I. PENDAHULUAN
yang tinggi, sehingga tercatat sebagai salah satu perairan dengan mega
kekayaan plasma nutfah ikan di perairan umum daratan Indonesia mencapai 25%
dari jumlah jenis ikan yang ada di dunia (Kartamihardja et al., 2008).
diperlukan data dan informasi tentang kondisi stok ikan di suatu perairan. Survey
menduga kelimpahan dan biomass ikan untuk menyediakan data dan informasi
Aplikasi hidroakustik untuk menduga stok ikan dapat memberikan data dan
Ikan dapat diidentifikasi dengan 2 (dua) cara, yakni identifikasi ikan secara
ex-situ dan in situ. Identifikasi ikan secara ex situ atau secara taksonomi adalah
suatu usaha untuk mengidentifikasi ikan dengan mengambil sampel ikan, dilihat
ciri-ciri meristik dan morfometriknya (atau dilihat sampel DNA nya) serta
in situ atau secara hidroakustik adalah suatu usaha untuk mengenali atau
2
mengidentifikasi ikan dengan gelombang suara pada suatu area tertentu, dan
Jenis ikan air tawar ekonomis penting yang banyak terdapat di perairan
umum seperti waduk, sungai dan danau di Indonesia antara lain ikan nila
(O.niloticus), ikan patin (P. hypothalmus) dan ikan mas (C. caprio) (Umar dan
umum Indonesia sangat menarik untuk dikaji sejauh mana dinamika stok ikan
DAS 1885Km2 dan panjang sungai utama kurang lebih 184 Km, memiliki
topografi pada bagian hulu DAS yang curam dan pada bagian hilir sungai yang
relatif datar merupakan daerah rendah dan rawan banjir. Sungai ini memiliki
berbagai macam jenis ikan air tawar yang di tangkap oleh nelayan setempat
Pasca tsunami yang terjadi pada tahun 2004 silam yang memporak-
porandakan bumi aceh khusus nya Aceh Barat, pada saat tsunami menerjang kota
Meureubo pada saat itu terjadi percampuran air dengan air laut. Muara pada
tsunami di aceh.
Selain ikan-ikan yang di tangkap oleh nelayan sungai masih ada jenis lain
yang menjadi sumber mata pencaharian warga sekitar seperti menyelam untuk
3
pasaran kota Meulaboh. Biasanya nelayan yang ada di sungai Meureubo menjual
hasil tangkapan nya langsung pada konsumen dan ada juga sebagian menjual
Aceh Barat”.
mengetahui jenis-jenis ikan yang ada di sungai Meureubo dari hilir sampai ke
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis ikan
sungai Meureubo yang tertangkap oleh nelayan serta untuk mengidentifikasi jenis-
Meureubo.
sungai.
4
Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu untuk melihat jenis-jenis
ikan yang tertangkap oleh nelayan sungai Meureubo, cara mengidentifikasi ikan
secara baik serta mengetahui nilai ekonomis dari jenis-jenis ikan tersebut sehingga
sama. Identifikasi Ikan mungkin menjadi cukup sulit dilakukan oleh orang
hal ini tidak dapat dijadikan sebagai acuan, mengingat warna dapat saja berubah
berdasarkan atas umur individu, maupun kondisi phisiologis dari ikan tersebut.
Karakter penting untuk identifikasi ikan juga meliputi jumlah dari spine,dan rays
pada sirip yang berbeda, jumlah sisik sepanjang linea lateralis, bentuk kepala,
satu varietas ikan bermutu tinggi dengan alternatif ikan bermutu murah dapat
yang berlainan bila hanya jaringan otot atau daging yang tersedia,sudah diketahui.
dan familia, penggunaan kunci untuk mencari genus dan species, apabila dapat
Tugas identifikasi ini penting artinya ditinjau dari segi ilmiah, sebab
dengan mudah menuju ke taxon-taxon (aturan) yang akan dicari,yaitu dengan cara
ini.
Pengukuran
- Panjang Total (PT): Merupakan ukuran tubuh terpanjang yang diukur mulai
- Panjang Standar (PS): Ukuran panjang ini banyak digunakan oleh para
- Tinggi Badan (TB): Diukur pada bagian tubuh yang tertinggi namun tidak
termasuk sirip. Biasanya pada awal sirip punggung sampai ke pangkal sirip
perut.
- Panjang Pangkal Ekor (PPE): Diukur mulai bagian akhir dari pangkal sirip
- Tinggi Pangkal Ekor (TPE): Merupakan bagian yang paling rendah dari
pangkal ekor.
terakhir.
