- INFANT WARMER :
- Disiapkan 10-15 menit sblm lahir
- Kain untuk membungkus bayi udh dihangatkan dulu di infant warmer
- Suhu operasi melahirkan bagusnya 24 derajat, karena biar sesuai sama bayi
- Infant warmer jgn ditaro pas dibawah ac nanti dingin
- Di ventilator ada penghangatnya, jd udara yg masuk itu udh hangat jd bayi gak hipotermi
- Untuk infus, itu dilakukan nya di infant warmer, bukan di inkubator karna susah kalo di
inkubator.
- Tp klo misalnya kita udh cegah tp bayi ttp hipotermi brrti bisa jd bayi itu kena infeksi
(biasanya harus dicoba dulu prosedur penghangatan sampe 2x baru bisa kita curigai infeksi)
- Saat mengecek suhu bayi, jgn buka pintu inkubator, buka nya jendela di inkubator aja.
- 2. NEONATUS HIPERTERMIA (suhu >37,5)
- Disebabkan :
- Ibu demam saat mau melahirkan (resiko vertikal transmisi), atau bisa juga ibu yg dpt anastesi
epidural
- Bayi dehidrasi.
- Bayi dibungkus terlalu tebal
2. DENYUT JANTUNG :
- Denyut jantung normal bayi : 120-160x/menit
- Harus ada monitor saturasi utk liat DJ bayi
- Kalo gada monitor, kita pake stetoskop
- Menghitung DJ bayi harus 1 menit (memantau), kecuali kalo resusitasi harus 6 detik aja
dilakukannya, nanti sehabis itu dikali 10
- Frekuensi memantau : Jika bayi tidak stabil (1 jam sekali), jika bayi stabil ( 3-4 jam sekali
saat beri minum)
3. PERNAPASAN :
- Normal : 40-60 detik
- Diliat dr gerakan dada bayi gausa harus pake stetoskop
- Dobservasi dan dihitung selama 1 menit
- Kalo bayi stabil dilakukan pemeriksaan tiap 3-4 jam sekali, tp klo bayi gak stabil pake
monitor di ukur pernapasannya dan dipantau 1-2 jam sekali
- 4. TEKANAN DARAH :
- Akan dilihat sistol diastol dan MAP (min arterial pressure)
1. BERAT BADAN :
- BB harus diukur tiap hari pada jam yg sama dan saat mengukur, bayi tidak boleh
menggunakan pampers
- Masukkan BB ke kurva kucenko tiap minggu
- Dipantau perubahan kurva nya tiap minggu
- Kurva phantom digunakan untuk bayi prematur untuk menggambarkan pertumbuhan bayi
intrauterine
- Diharapkan : terjadi kenaikan bayi sekitar 20-30 gram/hari
- Utk bayi baru lahir umumnya memang BB nya akan turun 10% terutama jika diberi ASI dan
akan kembali lg setelah 2 minggu
- BBLR (bayi berat lahir rendah) kalau <2500 gram.
- Jika ibu hipertensi : biasanya BB bayi nya kecil
- Jika ibu DM : biasanya BB bayi besar
- 2 bayi ini beresiko terkena hipoglikemi
- Kalo nanti kurva diatas normal brrti harus di cek KGD nya
2. PANJANG BADAN :
- Diukur dr ubun2 sampe tumit
- POLA PERTUMBUHAN 1 BULAN PERTAMA :
- Berat : 20-30 gr/ hari
- Panjang : 0,5-1 cm/ minggu
- Lingkar kepala 0,5 cm/ minggu
3. LINGKAR KEPALA :
- Diukur pake pita meteran
- Diukur tiap minggu
- Diukur 3x nanti dirata2kan nilainya
- Kalo bayi dengan hidrosefalus : harus tiap hari diukur lingkar kepalanya.
