Anda di halaman 1dari 7

Makalah Seminar Kerja Praktek

VHF BASE STATION SR2000 UNTUK TELEKOMUNIKASI KERETA API


DI PT. KAI DAOP IV SEMARANG
Ariyono Rohmadi (L2F 007 020)
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

ABSTRAK
Seiring dengan berubahnya waktu, manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang senantiasa akan menuntut
untuk terpenuhi. Dahulu kebutuhan dasar bagi manusia adalah berupa sandang, pangan dan papan. Namun saat ini
kebutuhan dasar tersebut telah meluas seiring dengan kehidupan manusia yang semakin dinamis. Tidak hanya berupa
sandang, pangan dan papan saja tetapi juga kebutuhan akan komunikasi dan transportasi pun saat ini telah menjadi
kebutuhan dasar bagi umat manusia.
Salah satu kebutuhan yang mendesak bagi umat manusia saat ini adalah adanya sarana transportasi yang
aman, nyaman dan bebas dari macet. Sejak didirikan dengan nama Djawatan Kereta Api Republik Indonesia pada
tahun 1945 hingga saat ini berganti nama menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero), PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) senantiasa berkomitmen untuk selalu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam penyediaan sarana
transportasi. Untuk mendukung kelancaran perjalanan kereta api dibutuhkan sistem telekomunikasi yang andal. Untuk
untuk menunjang hal tersebut maka PT Kereta Api Indonesia (Persero) menggunakan VHF Base Station SR2000 untuk
melakukan pemantauan terhadap perjalanan kereta api agar senantiasa aman, lancar dan terkendali.
Kata Kunci : Telekomunikasi, VHF Base Station SR2000, Kereta api.

1. PENDAHULUAN perjalanan kereta api dibutuhkan sistem


1.1 Latar Belakang telekomunikasi yang andal antara Pusat
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Kendali (PK) perkeretaapian dan lokomotif.
yang terjadi di era sekarang ini merupakan bukti Untuk menunjang hal tersebut maka PT. KAI
nyata bahwa manusia selalu berjuang untuk mencari menggunakan VHF BASE STATION SR2000
solusi praktis dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk melakukan pemantauan atau komunikasi
hidupnya yang semakin kompleks. Perkembangan terhadap perjalanan kereta api agar senantiasa
dunia yang mampu memenuhi hal tersebut kini telah aman, lancar dan terkendali.
menjadi sebuah tuntutan bagi kalangan intelektual,
khususnya elemen pendidikan tinggi untuk senantiasa 1.2 Tujuan
berusaha melahirkan sumber daya manusia yang Tujuan dari Kerja Praktek di PT. KAI
berkualitas, kompetitif, dan profesional. DAOP IV Semarang adalah :
Melihat semakin berkembangnya ilmu a. Mengetahui tentang perangkat-
pengetahuan dan teknologi saat ini, tuntutan terhadap perangkat yang digunakan pada sistem
metode pengajaran, pendidikan, dan materinya juga telekomunikasi radio kereta api.
harus ditingkatkan. Untuk itu, Universitas b. Mengetahui prinsip kerja VHF Base
Diponegoro Semarang sebagai lembaga akademis Station SR2000.
yang berorientasi pada riset dan teknologi,
menetapkan kurikulum yang mampu mengakomodasi 1.3 Pembatasan Masalah
perkembangan yang ada. Bidang teknik elektro Dalam melakukan penyusunan makalah
merupakan salah satu bidang yang terus mengalami kerja praktek ini, agar pembahasan menjadi
perkembangan yang begitu pesat. Jurusan Teknik terarah, penulis akan membatasi kajian
Elektro Universitas Diponegoro, yang merupakan mengenai masalah yang dibahas. Adapun
pendidik ahli di bidang teknik elektro, dalam hal ini pembahasan yang penulis angkat adalah :
selalu berusaha menciptakan kompetensi lulusan a. Sistem telekomunikasi radio VHF
yang diharapkan dapat menghadapi persaingan global Base Station SR2000.
yang dapat bermanfaat bagi kepentingan umat b. Bagian hardware VHF Base Station
manusia. SR2000 secara umum.
Salah satu kebutuhan yang mendesak saat ini
adalah adanya sarana transportasi yang aman,
nyaman dan bebas dari macet. Sejak didirikan tahun
dengan nama Djawatan Kereta Api Republik
Indonesia pada tahun 1945 hingga saat ini berganti
nama menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero),
PT. KAI senantiasa berkomitmen untuk selalu
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam penyediaan
sarana transportasi. Untuk mendukung kelancaran
2. SISTEM TELEKOMUNIKASI DI PT Tabel 1.Train dispatch Section
KERETA API INDONESIA (PERSERO)

