Anda di halaman 1dari 31

ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN JENJANG SEKOLAH DASAR (SD) FASE A KELAS 1

SDN 213 BABAKAN CIPARAY


TAHUN PELAJARAN 2022-2023

Pada fase ini, peserta didik dapat menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, minat dan perilakunya. Ia juga
membedakan identitas dirinya dengan teman-temannya; dan menyebutkan karakteristik dan ciri-ciri fisik orang dan benda
yang ada di rumah dan di sekolah, sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta didik juga dapat menyebutkan
contoh perilaku dan sikap yang menjaga lingkungan sekitarnya, serta mempraktikkannya di rumah dan sekolah. Peserta didik
juga mengidentifikasi tugas dan peran dirinya dalam kegiatan bersama; mengidentifikasi hal yang dianggap berharga dan
penting bagi dirinya dan orang lain serta mulai bertanggung jawab untuk menjaga hal yang berharga dan penting bagi dirinya
tersebut, serta menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kesehariannya.

Peserta didik dapat mengidentifikasi aturan yang ada di rumah dan di sekolah serta melaksanakannya dengan bimbingan orang
tua dan guru, dan menceritakan contoh sikap mematuhi dan yang tidak mematuhi aturan yang berlaku di rumah dan sekolah.
Peserta didik juga dapat menyampaikan pendapatnya di kelas sesuai dengan tingkat berpikir dan konteksnya dan mau
mendengarkan ketika temannya berbicara, dan membuat kesepakatan sederhana di kelas dengan bimbingan sesuai dengan
tingkat berpikir dan konteksnya dengan bimbingan guru. Peserta didik dapat mengenali simbol- simbol Pancasila dan
Lambang Negara Garuda Pancasila, Serta menceritakan hubungan simbol-sombol Pancasila dengan sila-sila dalam Pancasila.
PROFIL
CAPAIAN TUJUAN ALOKASI
ELEMEN PELAJAR KATA KUNCI GLOSARIUM
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN WAKTU
PANCASILA
Pancasila Peserta didik dapat mengenal 1.A.1. Peserta didik dapat  Mandiri Simbol sila-sila Lambang : 8JP
dan menceritakan simbol- mengamati, menceritakan ,  Bernalar Pancasila tanda, atribut,
simbol Pancasila dalam mengidentifikasi dan kritis cap, ciri yang
lambang negara Garuda menjelaskan hubungan antara  Gotong mempunyai
Pancasila. Peserta didik simbol-simbol dan sila royong makna
mampu mengidentifikasi dan Pancasila pada lambang menyatakan atau
menjelaskan negara yang sesuai dengan mengandung
sila-sila Pancasila. maksud tertentu
hubungan antara simbol dan
sila dalam lambang negara 1.A.2. Peserta didik dapat  Mandiri Menerapkan nilai 8JP
Garuda Pancasila. Peserta menerapkan nilai-nilai sila  Berkebineka nilai sila
Nilai nilai
didik mampu menerapkan Pancasila di lingkungan an global pancasila
Pancasila : nilai
nilai-nilai Pancasila di keluarga dan sekolah  Beriman,
bertaqwa ketuhanan, nilai
lingkungan keluarga dan
kepada kemanusiaan,
sekolah
Tuhan TME nilai persatuan,
dan nilai kerakyatan,
berakhlak dan nilai
mulia. keadilan.
Pancasila adalah
pedoman hidup
dalam segala
aspek kehidupan
bermasyarakat
dan bernegara.

ELEMEN CAPAIAN TUJUAN PROFIL KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI


PELAJAR
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN WAKTU
PANCASILA
Undang- Peserta didik mampu 1.B.1. Peserta didik dapat  Mandiri Aturan Patuh : taat 8JP
Undang Dasar mengenal aturan di mengenal aturan yang ada di  Bernalar aturan atau
Negara lingkungan keluarga dan rumah dan di sekolah, Kritis berdisiplin.
Republik sekolah. Peserta didik mengidentifikasi contoh sikap
Indonesia 1954 mampu menceritakan contoh mematuhi dan tidak mematuhi
sikap mematuhi dan tidak aturan di rumah dan di Aturan :
mematuhi aturan di keluarga sekolah. (ketentuan,
dan sekolah. Peserta didik patokan,
1.B.2 Peserta didik mampu  Mandiri Sikap patuh 8JP
mampu menunjukkan petunjuk,
menceritakan sikap  Beriman, terhadap aturan
perilaku mematuhi aturan di perintah) yang
memahami aturan dan tidak bertakwa
keluarga dan sekolah telah ditetapkan
mematuhi aturan serta Kepada
Tuhan supaya diturut
melaksanakan aturan yang
berlaku dalam kehidupan YME, dan
sehari- hari Berakhlak
Mulia Musyawarah :
 Bernalar berunding, urun
Kritis rembuk atau
1.B.3 Peserta didik dapat  Bernalar Kesepakatan, mengatakan dan 8JP
Kritis Musyawarah mengajukan
membuat dan menjelaskan
 Mandiri sesuatu.
kesepakatan atau aturan  Kreatif
sederhana di kelas sesuai
dengan tingkat berpikir dan
konteksnya, serta mau
menerima dan mendengarkan
dengan tertib
PROFIL
CAPAIAN TUJUAN ALOKASI
ELEMEN PELAJAR KATA KUNCI GLOSARIUM
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN WAKTU
PANCASILA
Bhinneka Peserta didik mampu 1.C.1 Peserta didik dapat  Berkebineka Identitas diri, Ciri fisik : 8JP
Tunggal Ika menyebutkan identitas menyebutkan identitas dirinya an Global bentuk tubuh
dirinya sesuai dengan jenis sesuai dengan jenis kelamin,  Mandiri yang bisa dilihat.
kelamin, ciri-ciri fisik, dan ciri fisik dan hobinya.
hobinya. Peserta didik
mampu menyebutkan 1.C.2 Peserta didik dapat  Berkebineka Karekteristik Ciri nonfisik : 8JP
identitas diri (fisik dan non mengenal perbedaan jenis an Global fisik dan non- selain ciri fisik
fisik) keluarga dan teman- kelamin, ciri fisik dan macam  Mandiri fisik seperti sifat,
temannya di lingkungan macam jenis hobi serta sikap, kekayaan,
rumah dan di sekolah. perbedaan fisik dan non fisik jabatan, agama
Peserta didik mampu keluarga dan teman temannya dll
menceritakan dan di lingkungan rumah dan di
menghargai perbedaan baik sekolah
fisik (contoh : warna kulit, .
jenis rambut, dll) maupun
nonfisik (contoh : miskin, 1.C.3 Peserta didik dapat  Berkebineka Sikap 8JP
kaya, dll) keluarga dan menceritakan perbedaan baik an Global menghargai
teman-temannya di fisik (contoh : warna kulit,  Mandiri perbedaan
lingkungan rumah dan jenis rambut, dll) maupun  Gotong
sekolah nonfisik (contoh : miskin, royong
kaya, dll) dan mampu
menunjukkan sikap
menghargai perbedaan fisik
dan non fisik keluarga dan
teman-temannya di
lingkungan rumah dan sekolah
PROFIL
CAPAIAN TUJUAN ALOKASI
ELEMEN PELAJAR KATA KUNCI GLOSARIUM
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN WAKTU
PANCASILA
Negara Peserta didik mampu 1.D.1. Peserta didik mampu  Bergotong Kerjasama Kerjasama : 8JP
Kesatuan mengidentifikasi dan memaham dan menyebutkan royong suatu usaha
Republik apa itu kerjasama beserta  Mandiri bersama antara
menceritakan bentuk kerja
Indonesia contohnya serta dapat individu atau
sama dalam keberagaman di
(NKRI) mengidentifikasi dan kelompok sosial
lingkungan keluarga dan
memperagakan bentuk untuk mencapai
sekolah.
kerjasama dalam keberagaman tujuan bersama.
Peserta didik mampu di lingkungan keluarga dan
mengenal ciri-ciri fisik sekolah.
lingkungan keluarga dan NKRI : Negara
sekolah, sebagai bagian tidak Kesatuan
terpisahkan dari wilayah 1.D.2 Peserta didik mampu  Bergotong Karakteristik Republik 8JP
NKRI. mengenal ciri-ciri fisik royong fisik Indonesia
lingkungan keluarga sekolah  Mandiri lingkungan
Peserta didik mampu
dan menceritakan sikap
menyebutkan contoh sikap
kerjasama dalam keberagaman
dan perilaku menjaga
sebagai bagian tidak
lingkungan sekitar serta
terpisahkan dari wilayah
mempraktikkannya di
NKRI
lingkungan keluarga dan
sekolah. 1.D.3 Peserta didik dapat  Mandiri Perilaku 8JP
mengamati gambar keadaan  Bergotong menjaga
lingkungan dan menyebutkan royong lingkungan
ciri – ciri lingkungan yang
bersih dan sehat di lingkungan
keluarga dan sekolah serta
mempraktikan contoh perilaku
dan sikap menjaga lingkungan
di rumahnya sebagai bagian
tidak terpisahkan dari wilayah
NKRI

ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


JENJANG SEKOLAH DASAR ( SD ) FASE A KELAS 1
SDN 213 BABAKAN CIPARAY
Pada akhir fase A, Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar, sesuai dengan tujuan, kepada teman sebaya
dan orang dewasa di sekitar tentang diri dan lingkungannya. Peserta didik menunjukkan minat serta mampu memahami dan menyampaikan
pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi sederhana dalam interaksi antarpribadi serta di
depan banyak pendengar secara santun. Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan
bersastra dengan topik yang beragam. Peserta didik juga mulai mampu mengungkapkan gagasannya secara lisan dan tulisan dengan sikap yang
baik menggunakan kata-kata yang dikenalinya sehari-hari.
PROFIL
CAPAIAN KATA ALOKASI
ELEMEN TUJUAN PEMBELAJARAN PELAJAR GLOSARIUM
PEMBELAJARAN KUNCI WAKTU
PANCASILA
Menyimak Peserta didik mampu 1.A.1 Peserta didik dapat  Mandiri Menyimak Tuturan : 32 JP
bersikap menjadi menyimak teks audio contoh  Kreatif informasi dari sesuatu yang
pendengar yang penuh perkenalan diri dari guru atau  Bernalar teks aural, teks dituturkan,
perhatian. Peserta didik teman sekelas lalu menjawab kritis tulis dan ucapkan atau
menunjukan minat pada dan mengajukan pertanyaan dari percakapan ujaran
tuturan yang di dengar informasi yang didengar.
serta mampu memahami Instruksi lisan :
pesan lisan dan informasi arahan atau
dari media audio, teks 1.A.2 Peserta didik mampu perintah untuk
aural ( teks yang memahami pesan lisan dan melakukan
dibacakan dan atau di informasi dari media audio, teks sesuatu atau
dengar) , instruksi lisan, aural (teks yang dibacakan pekerjaan secara
dan percakapan yang dan/atau didengar), instruksi lisan
berkaitan dengan tujuan lisan, dan percakapan.
berkomunikasi. Teks Aural :
1.A.3 Peserta didik mampu bacaan yang
membuat dan melakukan bersangkutan
percakapan yang berkaitan dengan telinga
dengan tujuan berkomunikasi atau indra
pendengaran.
Membaca Peserta didik mampu 1.B.1 Peserta didik dapat  Mandiri Membaca suku Suku kata : 40 JP
dan bersikap menjadi membaca suku kata  Bernalar kata dan kosa Komponen
Memirsa pembaca dan pemirsa kritis kata penyusun kata
yang menunjukan minat 1.B.2 Peserta didik dapat
terhadap teks yang di membaca dan memahami kosa Kosa kata :
baca atau di pirsa. Peserta kata sederhana. kumpulan kata
didik mampu membaca yang merupakan
kata kata yang 1.B.3 Peserta didik dapat bagian dari
dikenalinya sehari – hari membaca kata-kata sederhana bahasa tertentu
dengan fasih. Peserta yang dikenali sehari hari dengan dan digunakan
didik mampu memahami fasih. untuk menyusun
informasi dari bacaan dan kalimat.
tayangan yang di pirsa 1.B.4 Peserta didik dapat
tentang diri dan memahami minat, percakapan, Fasih : lancar,
lingkungan, narasi dan diskusi sederhana dalam jelas
imajinatif, dan puisi anak. berinteraksi secara santun lalu
dapat menyimpulkan isi bacaan, Dipirsa :
Peserta didik mampu
informasi atau isi tayangan yang melihat,
memaknai kosa kata baru
dipirsa tentang diri dan menonton
dari teks yang dibaca atau
tayangan yang dipirsa lingkungan dengan bantuan
ilustrasi. Ilustrasi :
dengan bantuan ilustrasi gambar (foto,
.
lukisan) untuk
membantu
memperjelas isi
buku, karangan
maupun suatu
informasi
Berbicara Peserta didik mampu 1.C.1 Peserta didik mampu  Mandiri Menyampaika Santun : halus 36 JP
dan berbicara dengan pilihan berbicara dengan santun tentang  Bernalar n kembali dan baik budi
Memprese kata dan sikap beragam topik yang dikenali kritis secara lisan (budi bahasanya,
ntasikan tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan tentang suatu tingkah
menggunakan volume intonasi yang tepat sesuai informasi lakunya), sabar,
dan intonasi yang tepat konteks. dan tenang,
sesuai konteks. Peserta sopan, penuh
didik mengajukan dan 1.C.2 Peserta didik mampu rasa belas kasih,
menanggapi pertanyaan, merespon dengan bertanya suka menolong.
jawaban, pernytaan, tentang sesuatu, menjawab, dan
penjelasan dalam suatu menanggapi komentar orang Teks narasi :
percakapandan diskusi lain (teman, guru, dan orang serangkaian
dengan aktif. Peserta dewasa) dengan baik dan santun cerita mengenai
didik mampu dalam suatu percakapan peristiwa atau
mengungkapkan gagasan kejadian disusun
dalam suatu percakapan 1.C.3 Peserta didik mampu menurut
dan diskusi dengan menceritakan kembali dan kronologi sesuai
mematuhi tata caranya. mempresentasikan gagasan atau urutan
Peserta didik mampu informasi yang dibaca atau waktunya.
menceritakan kembali didengar secara lisan dengan
suatu informasi yang atau tanpa bantuan Topik : tema
dibaca atau didengar dari gambar/ilustrasi atau inti utama
teks narasi dengan topik
Konteks :
yang beraneka ragam.
kondisi ketika
suatu keadaan
terjadi.
Menulis Peserta didik mampu 1.D.1 Peserta didik mampu  Mandiri Menulis teks Teks deskripsi : 36 JP
menunjukkan menunjukkan keterampilan  Kritis deskripsi dan teks yang berisi
keterampilan menulis menulis permulaan dengan  Bernalar teks narasi gambaran suatu
permulaan dengan benar benar (cara memegang alat tulis, kritis objek, tempat,
(cara memegang alat jarak mata dengan buku, atau peristiwa.
tulis, jarak mata dengan menebalkan garis/huruf, dll.)
buku, menebalkan EYD : Ejaan
garis/huruf, dll.) di atas yang
kertas dan/atau melalui 1.D.2 Peserta didik mampu Disempurnakan
media digital. Peserta menyalin dan menulis teks
didik mengembangkan deskripsi dengan beberapa Fiksi : cerita
tulisan tangan yang kalimat sederhana yang ada di atau latar yang
semakin baik. Peserta sekitarnya dengan penggunaan berasal dari
didik mampu menulis EYD yang baik. imajinasi—
teks deskripsi dengan dengan kata
beberapa kalimat 1.D.3 Peserta didik mampu lain, tidak secara
sederhana, menulis teks menulis teks narasi berdasarkan ketat
rekon tentang teks fiksi yang dibaca atau berdasarkan
pengalaman diri, menulis didengar dengan penggunaan sejarah atau
kembali narasi EYD yang baik. fakta.
berdasarkan teks fiksi
yang dibaca atau
didengar, menulis teks
prosedur tentang
kehidupan sehari-hari,
dan menulis teks
eksposisi tentang
kehidupan sehari-hari

