Anda di halaman 1dari 13

FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

BINUS University
BINUS ONLINE LEARNING Semester: Odd/ Even *)
 Graduate Program  Undergraduate Program Period: 1 / 2 *)
Academic Year:
 Final Exam  Others Exam:
2022/2023
Faculty / Dept. : Binus Online Learning/Akuntansi
Course : ACCT6384039 Accounting for Small Medium Student ID : 2401995924
Enterprise
Day/ Date : Senin-Senin/ 7-14 November 2022
BULC : Bekasi , Jakarta, Palembang, Samarinda, N a m e : Andree Fathurizki
Bandung, Makassar, Medan, Malang,
Semarang, Bandung
Class : EMEA, MBDE, MCDE, MDBE, MDCE,
MDFE, MDFE, MEBE, MGEE, MHEE
Time : 00.00 – 12.00 WIB Signature :
Exam Feature : Open/ Close Books*)
Equipment : Exam Booklet / Calculator / Laptop 🞸)
🞸
) Strikethrough the unnecessary items
Please insert this test paper into the exam booklet and submit both documents after the test!!!
The penalty for CHEATING is DROP OUT!!!

PETUNJUK UJIAN
i. Jawablah setiap pertanyaan yang berada pada bagian PERTANYAAN UJIAN dibawah ini
ii. Unduh soal ujian ini, kemudian ubah file dalam bentuk PDF ini ke bentuk words
iii. Jawaban di ketik rapi pada halaman JAWABAN UJIAN dibawah ini
iv. Jawaban dikumpulkan paling lambat tanggal 14 November 2022 dalam bentuk file dan submit melalui portal ujian
v. Format file Jawaban adalah : KodeMatakuliah-Nama Matakuliah-NIM.pdf
Contoh : ACCT6384039-Accounting for Small Medium Enterprise -2012345678.pdf

PERTANYAAN UJIAN

Kasus 1
Apabila anda hendak membuat suatu usaha UMKM, jelaskan secara detail apa yang akan anda buat: (LO
1 - 25%)
a. Nama dan jenis produk
b. Alasan memilih produk tersebut
c. Target Pasar
d. Rencana Produksi
e. Rencana Distribusi
f. Rencana Pemasaran

Kasus 2
Neraca percobaan Toko Pakaian Olahraga Celine pada 31 Desember menunjukkan Persediaan Rp
5.200.000, Pendapatan Penjualan Rp 22.550.400, Retur dan Potongan Penjualan Rp. 800.000, Diskon
Penjualan RP 2.350.600, Harga Pokok Penjualan Rp 8.210.000, Pendapatan Sewa Rp 600.000, Freight-
Out Rp 300.500 , Beban Sewa Rp. 1.000.000, dan Beban Gaji dan Upah Rp.4.500.000. Buatlah ayat jurnal
penutup untuk akun-akun di atas. (LO 2 - 20%)

Kasus 3
Kisruh Laporan Keuangan Garuda: Ditolak Komisaris hingga Terbukti Cacat Achmad
Dwi Afriyadi – detikFinance

Sumber : https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-4603814/kisruh-laporan-keuangan-garuda-ditolak-
komisaris-hingga-terbukti-cacat

Jakarta - Tahun 2018, mulanya menjadi tahun yang menggembirakan bagi maskapai Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Sebab, perusahaan berhasil mencetak laba bersih
US$ 809,85 ribu atau setara Rp 11,33 miliar (kurs Rp 14.000).

FM,FM | Page 1 of 4
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

Jelas, ini kabar gembira. Maklum, perusahaan pelat merah ini cukup lama merugi.

Namun, kemudian masalah muncul. Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada 24
April 2019, diketahui dua komisaris menyatakan tidak setuju atas laporan keuangan 2018 emiten berkode
GIAA ini. Dua komisaris ini yakni, Chairal Tanjung dan Dony Oskaria.

