Anda di halaman 1dari 25

Contoh Cover

Corporate Governance Disclosure Item Checklist:


1. PERUSAHAAN ....................................
2. PERUSAHAAN ....................................

Periode...........

PROYEK 1 MK (KODE)
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Logo Tel-U

Kelompok......
1. Nama & NIM (Deskripsikan tugas)
2. Nama & NIM (Deskripsikan tugas)

PROGRAM STUDI......
FAKULTAS.....
UNIVERSITAS......
TAHUN
SOAL PROYEK 1 SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2022-2023

Petunjuk Tugas:
1) Proyek 1 dikerjakan secara berkelompok, sesuai kelompok yang sudah dibentuk. Setiap
kelompok terdiri dari dua anggota. Masing-masing anggota menyelesaikan proyek ini
dengan data dari laporan tahunan yang sudah dipilih sebagaimana penugasan sebelumnya.
Setelah menyelesaikan Corporte Governance Disclosure Item Checklist (CGDIC), jawab
pertanyaan berdasarkan hasil dari CGDIC dengan berdiskusi bersama rekan satu kelompok.
2) Baca laporan Tahunan (Annual Report) perusahaan go public sesuai dengan yang
ditugaskan untuk Anda. Perhatikan hal-hal yang terkait dengan Tata Kelola, agar anda
dapat mengetahui pengungkapan Corporate Governance (CG) pada perusahaan tersebut.
Jika pengungkapan CG sebanyak 97 item, berarti setara dengan 100%. Jika kurang dari 97
item, saudara hitung persentasenya (…../97) x 100.
3) Setiap jawaban anda harus dijelaskan berdasarkan yang tertera di halaman annual report
yang mengungkap salah satu item.
4) Tugas dikumpulkan dalam format file word dan pdf.
5) Ketentuan atau format nama file EATKP-Nama Mhs 1-Nama Mhs 2-Kelas
Contoh.... EATKP-Bunga-Mawar-43-07
6) Pengumpulan tugas melalui LMS (meskipun tugas kelompok tetapi submit tugas tetap
individu), due date hari Senin, 21 November 2022, batas akhir jam 18.30 WIB.
7) Jika terlambat mengumpulkan tugas maka dikenakan sanksi nilai Proyek 1 dipotong 50%
atau maksimal nilai 50 dari nilai maksimal 100. Batas waktu keterlambatan maksimal
adalah 1 hari yaitu sampai Selasa, 22 November 2022 (sanksi potong nilai 50%), jika
melebihi hari tersebut Anda dinyatakan tidak lulus Proyek 1.
8) Selamat mengerjakan, terima kasih untuk tidak menyontek.

1. Soal Mengukur CLO2


Gunakan Form ini untuk menjawab tugas pengungkapan Corporate Governance:

CORPORATE GOVERNANCE DISCLOSURE ITEM CHECKLIST


1. Nama Mahasiswa : Septia Mitha Caesaria
NIM : 1402202129
Nama Perusahaan : PT Adaro Energy Indonesia Tbk
Tahun : 2021
Uraikan Secara Singkat di kolom tersedia di bawah ini tentang Profil Perusahaan antara lain mencakup:
(1) Kapan berdiri & menjadi Perusahaan publik, Perusahaan Swasta atau BUMN, (2) Aktivitas bisnis, (3) Jenis
usaha, (4) 3 kepemilikan terbesar oleh siapa & berapa proporsi kepemilikannya, serta (5) Lokasi Perusahaan
PT Adaro Energy Indonesia Tbk adalah perusahaan energi yang terintegrasi secara vertikal di Indonesia
dengan bisnis di sektor batu bara, energi, utilitas dan infrastruktur pendukung. Aktivitas bisnisnya meliputi
pertambangan batu bara, perdagangan batu bara, jasa kontraktor penambangan, infrastruktur, logistik batu
bara, dan kegiatan pembangkit tenaga listrik. Adaro Energy merupakan perusahaan swasta, didirikan tahun
1982 yang diawali dengan eksplorasi yang dilakukan Badan Usaha Milik Negara Spanyol di wilayah tambang
daerah Kalimantan Selatan. Lokasi utama tambang Adaro Energy Indonesia terletak di Kalimantan Selatan,
tempat ditambangnya Envirocoal yaitu batu bara termal dengan kadar polutan yang rendah. Adaro Energy
memperoleh Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) pada 4 Juli 2008 sebanyak 11.139.331.000 lembar
saham dengan nilai nominal Rp100 dan Harga Penawaran Rp1.100 per saham. Saham-saham tersebut
kemudian dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 Juli 2008. Total saham Adaro yang
beredar di public mencapai 31 miliar lembar saham dengan kepemilikan mayoritas dipegang PT Adaro
Strategic Investment sebesar 43,91%, public sebesar 49,91%, dan Garibaldi Thohir 1,9 miliar lembar senilai
6,18%.

Baca Laporan Tahunan yang menjadi tugas Anda secara cermat. Isi Checklist berikut ini dengan cara memberi
tanda 1 jika ada, tulis ada di halaman berapa, Jika tidak ada beri tanda 0.
No Unsur Governance 1/0 Hal Keterangan
1. Prinsip landasan Tata Kelola perusahaan:
1) Peraturan perundangan yang dirujuk 1 152, 1. Pengangkatan dan
dalam penerapan Tata Kelola 154, pemberhentian anggota
perusahaan 157, Dewan Komisaris
161, 2. Tugas, tanggung jawab, dan
164, wewenang Dewan Komisaris
165, 3. Penilaian Kinerja Dewan
166, Komisaris
184, 4. Tugas dan Tanggung Jawab
192, Komite Audit
193, 5. Penyusunan Piagam Direksi
219, 6. Komposisi Direksi
221, 7. Tugas, tanggung jawab dan
230, wewenang Direksi
242, 8. Kebijakan terkait penerimaan
243, negara
271, 9. Kode Etik
310, 10. Mekanisme pelaporan
322, pelanggaran
369, 11. Penilaian Kinerja K3 Grup
379-380, Adaro
397, 12. Pengelolaan Lingkungan Hidup
411, 413 13. Penilaian kinerja lingkungan
hidup
14. Kebijakan terkait aktivitas
komunikasi dengan pemangku
kepentingan, keterbukaan,
dan informasi rahasia.
15. Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan
16. Perjanjian Karya Pengusahaan
Pertambangan Batubara AI
17. Imbalan Pasca Kerja
18. Pajak penghasilan dan pajak
lainnya
19. Saldo Laba
20. Perpajakan
21. Perjanjian penting, ikatan, dan
kontinjensi
22. Jaminan Reklamasi dan
Penutupan Tambang