Diukur berdasarkan jari-jari sirip yang terpanjang mulai dari pangkal sampai
ujungnya.
8
Panjang ini diukur mulai dari pangkal sirip sampai ujung filamen
terpanjang.
- Panjang Kepala (PK): Diukur dari ujung bibir atas sampai bagian paling
- Lebar Kepala (LK): Merupakan bagian yang paling lebar dari jarak antar
pertengahan dada.
kelopak mata.
- Panjang Rahang Atas (PRA): Diukur mulai ujung bibir atas sampai bagian
Penghitungan:
- Sisik : Terdapat empat tipe sisik pada ikan yang ada di wilayah Indonesia,
- Gurat Sisi: Merupakan jumlah sisik berpori di sepanjang gurat sisi, bisa
- Sisik Melintang Badan: Dihitung berdasarkan jumlah sisik di atas gurat sisi
sampai pangkal sirip punggung, dan di bawah gurat sisi sampai pangkal
sirip dubur.
9
- Sisik Pada Pipi: Jumlah baris sisik antara mata dan preoperkulum.
- Sisik Melingkar Pada Pangkal Ekor: Jumlah baris sisik yang melingkari
- Sirip : Sirip punggung, dubur dan ekor disebut dengan sirip tengah dan
tunggal; sedangkan sirip dada dan perut disebut dengan pasangan sirip.
- Duri atau Jari-Jari Keras. Jari-jari sirip pada bagian depan yang tidak
- Jari-Jari Lemah. Bagian sirip yang lunak atau bersekat dan umumnya
bercabang.
Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh
hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan salinitas kurang dari
0,05%. Dalam banyak hal, lingkungan air tawar berbeda dengan lingkungan
perairan laut, dan yang paling membedakan adalah tingkat salinitasnya. Untuk
menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuh. 41% dari seluruh spesies
ikan diketahui berada di air tawar. Hal ini karena spesiasi yang cepat yang
Ikan air tawar berbeda secara fisiologis dengan ikan laut dalam beberapa
aspek. Insang mereka harus mampu mendifusikan air sembari menjaga kadar
10
garam dalam cairan tubuh secara simultan. Adaptasi pada bagian sisik ikan juga
memainkan peran penting; ikan air tawar yang kehilangan banyak sisik akan
mendapatkan kelebihan air yang berdifusi ke dalam kulit, dan dapat menyebabkan
kematian pada ikan (Borgstrøm, Reidar & Hansen, Lars Petter, 2008).
berkembang dengan baik. Ginjal ikan air tawar berukuran besar karena banyak air
ikan anadromous, meliputi salmon, trout, dan stickleback. Beberapa ikan, secara
berlawanan, lahir di laut dan hidup di air tawar, misalnya belut (Borgstrøm,
Spesies yang bermigrasi antara air laut dan air tawar membutuhkan
adaptasi pada kedua lingkungan. Ketika berada di dalam air laut, mereka harus
menjaga konsentrasi garam dalam tubuh mereka lebih rendah dari pada
lingkungannya. Ketika berada di air tawar, mereka harus menjaga kadar garam
berbagai tahapan hidup. Belut, bangsa salmon, dan lamprey memiliki toleransi
salinitas di berbagai tahap kehidupan mereka (Borgstrøm, Reidar & Hansen, Lars
Petter, 2008).
Bentuk tubuh ikan biasanya berkaitan erat dengan tempat dan cara
mereka hidup. Secara umum, tubuh ikan berbentuk setangkup atau simetris
11
bilateral, yang berarti jika ikan tersebut dibelah pada bagian tengah-tengah
tubuhnya (potongan sagittal) akan terbagi menjadi dua bagian yang sama antara
sisi kanan dan sisi kiri. Selain itu, ada beberapa jenis ikan yang mempunyai
bentuk non-simetris bilateral, yang mana jika tubuh ikan tersebut dibelah secara
melintang (cross section) maka terdapat perbedaan antara sisi kanan dan sisi kiri
tubuh, misalnya pada ikan langkau (Psettodes erumei (Bloch & Schneider, 1801;
dalam Effendie, 1979)) dan ikan lidah (Cynoglossus bilineatus) (Lacepède, 1802;
hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata
12
yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh
rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang
rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya
tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa
lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare
dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen,
dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat
berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati
ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula
ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan
sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan O2. Contoh ikan yang
mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan
O2, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di
konsentrasi yang berbeda dari media lingkungannya. Ikan harus mengatur tekanan
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula
ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan
sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan O2. Contoh ikan yang
mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan
O2, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di
ekspirasi. Pada fase inspirasi, O2 dari air masuk ke dalam insang kemudian O2
Sebaliknya pada fase ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan
bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh (Djoko Suseno,
2000)
14
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14
meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4
inci). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai “ikan”, seperti ikan
paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan
2.5 Nelayan
permukaan perairan. Perairan yang menjadi daerah aktifitas nelayan ini dapat
biasanya menggunakan peralatan modern dan kapal yang besar yang dilengkapi
anak, pola konsumsi sehari-hari dan tingkat pendapatan mereka. Karena tingkat
pendapatan mereka rendah, maka adalah logis jika tingkat pendidikan anak-anak
mereka juga rendah. Banyak anak yang harus berhenti sebelum lulus sekolah
Desember 2012 di aliran sungai Meureubo (dari hilir sampai ke hulu) Meulaboh.