2.1 Gambaran Umum


Sistem telekomunikasi di PT Kereta Api
Indonesia meliputi :
a. Digital Communication
Merupakan backbone telekomunication
system untuk mengawasi perjalanan
kereta api yang terdiri dari microwave,
line communicaton, carries telephony,
dan data traffic. Jaringan microwave
terdirir dari dua jalur untuk transmisi 34
Mbit/s dan 75 jalur untuk transmisi 8+8
Mbit/s. Kapasitas bearer-nya adalah :
 34 Mbps (dua jalur) yang digunakan
antara Manggarai – Karawang.
 8+8 Mbps (75 jalur).
b. Train Dispatching System
Merupakan sistem komunikasi suara dan
persinyalan antara Train Dispatch
Centre dengan waystation dan

B
2B
R50 Serang

3 13
locomotive untuk mengontrol lalu lintas R49 Rangkasbitung

S Tanger
B Tanaha
1
25
ang
bang 3

SC
R48 Parungpanjang
kereta api. Dengan komunikasi semi

2
C G Pasarmin
1 De
Ga R1

pok

A
3
23 1 2 71 A
S G Tunnel
3

C
mbiJakarta

G Bogor
2
R1A Manggarai
r

24
duplex panggilan dan laporan dari setiap

S
A
1 A
ggu RU11 A
R2 Bekasi

2 2A
RU2
Plered
R3 Krawang

E
R24 Sasaksaat
waystation akan diterima oleh train

S
1 2 G
R25 Padalarang
R4 Cikampek
BPLR25A Cimahi

A
3A
S
2
S

G
C3
-ST
R26 Bandung
22

2
dispatch centre (TDC) . Dari train R5 Pegadenbaru

1
R27 Nagreg
R28 Cipeundeuy

D
3
R5A Cilegeh

S
2
D
dispatch centre inilah lalu lintas kereta

2
R29 Tasikmalaya

S
8 D 18

G
3
R6 Jatibarang

F
1
api bisa dikontrol. Setiap kereta api yang R30 Banjar

1 Tun U 3 R56 Purwokerto

17B3 C1R52
S 33 2 A
R7 Cirebon
R8 Cileduk

S nel C2 R57Brodjul
9

D
SC2R54 Singkup
B1R53 Prupuk
datang kepada stasiun tertentu, jam

S D
R31 Jeruklegi

R55 Sindang
R31A Cilacap
F C1
2

R9 Tegal

Songgom
R32 Kroya

kedatangan dan kondisinya akan R10 Pemalang

3
10
S G1RU 3 S
G2

R33 Ijo

dilaporkan oleh stasiun tersebut melalui


Tunnel

R11 Pekalongan
S A
4 2
R34 Kutowinangun
G3

R12 Plabuhan
11B3 3

R35 Bukitjeruk
pesawat waystation kepada train R13 Kaliwungu
A 3
1

R37 Yogyakarta
D

R14 Semarang
dispatch centre, sehingga adanya R37A Prambanan
F
12D

R15
S 1 D A

R38 Klaten
2

D F

Tegowanu
3DR47

R 39 Solobalapan R16
2

R40 Sragen Gambringan


F
1

kecelakaan maupun keterlambatan R41 Walikukun


Sumberlawang

R17 Sulur
3 2

R41A Paron
F
2

R42 Madiun R18 Randublatung


S

kereta api bisa diketahui oleh train


5 3

R43 Saradan R19 Cepu


A

F
1 14
C1

RU7
C3

Tulungagung
RU6 Kediri
dispatch centre. RU8 R44 Kertosono R20
C2 3 1 3 2

A
3

Blitar Bojonegor
C2
D D DD

RU9 Kesamben o

c. Utility Radio System


B S
1
S1 C116

RU10 R21 Babat


