Prior to 26.04.2021
Update to 31.07.2021
M. Yusri, Fajar S., Ramadhan , Rev. Date Description
ENGINEER Sign Date
Dwi Sesa &
Task Force Team 0 15.06.2021 Issue for Use
Director
TA B L E O F C O N T E N T
table of content
Timeline
Geological Schematic
30 Maret 2021 Collapse; Runtuhan berkembang hingga crown dan shoulder bagian kiri
Treatment; Pemasangan steel ribs 40 cm dari area runtuhan
31 Maret 2021 Treatment; Pemasangan Steel ribs 3 set spasi 1 m, wiremesh dan full shotcrete tebal 20 cm
General
05 April 2021 Treatment; Pemasangan mobile Steel ribs 7 set spasi 1 m, dan pengelasan plat tebal 3 mm
06 April 2021 Treatment; Pemasangan tie rod dan pengelasan plat tebal 3 mm
07 April 2021 Collapse; Runtuhan terjadi dari Shoulder kanan, material runtuhan berupa breksi dan bongkahan batuan andesit
10 April 2021 Treatment; Grouting secara bertahap, sebagian berhasil diperkuat dan ada beberapa yang wash out karena air tanah
18 April 2021 Collapse; Runtuhan kembali terjadi hingga material sampai ke lokasi mahoor terjadi perubahan material runtuhan menjadi
campuran tanah dan breksi
3
Timeline (Periode Mei – juni 2021)
20 April 2021 Collapse; material kembali runtuh akibat eksavasi untuk pembuatan jalur air, material meluncur hingga 60 meter (2+275)
Treatment; mucking telah mencapai di mahoor 5 dekat area runtuhan estimasi material muck out 2250 𝑚3 , pemasangan
General
13 mei 2021
box culvert dan pemasangan forepolling dengan Perforated pipe 3’ full grout.
24 mei 2021 Treatment; Shotcrete heading & benching berkesinambungan dengan pemasangan 8 set box culvert
pemasangan forepolling (left shoulder)
25 mei 2021 Treatment; Shotcrete heading & benching berkesinambungan dengan pemasangan 8 set box culvert
pemasangan forepolling (left shoulder)
4
Timeline (Periode Mei – juni 2021)
Treatment; Eksavasi Benching & shotcrete
27 mei 2021
General
02 juni 2021
General
• 15 Rockbolt ( 2 set) Systematic Panjang (length) 3 m dan spasi 2 m
• 12 Box Culvert
• Shotcrete
• Grouting works
• 1 roll Geotextile
General
dan shoulder bagian kiri
26 March 2021 Collapse; Runtuhan pada bagian Springline 30 March 2021 Treatment; Pemasangan steel ribs 40 cm dari
hingga Shoulder kanan akibat patahan (Fault) area runtuhan 7
General
31 March 2021 Treatment; Pemasangan Steel ribs 3 set spasi 05 April 2021 Treatment; Pemasangan mobile Steel ribs 7
1 m, wiremesh dan full shotcrete tebal 20 cm set spasi 1 m, dan pengelasan plat tebal 3 mm 8
General
10 April 2021 Treatment; Grouting secara bertahap,
sebagian berhasil diperkuat dan ada beberapa
yang wash out karena air tanah
10
General
Collapse; 20/04/21 Runtuhan kembali terjadi
hingga material sampai ke 60 meter di
belakang area runtuhan STA 2+275, penyebab
utama diakibatkan eksavasi pembuatan jalur
air.
11
General
Treatment; 26/04/21 survei metode resistivitas dilakukan bertujuan mengestimasi besaran bukaan dan rongga
akibat patahan.
12
General
Collapse; 28/04/21 Aliran airtanah release membawa material campuran breksi dan campuran tanah.
13
General
Treatment; 01/05/21 Proses mucking longsoran tanah bercampur breksi dimulai dari STA 2+275.