Chairal mengatakan, dirinya sudah menyampaikan surat keberatan atas laporan keuangan Garuda
Indonesia. Chairal juga meminta agar surat itu dibacakan dalam RUPS.

"Tapi tadi tidak dibacakan suratnya, karena tadi pimpinan rapat merasa cukup dinyatakan dan dilampirkan
saja di annual report," ujarnya.

Menurut dokumen yang diterima awak media, kedua komisaris merasa keberatan dengan pengakuan
pendapatan atas transaksi Perjanjian Kerja Sama Penyediaan Layanan Konektivitas Dalam Penerbangan,
antara PT Mahata Aero Teknologi dan PT Citilink Indonesia. Pengakuan itu dianggap tidak sesuai dengan
kaidah pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) nomor 23.

Sebab, manajemen Garuda Indonesia mengakui pendapatan dari Mahata sebesar US$ 239.940.000, yang
di antaranya sebesar US$ 28.000.000 merupakan bagian dari bagi hasil yang didapat dari Sriwijaya Air.
Padahal, uang itu masih dalam bentuk piutang, namun diakui perusahaan masuk dalam pendapatan.

"Bukan masalah kecewa nggak kecewa. Ini hak hukum. Saya punya pendapat, cuma sampai itu saja. Secara
hukum sampai situ aja (menyampaikan pendapat tidak setuju)," tambahnya.

Kedua komisaris menilai hal itu akan menimbulkan kerancuan dari publik untuk membaca laporan
keuangan Garuda Indonesia yang berubah signifikan dari sebelumnya rugi tiba-tiba untung. Dengan
begitu, ada potensi penyampaian kembali laporan keuangan dan dapat merusak kredibilitas perusahaan.
Tapi, RUPS kala itu telah menyetujui laporan keuangan tersebut dengan catatan perbedaan dua opini.

Garuda Beri Penjelasan


Manajemen Garuda Indonesia pun kemudian buka suara. Perusahaan memberi penjelasan terkait kerja
sama tersebut.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan menjelaskan, kerja sama dengan Mahata
merupakan upaya bagi manajemen untuk mencari pendapatan tambahan (ancillary). Caranya dengan
meningkatkan pelayanan bagi penumpang melalui penyediaan konektivitas internet.

"Itu kan pemasangan WiFi, poinnya bagian dari Garuda Grup meningkatkan layanan ke penumpang.
Penumpang akan mendapatkan layanan khususnya WiFi tanpa membayar. Tapi itu jadi revenue tambahan
buat kita," terangnya di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2019).

Penumpang Garuda Indonesia bisa menikmati konektivitas internet di pesawat secara gratis. Dijelaskan
Ikhsan, Mahata sebagai penyedia akses WiFi di dalam pesawat akan menjual slot iklan dalam fasilitas
WiFi tersebut. Dari situ lah perusahaan yang baru berdiri November 2017 itu akan mendapatkan
pemasukan.

Ikhsan mengatakan, Garuda secara grup memiliki penumpang yang cukup banyak sekitar 50 juta
penumpang per tahun. Jumlah penumpang itulah yang akan 'dijual' Mahata ke pengiklan nantinya.

"Jadi Garuda market-place 50 juta (penumpang) kan secara grup. Itu yang kita monetize. Sekarang poinnya
penumpang kita 50 juta bersama Citilink. Itu bagian pengembangan dari ancillary kita," ujarnya.
Dari situ, Mahata disebut sudah mendapatkan untung dari potensi penumpang Garuda Indonesia. Mahata
akan membayar kompensasi ke maskapai pelat merah itu.

FM,FM | Page 2 of 4
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

Sebagai gambaran Ikhsan mencontohkan, penjualan slot iklan dari fasilitas WiFi itu bisa dihargai US$ 4
per penumpang. Jika Garuda Indonesia secara grup memiliki potensi penumpang 50 juta per tahun maka
dari layanan itu bisa diperoleh pendapatan dari satu pengiklan sekitar US$ 200 juta.