5

Karangkates
6 G2 S G1

RU11
19

R45 Mojokerto
S

Ngebruk R22 Lamongan

d. PABX Network R60 Malang


D
3

D
2

R23
3

R59 Lawang R46


D
1

Sidoarjo
R58 Surabaya
Bangil
A
1

R61 Grati
R64 Klakah R62 Probolinggo

2.2 Train Dispatch Section u


20
S
A
2
A
3

Jaringan PT Kereta Api Indonesia di Pulau R66 Jember


C1 C2

Jawa terbagi menjadi 25 section untuk keperluan RU12


21
C3 C3
S

Tunnel

R69

train dispatching system. Tiap section memiliki Banyuwangibar


u

Train Dispatch Control Centre (TDCC) yang


mengatur perjalanan kereta api yang berada di Gambar 1 Section Map
section tersebut. Adapun pembagian section tersebut
terdapat dalam tabel 1 dan gambar 2 berikut: 2.3 Train Dispatch System Radio Network
System TDSRN menyediakan
komunikasi suara dan persinyalan antar 25
train dispatch section (TDS) dan lebih dari 402
pesawat Waystation serta 170 lokomotif.
Lokasi 25 TDS tersebar di 9 Daerah Operasi
PT Kereta Api Indonesia.
Train Dispatch System Radio Network Base Station SR2000 merupakan salah
(TDSRN) terdiri atas sejumlah omnibus yang satu base station yang digunakan dalam
terkoneksi pada VHF radio basestation yang telekomunikasi radio di PT Kereta Api
beroperasi pada 170 MHz band pada komunikasi Indonesia DAOP IV Semarang. Base Station
semi duplex. Semi duplex antara TD dan lokomotif SR2000 ini telah didesain dengan sedemikian
atau Waystation. Koneksi antar basestation rupa sehingga pengguna mudah untuk
dipengaruhi oleh kanal jaringan microwave. Adapun melakukan maintenance. Semua unit adalah
basestation berfungsi sebagai repeater talk through modul-modul yang terdapat dalam konstruksi
full duplex dan jangkauannya mencakupi seluruh 6RU. Base Station SR2000 terdiri dari empat
bagian section melalui koneksi omnibus menuju modul yang tersusun dalam rak-rak , yaitu:
basestation lain. transmiter, receiver, RF combining dan
Adapun komunikasi antar waystation, antar Control/Monitoring. Semua peralatan disusun
lokomotif maupun antara waystation dengan dalam rak 6RU yang berukuran 19 Inchi.
lokomotif dapat dilakukan dengan sistem simplex. Didalam 6RU ini terdapat eksternal connector,
Akan tetapi, komunikasi ini hanya dapat berlangsung power socket, 25 Way D Connector dan RF
setelah mendapat persetujuan dari Train Dispatch ‘N’ connector yang merupakan interkoneksi
Centre. Adapun diagram blok networknya modul. Berikut ini adalah diagram blok VHF
diperlihatkan pada gambar 3 berikut: Base Station SR2000 yang disajikan dalam
gambar 4.

