2. Muatan ruang lingkup PPkn kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka
No . Kurikulum 2013 Kurikulum merdeka 1. Pancasila, sebagai dasar negara dan Pancasila pandangan hidup bangsa 2. UUD 1945 sebagai hukum dasar Undang-Undang Dasar Negara yang menjadi landasan konstitusional Repuplik Indonesia Tahun 1945 3. Bhinneka Tunggal Ika sebagai Bhineka Tunggal Ika wujud keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 4. Negara Kesatuan Republik Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia. (NKRI) sebagai bentuk negara Indonesia.
3. Tujuan pembelajaran PPKn di Indonesia saat ini, perlu mengkamodir terbentuknya
daya literasi digital, kreativitas, inovasi, dan sifat krtitis peserta didik. Perekembangan kurikulum PPkn di Indonesia berkembang secara dinamis karena menyesuaikan dengan kebutuhan serta visi-misi dari pemerintah. kita lihat ruang lingkup kurikulum merdeka tidak jauh beda dengan ruang lingkup kurikulum 2013 hanya saja cara menyampaikan atau penerapkan kepada peserta didik berbeda. Dilihat dari kesusaian ruang lingkup di Indonesia pastinya sesuai dengan kondisi di Indonesia. Kegiatan pembelajaran PPkn saat ini, membantu menjadikan peserta didik sebagai warga negara yang baik. Misal pada materi pancasila, realitanya peserta didik harus mengetahui sila –sila pancasila kemuadian mempelajari sehingga dapat mengetahui makna setiap sila-sila pancasila dan diterapkan dikehidupan sehari-hari. 4. Perbedaan FASE A, B, C mata pelajaran PPkn Elemen Fase A Fase B Fase C Pancasila Mengenal dan Memahami dan Memahami dan menceritakan simbol dan menjelaskan makna sila- menyajikan silasila Pancasila dalam sila Pancasila serta hubungan antar sila lambang negara Garuda menceritakan contoh dalam Pancasila Pancasila. penerapan sila Pancasila sebagai suatu Mengidentifikasi dan dalam kehidupan sehari- kesatuan yang utuh. menjelaskan hubungan hari sesuai dengan Mengidentifikasi antara simbol dan sila perkembangan dan dan menyajikan dalam lambang negara konteks peserta didik. makna nilai-nilai Garuda Pancasila. mampu menerapkan Pancasila sebagai Menerapkan nilai-nilai nilai-nilai Pancasila di pandangan hidup Pancasila di lingkungan lingkungan keluarga, berbangsa dan keluarga dan sekolah. sekolah, dan bernegara. masyarakat. Menerapkan nilai- nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Undang- Mengenal aturan di Mampu Menganalisis dan
Undang lingkungan keluarga dan mengidentifikasi aturan menyajikan hasil Dasar sekolah. di keluarga, sekolah, dan analisis bentuk- Negara Menceritakan contoh lingkungan sekitar bentuk sederhana Republik sikap mematuhi dan tidak tempat tinggal serta norma, aturan, hak, Indonesia mematuhi aturan di melaksanakannya dan kewajiban 1945 keluarga dan sekolah. dengan bimbingan orang dalam Menunjukkan perilaku tua dan guru. kedudukannya mematuhi aturan di Mengidentifikasi dan sebagai anggota keluarga dan sekolah menyajikan hasil keluarga, warga identifikasi hak dan sekolah, dan bagian kewajiban sebagai dari masyarakat. anggota keluarga dan Menganalisis secara sebagai warga sekolah. sederhana dan Melaksanakan menyajikan hasil kewajiban dan hak analisis pelaksanaan sebagai anggota norma, aturan, hak, keluarga dan sebagai dan kewajiban warga sekolah. sebagai anggota keluarga, dan warga sekolah. melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian dari masyarakat. mempraktikkan membuat kesepakatan dan aturan bersama serta menaatinya dalam kehidupan sehari- hari di keluarga dan di sekolah. Bhinneka Menyebutkan identitas Menjelaskan identitas Menganalisis, Tunggal dirinya sesuai dengan diri, keluarga, dan menyajikan hasil Ika jenis kelamin, ciriciri temantemannya sesuai analisis, fisik, dan hobinya budaya, minat, dan menghormati, menyebutkan identitas perilakunya. menjaga, dan diri (fisik dan non fisik) u mengenali dan melestarikan keluarga dan menyebutkan identitas keragaman budaya temantemannya di diri (fisik dan non-fisik) dalam bingkai lingkungan rumah dan di orang di lingkungan Bhinneka Tunggal sekolah. sekitarnya. Ika di lingkungan Menceritakan dan Menghargai perbedaan sekitarnya. menghargai perbedaan karakteristik baik fisik baik fisik (contoh: warna (contoh: warna kulit, kulit, jenis rambut, dll) jenis