Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2022.1)

Nama Mahasiswa : Fara Dina Rob’atul A’ida

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041814985

Tanggal Lahir : 18 Januari 2000

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4215 / Manajemen Operasi

Kode/Nama Program Studi : 83 / Akuntansi

Kode/Nama UPBJJ : 74 / Malang

Hari/Tanggal UASTHE : Sabtu / 18 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama Mahasiswa : Fara Dina Rob’atul A’ida
NIM : 041814985
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4215 / Manajemen Operasi
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Akuntansi
UPBJJ-UT : Malang

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan diatas, saya bersedia bertanggung jawab dan
menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Pasuruan, 18 Juni 2022


Yang Membuat Pernyataan

Fara Dina Rob’atul A’ida


1. PT. Sinar Beauty merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai macam kosmetik,
seperti bedak, lipstick, lulur, mascara dan eye shadow. Perusahaaan ini berproduksi di
cikarang dibawah pimpinan tuan lando. Peminat kosmetik yang di kelola oleh Tuan
Lando sangat banyak bahkan sampai ke kota-kota besar seluruh Indonesia, bagi Tuan
Lando kepercayaan pelanggan harus terus dijaga, maka untuk mendekati pelanggan PT
Sinar Beauty akan berencana untuk membuka gudang distribusi baru. Dua pilihan
alternative lokasi yaitu Kota A dan Kota B
 Dalam menentukan gudang yang baru akan didirikan di kota mana, pihak manajemen
mempertimbangkan beberapa faktor yang akan digunakan sebagai dasar penilaian
pemilihan lokasi secara kuantitatif. Setiap faktor akan dinilai dengan kriteria kurang,
cukup, baik, dan sangat baik. Faktor-faktor tersebut beserta hasil penilaian untuk kota
Bandung dan kota Surabaya adalah sebagai berikut:
 Kota A: lokasi pasar (baik), transportasi (baik), perpajakan (cukup), harga tanah dan
bangunan (sangat baik), keamanan (sangat baik), dan komunitas lingkungan (baik).
 kota B: lokasi pasar (sangat baik), transportasi (baik), perpajakan (kurang), harga
tanah dan bangunan (kurang), keamanan (cukup), dan komunitas lingkungan
(kurang).
 Selanjutnya pihak manajemen mengkuantitatifkan hasil penilaian tersebut yaitu sangat
baik = 4, baik = 3, cukup = 2, dan kurang = 1.
 Faktor-faktor tersebut juga diberi bobot mengingat setiap faktor mempunyai pengaruh
yang tidak sama terhadap pemilihan lokasi. Faktor keamanan serta harga tanah dan
bangunan merupakan faktor dengan bobot tertinggi yaitu 3, faktor transportasi
diberikan bobot 2, sedangkan faktor lokasi pasar, perpajakan, dan komunitas
lingkungan diberikan bobot 1.

Berdasarkan data tersebut, Kota mana yang sebaiknya dipilih oleh PT. Sinar Beauty
sebagai kota untuk mendirikan gudang distribusi yang baru berdasarkan bobot faktor
lokasi dan jelaskan jawaban Saudara!

Jawab :

Berdasarkan data diatas, untuk menentukan kota mana yang sebaiknya dipilih oleh PT.
Sinar Beauty sebagai kota untuk mendirikan gudang distribusi yang baru yaitu
menggunakan metode penilaian faktor (factor rating method). Metode penilaian faktor
(factor rating method) merupakan salah satu dari beberapa metode kualitatif dalam
pemilihan lokasi. Metode tersebut digunakan untuk memilih dan menentukan lokasi
berdasarkan berbagai faktor yang menjadi pertimbangan. Faktor-faktor tersebut diberi
bobot kepentingan, sedangkan masing-masing lokasi dinilai berdasarkan pengamatan tim
peneliti. Hasil penilaian masing-masing lokasi beserta bobot kepentingannya merupakan
faktor yang memengaruhi nilai masing-masing lokasi. Lokasi yang dipilih tentu saja yang
mempunyai nilai tertinggi.