Lokasi penelitian di
sungai Meureubo
Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut : (1)
Buku tulis; (2) Pena; (3); Penggaris; (4) Camera digital; (5) Buku identifikasi ikan
sitematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau
daerah tertentu. Tetapi para ahli dalam bidang penelitian tidak ada kesepakatan
arti penelitian deskriptif itu lebih luas dan mencakup segala macam bentuk
penelitian kecuali penelitian historis dan penelitian eksperimental, dalam arti luas,
Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan secara detail tentang latar
survei yaitu suatu proses pengumpulan data primer dan data skunder dengan
(Halmim, 2001).
17
lapangan oleh orang yang melakukan pengamatan atau yang bersangkutan yang
pengamatan dan pencatatan dari hasil observasi, wawancara dan partisipasi aktif
perpustakaan, data Dinas Kelautan dan Perikanan, data kecamatan dan data desa.
Sebagai data penunjang dalam penelitian ini juga diukur parameter fisika
dan kimia air yang meliputi pH air, kecerahan air, suhu air dan kandungan oksigen
terlarut.
Karena berbagai alasan, tidak semua hal yang ingin dijelaskan atau
hampir selalu hanya dilakukan terhadap sebagian sajadari hal-hal yang sebenarnya
mau diteliti. Jadi penelitian hanya dilakukan tehadap sampel, tidak terhadap
populasi ini mengandung resiko bahwa akan terdapat kekeliruan atau ketidak
tepatan, karena sampel tidak akan mencerminkan secara tepat keadaan populasi.
18
Makin tidak sama sampel itu dengan populasinya, maka makin besarlah
kemungkinan kekeliruan dalam generalisasi itu. Karena hal yang demikian itulah
maka teknik penentuan sampel itu menjadi sangat penting peranan nya dalam
penelitian. Berbagai teknik penentuan sampel itu pada hakikatnya adalah cara-
cara untuk memperkecil kekliruan generalisasi dari sampel ke populasi. Hal ini
dapat dicapai kalau diperoleh sampel yang representatif, yaitu sampel yang benar-
adalah penentuan sampel secara rambang (random sampling). Kebaikan teknik ini
tidak hanya terletak pada teori yang mendasarinya, tetapi juga bukti-bukti empiris.
secara rambang itu. Di dalam penentuan sampel secara rambang semua anggota
populasi, secara individual atau secara kolektif, diberi peluang yang sama untuk
menjadi anggota sampel. Alat untuk mengambil sampel mengambil sampel secara
rambang ini yang paling praktis (dan dianghap paling valid juga) ialah dengan
untk bilangan rambang. Jika besarnya populasi terbatas, peluang rambang dapat
3 titik sungai yaitu 1 desa di hilir, 1 desa di tengah dan 1 desa di hulu. Sedangkan
sungai.
19
1916) dan freshwater fishes of western Indonesia and Sulawesi (Kottelat et al,
menghitung panjang total, panjang baku, sisik ikan, kehidupan ikan serta lebar
mulut ikan.
Identifikasi berkaitan erat dengan ciri-ciri taksonomik dan akan menuntun sebuah
Ditinjau dari segi ilmiah, identifikasi sangat penting artinya karena seluruh urutan
pekerjaan selanjutnya tergantung kepada hasil identifikasi yang benar dari suatu
struktur komunitas seperti derajat penting jenis ikan yang tertangkap, dapat
H’ = indeks keanekaragaman
dari hilir sampai ke hulu ini telah d rincikan seperti pada tabel 1.
