Editor:
Novita Rahmayuna, S.Kom.
Desainer:
Nama
Sumber:
www.cendekiamuslim.com
Penata Letak:
Nama
Proofreader :
Nama
Ukuran:
Jml hlm judul, Jml hlm isi naskah, 15,5x23 cm
ISBN:
No ISBN
Cetakan Pertama:
Bulan 2021
DAFTAR ISI...............................................................................................
KATA PENGANTAR / UCAPAN TERIMAKASIH..............................
BAB I PENGANTAR KEPERAWATAN KOMUNITAS..........................
A. FALSAFAH............................................................................................ 5
B. KOMPONEN DASAR.............................................................................6
BAB III 34
KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS............................................
A. PENDAHULUAN..................................................................................34
1. PENDAHULUAN..................................................................................61
A. PENGKAJIAN......................................................................................63
C. PERSEPSI............................................................................................70
2. PENGOLAHAN DATA..........................................................................70
4. PERENCANAAN..................................................................................80
5. Implememntasi..................................................................................84
6. EVALUASI...........................................................................................87
A. PENDAHULUAN..................................................................................89
I. PERUBAHAN PERILAKU....................................................................105
A. PENDAHULUAN................................................................................115
A. PENDAHULUAN................................................................................153
B. PENGERTIAN KEMITRAAN................................................................154
C. PRINSIP-PRINSIP KEMITRAAN...........................................................154
D. TAHAP KEMITRAAN..........................................................................156
E. MODEL-MODEL KEMITRAAN............................................................157
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................
PROFIL PENULIS..................................................................................
KATA PENGANTAR / UCAPAN TERIMAKASIH
A. FALSAFAH
Falsafah merupakan keyakinan terhadap nilai tertentu
rehabilitatif.
5
4. Perawat sebagai provider dan klien sebagai penerima
berkesinambungan.
sendiri.
B. KOMPONEN DASAR
Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas
6
komunitas yang terdiri atas 4 (empat) komponen dasar, yaitu
(Tomey&Alligon,2006).
Manusia
Keperawatan Kesehatan
Lingkungan
1. Manusia
7
a. Manusia sebagai makhluk biologis
mempertahankan hidupnya.
dari id, ego, dan super ego. Sehingga segala tingkah lakunya
8
dari kata hati(apa yang seharusnya dilakukan dan tidak
sesuai harapan, norma atau nilai yang ada serta menjadi anggota
9
Sebagai makhluk spritual, manusia diciptakan tuhan
2. Kesehatan
10
efektif. Berbagai model yang ada memungkinkan perawat untuk
sehat klien.
11
Perawat dan klien secara bersama menentukan tujuan untuk
12
psikososial yang meningkatkan resiko sakit seperti riwayat
13
tindakan preventif. tindakan ini dapat ditnjukkan
3. Lingkungan
14
penyakit. Konflik atau masalah lain dalam keluarga mungkin
4. Keperawatan
15
mengambil keputusan yang tepat. Agar pelayanan keperawatan
itu sendiri.
yang mendalam.
16
American Nurse Association (1989) dalam potter & perry
(2005), yaitu :
pelayanan kesehatan.
individu.
17
BAB II
TREN DAN ISU KEPERAWATAN KOMUNITAS
18
merupakan langkah kunci untuk mencapai derajat kesehatan
19
Bukti Kemandirian Perawat” menyebutkan bahwa home care
sosio, spiritual
masalah kesehatan
20
Home care merupakan salah satu jenis perawatan jangka
triwibowo(2012)antara lain:
komprehensif
21
d. Kebuuhan klien akan dapat terpenuhi sehingga klien
yang profesional
sebagai berikut:
diagnosis keperawatan.
22
f. Memberikan pelayan keperawatan dalam rangka
dikomunitas.
saling mendukung.
kesehatan di rumah.
23
l. Menggunakan kode etik keperawatan dalam
24
b. Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan
dari manajemen.
ditetapkan.
25
e. Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman
26
Tabel 2.1 Data Sumber Daya Kesehatan Pada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Sumber daya
(Tenaga
Kesehatan)
Spesialis
Umum
Kesehatan
Lainnya
27
Nakes
komunitas.