1. IPO AMI yang semakin


2) Implementasi Prinsip Tata Kelola 1 70, meningkatkan transparansi
perusahaan (contoh: transparansi, 144, dari AEI itu sendiri. AMI
akuntabilitas, dst) 172, merupakan perusahaan
189, 242 pertama di bawah naungan
Adaro Energy yang melantai di
bursa pada 3 Januari 2022.
2. Prinsip integrasi yang kuat
antara aspek lingkungan,
sosial, dan tata Kelola (ESG)
dengan kegiatan operasional
dan arah bisnis.
3. Komunikasi rutin dengan
pemegang saham
4. Kebijakan pengadaan yang
terdiri dari pedoman
pengadaan barang dan/atau
jasa
5. Partisipasi di berbagai
konferensi, roadshow non deal
dan acara lainnya untuk
meningkatkan transparansi
dan menciptakan nilai
maksimum bagi pemegang
saham

Adaro Energy senantiasa menerapkan


3) Implementasi pengelolaan GCG-OJK 1 32 praktik-praktik GCG sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari operasi
sehari-hari dan mengupayakan
kepatuhan tertinggi terhadap prinsip-
prinsipnya. Proses tata Kelola dan
kepatuhan Adaro mematuhi nilai nilai
Adaro yakni integrity, meritocracy,
openness, respect, dan excellence,
serta kode etik perusahaan.
2. Struktur Tata Kelola:
1) Organ utama 1 30 Organ utama struktur tata Kelola yaitu
angka-angka operasi dan keuangan,
kepatuhan yang ketat terhadap praktik
terbaik bidang lingkungan, sosial dan
tata Kelola (ESG).

2) Organ pendukung 0 -
3) Gambar bagan struktur Tata Kelola 1 140-141 Unsur yang terdapat dalam bagan
struktur manajemen yaitu:
- Board of Commisioners
- Board of Directors
- Audit Committee
- President Director
- Vice President Director
- Directors
- Chief Financial Officer
- Corporate Functions
- Strategic Business Unit
3. Penilaian Tata Kelola:
1) Penilaian dan penghargaan terkait 1 19 1. Untuk keempat kalinya PT
dengan Tata Kelola perusahaan Adaro Indonesia menerima
penghargaan PROPER Emas
yang merupakan penghargaan
tertinggi Kementerian ESDM
untuk pengelolaan lingkungan.
2. MSCI menaikkan peringkat
ESG menjadi BBB, yang
mencermintan kinerja
lingkungan yang baik

4. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)


1) Agenda RUPS 1 24 1. Persetujuan atas Laporan
Keuangan Konsolidasian Adaro
Energy untuk tahun buku 2020
2. Persetujuan untuk
penggunaan laba bersih Adaro
Energy untuk tahun bersih
2020
3. Persetujuan untuk penunjukan
kembali seluruh anggota
Direksi Adaro Energy
4. Persetujuan untuk penunjukan
akuntan public untuk
mengaudit Laporan Keuangan
Konsolidasian Adaro Energy
5. Persetujuan untuk penetapan
honor atau gaji dan tunjangan
lainnya bagi Dewan Komisaris
dan Direksi Adaro Energy
untuk tahun buku 2021
6. Persetujuan untuk perubahan
Anggaran Dasar Adaro Energy
untuk disesuaikan dengan
POJK No.15/POJK.04/2020
tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham Perusahaan
Terbuka.