Waktu (bulan)
No Kegitan
1 2 3 4 5
1 Persiapan
2 Pelaksanaan riset
3 Analisis data
4 Konsultasi + revisi laporan
5 Seminar hasil
21
barat Provinsi Aceh dengan letak geografis 04 o 06’ 36” Lintang Utara dan 95o 52’
43” 96o 16 45” Bujur Timur. Dengan luas wilayah kabupaten Aceh Barat
mencapai 2.927.95 Km2 atau seluas 292.795 Ha, sedangkan panjang garis pantai
DAS 1885Km2 dan panjang sungai utama kurang lebih 184 Km, memiliki
topografi pada bagian hulu DAS yang curam dan pada bagian hilir sungai yang
relatif datar merupakan daerah rendah dan rawan banjir. Pada lokasi penelitian
mengambil tiga titik tempat pengambilan sampel di antaranya desa Meurebo, Alue
Pahlawan serta sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Nagan Raya. Luas
desa Meurebo 2,17 Km2, dimana luas lahan nya mencapai 217 Ha yang terdiri dari
merupakan desa yang definitif dan memiliki 4 dusun yang di pimpin oleh seorang
geuchik. Jarak desa Meurebo menuju ibukota kabupaten mencapai 3 Km. Jumlah
22
penduduk desa Meureubo pada tahun 2010 mencapai 2045 jiwa sedangkan pada
tahun 2011 mencapai 2092 jiwa sehingga terjadi pertambahan penduduk mencapai
2,30%. Pada tahun 2011 kegiatan perikanan memiliki produksi ikan yang berasal
dari kolam/air tawar mencapai 28,08% sedangkan pada perairan umum mencapai
Desa Keude Aron merupakan desa dari kecamatan Kaway XVI, adapun
gambaran umum Desa Keude Aron memiliki batas-batas wilayah sebelah utara
serta sebelah timur berbatasan dengan Sungai Meureubo. Luas desa Keude Aron
3,03 Km2, dimana luas lahan nya mencapai 303 Ha yang terdiri dari 15 Ha sawah,
188 Ha bukan sawah serta 100 Ha non pertanian. Desa Keude Aron merupakan
desa yang definitif dan memiliki 3 dusun yang di pimpin oleh seorang geuchik.
Jarak desa Keude Aron menuju ibukota kabupaten mencapai 12 Km. Jumlah
penduduk desa Keude Aron pada tahun 2010 mencapai 579 jiwa sedangkan pada
tahun 2011 mencapai 592 jiwa sehingga terjadi pertambahan penduduk mencapai
2,25%, sedangkan tinggi rata-rata diatas permukaan laut 18 m (BPS Aceh Barat,
2012).
yang juga merupakan ibukota dari kecamatan, adapun gambaran umum Desa
Kaway XVI, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Panton Reu serta
sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Nagan Raya. Luas desa Pante
23
Ceureumen 10,25 Km2, dimana luas lahan nya mencapai 1025 Ha yang terdiri dari
Ceureumen merupakan desa yang definitif dan memiliki 3 dusun yang di pimpin
oleh seorang geuchik. Jarak desa Pante Ceureumen menuju ibukota kabupaten
mencapai 43 Km. Jumlah penduduk desa Pante Ceureumen pada tahun 2010
mencapai 625 jiwa sedangkan pada tahun 2011 mencapai 640 jiwa sehingga
tahun 2011 kegiatan perikanan memiliki produksi ikan yang berasal dari kolam/air
tawar mencapai 5,37% sedangkan pada perairan umum mencapai 11% (BPS Aceh
Barat, 2012).
serta pembuangann limbah rumah tangga sehingga air sungai terkontaminasi oleh
karenakan tekstur tanah dasar sungai ialah tanah liat, kedalaman sungai Meurebo
mencapai ± 3,5 meter, adapun lebar sungai Meureubo ialah 200 meter.
24
Kondisi perairan sungai di desa Keude Aron dapat dikatakan masih bagus
dikarenakan air di sungai terebut hanya sedikit terkontaminasi oleh limbah rumah
tangga, maka perairan sungai Keude Aron masih dalam kategori baik. Warna air
sungainya lumayan jernih karna tekstur tanah pada bagian dasar sungai ialah
berpasir, kedalam sungai tersebut mencapai ± 3 meter, adapun lebar sungai nya
dikarenkan kurangnya limbah rumah tangga yang masuk ke sungai tersbut, warna
air pada sungai di kategorikan jernih karena tekstur tanah pada bagian dasar
sungai ialah berpasir. Pada saat musim hujan debit air sungai dapat meningkat
sehingga sisi kanan sungai terkikis oleh air sungai tersebut sedangkan pada sisi
sebelah kiri sungai sudah ada ikatan batuan beronjong sehingga menjadi aman.