14
General
Treatment; 24/05/21 Grouting heading benching
15
General
Treatment; 31/05/2021 Grouting Forepolling & Benching
16
General
Treatment; 01 / 06 / 2021 Eksavasi Benching
17
General
Treatment; 03 / 06 / 2021 Pemasangan Steel support ½ segmen (SL – SL)
18
General
Treatment; 05 / 06 / 2021 Kondisi runtuhan setelah forepolling dan shotcrete
19
General
Treatment; 09 / 06 / 2021 Eksavasi Heading & Benching
20
General
Treatment; 14 / 06 / 2021 Grouting Forepolling
21
General
Treatment; 10/ 07 / 2021 Eksavasi melewati titik runtuhan
22
General
Eksavasi; 28/ 07 / 2021 Terowongan sudah bisa kembali diakses
23
Geological Schematic
Gambar 1 Gambar 2
Schematic
Sketsa Terowongan apabila dilihat dari samping dimana bagian B adalah Sketsa Terowongan apabila dilihat dari samping kanan, dimana zona sesar
bagian yang diidentifikasi berpotensi collapse karena merupakan zona (fault zone) ditunjukkan oleh warna coklat dengan dimensi 4 – 6 m,
Sesar. kedudukan sesar adalah N 350°E/70° memotong arah penggalian
Terowongan.
Gambar 3 merupakan proyeksi Terowongan, zona sesar (Fault Zone memotong dari kanan ke kiri sesuai pengukuran
dilapangan diketahui kedudukan Strike N 340°E, Dip relatif tegak (70° - 80°) ke arah face (searah penggalian).
• Zona 1 Jatuhan batuan yang terjadi pertama kali di identifikasi terjadi pada awal Maret 2021, yang menyebabkan
overbreak dengan lebar kurang lebih 8,0 m.
• Zona 2 Lanjutan Jatuhan batuan yang terjadi berikutnya menyebabkan overbreak dengan lebar kurang lebih 6,0 m.
• Zona 3 Lanjutan Jatuhan batuan yang terjadi berikutnya menyebabkan overbreak dengan lebar kurang lebih 4,0 m,
pada bagian ini intensitas jatuhan batuan relatif lebih sering.
• Pada Zona Sesar yang dikelompokkan pada 3 zona tersebut dijumpai rembesan air secara acak, adapun
intensitas aliran air meningkat setelah terjadi hujan (kemungkinan terjadi hubungan dengan jalur air
permukaan)
• Saat ini batuan jatuh (Rock Fall) didominasi berasal dari zona 1.
24
• Gambar 4 Pelaksana lapangan melakukan langkah preventif dengan pemasangan 4 set Steel Support dengan spasi kurang lebih 1,2
m dengan kombinasi wiremesh dan Shotcrete dengan tebal 10 – 12 cm (D). Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi bagian
Schematic
belakang area yang mengalami overbreak untuk melakukan perkuatan sehingga tidak terjadi Deformasi lanjutan yang semakin
meluas. Sedangkan pada saat bersamaan batuan jatuh masih terus terjadi pada zona 3 maupun zona 2 (ditunjukkan panah merah
pada foto), sehingga material muckpile menumpuk dan menutupi akses menuju face.
25
• Gambar 5 Hasil diskusi bersama antara pelaksana
lapangan (Sulindo) bersama tim Engineering (KMH)
pada tanggal 30 Maret 2021 disepakati pembuatan 7 set
Steel Support kombinasi dengan plat besi yang dirangkai
serta dapat digeser (didorong maupun ditarik)
menggunakan Loader untuk menutupi rongga deformasi
sehingga diharapkan dapat melindungi pekerja pada
saat bekerja dan melanjutkan kegiatan di face.
