Anda di halaman 1dari 62

PRAKTIKUM MODUL IX

PENENTUAN LOKASI
Nathalia Christina 1515005 Muhammad Ripa’i 1515030
Joceline Naftali 1515006 David Samuel Heryawan 1515044
Edenga J. Ginting 1515010 Gregorius Roy S. 1515049
PENDAHULUAN
• PT Harapan Bangsa dihadapkan pada masalah penentuan lokasi
yang tepat bagi pabriknya. Pasar bagi produk bigfoot adalah Jakarta,
Bandung, Bogor, Semarang dan Yogyakarta sehingga kota-kota ini
merupakan kandidat bagi lokasi fasilitas pabrik yang baru

• Berdasarkan kasus di atas, pada praktikum kali ini kami akan


membantu PT Harapan Bangsa untuk mengevaluasi kota-kota
tersebut untuk kemudian membuat keputusan lokasi terbaik untuk
pabrik baru yang akan dibuat. Metode yang digunakan dalam
pengambilan keputusan ada dua, yaitu metode bobot skoring dan
metode gravitasi.
Landasan Teori
PERENCANAAN LOKASI FASILITAS
• Fasilitas dapat didefinisikan sebagai bangunan dimana manusia,
material dan mesin ada bersama dalam konteks pencapaian tujuan
tertentu (Heragu, 2006), sementara Tompkins, et.al, 1996
mendefinisikan fasilitas sebagai aset-aset berwujud nyata yang
dapat diasosiasikan dengan aktivitas ekonomi. Contoh dari fasilitas
adalah pabrik, gudang, pusat distribusi, rumah sakit, sekolah,
bandara, dll.

• Penentuan lokasi fasilitas merupakan salah satu hal yang strategis


yang harus diputuskan oleh sebuah perusahaan
METODE PERENCANAAN
LOKASI FASILITAS
• Penentuan lokasi bagi sebuah fasilitas dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagi metode. Berdasarkan jenis data yang diolah,
metode penentuan lokasi dapat dibagi menjadi metode kualitatif dan
kuantitatif.
METODE PERENCANAAN
LOKASI FASILITAS
1. METODE KUALITTIF: METODE SKORING
Langkah 1  Buat daftar faktor-faktor yang menjadi pertimbangan bagi
penentuan lokasi fasilitas.
Langkah 2  Berikan bobot untuk setiap faktor berdasarkan tingkat
kepentingannya.
Langkah 3  Berikan rating untuk setiap kandidat lokasi untuk setiap
faktor yang telah anda identifikasikan di langkah 1.
Langkah 4  Hitung skor tiap kandidat lokasi dengan mengalihkan
bobot dengan rating di setiap faktor.
Langkah 5  Hitung skor total kandidat lokasi dengan menambahkan
skor di tiap faktor.
METODE PERENCANAAN
LOKASI FASILITAS
2. METODE KUANTITATIF: METODE GRAVITASI

Targetnya adalah menemukan koordinat lokasi fasilitas baru yang


meminimumkan ongkos transportasi/distribusi dari fasilitas baru ke
fasilitas-fasilitas yang dilayaninya. Langkah-langkah penentuan lokasi

Misalkan,

Ci : ongkos transportasi dari fasilitas I ke fasilitas baru

fi : frekuensi aliran dari fasilitas I ke fasilitas baru

xi. yi : koordinat fasilitas-fasilitas yang sudah ada

TC : total ongkos transportasi/distribusi


METODE PERENCANAAN
LOKASI FASILITAS
2. METODE KUANTITATIF: METODE GRAVITASI

Minimasi Ongkos Transportasi


𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑇𝐶 = σ𝑚 ҧ 2 + σ𝑚
𝑖=1 𝑤𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥) ത 2
𝑖=1 𝑤𝑖 (𝑦1 − 𝑦)

Dimana 𝑤𝑖 = 𝑐𝑖 . 𝑓𝑖
Dan 𝑥,ҧ 𝑦ത adalah Optimal coordinate of the new facility

Sehingga, Dan
𝜕𝑇𝐶 𝜕𝑇𝐶
=0 ത
=0
𝜕𝑥ҧ 𝜕𝑦
𝑚 𝑚 𝑚 𝑚

2 ෍ 𝑤𝑖 𝑥ҧ − 2 ෍ 𝑤𝑖 𝑥𝑖 = 0 2 ෍ 𝑤𝑖 𝑦ത − 2 ෍ 𝑤𝑖 𝑦𝑖 = 0
𝑖=1 𝑖=1 𝑖=1 𝑖=1
σ𝒎 𝒘 . 𝒙 σ𝒎 𝒘𝒊 . 𝒚𝒊
ഥ=
𝒙
𝒊=𝟏 𝒊 𝒊 ഥ = 𝒊=𝟏𝒎
𝒚
𝒎
σ𝒊=𝟏 𝒘𝒊 σ𝒊=𝟏 𝒘𝒊
Rekapitulasi Data
Praktikum
1. Jarak Kandidat Lokasi dengan
Purwakarta Sebagai Kota Supplier
Berikut merupakan lokasi pabrik yang kami pilih dari setiap kandidat lokasi
SEMARANG