"Katakanlah secara konservatif 50% (untuk Garuda) berarti US$ 100 juta. Itu lah pendapatan yang diterima
ke depan secara pembagian," tuturnya.

Tapi, laporan keuangan 2018 ini terlanjur menjadi polemik dan menjadi sorotan banyak pihak, dari PT
Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai wasit pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK), hingga Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Semua pihak memelototi masalah laporan keuangan yang dianggap janggal ini. Semuanya, dibuat repot.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sampai mengutus anak buahnya untuk mengurus masalah
keuangan yang bikin gaduh tersebut. Dia meminta Sekretaris Jenderal Kemenkeu Hadiyanto untuk
melakukan review terhadap laporan keuangan Garuda Indonesia tahun 2018 yang dinilai janggal. Kala itu,
Sri Mulyani belum bisa berkomentar banyak.

"Saya udah minta ke Pak Sekjen untuk melihat yang disampaikan mereka," ungkap Sri Mulyani di Kantor
Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa (30/4/2019).

Cukup lama berselang, akhirnya sejumlah pihak berkomentar mengenai laporan keuangan Garuda
Indonesia. Anggota I Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna misalnya, menyebut
secara tegas laporan keuangan Garuda direkayasa.

"Secara umum memang kami melihat ada dugaan kuat terjadi financial enginering, rekayasa keuangan,"
kata Agung, Kamis (20/6/019).

Lalu, Hadiyanto yang diutus Sri Mulyani menyelesaikan masalah ini mengatakan audit laporan keuangan
ini tidak sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Hadiyanto mengatakan sudah menyelesaikan pemeriksaan terhadap kantor akuntan publik (KAP) terkait
laporan keuangan Garuda Indonesia. Adapun KAP yang dimaksud adalah Tanubrata Sutanto Brata Fahmi
Bambang & Rekan Member of BDO Internasional.

"Kesimpulannya ada dugaan yang berkaitan dengan pelaksanaan audit itu belum sepenuhnya mengikuti
standar akuntansi yang berlaku," kata Hadiyanto di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta
Pusat, Jumat (14/6/2019).

Laporan Keuangan Garuda Terbukti Cacat

Hari ini, Jumat (28/6/2019), akhir Kementerian Keuangan menyampaikan status laporan keuangan
tersebut. Hadiyanto mengatakan, dari pemeriksaan yang telah dilakukan, ditemukan pelaksanaan audit
laporan keuangan Garuda Indonesia terdapat pelanggaran.

"Kami menemukan bahwa pelaksanaan audit itu terutama satu isu menjadi perhatian bersama telah
diyakini terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh auditor dari KAP, yang berpengaruh terhadap opini
laporan audit independen," tutur Hadiyanto di Kemenkeu, Jakarta Pusat, Jumat (28/4/2019).

Sebab itu, tim dari Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) memutuskan untuk memberikan atau
dilakukan pembekuan izin selama 12 bulan terhadap Akuntan Publik Khasner Sirumapea. Pembekuan izin
selama 12 bulan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Selain itu, Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan juga
mendapatkan sanksi tertulis.
FM,FM | Page 3 of 4
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

"Lalu kami juga sudah memberikan peringatan tertulis serta kewajiban perbaikan sistem pengendalian
mutu, surat peringatan S20/MK.1.PPPK/2019 tanggal 26 Juni ditujukan KAP Sutanto," kata Hediyanto.

Bukan hanya itu, sanksi juga diberikan kepada Garuda sebagai emiten, direksi, dan komisaris secara
kolektif.

