Tugas 1 - Auditting I - Fara Dina R.A
Tugas 1 - Auditting I - Fara Dina R.A
NIM : 041814985
Kelas : Akuntansi semester 4
UPBJJ : Malang
1. Auditing dan accounting adalah dua hal yang berbeda. Jelaskan perbedaannya !
2. Jenis audit ada bermacam-macam, salah satu di antaranya adalah audit operasional.
Jelaskan apa itu audit operasional dan sebutkan apakah output dari audit
operasional !
Audit Operasional yaitu suatu proses sistematis untuk menilai kegiatan operasional
perusahaan apakah sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis serta memberikan
rekomendasi perbaikan kepada pihak manajemen sehingga keberlangsungan kegiatan
perusahaan dapat berjalan dengan baik. Dalam audit operasional, tinjauan yang dilakukan
tidak terbatas pada masalah-masalah akuntansi, tetapi juga meliputi evaluasi terhadap
struktur organisasi, pemanfaatan komputer, metode produksi, pemasaran, dan bidang-
bidang lain yang sesuai dengan keahlian auditor pelaksanaan auditor operasional dan hasil
yang dilaporkan lebih sulit didefinisikan daripada jenis audit lainnya. Hal ini disebabkan
oleh banyaknya area yang berbeda yang perlu dinilai Keefisienan dan keefektifannya,
sehingga sangat sulit menetapkan suatu kriteria yang baku untuk penilaian dalam audit
operasional ini. Kriteria yang digunakan untuk evaluasi informasi terukur dalam audit
operasional cenderung bersifat subjektif. Auditor operasional cenderung memberikan saran
perbaikan prestasi dibandingkan melaporkan keberhasilan prestasi kerja yang sekarang.
Audit operasional lebih merupakan konsultasi manajemen daripada pengauditan.
3. Untuk menjadi akuntan publik, seseorang harus memiliki kompetensi inti. Apakah
yang dimaksud dengan kompetensi inti akuntan publik?
Kompetensi inti akuntan publik yang harus dimiliki yaitu para auditor memerlukan
kemampuan berkomunikasi yang unggul agar dapat meminta keterangan yang tepat dari
manajemen dan menyampaikan temuan-temuan kepada manajemen, dewan direksi dan
pihak ketiga. Oleh karena itu teknologi mempengaruhi cara auditor berkomunikasi maka
auditor kurang menekankan penggunaan laporan-laporan standar namun harus lebih
mampu mengomunikasikan dengan jelas lingkup kerja. Temuan dan kesimpulan.
Hal ini dimaksudkan karena auditor sering kali mendapatkan kritikan yang tajam
terhadap komunikasi yang kaku berdasarkan standar, laporan bentuk tunggal yang
multiguna, lebih berperan sebagai pelapor ketimbang sebagai penyelesai masalah,
terlampau mementingkan standar serta lebih berfokus pada angka-angka dan ukuran.
4. Dalam sebuah proses audit, ada interaksi/hubungan yang terjadi antara auditor
independen, manajemen, auditor internal, dan komite audit. Jelaskan bagaimana
pola hubungan antara ketiga pihak tersebut !
Dalam audit laporan keuangan, auditor memelihara hubungan profesional dengan empat
kelompok penting berikut ini.
1. Manajemen. Istilah manajemen mengacu pada individu-individu yang secara kolektif
berperan dalam perencanaan, pengoordinasian dan pengendalian operasi dan transaksi
entitas. Dalam konteks Auditing, manajemen mengacu pada pegawai-pegawai
perusahaan, termasuk direktur utama, direktur keuangan, dan juga pejabat-pejabat
supervisi utama. Manajemenlah yang bertanggung jawab atas penyajian posisi
keuangan secara wajar, basil dari operasi, laporan arus kas dan bukan auditor. Untuk
memperoleh bukti-bukti yang diperlukan, para auditor sering meminta data-data rahasia
perusahaan. Jika hubungan antara auditor dan manajemen bertentangan maka audit
yang baik tidak dapat terlaksana.
2. Dewan Direksi dan Komite Audit. Dewan direksi dari suatu perusahaan bertanggung
jawab untuk mengawasi apakah perusahaan beroperasi sesuai dengan kepentingan
para pemegang saham. Hubungan antara auditor dengan dewan direktur sangat
bergantung pada komposisi dewan. Di kebanyakan perusahaan perorangan atau
perusahaan tertutup, Komposisi utama dewan berasal dari pejabat perusahaan (yang
seringnya juga adalah pemegang saham utama). Kebanyakan perusahaan tertutup tidak
memiliki komite audit. Pada kondisi ini, auditor jika ingin mengomunikasikan sesuatu
seperti lemahnya pengendalian internal perusahaan dikomunikasikan kepada dewan
direksi secara keseluruhan. Meskipun perusahaan-perusahaan seperti ini memiliki
komposisi dewan yang terdiri dari pemegang saham, auditor tetap harus
mempertahankan dan memelihara tingkat skeptisme profesional yang memadai dan
juga harus mempertimbangkan kepentingan pemegang saham minoritas.
3. Auditor Internal. Seorang auditor independen biasanya memiliki hubungan kerja yang
dekat dengan auditor internal perusahaan. Manajemen bisa saja meminta auditor
independen untuk me-review aktivitas perencanaan auditor internal untuk tahun
tersebut dan melaporkan kepada manajemen kualitas kerja mereka. Auditor independen
juga memiliki ketertarikan langsung dengan pekerjaan auditor internal karena mereka
yang menjalankan sistem pengendalian internal perusahaan.
4. Pemegang Saham. Para pemegang saham bergantung pada laporan keuangan auditan
untuk memastikan bahwa manajemen telah menjalankan dengan baik tanggung jawab
pengelolaan yang diserahkan kepada mereka. Oleh karena itu, auditor memiliki
tanggung jawab yang besar kepada pemegang saham sebagai pemakai utama dari
laporan audit. Selama masa perikatan, para auditor tidak diperbolehkan untuk
melakukan kontak personal dengan pemegang saham yang bukan pegawai perusahaan,
pekerja atau direktur. Akan tetapi, auditor diperbolehkan untuk menghadiri rapat
tahunan pemegang saham, dan boleh menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
oleh pemegang saham.
5. Dalam mengaudit, seorang auditor berpedoman pada standar auditing dan prosedur
auditing. Apakah hubungan antara standar dan pedoman auditing? Jelaskan!
SUMBER :
• BMP EKSI4308(Auditing) Modul 1,2,3 Halaman 1.1 – 3.28
• https://accounting.binus.ac.id/2017/06/20/perbedaan-akuntansi-dan-auditing/
• http://theorykeuangandaerah.blogspot.com/2015/12/audit-operasional.html?m=1
• https://media.neliti.com › mediaPDF
Hasil web
Penerapan Audit Operasional Untuk Menilai Efisiensi, Efektivitas, Dan ...