Faktor Bobot Skor Masing – masing Kota Total Skor


Faktor Kota A Ket Kota B Ket Kota A Kota B
Lokasi pasar 1 3 Baik 4 Sangat (1)(3)=3 (1)(4)=4
Baik
Transportasi 2 3 Baik 3 Baik (2)(3)=6 (2)(3)=6
Perpajakan 1 2 Cukup 1 Kurang (1)(2)=2 (1)(1)=1
Harga tanah dan 3 4 Sangat 1 Kurang (3)(4)=12 (3)(1)=3
bangunan Baik
Keamanan 3 4 Sangat 2 Cukup (3)(4)=12 (3)(2)=6
Baik
Komunitas 1 3 Baik 1 Kurang (1)(3)=3 (1)(1)=1
lingkungan
Total 38 21

Ket :
 Sangat Baik = 4
 Baik =3
 Cukup =2
 Kurang =1

Berdasarkan perhitungan sesuai data tersebut, Kota yang sebaiknya dipilih oleh PT. Sinar
Beauty sebagai kota untuk mendirikan gudang distribusi yang baru berdasarkan bobot
faktor lokasi adalah KOTA A. Karena Kota A memiliki Total skor yang tinggi yaitu
senilai 38, total skor ini jauh lebih baik dibandingkan Kota B yang skornya hanya 21.
Bisa dilihat dari bobot faktor yang paling tinggi Kota A memiliki reputasi yang Sangat
Baik seperti faktor harga tanah & bangunan dan Keamanan, hal inilah yang membuat skor
Kota A menjulang tinggi dibanding Kota B

SUMBER : BMP EKMA4215 (Manajemen Operasi edisi 3) Modul 3 Halaman 3.8 – 3.9

2. Sejak tahun 1995 PT Wijaya yang bergerak pada bidang industri sepatu hanya memiliki
satu lokasi pabrik, yang bertempat di kota Bogor. PT Wijaya memproduksi berbagai
macam sepatu, diantaranya sepatu sport, sepatu kerja wanita serta pria dan sepatu untuk
anak-anak. Satu tahun terakhir ini PT wijaya mendapatkan order pesanan sepatu yang
semakin meningkat, dan dikhawatirkan tidak mampu melayani permintaan dalam 3 tahun
kedepan.

PT Wijaya berencana untuk mendirikan pabrik baru, dengan tiga alternatif lokasi, yaitu
Surabaya, Yogyakarta dan Medan. Dalam melakukan pemilihan lokasi, pihak manajemen
telah menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh di setiap lokasi, bobot kepentingan
setiap faktor, dan skor untuk masing-masing lokasi sebagai berikut.

No Faktor Bobot Skor


Surabaya Yogyakarta Medan
1 Ketersediaan dan 0,3 70 90 60
biaya tenaga kerja
2 Sumber bahan baku 0,2 60 80 50
3 Sarana prasarana 0,1 70 70 70
4 Infrastruktur 0,1 60 70 70
5 Pajak daerah 0,1 70 80 60
6 Sumber tenaga 0,2 50 60 60

Berdasarkan kasus PT Wijaya, Kota mana yang paling baik untuk dipilih dengan
menggunakan The factor-rating method!. Jelaskan alasan Saudara!

Jawab :

Berdasarkan data diatas, untuk menentukan kota mana yang sebaiknya dipilih oleh PT.
Wijaya sebagai kota untuk mendirikan pabrik baru yaitu menggunakan metode penilaian
faktor (factor rating method). Metode penilaian faktor (factor rating method) merupakan
salah satu dari beberapa metode kualitatif dalam pemilihan lokasi. Metode tersebut
digunakan untuk memilih dan menentukan lokasi berdasarkan berbagai faktor yang
menjadi pertimbangan. Faktor-faktor tersebut diberi bobot kepentingan, sedangkan
masing-masing lokasi dinilai berdasarkan pengamatan tim peneliti. Hasil penilaian
masing-masing lokasi beserta bobot kepentingannya merupakan faktor yang
memengaruhi nilai masing-masing lokasi. Lokasi yang dipilih tentu saja yang mempunyai
nilai tertinggi.

