Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TENGAH SEMESTER

MISI DALAM SEJARAH GEREJA

KOMPARASI/PERBANDINGAN

MISI GEREJA MASA GEREJA MENJADI GEREJA NEGARA


DENGAN MISI ORDO FRANSISKAN DOMINIKAN

Oleh:

FEBRINA MARGARETH PADAMA

233070 70130 21 003

PROGRAM STUDI MAGISTER MISIOLOGI

SEKOLAH TINGGI FILSAFAT TEOLOGI

GEREJA KRISTEN INJILI

IZAAK SAMUEL KIJNE JAYAPURA

2022

KOMPARASI/PERBANDINGAN
MISI GEREJA MASA GEREJA MENJADI GEREJA NEGARA
DENGAN MISI ORDO FRANSISKAN DOMINIKAN

I. LATAR BELAKANG

GEREJA NEGARA

Pada saat pemerintahan kaisar Konstantinus Agung merebut kuasa di


kekaisaran Romawi; gereja di berikan dukungan besar oleh pemerintah untuk
menjadi penguasa yang menentukan seluruh kehidupan di Eropa Barat. Gereja
dan Negara di perhubungkan erat-erat. Konstantinus juga berusaha membasmi
semua Gereja sekte di luar Katolik Roma seperti sekte Marcion, sekte
Montanus, sekte Novatianus dll; namun agama kafir di biarkan dulu, sebab
Konstantinus percaya agama kafir akan lenyap oleh pengaruh agama Kristen.
Teologia di Eropa Barat berkembang terus, samapi ajaran Pokok dan Dogma
di rumuskan.

Proses Gereja menjadi Gereja Negara terjadi melalui dua tahap;

Pertama, pada tahun 313 Kaisar Konstantinus Agung saat berada di Milano
mengeluarkan edikt (surat perintah) yang dikenal dengan edikt Milano. Dalam
edikt ini diberikan kebebasan kepada seluruh warga negara Romawi untuk
memeluk Agama Kristen. Agama Kristen tidak di larang lagi, melainkan di
bolehkan, oleh sebab itu edikt Milano di sebut juga Edikt toleransi.

Edikt Milano menjadi awal periode baru bagi Gereja. Gereja dapat
berkembang dalam kebebasan dan menikmati hak-haknya, bahkan dengan
cepat gereja mulai memperoleh bantuan dan hak-hak istimewa dari
pemerintah. Gedung-gedung Gereja yang di rusak telah dibangun Kembali
oleh pemerintah dengan menggunakan uang negara, hak para Uskup untuk
mengatur gereja di akui dan di hormati oleh Negara. Keadaan ini
menyebabkan banyak agama-agama lain mengalami hambatan,dan agama
Kristen memperoleh posisi istimewa.
Kedua, Keadaan agama Kristen semakin kuat, pada tahun 380 Kaisar
Teodosius Agung meneruskan dan menyempurnakan politik Konstantinus
dengan mengeluarkan edikt Theolosius; agama Katolik di jadikan Agama
negara, semua warga negara Romawi di wajibkan menjadi anggota Gereja
Katolik yang harus mengikrarkan iman katolik sesuai dengan ajaran uskup-
uskup Roma dan Alexandria. Serta pengakuan iman Kristen yang benar
(ortodoks )di perintahkan menjadi suatu kewajiban bagi negara, dan penganut
agama kafir, bidat-bidat dan sekte-sekte Kristen di luar Gereja Katolik di
pandang sebagai suatu pelanggaran politik yang harus di hukum.1

Bentuk Misi Gereja Pada Masa Gereja Negara

Sekalipun pada masa itu Gereja tidak melakukan misi dalam pengertian
penginjilan bagi orang lain, tetapi gereja dapat memberikan jawaban-jawaban
atas pertanyaan mengenai Yesus Kristus sebagai pusat dari iman Kristen,
sehingga dunia sekitarnya memahami siapa itu Kristus.

- Gereja di masa itu, yang dipimpin oleh Kaisar menghimpun para uskup-
uskup untuk melakukan Konsili Oikumene Untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan seputar hubungan Allah Bapa dan Yesus Kristus. yang
dituangkan dalam kredo atau pengakuan Iman (dikenal dengan pengakuan
iman Nicea Konstantinopel).

- Gereja di masa itu mampu merumuskan Dokma yang di gunakan oleh


Gereja sampai masa kini (Kristologi).

1
Lih. Persentasi saya MISI GEREJA PADA SAAT GEREJA MENJADI GEREJA NEGARA, Rabu, 16
November 2022
2. LATAR BELAKANG

MISI ORDO FRANSISKAN DAN DOMINIKAN

a. Ordo Fransiskan

Siapa itu Fransiskan; suatu kelompok yang terkait ordo keagamaan


mendikan dalam Gereja Katolik yang didirikan pada tahun 1209 oleh
Fransiskus dari Asisi. Ordo ini berpegang pada “Aturan St. Francis”; dan
dalam ordo ini terdapat grup-group, salah satu group yang paling terkenal
dalam mengikuti aturan St. Francis adalah “Ordo Friar Minor” (seringkali
dinamakan “ Fransiskan” atau “Minoritas”).

Fransikus mendirikan Ordo Kebiaraan sebagai reaksi terhadap Gereja


negara yang kehilangan hakekatNya,sebagai Gereja Kristus.