"Untuk Garuda sebagai emiten dikenakan denda Rp 100 juta. Direksi yang tanda tangan laporan keuangan
dikenakan masing-masing Rp 100 juta. Ketiga, secara kolektif direksi dan Komisaris minus yang tidak
tanda tangan, dikenakan kolektif Rp 100 juta jadi tanggung enteng," kata Deputi Komisioner Pengawas
Pasar Modal II OJK Fahri Hilmi

Bedasarkan artikel tersebut, lakukan analisa dalam 1 halaman penuh minimal, apa yang terjadi, kesalahan
apa yang dilakukan oleh kedua belah pihak, dan bagaimana mengatasi agar hal tersebut tidak terulang
dikemudian hari? Anda diperbolehkan mencari referensi dari artikel atau bahan bacaan lain, tapi dilarang
men copy paste dari artikel tersebut, silahkan tulis ulang dengan kata kata sendiri (LO 3) 25%

Kasus 4
Dibawah ini adalah beberapa akun di laporan keuangan perusahaan:
2021 2020
Current Asset 75,844,914 52,722,739
Current Liabilities 20,699,189 12,560,486
COGS 55,315,371 42,604,646
Inventory 11,438,307 9,192,776
Total Liabilities 23,202,601 14,280,192
Total Assets 142,278,111 108,427,991
Net Sales 123,276,791 94,231,572
Operating Income 42,541,884 31,464,776
Gross Profit 67,961,420 51,626,926
EBIT 24,539,615 15,079,215
EBT 44,335,294 32,988,211
Cash Flow Operation 38,281,468 25,709,998
Retained Earning 39,669,685 28,186,982
Stock-Holders Equity 119,067,231 94,147,799

Berapakah nilai di tahun 2021 dan 2020 dan berikan interpretasi hasil dari:
(LO 4) 30%
a. Current Ratio
b. Inventory Turnover
c. Working Capital
d. Debt Ratio
e. Debt to Equity Ratio
f. Total Asset Turnover
g. Operating Income Margin
h. Gross Profit Margin
i. Degree of Financial Leverage
j. Operating cash flow to total debt

FM,FM | Page 4 of 4
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

RUBRIK PENILAIAN
NILAI
SKORE : % dari Bobot
Skor x bobot
LO
Level KONTEN / ELEMEN
Bobot 3 : 71 – 100 2 : 51 – 70 1 : 0 - 50

the theory of SME,


the theory of SME, the theory of SME,
accounting concepts
Explain the theory of accounting concepts and accounting concepts and
and principles as a basis
SME, accounting principles as a basis in the principles as a basis in the
in the preparation of
concepts and principles as preparation of financial preparation of financial
financial statements
LO 1 a basis in the preparation statements accordance statements accordance
accordance with SMEs
of financial statements with SMEs Accounting with SMEs Accounting
Accounting Standard
accordance with SMEs Standard are applied with Standard are applied with
are clearly explained
Accounting Standard minor error and supported minor error and/or not
and supported with
with limited examples supported with example
excellence examples
the accounting
activities in the accounting activities in
Explain the accounting merchandising, service the accounting activities in merchandising, service
activities in and manufacturing merchandising, service and manufacturing SME
merchandising, service, SME accordance with and manufacturing SME accordance with SMEs
LO 2
and manufacturing SME SMEs Accounting accordance with SMEs Accounting Standard are
accordance with SMEs Standard are clearly Accounting Standard are explained with minor error
Accounting Standard explained and explained with minor error and/or not supported with
supported with example
excellence examples

the concept and


methods relating to the concept and methods
Explain the concept and the concept and methods
inventories and fraud relating to inventories and
methods relating to relating to inventories and
LO 3 and internal control are fraud and internal control
inventories and fraud and fraud and internal control
clearly explained and are explained with minor
internal control. are explained some error
supported with error
excellence examples

analyse SME’s analyse SME’s analyse SME’s


Analyse SME’s
performance by using performance by using the performance by using the
performance by using the
LO 4 the information stated information stated in information stated in
information stated in
in financial statement financial statement are financial statement are
financial statement
are clearly applied applied with minor error applied some error