1. Menyetujui dan mengesahkan


2) Keputusan RUPS 1 146-149 Laporan Tahunan dan Laporan
Keuangan Konsolidasian AEI
untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31
Desember 2020 yang diaudit
oleh KAP Tanudiredja,
Wibisana, Rintis & Rekan
(anggota jaringan PwC)
dengan opini wajar tanpa
pengecualian sebagaimana
yang dinyatakan dalam
laporan tertanggal 26 Februari
2021.
2. Menyetujui dan menentukan
penggunaan laba bersih AEI
untuk tahun fiscal 2020
dnegan jumlah sebesar
US$146.926.387.
3. Menyetujui untuk menunjuk
kembali seluruh anggota
Direksi perusahaan untuk
masa jabatan sejak penutupan
Rapat sampai penutupan
RUPST AEI tahun 2026.
4. Menyetujui penunjukan
kembali Yanto S.E., Ak., M.Ak.,
CPA dan KAP Tanudiredja,
Wibisana, Rintis & Rekan
(anggota jaringan global PwC
di Indonesia) sebagai akuntan
publik untuk mengaudit
laporan keuangan AEI untuk
tahun fiskal berjalan yang akan
berakhir pada tanggal 31
Desember 2021, atau
pengantinya yang akan
ditunjuk dan/atau disetujui
Dewan Komisaris AEI.
5. Menyetujui untuk
memberikan wewenang
kepada Komite Nominasi dan
Remunerasi, yang fungsinya
dijalankan oleh Dewan
Komisaris perusahaan, untuk
menentukan kompensasi atau
gaji dan fasilitas lainnya bagi
anggota Dewan Komisaris dan
Direksi AEI untuk tahun fiskal
2021 dengan
mempertimbangkan kondisi
keuangan perusahaan.
6. Menyetujui perubahan dan
pernyataan kembali Anggaran
Dasar Perusahaan seluruhnya
untuk menyesuaikan dengan
POJK 15, menurut
permohonan perubahan
Anggaran Dasar Perusahaan
yang telah diumumkan di situs
perusahaan.
5. Dewan Komisaris
1) Piagam panduan Dewan Komisaris 1 152 Piagam Dewan Komisaris adalah
dokumen perusahaan yang disusun
untuk mewujudkan komitmen Dewan
Komisaris dan menjadi panduan
Dewan Komisaris. telah berlaku
efektif sejak 2015 dan dikaji berkala
berdasarkan prinsip-prinsip GCG,
aturan dan regulasi pasar modal, dan
ketentuan lainnya yang berlaku.
Piagam Dewan Komisaris terakhir
diperbarui pada bulan Juni 2019 dan
telah ditampilkan di situs Adaro
2) Wewenang, tugas & tanggung jawab 1 154-155 Energy Indonesia.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertanggung jawab
untuk mengawasi dan mengarahkan
Direksi serta memastikan bahwa
eksekusi kebijakan sejalan dengan
Anggaran Dasar Perusahaan,
peraturan perundang-undangan yang
berlaku, dan prinsip-prinsip GCG.
Dewan Komisaris harus menjalankan
tugas dan tanggung jawab dengan
itikad baik, penuh tanggung jawab dan
kehati-hatian serta selalu
menempatkan kepentingan AEI atas
kepentingan lainnya. Dewan Komisaris
berwenang memberhentikan
sementara anggota Direksi dengan
menyebutkan alasannya dan
melaksanakan fungsi kepengurusan
perusahaan untuk jangka waktu
tertentu sesuai Anggaran Dasar
Perusahaan dan berwenang untuk
membentuk komite Audit dan komite
lainnya jika diperlukan dan
mengevaluasi kinerja mereka pada
3) Masa jabatan Anggota Dewan Komisaris 1 153 akhir tahun.

Masa kerja anggota Dewan Komisaris


akan berakhir dengan sendirinya
dalam kondisi-kondisi anggota yang
bersangkutan:
1. mengundurkan diri;
2. tidak lagi memenuhi persyaratan UU
dan peraturan yang berlaku;
3. meninggal dunia;
4. masa jabatannya berakhir; dan/atau
4) Mekanisme pengunduran diri dan 1 153 5. diberhentikan oleh RUPS.
pemberhentian Dewan Komisaris
Mekanisme pemberhentian anggota
Dewan Komisaris yang terbukti terlibat
dalam kejahatan keuangan akan
dimasukkan ke dalam Piagam Dewan
5) Dasar pegangkatan Dewan komisaris 1 152 Komisaris.

Pengangkatan dan pemberhentian


anggota Dewan Komisaris ditentukan
oleh RUPS berdasarkan rekomendasi
Dewan Komisaris dalam pelaksanaan
6) Program orientasi bagi anggota Dewan 1 156 mereka atas fungsi nominasi.
Komisaris baru
Program orientasi Dewan Komisaris
AEI dimulai dengan pengenalan visi
dan misi AEI dan Nilai-nilai Adaro,
diikuti dengan penjelasan mengenai
peran Dewan Komisaris menurut
Anggaran Dasar AEI dan Piagam
Dewan Komisaris. Program orientasi
dilanjutkan dengan penjelasan
mengenai operasi AEI, dan anggota
Dewan Komisaris yang mengikuti
orientasi dapat mengunjungi lokasi
operasi bisnis perusahaan. Selama
program orientasi, anggota Dewan
diberikan dokumen korporasi yang
relevan, misalnya laporan tahunan,
Piagam Dewan Komisaris, dan
7) Pendidikan, pelatihan, seminar dan 1 152 dokumen lainnya.
kongres
Setiap anggota Dewan Komisaris harus
senantiasa meningkatkan
pengetahuan dan keahlian mereka
dengan mengikuti program
pendidikan, kursus, pelatihan, seminar
yang relevan dengan implementasi
tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris, serta bidang lainnya yang
8) Komposisi kompetensi Dewan Komisaris 1 156 relevan dengan bisnis perusahaan.