Kota Lokasi

DKI Jakarta Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur

Bandung Jalan Nanjung Kutawaringin, Soreang, Bandung

Bogor Gunung Putri, Wanaherang

Semarang Jalan Raja Majapahit, Semarang Selatan YOGYA


Yogyakarta Maguwaharjo, Sleman

BANDUNG

BOGOR
JAKARTA
1. Jarak Kandidat Lokasi dengan
Purwakarta Sebagai Kota Supplier
Kriteria pemberian rating untuk jarak kandidat lokasi ke supplier adalah
sebagai berikut

Rating Kriteria
1 >400 km
2 301-400 km
3 201-300 km
4 100-200 km
5 <100 km
1. Jarak Kandidat Lokasi dengan
Purwakarta Sebagai Kota Supplier
Jarak dari tiap kandidat lokasi ke supplier di Purwakarta:
2. Ketersediaan Tenaga Kerja
Kriteria pemberian rating untuk ketersediaan tenaga kerja adalah
sebagai berikut

Rating Kriteria
1 < 1.000.000
2 1.000.000 – 2.000.000
3 2.000.001 – 3.000.000
4 3.000.001 – 4.000.000
5 > 4.000.000
2. Ketersediaan Tenaga Kerja
2. Ketersediaan Tenaga Kerja
3.UMR di Masing-masing Kota Kandidat
Kriteria pemberian rating untuk UMR adalah sebagai berikut:

Berdasarkan UMR yang ada, maka kami memberikan rating


terhadap besar UMR:
4.Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sebagai Hal Kritis
Kriteria pemberian rating untuk ketersediaan sarana
dan prasarana adalah sebagai berikut:
4.Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sebagai Hal Kritis

✘Air:
4.Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sebagai Hal Kritis

✘Air:
4.Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sebagai Hal Kritis

✘Listrik:
4.Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sebagai Hal Kritis

✘Listrik:
4.Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sebagai Hal Kritis
✘Transportasi:
4.Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sebagai Hal Kritis

✘Dapat disimpulkan bahwa rating untuk


ketersediaan sarana dan prasana sebagai hal
kritis adalah sebagai berikut:
5.Kemudahan Pengurusan Ijin dari Pemerintah
Daerah di Keenam Kota Kandidat

✘Untuk masalah perijinian, setiap kota memiliki


prosedur perijinan yang sama.
5.Kemudahan Pengurusan Ijin dari Pemerintah
Daerah di Keenam Kota Kandidat

✘Kriteria pemberian rating untuk kemudahan


pengurusan ijin:
6.Situasi Pemerintahan Daerah

✘Kriteria pemberian rating untuk kemudahan


situasi pemerintahan daerah:
6.Situasi Pemerintahan Daerah
6.Situasi Pemerintahan Daerah
7. Perilaku dan Karakteristik Tenaga Kerja

✘Kriteria pemberian rating untuk kemudahan


perilaku dan karakteristik tenaga kerja:
7. Perilaku dan Karakteristik Tenaga Kerja
8.Volume Pasar di Masing-masing Kota

✘Untuk mengetahui volume pasar, kami


mencari data jumlah penduduk umur 3-6 tahun
di setiap kota kandidat untuk lima tahun ke
belakang, yaitu data tahun 2013 sampai 2017.
Kemudian, untuk mencari volume pasar pada
tahun 2018, dilakukan perhitungan dengan
metode forecast: simple linear regression.
8.Volume Pasar di Masing-masing Kota
8.Volume Pasar di Masing-masing Kota
8.Volume Pasar di Masing-masing Kota
8.Volume Pasar di Masing-masing Kota
8.Volume Pasar di Masing-masing Kota
8.Volume Pasar di Masing-masing Kota

✘Kriteria pemberian rating untuk volume pasar:

✘Kesimpulan:
Metode Bobot-skoring
Penentuan Lokasi Pabrik dengan Metode
Bobot-Skoring
Penentuan Lokasi Pabrik dengan Metode
Bobot-Skoring
✘Rating setiap kandidat lokasi untuk setiap
factor dan perhitungan besar skornya:
Metode Gravitasi
Koordinat Lokasi Pabrik
Kota Koordinat x Koordinat y Koordinat

DKI Jakarta -6,205438 106,914440

Bandung -6,943844 107,533173

Bogor -6,415337 106,944725

Semarang -7,008439 110,464792

Yogyakarta -7,757073 110,405931


Perkiraan Demand Tiap Kota
Target penjualan produk bigfoot adalah 10% dari volume pasar di
setiap kota. Berikut perkiraan permintaan dari PT Harapan
Bangsa untuk tahun 2018 di setiap kota

Kota Volume Pasar Perkiraan Demand

DKI Jakarta 790.719 70.072

Bandung 448.595 44.860

Bogor 481.055 48.106

Semarang 154.894 15.489

DI Yogyakarta 227.074 22.707


BIAYA TRANSPORTASI

1. Biaya Bensin 2. Biaya Tol 3. Biaya Gaji Supir


Biaya Bensin
Jenis BBM yang digunakan adalah solar, dengan harga Rp. 5.150/liter

Jenis kendaraan yang akan digunakan adalah truk colt diesel engkel.