Perserikatan gereja dengan ciri khas “Meninggalkan dunia” (cara dunia di


tinggalkan; dan tidak menjauhkan diri secara material dari masyarakat
disekitarnya) serta membentuk perserikatan “ persaudaraan” Anggota
Ordo tersebut terdiri dari semua golongan masyarakat: awam dan
rohaniwan, bangsawan dan warga kota, kaya dan miskin. Prinsip pengatur
dari masyarakat feodal diganti dengan prinsip persaudaraan Injili, yang
dijiwai dan disemangati oleh saling mengabdi dan saling menaklukkan
diri.

Ciri ordo fransiskan yang Nampak jelas ialah “ menghayati Injil” dan “
menaklukkan diri”.

b. Ordo Dominikan
Ordo Dominikan/Pewarta adalah sebuah ordo religius Katolik yang
didirikan oleh Santo Dominikus de Guzman. Ordo memperoleh
persetujuan resmi dari Paus Honorius III pada tanggal 22 Desember 1216;
atau di sebut juga Ordo Penyiar Injil (Ordo Praedicatorum), di Inggris
mereka disebut bruder hitam karena mantel yang mereka pakai berwarna
hitam. Ordo ini merupakan salah satu ordo besar dari ordo mendikan yang
mengubah kehidupan keagamaan di Eropa secara revolusioner pada masa
abad pertengahan.

Tujuan-tujuan Ordo Dominikan adalah:

1. Pewartaan – Ordo Praedicatorum

2. Keselamatan Umat Manusia

"Celakalah aku jika tidak mewartakan sabda Allah" adalah kata-kata


Paulus yang dipegang dan dihidupi oleh St.Dominikus.

Berdasarkan cara hidupnya, Ordo Dominikan tergolong sebagai ordo


mendikan (ordo peminta-minta), sama seperti Ordo Saudara Dina
(Fransiskan) yang berdiri sezaman dengannya.

Menurut sejarah, Ordo Dominikan didirikan untuk mewartakan Injil dan


memerangi aliran-aliran sesat, khususnya aliran Albigensian (Kathar) yang
melanda Prancis bagian Selatan pada masa St. Dominikus; sehingga
keadaan tersebut mendesak Dominikus mendidik para Biarawan-Biarawan
menyampaikan pewartaan injil dengan bahasa yang sederhana yang
digunakan sehari-hari namun tetap tampil intelektual. . la juga mengajar
para pengikutnya agar mengembangkan sebuah spiritualitas "campur",
yaitu kontemplatif-aktif: kontemplatif dalam doa dan studi, serta aktif
dalam pewartaan dan hidup berkomunitas. Dengan demikian, para
Dominikan menjadi pewarta-pewarta yang terpelajar dan mampu 'hidup di
dunia", sekaligus mistik dan "bukan dari dunia".

Ordo Fransiskan dan Dominikan dikategorikan sebagai “Ordo Mendikan”


Ordo Mendikan (bahasa Inggris: mendicant order) yaitu ordo monastik
atau persekutuan religius Kristen yang bergantung penuh pada
bantuan/sumbangan/pemberian dari pihak lain dalam menjalankan
kelangsungan kehidupan mereka. Ordo mendikan Kristen pada prinsipnya
menyangkal kepemilikan materi. Baik kepemilikan pribadi maupun
kelompok. Mereka mengikuti teladan kehidupan Yesus dan menghabiskan
waktu serta tenaga untuk pekerjaan yang bersifat keagamaan. Ordo
mendikan memiliki ciri khas; kemiskinan, yang diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari mereka, berdoa bersama dalam komunitas, dan
bekerja untuk kepentingan bersama jemaat gereja, yang menjadi jalan
hidup mereka.

Bentuk Misi Ordo Fransiskan dan Dominikan

- Pewartaan Injil melalui hidup miskin (Ordo Mendikan)


- Menegakkan keadilan dan kebenaran.
- Ordo Fransiskan, Membentuk persekutuan persaudaraan yang terdiri dari
semua golongan masyarakat dan menjauhkan diri dari dunia materi.
- Ordo Dominikan,Mempersiapkan para pewarta yang hidup sederhana
namun tetap terpelajar.

3. Komparasi/Perbandingan Misi Gereja Masa Gereja Menjadi Gereja Negara


Dengan Misi Ordo Fransiskan Dominikan adalah

Gereja Negara bermisi dengan merumuskan Hakekat Yesus yang dibahas


dalam konsili-konsili yang menghasilkan Kredo/ pengakuan iman serta
rumusan Dokma “ Kristologi. Lebih kepada aspek intelektualitas.

Sedangkan Ordo Fransiskan dan Dominikan bermisi lebih kepada


“Perilaku Hidup” yaitu: Pewartaan Injil melalui hidup miskin (Ordo
Mendikan), Menegakkan keadilan dan kebenaran, Ordo Fransiskan,
Membentuk persekutuan persaudaraan yang terdiri dari semua golongan
masyarakat dan menjauhkan diri dari dunia materi, Ordo
Dominikan,Mempersiapkan para pewarta yang hidup sederhana namun
tetap terpelajar.

DAFTAR PUSTAKA
1. Berkhof,H - Enklaar,I.H, Sejarah Gereja; Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2009
2. De Jonge,Ch, Pembimbing Kedalam SEJARAH GEREJA, Jakarta: BPK
Gunung Mulia,
1986
3. Bosch, David J, TRANSFORMASI MISI KRISTEN Sejarah Teologi Misi
Yang Mengubah dan Berubah, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999
4. https://ofm-indonesia.org/publikasi/sejarah-umum-ordo-fransiskus/
5. https://dominikan.id/ordo-dominikan/

Anda mungkin juga menyukai