Anda di halaman 1dari 11

Makalah

Analisis Hikayat Dua Abu


(Guru pembimbing: Siri Ayu Saragih S.Pd)

Disusun oleh :
kelompok IV

 REZA YUDHA SAPUTRA

 YUYUN TH NINGRAT

 RUTH FEBRIANY SIAGIAN

 ELSA WITA SINAGA

 RYANTO ARYO SIREGAR

 ZULFI HAFIZ ANDIRATAMA

SMA NEGERI 1 BANDAR


T.A 2022/2023

Kata pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha esa telah terciptanya makalah
dengan tujuan menuntaskan tugas bahasa Indonesia. Dalam makalah ini kami membahas
tentang hikayat yang berjudul "Dua Abu". Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai hikayat. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam hikayat ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik , saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat , mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana dapat dipahami bagi siapapun yg membaca nya.


Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan masa depan.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang..................................................................1

Rumusan masalah................................................... ...................1

BAB II Isi Analisis........................................................


Karakteristik................................................................

Nilai - nilai Hikayat......................................................

Karakteristik kebahasaan..........................................

BAB III
kesimpulan dan saran ......................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................

ii

Bab I
Pendahuluan
A.Latar Belakang
Berkembangnya teknologi dan juga sastra-sastra lainnya yang semakin modern.
Sehingga karya sastra Melayu klasik seperti hikayat sudah kurang diminati oleh pelajar,
karya sastra Melayu klasik sendiri termasuk kesastraan rakyat. Hikayat Dua Abu
merupakan hasil saduran cerita tradisi lisan Betawi Sohibul Hikayat. .Buku ini berkisah
mengenai seorang raja dan kerajaannya, istri, dan anak gadisnya yang cantik. Kisah
berlanjut bahwa sang raja memiliki persoalan dan membuat suatu sayembara bagi
seluruh rakyatnya tanpa pengecualian untuk memecahkan persoalan tersebut.
Selanjutnya, cerita beralih pada kemunculan seorang pemuda?sang pahlawan dari
kalangan rakyat biasa dalam acara sayembara istana. Cerita berlanjut pada keberhasilan
si pemuda menjawab tantangan yang diajukan Baginda Raja. Cerita diakhiri dengan
pernikahan pemuda dengan putri Baginda Raja yang cantik jelita. Demikian juga dengan
cerita Hikayat Dua Abu ini. Tema cerita tidak lepas dari dunia istana dan
permasalahannya.Cerita berlanjut pada keberhasilan si pemuda menjawab tantangan
yang diajukan Baginda Raja. Cerita diakhiri dengan pernikahan pemuda dengan putri
Baginda Raja yang cantik jelita. Demikian juga dengan cerita Hikayat Dua Abu ini. Tema
cerita tidak lepas dari dunia istana dan permasalahannya.

Banyak nilai kehidupan atau pesan moral yang terkandung didalam karya sastra Melayu
klasik. Nilai-nilai tersebut tidak selalu mudah ditemukan karena tidak dikemukakan
ditemukan ditemukan karena tidak dikemukakan secara eksplisit atau terlihat dalam
deretan kata/kalimat. Oleh karena itu , dibutuhkan pemahaman yang sangat tinggi agar
dapat menemukan dan menganalisir nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra
Melayu klasik. Namun karena banyaknya nilai kehidupan didalamnya tidak salah apabila
kita memperbanyak frekuensi membaca sastra-sastra Melayu klasik terutama hikayat
untuk dapat mengambil pelajaran dari cerita-cerita yang disampaikan melalui hikayat.

B.Rumusan masalah
1. Bagaimana karakteristik hikayat Dua Abu?

2. Bagaimana nilai-nilai yang terdapat pada hikayat Dua Abu?

3. Bagaimana penggunaan kongjungsi, gaya bahasa dan kata-kata arkais dalam hikayat
Dua Abu?

Bab II
ISI ANALISIS
Dua Abu
Kerajaan Gandalika merupakan sebuah negeri yang teramat indah memesona. Negeri subur
makmur, masyarakatnya hidup dengan aman dan tenteram. Kerajaan ini diperintah oleh
seorang raja yang bernama Raja Baharuddin. Beliau mempunyai istri yang cantik jelita,
Permaisuri Salikah. Raja Baharuddin adalah seorang raja gagah perkasa. Sahabat maupun
musuh-musuh kerajaan sangat menghormatinya. Ayunan pedangnya membuat hati mereka
bergetar hebat. Mata Raja Baharuddin seperti elang yang menjaga sarang anak-anaknya dari
gangguan musuh. Kakinya bagaikan kijang emas yang menjadi incaran pemburu, kuat, cepat,
lincah, dan bergelora seperti aliran air dari hutan menuju muaranya.