Setiap Dewan Komisaris harus


memiliki kompetensi sebagai berikut:
• Setiap komisaris harus memiliki
integritas, kompetensi dan reputasi
yang baik; bertindak dengan itikad
baik, hati-hati dan bertanggung jawab;
dan memprioritaskan kepentingan
terbaik perusahaan.
• Setiap komisaris harus memiliki
pemahaman yang baik mengenai
Anggaran Dasar perusahaan, aturan
dan regulasi pasar modal, UU PT, dan
peraturan perundang-undangan
lainnya yang berlaku.
• Setiap komisaris harus memiliki
pemahaman yang baik mengenai
prinsip-prinsip GCG dan tanggung
jawab lingkungan.
• Setiap komisaris harus menjalankan
tugas-tugasnya tanpa benturan
kepentingan.
9) Komposisi Dewan Komisaris 0 -
berdasarkan gender
-
10) Rangkap jabatan Dewan Komisaris 1 154
Sampai 31 Desember 2021, tidak ada
dari anggota Dewan Komisaris AEI
yang menjabat sebagai direktur dan
komisaris di lebih dari dua perusahaan
publik lainnya, yang sesuai dengan
ketentuan Peraturan OJK No. 33/
POJK.04/2014 dan Piagam Dewan
Komisaris.
11) Kebijakan self-assessment Dewan 1 156
Komisaris Penilaian mandiri Dewan Komisaris
telah dilakukan pada bulan Maret
2022 sebagai alat untuk menilai sendiri
kinerja mereka pada tahun 2021
dengan tingkat akuntabilitas yang
tinggi.
12) Proporsi Komisaris independent 1 153
Dewan Komisaris AEI terdiri dari lima
anggota dimana 2 anggotanya adalah
Komisaris Independen. Komposisi ini
mematuhi Anggaran Dasar
perusahaan, Peraturan OJK No. 33,
dan Piagam Dewan Komisaris, yang
mewajibkan bahwa setidaknya 30%
dari anggota Dewan Komisaris
merupakan komisaris independen.
13) Kriteria penentuan dan pengangkatan 1 153
Komisaris Independen Sesuai Peraturan OJK No.
33/POJK.04/2014 dan Piagam Dewan
Komisaris, komisaris independen harus
memenuhi persyaratan berikut:
1. bukan merupakan orang yang
bekerja atau mempunyai wewenang
dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin,
mengendalikan atau mengawasi
kegiatan perusahaan dalam kurun
waktu enam bulan terakhir;
2. tidak memiliki saham perusahaan,
baik langsung maupun tidak langsung;
3. tidak mempunyai hubungan af iliasi
dengan perusahaan, anggota Dewan
Komisaris lainnya, anggota Direksi atau
pemegang saham utama perusahaan;
dan
4. tidak mempunyai hubungan usaha
baik secara langsung maupun tidak
langsung yang berkaitan dengan
kegiatan usaha perusahaan
14) Pernyataan independensi Dewan 0 -
Komisaris -
15) Rapat Dewan Komisaris 1 153
Sebagaimana diatur dalam Anggaran
Dasar AEI, Peraturan OJK No.
33/POJK.04/2014 dan Piagam Dewan
Komisaris, Dewan Komisaris
mengadakan rapat setidaknya sekali
dalam dua bulan atau kapan saja
diperlukan. Dewan Komisaris juga
diwajibkan untuk mengadakan rapat
berkala dengan Direksi setidaknya satu
kali dalam empat bulan.
16) Agenda rapat dan kehadiran Dewan 1 153
Komisaris Rapat Dewan Komisaris untuk tahun
berjalan dijadwalkan pada awal tahun.
Materi untuk rapat yang telah
dijadwalkan dibagikan sebelum hari
dimana rapat diselenggarakan.
Rapat Dewan Komisaris dianggap sah
dan mengikat bila dihadiri oleh lebih
dari 1/2 (setengah) dari jumlah
anggota atau kuasa mereka.
Pada tahun 2021, Dewan Komisaris
mengadakan 6 rapat resmi.

17) Penilaianan kinerja Dewan Komisaris 1 155


Penilaian mandiri Dewan Komisaris
telah dilakukan pada bulan Maret
2022 sebagai alat untuk menilai sendiri
kinerja mereka pada tahun 2021
dengan tingkat akuntabilitas yang
tinggi.
Setiap anggota Dewan Komisaris
diberikan kuestioner yang disiapkan
oleh Dewan Komisaris, dengan
pertanyaanpertanyaan yang meliputi
sejumlah kriteria yang dipersyaratkan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
18) Penilaian terhadap komite dibawah 0 -
Dewan Komisaris -
19) Penilaian terhadap kinerja direksi 0 156-157
Penilaian tersebut dilakukan oleh
setiap anggota Dewan Komisaris untuk
menilai kinerja mereka secara kolektif,
bukan secara individual.
6. Komite Audit 1 161 Sebagaimana diatur dalam Piagam
1) Ruang lingkup dan tugas Komite Audit Komite Audit yang telah diperbarui,
tugas dan tanggung jawab Komite
Audit meliputi hal-hal berikut:
1. penelaahan terhadap laporan
keuangan AEI;
2. pemberhentian dan rekomendasi
untuk penunjukan auditor independen
dan mengawasi kinerjanya;
3. penelaahan atas hasil pemeriksaan
oleh Divisi Internal Audit;
4. efektivitas pengendalian internal;
5. pengawasan terhadap kepatuhan
AEI terhadap peraturan perundang-
undangan; dan 6. evaluasi atas
pelaksanaan manajemen risiko.

2) Komposisi Komite Audit 1 157 Komite Audit AEI terdiri dari tiga
anggota: satu komisaris independen,
yang bertindak sebagai Ketua, dan dua
ahli, masing-masing untuk bidang
akuntansi dan hukum.

3) Profil anggota Komite Audit 1 123,157- Ketua Komite Audit: Mohammad


160 Effendi, warga negara Indonesia
berusia 67 tahun merupakan lulusan
S1 Teknik Elektro, Institut Teknologi
Bandung. Dasar hukum pengangkatan
berdasarkan Akta No. 9 tanggal 11 Juni
2019.
Anggota:
- Lindawati Gani, warga negara
Indonesia, berusia 59 tahun
merupakan lulusan sarjana
ekonomi jurusan Akuntansi
dari Universitas Airlangga dan
mendapat gelar PhD dari
Universitas Indonesia. Dasar
hukum pengangkatan di PT
Adaro Energy Indonesia
berdasarkan keputusan
Dewan Komisaris tanggal 14
Mei 2018.
- Ignatius Robby Sani, warga
negara Indonesia, berusia 65
tahun merupakan lulusan
Fakultas Hukum Universitas
Gadjah Mada, Master of Laws
dari Washington College of
Laws dan Program Notaris
Fakultas Hukum Universitas
Indonesia. Dasar hukum
pengangkatan di PT Adaro
Energy Indonesia berdasarkan
Keputusan Dewan Komisaris
tanggal 23 April 2018

Untuk menjaga independensi, setiap


4) Independensi Komite Audit 1 161 anggota Komite Audit telah
menyatakan independensi mereka
melalui Pernyataan Independensi dan
memenuhi persyaratan independensi
sebagaimana diatur dalam Piagam
Komite Audit.