28
dengan sasaran individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat,
hal, seperti:
29
peningkatan kemampuan terkait perkesmas sebelum
a. Dasar filosofis
masyarakat.
b. Dasar sosiologis
30
Sasaran pembinaan perkesmas diproritaskan kepada
c. Dasar yuridis
dicapai.
31
d. Dasar ekonomi
32
Kepmenpam no. 94/2001, bahwa tugas pokok
33
BAB III
A. PENDAHULUAN
Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
2005).
34
B. PENGERTIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Sumijatun,et.al. (2006) mendefinisikan komunitas
35
tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan
36
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra
pelayanan keperawatan.
puskesmas.
37
5. Meningkatkan akses keluarga miskin mendaat pelayanan
asuhan keperawatan.
38
4. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat
penyembuhan.
39
atau sekunder (secondary prevention)maupun pencegahan
40
sehingga dapat memperpendek waktu sakit dan dapat
2. Pembatasan kecatatan
ibu dan anak (KIA) dengan kegiatan deteksi dini factor risiko
41
gangguan dan kelainan kehamilan, program usaha kesehatan
42
Pelayanan keperawatan komunitas dapat diberikan secara
yaitu :
rawat inap.
3. Di sekolah
pendididkan kesehatan.
43
4. Di tempat kerja atau industri
pengawasan makanan.
5. Di barak-barak penampungan
44
penyakit akut dan kronis, pengelolaan dan rujukan kasus
penyakit.
permasyarakatan (lapas).
jiwa.
penylahgunaan obat.
45
F. SASARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh
1. Individu
2. Keluarga
terdiri dari kepala keluarga (KK) dan anggota keluarga lain yang
46
tinggal dalam satu rumah karena pertalian darah, ikatan
a. Keluarga Sehat
47
Dimaksud keluarga risiko dan rawan kesehatan dimana
3. Kelompok Khusus
48
permasalahan kesehatan yang dialami. Kelompok tersebut dapat
sebagainya.
bimbingan
institusi, yaitu :
49
a. Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu
(lapas).
4. Masyarakat
diprioritaskan pada :
daerah lain.
lain.
50
b. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular seperti
sebagainya.
51
Peran perawat sebagai care provider ditujukan kepada
52
dari suatu penyakit, menyusun program penyuluhan atau
masyarakat.
dicontoh masyarakat.
53
menjalankan fungsinya melalui pelayanan sosial yang
hak-hak klien.
54
berperan sangat penting untuk merencanakan tindakan
pengumpulan data.
dengan Komunitas
55
No Aspek Perbedaan
Rumah Sakit
Komunitas
o Puskesmas
Perawatan
Rumah
o Klinik
o Sekolah
Peru
suha
an
56
o
Pa
nti
o Orang sehat
o Orang sakit
o Orang meninggal
o Promotif
Pelayanan o Rehabilitatif
o Preventif
o Kuratif
57
o Rehabilitatif
o Resosiasi
o Peningkatan
Selama sakit
kesehatan
dan
Pencegah
an
penyakit
5. Sasaran o Individu
o Individu
58
Pelayanan
o Keluarga
o Kelompok
khusus
o Masyarakat
Santoso,2011)
59
BAB IV
1. PENDAHULUAN
Keperawatan komunitas merupakan area spesifik
60
Gambar 5.1 Lingkaran dinamis proses keperawatan
kesehatan masyarakat
(continiuity of care)
61
6. Memerlukan kerjasama dengan tenaga kesehatan lain
serta masyarakat.
A. PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan komunitas merupakan
62
ini terdapat 5 (lima) kegiatan, yaitu pengumoulan data,
masalah.
1. Pengumpulan data
63
menggali jawaban dan memvalidasi klien. Teknik non
komunitas.
a. Sensus
masyarakat.
64
maupun daerah tentang penyakit-penyakit yang dapat
pendidikan, rekreasi.
