ANGLO-AMERICAN-CATALOGUING-RULES (AACR2)
Kelompok 5 :
2. Atmawati 214180018
2022
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah AACR2
B. Struktur AACR2
C. GMD (General Material Designation)
D. Entri AACR2
E. Tajuk Nama dan Badan Koorporasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH AACR2
d. Perkembangan di Inggris
e. Kerjasama
Sehubungan dengan pekerjaan yang sama antara ALA dan LA, Melvil Dewey
mengusulkan bahwa harus ada kerjasama untuk menghasilkan kode Anglo-Amerika.
ALA dan LA secara resmi setuju untuk bekerja sama tahun 1904. Kode katalogisasi
internasional pertama diterbitkan pada tahun 1908 dalam edisi Amerika dan edisi
British. Kedua edisi berisi 174 peraturan tentang penulis dan judul, dan deskripsi.
f. CODES ALA
Edisi 1941: Pada tahun 1930-an ALA dan LA membahas revisi aturan pada
tahun 1908. Kedua badan bekerja sama sampai tahun 1939. Edisi kedua dari edisi
tahun 1908 ini diterbitkan oleh ALA pada tahun 1941, dan berisi 324 peraturan
dalam dua bagian: Bagian I, Entry dan Pos; Bagian II, Deskripsi buku, serta
berbagai lampiran.
g. Edisi 1949
Edisi 1941 dikritik karena terlalu rinci dan kompleks, dan pada tahun 1949
“ALA CODES” diumumkan AACR1 1967: Pada tahun 1951, American Library
Association (ALA) mengundang Seymour Lubetzky seorang konsultan di Library of
Congres untuk dimintai kesediaannya membuat analisis secara umum dalam rangka
merevisi ALA CODES yang telah dibuat 1949. Pada tahun 1953 laporan
Lubetzky’s (Cataloging Rules and Principles) diterbitkan. Tahun 1956
diangkatlah Lubetzky sebagai editor revisi CODES. Dan pada tahun 1960 draf
Peraturan Kode Pengkatalogan hasil revisinya diterbitkan dan kemudian dimulailah
kerjasama AS dengan Inggris dalam pembuatan aturan katalogisasi. Akhirnya
sebagai cikal bakal pembuatan AACR, pada tahun 1961 diadakan Konferensi
6
Internasional (The International Conference on Cataloguing Principles) tentang dasar
-dasar katalogisasi yang diadakan di Paris. Pada 1962, C. Summer Spalding sempat
menjabat manjadi editor baru CODES. Hasilnya adalah pernyataan dari 12
prinsip yang dikenal sebagai Prinsip Paris (Paris Principles). Pada tahun 1967 terbit
sebuah pedoman yang berjudul Anglo American Cataloging Rules yang dikenal
dengan sebutan AACR 1. Prinsip umum peraturan tersebut didasarkan atas
“Statement of Principles” yang disetujui oleh 53 Negara pada International
Conference on Cataloging Principles di Paris.
B. STRUKTUR AACR2
Definisi AACR2
1
Sulistyo Basuki, Pengorganisasian Materi Perpustakaan Katalogisasi Klasifikasi Tajuk Subjek dan
Penjajaran, artikel diakses pada 16 Desember 2013 dari http://sulistyobasuki.wordpress.com
7
use in the construction of catalogues and other lists in general libraries of all sizes.
The rules cover the description of, and the provision of access points for, all library
2
materials commonly collected at the present time.
Jelas bahwa AACR2 merupakan sebuah pedoman yang di rancang khusus untuk
pengatalogan deskriptif dan tajuk subjek yang di lakukan dalam kegiatan di setiap
perpustakaan. Untuk AACR2 sendiri merupakan edisi revisi tahun 2002 dan 2005
dari tahun sebelumnya yakni tahun 1998, 1988,1978, dan AACR1 tahun 1967.