PENILAIAN KARDIOVASKULAR :
- Prekordium, bunyi jantung, ritme, murmur ( desahan jantung, yg bisa didengar lewat
stetoskop), denyut perifer
PENILAIAN GASTROINTESTINAL :
- PEMERIKSAAN MOTOR :
- Kalo gerakan serempak/simetris brrti gerakan tangan normal tp kalo gak simetris jgn2 si
bayi kena fraktur, bisa jd pas persalinan si dokter narik bayi terlalu kuat tangannya
- Refleks primitif : refleks yg masih ada sampe bayi berumur bbrp bulan misal ½ bulan baru
ilang
- Cara periksa : kita jatuhkan benda dekat bayi trus nanti si bayi bakal ngangkat tangannya
kek dekat ke dada kalo gerakannya serempak brrti aman
- Kalo nangis bayi melengking : brrti kemungkinan terjadi pendarahan di intrakranial
- Pada bayi : ubun2 masih berkembang, kalo misalnya ada pendarahan ubun2 akan menonjol ke
arah luar, jd tegang ubun2nya
- Sutura melebar : hidrosefalus
Cara perhitungan:
1. Amati penampakan fisik neonatus lalu beri tanda pada kolom sesuai yang teramati.
2. Lakukan pemeriksaan neuromuskular lalu beri tanda pada kolom sesuai yang teramati.
3. Akumulasikan nilai sesuai yang teramati, lalu cocokkan dengan tabel Maturity Rating.
NB: Pemberian tanda X untuk pemeriksaan pertama kali, sedangkan tanda O untuk pemeriksaan
kedua dan selanjutnya. Jika hasil akumulasi nilai tidak pas pada usia tertentu, maka usia gestasi
dituliskan dalam bentuk interval. (Contoh: jika akumulasi 33, maka usia gestasi 36-38 minggu)
STEP 1 :
STEP 2 & 3 :
KETERANGAN MATURITAS FISIK:
1. Skin: yang mengalami retak-retak/pecah-pecah adalah selapis jaringan di atas kulit yang disebut
vernix caseosa, semakin matur bayi vc akan semakin lepas dan nampak retak-retak.
2. Lanugo : rambut-rambut halus di punggung atau scapula, pada bayi yang usia gestasinya <24
minggu tidak ada lanugo
2. Square window: dilakukan dengan menekukkan telapak tangan ke arah pergelangan tangan
sebisa mungkin. Amati sudut antara ibu jari dan bagian lengan bawah
3. Arm recoil: dilakukan dengan menekukkan lengan bagian bawah bayi ke arah bahu dan ditahan
selama 5 detik, lalu diekstensi maksimal dan dilepas. Amati apakah bayi secara refleks
menarik kembali lengan bawahnya. (evaluasi saat bayi terlentang)
4. Popliteal angle: dilakukan dengan pertama-tama memosisikan bayi telentang, arahkan lutut ke
perut bayi, lalu dengan tangan yang lain dorong tumit hingga kaki menuju ke wajah. Yang diukur
adalah sudut yang dibentuk antara kaki bawah (bagian betis) dengan paha.
5. Scarf sign: dilakukan dengan mengarahkan lengan ke bahu di sisi yang lain (misalnya lengan
kanan ke bahu kiri) sejauh mungkin.
6. Heel-to-ear: dilakukan dengan mengarahkan kaki sejauh mungkin menuju kepala tanpa dipaksa,
lutut mungkin bergerak keluar di sisi abdomen. Amati jarak antara kaki dan kepala serta
tingkat ekstensi lutut
GDS 1 K8 HORMON PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
b. Sekresi hormon GH meningkat dengan tingkat glukosa plasma yang rendah dan tingkat
asam amino plasma yang tinggi. Sekresi hormon GH menurun dengan tingkat IGF-1 yang
tinggi dan adanya GHIH (Growth Hormone Inhibiting Hormone). Sekresi hormon GH diatur
melalui aksis hipothalamus (stimulus dari GHRH/GHIH)-hipofisis dan juga dikeluarkan
melalui ritme sirkadian terutama pada malam hari
Konsep: Biosintesis:
a. Merupakan suatu growth factor peptida yang terdiri atas 70 asam amino dengan berat
molekul 7,6 kDa.
b. IGF-1 dihasilkan di hati dengan rangsangan dari Growth Hormone (GH).
c. Gen yang mengkode sintesis IGF-1 berada di lengan panjang kromosom nomor 12.
