Anda di halaman 1dari 4

SOAL TUGAS TUTORIAL II4

Nama : Bayu Putra Sasmito


NIM : 041771997

PT. HM

Seiring dengan meningkatnya penjualan produk PT HM, pihak manajemen berencana


menambah kapasitas produksi dengan mendirikan satu pabrik baru. Pilihan lokasi adalah di kota
Surabaya, Tangerang, atau Semarang. Apabila berproduksi nantinya, maka perkiraan biaya tetap
untuk kota Surabaya adalah Rp. 50.000.000 per bulan dan biaya variabel adalah Rp. 1.200 per
unit. Jika di Tangerang, maka biaya tetap adalah sebesar Rp. 60.000.000 per bulan dengan biaya
variabel Rp. 1.300 per unit. Sedangkan apabila pabrik didirikan di kota Semarang, maka biaya
tetap adalah sebesar Rp. 45.000.000 per bulan dan biaya variabel Rp. 1.400 per unit. Perusahaan
harus menentukan lokasi manakah yang paling menguntungkan pada tingkat produksi sebesar
480.000 per tahun
Dalam rangka persiapan pembukaan pabrik baru tersebut, perusahaan juga tengah
mempertimbangkan untuk membeli mesin otomatis baru. Saat ini, perusahaan tengah mencari
informasi mengenai ketersediaan mesin yang tepat. Salah satu penyedia mesin yang dapat
dipertimbangkan adalah satu perusahaan dari Korea Selatan yang menjual mesin dengan merek
Cung Doo. Harga mesin tersebut adalah 1M dengan taksiran umur ekonomis selama 5 tahun
dengan nilai sisa sebesar Rp. 200.000.000 pada akhir tahun umur ekonomis berdasarkan metode
penyusutan garis lurus. Mesin ini diharapkan mampu memberikan laba setelah pajak sebesar
Rp. 250.000.000 per tahun selama lima tahun. Pihak manajemen menentukan apakah pembelian
mesin tersebut menguntungkan atau tidak bagi perusahaan dengan tingkat bunga yang relevan
adalah 14%

PERTANYAAN :
1. Tentukan apakah mesin yang dibeli dari Korea Selatan tersebut layak untuk dibeli atau
tidak dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV) ? Uraikan Jawaban
Saudara ! (60)
Jawab :
NPV = Jumlah nilai saat ini dari arus kas yang diharapkan – Investasi awal
Atau
NPV = - investasi awal + arus kas/(1 + i)t
Pada kasus tersebut diketahui :
Investasi awal = Rp.1.000.000.000
Nilai sisa = Rp. 200.000.000
Arus kas diharapkan = Rp. 250.000.000
i/tingkat bunga = 14% atau 0,14
t/ periode = 5 tahun
Penyelesaian
Nilai Penyusutan pertahun = ( Harga perolehan – nilai sisa )/ umur ekonomis
= (1.000.000.000 – 200.000.000)/ 5
= 160.000.000

Kas bersih tahun 1 – 5 = laba setelah pajak + penyusutan per tahun


= 250.000.000 + 160.000.000
= 410.000.000

NPV = - 1.000.000.000 + (410.000.000/(1+ 0,14)^1) + (410.000.000/(1+ 0,14)^2) +


(410.000.000/(1+ 0,14)^3) + (410.000.000/(1+ 0,14)^4) + (410.000.000/(1+ 0,14)^5)
NPV = - 1.000.000.000 + (410.000.000/ 1,14) + (410.000.000/ 1.2996) + (410.000.000/
1,481544) + (410.000.000/ 1,68896016) + (410.000.000/ 1,9254145824)
NPV = - 1.000.000.000 + 359.649.122,80 + 315.481.686,67 + 276.738.321,64 +
242.752.913,72 + 212.941.152,39
NPV = - 1.000.000.000 + 1.407.563.194,22
NPV = +407.563.197,22 atau Rp. 407.563.197,22

Jadi, mesin yang dibeli oleh PT. HM dari Korea Selatan tersebut layak dibeli karena
menghasilkan nilai NPV positif yaitu +407.563.197,22

2. Tentukan Lokasi pabrik baru yang sebaiknya dipilih dengan mempertimbangkan biaya
variabel dan biaya tetap, Uraikan Jawaban Anda ! (40)
Jawab : Pihak manajemen berencana menambah kapasitas produksi dengan mendirikan
satu pabrik baru. Pilihan lokasi adalah di kota Surabaya, Tangerang, atau Semarang.
Dengan tingkat produksi 480.000 unit pertahun
Diketahui :
Tingkat produksi per bulan = 480.000/12
= 40.000
Surabaya : Biaya tetap = Rp. 50.000.000/bulan
Biaya variabel = Rp. 1.200/unit
Tangerang: Biaya tetap = Rp. 60.000.000/bulan
Biaya variabel = Rp. 1.300/unit
Semarang :Biaya tetap = Rp. 45.000.000/bulan
Biaya variabel = Rp. 1.400/unit
Penyelesaian :
TC = Biaya tetap + ( Biaya variabel × tingkat produksi)
Surabaya : TC = 50.000.000 + ( 1.200 × 40.000)
= 50.000.000 + 48.000,000
= 98.000.000
Tangerang: TC = 60.000.000 + ( 1.300 × 40.000)
= 60.000.000 + 52,000,000
= 112.000.000
Semarang: TC = 45.000.000 + ( 1.400 × 40.000)
= 45.000.000 + 56 ,000,000
= 101.000.000

Menggambarkan grafik untuk setiap lokasi


Surabaya : Jika volume (x) = 0 maka total biaya (y) = 50.000.000
( 0, 50.000.000)
Jika volume (x) = 40.000 maka total biaya (y) = 98.000.000
. ( 40.000, 98.000.000)

Tangerang : Jika volume (x) = 0 maka total biaya (y) = 60.000.000


( 0, 60.000.000)
Jika volume (x) = 40.000 maka total biaya (y) = 112.000.000
( 40.000 , 112.000.000)

Semarang : Jika volume (x) = 0 maka total biaya (y) = 45.000.000


( 0, 45.000.000)
Jika volume (x) = 40.000 maka total biaya (y) = 101.000.000
. ( 40.000, 101.000.000)
Pada diagram Garis diatas dapat disimpulkan bahwa pada volume produksi 40.000 pada
tiap bulannya cost terkecil berada pada kota surabaya sedangkan apabila volume
produksi di bawah 40.000 setiap bulan maka cost terkecil berada pada kota semarang.

Anda mungkin juga menyukai