Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nurhayati

NIM : 018414561
DISKUSI 7

PT. ALAMANDA ROTI

PT. Alamanda Ciptasari, Tbk. merupakan produsen penghasil roti  di Indonesia dan berdiri pada tahun 1995. Pabrik
pertama didirikan di Cikarang, dan sampai saat ini PT. Alamanda Ciptasari, Tbk. telah memiliki 8 pabrik yang
tersebar di Indonesia agar dapat melayani seluruh masyarakat Indonesia. Sebagai produsen roti terbesar di
Indonesia, PT. Alamanda Ciptasari, Tbk. telah meraih beragam penghargaan, baik skala nasional maupun skala
internasional, antara lain Top Brand Award sejak tahun 2009 hingga sekarang, Marketing Award pada tahun 2010,
dan Investor Award tahun 2012. Sejak didirikan hingga saat ini, PT. Alamanda Ciptasari, Tbk. memproduksi berbagai
varian roti dengan merek Alamanda Roti. Produk yang dihasilkan antara lain roti tawar, roti manis isi, roti krim, roti
sobek, roti burger & plain roll, dan chiffon cake. Seluruh produk diproduksi dengan menggunakan teknologi terbaik
dan moderen dengan mengedepankan prinsip 3H, yaitu halal, hygienic, dan healthy. Sebagai bukti komitmen
terhadap prinsip 3H dalam menyediakan produk-produk yang berkualitas dan aman, PT.  Alamanda Ciptasari, Tbk.
pada tahun 2006 telah mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu sertifikat jaminan
keamanan pangan. Alamanda Roti juga memiliki unit pengembangan produk untuk menghasilkan produk sesuai
dengan keinginan masyarakat.
Semua produk merek Alamanda Roti merupakan produk roti yang ditujukan untuk konsumen segala usia.
Perusahaan mengembangkan produk yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan semua kelompok konsumen,
tidak difokuskan pada satu atau beberapa kelompok konsumen saja. Oleh karenanya, pasar yang dituju bersifat
massal dan teknik pemasarannya pun juga bersifat massal, termasuk distribusi dan periklanannya. Produk Alamanda
Roti saat ini berada pada tahap daur hidup yang ditandai oleh tingkat penjualan yang terus menerus mengalami
kenaikan. Sampai saat ini, jumlah penjualan dan permintaan produk Alamanda Roti masih terus mengalami
peningkatan. Walaupun beberapa pesaing utama turut memasuki pasar, produk Alamanda Roti tetap mengalami
peningkatan. Fokus utama strategi pemasaran perusahaan adalah agar produk dapat sampai di tangan konsumen
secepat mungkin karena produk roti tidak dapat bertahan lama. Perusahaan selalu mengutamakan produk roti
diterima di tangan konsumen dalam keadaan segar. Oleh karena itu, perusahaan menerapkan saluran distribusi yang
cukup efisien, yaitu menjual langsung produknya ke pedagang eceran, melalui supermarket, mini market, dan toko
retail. Dengan semakin berkembangnya produsen-produsen sejenis, pihak manajemen semakin kuat berusaha
mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar.
 Untuk dapat memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, pihak manajemen berencana untuk mendirikan
satu pabrik lagi. Terdapat 3 alternatif kota yang dapat dipilih, yaitu kota A, kota B, dan kota C. Apabila berproduksi
nantinya, perkiraan biaya tetap untuk di kota A adalah Rp87.000.000 per bulan dan biaya variabel adalah Rp800,00
per unit. Biaya tetap kota B adalah Rp92.000.000 per bulan dan biaya variabel adalah Rp650,00 per unit. Sedangkan
biaya tetap kota C adalah Rp 75.000.000 per bulan dan biaya variabel adalah Rp700,00 per unit.
Berkaitan dengan rencana pembukaan pabrik baru tersebut, pihak manajemen juga tengah merencanakan untuk
membeli mesin untuk pabrik baru tersebut. Harga mesin tersebut adalah Rp1,5 M, taksiran umur ekonomis selama 5
tahun dan nilai sisa sebesar Rp500.000.000,00 pada akhir tahun umur ekonomis berdasarkan perhitungan metode
penyusutan garis lurus. Mesin ini diharapkan mampu memberikan laba setelah pajak sebesar Rp300.000.000,00
selama lima tahun. Pihak manajemen harus menentukan apakah pembelian mesin tersebut menguntungkan atau
tidak bagi perusahaan.
Dalam bidang sumber daya manusia, pihak manajemen tengah berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kerja dengan melakukan analisis jabatan untuk semua lini pekerjaan dengan memfokuskan pada
kemampuan individu agar dapat meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan. Langkah pertama yang dilakukan
adalah mengidentifikasi kompetensi-kompetensi yang diperlukan setiap individu dalam melaksanakan pekerjaan.
Pemetaan kompetensi ini sangat diperlukan agar setiap karyawan memiliki kompetensi unggul dalam melaksanakan
setiap pekerjaan yang menjadi tugasnya, sehingga setiap jenis tugas dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
Agar diperoleh data yang akurat, metode analisis jabatan yang digunakan adalah mengkombinasikan dua metode
yaitu pertama adalah dengan mendatangi setiap lini pekerjaan dan melakukan tanya jawab dengan karyawan untuk
menggali kompetensi yang diperlukan dengan tugas yang harus diselesaikan serta dengan melakukan pengamatan.
Metode ini memakan waktu yang cukup lama, namun pihak manajemen menggunakan metode ini untuk memperoleh
data yang lebih akurat dengan melakukan tanya jawab langsung dengan karyawan serta mengamati pelaksanaan
tugas karyawan.
 