ikan. Adapun pada penelitian ini menitik beratkan pada nelayan yang menangkap
menggunakan armada tangkap berupa perahu tanpa motor yang alat penggerak
nya berupa dayung yang terbuat dari kayu. Nelayan tersebut menggunakan alat
tangkap berupa pancing ikan dan jala/jaring. Hasil tangkapan rata-rata nelayan
25
Nelayan sungai desa Keude Aron mencari ikan di sungai tersebut dengan
menggunakan armada tangkap berupa perahu tanpa motor yang alat penggerak
nya berupa dayung yang terbuat dari kayu. Nelayan tersebut menggunakan alat
tangkap berupa pancing ikan, jala/jaring dan tembak ikan. Hasil tangkapan rata-
rata nelayan sungai tersebut mencapai 15 Kg per hari, ikan-ikan tersbut langsung
dengan menggunakan armada tangkap berupa perahu tanpa motor yang alat
penggerak nya berupa dayung yang terbuat dari kayu. Nelayan tersebut
menggunakan alat tangkap berupa pancing ikan, jala/jaring serta tembak ikan.
Hasil tangkapan rata-rata nelayan sungai tersebut mencapai 20 Kg per hari, ikan-
5.1 Hasil
Jenis-jenis ikan hasil tangkapan nelayan desa Meurebo dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.
Jenis-jenis ikan hasil tangkapan nelayan desa Keude Aron dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini.
Jenis-jenis ikan hasil tangkapan nelayan desa Pante Ceureumen dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini.
5.2 Pembahasan
a. Ikan Kirong-kirong
insang bergerigi, bagian belakang penutup insang berduri kuat dan lancip. Sisisk
pada garis rusuk 45-49, sisik transversal diatas garis rusuk 7-8 dan 14-15
dibawahnya. Jari-jari keras sirip punggung 12 dan 10 lemah. Sirip dubur berjari-
jari keras 3 dan 8 lemah serta sisik-sisik besar. Termasuk ikan buas, makanannya
ikan-ikan kecil dan invertebrata. Hidup di perairan pantai, air payau, muara-muara
sungai serta bergerombol. Dapat mencapai panjang 30 cm, umumnya 15-20 cm.
Warna Bagian atas hijau pupus sedikit kebiruan, putih perak bagian bawah,
terdapat 4 ban kuning sedikit gelap memanjang badan. Totol-totol gelap pada
sebagian besar sisip punggung dan 5 ban warna hitam (gelap) pada sirip ekor.
punggung, serta ukurannya tubuhnya yang mencapai 20 cm. Jenis ikan ini hidup
beberapa garis bengkok yang dalam dan kepala tumpul. Mempunyai pita gelap
berwarna coklat kemerahan memanjang di atas gurat sisi mulai dari moncong
Ikan petek memiliki mulut yang kecil, miring ke bawah dan jika
mulut dalam keadaan terkatup, tulang rahang bawah miring membentuk sudut
300-450. Kepala seluruhnya tidak bersisik. Panjang tubuh kurangt dari tiga kali
tinggi. Ujung hidung tegak, penampang atas dari hidung hingga cekungan antara
mata melengkung dan terdapat duri dibagian tengkuknya. Sisik dada sangat tipis
Bagian dada ikan petek terdapat sisik berukuran besar yang mudah sekali
lepas. Pipi tidak bersisik, terdapat titik hitam di pangkal ekor, dan jari-jari lemah
sirip dorsal bergaris hitam. Bagian tepi sirip ekor berwarna kehitaman dab hamper
semua sirip lain nya tidak berwarna atau berwarna sedikit kelabu. Ikan ini
memiliki punggung yang sangat melengkung dengan satu buah garis linea literalis
dan posisi mulut yang terminal, ukuran panjang maksimumnya mencapai 25 cm.
Ikan Belitong mudah dikenali dengan kepala cembung besar dan pedunkel
timbul pada kedua bahagian akhit garis garis sisi. Terdapat bahagian bersisik bulat
kecil pada bahagian dada di hadapan sirip perut. Sirip dorsal pertama mempunyai
8 duri dan sirip dorsal kedua 17-20 duri lembut. Sirip dubur mempunyai 3 duri
keperakan dan juga pada dibahagian perut. Berat sekitar 60 kg tetapi biasanya 10-
30kg.