Schematic
26
• Gambar 6. Berdasarkan observasi kami
dilapangan, ada kekhawatiran mengenai
intensitas batuan jatuh yang terus menerus
terjadi apabila rongga (B) tidak mendapatkan
perkuatan secepat mungkin, sehingga material
akan terus menumpuk dibagian shoulder -
crown rangkaian 7 set portabel Steel Support
yang dipasang sebagai penutup rongga. Selain
itu akan menimbulkan masalah dikemudian hari
diantaranya :
1. Instalasi Pipa Grouting yang susah karena
material yang menutupi.
Schematic
2. Apabila Pipa Grouting sudah terinstal rawan
terjadi kerusakan akibat tertimpa batuan yang
jatuh dari atas.
3. Pada saat hujan terjadi diperkirakan intensitas
batuan jatuh akan lebih intensif.
4. Rongga yang semakin hari semakin membesar
sehingga membutuhkan volume besar untuk
mengisi rongga baik menggunakan Foam
Agent maupun Grouting.
5. Kerusakan pada 7 set Steel Support yang
diakibatkan karena jatuhan batuan yang
terjadi secara menerus dan beban material
yang terakumulasi diatasnya.
27
• Gambar 7. Secara teori perkuatan (supporting)
pada rongga yang dihasilkan akibat batuan
jatuh harus segera dilakukan untuk mengurangi
instensitas batuan jatuh susulan yang akan
meningkat intensitasnya apabila hujan deras
terjadi. Tetapi kami belum mendapatkan
metode yang tepat dengan peralatan yang
tersedia di lapangan. Kendala yang dihadapi
dilapangan diantaranya:
1. Nozle Spray Mac (Mesin Shotcrete) yang
terbatas jangkauan.
Schematic
2. Material Muckpile yang dibiarkan untuk
dijadikan Ramp up tidak memperoleh tahanan
untuk dijadikan Counter Weight.
3. Keterbatasan jangkauan Root (Batang Bor)
Jumbo Drill untuk instalasi Fore Polling,
sehingga Drilling Fore Polling tidak akan
maksimal.
4. Jarak zona deformasi yang sudah terlalu jauh
terhadap face (±200 m).
28
Gambar 8. Pada pertemuan yang diselenggarakan
pada hari Jumat, 9 April 2021 yang dihadiri pelaksana
lapangan (SULINDO), Tim konstruksi Tunnel (PT. KMH)
dan Tim Geologi (PT. KMH) diperoleh kesepakatan
untuk tetap membiarkan material batu jatuh (Rock
Fall) menutupi seluruh STA.2334 sehingga akan
Schematic
membentuk Muckpile (c) yang selanjutnya akan
digunakan untuk menahan batuan jatuh. Selanjutnya
akan dilakukan Grouting pada bagian Muckpile serta
dilakukan Shotcrete (F) pada bagian permukaan
Muckpile yang dapat dijangkau dari sisi Upstream
dengan harapan material Muckpile dapat
terkonsolidasi menahan jatuhan batuan.
29
Gambar 9. Setelah material Muckpile terkonsolidasi
cukup baik kemudian dilakukan penggalian lanjutan
(secara perlahan) pada bagian perimeter (sekeliling)
Schematic
Left Wall – Left Shoulder – Crown – Right Shoulder –
Right Wall, dengan harapan dapat dilakukan
pemasangan Steel Ribs secara bertahap dan
berkesinambungan yang selanjutnya difungsikan
sebagai penutup rongga (Cavity) yang disebabkan oleh
jatuhan batuan.
30
Schematic
Gambar 10. Hasil observasi dilapangan pada tanggal 16 April 2021 ditemukan indikasi Grouting konsolidasi yang sudah dilaksanakan tidak
berfungsi secara maksimal meskipun bagian permukaan terlihat kuat karena sudah dilakukan shotcrete.