 PERTANYAAN:
1. Berdasarkan metode NPV (Net Present Value), tentukan apakah mesin baru tersebut sebaiknya dibeli
atau tidak - dengan menggunakan tingkat bunga yang relevan adalah 16% per tahun! Uraikan jawaban
Saudara!
2. Tentukan lokasi pabrik baru yang paling menguntungkan bagi perusahaan dengan mempertimbangkan
biaya tetap dan biaya variabel apabila produk yang dihasilkan sebanyak 50.000 unit per bulan!
Nama : Nurhayati
NIM : 018414561
      3. a.  Strategi apa yang ditempuh PT. Alamanda Ciptasari dalam memilih pasar sasaran (target market)?
Jelaskan alasan Saudara memilih strategi tersebut!
b.    Jelaskan produk Alamanda Roti berada pada tahap apa dalam daur hidup produk, dan uraikan alasan
Saudara memilih daur hidup tersebut !
c.    Tentukan dan gambarkan jenis saluran distribusi yang digunakan dari produsen sampai ke konsumen dan
jelaskan jawaban Saudara!
4.   a.    Jenis analisis jabatan apakah yang diterapkan pihak manajemen PT. Alamanda Ciptasari? Jelaskan jawaban
Saudara!
b.    Metode analisis jabatan apakah yang diterapkan pihak manajemen PT. Alamanda Ciptasari dalam
melaksanakan analisis jabatan tersebut? Jelaskan jawaban Saudara!

Selamat Berdiskusi

JAWABAN

1. Diketahui :
Harga mesin : Rp. 1.500.000.000
Taksiran umur ekonomis : 5 tahun
Nilai sisa : Rp. 500.000.000
Laba setelah pajak : Rp. 300.000.000
Tingkat bunga relevan : 16%

Ditanya :
Berdasarkan metode NPV (Net Present Value), tentukan apakah mesin baru tersebut sebaiknya
dibeli atau tidak dengan menggunakan tingkat bunga yang relevan adalah 16% per tahun!