Komunitas
65
pimpinan daerah
Data sensus penduduk (desa,
Etnisitas kecamatan, kabupaten/kota),
data puskesmas, dinas
kesehatan
Nilai-nilai & keyakinan
Observasi
Agama Data sensus
Data sensus
SUBSISTEM
KOMUNITAS
66
subsistem pelayanan kesehatan
dan sosial adalah apakah
terdapat klinik, puskesmas,
rumah sakit, pos kesehatan desa
(PKD), pelayanan praktis,
pelayanan kesehatan
masyarakat, pelayanan gawat
darurat,pelayanan mental, panti
wredha? Adakah kejaidian
kronis atau akut? Adakah
pengobatan tradisional, dukun,
perawat, dokter, bidan? Adakah
sumber diluar daerah, yang
dapat dimanfaatkan
masyarakat?
Ekonomi Hal yang perlu dikaji adalah
tingkat sosial ekonomi
komunitas secara keseluruhan
apakah sesuai dengan UMR
(upah minimum regional),
dibawah UMR atau diatas
UMR sehingga upaya
pelayanan kesehatan yang
diberikan dapat terjangkau,
misalnya anjuran untuk
konsumsi jenis makanan sesuai
status ekonomi tersebut?
Apakah terdapat industri,
pertokoan, lapangan kerja?
Bagaimana angka
penganguran?
Transpostasi dan Keamanan Hal yang perlu dikaji adalah
bagaimana warga masyarakat
melakukan perjalanan? Jenis
kendaraan umum apa yang
digunakan? Apakah ada jalan
khusus pejalan kaki,
pengendara sepeda? Pelayanan
67
keamanan apa yang tersedia
seperti polisi, satpam, sanitasi?
Ketersediaan sarana dan
prasarana keamanan? Jenis
tindakan kriminal apa yang
pernah terjadi? Apakah warga
merasa aman?
Politik dan Pemerintah Hal yang perlu diperhatikan
adalah apakah ada tanda- tanda
kegiatan politik? Partai apa
yang paling berpengaruh?
Bagaimana pemerintah
dibentuk seperti pemilu atau
musyawarah? Apakah warga
terlibat dalam penentuan
keputusan pemerintah daerah
setempat? Seperti apa kebijakan
politik pemerintah terkait
dengan kesehatan?
Komunikasi Hal yang perlu dikaji adalah
adakah tempat khusus warga
berkumpul? Sarana komunikasi
apa saja yang dapat
dimanfaatkan dikomunitas
tersebut untuk meningkatkan
pengetahuan terkait dengan
kesehatan misalnya televisi,
radio, koran, poster, atau leaflet
yang diberikan kepada
komunitas? Alat komunikasi
formal dan informasi apa yang
ada?
Pendidikan Hal yang perlu dikaji adalah
ada sarana pendidikan yang
ada? Bagaimana kkondisinya?
Apakah ada perpustakaannya?
Apakah ada lembaga khusus
yang berfokus pada pendidikan
68
seperti pesantren, bimbingan
belajar, taman pendidikan al-
Qur`an (TPA)? Bagaimana
fungsinya? Bagaimana reputasi
sekolah yang ada? Apa isu
utama yang muncul tentang
pendidikan? Bagaimana angka
putus sekolah? Apakah tersedia
aktivitas ektrakulikuler?
Apakah dimanfaatkan oleh
peserta didik? Adakah
pelayanan kesehatan sekolah?
Adakah perawat disekolah?
Rekreasi Hal yang perlu dikaji adalah
apakah tersedia saranarekreasi,
kapan saja dibuka, dan apakah
biayanya terjangkau oleh
komunitas? Bentuk rekreasi apa
yang dipilih warga?
C. PERSEPSI
Hal yang perlu dikaji adalah pernyataan umum
2. PENGOLAHAN DATA
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah
69
b. Penghitungan prosentase cakupan dengan menggunakan
telly
c. Tabulasi data
d. Interpretasi data
Contoh:
berdasarkan usia
2. Analisa Data
70
kebutuhan kesehatan komunitas dan kekuatan komunitas
yaitu:
a. Kategorisasi
71
4. Struktur dan pelayanan kesehatan (rumah sakit,klinik,
sebagainya).
b. Ringkasan
c. Pembandingan
kehilangan data.
d. Penarikan kesimpulan
72
menarik simpulan logis dari bukti yang ada untuk
dan anorganik
kolam (20,12%).
sungai.
rumah warga.
73
Tabel 5.4 Contoh Intervensi Proses Analisa Sesuai Kasus
74
dekat dengan rumah
warga.