Komite Audit berkomitmen untuk


5) Kinerja dan pelaksanaan kegiatan 1 161 mematuhi Piagam Komite Audit dalam
Komite Audit menjalankan tugas dan fungsinya
dengan cara yang secara konsisten
mendukung Dewan Komisaris menurut
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (GCG) dan peraturan yang
berlaku.

Selama tahun 2021, Komite Audit


6) Rapat Komite Audit 1 161 telah mengadakan 8 (delapan) rapat
resmi, termasuk dengan Kantor
Akuntan Publik, Divisi Internal Audit,
Divisi HSE & Risk Management, Divisi
Finance, dan Divisi Legal.
-
7) Pendidikan dan pelatihan Komite Audit 0 -
7. Komite Nominasi & Remunerasi (KNR):
1) Ruang lingkup, tugas & tanggung jawab 1 163 Peran yang dijalankan terkait
KNR nominasi:
1. menetapkan kebijakan mengenai
komposisi Dewan Komisaris dan
Direksi, kriteria yang dibutuhkan
dalam proses nominasi, dan evaluasi
kinerja para anggota Dewan Komisaris
dan Direksi;
2. menilai kinerja anggota Dewan
Komisaris dan Direksi berdasarkan
kebijakan;
3. menetapkan kebijakan mengenai
program pengembangan Dewan
Komisaris dan Direksi; dan
4. menentukan calon anggota Dewan
Komisaris dan Direksi untuk
disampaikan kepada RUPS.
5. mengidentifikasi dan
menominasikan kandidat anggota
Direksi sesuai arahan strategis
perusahaan.

Peran yang dijalankan terkait


remunerasi:
1. menetapkan kebijakan mengenai
struktur proses remunerasi dan
besaran remunerasi; dan
2. menilai kinerja Dewan Komisaris
dan Direksi dengan mengacu pada
remunerasi yang diterima.

2) Komposisi KNR 1 162 Dewan Komisaris memutuskan bahwa


fungsi nominasi dan remunerasi bagi
Dewan Komisaris dan Direksi akan
dilakukan langsung oleh Dewan
Komisaris, tanpa membentuk komite
nominasi dan remunerasi.

Dalam hal pelaksanaannya, Dewan


3) Independensi KNR 1 162 Komisaris bertindak secara
independen dengan mengacu pada
Pedoman Fungsi Nominasi dan
Remunerasi, yang menetapkan tugas
dan tanggung jawab Dewan Komisaris
yang relevan.

4) Kinerja dan pelaksanaan kegiatan 0 - -

5) Rapat KNR 1 163 Selama tahun 2021, pembahasan


mengenai nominasi dan remunerasi
dilakukan sebanyak 6 (enam) kali dan
disertakan dalam rapat Dewan
Komisaris

6) Remunerasi Dewan Komisaris dan


direksi 1 163 Penyusunan struktur, kebijakan dan
besaran remumerasi bagi Dewan
Komisaris dan Direksi harus
memperhatikan hal-hal berikut: 1.
remunerasi yang berlaku di
perusahaan-perusahaan dalam
industri sejenis dan skala usaha yang
sama; 2. tugas, tanggung jawab dan
wewenang anggota Dewan Komisaris
dan Direksi terkait pencapaian tujuan
dan kinerja perusahaan; 3. target
kinerja masing-masing anggota Dewan
Komisaris dan Direksi; dan 4.
keseimbangan antara tunjangan tetap
dan variabel.
8. Komite Evaluasi dan Monitoring
Perencanaan dan Risiko (KEMPR):
1) Ruang lingkup, tugas & tanggung jawab
KEMPR
2) Komposisi KEMPR 0 - -
3) Profil anggota di luar anggota Dewan
Komisaris
4) Independensi KEMPR
5) Kinerja Pelaksanaan Kegiatan KEMPR
6) Pendidikan dan Pelatihan KEMPR
9. Direksi:
1) Piagam/board chapter direksi 1 164 Piagam Direksi AEI berlaku efektif
sejak tahun 2015 dan dikaji secara
berkala berdasarkan prinsip-prinsip
GCG, aturan dan regulasi pasar modal,
dan ketentuan lainnya yang berlaku.
Piagam Direksi mengatur hal-hal
mengenai tujuan, tugas dan tanggung
jawab, kewenangan, masa jabatan,
pendelegasian wewenang, rapat
anggota Direksi dan hubungan dengan
Dewan Komisaris.

2) Wewenang, tugas dan tanggung jawab 1 166 Tugas dan tanggung jawab setiap
direksi anggota Direksi ditentukan secara
kolektif oleh seluruh anggota Direksi,
yang terdiri dari proses untuk
mengkaji, memantau dan mengawasi
implementasi strategi perusahaan,
pengendalian internal, pengembangan
organisasi, sumber daya manusia, dan
manajemen risiko.
Direksi juga dapat membentuk komite-
komite untuk mendukung efektifitas
tugas dan tanggung jawabnya.
3) Dasar Pengangkatan Direksi 1 164 Pengangkatan direksi harus
disampaian dan mendapat
persetujuan RUPS setelah
mempertimbangkan dengan seksama
rekomendasi Dewan Komisaris sebagai
organ yang menjalankan fungsi
nominasi.

