Anda di halaman 1dari 22

Pertemuan 10

PENDIRIAN, PARTISIPASI ANGGOTA


DAN
PERMODALAN KOPERASI
Syarat Pendirian Koperasi
Syarat pembentukan koperasi berdasarkan Keputusan menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
adalah:

• Koperasi primer dibentuk dan didirikan oleh sekurang-kurangnya


20 orang yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi
yang sama;
• Pendiri koperasi primer adalah warga Negara Indonesia, cakap
secara hukum dan maupun melakukan perbuatan hukum
• Usaha yang dilakukan koperasi harus layak secara ekonomi,
dikelola secara efisien dan mampu memberikan manfaat
ekonomi yang nyata bagi anggota
• Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan
usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi
• Memiliki tenaga terampil dan mampu mengelola koperasi
Setelah persyaratan terpenuhi, para pendiri
kemudian mempersiapkan hal-hal yang
dibutuhkan untuk mengadakan rapat
pembentukan koperasi yang dihadiri oleh
dinas koperasi dan pejabat lainnya
Tahap Persiapan Pendirian
Koperasi
• Sekelompok orang yang bertekad untuk mendirikan koperasi
terlebih dahulu perlu memahami maksud dan tujuan pendirian
koperasi. Untuk itu, perwakilan dari pendiri dapat meminta bantuan
kepada Dinas Koperasi dan UMKM ataupun lembaga pendidikan
lainnya untuk memberikan penyuluhan dan pendidikan serta
pelatihan mengenai pengertian, maksud, tujuan, struktur
oragnisasi, manajemen, prinsip koperasi dan prospek
pengembangan koperasi bagi pendiri. Kemudian mereka sebaiknya
membentuk panitia persiapan pendirian koperasi, yang bertugas:
• Menyiapkan dan menyampaikan undangan kepada calon
anggota, pejabat pemerintahan dan pejabat koperasi
• Mempersiapkan acara rapat
• Mempersiapkan agenda rapat, tempat acara
• Hal-hal lain yang harus ada dan berhubungan dengan proses
pembentukan koperasi
Tahap Rapat Pembentukan
Koperasi
Rapat pembentukan koperasi ini harus dihadiri minimal oleh
20 orang calon anggota sebagai syarat sahnya
pembentukan koperasi primer.

Selain itu pejabat desa, dan pejabat dinas koperasi dan


UMKM dapat diminta hadir untuk membantu kelancaran
jalannya rapat dan memberikan petunjuk seperlunya.
Hal-hal yang dibahas dalam pembentukan koperasi adalah:
1. Pembuatan dan pengesahan akta pendirian koperasi
2. Pembuatan anggaran dasar koperasi, yaitu pembuatan
aturan dasar tertulis yang memuat tata kehidupan
koperasi yang disusun dan disepakati oleh para pendiri
koperasi pada saat rapat penbentukan.
Konsep anggaran dasar koperasi sebelumnya disusun oleh panitia pendiri,
kemudian diajukan rancangan tersebut pada saat rapat pembentukan untuk
di sepakati dan disah kan.

Anggaran dasar biasanya mengemukakan:


• Nama dan tempat kedudukan
• Landasan, asas dan prinsip koperasi
• Maksud dan tujuan’kegiatan usaha
• Keanggotaan
• Perangkat koperasi (Rapat anggota, Pengurus, Pengawas, Bisa
ditambahkan pula pembina atau badan penasehat)
3. Ketentuan mengenai permodalan perusahaan koperasi
4. Ketentuan mengenai pembagian SHU
5 Pembubaran dan penyelesaian
6. Jangka waktu berdirinya koperasi
7. Sanksi-sanksi
8. Anggaran Rumah tangga dan peraturan khusus
9. Penutup
10. Lain-lain
Tahap Pengesahan Badan Hukum
Pendiri harus mengajukan permohonan pendirian badan hukum kepada pejabat terkait, sebagai berikut:

1. Para pendiri atau kuasa pendiri koperasi terlebih dahulu mengajukan permohonan pengesahan
akta pendirian secara tertulis, diajukan kepada kepala dinas koperasi dan UMKM, dengan
melampirkan:
• AD-koperasi yang sudah ditandatangani pengurus rangkap dua, asli bermaterai
• Berita acara rapat pendirian koperasi
• Surat undangan rapat pembentukan koperasi
• Daftar hadir rapat
• Daftar alamat lengkap pendiri
• Daftar susunan pengurus
• Rencana awal kegiatan koperasi
• Neraca permulaan dan tanda setor modal minimal Rp.5000.000 bagi koperasi primer dan
Rp.15.000.000 bagi koperasi sekunder yang berasal dari simpanan pokok, wajib dan atau dana
hibah
• Khusus untuk KSP/USP disertai surat bukti penyetoran modal sendiri minimal Rp.15.000.000
bagi koperasi primer dan Rp.50.000.000 bagi koperasi sekunder berupa deposito di bank
pemerintah
• Mengisi formulir isian data koperasi
• surat keterangan dari desa yang diketahui oleh camat
2. Membayar tarif pendaftaran pengesahan
akta pendirian koperasi sebesar Rp. 100.000
dan kepada pendiri /kuasanya diberikan bukti
penerimaan
3. Pejabat koperasi akan memberikan
pengesahan terhadap akta koperasi
Partisipasi Anggota Koperasi

Alasan Menjadi Anggota Koperasi


• Alasan Historis
• Alasan Politis
• Alasan Ekonomis
• Alasan Yuridis
• Alasan sosiologis
• UU No.25 thn 1992 tentang perkoperasian, yaitu meliputi:
• pasal 17 disebutkan bahwa anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus
pengguna jasa koperasi. Keanggotaan koperasi dicatat dalam buku daftar
anggota.
• Pasal 18 menyebutkan, bahwa yang dapat menjadi anggota koperasi
adalah setiap warga negara indonesia yang mampu melakukan tindakan
hukum atau koperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana
ditetapkan dalam anggaran dasar.
• Pasal 19 menyebut bahwa,
• Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi
dalam lingkungan usaha koperasi
• Keanggotaan koperasi dapat diperoleh atau diakhiri setelah syarat
diatur dalam anggaran dasar dipenuhi
• Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindahtangankan
• Setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap
koperasi sebagaimana diataur dalam anggaran dasar
Menurut UU No.25 thn 1992, pasal 20,
menyebutkan:

Setiap anggota mempunyai kewajiban:


• Mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga serta keputusan yang telah disepakati
dalam rapat anggota
• Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang
diselenggarakan oleh koperasi
• Mengembangkan dan memelihara kebersamaan
berdasar atas asas kekeluargaan
Setiap anggota mempunyai hak:
• Menghadiri, meyatakan pendapat dan memberikan suara
dalam rapat anggota
• Memilih dan dipilih menjadi anggota pengurus atau
pengawas
• Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan
dalam anggaran dasar
• Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus
diluar rapat anggota, baik diminta maupun tanpa diminta
• Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang
sama antara sesama anggota koperasi
• Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan
koperasi menurut ketentuan dalam anggaran dasar.
Kartasapoetra dalam (Sumardin, 2018), mengemukakan bahwa partisipasi anggota
dalam koperasi dapat diwujudkan dengan cara sebagai berikut:

1. Membayar iuran wajib secara tertib dan teratur


2. Menabung secara sukarela sehingga akan dapat menambah modal koperai
3. Memanfaatkan jasa koperasi dalam bentuk menggunakan barang atau jasa yang
disediakan koperasi
4. Memanfaatkan dana pinjaman koperasi dengan taat mengangsur
5. Menghadiri rapat dan pertemuan secara aktif
Rangsangan Partisipasi Anggota
Koperasi
Rangsangan partisipasi dari sudut anggota. Anggota akan
berpartisipasi jika:

• Kegiatan koperasi sesuai dengan kebutuhannya


• Pelayanan ditawarkan dengan harga, mutu dan syarat
yang lebih menguntungkan daripada luar koperasi
• Anggota menyetujui melalui aturan yang sesuai,
pembiayaan yang efisien dan manajemen yang
profesional
• Anggota memiliki hak, kesempatan dan motivasi yang
sama.
Mempertahankan loyalitas anggota
1. Kegiatan usaha koperasi yang dijalankan harus selaras dengan kebutuhan
anggotanya,
2. Usaha yang dilakukan harus memberikan manfaat baik secara langsung
maupun manfaat tidak langsung kepada anggotanya
3. Koperasi harus dapat meningkatkan posisi tawar bagi para anggotanya
maupun meningkatkan skala ekonomi usaha anggotanya
4. Komunikasi antara koperasi dengan anggotanya harus dijaga
5. Para pengelola koperasi harus mampu menciptakan inovasi dalam
pengelolaan koperasi untuk memberikan pelayanan yang berorientasi
kepada para anggota
6. Para pengelola koperasi harus mampu menjaga dan mengamankan
kekayaan para anggotanya yang sudah tertanam dalam koperasi,
7. Koperasi harus mampu menciptakan hubungan pasar yang efisien
dengan perusahaan lain atau para pengguna jasa lainnya guna
meningkatkan kesejahteraan nanggota
8. Pendidikan keanggotaan harus terus dilakukan untuk meningkatkan
kesadaran dan pemahaman anggota terhadap peran dan fungsinya
Permodalan Koperasi
Prinsip yang harus dipatuhi oleh koperasi dalam kaitannya dengan
permodalan ini, yaitu:
• Pengendalian dan pengelolaan koperasi harus tetap berada
ditangan anggota dan tidak perlu dikaitkan dengan jumlah
modal atau dana yang bisa ditanam oleh seorang anggota dalam
koperasi dan berlaku ketentuan, satu anggota satu suara
• Modal harus dimanfaatkan untuk usaha-usaha yang bermanfaat
untuk anggota
• Bahwa kepada modal hanya diberikan balas jasa yang terbatas
• Untuk membiayai usaha-usahanya secara efisien, koperasi pada
dasarnya membutuhkan modal yang cukup
• Usaha-usaha dari koperasi harus dapat membantu
pembentukan modal baru
• Bahwa pada saham koperasi, yang di Indonesia adalah ekuivalen
dengan simpanan pokok.
Sumber-Sumber Permodalan Koperasi
(Modal Sendiri dan pinjaman)
Modal Sendiri, didapat dari:
• Simpanan pokok; adalah jumlah uang yang diwajibkan kepada anggota
untuk diserahkan kepada koperasi tersebut dan besarannya sama untuk
semua anggota. Simpanan pokok ini tidak bisa diambil kembali selama
yang bersangkutan masih menjadi anggota. Simpanan pokok ini ikut
menanggung kerugian
• Simpanan wajib; adalah simpanan tertentu yang diwajibkan kepada
anggota untuk membayarnya kepada koperasi pada waktu-waktu tertentu,
misalnya ditarik pada waktu penjualan barang-barang atau ditarik pada
waktu anggota menerima kredit dari koperasi dan sebagainya. Simpanan
wajib ini ikut menanggung kerugian.
• Dana cadangan; dana ini diperoleh dari penyisihan sebagian sisa hasil
usaha (SHU) setiap tahun, dengan maksud jika sewaktu-waktu diperlukan
untuk menutup kerugian dan keperluan memupuk permodalan
• Hibah
Modal Pinjaman
Modal pinjaman dapat berasal dari:
• Anggota
• Koperasi lainnya dan atau anggotanya
• Bank dan lembaga
• Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
• Sumber lain yang sah

Dilihat dari segi permodalan, UU No.25 tahun 1992 tentang


perkoperasian memberikan peluang yang cukup luas bagi koperasi
untuk mengembankan usahanya.

Bahkan UU ini secara ekspresif membagi permodalan koperasi dalam


modal sendiri, modal pinjaman dan juga memberikan kesempatan bagi
koperasi untuk menerbitkan obligasi.
Cara lain penambahan modal: Dana
berputar

Dana berputar merupakan salahsatu cara untuk


mengumpulkan modal yang berasal dari anggota
melalui hasil usaha koperasi sendiri
Ada beberapa keuntungan yang diperoleh koperasi
dengan mengumpulkan dana berputar, antara lain:

• Meningkatkan kepercayaan terhadap kemampuan


sendiri dam selanjutnya akan selalu berusaha
menolong dirinya sendiri apabila mendapat
kesulitan-tidak menggantungkan diri kepada orang
lain.
• Mempererat hubungan anggota dengan koperasi
• Mempertinggi rasa gotong royong antar anggota
• Dengan semakin kuatnya modal koperasi akan
mempertinggi kepercayaan pihak lain yang
berhubungan dengan koperasi.
Kerjasama antar koperasi
• Kerjasama usaha secara vertikal
Kerjasama ini dimulai dengan kerjasama
beberapa koperasi primer dengna bimbingan
koperasi pusat dan seterusnya sampai tingkat
yang lebih tinggi
• Kerjasama secara horizontal
Kerjasama yang dilakukan antara organisasi yang
berbeda-beda bidang usahanya. Kerjasama ini
memperkuat jaringan usaha antar koperasi
Kerjasama dibidang usaha antar koperasi dapat
dilakukan dalam dua cara, yaitu sebagai berikut:

• Membentuk organisasi baru yang berbadan


hukum’
• Dalam bentuk proyek atau kemitraan usaha
tanpa membentuk organisasi baru yang
berbadan hukum

Anda mungkin juga menyukai