Mengetahui, Bandung, Juli 2022


Kepala SDN 213 Babakan Ciparay Guru Kelas 1

Titin Hanaengsih, S.Pd Neneng Rustika, S.Pd


NIP. 19700615 200604 2 003 NIP. 19680909 200801 2 010
ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
JENJANG SEKOLAH DASAR ( SD ) FASE A KELAS 1
SDN 213 BABAKAN CIPARAY
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) FASE A
Pada akhir fase A, Peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan memiliki intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 100,
termasuk melakukan komposisi (menyusun) dan dekomposisi (mengurai) bilangan tersebut. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan pada bilangan cacah sampai 20, dan dapat memahami pecahan setengah dan seperempat. Mereka dapat mengenali, meniru, dan
melanjutkan pola-pola bukan bilangan. Mereka dapat membandingkan panjang, berat, dan durasi waktu, serta mengestimasi panjang
menggunakan satuan tidak baku. Peserta didik dapat mengenal berbagai bangun datar dan bangun ruang, serta dapat menyusun dan mengurai
bangun datar. Mereka dapat menentukan posisi benda terhadap benda lain. Peserta didik dapat mengurutkan, menyortir, mengelompokkan,
membandingkan, dan menyajikan data menggunakan turus dan piktogram paling banyak 4 kategori.
ELEMEN CAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
PEMBELAJARAN PELAJAR WAKTU
PANCASILA
Bilangan Peserta didik menunjukkan 1.1 Peserta didik mampu - Beriman, - Bilangan cacah Bilangan cacah : 36 JP
pemahaman dan memiliki mengenal dan menunjukkan bertaqwa kepada - Membandingkan himpunan bilangan
intuisi bilangan (number bilangan cacah sampai Tuhan Yang bilangan bulat yang tidak
sense) pada bilangan cacah dengan 20 dengan baik. Maha Esa dan - Mengurutkan negatif atau
sampai 100, mereka dapat 1.2 Peserta didik mampu berakhlak mulia bilangan himpunan bilangan
membaca, menulis, membandingkan dan - Mandiri asli ditambah 0.
- Memasangkan
menentukan nilai tempat, mengurutkan bilangan - Berpikir kritis bilangan Bilangan : suatu
membandingkan, sampai 20 dengan tepat.
mengurutkan, serta - Kreatif - Menyusun konsep matematika
1.3 Peserta didik mampu bilangan yang digunakan
melakukan komposisi
memasangkan, menyusun - Menguraiakan dalam pencacahan
(menyusun) dan dekomposisi
(mengurai) bilangan. dan menguraikan bilangan 1 bilangan dan pengukuran.
Peserta didik dapat sampai 20 dengan tepat. Simbol ataupun
melakukan operasi 1.4 Peserta didik mampu lambang yang
penjumlahan dan menentukan letak bilangan digunakan untuk
pengurangan menggunakan pada garis bilangan dan mewakili suatu
benda-benda konkret yang menentukan garis bilangan - Mandiri bilangan disebut
banyaknya sampai 20. dengan tepat. - Berpikir kritis sebagai angka atau
- Penjumlahan
1.5 Peserta didik mampu - Kreatif lambang bilangan
bilangan
Peserta didik menunjukkan melakukan penjumlahan dan
pemahaman pecahan sebagai - Pengurangan Penjumlahan :
pengurangan bilangan
bagian dari keseluruhan bilangan Penambahan,
dengan menggunakan benda
melalui konteks membagi konkret sampai dengan 20 - Selisih bilangan sering ditandai
sebuah benda atau kumpulan dengan tepat. dengan tanda plus
benda sama banyak, pecahan 1.6 Peserta didik mampu "+",. Penjumlahan
yang diperkenalkan adalah menuliskan kalimat merupakan
setengah dan seperempat. matematika dengan tepat. penambahan
1.7 Peserta didik dapat sekelompok
menentukan selisih bilangan bilangan atau lebih
sampai dengan 20 dengan menjadi suatu
tepat. bilangan yang
disebut jumlah
Pengukuran Peserta didik dapat 1.1 Peserta didik mampu - Mandiri - Waktu Pengurangan : 24 JP
membandingkan panjang dan mengenal dan membaca - Berpikir kritis adalah operasi
berat benda secara langsung, satuan waktu dengan baik. - Kreatif aritmetika yang
dan membandingkan durasi 1.2 Peserta didik mampu mewakili operasi
waktu. Mereka dapat menentukan satuan waktu menghapus objek
mengukur dan mengestimasi dengan tepat. dari koleksi yang
panjang benda menggunakan sering disimbokan
satuan tidak baku.
Geometri Peserta didik dapat mengenal 1.1 Peserta didik mampu - Mandiri - Letak benda 24 JP
berbagai bangun datar menunjukkan letak suatu - Berpikir kritis - Bangun datar