34
Ikan teri atau ikan bilis adalah sekelompok ikan laut kecil anggota
keluarga Engraulidae. Nama ini mencakup berbagai ikan dengan warna tubuh
memiliki panjang maksimum 23 cm, nama ikan teri biasanya diberikan bagi ikan
dengan panjang maksimum 5 cm. Moncongnya tumpul dengan gigi yang kecil
dan tajam pada kedua-dua rahangnya. Mangsa utama ikan teri ialah plankton.
f. Ikan Kerapu
dan merupakan salah satu komoditas perikanan yang mempunyai peluang baik
dipasarkan domestik maupun padar internasional dan selain itu nilai jualnya
cukup tinggi.
Ikan kerapu bentuk tubuhnya agak rendah, moncong panjang memipih dan
menajam, maxillarry lebar diluar mata, gigi pada bagian sisi dentary 3 atau 4
baris, terdapat bintik putih coklat pada kepala, badan dan sirip, bintik hitam pada
sepanjang pantai dangkal, perairan karang Indonesia serta muara sungai. Indian
Threadfish (Alectis indicus) Istilah Indonesia: Kuwe Rambe, Lowang, Jebus Ciri-
nama bluefin treavllyu, termasuk ikan dasar dari golongan predator. Ikan kuwe
paling dibedakan oleh pewarnaan nya, memiliki sirip punggung gelap kedua
dengan ujung putih pada lobus. Anatomi rinci lain yang lebih fitur juga
menetapkan spesies terpisah dari anggota lain dari Caranx. Spesies ini diketahui
Bentuk ikan ketang bunga/kiper mirip dengan ikan discus sehinga ikan
kiper juga dijadikan ikan hias bagi sebagian orang. Ikan ini mempunyai bercak
totol-totol hitam pada tubuhnya dan ketika dewasa bercak totol-totol hitam ini
akan sedikit memudar. Tubuhnya pipih agak berbentuk segiempat. Mata cukup
besar, diameternya sedikit lebih kecil daripada panjang mulut. Ikan kiper secara
fase matang gonad ikan kiper berukuran sekitar 14 cm. Pada bagian sirip dorsal
Ikan garing memiliki duri punggung lunak Keseluruhan total 11; Sirip
dubur lunak 8. Panjang ikan ini bisa mencapai 70 cm. Di Indonesia ikan ini dapat
dijumpai di Jawa, Sumatra dan Kalimantan. Ikan ini tergolong ikan yang dapat
melawan arus menuju ke hulu (Ditjenkan, 1999). Bentuk tubuhnya yang agak
bulat dan memanjang, mencerminkan bahwa ikan ini termasuk perenang cepat.
Kepala sebelah atas agak mendatar, mulut berukuran sedang, garis literal tidak
terputus, bagian punggung berwarna perak kehijauan dan bagian perut putih
keperakan, pada sirip dada dan perut terdapat warna merah, gurat sisi melengkung
agak kebawah dan berakhir pada bagian ekor bawah yang berwarna kemerah-
k. Ikan belanak
gepeng. Sirip punggung terdiri dari satu jari-jari keras dan delapan jari-jari lemah.
Sirip dubur berwarna putih kotor terdiri dari satu jari-jari keras dan sembilan jari-
jari lemah. Bibir bagian atas lebih tebal daripada bagian bawahnya ini berguna
untuk mencari makan di dasar/organisme yang terbenam dalam lumpur. Ciri lain
dari ikan belanak yaitu mempunyai gigi yang amat kecil, tetapi kadang-kadang
l. Ikan nila
Ikan nila merupakan ikan sungai atau danau yang ocok di pelihara di
perairan tawr yang tenang, kolam dapat berkembang pesat pada perairan payau
memang berbeda dengan kelompok tilapros. Secara umum bentuk tubuh ikan nila
panjang dan ramping dengan sisik berukuran besar. Matanya besar menonjol, dan
bagian tepinya berwarna putih, gurat sisi terputus di bagian bawah badan.
37
m. Ikan belut
Belut adalah sekelompok ikan berbentuk mirip ular yang termasuk dalam
suku Synbranchidae. Suku ini terdiri dari empat genera dengan total 20 jenis. Ikan
ini boleh dikatakan tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang juga tereduksi,.