Berdasarkan sumber yang kami dapat, jarak yang dapat ditempuh oleh
truk colt diesel engkel untuk setiap liter solar adalah 6 km (dengan
asumsi usia truk masih dibawah 2 tahun)
Biaya Bensin
Berdasarkan sumber yang kami dapat, jarak yang dapat ditempuh oleh
truk colt diesel engkel untuk setiap liter solar adalah 6 km (dengan
asumsi usia truk masih dibawah 2 tahun)
Biaya Tol
• Truk yang digunakan untuk pengiriman produk bigfoot
termasuk dalam golongan I.
• Diasumsikan biaya tol dari satu kota ke kota yang lain sama
dengan biaya tol arah sebaliknya.
Biaya Gaji Supir
• Untuk setiap pengiriman bigfoot, kami mengasumsikan bahwa PT
Harapan Bangsa menyewa jasa supir harian dengan biaya Rp.
300.000,- per hari tanpa lembur, karena perjalanan bolak balik tidak
lebih dari 24 jam.
• Diasumsikan juga pengiriman hanya dilakukan pada hari senin
sampai jumat.
Perhitungan Metode Gravitasi
Kota xi yi Wi Wx = Wi . xi Wy = Wi . yi

Jakarta -6,205438 106,914440 4.013.315 -24.904.377 429.081.326

Bandung -6,943844 107,533173 4.242.778 -29.461.189 456.239.381

Bogor -6,415337 106,944725 4.098.715 -26.294.638 438.335.949

Semarang -7,008439 110,464792 4.826.951 -33.829.392 533.208.138

Yogyakarta -7,757073 110,405931 5.100.829 -39.567.503 563.161.775

TOTAL 22.282.588 -154.057.099 2.420.026.568

σ51 𝑤𝑖 . 𝑥𝑖 −154.057.099
𝑥ҧ = = = −𝟔, 𝟗𝟏𝟑𝟕𝟖𝟖
σ51 𝑤𝑖 22.282.588

σ51 𝑤𝑖 . 𝑦𝑖 2.420.026.568
𝑦ത = = = 𝟏𝟎𝟖. 𝟔𝟎𝟔𝟏𝟕𝟏
σ51 𝑤𝑖 22.282.588
Perhitungan Metode Gravitasi
• Dengan memasukkan
koordinat x dan y hasil
perhitungan metode
gravitasi ke google
maps, maka didapatkan
hasil bahwa letak pabrik
yang baru adalah di
daerah Sukadana,
Ciawigebang, Kuningan,
Jawa Barat.
Perhitungan Metode Gravitasi
• Jika pabrik akan dibangun di lokasi tersebut, maka jarak dan
waktu tempuh dari Sukadana ke lima kota kandidat adalah
sebagai berikut:

Kota Jarak (km) Waktu Tempuh

Jakarta 244 3 jam 55 menit

Bandung 249 3 jam 56 menit

Bogor 264 4 jam 18 menit

Semarang 259 5 jam 42 menit

Yogyakarta 320 7 jam 12 menit


KESIMPULAN
METODE BOBOT SKORING
Dari hasil perhitungan menggunakan metode bobot skoring, didapatkan hasil

Ranking Kota Bobot Skoring

1 Jakarta 3,8

2 Bandung 3,65

3 Bogor 3,1

4 Yogyakarta 2,6

5 Semarang 2,1

Maka, dapat disimpulkan, secara kualitatif, kota Jakarta memiliki nilai yang paling
tinggi dan merupakan kota yang paling tepat untuk dijadikan lokasi pabrik baru PT
Harapan Bangsa.
METODE GRAVITASI
• Dari hasil perhitungan menggunakan metode gravitasi, didapatkan
lokasi pabrik yang optimum berada di daerah Sukadana,
Ciawigebang, Kuningan, Jawa Barat dengan titik koordinat x = -
6,913788 dan y = 108,606171.
• Jika dilihat dari jarak serta waktu tempuhnya dari daerah Sukadana,
Jakarta merupakan kota yang paling dekat serta paling cepat untuk
dicapai disusul oleh Bandung ditempat kedua.
• Sehingga, dapat disimpulkan bahwa secara kuantitatif, kota Jakarta
memiliki lokasi yang paling tepat untuk dijadikan lokasi pabrik baru
PT Harapan Bangsa
KESIMPULAN AKHIR
Setelah mengkaji lima kandidat lokasi (Jakarta, Bandung,
Bogor, Semarang, Yogyakarta) dengan menggunakan dua
metode yang berbeda, didapatkan kesimpulan akhir bahwa
lokasi yang paling tepat dan stategis untuk pabrik baru PT
Harapan Bangsa adalah di Jakarta, tepatnya di lokasi yang
kelompok kami pilih, yaitu Kawasan Industri Pulogadung.

Anda mungkin juga menyukai