Faktor Bobot Skor Masing – Total Skor


Faktor Masing Kota
SBY DIY Medan SBY DIY Medan
Ketersediaan dan 0,3 70 90 60 (0,3)(70)=21 (0,3) (0,3)(60)=18
biaya tenaga kerja (90)=27
Sumber bahan 0,2 60 80 50 (0,2)(60)=12 (0,2) (0,2)(50)=10
baku (80)=16
Sarana prasarana 0,1 70 70 70 (0,1)(70)=7 (0,1)(70)=7 (0,1)(70)=7
Infrastruktur 0,1 60 70 70 (0,1)(60)=6 (0,1)(70)=7 (0,1)(70)=7
Pajak daerah 0,1 70 80 60 (0,1)(70)=7 (0,1)(80)=8 (0,1)(60)=6
Sumber tenaga 0,2 50 60 60 (0,2)(50)=10 (0,2) (0,2)(60)=12
(60)=12
Total 63 77 60

Berdasarkan perhitungan sesuai data tersebut, Kota yang sebaiknya dipilih oleh PT.
Wijaya untuk mendirikan pabrik baru adalah KOTA YOGYAKARTA. Karena skor
Kota yogyakarta sebesar 77, skor ini jauh lebih baik dibandingkan Kota Surabaya yang
hanya sebesar 63 dan Kota Medan yang hanya sebesar 60. Ketersediaan & biaya tenaga
kerja serta sumber bahan baku di Kota Yogyakarta mempunyai skor tertinggi sehingga
membuat total skor akhir menjadi lebih tinggi dibanding kota lainnya.

SUMBER : BMP EKMA4215 (Manajemen Operasi edisi 3) Modul 3 Halaman 3.8 – 3.9
3. PT Lancar Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang olahan makanan kering,
Sejak pertama kali berdiri Tuan Bayu selaku pimpinan perusahaan selalu mengutamakan
kualitas bahan baku dan terus mengembangkan usahanya. Sejak tahun 2000 berdiri PT
lancar jaya merupakan salah satu olahan makanan kering yang banyak di gemari
masyarakat.

Pada masa covid seperti saat ini produksi perusahaan mengalami penurunan, oleh karena
itu Tuan Bayu mempertimbangkan untuk mengatur bahan baku yang ada, agar bahan
baku dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak terbuang. Selama ini perusahaan
menggunakan tiga bahan baku utama, diantaranya bahan baku A, Bahan baku B dan
bahan baku C untuk melakukan produksi.

Untuk menghadapi permasalahan yang ada, Tuan Bayu memutuskan untuk menggunakan
sistem EOQ dalam pengadaan bahan bakunya agar dapat melakukan pekerjaan dengan
lebih efektif dan sistem produksi dapat tetap berjalan. Sistem ini diharapkan mampu
menghemat sebanyak 25% dari biaya persediaan yang selama ini dikeluarkan PT. Lancar
Jaya. Adapun data biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan kebutuhan bahan selama
satu tahun untuk bahan baku yang digunakan adalah:

 Biaya pemesanan Rp. 500.000 / pesan


 Biaya penyimpanan Rp. 10.000 / roll
 Kebutuhan bahan baku A = 100.000 roll per tahun
 Kebutuhan bahan baku B = 80.000 roll per tahun
 Kebutuhan bahan baku C = 50.000 roll per tahun

Berdasarkan kasus tersebut, tentukanlah EOQ masing-masing jenis bahan baku PT


Lancar Jaya!

Jawab :

Keterangan
Q = Banyaknya unit pesanan
Q* = Banyaknya unit optimal setiap kali melakukan pesanan (EOQ)
S = Biaya Pemesanan
D = Kebutuhan Dalam Satu Periode
H = Biaya Penyimpanan

Bahan baku A

Q* = √ 2.S.D
H

= √ 2 × Rp. 500.000 × 100.000


Rp. 10.000

= √ 100.000.000.000
Rp. 10.000

= √ 10.000.000

= 3.162,278 roll

Selama satu tahun, perusahaan melakukan pesanan sebanyak berikut ini.

Pesanan per tahun = Permintaan =N= D _


Kuantitas yang dipesan Q*

N= 100.000 = 31,62 kali dalam setahun


3.162,278

Apabila dalam setahun terdapat 250 hari kerja, selang waktu antarpesanan dilakukan
sebagai berikut.