Ciri khas belut yang lain adalah tidak bersisik (atau hanya sedikit), dapat bernapas
dari udara, bukaan insang sempit, tidak memiliki kantung renang dan tulang
rusuk. Belut praktis merupakan hewan air darat. Mata belut kebanyakan tidak
berfungsi baik.
m. Belut sawah sendiri, yang biasa dijumpai di sawah dan dijual untuk dimakan,
n. Ikan lele
Seluruh tubuh ikan lele tidak bersisik, warna dasar hitam, cokelat, dan
kadang agak kehijauan. Tubuh ikan lele dibagi menjadi 3, yaitu kepala, badan,
dan ekor. Ikan lele memiliki kepala yang besar dan keras dengan sepasang bola
mata yang kecil. Ukuran mulut lebar, dilengkapi kumis. Hal inilah yang
menyebabkan lele disebut juga catfish, karena memiliki kumis seperti kucing
o. Ikan gabus
Ikan gabus termasuk ikan darat yang cukup besar, dapat tumbuh hingga
mencapai panjang 1 m. Berkepala besar agak gepeng mirip kepala ular (sehingga
dinamai snakehead), dengan sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh bulat gilig
memanjang, seperti peluru kendali. Sirip punggung memanjang dan sirip ekor
membulat di ujungnya. sirip punggung lebih panjang dari sirip dubur, sirip yang
38
pertama disokong oleh 38-45 jari-jari lunak, sirip yang disebut belakangan
disokong oleh 23-27 jari-jari sirip dada lebar dengan ujung membulat disokong
oleh 15-17 jari-jari lunak. Gurat sisinya ada 52-57 keping, panjang tubuhnya dapat
Sisi atas tubuh dari kepala hingga ke ekor berwarna gelap, hitam
kecoklatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih, mulai dagu ke belakang. Sisi
a. Desa Meureubo
serta pembuangann limbah rumah tangga sehingga air sungai terkontaminasi oleh
karenakan tekstur tanah dasar sungai ialah tanah liat, kedalaman sungai Meurebo
mencapai ± 3,5 meter, adapun lebar sungai Meureubo ialah 200 meter. Adapun
salinitas air sungai desa Mureubo mencapai 22ppt sehingga masih banyak ikan air
laut yang hidup di perairan sungai tersebut, sedangkan pH air sungai tersebut
mencapai 6.
39
berupa perahu tanpa motor yang orang desa sekitar menyebutnya dengan sebutan
jalo. Alat tangkap yang di gunakan oleh nelayan sekitar masih tradisional yaitu
penangkapan ikan di sungai tersebut pada waktu pagi hari, siang hari dan sore hari
dan ada juga yang menangkap ikan pad sore hingga malam hari nya. Sebagian
nelayan sungai di desa Meureubo ada juga yang menggunakan pancing dawai
Kondisi perairan sungai di desa Keude Aron dapat dikatakan masih bagus
dikarenakan air di sungai terebut hanya sedikit terkontaminasi oleh limbah rumah
tangga, maka perairan sungai Keude Aron masih dalam kategori baik. Warna air
sungainya lumayan jernih karna tekstur tanah pada bagian dasar sungai ialah
berpasir, kedalam sungai tersebut mencapai ± 3 meter, adapun lebar sungai nya
adalah 100 meter. Adapun salinitas air sungai desa Keude Aron mencapai 0,5ppt
sehingga ikan yang hidup di sungai tersebut adalah jenis-jenis ikan air tawar saja,
tangkap berupa perahu tanpa motor yang orang desa sekitar menyebutnya dengan
sebutan jalo. Alat tangkap yang di gunakan oleh nelayan sekitar masih tradisional
yaitu berupa pancing, jala/jarring serta tembak ikan. Nelayan desa Keude Aron
malakukan aktivitas penangkapan ikan di sungai tersebut pada waktu pagi hari,
siang hari dan sore hari dan ada juga yang menangkap ikan pad sore hingga
malam hari nya. Nelayan yang menggunakan tembak ikan melakukan aktivitasnya
40
khusus pada malam hari. Sedangkan nelayan yang menggunakan alat tangkap
pancing menambang ikan pada malam hari serta hasilnya di ambil pada pagi hari,
kerling/ikan kering.
dikarenkan kurangnya limbah rumah tangga yang masuk ke sungai tersbut, warna
air pada sungai di kategorikan jernih karena tekstur tanah pada bagian dasar
sungai ialah berpasir. Pada saat musim hujan debit air sungai dapat meningkat
sehingga sisi kanan sungai terkikis oleh air sungai tersebut sedangkan pada sisi
sebelah kiri sungai sudah ada ikatan batuan beronjong sehingga menjadi aman.
lebar sungai mencapai 70 meter. Adapun salinitas air sungai desa Pante
Ceureumen mencapai 0,5ppt sehingga ikan yang hidup di sungai tersebut adalah
jenis-jenis ikan air tawar saja, sedangkan pH air sungai tersebut mencapai 5.
armada tangkap berupa perahu tanpa motor yang orang desa sekitar menyebutnya
dengan sebutan jalo. Alat tangkap yang di gunakan oleh nelayan sekitar masih
tersebut pada waktu pagi hari, siang hari dan sore hari dan ada juga yang
menangkap ikan pad sore hingga malam hari nya. Nelayan yang menggunakan
tembak ikan melakukan aktivitasnya khusus pada malam hari. Nelayan yang
41
air irigasi.