Gambar 2 Network Block Diagram

3. VHF BASE STATION SR2000

3.1 Tinjauan Umum


Pesawat radio berfungsi untuk mengirimkan Gambar 3 Diagram Blok VHF Base Station
pembicaraan atau salah satu berita dari jarak jauh SR2000
melelui media udara. Radio pada PT. Kereta Api
Indonesia digunakan sebagai salah satu sarana 3.2 Komponen-komponen VHF Base
komunikasi antar stasiun , antar kantor dan juga Station SR2000
untuk fasilitas telepon lokal PT. KAI sehingga biaya Komponen-komponen yang terdapat
operasional untuk komunikasi dapat lebih ditekan. dalam VHF Base Station SR2000 adalah
Karena dalam pelaksanaan pekerjaan setiap hari sebagai berikut :
komunikasi sangatlah penting dari pengaturan jalur 1. Modul Transmiter
kereta api sampai dengan pengaturan tiket kereta api , 2. Modul Receiver
semuanya menggunakan alat komunikasi radio. 3. Modul DPX-NUD
Perangkat radio yang digunakan pada PT. KAI 4. Control and Line Interface (CLI)
DAOP 4 Semarang adalah sebagai berikut : Masing-masing bagian akan diuraikan
1. Sistem Radio Digital lebih rinci pada sub bab berikutnya.
2. Sistem Radio Analog
Radio dalam PT. KAI juga dimanfaatkan untuk : 3.3 Modul Transmiter
1. FAX
2. TOKA (Telepon Otomatis Kereta Api) Modul ini adalah transmitter FM yang
3. WS (Way Station) terdiri dari rangkaian-rangkaian pengubah VF (
4. Radio Locomotive 20 Hz-4000 Hz ) menjadi RF dengan daya 50
watts . Berikut ini diagram blok modul transmitter menjumlahkan stage comparator .Hal
yang disajikan dalam gambar 5. ini bertujuan membangkitkan sinyal
kontrol untuk Power Amplifier
Electronic Attenuator. Penambahan dua
Operational Amplifier menghasilkan
output DC terfilter untuk forward dan
reverse power analog. Hal ini digunakan
dalam modul CLI untuk membunyikan
alarm.