Waktu antarpesanan = T = Hari kerja setahun = 250 = 7,91 hari


N 31,62

Biaya total yang harus dikeluarkan sebagai berikut


Biaya total = Biaya pesan + biaya simpan

Biaya total = D S + Q* H
Q* 2

= 100.000 (Rp. 500.000) + 3.162,278 (10.000)


3.162,278 2

= Rp. 15.811.386,60 + Rp. 15.811.390


= Rp. 31.622.776,6

Apabila jangka waktu pesan hingga bahan baku sampai perusahaan adalah 3 hari,
perusahaan akan melakukan pemesanan kembali jika terdapat hal berikut.

Waktu pesanan kembali = permintaan per hari × jangka waktu pesan


= d × 3 hari

d= D _
Hari kerja setahun

d = 100.000 = 400 unit per hari


250
Waktu pemesanan kembali = 400 per hari × 3 hari = 1.200 unit

Perusahaan akan melakukan pemesanan kembali apabila bahan baku yang tersedia tinggal
1.200 unit.

Bahan baku B

Q* = √ 2.S.D
H

= √ 2 × Rp. 500.000 × 80.000


Rp. 10.000

= √ 80.000.000.000
Rp. 10.000

= √ 8.000.000

= 2.828,427 Roll

Selama satu tahun, perusahaan melakukan pesanan sebanyak berikut ini.

Pesanan per tahun = Permintaan =N= D _


Kuantitas yang dipesan Q*

N= 80.000 = 28,28 kali dalam setahun


2.828,427

Apabila dalam setahun terdapat 250 hari kerja, selang waktu antarpesanan dilakukan
sebagai berikut.

Waktu antarpesanan = T = Hari kerja setahun = 250 = 8,84 hari


N 28,28

Biaya total yang harus dikeluarkan sebagai berikut


Biaya total = Biaya pesan + biaya simpan

Biaya total = D S + Q* H
Q* 2

= 80.000 (Rp. 500.000) + 2.828,427 (10.000)


2.828,427 2
= Rp. 14.142.136,25 + Rp. 14.142.135
= Rp. 28.284.271,25

Apabila jangka waktu pesan hingga bahan baku sampai perusahaan adalah 3 hari,
perusahaan akan melakukan pemesanan kembali jika terdapat hal berikut.

Waktu pesanan kembali = permintaan per hari × jangka waktu pesan


= d × 3 hari

d= D _
Hari kerja setahun

d = 80.000 = 320 unit per hari


250

Waktu pemesanan kembali = 320 per hari × 3 hari = 960 unit

Perusahaan akan melakukan pemesanan kembali apabila bahan baku yang tersedia tinggal
960 unit.

Bahan baku C

Q* = √ 2.S.D
H

= √ 2 × Rp. 500.000 × 50.000


Rp. 10.000

= √ 50.000.000.000
Rp. 10.000

= √ 5.000.000

= 2.236,068 Roll

Selama satu tahun, perusahaan melakukan pesanan sebanyak berikut ini.

Pesanan per tahun = Permintaan =N= D _


Kuantitas yang dipesan Q*

N= 50.000 = 22,36 kali dalam setahun


2.236,068
Apabila dalam setahun terdapat 250 hari kerja, selang waktu antarpesanan dilakukan
sebagai berikut.

Waktu antarpesanan = T = Hari kerja setahun = 250 = 11,18 hari


N 22,36

Biaya total yang harus dikeluarkan sebagai berikut


Biaya total = Biaya pesan + biaya simpan

Biaya total = D S + Q* H
Q* 2

= 50.000 (Rp. 500.000) + 2.236,068 (10.000)


2.236,068 2

= Rp. 11.180.339,77 + Rp. 11.180.340


= Rp. 22.360.679,77

Apabila jangka waktu pesan hingga bahan baku sampai perusahaan adalah 3 hari,
perusahaan akan melakukan pemesanan kembali jika terdapat hal berikut.

Waktu pesanan kembali = permintaan per hari × jangka waktu pesan


= d × 3 hari

d= D _
Hari kerja setahun

d = 50.000 = 200 unit per hari


250

Waktu pemesanan kembali = 200 per hari × 3 hari = 600 unit

Perusahaan akan melakukan pemesanan kembali apabila bahan baku yang tersedia tinggal
600 unit.

SUMBER : BMP EKMA4215 (Manajemen Operasi edisi 3) Modul 5 Halaman 5.11 –


5.13

Anda mungkin juga menyukai