Material Grouting berakumulasi dengan air yang terjebak dalam Muckpile, mengakibatkan viskositasnya berkurang sehingga material
Gravity Flow menuju Downstream dan Upstream. Informasi dilapangan menyebutkan 13 Ton semen sudah digunakan dalam kegiatan
kegiatan Grouting Muckpile
31
20/4/2021
• Gambar 11. Dilakukan penggalian yang bertujuan
untuk membuat jalan air pada bagian Muckpile yang
mengakibatkan Muckpile kehilangan Counter Weight
sehingga berakibat material Muckpile yang belum
terkonsolidasi bergerak ke arah Upstream sejauh 59
Meter. Material Muckpile berupa lapukan batuan
Highly Weathered – Completely Weathered
Picture Gallery
berakumulasi dengan material grouting yang tidak
terkonsolidasi secara maksimal dan bercampur Air.
23/4/2021
• Gambar 12. Observasi harian dilapangan tidak
ditemukan adanya aliran air yang mengalir keluar dari
arah Muckpile ke arah Upstream sehingga diasumsikan
terjadi kemungkinan :
1. Terdapat air yang terperangkap pada rongga karena
tertahan oleh material Muckpile.
2. Aliran air yang berasal dari rongga mengalir dan
terakumulasi ke arah Downstream.
32
26/4/2021
• Gambar 13. Investigasi Geolistrik dari
permukaan dilakukan untuk
memperkirakan dimensi rongga yang terjadi
karena Collapse pada STA.2334 dan potensi
kandungan air yang berada baik dalam
rongga maupun sekitar rongga.
• Hasil Investigasi Geolistrik diantaranya:
Picture Gallery
1. Rongga yang dihasilkan akibat Collapse
sebesar 59,72 pada bagian Right Shoulder
dan 43,21 pada Left Shoulder, potongan
rongga karena fault memanjang dari kiri
ke kanan memotong arah penggalian
terowongan.
2. Kondisi batuan dibawah permukaan relatif
lembab sampai kering.
3. Perlu pembuktian dengan Pengeboran
Investigasi untuk mengetahui kondisi
batuan dibawah permukaan.
33
Schematic
28/4/2021
Dilakukan observasi bersama untuk melihat perkembangan area Collapse, aliran air dari material Muckpile mengalir menuju arah Upstream
yang terakumulasi pada saluran yang berada di sebelah dinding kanan.
• Hasil diskusi bersama diputuskan :
1. Perbaikan jalur air untuk memperlancar dewatering.
2. Persiapan penggalian material (target sampai 20 m dari area Collapse (1)) juga mengatur Box Culvert sebagai Counter Wight/ Stopper
supaya material tertahan dalam pembuatan ramp up.
34
Technical Data
Tunnel Lining Thickness and Progress
Collapsed
Technical Data
Tunnel Segment:
• Distance from Ch. 00+537.119 to 1500 = 962.881 m (from Adit 1 Junction)
• Distance from Ch. 01+500 to Ch. 02+275 = 775 m
• Distance from Ch. 02+275 to Ch. 02+531.7 = 256.7 m (Collapse Area to End Excavation)
• Distance from Ch. 02+531.7 to Ch. 03+178.047 = 646.347 m (End Excavation to Adit 2 Junction)
35
Photogrametry
Technical Data
36
Panjang Bukaan akibat fault 10 m
Technical Data
diduga 2+334 hingga 2+344
Survey Area 37
2+312 2+318 2+331 2+345
Interpretasi Investigasi Geolistrik
Surface
Technical Data
Cavities Cavities
Cavities Fault
???
N 330 E / 80 NE
Technical Data
39
2+312 2+318 2+331 2+345
41
Recommendation
29/4/2021
Rekomendasi dari calon Konsultan:
• TAHAP 1
1. Penggalian untuk membentuk Slope (I & II) sebagai akses alat berat supaya dapat menjangkau area, Stopper/ Counter
Weight dibutuhkan sebagai penahan material.