3.4 Modul Receiver


Modul Receiver adalah receiver FM
yang didalamnya terdapat rangkaian-rangkaian
yang berfungsi untuk mengkonversikan sinyal
frekuensi RF termodulasi menjadi VF sebesar -
6dBm/600 ohms. Berikut ini adalah diagram
blok modul receiver yang disajikan dalam
Gambar 4 Diagram Blok Modul Transmiter gambar 6.
Didalam modul transmiter tersebut terdapat
beberapa komponen, yaitu :
1. Audio Processor Board
Audio Processor Board merupakan komponen
yang menerima data ,yaitu : frekuensi FSK
atau CTCSS dari 20 Hz-4000 Hz serta VF dari
300 Hz-3400 Hz. Komponen ini juga berfungsi
untuk menguatkan kedua input secara terpisah
melalui rangkaian automatic gain control
compressor sebelum kedua input disatukan
kembali serta diproses lebih lanjut oleh VCO.
2. VCO Synthesizer
VCO Synthesizer merupakan komponen yang
berfungsi untuk menstabilkan frekuensi output
yang selanjutnya sebagai input untuk Power
Amplifier. Gambar 5 Diagram Blok Modul Receiver
3. Power Amplifier
Power Amplifier merupakan komponen yang Didalam modul receiver terdapat
terdiri dari tiga level RF gain dan dua level komponen-komponen sebagai berikut :
input attenuator (dikendalikan secara 1. RF Amplifier , Filter dan Mixer
elektronik). Dua output tersedia untuk Power Sinyal RF yang baru masuk ke dalam
Control Board . Arus analog dari Power komponen ini akan langsung
Amplifier dikombinasikan dengan output dari dikopling melalui filter heliks low
transistor. Attenuator yang dikontrol dengan loss 2 tingkat dengan insertion loss
Power Control Board dapat memvariasikan kurang dari 1 dB. Kemudian hasilnya
daya output dari +19 dBm sampai +48 dBm diproses lebih lanjut melalui Pre-
secara kontinyu. amplifier berderau rendah. Pada
4. Filter Board proses ini input akan dikopling tiga
Filter Board merupakan komponen yang
bagian melalui filter heliks sama
menggunakan LPF yang bekerja bersama
dengan directional coupler. Directional seperti proses pertama. Kedua filter
coupler menghasilkan dua output yang meminimalkan sinyal yang tidak
bernama Forward power analog dan Reverse diinginkan dan insertion loss
power analog. Tegangan analog ini disalurkan sepanjang bandwidth yang dipakai.
ke Power Control Board dan modul Control Mixer ganda yang seimbang dan
Line Interface (CLI). mempunyai range dinamis yang
5. Power Tx Control tinggi menghasilkan output IF 21,4
Tx Power Control juga berfungsi untuk MHz.
menjumlahkan output setelah dikuatkan dan
2. IF Discriminator Board Control and Line Interface (CLI-9)
IF Discriminator Board menerima input dari adalah modul yang dirancang sebagai multi-
RF Amplifier/Mixer Board (21,4 MHz) dan purpose intelligent interface module. Modul
menguatkan sinyal yang diterima sebelum ini menyediakan koneksi 6 wire basis ke
diproses lebih lanjut oleh filter kristal 10 standard channel modem atau radio link.
kutub. Filter kristal 10 kutub ini menghasilkan Modul ini bekerja bersama interface yang
ripple passband yang rendah. Kemudian diperlukan bagi modul transmitter dan modul
output dari filter kristal ini dikuatkan lagi lalu receiver. Penambahan RU4 atau tone
menjadi input bagi Combination 2nd Mixer signalling module akan mengkoneksikan ke 2-
dan 455 MHz Amplifier Discriminator wire remote land line.
Integrated Circuit. Murata 455 Mhz Ceramic Software dalam CLI-9 digunakan untuk
Filter digunakan untuk proses filtering non predictive decoding dari frekuensi
tambahan pada 455 MHz. Baik output proses standard CTCSS dan membangkitkan semua
de-emphasised maupun unde-emphasised frekuensi yang diperlukan. Software ini juga
dihasilkan dari komponen ini dan selanjutnya menyediakan fasilitas untuk automatic race
akan menjadi input pada Rx Audio Processor voting, automatic test atau changeover, real
Board. time logging dari penggunaan channel dan
3. Audio Board Processor banyak lagi fitur lainnya.
Audio Board Processor menerima output dari Untuk spesial antar muka, sebuah
proses de-emphasised IFA IF/Discriminator daughter board ditambahkan ke modul CLI-9.
Board dan unde-emphasised VF IFA. Proses Daughter board ini menggabungkan “top slot”
de-emphasised VF terbagi menjadi dua, yaitu : modem, VF filtering/splitting dan kombinasi
flat data channel 20 Hz -4000 Hz dan band yang diperlukan untuk mengkoneksikan
limited “voice” channel. Flat data channel modem ke line. Daughter board juga terdapat