4) Pendidikan, pelatihan dan kongres 1 169 - Chia Ah Hoo pada tanggal 16


Maret 2021 di Jakarta menjadi
pembicara di Full Year 2020
Conference Call
- Chia Ah Hoo pada tanggal 6
September 2021 di Jakarta
menjjadi pembicara Paparan
Publik 2021
- Mohammad Syah Indra Aman
pada tanggal 16 Maret 2021 di
Jakarta menjadi pembicara di
Full Year 2020 Conference Call

5) Keberagaman direksi (jabatan, gender, 1 165 Direksi ditentukan berdasarkan


keahlian & kecakapan, tingkat pertimbangan kondisi perusahaan dan
pendidikan) efektivitas pengambilan keputusan
anggota. Anggota Direksi ditunjuk
dengan mempertimbangkan keahlian,
integritas, kepemimpinan,
pengalaman, kejujuran, perilaku yang
baik, serta dedikasi untuk
mempromosikan dan
mengembangkan perusahaan.

6) Kebijakan self-assessment direksi 1 169 Penilaian mandiri Direksi telah


dilakukan pada bulan Maret 2021
sebagai alat untuk menilai sendiri
kinerja mereka pada tahun 2020
dengan tingkat akuntabilitas yang
tinggi.

Penilaian kinerja direksi dilakukan oleh


7) Penilaian Kinerja Direksi 1 169 setiap anggota Direksi untuk menilai
kinerja mereka secara kolektif, bukan
secara individual.

Rapat Direksi dilaksanakan untuk


8) Rapat Direksi 1 168 mendiskusikan kinerja operasional dan
keuangan perusahaan, kondisi pasar
batu bara, perkembangan proyek dan
hal lainnya yang membutuhkan
perhatian dan pengambilan
keputusan. Pada tahun 2021, Direksi
mengadakan 12 rapat resmi.

10 Sekretaris Perusahaan:
. 1) Tugas dan tanggung jawab sekretaris 1 172 Sekretaris perusahaan bertugas
perusahaan menjadi penghubung antara
perusahaan dengan pemangku
kepentingan dan mengambil peran
strategis dalam memastikan bahwa
perusahaan mematuhi aturan dan
regulasi pasar modal. Sekretaris
perusahaan bertanggung jawab
langsung ke Direksi dan ditunjuk dan
diberhentikan oleh Keputusan Direksi.

2) Fungsi sekretaris perusahaan 0 - -


3) Profil sekretaris perusahaan 0 - -
4) Pelaksanaan kegiatan sekretaris 1 172 Kegiatan Sekretaris Perusahaan di
perusahaan tahun 2021 meliputi:
1. menyampaikan laporan berkala
serta keterbukaan informasi ke OJK
dan BEI dengan mematuhi ketentuan
dan peraturan pasar modal;
2. mendukung Direksi dalam
melaksanakan RUPST 2021 dan
Paparan Publik Tahunan;
3. mengawasi registrasi pemegang
saham perusahaan dan melaporkan
perubahannya ke Direksi dan
regulator;
4. memberikan informasi terkini
kepada Dewan Komisaris dan Direksi
mengenai saham AEI dan masalah
lainnya terkait pasar modal;
5. bersama dengan Divisi Audit
Internal, mempromosikan
implementasi GCG di perusahaan dan
mengidentifikasikan risiko tata kelola,
termasuk risiko terhadap reputasi dan
citra perusahaan;
6. menjaga komunikasi efektif dengan
para pemangku kepentingan,
khususnya dengan badan regulator
pasar modal;
7. memastikan bahwa situs
perusahaan selalu terupdate dan
mematuhi ketentuan dan peraturan
pasar modal; dan
8. menyusun dan mengusulkan
rencana kerja, anggaran dan indikator
kinerja Divisi Corporate Secretary &
Investor Relations kepada direktur
terkait; dan
9. mendukung proses penawaran
perdana PT Adaro Minerals Indonesia
Tbk.

-
5) Pendidikan dan pelatihan sekretaris 0 -
perusahaan
11 Unit audit internal:
. 1) Pedoman/Piagam audit internal 1 173 Piagam Audit Internal ditandatangani
(internal audit charter) oleh Presiden Direktur, Wakil Presiden
Direktur dan Dewan Komisaris pada
bulan November 2017 sebagai
perbaruan terhadap Piagam Audit
Internal tahun 2013.

2) Tugas dan tangungjawab audit internal 1 173 Sebagai lini pertahanan ketiga dalam
manajemen risiko, peran Fungsi Audit
Internal adalah untuk memberikan
asurans dan jasa konsultasi yang
independen dan objektif bagi PT Adaro
Energy Indonesia Tbk dan anakanak
usahanya atas tata kelola, manajemen
risiko dan pengendalian, untuk
meningkatkan operasi perusahaan dan
menambah nilai.

3) Profil kepala unit audit internal 1 171 Mahardika Putranto, warga negara
Indonesia berusia 43 tahun
merupakan Sarjana S1 di bidang
commerce dari University of New
England, Australia dan Sarjana S2 di
bidang ekonomi dari Macquarie
University Australia. Dasar hukum
penunjukan yaitu penunjukan
langsung Direksi tanggal 1 September
2014

4) Struktur dan kedudukan unit audit Kedudukan Audit Internal berada


internal 1 173 langsung di bawah Presiden Direktur.
5) Pelaksanaan kegiatan unit audit internal Pada tahun 2021, terdapat 555 obyek
1 174 audit dalam audit universe AEI dan
Fungsi Audit Internal telah
menyelesaikan sembilan laporan audit
dan konsultasi dengan lingkup audit
yang lebih komprehensif. Audit AEI
mencakup empat dari total 41 unit
bisnis strategis Grup Adaro dan lima
dari total 29 jenis risiko.