Jawab :
Penyusutan per tahun = (harga perolehan – nilai sisa) / usia ekonomis
= (1.500.000.000 - 500.000.000) / 5
= Rp. 200.000.000
Kas masuk bersih tahun I – tahun V = Rp. 300.000.000 + Rp. 200.000.000
= Rp. 500.000.000

PV kas masuk tahun I = 500.000.000/(1+0,16)1 = 431.034.482,76


PV kas masuk tahun II = 500.000.000/(1+0,16)2 = 371.581.450,65
PV kas masuk tahun III = 500.000.000/(1+0,16)3 = 320.328.836,77
PV kas masuk tahun IV = 500.000.000/(1+0,16)4 = 276.145.548,94
PV kas masuk tahun V = 500.000.000/(1+0,16)4 = 238.056.507,7
1.637.146.826

PV nilai sisa di tahun IV = 500.000.000/(1+0,16)5 = 238.056.507,7


NPV = -1.500.000.000 + 1.637.146.826 + 238.056.507,71 = +Rp.375.203.333,71
Dari perhitungan NPV yang telah dilakukan diatas untuk penilaian pembelian mesin
baruditemukan bahwa NPV bernilai POSITIF, maka sebaiknya PT. ALAMANDA ROTI
membelimesin baru tersebut.

(Sumber : BMP EKMA4213/Modul4/Hal 4.4 – 4.7 dan Inisiasi 4)


Nama : Nurhayati
NIM : 018414561

2. Diketahui :
Kota Biaya Tetap Biaya Variabel
A Rp. 87.000.000 Rp.800,00
B Rp. 92.000.000 Rp.650,00
C Rp. 75.000.000 Rp.700,00
Kapasitas produksi = 50.000 unit

Ditanya :
Tentukan lokasi pabrik baru yang paling menguntungkan bagi perusahaan dengan
mempertimbangkan biaya tetap dan biaya variabel apabila produk yang dihasilkan sebanyak
50.000 unit per bulan!

Jawab:
Menentukan fungsi biaya pada masing-masing lokasi
TC = a + bx
a = biaya tetap
b = biaya variabel per unit
x = rencana unit produksi

Kota A = Rp. 87.000.000 + (50.000 x Rp. 800)


= Rp.127.000.000
Kota B = Rp. 92.000.000 + (50.000 x Rp. 650)
= Rp.124.500.000
Kota C = Rp. 75.000.000 + (50.000 x Rp. 700)
= Rp.110.000.000

Berdasarkan perhitungan diatas, maka lokasi pabrik baru yang paling menguntungkan bagi
perusahaan dengan mempertimbangkan biaya tetap dan biaya variabel apabila produk yang
dihasilkan sebanyak 50.000 unit per bulan adalah Kota C karena memiliki biaya total paling
murah dari kota lainnya yaitu Rp. 110.000.000.

(Sumber : EKMA4215/Manajemen Operasi)

3. a. Strategi yang digunakan PT. Alamanda Ciptasari dalam memilih pasar sasaran adalah
undifferentiated Marketing. Undifferentiated Marketing adalah strategi dimana perusahaan
berusaha meninjau pasar secara keseluruhan, memusatkan pada kesamaan-kesamaan
kebutuhan konsumen, dan bukannya pada segmen pasar yang berbeda-beda dengan
kebutuhkan konsumen yang berbeda pula. Pt. Alamanda Ciptasari termasuk menggunakan
strategi undifferentiated Marketing karena semua produk merek Alamanda Roti merupakan
produk roti yang ditujukan untuk konsumen segala usia. Perusahaan mengembangkan
produk yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan semua kelompok konsumen, tidak
difokuskan pada satu atau beberapa kelompok konsumen saja. Oleh karenanya, pasar yang
Nama : Nurhayati
NIM : 018414561

dituju bersifat massal dan teknik pemasarannya pun juga bersifat massal, termasuk
distribusi dan periklanannya.