dikontrol oleh mute circuit. Bandwidth tersebut input relay dan rangkaian output. CLI-9
dapat disesuaikan dengan aplikasi data dan menyediakan monitor untuk fungsi yang
suara. Dengan pilihan link, dimungkinkan bersifat teknis,yaitu : proses full monitoring
dihasilkan proses unde-emphasised VF Base Station oleh teknisi.
menjadi data VF Processor.
4. Local Oscillator System 3.7 Race Voting Logic
VCO/Synthesizer menghasilkan frekuensi yang Base Station SR2000 dilengkapi dengan
stabil (fc +/- 21,4 Mhz) dari local oscillator race voting yang kemungkinan penomoran dari
yang bersifat high spectral purity. Frekuensi base station dilakukan bersama dengan
referensi synthesizer dipilih dari channel channel omnibus. Semua receiver base station
spacing yang dibutuhkan, yaitu : 12,5 ;25 atau dalam satu saluran mempunyai frekuensi RF
30 kHz. Program disusun sedemikian rupa yang sama dan ketika pengiriman bergerak
sehingga 25 kHz atau 30 kHz (Rx) dan 10 kHz lebih dari satu, base station yang menerima
(Tx) channel spacing tersedia pada proses sinyal ini. Untuk menentukan bahwa hanya ada
pemilihan di PCB links dari Synthesizer Board. satu base station yang sesuai dengan audio
Synthesizer menghasilkan sinyal cuplik RF receiver dalam saluran, maka base station akan
dari VCO/PRA. Sinyal dibagi oleh Prescaler melakukan prosedur race voting yang
dan dibandingkan dengan frekuensi referensi. menentukan bahwa base station akan
Frekuensi referensi dihasilkan oleh synthesizer menerima sinyal yang terbaik dan kemudian
pada kristal oscillator. Cuplikan dari frekuensi menghubungkan audio penerimaan itu ke
referensi ini diumpankan ke Transmitter saluran.
Synthesizer sebagai frekuensi referensi
Transmitter Synthesizer itu sendiri. 3.8 Automatic Sistem Test (AST)
Bila supervisory system control output
3.5 Modul DPX-NUD telah diterima, AST Mode akan terjadi. Bila
Modul DPX-NUD merupakan modul yang base dalam keadaan ENABLE maka pengirim
berfungsi untuk pemilihan frekuensi Rx dan Tx akan mengirimkan nada/frekuensi dan nada
dengan DIP switch. Modul DPX-NUD juga berfungsi sub-audible CTCSS, jika nada tersebut terpilih.
untuk routing jalur RF Tx dan Rx dari diplexer ke Pengguna radio bergerak akan mengenali
modul Tx dan Rx. transmisi seperti nada ini. Pada waktu yang
bersamaan transmitter akan ON, Turn a Round
3.6 Control and Line Interface (CLI) Mixer (TRM) akan aktif dan memodulasi
frekuensi sebesar 1 kHz.
4. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa BIODATA
kesimpulan sebagai berikut : Ariyono Rohmadi
(L2F007020). Lahir di
1. Peralatan VHF Base Station SR2000 Klaten, 07 Februari 1987.
menyediakan sistem komunikasi semi dupleks Penulis telah menempuh
antara train dispatch console atau Pusat Kendali pendidikan di SDN VI
(PK) perjalanan kereta api dengan lokomotif Delanggu SMPN 1
maupun waystation. Delanggu, SMAN 1 Klaten,
2. Peralatan VHF Base Station SR2000 secara dan sekarang tercatat
umum dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu: sebagai Mahasiswa Teknik
transmitter module, receiver module, RF Elektro UNDIP, Angkatan 2007, Konsentrasi
combining (diplexer) dan control/monitoring. Elektronika dan Telekomunikasi..
3. Pada VHF Base Station SR2000 terdapat
beberapa fitur, yaitu: race voting, automatic
system test dan alarm monitoring. Menyetujui
Dosen Pembimbing
DAFTAR PUSTAKA
[1] ---, Sistem Manual, Perumka. 1989. Perumka
Telecommunications System Manual Volume
1. LSE Technology Pty.Limted.
[2] ---, Train Dispatch System, Perumka. 1898.
Miscellaneous Equipment Manual. Ajub Ajulian Zahra M, S.T., M.T.
VARIOUS. NIP. 1971191998022001
[3] ---, VHF BASE STATION Equipment,
Perumka. 1898. VHF Base Station SR2000
Technical Manual. Radiolab.
[4] ---, Java Telecommunication Network,
Perumka. 1989. Telecommunication System
Manual Volume 2. LSE Technology Pty.
Limited.
[5] ---, Java Telecommunication Network,
Perumka. 1989. Microwave Digital Radio
Relay Equipment. LSE Technology Pty.
Limited.
[6] ---, Java Telecommunication Network,
Perumka. 1989. NA 100 Series Radio
Equipment. LSE Technology Pty. Limited.
[7] ---, Java Telecommunication Network,
Perumka. 1989. PCM Multiplex Equipment.
LSE Technology Pty. Limited.
[8] ---, Buku Manual Perangkat VFT Sistem
WT-1000D, 1989. LEN.
[9] ---, STE-Buku-M-01. 2011. PT Kereta Api
Indonesia (Persero).
[10] ---,www.kereta-api.co.id Juni 2011.

Anda mungkin juga menyukai