Tabel 5. Nilai indeks Keanekaragaman Jenis Ikan (H’) yang tertangkap selama
penelitian di tiga Stasiun di Sungai Meureubo berdasarkan Indeks
Shannon
Nilai Indeks Keanekaragaman (H’)
ST I ST II ST III
Desa Meureubo Desa Keude Aron Desa Pante Ceureumen
Keaneka
ragaman jenis 0,78 0,53 0,66
ikan
tersebut di atas, bahwa kisaran nilai Indeks Keanekaragaman yaitu 0,53 –0,78
dimana Indek tertinggi ditemui pada Stasiun I Desa Meureubo, sedangkan nilai
indek terendah terdapat pada Stasiun II Desa Keude Aron sebesar 0,53. Lebih
tingginya nilai indek keanekaragaman pada Stasiun I karena lokasi ini masih
terpengaruh oleh aliran laut sehingga ikan air laut masih banyak di jumpai pada
hanya menitik beratkan pada salah satu spesies saja. Pada Stasiun III Desa Pante
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat 15 jenis ikan yang hidup di
mewawancara nelayan sungai yang berlokasi di 3 desa yaitu desa Meureubo, desa
yang berbeda-beda, dimana di nilai tersebut meliputi desa Meureubo 0,78; desa
Keude Aron 0,53; serta desa Pante Ceureumen 0,66. Dengan adanya nilai indeks
tersebut mengindikasikan bahwa lebih banyak jenis ikan yang hidup di perairan
sungai desa Meureubo dikarenakan sungai tersebut masih dekat dengan laut,
6.1 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, R., D.S. Sjafei, M.F. Rahardjo, dan Sulistiono. 1992. Iktiologi. Suatu
Pedoman Kerja Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu
Hayat. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Djoko Suseno, 2000. Dalam Darmadi Blog 2009. Laporan Praktikum Fisiologi
Ikan. Jakarta
Effendie, M.I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri, Bogor.
Fujaya, 1999. Fisiologi Ikan. Dalam Darmadi Blog 2009. Laporan Praktikum
Fisiologiu Ikan. Jakarta
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid 1 dan 2. Bina
Cipta, Jakarta.
Stickney, 1979. Dalam Darmadi Blog 2009. Laporan Praktikum Fisiologiu Ikan.
Jakarta
Umi dkk, 2008. Jurnal Penelitian Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Brawijaya. Volume II. Nomor 1. Bulan Juni 2008: 7-12.
www.fishbase.org
45
LAMPIRAN
Pendahuluan
Kabupaten Aceh Barat memiliki banyak sungai yang didalam nya banyak
terdapat hasil perikanan yang salah satu nya jenis ikan-ikan yang memiliki nilai
ekonomis. Salah satu sungai yang ada di Kabupaten Aceh Barat adalah Sungai
Meurebo yang panjang sungainya mulai dari Kec. Johan Pahlawan sampai Kec.
Pante Ceuremen. Sungai Meurebo ini banyak mengahasilkan jenis-jenis ikan air
tawar sehingga hasil tangkapan dapat di jual di pasaran domestik.
Dalam pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbaharui nelayan-
nelayan sungai yang menagkap ikan di sungai Meurebo ini perlu dilakukan suatu
kajian ilmu pengetahuan mengenai jenis-jenis ikan yang tertankap. Maka perlu
dilakukan sebuah penelitian ”Identifikasi Jenis Ikan Hasil Tangkapan Nelayan
di Sungai Meurebo Kabupaten Aceh Barat”. Dalam penentuan pemanfaatan
yang ada saat ini perlu masukan dari berbagai responden (nelayan) yang
berkepentingan atau yang mengetahui jenis-jenis ikan apa saja yang ada di sungai
tersebut yang akan di identifikasi sehingga dengan mengisi kuisioner ini akan
memberikan masukan yang sangat berarti untuk menentukan jenis-jenis ikan apa
saja yang tertangkap dan di identifikasi. Sehingga masukan dari Bapak/Ibu sangat
kami harapkan.
47
No Variabel Ket
1 Data Kuantitatif
a. Jenis ikan yang tertangkap
b. Jumlah ikan yang tertangkap
c. Alat tangkap
d. Armada tangkap
2 Data Kualitatif
a. Kondisi sungai
b. Kedalaman
c. Dasar sungai tempat menangkap
d. Lebar sungai
48
Desa Meureubo