Anda di halaman 1dari 7

Profil

Orkes Rejung Pesirah

Latar Belakang
Seni musik adalah anugerah Tuhan yang sifatnya hakiki dan tak dapat ditolak kehadirannya dalam
kehidupan manusia. Uniknya, sejak peradaban dimulai hingga akhir zaman, di setiap etnik di dunia
memiliki keragaman musik yang berbeda pula. Karenanya, sebagai anugerah, musik memerlukan
pengembangan dan pembinaan sehingga dapat berdayaguna bagi pengembangan kehidupan pribadi,
masyarakat, bangsa dan negara.

Sebagai bagian dari seni budaya, seni musik tidak hanya berfungsi sebagai hiburan belaka tetapi juga
berfungsi secara spiritual. Pada setiap peradaban seni musik menjadi isntrumen penting dalam proses
ritual agama dan adat, bahkan penyemangat dalam berperang. Karenanya, seni musik adalah
kekayaan dan identitas suatu bangsa yang harus dijaga kelestarianya.

Secara konstituonal, negara Republik Indonesia sangat menghargai, menghormati dan bahkan
memandatkan pentingnya pembangunan seni budaya. Mandat seni budaya ini merupakan kesadaran
yang utuh terhadap pembangunan jiwa bangsa. Kekuatan negara seharusnya tidaklah berhenti pada
pembangunan sektor fisik saja, tetapi juga harus diimbangi dengan pembangunan sektor budaya.
.
Bertumpu pada pemikiran di atas, maka dibentuklah Orkes Rejung Pesirah pada 19 November 2007
di Palembang, sebagai kelompok seni pertunjukan dan wadah pembinaan yang mendorong
perkembangan musik etnik, khususnya musik yang berkembang di wilayah Batanghari Sembilan atau
Sumatera Selatan.

Visi
Terwujudnya Orkes Rejung Pesirah sebagai kelompok musik yang profesional dalam berkarya dan
wadah pengembangan musik seni etnik di Sumatera Selatan.

Misi
1. Terwujudnya pertunjukan-pertunjukan musik etnik Sumatera Selatan
2. Terwujudnya studi dan penelitian musik dan irama-irama yang berkembang di wilayah
Batanghari Sembilan atau Sumatera Selatan.
3. Terwujudnya pelatihan, workshop, diskusi, seminar, dan lokakarya musik
4. Terwujudnya perlombaan-perlombaan seni, khususnya musik etnik Sumsel
5. Terwujudnya pemerintah dalam mengembangkan kesenian khususnya seni musik etnik
Sumatera Selatan.
6. Terwujudnya dokumentasi musik etnik, khususnya musik etnik Sumatera Selatan dalam bentuk
buku dan audio visual.
7. Terwujudnya pengorganisasian masyarakat penggiat dan pencinta musik etnik Sumsel

ASAS DAN PRINSIP

1. Umum: Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945


2. Khusus: mengutamakan nilai luhur budaya lokal, demokratis, partisipatif, independen,
transfaran, dan akuntabel
PENDIRIAN, PENGERTIAN NAMA DAN LAMBANG

Pendirian
Orkes Rejung Pesirah didrikan pada 19 November 2007, di Palembang.

Nama
Rejung dalam bahasa daerah Besemah dan Empatlawang berarti pantun yang ditembangkan dengan
diiringi gitar. Sedangkan Pesirah berarti gelar kepala Marga (pemerintahan asli Sumatera Selatan yang
setingkat Desa, dibubarkan pada tahun 1983). Jadi, Rejung Pesirah secara harfiah berarti nyanyian
atau senandung kepala marga (Pesirah), namun secara philosofis menyiratkan pengabadian ikon
budaya Sumatera Selatan yang terancam punah.

Lambang
Lambang terdiri dari dua hurup atau aksara Ka-Ga-Nga (Surat Ulu), Re-Pe, singkatan dari Rejung
Pesirah yang berada di dalam lingkaran. Lingkaran berarti perputaran dan hubungan yang tidak pernah
putus.

Aksara Ka-Ga-Nga adalah aksara yang dipakai di huluan waliayah Batanghari Sembilan (sekarang
dimekarkan menjadi empat provinsi, yakni: Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu dan Jambi).

Program

1. Menyelenggarakan pertunjukan musik etnik Sumatera Selatan, baik yang bersifat pertunjukan
di panggung biasa maupun yang berkaitan dengan audio visual
2. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan penelitian dan pengkajian kebudayaan
3. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, workshop, diskusi, seminar, dan lokakarya musik
4. Meneyelenggarakan perlombaan-perlombaan seni, khususnya lomba musik etnik Sumatera
Selatan.
5. Menyelenggarakan pendataan yang khusunya berkaitan dengan musik etnik di Sumatera
Selatan.
6. Menerbitkan buletin, tabloid, brosur, buku, dan lain-lain yang bersifat pendidikan dan
informasi musik.
7. Memberikan penghargaan-penghargaan terhadap individu dan lembaga yang telah melakukan
kegiatan-kegiatan pelastraian dan pembangunan kebudayaan
8. Melakukan segala macam kegiatan yang tidak bertentangan dengan asas dan tujuan lembaga
ini, dan tidak merugikan kepentingan masyarakat dengan mengindahkan tata susila serta
hukum yang berlaku