b. Produk Alamanda Roti berada pada tahap pertumbuhan. Tahap pertumbuhan ditandai
dengan penjualan yang terus meningkat dengan cepat dan banyak konsumen yang
menyukai produk tersebut. Laba pada tahap ini terus meningkat sampai pada puncaknya
sebelum tahap tersebut berakhit. Pada tahap ini banyak muncul pesaing yang memasuki
pasar. Alamanda Roti termasuk pada tahap ini karena produk Alamanda Roti saat ini
sedang mengalami tingkat penjualan yang terus menerus mengalami kenaikan. Sampai saat
ini, jumlah penjualan dan permintaan produk Alamanda Roti masih terus mengalami
peningkatan. Walaupun beberapa pesaing utama turut memasuki pasar, produk Alamanda
Roti tetap mengalami peningkatan.
c. Jenis distribusi yang digunakan oleh PT. Alamanda Roti adalah Produsen – pengecer –
konsumen Pada distribusi jenis ini produsen tidak menjual barang langsung kepada
konsumen, melainkan melalui pengecer dan akan diteruskan ke konsumen. PT. Alamanda
Roti termasuk menggunakan jenis distribusi ini karena untuk menjaga produk dapat sampai
di tangan konsumen secepat mungkin karena produk roti tidak dapat bertahan lama. Oleh
karena itu PT. Alamanda Roti menjual langsung produknya ke pedagang eceran melalui
supermarket, mini market, dan took retail yang kemudian diteruskan ke konsumen.

Sumber : BMP EKMA4216/Manajemen pemasaran

4. a. Jenis analisis jabatan yang diterapkan oleh pihak manajemen PT. Alamanda Ciptasari
adalah analisis jabatan berbasis kompetensi. Kompetensi adalah karakteristik dasar yang
dapat dihubungkan dengan peningkatan kinerja individual atau tim. PT. Alamanda
Ciptasari termasuk menggunakan analisis jabatan berbasis kompetensi karena pihak
manajemen PT. Alamanda Ciptasari tengah berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kerja dengan melakukan analisis jabatan untuk semua lini pekerjaan dengan
memfokuskan pada kemampuan individu agar dapat meningkatkan keunggulan bersaing
perusahaan. Langkah pertama adalah mengidentifikasi kompetensi-kompetensi yang
diperlukan setiap individu dalam melaksanakan pekerjaan. Langkah tersebut sangat
diperlukan agar karyawan mempunyai kompetensi unggul dalam melaksanakan setiap
pekerjaan yang menjadi tugasnya, sehingga setiap jenis tugas dapat dilaksanakan dengan
efektif dan efisien.
b. Metode analisis jabatan yang diterapakan oleh pihak manajemen PT. Alamanda Ciptasiri
dalam melaksanakan analisis jabatan menggunakan metode Wawancara dan observasi.
Motode observasi adalah melakukan pengamatan karyawan yang melakukan pekerjaannya,
sedangkan metode wawancara mengharuskan pihak manajemen mendatangi setiap tempat
pekerjaan dan berbicara dengan karyawan yang melakukan pekerjaannya. Metode ini
memakan waktu yang cukup lama, sehingga harus mengkombinasikan dengan metode
lainnya. Pihak manajemen PT. Alamanda Ciptasari mengkombinasikan dua metode yaitu
pertama adalah dengan mendatangi setiap lini pekerjaan dan melakukan tanya jawab
dengan karyawan untuk menggali kompetensi yang diperlukan dengan tugas yang harus
diselesaikan serta dengan melakukan pengamatan. Metode ini memakan waktu yang cukup
lama, namun pihak manajemen menggunakan metode ini untuk memperoleh data yang
Nama : Nurhayati
NIM : 018414561

lebih akurat dengan melakukan tanya jawab langsung dengan karyawan serta mengamati
pelaksanaan tugas karyawan.

PV kas masuk tahun I = 500.000.000/(1+0,16)1 = 431.034.482,76


PV kas masuk tahun II = 500.000.000/(1+0,16)2 = 371.581.450,65
PV kas masuk tahun III = 500.000.000/(1+0,16)3 = 320.328.836,77
PV kas masuk tahun IV = 500.000.000/(1+0,16)4 = 276.145.548,94
PV kas masuk tahun V = 500.000.000/(1+0,16)5 = 238.056.507,7
------------------ +
1.637.146.826

Sumber : BMP EKMA4214/Manajemen SDM/Modul 4

Anda mungkin juga menyukai