NIM : 044118549
Mata Kuliah : Manajeman Operasi (EKMA4215)
TUGAS 1
1. Shania Bakery Merupakan perusahaan roti terbesar yang berlokasi di Bandung berencana
akan memperluas pabriknya dengan menetapkan tiga pilihan alternatif yaitu membangun
pabrik dengan kapasitas besar, membangun pabrik dengan kapasitas sedang, serta bertahan
pada kapasitas yang ada saat ini atau tidak melakukan apapun. Kondisi yang mempengaruhi
pilihan tersebut adalah kepastian dan ketidakpastian pasar yang probabilitas terjadinya
kondisi kepastian pasar 0,6 dan ketidakpastian pasar 0,4. Keuntungan yang dicapai oleh
masing-masing pilihan tersebut sebagai berikut:
Untuk menentukan alternatif yang dipilih, kita perlu menghitung nilai yang diharapkan untuk
setiap alternatif. Nilai yang diharapkan adalah hasil dari mengalikan keuntungan dari setiap
alternatif dengan probabilitas masing-masing kondisi pasar, kemudian menjumlahkannya.
Berikut perhitungan untuk masing-masing alternatif:
Bertahan:
Setelah melihat hasil perhitungan diatas, sekarang kita dapat menentukan alternatif yang dipilih.
Alternatif yang memiliki nilai yang diharapkan tertinggi adalah yang akan dipilih. Dalam hal ini,
alternatif Kapasitas Besar memiliki nilai yang diharapkan tertinggi, yaitu Rp 62.000.000. Jadi,
Shania Bakery sebaiknya membangun pabrik dengan kapasitas besar.
2. PT. ROPINA JAYA adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri garmen berlokasi di
Cilegon akan merencanakan membangun pabrik baru di lokasi Jakarta, Karawang, dan
Purwakarta. Data biaya tetap dan biaya variabel produksi untuk masing-masing lokasi yang
menjadi alternatif pilihan perusahaan. Unit yang diproduksi sebanyak 10000 unit.
Untuk menentukan alternatif lokasi yang paling ekonomis, perusahaan dapat menggunakan
analisis biaya. Alternatif dengan biaya total terendah akan menjadi pilihan yang terbaik. Biaya
total adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel.
Untuk menentukan alternatif lokasi yang dipilih, kita perlu menghitung biaya total untuk masing-
masing lokasi. Biaya total dapat dihitung dengan rumus berikut:
Biaya Total = Biaya Tetap Per Tahun + (Biaya Variabel Per Unit x Jumlah Unit yang
Diproduksi)
Lokasi Jakarta:
Total Biaya = Biaya Tetap + (Biaya Variabel Per Unit x Jumlah Unit)
Total Biaya = Rp 350.000.000 + (Rp 40.000 x 10.000)
Total Biaya = Rp 350.000.000 + Rp 400.000.000
Total Biaya = Rp 750.000.000
Lokasi Karawang:
Total Biaya = Biaya Tetap + (Biaya Variabel Per Unit x Jumlah Unit)
Total Biaya = Rp 400.000.000 + (Rp 30.000 x 10.000)
Total Biaya = Rp 400.000.000 + Rp 300.000.000
Total Biaya = Rp 700.000.000
Lokasi Purwakarta:
Total Biaya = Biaya Tetap + (Biaya Variabel Per Unit x Jumlah Unit)
Total Biaya = Rp 500.000.000 + (Rp 25.000 x 10.000)
Total Biaya = Rp 500.000.000 + Rp 250.000.000
Total Biaya = Rp 750.000.000
Berdasarkan perhitungan tersebut, alternatif lokasi yang dipilih adalah Karawang karena
memiliki total biaya yang lebih rendah.
Karena perusahaan memilih lokasi Purwakarta, kita dapat menghitung jumlah unit yang
diproduksi dengan membagi biaya tetap tahunan dengan biaya variabel per unit di lokasi
Purwakarta.
Jumlah Unit = Biaya Tetap Per Tahun / Biaya Variabel Per Unit
Jumlah Unit = Rp 500.000.000 / Rp 25.000
Jumlah Unit = 20.000 unit
Jadi, jika perusahaan membangun di Purwakarta, mereka akan memproduksi 20.000 unit.