rambut, dll) maupun nonfisik (contoh: maupun non fisik miskin, kaya, dll) (contoh: miskin, kaya, keluarga dan dll) orang di lingkungan temantemannya di sekitar. lingkungan rumah dan mampu menghargai sekolah. kebinekaan suku bangsa, sosial budaya, dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Negara Mengidentifikasi dan Mengidentifikasi dan Mengenal Kesatuan menceritakan bentuk menyajikan berbagai wilayahnya dalam Republik kerja sama dalam bentuk keberagaman konteks Indonesia keberagaman di suku bangsa, sosial kabupaten/kota, lingkungan keluarga dan budaya di lingkungan provinsi sebagai sekolah. sekitar. bagian yang tidak mengenal ciri-ciri fisik mampu memahami terpisahkan dari lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar wilayah NKRI. sekolah, sebagai bagian (RT/RW/desa/kelurahan, Membangun tidak terpisahkan dari dan kecamatan) sebagai kebersamaan, wilayah NKRI. bagian tidak terpisahkan persatuan, dan menyebutkan contoh dari wilayah NKRI. berkontribusi sikap dan perilaku menampilkan sikap menciptakan menjaga lingkungan kerja sama dalam kenyamanan di sekitar serta berbagai bentuk sekolah dan mempraktikkannya di keberagaman suku lingkungan sekitar. lingkungan keluarga dan bangsa, sosial, dan sekolah. budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
5. Kompetensi kewarganegaraan seperangkat pengetahuan, nilai, dan sikap serta
keterampilan yang mendukung menjadi warga negara yang partisipatif dan bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. warga mengetahui pengetahuan menjadi warga negara yang bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat dan beneragara misal berperan serta aktif mewujudkan masyarkat yang baik, kemudian keterampilan warga negara yaitu keterampilan intelektuan dan keterampilan partisipasi. Sikap warga negara pada kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka adalah kurikulum yang lebih fleksibel, fokus pada materi esensial, memberikan keleluasan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Sehingga peserta didik merasakan belajar yang merdeka artinya bebas tidak merasa tertekan. Tetapi adanya kurikulum merdeka tidak bisa dipungkiri masih ada beberapa warga sekolah ataupun masyarakat belum mengetahui apa itu kurikulum merdeka. 6. Pengembangan kompetensi kewarganegaraan dalam pembelajaran abad 21 , terdapat tiga komponen kompetensi kewarganegaraan meliputi pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), keterampulan kewarganegaraan (civic skill), dan sikap kewarganegaraan (civic disposition). Civic knowledge atau pengetahuan kewarganegaraan berkaitan dengan kandungan atau isi apa saja yang seharusnya diketahui oleh warga negara. Civic knowledge berkenaan dengan apa yang perlu diketahui dan dipahami secara baik oleh warga negara. Civic skills merupakan keterampilan apa yang seharusnya dimiliki oleh warga negara yang mencakup, keterampilan intelektual dan keterampilan partisipasi. Sedangkan civic disposition berkaitan dengan karakter privat dan publik dari warga negara yang perlu dipelihara dan tingkatan dalam demokrasi konstitusional. Dengan ketiga komponen kompetensi kewarganegaraan diperhatikan dan diterapkan akan menggerakan keterampilan warga negara aktif dan demokratis. Dan juga Pendidikan Pancasila yang di dalamnya terkandung penumbuhkembangan karakter, literasi-numerasi, dan kecakapan abad 21 yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perubahan zaman. Dengan demikian, Pendidikan Pancasila akan menghasilkan warganegara yang mampu berpikir global (think globally) dengan cara-cara bertindak lokal (act locally) berdasarkan Pancasila sebagai jati diri dan identitas bangsa. 7. Contoh- contoh penggabungan kompetensi kewarganegaraan dengan kompetensi dalam pendidikan pancasila kurikulum merdeka yaitu : kompetensi civic knowledge pada kurikulum merdeka kita harus mengetahui misal pada elemen pancasila, harus mengetahui apa itu pancasila, mempelajari pencasila sehingga bisa diterapkan dengan baik. istilahnya yaitu civic skill keterampilan yang harus dimiliki oleh warga, misal menjalankan kewajiban mereka. Kemudian pada civic disposition sikapnya dalam menjalankan kewajiban tidak serta merta hanya menjalankan tetapi menjalankan dengan sikap yang baik.