TOTAL NILAI UJIAN

FM,FM | Page 5 of 4
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

JAWABAN UJIAN

KASUS 1
Apabila anda hendak membuat suatu usaha UMKM, jelaskan secara detail apa yang akan anda buat: (LO
1 - 25%)
a. Nama dan jenis produk
Nama produk : ALL IN BLOOM
Jenis produk : Bouqet Bunga dan makanan
b. Alasan memilih produk tersebut
Karena produk tersebut saat ini sedang marak di pasaran selain dengan keindahan dan keunikannya
produk tersebut membuat kreatifitas bertambah serta dari segi kelas ekonomi, rata-rata yang membeli
bouqet bunga adalah kelas ekonomi menengah ke atas. Kelas ekonomi tersebut tidak sensitive
terhadap harga. Dan tentunya jika kita memiliki kualitas produk yang baik dan dapat dipercaya,
konsumen pun tidak akan meragukan serta dapat menjadi pelanggan yang setia.
c. Target Pasar
Masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas.
Dan bouqet bunga ini biasanya diperjual belikan saat-saat acara formal seperti wisuda, semi formal
dan non formal juga bisa.
d. Rencana Produksi
Bentuk usaha dari bisnis kami adalah usaha kecil mandiri dimana modal untuk usaha berasal dari
kami sendiri. Usaha kami bergerak dalam bidang florist yang menjual buket bunga dan makanan.
Bisnis kami ini nantinya akan kami promosikan melalui media online sehingga dapat memudahkan
pelanggan dari daerah lain yang ingin membeli buket bunga kami.
Sekarang ini melakukan bisnis buket bunga merupakan kegiatan bisnis yang menjanjikan. Hal ini
di karenakan kebiasaan masyarakat yang selalu memberi bunga di beberapa kegiatan seperti wisuda,
anniversary, pernikahan dan sebagainya. Dari kebiasaan tersebut maka munculah berbagai macam
jenis buket bunga dengan berbagai kreasi . Pada umumnya buket bunga yang di jual oleh kebanyakan
orang
berasal dari bunga asli yang di petik dari kebun. Namun sangat disayangkan buket bunga tersebut
tidak biasa bertahan lama karena bunga asli lama kelamaan akan layu dan kalau sudah layu maka
bunga tersebut nantinya akan dibuang .
Dari masalah tersebut kami membuat inovasi agar bunga tersebut tidak layu dan dibuang. Kami
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

akan membuat buket bunga dari bahan bunga tidak hidup. Dengan begitu Buket bunga dapat disimpan
selamanya tanpa merasa takut nantinya bunga akan layu.
e. Rencana Distribusi
 Lokasi tempat distribusi yaitu :
Rumah kediaman
 Bahan Baku :
1. Kertas karton
2. Plastik hias
3. Kawat
4. Gunting
5. Pita
 Aspek Keuangan
Biaya Variabel
NO Nama Barang Jumlah Harga satuan Jumlah Harga
1. Gunting 2 buah Rp. 5.000 Rp. 10.000
2. Lem tembak 1 buah Rp. 30.000 Rp. 30.000
3. Pemotong Kertas 1 buah Rp.200.000 Rp. 200.000
4. Penggaris 2 buah Rp. 2.500 Rp.5.000
Total Rp. 245.000
Biaya variable

No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga


Barang
1 Premium Paper 1 Rim Rp.60.000 Rp.10.000
2 Tangkai lidi 3 Pack Rp.8.000 Rp.24.000
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

3 Pita 1 rol Rp.15.000 Rp.15.000


4 Refil lem tembak 4 buah Rp.1.500 Rp.6.000
5 Permata plastik 5 Pack Rp.10.000 Rp.50.000
6 Kertas Tisu 1 lusin Rp.30.000 Rp.30.000
7 Lem fox 1 Botol Rp.16.000 Rp.16.000
8 Pita Perekat 3 rol Rp.3000 Rp.9.000
TOTAL Rp.160.000