Catatan Pentas-pentas yang telah dilakukan oleh Orkes Rejung Pesirah

1. Kolaborasi dengan Bastari Suan pada Pembukaan Festival Sastra Tutur 2007 di Hotel Swarna
Dwipa, 23 Oktober 2007.
2. Kolaborasi Ensamble Gerak Teater Alam pada Launching buku MENITI BUIH DI TENGAH BADAI
di Hotel Horison 50 tahun Bank Sumsel, 31 Oktober 2007.
3. Kolaborasi Ensamble Gerak Teater Gaung pada Acara Puncak HUT Bank Sumsel di Hotel
Horison, 5 November 2007.
4. Pentas Musik Peringatan HAM dan puncak acara Kampanye 16 hari Antikekerasan terhadap
Perempuan di halaman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Palembang, 10 Desember 2007.
5. Pentas musik di Talkshow di Trijaya FM, 22 November 2007.
6. Pentas kolaborasi dengan perupa Palembang (Erwan Surya Negara, dkk), Teater Gaung, dan
siswa SMSR (SMK 7) Palembang pada “Pesirah Warnai Sungai Kito” di Benteng Kuto Besak, 28
Desember 2007.
7. Pentas Musik “Rejung Budaya” pada Perhelatan Seni Ujung Tahun di Dewan Kesenian
Palembang, 30 Desember 2007.
8. Munggah Seni 1 Muharam 1429 H, 9 Januari 2008.
9. Wisuda Sekolah Demokrasi Banyuasin-Yayasan Puspa Indonesia membawakan “Senjang
Demokrasi” di Museum Bala Putra Dewa, 10 Februari 2008.
10. Malam Apresiasi dan Dialog Seniman Sumatera Selatan di Hotel Aston, 12 Februari 2008.
11. Pameran Adi Wastra Nusantara bersama Tim Kesenian Bank Sumsel dengan judul “Tutur
Tenun Batanghari Sembilan” di Balai Sidang Senayan Jakarta, 16-20 April 2008.
12. Soundtrack seri “Lawakan Santai” (Laksan) di Sriwijaya TV edisi setiap minggu, mulai Mei 2008
sampai sekarang.
13. Acara Menjelang Maghrib di Bulan Ramadhan di Sriwijaya TV dengan Irama Musik Islami,
tahun 2008,
14. Penata musik pementasan GADIS PERAWAN DI SARANG JABALAN, KARYA VEBRI AL LINTANI,
28 Oktober 2008 di Pusat Bahasa Jakarta, dan 20-31 Mei 2009, di Auditorium RII Palembang
15. Penata musik pementaan teater ”Gadis Perawan di Sarang Jabalan” pada 29-31 Mei 2009 di
Auditprium RRI Palembang
16. Penata Musik Pementasan pentas teater gaung pada Hari Perempuan Dunia, Kobar 9 dan
Women Cricis Centre (WCC) 7 Desember 2009, di Halaman Budpar Kota Palembang
17. Pentas musiklalisasi puisi bermuatan musik Sumsel, dalam acara Lounching Novel ‘Angin’
karya Toton Da.i Permana, 27 Januari 2010, di Aula Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik,
Candra Dimuka Palembang.
18. Mengisi acara pada malam pembukaan Pameran Lukisan “A Joernay to Palembang” yang
diselenggarakan oleh Tavern Artwork, pada 27 Januari 2010, di the Jayakarta hotel.
19. Mengisi Acara “musik-musik Palembang” pada Peringatan hari jadi Kesultanan Palembang
Darussalam, 6 maret 2010.yang diadakan oleh Kesulatanan Palembang Darussalam, di
halaman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang.
20. Mewakili Sumatera Selatan dalam acara Temu Karya Taman Budaya 20-24 Juli 2010, di Pekan
Baru Pentas Musik “Lagak Lagu Batanghari Sembilan”.
21. Penata Musik Pergelaran “Refeleksi Seni” 14 Desember 2010, Dewan Kesenian Sumatera
Selatan di Graha Budaya Palembang.
22. Pertunjukan musik di acara Peresmian Kapal Pesiar Kota Palembang, Desember 2012
23. Penata Musik Pergelaran “Refeleksi Seni” Desember 2011, Dewan Kesenian Sumatera Selatan
di Graha Budaya Palembang.
24. Pertunjukan musik di acara peresmian “Kapal Pesiar Kota Palembang”. Desember 2012.
25. Pentas Tunggal “A Tribute Local Wisdom Sumatera Selatan” pada 10 Mei 2014, di Auditorium
RRI Palembang.
26. Pentas seni pertunjukan “Tadut” dalam acara MTQ Internasional, di depan Mall Palembang
Icon, 25 September 2014.
27. Pentas pembukaan acara Festival Sriwijaya tahun 2015 di Taman Pubakala Kedatuan Sriwijaya.
28. Pentas pembukaan Festival Sriwijaya, di pelataran Benteng Kuto Besak Juni 2016
29. Pentas dalam kegiatan ‘Apresiasi Komunitas Budaya Nusantara’ tahun 2018 di Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang berlangsung pada 24-25 Maret 2018, di Mall
Bintaro Xchange, Tangerang Selatan, Sabtu (24/3).
30. Mewakili Tim Kesenian provinsi Sumatera Selatan pertunjukan eksibisi dalam Festival
Borobudur tahun 2018
31. Mewakili Tim Kesenian provinsi Sumatera Selatan pertunjukan eksibisi dalam Festival
Besemah tahun 2018
32. Mewakili Taman Budaya Sriwijaya dalam Pekan Budaya Nasional di Senayan Jakarta, 2019
33. Pendokumentasian Rejung Sedasir oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumater Barat tahun
2020.

Figure 1 Penyerahan sertfikat dari panitia kepada pengisi acara


Festival Borobudur tahun 2018
Penampilan Rejung Pesirah pada Festival Borobudur tahun 2018
Rejung Pesirah di Apresiasi Komunitas Budaya Nusantara, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Diretorat
Tradisi dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Maret 2018.
Figure 2 Penampilan Rejung Pesirah di festival besemah, kota Pagaralam 26-28 Juli 2018

Anda mungkin juga menyukai