2. Pembuatan dewatering yang berada pada sisi sebelah kanan, apabila perlu dapat ditambahkan pipa untuk mengalirkan
air dari timbunan material dan pemasangan Perforated Grout Pipe (Pipa Berpori untuk Grouting)
3. Pekerjaan Shotcrete untuk perkuatan area kerja.
4. Konsolidasi Grouting menggunakan pipa grouting berpori.
5. Amati kestabilan area kerja dan efektifitas injeksi material Grouting.
42
Recommendation
29/4/2021
Rekomendasi dari calon Konsultan:
• TAHAP 2
1. Setelah pekerjaan Tahap 1, selanjutnya adalah pemasangan Forepolling (Forepolling digunakan untuk Grouting
kedepan serta berfungsi sebagai Umbrela yang selanjutnya dikombinasi dengan Steel Support).
2. Backfilling untuk pengisian rongga kosong.
3. Drilling untuk pemasangan Air Vent sebagai sirkulasi udara.
4. Melanjutkan penggalian mulai dari debris dilanjutkan proses penggalian material Muckpile.
43
Rekomendasi dari Konsultan :
1. Pasang steel rib spasi 1m dan berhenti di
belakang “lips” sekitar 2m atau sesuaikan
dengan kondisi lapangan
2. Buat ramp up dengan menggunakan
material runtuhan batu dengan ketinggian
sekitar 1.5
– 2 m, kemiringan harus
menyesuaikan dengan kemampuan alat
shotcrete alifa
3. Spray shotcrete di dalam bidang runtuhan
Recommendation
dengan tebal 100mm kemudian lakukan
observasi terhadap retakan pada
permukaan shotcrete setelah
3 jam spray
(laporkan tim tunnel KMH jika terjadi crack)
4. Pasang forepilling dengan steel pipe dengan
spasi 1m, welding dengan steel rib dan
anchor minimum 1m ke dinding runtuhan di
seberang
5. Pasang steel plate dan bolting pada
2 sisi.
Bolting harus full cement grout (tidak
direkomendasikan menggunakan partial
grout
6. Pasang steel rib spasi 1m
7. Fill void dengan grouting beton ringan
44
Rekomendasi dari Konsultan subkontraktor :
Recommendation
45
Recommendation
46
Stage-1 Forepolling & Grouting Works
Methods
Grouting Works
Methods
Steel Ribs
Grouted Forepolling
Heading
Methods
Steel Ribs
II
Methods
* SIKA SIGUNIT L72 AF Drum 17 3,190,000.00 54,230,000.00
* MASTER ROC SA 160 Drum 24 3,034,000.00 72,816,000.00
* SIKA SIGUNIT L535 AF Drum 36 3,058,000.00 110,088,000.00
* SIKAMENT LN Drum 2 3,696,000.00 7,392,000.00
* DR. STONE DS-6 Drum 1 5,444,476 5,444,475.56
9 Geotextile Roll 1 3,960,000.00 3,960,000.00 Geotextile non woven
10 Semen Jumbo Bag (Grouting) Ton 47 1,244,900.00 58,510,300.00
11 Mobile Steel Ribs *Runtuh Tidak Terinstal
* H Bea m (s teel Ri bs ) s et 7 4,740,120.00 33,180,840.00 150x150 web : 7 mm Flange : 10 mm
* Bes i Pl a t (3 mm) Lemba r 60 608,300.00 36,498,000.00 3mm x 4'x v8' x ss400
* Bes i Si ku 90 (12 m) Pcs 6 600,075 3,600,450.00
12 Damage Properties
* Shotcrete Al pha 20 NA Robotic - - - 22,475,000.00 Damage on body and wheel rim assembly
* Jumbo Drill Sandvik DT 720-C - - - 224,025,000.00 operator’s boom hydraulic cylinder
Total 1,062,215,436.26 Note = Harga besi belum mengikuti kenaikan harga
• Joint steel ribs untuk penyanggan di area patahan lebih baik menggunakan tipe 2
Tipe ini memiliki 1 sambungan berada di bagian shoulder berguna untuk mendistribusi
Beban secara merata.