6) Pendidikan dan pelatihan audit internal; Tim audit internal menyusun program
1 176 pelatihan untuk memastikan bahwa
mereka memiliki pengetahuan dan
keahlian yang memadai untuk
melaksanakan tugas-tugasnya. Pada
tahun 2021, rata-rata setiap auditor
mendapat pelatihan sebanyak empat
hari.
12 Sistem pengendalian internal:
. 1) Sistem Pengendalian internal 1 175 Fungsi Audit Internal memeringkat
kecukupan aktivitas pengendalian oleh
manajemen dalam rangka memitigasi
risiko dan menyajikan peringkat
tersebut dalam setiap laporan audit
yang disampaikan.

2) Kerangka (framework) pengendalian 0 - -


internal
3) Penerapan pengendalian internal 0 - -

4) Pengendalian keuangan dan operasional 0 - -


5) Tinjauan atas efektifitas sistem audit 1 175 Fungsi Audit Internal memeringkat
internal kecukupan aktivitas pengendalian oleh
manajemen dalam rangka memitigasi
risiko dan menyajikan peringkat
tersebut dalam setiap laporan audit
yang disampaikan kepada Direksi,
Dewan Komisaris, Komite Audit, dan
manajemen terkait. Berdasarkan
kajian terhadap tiga lini dalam
manajemen risiko, dapat disimpulkan
bahwa sistem pengendalian internal di
Grup Adaro telah berjalan
sebagaimana yang diinginkan dengan
beberapa peluang untuk perbaikan
berkelanjutan.
6) Pernyataan direksi dan Komisaris atas 1 175 Atas laporan audit yang disampaikan
kecukupan pengendalian internal kepada Direksi, Dewan Komisaris,
Komite Audit, dan manajemen terkait.
Berdasarkan kajian terhadap tiga lini
dalam manajemen risiko, dapat
disimpulkan bahwa sistem
pengendalian internal di Grup Adaro
telah berjalan sebagaimana yang
diinginkan dengan beberapa peluang
untuk perbaikan berkelanjutan.

13 Sistem manajemen risiko:


. 1) Gambaran umum sistem manajemen 1 177 Adaro Enterprise Risk Management
risiko (ERM) tetap fokus pada penguatan
implementasi untuk melindungi dan
memaksimalkan nilai organisasi /
perusahaan. Dalam hal ini, fokus
ditempatkan pada risiko utama yang
berpotensi menghambat pencapaian
target.

2) Kebijakan dan framework sistem 1 180-183 Adaro Energy Indonesia


manajemen risiko mengelompokkan resiko yang akan
menjadi fokus utama. Per Desember
2021 terdapat 10 jenis risiko tinggi
yang menjadi fokus utama, empat di
antaranya adalah risiko baru yang
menjadi fokus utama, yaitu risiko
kontraktor dan risiko sumber daya
manusia (SDM).

3) Profil kepala Unit manajemen risiko 0 - -


4) Struktur organisasi pengelola 0 - -
manajemen risiko.
5) Pendidikan dan pelatihan unit 0 - -
manajemen risiko
6) Pelaksanaan kegiatan unit manajemen 1 178 Empat kegiatan utama proses
risiko manajemen risiko:
1. Menentukan tujuan: manajemen
risiko diawali dengan pemahaman
yang jelas tentang tujuan (goal /
target) yang ingin dicapai.
2. Risiko: mengidentifikasi resiko /
kendala / hambatan dalam pencapaian
tujuan atau target perusahaan dan
menilai level resiko, serta
mengutamakan fokus pada resiko
utama (resiko kritis dan tinggi).
3. Mitigasi: merumuskan program
untuk mengatasi risiko utama sebagai
akibat dari kegiatan di poin 2.
4. Perencanaan: menyelaraskan
rencana dengan sasaran / target –
risiko – mitigasi

7) Jenis risiko dan cara mengelolanya 1 179 Profil risiko yang disampaikan anak-
anak usaha dari 8 (delapan) pilar bisnis
mencakup 29 jenis risiko dalam 3 (tiga)
kategori yaitu: lingkungan eksternal,
operasional dan organisasi. Semua
risiko utama / material (yang dinilai
berada pada level tinggi dan kritis)
akan dimasukkan ke dalam profil risiko
Adaro Energy Indonesia.

8) Tinjauan atas efektifitas sistem 1 190 Efektivitas pelaksanaannya tergambar


manajemen risiko dalam Profil Risiko pada posisi akhir
tahun 2021, dimana 4 (empat) risiko
utama mengalami penurunan level
risiko dari tinggi ke moderat, yaitu
risiko ekonomi makro, risiko biaya
produksi, risiko proses bisnis, dan
risiko keuangan.

9) Pernyataan direksi dan dewan Komisaris 1 179 Dibandingkan dengan tahun


atas kecukupan sistem manajemen sebelumnya jumlah risiko yang
risiko menjadi fokus utama berkurang dari
12 jenis risiko menjadi 10 jenis risiko,
sementara 19 risiko lainnya pada level
moderat dan rendah tetap dipantau
dan ditangani dengan baik
14 Sistem pelaporan pelanggaran
. (whistleblowing system):
1) Menyampaikan laporan pelanggaran 1 193 Seluruh karyawan maupun pemangku
kepentingan lainnya diminta untuk
secara proaktif melaporkan kepada
atasan langsung mereka jika
menemukan tindakan kesalahan atau
kecurangan atau pelanggaran
terhadap etika bisnis, peraturan
perusahaan, Anggaran Dasar, undang-
undang atau informasi yang bersifat
rahasia, bersama dengan bukti dan
dokumentasi pendukungnya.
2) Perlindungan bagi pelapor 1 193 Semua laporan yang diterima akan
diproses secara anonim.

3) Penanganan pengaduan 1 193 Pelaporan tersebut dilakukan kepada


Direksi atau orang yang dapat
dihubungi sebagaimana tercantum
pada situs perusahaan.

4) Pihak yang mengelola pengaduan 1 193 Direksi dan orang yang dapat
dihubungi sebagaimana tercantum
pada situs perusahaan.

