Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 1

Manajemen Operasi/EKMA 4215

Nama : Y. Tri Cahyo Heri Rahmawan

NIM : 044468328

Unit Program Belajar Jarak Jauh


(UPBJJ) Universitas Terbuka Surakarta
Fakultas Ekonomi Prodi Managemen
2022
LEMBAR SOAL
TUGAS TUTORIAL KE-1

1. Shania Bakery Merupakan perusahaan roti terbesar yang berlokasi di Bandung berencana
akan memperluas pabriknya dengan menetapkan tiga pilihan alternatif yaitu membangun
pabrik dengan kapasitas besar, membangun pabrik dengan kapasitas sedang, serta bertahan
pada kapasitas yang ada saat ini atau tidak melakukan apapun. Kondisi yang
mempengaruhi pilihan tersebut adalah kepastian dan ketidakpastian pasar yang probabilitas
terjadinya kondisi kepastian pasar 0,6 dan ketidakpastian pasar 0,4. Keuntungan yang
dicapai oleh masing-masing pilihan tersebut sebagai berikut:
Alternatif Kondisi Pasar
Pasti Tidak Pasti
Kapasitas Besar Rp 130.000.000 -Rp 40.000.000
Kapasitas Sedang Rp 100.000.000 -Rp 20.000.000
Bertahan Rp 20.000.000 Rp 20.000.000

a. Tentukan nilai yang diharapkan untuk masing-masing alternatif tersebut!


b. Tentukan alternatif yang dipilih!

2. PT. ROPINA JAYA adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri garmen berlokasi
di Cilegon akan merencanakan membangun pabrik baru di lokasi Jakarta, Karawang, dan
Purwakarta. Data biaya tetap dan biaya variabel produksi untuk masing-masing lokasi yang
menjadi alternatif pilihan perusahaan. Unit yang diproduksi sebanyak 10000 unit.

Lokasi Biaya Tetap Per Tahun Biaya Variabel Per Unit


Jakarta Rp 350.000.000 Rp 40.000
Karawang Rp 400.000.000 Rp 30.000
Purwakarta Rp 500.000.000 Rp 25.000

a. Tentukan alternatif lokasi yang dipilih!


b. Apabila perusahaan ingin membangun di Purwakarta, berapa unit yang diproduksi!
1. Untuk menentukan alternatif yang dipilih, kita dapat menggunakan analisis nilai
yang diharapkan (expected value analysis). Expected value adalah jumlah nilai
hasil yang mungkin dikalikan dengan probabilitas terjadinya hasil tersebut.

a. Nilai yang diharapkan untuk masing-masing alternatif:


 Alternatif Kapasitas Besar:
Kondisi Pasti: Rp 130.000.000 x 0.6 = Rp 78.000.000
Kondisi Tidak Pasti: -Rp 40.000.000 x 0.4 = -Rp 16.000.000
Total nilai yang diharapkan: Rp 78.000.000 - Rp 16.000.000 = Rp
62.000.000
 Alternatif Kapasitas Sedang:
Kondisi Pasti: Rp 100.000.000 x 0.6 = Rp 60.000.000
Kondisi Tidak Pasti: -Rp 20.000.000 x 0.4 = -Rp 8.000.000
Total nilai yang diharapkan: Rp 60.000.000 - Rp 8.000.000 = Rp
52.000.000
 Alternatif Bertahan:
Kondisi Pasti: Rp 20.000.000 x 0.6 = Rp 12.000.000
Kondisi Tidak Pasti: Rp 20.000.000 x 0.4 = Rp 8.000.000
Total nilai yang diharapkan: Rp 12.000.000 + Rp 8.000.000 = Rp
20.000.000

b. Untuk menentukan alternatif yang dipilih, kita dapat membandingkan nilai yang
diharapkan dari masing-masing alternatif. Alternatif dengan nilai yang diharapkan
tertinggi adalah pilihan yang optimal.
Dari perhitungan di atas, alternatif dengan nilai yang diharapkan tertinggi adalah
"Kapasitas Besar" dengan nilai harapan sebesar Rp 62.000.000. Jadi, perusahaan
Shania Bakery sebaiknya memilih untuk membangun pabrik dengan kapasitas
besar.