Ciri-ciri AACR2
Dijelaskan pada pengenalan AACR2 (2002) secara umum bahwa AACR2 dibagi
menjadi 2 bagian yaitu:
2
AACR2, About AACR2, artikel di akses pada 16 Desember 2013 dari http://aacr2.org
3
Nurul Hayati, Diktat Deskripsi Bibliografi Non Buku : AACR2 (Jakarta: UIN Jakarta, 2013) h.1
4
Prepared under the direction of the Joint Steering Committee for Revision of AACR, a committee
マ ミ ミ
of the A eriIa LiHrary AssoIiatio …ぷ et al へ. Anglo-American cataloguing rules 2nd ed, (2002
revision) h.2
8
Bab 1 : Umum
2. Books, Pamphlets, and Printeed Sheets (Buku, Pamplet, dan Lembar Print-an)
5. Music (Musik)
10. Three-Dimensional Arttefacts and Realia (Bahan Tiga Dimensi Artefak dan
Realia)
5
Ibid., h.1
9
6
Anon Mirmani dan Irman Siswadi, Modul: Pengolahan Bahan Non Buku . diunduh pada 16 Desember
2013. h.1
10
Graphic Braille
Microform Chart
Music Filmstrip
Text Kit
Videorecording Manuscript
Microform
Microscope Slide
Model
Motion Picture
Music
D. ENTRI AACR2
Entri Utama
b. Karya pengarang ganda, suatu karya yang disusun oleh dua orang
pengarang, maka pengarang pertama ditetapkan sebagai Tajuk Entri Utama dan
pengarang kedua sebagai Tajuk Entri Tambahan.
Contoh : Killing Kennedy : the and of Camelot / by Bill O’Reily and Martin Dugard.
15
e. Bila dalam suatu karya terdapat lebih dari 3 pengarang, maka pengarang
pertama dicantumkan pada tajuk entri tambahan nama pengarang dan diikuti
dengan tanda titik tiga dan kata et al. dalam tanda kurung siku [et al.]
Contoh 1 : Seperempat abad Perpustakaan Nasional, 1980-2005 / penulis naskah,
Soekarman Kertosedono … [et. al].
TEU adalah : Judul
TET adalah : Soekarman Kertosedono
Contoh 2: Kamus bahasa Sasak-Indonesia / oleh Nazir Thoir … [et al.]. 33
TEU adalah : Judul
TET adalah : Nazir Thoir
Tajuk Badan Koorporasi
menunjukkan badan itu adalah sebutan khusus dari pada deskrifsi umum. Disebut
sebuah badan jika dalam naskah menggunakan huruf besar untuk nama pemiliknya,
kata huruf inisial yang ada ditulis huruf besar secara konsisten, dan atau, dalam
bahasa menggunakan artikel, kata-katanya selalu dihubungkan dengan artikel
tertentu.
Banyak hasil karya cetak dan karya rekam yang kepengarangannya berupa
badan atau lembaga yang dalam pengatalogan dikenal dengan istilah badan
korporasi. Tajuk nama badan korporasi ditentukan pada badan induk atau pada nama
pemerintahnya. Badan korporasi dianggap sebagai penanggung jawab suatu
publikasi apabila isi publikasi merupakan tanggungjawab badan bersangkutan bukan
tanggungjawab anggotanya, meskipun nama seorang anggota tercantum sebagai
penyusun; atau publikasi tersebut menguraikan kegiatan-kegiatan badan.
Dalam penentuan tajuk nama Badan Korporasi, tidak semua Badan Korporasi
sebagai tajuk entri utama. Hal ini tergantung dari isi karya tersebut. Ada beberapa
kategori dalam penentuan tajuk entri utama pada badan korporasi. Apabila suatu
karya disusun oleh atau berasal dari suatu badan korporasi tetapi 34 tidak tergolong
salah satu kategori yang telah ditetapkan, maka entri utama untuk bahan
perpustakaan tersebut adalah :
b. Jika tidak merupakan karya perorangan, entri utama adalah di bawah judul.
judul, sedangkan untuk badan-badan yang disebut dengan jelas pada sumber
informasi utama dibuatkan entri tambahan. Seperti dalam hal penentuan bentuk
tajuk nama pengarang perorangan, dalam AACR2 juga terdapat ketentuan dalam
pemilihan bentuk tajuk nama badan korporasi yang bersifat umum dan khusus.
e. Rekaman suara, film, video dsb. yang merupakan hasil kegiatan kolektif
suatu kelompok pelaku pertunjukan
PENUTUP
A. KESIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
AACR2. About AACR2. Artikel diakses pada 16 Desember 2013 dari www.aacr2.org
Anon Mirmani dan Irman Siswadi. Modul: Pengolahan Bahan Non Buku . diunduh
pada 16 Desember 2013
Hayati, Nurul. Diktat Deskripsi Bibliografi Non Buku: AACR2. Jakarta: Uin Jakarta,
2013
Prepared under the direction of the Joint Steering Committee for Revision of AACR,
ミ
a committee of the American Library Associatio …[et al]. Anglo-American
cataloguing rules 2nd ed. 2002 revision.
18