Salah satu kekurangannya adalah belum mempunyai keturunan, permaisurinya belum


melahirkan putra. Telah lama Permaisuri Salikah menikah dengan Raja Baharuddin, tetapi
mereka masih belum mempunyai keturunan. Permaisuri menjadi bersedih hati.

Pada suatu malam Raja Baharuddin terbangun. Setelah selesai salat tahajud beliau berdoa
agar diberi putra. Ia duduk bersujud menahan air mata, mencoba mengingat dosa apa yang
pernah diperbuatnya sehingga Allah menghukumnya. Apapun risiko akan diterimanya agar
memiliki putra. Dalam doanya, “Wahai Zat Yang Mahaadil, hamba bersujud dalam air mata
memohon belas kasih- Mu.

Malangnya nasib hamba-Mu ini apabila tidak mempunyai keturunan sama sekali. Apakah
kekurangan hamba-Mu ini sehingga Gandalika terancam tidak mempunyai seorang pewaris?
Hamba mohon, sudilah kiranya Engkau memberi putra agar hamba dapat mewariskan kerajaan
ini kepadanya.” Tiba-tiba dari semua arah tempat ia berdoa terdengar satu suara menggelegar,
“Aku akan memberimu keturunan. Pergilah kau ke suatu desa di pinggir hutan dan bagikan
kepada warganya sedekah berupa apa saja. Salah satu dari mereka akan mendoakanmu dan
Aku akan mengabulkan doanya.

A.karakteristik Hikayat
1.kemustahilan
Kemustahilan Kutipan Teks

Tiba-tiba terdengar suara menggelegar dari Apakah kekurangan hamba-Mu ini sehingga
semua arah. Gandalika terancam tidak mempunyai
seorang pewaris? Hamba mohon, sudilah
kiranya Engkau memberi putra agar hamba
dapat mewariskan kerajaan ini kepadanya.”
Tiba-tiba dari semua arah tempat ia berdoa
terdengar satu suara menggelegar, “Aku akan
memberimu keturunan.

2.Anonim
Anonim berarti tidak diketahui secara jelas nama pencerita atau pengarang. Hikayat
Dua Abu tidak memenuhi ciri anonim karena pada hikayat ini diketahui nama pencerita atau
pengarangnya yaitu Abdul Rohim.

3.Istana sentris
Hikayat seringkali bertema dan belajar kerjaan. Dalam hikayat Dua Abu , hal tersebut dapat
dibuktikan dengan tokoh yang diceritakan adalah raja dan istrinya, yaitu Raja Baharuddin dan
istrinya Permaisuri Salikah . Selain itu , latar tempat dalam cerita tersebut adalah negeri yang
dipimpin oleh raja serta istana dalam suatu kerajaan.

4. Alur
Dalam cerita hikayat Dua Abu menggunakan alur maju karena cerita tersebut menceritakan
dari awal sampai akhir.

B.Nilai-nilai Hikayat
Konsep Nilai Kutipan Teks
Nilai
Agama Memohon kepada Tuhan dengan berdoa agar Pada suatu malam Raja Baharuddin terbangun.
mempunyai keturunan . Setelah selesai salat tahajud beliau berdoa agar
diberi putra. Ia duduk bersujud menahan air
mata, mencoba mengingat dosa apa yang
pernah diperbuatnya sehingga Allah
menghukumnya. Apapun risiko akan
diterimanya agar memiliki putra. Dalam doanya,
“Wahai Zat Yang Mahaadil, hamba bersujud
dalam air mata memohon belas kasih- Mu.
Malangnya nasib hamba-Mu ini apabila tidak
mempunyai keturunan sama sekali. Apakah
kekurangan hamba-Mu ini sehingga Gandalika
terancam tidak mempunyai seorang pewaris?
Hamba mohon, sudilah kiranya Engkau
memberi putra agar hamba dapat mewariskan
kerajaan ini kepadanya.

sosial Mampu memimpin kerajaan yang aman dan Negeri subur makmur, masyarakatnya hidup
tentram sehingga ia banyak disegani rakyatnya. dengan aman dan tenteram. Kerajaan ini
diperintah oleh seorang raja yang bernama Raja
Baharuddin. Beliau mempunyai istri yang cantik
jelita, Permaisuri Salikah. Raja Baharuddin
adalah seorang raja gagah perkasa. Sahabat
maupun musuh-musuh kerajaan sangat
menghormatinya.