(segitiga, segiempat, benda pada benda lain - Kreatif - Bangun ruang
segibanyak, lingkaran) dan dengan tepat.
bangun ruang (balok, kubus, 1.2 Peserta didik mampu
kerucut, dan bola). Mereka mengenal bentuk bangun
dapat menyusun (komposisi) datar dan bangun ruang
dan mengurai (dekomposisi) dengan baik.
suatu bangun datar (segitiga,
1.3 Peserta didik mampu
segiempat, segibanyak).
menggambar bentuk bangun dengan “ – “ tanda
Peserta didik juga dapat
menentukan posisi benda datar dengan baik. minus . Misalnya,
terhadap benda lain ( kanan, pada gambar di
kiri, depan, belakang) sebelahnya, 5 − 2
buah persik—
artinya 5 buah
persik dengan 2
buah yang diambil,
menghasilkan total
3 buah persik
ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
BAHASA INGGRIS JENJANG SEKOLAH DASAR ( SD ) FASE A KELAS 1
SDN 213 BABAKAN CIPARAY
Pada akhir fase A, peserta didik memahami bahwa bahasa Inggris lisan dapat membantu mereka berinteraksi dengan orang lain dalam situasi
sosial sehari-hari dan konteks kelas. Dalam mengembangkan keterampilan menyimak dan berbicara, peserta didik mengikuti/merespon instruksi
atau pertanyaan sederhana dalam bahasa Inggris dan mengucapkan dengan baik kosakata sederhana. Pada fase ini, peserta didik banyak
menggunakan alat bantu visual dan komunikasi non verbal untuk membantu mereka berkomunikasi. Peserta didik memahami bahwa kegiatan
membaca merupakan kegiatan individu maupun berkelompok yang bisa dilakukan untuk memberikan kesenangan (reading for pleasure). Mereka
memahami bahwa gambar yang terdapat dalam buku yang dibacakan oleh guru atau gambar yang peserta didik amati memiliki arti. Mereka
merespon secara lisan, visual, dan/atau komunikasi non-verbal terhadap teks sederhana yang dibacakan atau gambar yang dilihatnya.
TUJUAN PROFIL
CAPAIAN KATA ALOKASI
ELEMEN PEMBELAJARA PELAJAR GLOSARIUM
PEMBELAJARAN KUNCI WAKTU
N PANCASILA
Menyimak – Peserta didik  Mandiri Menemuka Interaksi : 12JP
Berbicara menggunakan bahasa 1.A.1 Peserta didik n Informasi saling
 Bernalar
Inggris sederhana untuk dapat menemukan dari mempengaruhi,
Kritis
berinteraksi dalam situasi beberapa informasi percakapan saling menarik,
dari suatu  Beriman,
sosial dan kelas seperti Bertqwa kepada saling meminta,
berkenalan, memberikan percakapan lisan dan memberi.
maupun teks visual Tuhan YME dan
informasi diri, Berakhlak Mulia
mengucapkan salam dan sederhana yang
selamat tinggal. Mereka dibacakan,
merespon instruksi didengarkan, atau
sederhana (dengan bantuan dipirsa, melalui
visual) melalui gerakan berbagai respon
tubuh atau menjawab verbal maupun non
pertanyaan pendek verbal.
sederhana dengan kata,
frase atau kalimat 1.A.2 Peserta didik  Mandiri Berinteraksi Frase : adalah 20JP
sederhana. Mereka dapat menggunakan  Bernalar menggunak gabungan dua
memahami ide pokok dari bahasa verbal Kritis an bahasa kata atau lebih
informasi yang sederhana dalam  Beriman, verbal yang bersifat
disampaikan secara lisan berinteraksi pada Bertqwa kepada sederhana nonpredikatif
dengan bantuan visual dan situasi sehari-hari Tuhan YME dan misalnya,
menggunakan kosa kata secara sosial dalam Berakhlak Mulia gunung tinggi
sederhana. Mereka lingkup keluarga disebut frasa
menggunakan alat bantu dan kelas karena
visual untuk membantu merupakan
mereka berkomunikasi.
 Mandiri Memahami konstruksi 20JP
1.B.1 Peserta didik
 Bernalar Teks nonpredikatif
dapat menunjukkan
Kritis pendek
pemahaman
terhadap teks  Beriman,
Peserta didik merespon pendek dan Bertqwa kepada
secara lisan terhadap teks sederhana, lisan Tuhan YME dan
pendek sederhana dan dan tulisan yang Berakhlak Mulia
familiar, berbentuk teks didengarkan/dibaca
tulis yang dibacakan oleh kan melalui respon
Membaca – guru. Peserta didik non- verbal
Memirsa menunjukkan pemahaman
teks yang dibacakan atau
gambar/ilustrasi yang 1.B.2 Peserta didik  Mandiri Membuat 20JP
diperlihatkan padanya, dapat membuat teks  Bernalar teks visual
menggunakan komunikasi visual sederhana Kritis sederhana
non-verbal. dalam merespon  Beriman,
teks yang Bertqwa kepada
dibacakan dan Tuhan YME dan
didengarkan Berakhlak Mulia
 Kreatif

ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN


SENI TARI JENJANG SEKOLAH DASAR ( SD ) FASE A KELAS 1
SDN 213 BABAKAN CIPARAY
Pada akhir fase A, peserta didik mampu mengemukakan pencapaian diri dalam mengenal unsur utama tari, gerak ditempat, dan gerak berpindah
tempat, melalui pengamatan bentuk tari sebagai pengetahuan dasar dalam membuat gerak tari yang dipertunjukkan sesuai norma atau perilaku
dengan percaya diri sehingga dpat menumbuhkan rasa percaya diri sehingga dapat menumbuhkan rasa keingintahuan dan antusiasme
Pada akhir fase A, peserta didik mampu mengenal, mengamati, merespon dan mengekspresikan pengalaman kesehariannya secara visual dalam
karya 2 atau 3 dimensi dengan menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris yang menunjukkan konsep bentuk yang jelas.
ALOKA
PROFIL
CAPAIAN TUJUAN KATA SI
ELEMEN PELAJAR GLOSARIUM
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN KUNCI WAKT
PANCASILA
U
Mengalami Peserta didik mampu 1.A.1 Peserta didik  Mandiri Gerak Ruang dalam 6JP
(Eksperienc mengamati bentuk tari dapat mengamati  Bernalar anggota tari:
ing ) sebagai media komunikasi gerak anggota tubuh, Kritis tubuh garis imajiner
serta mengembangkan ruang, waktu dan  Beriman, yang tercipta
kesadaran diri dalam tenaga dari tarian Bertqwa kepada oleh tubuh
mengeksplorasi unsur melalui berbagai Tuhan YME dan
utama tari meliputi gerak, sumber Berakhlak Mulia Waktu dalam
ruang, waktu, tenaga, serta tari:
gerak di tempat dan gerak irama, tempo,
berpindah dan durasi gerak
1.A.2 Peserta didik  Mandiri Unsur 6JP
dapat menganalisis  Bernalar tari, Tenaga dalam
perbedaan gerak Kritis ruang, tari:
anggota tubuh  Beriman, waktu, energi yang
, unsur ruang, waktu, Bertqwa kepada kuat dibutuhkan
kuat lemah, gerak tari Tuhan YME dan lemah penari dalam
ruang besar dan kecil, Berakhlak Mulia dan gerak melakukan gerak
melalui berbagai  Kreatif tari
rangsangan atau Norma: aturan
stimulus
Peserta didik mampu 1.B.1 Peserta didik  Kreatif mengiden atau ketentuan 6JP
mengidentifikasi unsur mampu  Mandiri tifikasi yang mengikat
utama tari meliputi gerak, mengidentifikasi  Beriman dan unsur warga kelompok
ruang, waktu, tenaga, serta unsur gerak tari bertakwa utama tari dalam
gerak di tempat dan gerak  Gotong royong masyarakat
berpindah untuk membuat Sosial
gerak yang memiliki
kesatuan gerak yang indah

Mencipata
kan
(Creating ) 1.B.2 Peserta didik  Kreatif Unsur 9JP
mampu  Mandiri gerak tari
mempraktekan unsur
gerak tari meliputi
gerak, ruang, waktu,
tenaga, serta gerak di
tempat dan gerak
berpindah untuk
membuat gerak yang
memiliki kesatuan
gerak yang indah
1.D.1 Peserta didik  Mengem 9JP
Peserta didik mampu mampu ukakan
Merefleksi mengemukakan mengemukakan pencapaia
kan ( pencapaian diri secara pencapaian diri n gerak
Reflecting ) lisan, tulisan, dan secara lisan, tulisan, tari
kinestetik. dan kinestetik.
Berpikir Peserta didik mampu 1.A.1 Peserta didik  Kreatif Mengetah 9JP
dan menunjukkan hasil gerak dapat menunjukkan  Gotong royong ui dasar
bekerja berdasarkan gerakan tari tari
norma/perilaku yang sesuai berdasarkan norma
dalam menari dengan dengan percaya diri
artistik keyakinan dan percaya diri
(Thinking saat mengekspresikan ide 1.A.2 Peserta dapat  Mandiri Memprak 9JP
and dan perasaan kepada mempraktekkan tari  Kebinekaan tekkan
working penonton atau lingkungan dengan percaya diri global tari
artistically) sekitar. berdasarkan  Beriman, dengan
norma/perilaku yang Bertqwa kepada percaya
sesuai. Tuhan YME dan diri
Berakhlak Mulia

Peserta didik mampu 1.E.1 Peserta didik  Mandiri Menumb 9JP


menumbuhkan mampu  Berkebhinekaan uhkan
keingintahuan, menumbuhkan global keinginta
Berdampak menunjukkan antusiasme keingintahuan huan
( Impacting saat proses pembelajaran pembelajaran tari pembelaj
) tari yang berpengaruh pada yang berpengaruh aran tari
kemampuan diri dalam pada penyelesaian
menyelesaikan aktivitas aktivitas
pembelajaran diri. pembelajaran diri

ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN


SENI RUPA JENJANG SEKOLAH DASAR ( SD ) FASE A KELAS 1
SDN 213 BABAKAN CIPARAY
Pada akhir fase A, peserta didik mampu mengamati, mengenal, merekam, merespon dan mengekspresikan pengalaman kesehariannya secara
visual dalam karya 2 atau 3 dimensi dengan menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris yang menunjukkan konsep bentuk yang jelas.
PROFIL
CAPAIAN TUJUAN ALOKASI
ELEMEN PELAJAR KATA KUNCI GLOSARIUM
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN WAKTU
PANCASILA
Peserta didik mampu 1.A.1 Peserta didik dapat  Bernalar kritis Mengenal Bentuk 6JP
mengamati, mengenal, mengamati, mengenal jenis-jenis Geometris:
merekam dan menuangkan dan mengidentifikasi garis lurus, Bentuk yang
pengalaman jenis-jenis garis lengkung, terukur dan dapat
kesehariannya secara berdasarkan arah vertikal, didefinisikan
visual dengan (vertikal, horizontal, horizontal (lingkaran,
menggunakan bentuk- lengkung, diagonal) dan dan diagonal persegi, persegi
bentuk dasar geometris. bentuk geometris di panjang,
Mengalami Peserta didik lingkungan sekitar layanglayang,
(Experiencing)
mengeksplorasi alat dan (persegi, persegi panjang, segitiga)
bahan dasar dalam segitiga, lingkaran,
berkarya. Peserta didik setengah lingkaran dan Garis Horizontal
juga mengenali prosedur layang-layang). : garis mendatar
dasar dalam berkarya. 1.A.2 Peserta didik dapat  Bernalar Mengenal 9JP
mengeksplorasi, bahan dasar Garis Vertikal :
kritis
mengenali dan memilih dan prosedur garis tegak
bahan dasar, alat dan dasar karya
prosedur dasar dalam Garis Diagonal :
berkarya. garis miring
1.A.3 Peserta didik dapat  Kreatif Membuat 9JP
menggunakan unsur rupa garis dan Unsur rupa :
garis dan bentuk bentuk Elemen dasar
geometris dalam karya 2 geometri yang membentuk
atau 3 dimensi pada karya
kegiatan seni rupa terdiri
menggambar/membentuk dari garis, bentuk,
/menempel/memotong bidang, ruang,
dan menempel
Peserta didik mampu 1.B.1 Peserta didik dapat  Mandiri Mencampurk warna, 6JP
menciptakan karya dengan memahami dan an warna tekstur, nilai
mengeksplorasi dan mengidentifikasikan primer dan (value)
menggunakan warna primer dan sekunder
elemen seni rupa berupa Warna Primer :
sekunder melalui
garis, bentuk dan warna
kegiatan mewarnai dan Warna dasar yang
mencampur warna tidak dapat
dengan pewarna diperoleh
Menciptakan( kering/basah. Seperti dari warna apapun
Creating ) crayon, pensil warna, cat (merah, kuning,
air, cat poster, plastik biru, putih,
mika. hitam).
1.B.2 Peserta didik  Kreatif Menciptakan 9JP
Warna
mampu menciptakan kan karya
Sekunder: Warna
karya menggunakan seni dari
yang dihasilkan
unsur seni rupa berupa gabungan
dari percampuran
garis, bentuk dan warna. garis, bentuk
warna primer
dan warna
(Ungu dari biru
Merefleksikan Peserta didik mampu 1.C.1 Peserta didik dapat  Bernalar Menyebutkan 6JP
( Reflecting ) dan merah, Jingga
mengenali dan menjelaskan secara Kritis secara
dari
menceritakan fokus dari lisan/tulisan dengan lisan/tulisan
kuning dan
karya yang diciptakan sederhana mengenai jenis jenis-jenis
merah, Hijau dari
atau dilihatnya (dari teman garis, bentuk geometris, garis dan
Biru dan kuning)
sekelas karya seni dari dan warna primer atau bentuk
orang lain) serta sekunder yang digunakan geometris
pengalaman dan pada karyanya. pada karya
perasaannya mengenai 2D dan 3D
karya tersebut.
1.C.2 Peserta didik dapat  Bernalar Menceritakan 6JP
menceritakan fokus dari kritis fokus karya
karya yang diciptakan miliknya atau
atau dilihatnya. milik
oranglain

Peserta didik mampu 1.D.1 Peserta didik  Bernalar Berkarya 9JP


mengenali dan mampu membiasakan kritis menggunakan
membiasakan diri dengan diri dengan berbagai media yang
berbagai prosedur prosedur sederhana untuk tersedia
Berpikir dan dasar sederhana untuk berkarya dengan pilihan
Bekerja berkarya dengan aneka media yang tersedia di
Artistik
(Thinking and
pilihan media yang lingkungan sekitar secara
Working tersedia di baik dan hati hati.
Artistically sekitar. Peserta didik
mengetahui dan
memahami keutamaan
faktor keselamatan dalam
bekerja
Peserta didik mampu 1.E.1 Peserta didik dapat Membuat 9JP
menciptakan karya sendiri menciptakan karya gambar 2D
- Mandiri
Berdampak ( yang sesuai dengan sendiri yang sesuai atau 3D
Impacting ) - Kreatif
perasaan atau dengan perasaan atau sesuai
minatnya minatnya kemampuan

Mengetahui Bandung Juli 2022


Kepala Sekolah Guru Kelas 1

TITIN HANAENGSIH .S.Pd NENENG RUSTIKA, S.Pd


NIP 197006152006042003 NIP. 19689092008012010
MODUL AJAR

INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Neneng Rustika, S.Pd
Instansi : SDN 213 Babakan Ciparay
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Matematika
Fase / Kelas : A/1
Materi : Bilangan sampai dengan 10
Alokasi Waktu : Jam ke-1
B. KOMPETENSI AWAL
 Memahami makna, cara menyebutkan dan cara menuliskan
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
 Mandiri
 Bernalar Kritis
 Bergotong royong
D. SARANA DAN PRASARANA
 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Belajar
Bersama Temanmu Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas I, Penulis: Tim Gakko Tosho
Penyadur: Wahid Yunianto. dan laptop, LCD projector dan Internet.
 Gambar peraga, gambar penunjuk, balok untuk papan tulis, kartu angka, skala titik-titik, balok
untuk siswa, bola magnet, dan lain-lain.
E. TARGET PESERTA DIDIK
 Peserta didik reguler/tipikal
F. MODEL PEMBELAJARAN
 Tatap Muka (TM)
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran :
 Siswa memahami tentang makna penghitungan benda melalui kegiatan menghitung jumlah
benda secara satuan, dan dapat menghitung jumlah benda hingga 10.
 Setelah meminta siswa mengelompokkan benda sejenis, siswa kemudian membandingkan
jumlah bendanya yang berjumlah paling banyak 10 buah.
 Menghitung dan menyatakan dengan tepat jumlah barang sampai 10 buah dan urutannya.
 Memahami makna angka 0
 Siswa memahami urutan mana benda yang lebih banyak dan yang lebih sedikit, serta
menyatakan benda dengan jumlah yang sama banyak.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
 Meningkatkan kemampuan siswa tentang makna, cara menyebutkan dan cara menuliskan
C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Mengapa guru mengajarkan dengan angka 3?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
 Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai kesepakatan kelas ( menyapa,
berdoa, dan mengecekkehadiran ).
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan manfaatnya bagi
tercapai cita-cita
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagunasional lainnya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/ berbicara selama 15-20 menit materi non
pelajaran seperti tokoh dunia, kesehatan, kebersihan, makanan/minuman sehat ,cerita
inspirasi dan motivasi.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

 Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan tentang situasi yang ditampilkan
 Di manakah ini?
Di dalam hutan ada bermacam-macam binatang, ada air terjun, ada kolam juga
 Anak-anak itu sedang melakukan apa ya?
Sedang mencari sesuatu
 Ada kelompok benda hidup apa saja di sekitar anak-anak tersebut?
Kelinci, rubah, bunglon, zebra, harimau, katak, angsa, burung hantu, dan cacing.
2. Mencari kelompok dengan jumlah yang sama menggunakan metode pasangan
 Ayo kita cari benda apa yang sama banyaknya dengan kelinci.
 Guru menempelkan gambar kelinci di papan tulis, kemudian menempelkan gambar
rubah secara berbaris kemudian siswa memasangkannya dengan garis, pada saat
tersebut, guru menstimulasi agar siswa menyadari jumlah kelinci dan rubah adalah sama
banyak.
3. Siswa membariskan balok untuk kelompok pasangan kelinci dan rubah, sesuai jumlah
pasangan yang dihasilkan

4. Siswa membubuhkan warna merah untuk pasangan kelinci dan rubah, sesuai jumlah
pasangan yang dihasilkan, pada skala titik.
5. Siswa mengetahui tentang [3] setelah mengetahui banyaknya kelinci dan rubah dari balok
dan titik.
 Buat siswa merasakan bahwa memberikan nama pada pasangan kelompok akan lebih
memudahkan.
 Kelompok tersebut diberi nama "tiga", kemudian guru menulis angka 3 dan
mengajarkan cara menulisnya.
 Menyebutkan dan menulis angka 3
6. Membuat kelompok benda yang berisikan 3 buah benda menggunakan benda yang ada di
dalam kelas.
 Ayo kita membuat kelompok benda di kelas yang sebanyak 3 buah
 3 buah meja, 3 sapu tangan, 3 kotak pensil, dan lain-lain.
 Meminta siswa membuat ungkapan dengan format "benda OO ada O buah."

Referensi
Mengapa guru mengajarkan dari angka 3?
Target pertama pada unit ini adalah siswa dapat memberikan nama berdasarkan
kelompok benda. Kosakata (mengucapkan) dan huruf (tulisan) merupakan 2 aspek,
namun dari pengelompokan benda ini siswa diharapkan memahami masing-masing
merupakan benda yang berdiri sendiri, kemudian dapat menghitungnya tanpa
memperhatikan ukuran besar-kecilnya benda. Selanjutnya, setelah itu bar u s iswa d apat
menge l ompokkan berdasarkan urutannya jumlahnya. Mengapa guru mengajarkan
dengan angka 3? hal tersebut dikarenakan mengajarkan kelompok benda dimulai dengan
nilai 1 buah akan menyulitkan pemahaman siswa, sehingga dibuatlah urutan 3-> 2-> 1->
4-> 5. kemudian, siswa dapat mulai mengurutkan jumlahnya sampai dengan 5 seperti
yang telah diajarkan dengan urutan [ 1, 2, 3, 4, 5 ] .
Menyebutkan angka [1, 2, 3, 4, ...] secara berurutan sudah merupakan sebuah pernyataan
yang alami untuk menyatakan unsur kelompok urutan bilangan, sehingga kemungkinan
besar akan muncul pengurutan tersebut. Pada tahap ini, ketika siswa dalam kondisi
sudah dapat menyatakan urutan angka dalam batas tertentu, mengajarkan bilangan
(angka dasar) terlebih dulu sepertinya akan membuat siswa lebih mudah untuk
menyadari bahwa ada 2 jenis bilangan, sambil mengawalinya dengan mengajarkan
bilangan dasar, guru bisa mulai menggiring siswa untuk melanjutkan ke unit 3 "urutan
ke berapa?" (hal.32~33) tentang bilangan urutan.

Referensi
Penguraian nilai angka
Pengajaran nilai ukuran dikenal dengan empat tingkatan yaitu perbandingan linier ,
perbandingan tidak langsung, unit satuan, dan pengukuran unit universal . Angka yang
diturunkan dari perbandingan linier ukuran disebut angka rasional, telah banyak diteliti
sejak dulu. Dibandingkan itu, angka ukuran perbandingan merupakan "prinsip angka" sejak
awal mula. karenanya, hal tersebut menjadi fokus dalam pelajaran, dan idajarkan secara
terpisah dari pengukuran . Jika kita menggunakan pengantar angka hitungan terlebih
dahulu, maka hal itu akan menjadikan pengajaran bilangan asli langsung, dan penelitian
tentang pengukuran juga diperlukan.
Pada dasarnya pada saat menggunakan angka konsekutif, yang terpenting adalah ukuran
besar kecilnya, sementara pada angka penguraian, jumlah banyak/sedkit adalah poin
penting. Dengan hubungan yang sama, maka adalah mungkin terjadi perluasan himpunan.
Karena itulah, banyaknya kelompok pertama disebut diberi nama dengan sebutan angka
sejumlah anggotanya untuk memperkuat gambaran tergadap angka tersebut. Nama bilangan
dan lambang bilangan diberikan pada waktu bersamaan sehingga dapat dikatakan bahwa
hal ini sama seperti bilangan hidup atau bilangan asli. Dengan diberikan nama "anggota
kelompok OO", maka hal ini bukanlah sesuatu yang rumit untuk dilakukan, misalnya
dengan menyebut [5] maka kita bisa mengembangkannya menjadi "mari kita cari kelompok
lain yang berisikan 5 anggota!"
 Kegiatan Penutup
1. Menyimpulkan pembelajaran bahwa Dengan meminta siswa untuk mengungkapkan
pendapatnya terkait dengan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Guru Bersama siswa menutup kegiatan dengan doa dan salam

E. ASESMEN / PENILAIAN
 Performa ( presentasi )
 Tertulis
F. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan
 Peserta didik dengan nilai rata-rata dan nilai diatas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan
pengayaan.

