mata perifer menggunakan slitlamp. Akan tetapi, sudut bilik mata depan
iris dapat terlihat, sudut dinyatakan terbuka. Apabila hanya garis Schwalbe
atau sebagian kecil dari anyaman trabecular yang dapat terlihat, sudut
tertutup [5].
45 derajat.
1
b. Perimetri, untuk memeriksa lapangan pandang. Selama bertahun-tahun,
[11]
glaukoma:
dibandingkan dengan data normatif. Pengujian lapang pandang secara teratur pada
Kerusakan saraf pada glaukoma diyakini ditimbulkan pada kepala saraf optik dan
cacat bidang visual yang dihasilkan sesuai dengan pola serat di daerah retina yang
2
dilayani. Perimetri otomatis standar (SAP) relatif tidak sensitif pada tahap awal
kemudian berkembang menjadi cacat dan sedikit asimetri antara kedua mata.
penyakit biasanya di area superonasal dan sering terjadi pada glaukoma normo
bawah garis tengah horizontal di bidang nasal. defek dibatasi oleh garis tengah
horizontal, sesuai dengan raphe horizontal lapisan serat saraf retina. perubahan
Diskus optik inferior dan OCT dengan langkah hidung superior yang sesuai
c. Temporal wedge Adalah tipe yang tidak lebih sering dengan nasal step tapi
fiksasi sebagai ekstensi ke bawah atau ke atas dari titik buta di sekitar fiksasi.
3
e. A ring scotoma adalah Sebuah skotoma cincin berkembang ketika defek
4
3. Untuk menguji hemi-field kanan pasien dan kuadran atas dan bawah, ulangi tes
menghitung jari menggunakan tangan kiri Anda, mulai dari kiri wajah Anda dan
bergerak ke atas dan ke kiri lalu ke bawah dan ke kiri.
4. Tes tambahan yang berguna untuk dilakukan pada pasien dengan dugaan
hemianopsia homonim (yaitu hilangnya bidang penglihatan kanan atau kiri di
kedua mata, sering kali karena stroke) adalah untuk menguji inatensi sensorik.
Angkat kedua tangan ke atas dan goyangkan jari-jari tangan kanan, diikuti oleh
jari-jari tangan kiri di setiap hemi-field. Jika pasien melihat jari-jari yang
bergerak, kemudian menggoyangkan satu jari dari masing-masing tangan pada
saat yang sama – jika pasien hanya dapat melihat gerakan di satu sisi maka
mereka mungkin mengalami hemianopia halus.
Menguji setiap mata untuk konfrontasi
1. Minta pasien untuk menutup mata mereka sendiri dengan telapak tangan
mereka (bukan jari mereka, karena mudah untuk mengintip di antara jari).
Ingatlah bahwa Anda juga harus menutup mata Anda secara bergantian, sehingga
Anda membandingkan bidang mata kanan Anda dengan bidang mata kiri pasien,
misalnya
2. Lakukan tes hitung jari terlebih dahulu (pengujian statis). Pastikan untuk
menguji di kiri dan kanan untuk setiap mata yang diuji.
3. Selanjutnya, bawa jari target Anda dari pinggiran jauh ke dalam menuju
wilayah tengah (pengujian kinetik). Minta pasien untuk mengatakan kapan
mereka pertama kali melihat target. Ulangi dari beberapa arah berbeda, pastikan
360° penuh untuk setiap mata diuji. Pemeriksa harus ingat untuk melakukan
pengujian kinetik pada kecepatan yang sesuai dengan respons pasien.
4. Selanjutnya, uji bidang perifer dengan pin neurologis berkepala putih (di luar
radius 30 ° pusat) dan bidang pusat dengan pin neurologis berkepala merah
(dalam radius 30 °). Pengujian dengan target pin neurologis memberikan hasil
yang jauh lebih akurat daripada pengujian dengan jari, dan dapat mendeteksi
hilangnya lapang pandang lebih awal. Pin neurologis berkepala merah juga
berguna untuk menilai ukuran titik buta (misalnya, dengan edema papil), sekali
lagi dengan membandingkan ukuran titik buta Anda dengan ukuran pasien. Selain
itu, pin neurologis berkepala merah dapat digunakan untuk menguji desaturasi
merah pada penyakit saraf optik awal.
5
g.