Budaya Raja ingin memiliki keturunan agar dia Malangnya nasib hamba-Mu ini apabila
dapat mewariskan kerjaan kepada tidak mempunyai keturunan sama sekali.
keturunannya. Apakah kekurangan hamba-Mu ini
sehingga Gandalika terancam tidak
mempunyai seorang pewaris? Hamba
mohon, sudilah kiranya Engkau memberi
putra agar hamba dapat mewariskan
kerajaan ini kepadanya.”

Moral mau mengakui kesalahan yang telah Pada suatu malam Raja Baharuddin
diperbuat dan bertobat meminta ampun terbangun. Setelah selesai salat tahajud
kepada Tuhannya. beliau berdoa agar diberi putra. Ia duduk
bersujud menahan air mata, mencoba
mengingat dosa apa yang pernah
diperbuatnya sehingga Allah
menghukumnya.

C.Mengidentifikasi karakteristik kebahasaan


1.Penggunaan Kongjungsi
Pada suatu malam Raja Baharuddin terbangun. Setelah selesai salat tahajud
beliau berdoa agar diberi putra. Ia duduk bersujud menahan air mata, mencoba
mengingat dosa apa yang pernah diperbuatnya sehingga Allah menghukumnya.
Apapun risiko akan diterimanya agar memiliki putra. Dalam doanya, “Wahai Zat
Yang Mahaadil, hamba bersujud dalam air mata memohon belas kasih- Mu.

Kongjungsi "pada” menyatakan urutan kejadian dan kongjungsi "setelah" yg


bergaris bawah dalam penggalan hikayat atas menunjukkan urutan waktu.

2.Gaya Bahasa
Gaya bahasa (majas) adalah cara bagaimana pengarang menguraikan cerita yang
dibuatnya, atau definisi dari gaya bahasa yaitu cara bagaimana pengarang cerita
mengungkapkan isi pemikirannya lewat bahasa-bahasa yang khas dalam uraian ceritanya
sehingga dapat menimbulkan kesan tertentu.

Gaya bahasa (majas) Kutipan Teks

Majas hiperbola Ayunan pedangnya membuat hati mereka bergetar


hebat.

Kakinya bagaikan kijang emas yang menjadi incaran


pemburu,kuat,cepat,lincah dan bergelora seperti
aliran air dari hutan menuju muara.

5
3. kata-kata arkais

Kata arkais Makna kamus


Bergelora Bergolak hebat; bergejolak hebat (tentang
perasaan)

Menggelegar Berbunyi gemuruh (seperti bunyi


meriam;bom)

BAB III
PENUTUP

1.kesimpulan
Kesabaran adalah kunci utama dalam meraih apa yang kita cita-
citakan.Raja Baharuddin adalah sosok yang ramah , baik , dan
berwibawa sehingga sangat dihormati oleh rakyatnya impian raja
Baharuddin adalah memiliki seorang anak untuk meneruskan tahtanya.
Setelah lama menunggu dengan penuh kesabaran, akhirnya beliau
dikaruniai seorang anak yang taat kepada agamanya.

2. Saran
Demikian penyusunan makalah yang kami buat dengan tujuan
memberikan informasi terhadap para pembaca makalah ini tentang Dua Abu .
Harapannya, para pembaca dapat termotivasi untuk gemar membaca hikayat
karena lebih memiliki banyak kelebihan dan juga sebagai upaya pelestarian cerita
rakyat yang kenyataannya hampir tidak dikenal lagi oleh generasi sekarang ini.

DAFTAR PUSTAKA
Mamikos.com. 25 Oktober 2022 .8 contoh cerita hikayat
pendek beserta nilai yang terkandung didalamnya. Diakses
pada 21 November 2022, dari
https://mamikos.com/info/cerita-hikayat-pendek-beserta-
nilainya-pljr/.

Anda mungkin juga menyukai