3. Perumusan Masalah
4. Prioritas Masalah
terdiri dari:
75
b. Jumlah yang beresiko
c. Besarnya resiko
e. Minat masyarakat
tingggi.
76
Urutan prioritas dituliskan berdasarkan jumlah skor
yaitu 48.
3. DIAGNOSIS
1. Problem (masalah)
2. Etiologi (penyebab)
77
memperoleh diagnosis keperawatan komunitas, data
berhubungan dengan:
78
Tidak terjangkaunya fasilitas pelayanan kesehatan
dengan”, misalnya:
berhubungan dengan :
79
Dalam diagnosis keperawatan kominutas,
4. PERENCANAAN
Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun
Objek ( Program)
80
Tujuan Evaluasi
Berhubungan
Respons (masalah) Dengan(etiologi AMB (Data)
)
Diagnosis
pendidikan / penyuluhan
81
Menurut Mubarak,chayatin, & Santoso(2010),
lokakarya mini
tersedia
Evaluasi
No Dx Tujuan Sasaran Strategi Rencana Hari/ Tempat
Kegiatan Tanggal Kriteria Sta
82
us kepera han
ISP wwatan tent
A selama ang
di 2 kali ISP
Dus pertem A
usn uan, 2. disk
x diharap usik
ber kan an
hub masyar tent
ung akat ang
an mampu uoa
den : a
gan a. yan
ling mengid g
kun entifika dila
gan si kuk
yan masala an
g h ISPA untu
tida b. k
l mengat men
seh asi gata
at masala si
h ispa ISP
c. A
menera 3. disk
pkan usik
gaya an
hidup men
& sehat gen
untuk ai
ISPA PH
d. BS
memeli 4. disk
hara usik
lingkun an
gan men
yang gen
sehat ai
ling
kug
an
yan
g
seha
t
5. beri
83
kan
rein
forc
eme
nt
posi
tif
5. Implememntasi
Implememntasi atau pelaksanaan merupakan
adalah :
1. inovatif
84
pengetahuan dan tehnologi (IPTEK) dan berdasarkan
2. Integrated
3. Rasional
kompeten.
5. Ugem
85
Fokus implementasi dalam keperawatan komunitas adalah
1. Pencegahan primer
benar.
2. Pencegahan sekunder
3. Pencegahan tersier
86
keluarga untuk melatih anggota keluarga pasca
6. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian terhadap program yang
Selain itu juga untuk menilai hasil guna, daya guna, dan
87
Keterangan :
: Peran Masyarakat
: Peran Perawat
(prilaku).
88
BAB V
PENDIDIKAN KESEHATAN
A. PENDAHULUAN
Pendidikan kesehatan merupakan salah satu bentuk
89
1. Azwar (2005), pendidikan kesehatan adalah program
pendidikan
90
oleh tenaga profesional kepada individu, keluarga, dan
kelompok masyarakat
sehat
sehat.
91
Dari berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan
92
asi ekslusif, dan lain sebagainya.pendidikan kesehatan juga
di lingkungannya.
masyarakat (empowerment).
2. Sasaran Sekunder
93
kesehatan pada masyarakat di lingkungannya. Selain itu
3. Sasaran Tersier
94
keperawatan komunitas, sasaran pendidikan kesehatan adalah
95
2. Metode Pendidikan Kelompok
yaitu:
a. Kelompok Besar
antara lain :
1) Ceramah
96
kelemahan metode ceramah adalah pesan atau informasi
2) Seminar
penting di masyarakat.
b. Kelompok Kecil
1) Diskusi kelompok
dibahas.
97
Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi
3) Role Play
peserta.
98
belum begitu diharapkan sampai pada perubahan perilaku.
99
Informasi dalam pendidikan kesehatan akan mudah di
video.
100
pendengaran akan lebih mudah diingat dibandingkan dengan
1. Input
belakangnya.
2. Proses
101
( pendidikan dan fasilitator ), metode, teknik belajar, alat
3. Output
102
Variabel demografi : usia, ras,
Variabel psychological: Manfaat yang dirasakan dan
pengalaman ,kepribadian, hambatan yang dihadapi
variabel struktur: pendidikan
penyakitnya, yaitu:
103
Tindakan pencegahan penyakit akan muncul apabila
yang dirasakan.