2. Untuk menentukan alternatif lokasi yang paling ekonomis, kita dapat


menggunakan analisis biaya. Dalam analisis ini, kita perlu membandingkan total
biaya untuk setiap lokasi. Total biaya adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel
produksi yang akan dikeluarkan perusahaan.
a. Tentukan alternatif lokasi yang dipilih:
 Lokasi Jakarta: Biaya Tetap Per Tahun = Rp 350.000.000
Biaya Variabel Per Unit = Rp 40.000
Jumlah Unit yang Diproduksi = 10.000 unit
Total Biaya untuk Jakarta = (Biaya Tetap + (Biaya Variabel Per Unit x Jumlah
Unit)) = (Rp 350.000.000 + (Rp 40.000 x 10.000)) = Rp 350.000.000 + Rp
400.000.000 = Rp 750.000.000

 Lokasi Karawang: Biaya Tetap Per Tahun = Rp 400.000.000 Biaya Variabel


Per Unit = Rp 30.000 Jumlah Unit yang Diproduksi = 10.000 unit
Total Biaya untuk Karawang = (Biaya Tetap + (Biaya Variabel Per Unit x
Jumlah Unit)) = (Rp 400.000.000 + (Rp 30.000 x 10.000)) = Rp 400.000.000 +
Rp 300.000.000 = Rp 700.000.000
 Lokasi Purwakarta: Biaya Tetap Per Tahun = Rp 500.000.000 Biaya
Variabel Per Unit = Rp 25.000 Jumlah Unit yang Diproduksi (yang akan kita
tentukan di bawah)
Total Biaya untuk Purwakarta = (Biaya Tetap + (Biaya Variabel Per Unit x Jumlah
Unit))
Kita perlu menentukan jumlah unit yang diproduksi di Purwakarta untuk
mengevaluasi total biaya.

b. Apabila perusahaan ingin membangun di Purwakarta, berapa unit yang


diproduksi:
Untuk menentukan berapa unit yang harus diproduksi di Purwakarta agar biaya total
lebih rendah daripada di Jakarta atau Karawang, kita perlu menghitung biaya total
untuk Purwakarta terlebih dahulu.
Total Biaya untuk Purwakarta = (Biaya Tetap + (Biaya Variabel Per Unit x
Jumlah Unit))
Kita ingin total biaya Purwakarta lebih rendah daripada total biaya Jakarta atau
Karawang. Dengan menggantikan biaya tetap dan biaya variabel, kita bisa
mengekspresikan ini sebagai persamaan:
(Rp 500.000.000 + (Rp 25.000 x Jumlah Unit)) < (Rp 750.000.000) [Purwakarta
harus lebih murah daripada Jakarta]
Selanjutnya, kita bisa menyelesaikan persamaan di atas untuk menentukan jumlah
unit yang harus diproduksi di Purwakarta:
Rp 500.000.000 + (Rp 25.000 x Jumlah Unit) < Rp 750.000.000
Kemudian, kurangi Rp 500.000.000 dari kedua sisi persamaan:
Rp 25.000 x Jumlah Unit < Rp 750.000.000 - Rp 500.000.000 Rp 25.000 x
Jumlah Unit < Rp 250.000.000
Kemudian, bagi kedua sisi dengan Rp 25.000:
Jumlah Unit < (Rp 250.000.000 / Rp 25.000) Jumlah Unit < 10.000 unit

Jadi, perusahaan harus memproduksi lebih sedikit dari 10.000 unit di Purwakarta
agar biaya total di Purwakarta lebih rendah daripada di Jakarta atau Karawang.
Jumlah unit yang harus diproduksi bergantung pada persyaratan biaya total yang
ditetapkan perusahaan

Anda mungkin juga menyukai