3.4 Tatalaksana
Target penurunan biasanya 30–50% dari TIO awal. Suatu tekanan sebesar ‘x’
mmHg dapat diketahui sudah aman bagi suatu individu dengan cara melakukan
stabil, artinya tidak ada lagi penurunan lapang pandang secara progresif berarti
TIO sebesar ‘x’ mmHg aman bagi individu tersebut. [13] [1]
semakin tinggi tekanan intraokular (TIO), semakin besar risiko kerusakan. Kedua,
terdapat faktor lain selain TIO dalam glaukoma. Misalnya pada penderita
kerusakan saraf
biaya, karena biasanya terapi untuk glaukoma jangka panjang, bahkan seumur
hidup. Kelima, pertahankan penglihatan yang baik dengan efek samping minimal
6
Cara penurunan TIO ialah dengan menurunkan produksi atau menambah
pembuangan cairan akuos. Selain itu bisa dengan merusak badan silier, dengan
laser atau krio, dan dengan membuang cairan akuos ke tempat lain (operasi
A. Terapi medikamentosa
korpus siliaris. Timolol merupakan penyekat beta yang tidak selektif, bekerja
menaikkan kemampuan aliran keluar cairan akuos. Obat ini merangsang saraf
meningkatkan aliran keluar. Selain itu, agen ini juga menyebabkan kontraksi
b. Prostaglandin (PG)
7
Cukup digunakan 1 tetes sehari, namun sangat mahal. Agonis adrenergik
vasa yang menuju ke korpus siliaris, menaikkan aliran keluar uveosklera, dan
ini adalah epinefrin dan dipiverin (agonis adrenergik tidak selektif) dan
volume badan kaca (humor vitreus). Untuk mengurangi volume badan kaca
digunakan zat hiperosmotik (untuk menyedot/ menarik air dari vitreus). Obat
ini penting untuk keadaan akut dimana TIO sangat tinggi sehingga harus
menjadi tinggi sehingga air di vitreus bisa terserap ke darah. Preparat yang
dapat diberikan berupa manitol (5 cc/kgBB IV dalam 1 jam), ginjal harus baik
karena manitol diekskresi lewat ginjal; urea (intravena); dan gliserin (oral),
8
serangan akut diperlukan sekali penanganan pertama dengan medikamentosa
B. Pembedahan
1. Terapi Laser
Sejak awal tahun 1980, Laser Iridotomi perifer (LPI) merupakan alternative
pilihan yang aman dan efektif dibanding iridektomi melalui bedah insisi.
profilaksis pada mata yang mempunyai risiko terjadi blok pupil. Tindakan
ini berhasil pada sebagian besar kasus dengan TIO yang sudah menurun
2. Iridektomi Perifer
iridektomi secara bedah, yaitu kornea keruh, bilik mata depan datar dan
Gambar 3.3 (Atas) Glaukoma Sudut tertutup ; (bawah) Laser dan iridektomi perifer
9
3. Ekstraksi Lensa
tiga bulan setelah iridotomi laser karena mata sudah tenang, adesi
iridokorneal tidak tetap dan lebih aman. Pendapat lain, iridotomi laser
perifer merupakan prosedur yang cepat, mudah dan efektif untuk terminasi
kemudian dan bila diperlukan dapat dilakukan ekstraksi katarak pada mata
4. Trabekulektomi
bila serangan sudah terjadi lebih dari 36 atau 72 jam. Pada pascaserangan
sudah terdapat PAS lebih dari 70%, sedangkan apabila PAS yang terjadi
masih sekitar 50% iridektomi masih mungkin untuk dilakukan dan bila
tertutup lebih dari 75% meskipun dengan gonioskopi indentasi dan atau
TIO masih lebih dari 45 mmhg. Pada keadaan ini, keberhasilan iridektomi
10
3.5 Prognosis
Tanpa pengobatan glaukoma akan berakhir dengan kebutaan akan tetapi jika
baik jika dideteksi dan diterapi secara dini pengobatan akan berhasil. [12]
11
BAB IV
KESIMPULAN
progresif yag ditandai dengan atrofi atau gaung papil saraf optik dan kehilangan
demikian, TIO adalah faktor risiko yang paling umum tetapi bukan satu-satunya
vasiasi yang berbeda dan kerusakan anatomi berupa ekskavasi serta degenerasi
papil saraf optik, akan terdapat kelemahan pada fungsi mata yang dapat berakhir
yaitu dengan cara pemeriksaan segmen anterior dengan slit lamp, pemeriksaan
ganioskopi.
12
DAFTAR PUSTAKA
[2] suliardjo, buku ilmu penyakit mata, yogyakarta: universitas gajah mada,
2017, pp. 26 - 217.
[3] L. Sherwood, in Fisiologi Manusia: dari sel ke sistem, Jakarta, EGC, 2014,
pp. 312 - 313.
[7] C. Burgoyne, " The morphological difference between glaucoma and other
optic neuropathies," neuroopthalmology, vol. 35, pp. 8-21, 2015.
[8] S. Dave and J. Jay, "Close Angle Glaucoma," Stat Pearls Publishing LLC,
vol. 2, no. 1, 2020.
13
14