104
5. Isyarat atau petunjuk untuk bertindak (Cues to Action)
I. PERUBAHAN PERILAKU
Perilaku merupakan aksi dari individu terhadap reaksi
lingkungan.
105
1. Faktor predisposisi
Faktor Predisposisi
106
Contoh bentuk kegiatan yang dapat dilakukan adalah
kesehatan.
107
lansia terus meningkat dan haruis mendapatkan perhatian
108
Keturunan
Perilaku
Faktor Faktor
Predisposisi Enabling(ketersedi
Faktor
(pengetahuan, aan
Reinforcing
sikap,kepercay sumber/fasilitas)
(sikap dan
aan, tradisi, perilaku
nilai, dll petugas,
Pemberdayaan peraturan, UU,
masyarakat dll
Komunikasi
penyuluhan Training
Promosi Kesehatan
Kesehatan
109
Apabila konsep Blum yang menjelaskan bahwa derajat
pendidikan kesehatan.
110
penerangan kembali melalui poster, radio, TV, pamflet,
111
pendidikan kesehatan adalah memelihara dan mengontrol
keterampilan baru.
112
a. Pendidikan kesehatan mengenai pentingnya pemberian
ASI ekslusif
baik
pendamping ASI
remaja
113
c. Pendidikan kesehatan mengenai pentingnya melakukan
lansia
sehat
tidak sehat
114
BAB VI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(EMPROWERMENT)
A. PENDAHULUAN
Empowerment atau pemberdayaan adalah sebuah
115
masyarakat.Daya merupakan kemampuan melakukan
116
masyarakat.Tenaga kesehatan bukan untuk mendominasi
stimulator.
117
sebagai proses yang dilakukan oleh masyarakat (dengan
118
tersebut diimplementasikan.Perawat mebawarkan
adalah :
119
Agar rencana tersebut dapat terwujud sebagai bentuk
120
Dalam istilah lain, petugas kesehatan dalam
mandiri.
ARRIF.
121
A : Analisis, merupakan tahap yang meliputi
analisis situasi, analisis tingkat perkembangan,
analisis kasus dan anlisis sumber daya
122
awal timbulnya kemampuan sebagai hasil proses belajar.
123
Kemampuan individu, keluarga atau masyarakat di
masyarakat setempat.
kesehatan.
atau masyarakat.
Informasi
Kesehatan
Kesadaran Kesehatan
Pengetahuan
Kesehatan
124
Sarana & Kemauan
Daya & daya lain
Prasarana Kesehatan
Berdaya (mampu)
dalam kesehatan
125
dilakukan dalam menunjukkan keberpihakan. Misalnya
sebagainya.
kesehatannya.
126
kelompok adalah yang paling efektif dan efisien jika di
127
yang dapat dikembangkan. Artinya tidak ada sumber
masyarakat (empowering).
128
kesehatan. Selain itu, berkaitan dengan memberdayakan juga
kuat.
G. PENGORGANISASIAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Pemberdayaan masyarakat pada prinsipnya merupakan
berikut :
129
tersebut.Tokoh dan wakil masyarakat yang dilibatkan harus
130
kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
4. Menumbuhkan kemandirian
masyarakat.
1. Kader Kesehatan
131
(prokes) merupakan tenaga sukarela yang dipilih oleh dan dari
desanya
masyarakat
g. Berwibawa
132
h. Sanggup membina paling sedikit 10 kepala keluarga untuk
Ditjen Bina Gizi & KIA dalam pusat data dan informasi
133
buruk, polio, campak, dipteri, pertussis,atau tetanus
neonatorum
i. Ambulan desa
pemukiman
134
keterpaduan antara pelayanan oleh masyarakat dan pelayanan
Meja 1 : Pendaftaran
Meja 2 : Penimbangan bayi dan anak balita, ibu
hamil, atau WUS
Meja 3 : Pengisian kartu menuju sehat (KMS)
Meja 4 : Penyuluhan perorangan, antara lain :
Pada balita : Pemberian makanan
tambahan, oralit, atau vitamin A
dosis tinggi
Pada ibu hamil : pemberian tablet besi
Pada PUS : pemberian kondom atau pil
KB untuk menjadi peserta KB lestari
Meja 5 : Pelayanan kesehatan yang meliputi
imunisasi, pemeriksaan kehamilan, KIA, KB,
dan pengobatan
135
maupun dokter.Kader kesehatan merupakan tenaga yang berasal
sendiri.