Mekanisme kerja: IGF-1 merupakan suatu “mediator”, seperti second messenger dari GH, jadi
fungsi utamanya adalah untuk menstimulasi pertumbuhan khususnya post-natal.
a. GH yang berikatan dengan reseptor di hepatosit akan merangsang sintesis IGF-1, lalu IGF-1
akan berangkat ke sel target seperti tulang atau otot skeletal dan berikatan dengan reseptor
tirosin kinase (namanya IGF1R), yang sangat mirip dengan reseptor insulin.
Konsep: Biosintesis:
a. Merupakan growth factor peptida yang terdiri atas 67 asam amino dengan berat molekul 7,5
kDa.
b. IGF-2 terutama dijumpai di trofoblas.
c. Gen yang mengkode sintesa IGF-2 berada di lengan pendek kromosom nomor 11.
Mekanisme Kerja: IGF-2 terutama berperan dalam menstimulasi pertumbuhan janin selama
masa gestasi dan sekresinya dari hati tidak bergantung kepada stimulasi dari GH.
Konsep: Biosintesis:
a. EGF merupakan growth factor peptida yang terdiri dari 53 asam amino dan mempunyai 3
ikatan disulfida; dengan berat molekul 6 kDa.
b. Dijumpai di makrofag, urin, saliva, ASI, plasma.
c. Gen yang mengkode sintesa EGF berada di lengan panjang kromosom nomor 4.
Mekanisme kerja: EGF terutama berfungsi dalam proliferasi sel, diferensiasi, dan
penyembuhan luka.
a. EGF berikatan dengan reseptor tirosin kinase yang sudah diketahui 4 jenisnya (HER1, HER2,
HER3, dan HER4).
b. Setelah berikatan dengan reseptornya, akan terjadi fosforilasi dan aktivasi kaskade sehingga
timbullah efek yg di atas.
GDS 1 K10 BAKTERI PATOGEN YANG PENTING SELAMA MASA PERTUMBUHAN
ANAK
6.STREPTOCCOCUS PNEUMONIAE
- SIKLUS HIDUP :
- PATOGENESIS :
- Mayoritas infeksi terjadi pada anak2 dan lebih sering pada wanita drpd laki-laki
- Pasien simptomatik :
- 1. Cacing dewasa di mukosa usus
- Cacing yg ada di dinding usus akan menimbulkan inflamasi dan pembentukan granuloma
- Infeksi dr cacing akan menyebabkan : apendisitis akut, kronik apendisitis, ruptur
apendisitis bahkan gada symptom signifikan
- Pemeriksaan patologis ditemukan : inflamasi kronik granulomatosa dengan / tidak dengan
sentral nekrosis, dikelilingi oleh polimorfonuklear neutrofil leukosit, eosinofil, fibroblast.
Macrophages, giant cells, epithelioid cells, and CharcotLeyden crystals juga kadang
ditemukan
- DIAGNOSIS :
- Ditemukan telur / cacing dewasa di lipatan perianal
- Telur jarang terdeteksi melalui pemeriksaan feses, karna biasanya sudah terhapus karna pada
saat pipis, cacing sudah ikut terbuang saat kita membersihkan area genital.
- Anal swab : mengumpulkan telur menggunakan selotip cellophane (NIH swab)
- PENCEGAHAN :
- Jaga kebersihan : ganti sprei, cuci tangan, jaga kebersihan kuku tangan
- Sanitasi yang baik
- TATALAKSANA :
- Mebendazole (100 mg 1x)
- Albendazole (400 mg 1x )
- Pyrantel pamoate (11 mg/kg 1x; maximum, 1 g).
- Pengobatan dilakukan selama 2 minggu