Biaya Total
Biaya total = Fixed cost + Variable cost = Rp.245.000 + Rp.160.000 = Rp. 405.000
Modal Awal
Modal awal = Total Biaya Tetap + Biaya Variabel untuk 1 kali produksi
= Rp.245.000 + Rp.505.000 = Rp. 750.000
Analisis Keuntungan
Pendapatan : Bouqet yang terjual x harga jual = 10 x Rp 60.000
= Rp. 650.000
Total biaya produksi dalam 1 kali produksi : Rp.505.000
Keuntungan= Pendapatan –Total biaya produksi
= Rp 600.000 – Rp. 184.500
= Rp 415.500
Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 10 buket bunga dengan harga Rp 60.000 per
buah dalam 1 kali produksi adalah Rp 415.500

f. Rencana Pemasaran
a) Social Media
Adalah suatu metode penjualan melalui dunia maya atau yang biasa disebut internet. Dengan
menggunakan akun dan pengemasan yang menarik dan inovatif agar dapat menarik pelanggan. Dan
akan memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan Line sebagai media
promosi dan media pemberian testimoni mengenai produk untuk membangkitkan jumlah permintaan
terhadap produk.
b) Personal Selling
Penjualan yang dilakukan sendiri oleh pemilik dengan cara menawarkan langsung kepada kerabat,
teman dan masyarakat sekitar.
c) Event
Akan mengikuti event-event yang ada di kota seperti bazzar dan pentas seni yang biasanya diadakan
sekolah dan kampus agar dapat lebih dikenal masyarakat khususnya target utama yaitu, pelajar dan
mahasiswa.

FM,FM | Page 8 of 4
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

KASUS 2
Neraca percobaan Toko Pakaian Olahraga Celine pada 31 Desember menunjukkan Persediaan Rp 5.200.000,
Pendapatan Penjualan Rp 22.550.400, Retur dan Potongan Penjualan Rp. 800.000, Diskon Penjualan RP
2.350.600, Harga Pokok Penjualan Rp 8.210.000, Pendapatan Sewa Rp 600.000, Freight- Out Rp 300.500 ,
Beban Sewa Rp. 1.000.000, dan Beban Gaji dan Upah Rp.4.500.000. Buatlah ayat jurnal penutup untuk akun-
akun di atas. (LO 2 - 20%)

TANGGAL NAMA AKUN DEBET KREDIT


31 Desember Pendapatan 22550400
Ikhtisar/Laba 22550400
31 Desember ikhtisar/Laba 5200000
biaya gaji dan upah 4500000
Pendapatan sewa 6000000
diskon penjualan 2350600
freight-out 300500
31 Desember ikhtisar/Laba 5200000
beban sewa 1000000
31 Desember retur 800000
Potongan penjualan 800000

KASUS 3
Garuda Indonesia (Persero) Tbk adalah perusahaan penerbangan komersial pertama di Indonesia yang
dimiliki oleh Pemerintah Indonesia atau BUMN. PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah berkembang cukup
pesat dengan memiliki 196 pesawat di Januari 2017 dengan lebih dari 600 penerbangan setiap harinya.
Adapun kronologi kecurangan yang dilakukan oleh PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk adalah sebagai
berikut:

1. Pada 31 Oktober 2018, Manajemen Garuda dan PT. Mahata Aero Teknologi (Mahata) mengadakan
perjanjian kerja sama yang telah diamandemen, terakhir dengan amandemen II tanggal 26 Desember
2018, mengenai penyediaan layanan konektivitas dalam penerbangan dan hiburan dalam pesawat dan
manajemen konten. Perjanjian tersebut berlaku selama 15 tahun.