Remedial
 Diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau
pembelajaran mengulang kepada siswa yang belum mecapai CP.

G. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU


TABEL REFLEKSI UNTUK PESERTA DIDIK
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagian mana dari materi yang kalian rasa
paling sulit?
2 Apa yang kalian lakukan untuk dapat
lebih memahami materi ini?
3 Apakah kalian memiliki cara sendiriuntuk
memahami materi ini?
4 Kepada siapa kalian akan meminta
bantuan untuk memahami materi ini?
5 Jika kalian diminta memberikan bintang
dari 1 sampai 5, berapa bintang yang
akan kalian berikan pada usaha yang
kalian lakukan untuk memahami materi
ini?

TABEL REFLEKSI UNTUK GURU


NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apakah 100 % peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran? Jika tidak, berapa
persen kira-kira peserta didik yang
mencapai pembelajaran?
2 Apa kesulitan yang dialami peserta didik
sehingga tidak mencapai tujuan
pembelajaran? Apa yang akan anda
lakukan untuk membantu peserta didik?
3 Apakah terdapat peserta didik yang tidak
fokus? Bagaimana cara guru agar mereka
bisa fokus pada kegiatan berikutnya?
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Tempelkan gambar dan mewarnai lingkaran pada skala titik atau gambar.

Nilai Paraf Orang Tua

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK


 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Buku
Panduan Guru Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas I, Penulis: Tim Gakko Tosho, Penyadur:
Wahid Yunianto, ISBN 978-602-244-534-0 (jil.1)
 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Belajar
Bersama Temanmu Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas I, Penulis: Tim Gakko Tosho
Penyadur: Wahid Yunianto ISBN 978-602-244-534-0 (jil.1)
C. GLOSARIUM
Mengapa guru mengajarkan dari angka 3?
Target pertama pada unit ini adalah siswa dapat memberikan nama berdasarkan kelompok benda.
Kosakata (mengucapkan) dan huruf (tulisan) merupakan 2 aspek, namun dari pengelompokan
benda ini siswa diharapkan memahami masing-masing merupakan benda yang berdiri sendiri,
kemudian dapat menghitungnya tanpa memperhatikan ukuran besar-kecilnya benda. Selanjutnya,
setelah itu bar u s iswa d apat menge l ompokkan berdasarkan urutannya jumlahnya. Mengapa guru
mengajarkan dengan angka 3? hal tersebut dikarenakan mengajarkan kelompok benda dimulai
dengan nilai 1 buah akan menyulitkan pemahaman siswa, sehingga dibuatlah urutan 3-> 2-> 1-> 4-
> 5. kemudian, siswa dapat mulai mengurutkan jumlahnya sampai dengan 5 seperti yang telah
diajarkan dengan urutan [ 1, 2, 3, 4, 5 ] .
Menyebutkan angka [1, 2, 3, 4, ...] secara berurutan sudah merupakan sebuah pernyataan yang
alami untuk menyatakan unsur kelompok urutan bilangan, sehingga kemungkinan besar akan
muncul pengurutan tersebut. Pada tahap ini, ketika siswa dalam kondisi sudah dapat menyatakan
urutan angka dalam batas tertentu, mengajarkan bilangan (angka dasar) terlebih dulu sepertinya
akan membuat siswa lebih mudah untuk menyadari bahwa ada 2 jenis bilangan, sambil
mengawalinya dengan mengajarkan bilangan dasar, guru bisa mulai menggiring siswa untuk
melanjutkan ke unit 3 "urutan ke berapa?" (hal.32~33) tentang bilangan urutan.

Penguraian nilai angka


Pengajaran nilai ukuran dikenal dengan empat tingkatan yaitu perbandingan linier , perbandingan
tidak langsung, unit satuan, dan pengukuran unit universal . Angka yang diturunkan dari
perbandingan linier ukuran disebut angka rasional, telah banyak diteliti sejak dulu. Dibandingkan
itu, angka ukuran perbandingan merupakan "prinsip angka" sejak awal mula. karenanya, hal
tersebut menjadi fokus dalam pelajaran, dan idajarkan secara terpisah dari pengukuran . Jika kita
menggunakan pengantar angka hitungan terlebih dahulu, maka hal itu akan menjadikan pengajaran
bilangan asli langsung, dan penelitian tentang pengukuran juga diperlukan.
Pada dasarnya pada saat menggunakan angka konsekutif, yang terpenting adalah ukuran besar
kecilnya, sementara pada angka penguraian, jumlah banyak/sedkit adalah poin penting. Dengan
hubungan yang sama, maka adalah mungkin terjadi perluasan himpunan. Karena itulah, banyaknya
kelompok pertama disebut diberi nama dengan sebutan angka sejumlah anggotanya untuk
memperkuat gambaran tergadap angka tersebut. Nama bilangan dan lambang bilangan diberikan
pada waktu bersamaan sehingga dapat dikatakan bahwa hal ini sama seperti bilangan hidup atau
bilangan asli. Dengan diberikan nama "anggota kelompok OO", maka hal ini bukanlah sesuatu yang
rumit untuk dilakukan, misalnya dengan menyebut [5] maka kita bisa mengembangkannya menjadi
"mari kita cari kelompok lain yang berisikan 5 anggota!"
D. DAFTAR PUSTAKA
Tim Gakko Tosho, Penyadur: Wahid Yunianto, Buku Panduan Guru Matematika untuk Sekolah
Dasar Kelas I. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia, 2021.
Tim Gakko Tosho Penyadur: Wahid Yunianto, Belajar Bersama Temanmu Matematika untuk
Sekolah Dasar Kelas I, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
Republik Indonesia, 2021.

Mengetahui, Bandung Juli 2022


Kepala Sekolah Guru Kelas 1
TITIN HANAENGSIH .S.Pd NENENG RUSTIKA, S.Pd
NIP 197006152006042003 NIP.196809092008012010

Anda mungkin juga menyukai