5) Hasil penanganan pengaduan 0 - -


6) Kerjasama penanganan WBS ter 0 - -
integrasi.

15 Kebijakan Pelaporan Kepemilikan Saham 0 - -


. Direksi dan Dewan Komisaris
16 Program kepemilikan saham karyawan 0 - -
.
17 Perkara hukum yang dihadapi 0 - -
.
18 Informasi tetang sanksi administratif 1 197 Tidak ada skorsing maupun sanksi
. administrasi yang dikenakan oleh
regulator terhadap anggota Dewan
Komisaris maupun Direksi pada tahun
2021.
19 Akses informasi data perusahaan kepada 1 192 Pada tahun 2021, AEI mengungkapkan
. publik informasi kepada regulator dan publik
menurut ketentuan peraturan yang
berlaku, dalam bentuk laporan
keuangan dan operasional berkala
serta laporan kuartalan, tahunan dan
incidental mengenai aksi korporasi.
Laporan-laporan ini disampaikan
kepada regulator dan diungkapkan ke
publik melalui jalur e-reporting BEI dan
OJK dan situs AEI. Mengingat semakin
populernya penggunaan media social,
AEI juga menggunakan Facebook dan
Twitter untuk mengungkapkan
informasi.
20 Kode etik perusahaan:
. 1) Pokok-pokok kode etik 1 192-193 Kode etik meliputi:
1. nilai-nilai Adaro
2. bagaimana perusahaan dan
setiap individu di dalamnya
harus mematuhi undang-
undang dan peraturan yang
berlaku serta prinsip-prinsip
GCG;
3. bagaimana setiap individu di
dalam perusahaan harus
berinteraksi dengan berbagai
pemangku kepentingan,
termasuk pemegang saham,
pelanggan, pemasok,
masyarakat, kreditur, dan
sesama karyawan;
4. komunikasi dengan pemegang
saham dan investor;
5. perdagangan orang dalam,
anti korupsi dan anti
penipuan, dan transaksi
dengan benturan kepentingan;
dan
6. keterbukaan informasi
perusahaan.

2) Sosialisasi dan upaya penegakan kode 1 193 Perusahaan telah mensosialisasikan


etik Kode Etik ini kepada semua Executives
in Charge (“EIC”) perusahaan-
perusahaan anaknya.

3) Upaya penyebarluasan kode etik 1 193 Setelah sosialisasi tersebut, para EIC
akan senantiasa menyebarkan Kode
Etik ini kepada seluruh karyawan di
Grup Adaro.
-
4) Laporan hasil penerapan kode etik 0 -

21 Kebijakan anti korupsi:


. 1) Program dan prosedur pelaksanaan anti 1 193 Sejalan dengan Nilai Adaro “Integrity”,
korupsi, balas jasa, anti gratifikasi dan seluruh personil dalam Grup Adaro
anti fraud diwajibkan untuk mencegah terjadinya
transaksi orang dalam, korupsi dan
kecurangan. Kewajiban ini telah
dimasukkan ke dalam Kode Etik AEI
dan Piagam Dewan Komisaris dan
Direksi. Dalam dokumen-dokumen
tersebut, dinyatakan dengan jelas
bahwa Dewan Komisaris, Direksi,
organ pendukung, dan seluruh
karyawan di semua level diwajibkan
untuk menghindari dan dilarang untuk
membeli dan/atau menjual saham
perusahaan ketika mendapatkan
informasi, baik secara langsung atau
tidak langsung, dari orang dalam
perusahaan, terlibat dalam aktivitas
apa pun yang dilakukan untuk
memanipulasi harga saham
perusahaan, menggunakan informasi
rahasia perusahaan untuk
mendapatkan keuntungan pribadi
dan/atau keuntungan bagi pihak
lainnya. Selain itu, AEI telah
mengesahkan kebijakan gratifikasi
yang melarang setiap karyawan Grup
Adaro untuk menerima hadiah atau
cinderamata yang dianggap tindakan
penyuapan.

Total………………………………………………………………

Tabel A. Penilaian Pengungkapan Corporate Governance

No Persentase Penegakan Corporate Governance


.
1 >65% Baik
2 >40%-65 Sedang
3 ≤40% Rendah

2. Soal Mengukur CLO3

Berdasarkan total pengungkapan dan persentase (%), jelaskan bagaimana penegakan Corporate
Governance di perusahaan dengan cara mengisi kota berikut. Penjelasan saudara mengenai:

1) Berapa skor masing-masing pengungkapan apa makna penegakanya mengacu pada Tabel penilaian
pengungkapan.
2) Buat ringkasan skor ke dalam tabel di bawah B di bawah in, jelaskan skor pengungkapan masing-
masing struktur mengacu pada tabel. A tentang penilaian pengungkapan. Sebutkan skor mana saja
yang mendominasi pengungkapan.
Contoh:
Tabel B. Ringkasan Pengungkapan Governance
No. Unsur Governance Perusahaan………… Perusahaan……….
skor % CGD*) Skor % CGD*)
1 Prinsip landasan Tata Kelola 1 33% rendah 2 66%
perusahaan
2 Struktur Tata kelolan 2 66% baik
Dst
*)CGD: Corporate Governance Disclosure

3) Apa Dasar hukum yang diterapkan perusahaan yang anda nilai?


4) Dalam struktur governance yang terdapat laporan tahunan, selain, Dewan Komisaris, Komite Audit
dan Komisaris Independen auditor eksternal, adakah komite-komite lainnya? Jika ada jelaskan
fungsinya mengapa komite tersebut perlu ada dalam laporan tahunan?
5) Apa opini auditor dalam Laporan Auditor Independen dan mengapa perusahaan memperoleh opini
tersebut? jelaskan

Anda mungkin juga menyukai