2. Berdasarkan catatan laporan keuangan nomor 47 huruf e menjelaskan bahwa Mahata akan melakukan
dan menanggung seluruh biaya penyediaan, pelaksanaan, pemasangan, pengoperasian, perawatan dan
pembongkaran dan pemeliharaan termasuk dalam hal terdapat kerusakan, mengganti dan/atau
memperbaiki peralatan layanan konektivitas dalam penerbangan dan hiburan dalam pesawat dan
manajemen konten. Garuda mengakui penghasilan dari perjanjiannya dengan Mahata sebagai suatu
penghasilan dari kompensasi atas Pemberian hak oleh Garuda ke Mahata.

3. Manajemen Garuda mengakui sekaligus pendapatan perjanjian tersebut sebesar USD 239.94 juta
dengan USD 28 juta diantaranya merupakan bagi hasil yang didapat dari PT. Sri Wijaya Air. Padahal
perjanjian belum berakhir dan diketahui bahwa hingga tahun buku 2018 berakhir, tidak ada satu
pembayaran yang telah dilakukan oleh pihak Mahata meskipun telah terpasang satu unit alat di
Citilink.

FM,FM | Page 9 of 4
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

4. Selain itu dalam perjanjian Mahata yang ditandatangani pada 31 Oktober 2018 tidak tercantum term
of payment yang jelas dan belum ditentukan juga secara pasti cara pembayarannya dan jaminan dari
perjanjian tersebut.
5. Mahata hanya memberikan surat pernyataan komitmen pembayaran kompensasi sesuai dengan
paragraf terakhir halaman satu dari surat Mahata 20 Maret 2019: “Skema dan ketentuan pembayaran
ini tetap akan tunduk pada ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam perjanjian. Ketentuan dan
skema pembayaran sebagaimana yang disampaikan dalam surat ini dan perjanjian dapat berubah
dengan mengacu kepada kemampuan finansial Mahata.

6. Dari pengakuan pendapatan ini, PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk terbukti melakukan pelanggaran
Peraturan OJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik
dan diberikan Sanksi Administratif berupa denda sebesar Rp. 100 juta. Selain itu, seluruh anggota
Direksi PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. juga dikenakan Sanksi Administratif berupa masing-
masing Rp. 100 juta karena melanggar Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11 tentang Tanggung
Jawab Direksi atas Laporan Keuangan. Sanksi Administratif juga dikenakan secara tanggung renteng
sebesar Rp. 100 juta kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT. Garuda Indonesia
(Persero) Tbk. yang menandatangani Laporan Tahunan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. periode
tahun 2018 karena dinyatakan melanggar Peraturan OJK Nomor 29/POJK.004/2016 tentang Laporan
Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.

Dan menurut saya kejadian tersebut bisa diatasi masalahnya dengan pemberantasan korupsi di
perusahaan dan dengan memilih calon pekerja perusahaan yang sesuai, baik dan juga amanah.
Dengan kejadian ini kita bisa mengambil pelajaran lebih lanjutnya dengan tidak gali lubang tutup
lubang yaitu dimana dengan satu kebohongan ditutupi oleh kebohongan lain.

Jadi memilih karyawan terbaik untuk perusahaan itu sangat penting untuk kelangsungan dan
kesejahteraan perusahaan.

FM,FM | Page 10 of
4
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

KASUS 4

Dibawah ini adalah beberapa akun di laporan keuangan perusahaan:


2021 2020
Current Asset 75,844,914 52,722,739
Current Liabilities 20,699,189 12,560,486
COGS 55,315,371 42,604,646
Inventory 11,438,307 9,192,776
Total Liabilities 23,202,601 14,280,192
Total Assets 142,278,111 108,427,991
Net Sales 123,276,791 94,231,572
Operating Income 42,541,884 31,464,776
Gross Profit 67,961,420 51,626,926
EBIT 24,539,615 15,079,215
EBT 44,335,294 32,988,211
Cash Flow Operation 38,281,468 25,709,998
Retained Earning 39,669,685 28,186,982
Stock-Holders Equity 119,067,231 94,147,799

