraspinatus,
5). M. Teres major,
6). M. Teres minor.
B. Otot pangkal lengan atas
10
Otot pangkal lengan atas terdiri dari :
1). M. Biceps braki,
2). M. Brakialis,
3). M. kurako brakialis,
4). M. Triceps braki ( Syaifudin, 1994 : 51 ).
C. Otot Lengan bawah
Otot lengan bawah meliputi :
1) M. Ekstensor karpiradialis longus,
2) M. Ekstensor karpi radialis brevis,
3) M. ekstensor karpi ulnaris,
4) M. ekstensor policis longus,
5) Otot-otot disebelah telapak tangan,
6) M. Pronator teres,
7) Otot-otot fleksor, dan
8) Otot-otot yang bekerja memutar radialis
2. Otot Tungkai
11
Otot – otot tungkai terdiri dari :
12
Analisis gerak yang dilakukan sendi pergelangan kaki. Plantar
flexion yaitu fleksi ke arah telapak kaki, atau melakukan
gerakan jinjit pada waktu memberikan dorongan ke atas saat
melakukan tembakan . ( Ucup Yusup, 2000 : 65 ).
3. Sendi Bahu
Sendi bahu merupakan salah satu sendi yang sangat bebas dan luas
kemungkinan gerakannya diantara sendi–sendi yang ada pada tubuh.
Karena sendi ini memiliki tiga poros sendi. Sendi ini dibentuk oleh
antara tulang Scapula dengan tulang Humeri. Sendi bahu termasuk
dalam klasifikasi sendi Ball and Socket joint. Oleh karena memiliki
tiga poros sendi, maka gerakan yang dapat dilakukan oleh persendian
ini sangat variatif, antara lain :
a) Mengayun lengan ke depan ( swinging
forward/antefixion/flexion ).
b) Mengayun lengan ke belakang ( swinging
backwardretroflexion/extention ).
c) Mengangkat lengan ke samping menjauhi badan atau tubuh
(abduction).
d) Menarik lengan mendekati badan atau tubuh ( adduction ).
e) Memutar lengan kearah dalam ( inward rotation / endorotation )
f) Memutar lengan kearah luar ( outward rotation / exorotation ).
g) Menarik lengan dari posisi abduksi ke arah depan (horisontal
adduction).
h) Menarik lengan dari posisi antefleksi ke posisi abduksi lengan
(abduction horisontal / horizontal abduction) ( Ucup Yusup,
2000 : 61 ).
Analisis gerak yang dilakukan sendi bahu pada saat melakukan
tembakan hukuman adalah rotasi lengan ke depan (
Flexion/swinging forward/ anteflexion ). Yaitu pada saat gerakan
mengangkat lengan keatas dengan siku menghadap ke depan.
4. Sendi Siku
Sendi siku termasuk dalam sendi hinge joint / gingly mus yang
memiliki satu poros sendi, sehingga kemungkinan geraknya hanya dua
arah, yaitu gerakan membengkokkan dan meluruskan sendi ( flexion
dan extention ).
Adapun otot-otot yang memperkuat sendi siku antara lain :
Bagian depan : 1) M. biceps brachii,
2) M. Brachialis,
13
3) M. Anconeus.
Bagian belakang : M. Triceps brachii ( Ucup Yusup, 2000 : 61 ).
Analisis gerak yang dilakukan sendi siku pada saat melakukan
tembakan hukuman. Gerakan yang dilakukan adalah flexion dan
extention siku, flexi atau membengkokkan siku pada saat mengangkat
bola sesaat sebelum melakukan tolakan bola. Extention pada saat
melurus siku untuk menolakkan bola untuk menembak.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ketika melakukan shooting ada beberapa teknik yang perlu
dipahami. Shooting tidak hanya sekadar upaya memasukkan bola, tetapi
juga memiliki teknik tertentu yang harus dikuasai oleh pemain basket.
Sebab jika terjadi kesalahan atau pelanggaran ketika shooting, maka akan
terjadi foul. Dan justru membuat tim lawan yang diuntungkan. Teknik
shooting dapat dilakukan dengan menggunakan dua tangan ataupun satu
tangan. Agar upaya memasukkan bola ke dalam ring berjalan lancar, maka
pemain juga memerlukan latihan yang cukup banyak dan rutin sekaligus
menguasai teknik-tekniknya untuk hasil yang maksimal.
Keberhasilan pemain bola basket dalam melakukan shooting tidak
hanya ditentukan teknik cara melakukan shooting atau tembakan. Ada
beberapa faktor lain yang juga perlu dipertimbangkan yang mempengaruhi
keberhasilan shooting yaitu: Jarak, Mobilita, Sikap penembak, Ulangan
tembakan, Situasi dan suasana
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil tembakan hukuman
adalah antara lain : Faktor Teknik, Fisik, Mental, dan Kematangan Juara.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jurnalponsel.com/pengertian-dan-teknik-cara-melakukan-
shooting-bola-basket-yang-benar/
https://bolabasket.web.id/slam-dunk
https://lib.unnes.ac.id/648/1/1232.pdf
16