b. Kegiatan di Posyandu
1. Melaksankan pendaftaran
atau PUS
4. Mengisi KMS
5. Memberi penyuluhan
136
1. Mengajak ibu-ibu untuk datang pada hari kegiatan
posyandu diadakan
misalnya :
137
Tingkatan Penjelasan
kegiatan bulanan
orang.Penyebab tidak
terlaksananya kegiatan
masyarakat.Intervensi yang
138
perbaikan peringkat adalah
memotivasi masyarakat
kader.
meningkatkan cakupan
dengan mengikutsertakan
139
motivator serta lebih
mengelola kegiatan
posyandu.
dapat melaksankan
mampu menyelenggarakan
masyarakat yang
140
pesertanya masih terbatas
melaksanakan kegiatan
mem=nylenggarakan
masyarakat yang
141
KK yang bertempat tinggal
bersifat pembinaan
termasuk pembinaan
sehingga terjamin
kesinambungannya. Selain
intervensi memperbanyak
kemampuan masing-
masing.
142
sederhana indicator untuk tiap peringkat posyandu dapat
Purnama Mandiri
>8
≥5
≥50%
≥50%
≥50%
≥50%
143
Program tambahan - - +
<50% ≥50%
144
informasi.Operasional kegiatan Polindes dilakukan
145
e. Pos Obat Pondok Pesantren (POP) yang dikembangkan
dibeberapa pesantren
3. Dana Sehat
maupun rehabilitatif.
yaitu :
146
a. Dana aktifartinya dana yang secara khusus dikumpulkan oleh
natura.
secara bergiliran.
147
5) Artamas atau arisan tabungan amal sehat merupakan
kesehatan.
148
Bentuk aplikasi dari upaya kesehatan tradisional
penghasilan keluarga.
149
a. Kelompok pelayanan swasta dasar bidang medik
(BKIA).
150
Terdapat beberapa kelompok peminatan kesehatan, yaitu
KIA)
e. Kesehatan wanita
f. Pengoabtan tradisional
g. Kesehatan kerja
i. Penyakit menular
bidang kesehatan.
151
b. Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat Desa (UKGMD)
pemukiman.
152
BAB VII
KEMITRAAN
A. PENDAHULUAN
Dalam mengatasi masalah di masyarakat diperlukan
153
B. PENGERTIAN KEMITRAAN
Partnership atau Kemitraan adalah suatu kerjasama
1999).
C. PRINSIP-PRINSIP KEMITRAAN
Kemitraan merupakan bentuk kerjasama yang
154
perlu dipahami dalam membangun sebuah kemitraan menurut
1. Persamaan (equity)
satu pihak.
2. Keterbukaan
155
pula rasa saling melengkapi dan saling membantu
diantara anggota.
diangkat sendiri.
D. TAHAP KEMITRAAN
Dalam mengembangkan kemitraan dalam bidang
156
Tahap ini merupakan bentuk kemitraan lintas program
sebagainya.
E. MODEL-MODEL KEMITRAAN
Terdapat 2 (dua) model kemitraan menutut Notoadmadja
(2007), yaitu :
157
1. Model I
Lansia Sehat.
2. Model II
bersama.
158
terdiri dari lintas program, lintas sektor, dan kemitraan yang
159
ISPA. Strategi intervensi kemitraan lintas program yang
KIA.
160
di SD Cokrah 3 secara langsung oleh tenaga kesehatan.
161
sebagai tenaga teknis dalam mendata,
162
DAFTAR PUSTAKA
163
Tjiptono, F. (2014). Pemasaran Jasa, Prnsip, Penerapan dan
Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.
Tjiptono, F. (2015). Strategi Pemasaran Edisi 4. Yogyakarta:
Andi.
Walker, Orville C., Jr Terbitan. (2011). Marketing Strategy : A
Decision-Focused Approach. 7th edition. New York:
McGraw-Hill Education
164
PROFIL PENULIS