Berapakah nilai di tahun 2021 dan 2020 dan berikan interpretasi hasil dari:
(LO 4) 30%
a. Current Ratio
b. Inventory Turnover
c. Working Capital
d. Debt Ratio
e. Debt to Equity Ratio
f. Total Asset Turnover
g. Operating Income Margin
h. Gross Profit Margin
i. Degree of Financial Leverage
j. Operating cash flow to total debt

Jawab :

a. Current Ratio

(Current Asset/Current Liabilities)

2020 : 52,722,739 / 12,560,486 = 4.1

2021 : 75,844,914 / 20,699,189 = 3.6

Interpretasi : Ada sedikit perubahan dari tahun 2020 ke 2021, namun tidak begitu signifikan
dalam kata lain kondisi aset lancar stabil.

b. Inventory Turnover

(Net Sales/(Average of Inventory)

2020 : 94,231,572 / 9,192,776 = 10.25

2021 : 123,276,791 / ((9,192,776 + 11,438,307) / 2) = 11.95

Interpretasi : Mengalami peningkatan dalam 1 tahu periode, artinya perusahaan memiliki strategi
pengelolaan persediaan yang baik.

c. Working Capital

(Current Assets – Current Liabilities)

2020 : 52,722,739 - 12,560,486 = 40,162,253


FM,FM | Page 11 of
4
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

2021 : 75,844,914 - 20,699,189 = 55,145,725


Interpretasi : Setoran modal meningkat dalam waktu 1 tahun, perusahaan dapat mengontrol aset dan
membayar liabilitasnya.

d. Debt Ratio

(Total Liabilities / Total Assets)

2020 : 14,280,192 / 108,427,991 = 3.9%

2021 : 23,202,601 / 142,278,111 = 16.3%

Interpretasi : Perbandingan rasio hutang dan total aset kecil, perusahaan mampu membayar
liabilitasnya dalam periode satu tahun.

e. Debt to Equity Ratio

(Total Liabilities / Ekuitas )

2020 : 14,280,192 / 94,147,799 = 15%

2021 : 23,202,601 / 119,067,231 = 19.4%

Interpretasi : Kondisi keuangan perusahaan baik, ekuitas perusahaan mampu membayar


liabilitasnya.

f. Total Asset Turnover

(Net Sales / Average Total Assets)

2020 : 94,231,572 / 108,427,991 = 86.9%

2021 : 123,276,791 / ((108,427,991 + 142,278,111) / 2) = 98%


Interpretasi : Peningkatan persentase nilai, perusahaan telah menggunakan aset atau aset sudah rusak

g. Operating Income Margin

(Operating Income / Revenue)

2020 : 31,464,776 / 51,626,926 = 60.9%

2021 : 42,541,884 / 67,961,420 = 62.5%

Interpretasi : Peningkatan persentase margin pada laba operasi, yang berarti perusahaan
mendapatkan uang dari kegiatan yang dilakukan, perusahaan dapat membayar seluruh biaya
kegiatan.

h. Gross Profit Margin

(Gross Profit Margin ((Revenue-COGS) / Revenue)


2020: ((51,626,926 - 42,604,646) / 51,626,926) = 17,4%

2021: ((67,961,420 - 55,315,371) / 67,961,420) = 18,6%

Interpretasi : Margin laba kotor meningkat 1.2%

FM,FM | Page 12 of
4
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

i. Degree of Financial Leverage

(EBIT / EBT)

2020 : 15,079,215 / 32,988,211 = 45.7 %

2021 : 24,539,615 / 44,335,294 = 55.3 %

Interpretasi : Peningkatan laba operasi sebanyak 9.6%, perusahaan dalam kondisi sehat.

j. Operating cash flow to total debt

2020 : 25,709,998 / 14,280,192 = 1.8

2021 : 38,281,468 / 23,202,601 = 1.6

Interpretasi :

FM,FM | Page 13 of
4

Anda mungkin juga menyukai