Anda di halaman 1dari 6

SOAL DAN JAWABAN

ANALISI DAN ESTIMASI BIAYA

ACHMAD DANURRIZA AKBARI


20210201089

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2023
1. PT. XYZ merupakan perusahaan yang menjual sepatu sport dengan data penjualan
sebagai
berikut:
Total (Rp) Per Unit (Rp)
Penjualan (1.000 pcs) 400.000 40
Beban Variabel (1.000 pcs) 230.000 23
Margin Kontribusi 170.000 17
Beban Tetap 140.000
Laba Bersih 30.000

jawab :
A. maka titik impasnya adalah
Laba Bersih = 0 ; Harga perunit = 40
Unit =X ; biaya variabel = 23

Laba Bersih = Pendapatan Penjualan – Beban Variabel – Beban Tetap


0 = 40 . X – 23 . X- 140.000
0 = 40X – 23X – 140.000
140.000 = 17X
8.236 =X
Berdasarkan perhitungan titik impas di atas artinya PT. XYZ harus menjual 8.236 sepatu
sport untuk menutupi semua beban tetap dan variabel

B. jumlah unit =
Dimana : Margin Kontribusi = hasil penjualan – biaya variabel
Jumlah unit =

Jumlah unit =
Jumlah unit = 8.236

C. misalkan PT.XYZ ingin memperoleh laba sebesar 90.000. jumlah sepatu sport yang harus
dijual adalah :
Dengan rumus laba operasi
Laba Operasi = pendapatan penjualan – beban variabel – beban tetap
90.000 = 40.X – 23.X – 140.000
90.000 + 140.000 = 17X
230.000 = 17X
13.529,4 = X (unit)
Dengan rumus impas
Jumlah unit (BEP) = biaya tetap/margin kontribusi
= (140.000 + 90.000) / (40-23)
= 230.000 / 17
= 13.529,4 unit
PT.XYZ harus menjual 13.529,4 unit sepatu untuk menghasilkan laba operasi Rp90.000
berikut perhitungannya :
Penjualan (13.529,4 unit @Rp40) Rp541.176
Beban variabel (13.529,4 x 23) Rp311.176,2
Margin kontribusi (13.529,4 x 17) Rp229.999,8
Dikurangi biaya tetap Rp140.000
Laba operasi Rp90.000

D. jika volume titik impas perusahaan adalah 40 unit dan perusahaan saat ini menjual 8.236
maka margin pengamannya adalah ( 8.236 – 40 = 8.196 unit)

(mengikuti contoh rumus modul pertemuan ke 12 “analisis titik impas”)


4. Berikut merupakan gambar grafik bagan impas, jelaskan bagaimana hubungan
antara pendapatan dengan unit yang terjual di area rugi, impas dan area laba. Apa
yang sebaiknya dilakukan perusahaan agar terhindar dari kerugian? Jelaskan dengan
contoh.

Jawab :
Sumbu horizontal menunjukkan unit yang terjual dan sumbu vertikal menunjukkan
pendapatan penjualan. Garis total pendapatan dimulai pada titik nol dan meningkat dengan
kemiringan yang sama dengan harga jual per unit. Garis total biaya memotong sumbu vertikal
pada sebuah titik yang sama dengan total biaya tetap dan meningkat dengan kemiringan yang
sama dengan biaya variabel per unit. Jika total pendapatan berada di bawah garis total biaya,
maka akan muncul daerah rugi. Sebaliknya, daerah laba akan muncul jika garis total
pendapatan berada di atas garis total biaya. Titik impas berada titik perpotongan antara garis
penjualan total dan garis biaya total. Titik impas pada gambar di di atas terletak pada
penjualan 600 unit produk dan tingkat pendapatan penjualan Rp1.800.000,00. Area rugi
berada dibawah Rp. 720.000,00.

3. Sebuah perusahaan, PT. XYZ menargetkan penjualan untuk tahun 2000 sebanyak
150.000 unit. Persediaan barang jadi di awal tahun sebesar 30.000 unit dan persediaan
barang jadi di akhir tahun sejumlah 2.500 unit. Unit produk jadi membutuhkan 10 unit
bahan baku untuk membuat 1 unit produk jadi, dimana harga bahan baku tersebut
adalah Rp. 22.000/unit dan biaya pemesanan per pesanan adalah Rp. 450.000. Jika
biaya penyimpanan sebesar 2% dari persediaan rata-rata perunit. Hitunglah berapa
EOQ (Economic Order Quantity) untuk produk tersebut (dalam unit) dan berapa kali
pembelian yang paling ekonomis!
Jawab :
Unit penjualan 150.000 unit
Persediaan barang jadi akhir 2.500 unit
147.500 unit
Persediaan barang jadi awal 30.000 unit
117.500 unit
Kebutuhan bahan adalah 1.175.000 unit (10 unit bahan baku x 117.500 unit produksi)
EOQ = √

= 15.502,93
Pembelian yang paling ekonomis: 117.500 unit / 15.502,93 unit = 7,6 kali
(mengikuti contoh rumus modul pertemuan ke 8 “perhitungan dan akumulasi biaya”)

2. PT. ABC merupakan perusahaan yang bergerak dalam penjualan jam tangan digital.
Pada tahun 2021, perusahaan tsb berhasil menjual sebanyak 3.000 unit jam tangan
digital dengan harga jual satuan Rp. 150.000. Pada tahun 2022, perusahaan tsb
menaikkan target penjualan sebesar 20% dengan menerapkan penjualan secara kredit.
Biaya tetap perusahaan tsb adalah Rp. 35.000.000,- (biaya pemeliharaan gedung dll)
dan biaya variabel adalah Rp. 110.000 per unit jam tangan digital.
a. Hitunglah laba perusahaan sebelum dan sesudah pemberian kredit
b. Jika perusahaan meminjam tambahan modal untuk pemberian kredit tersebut
dengan bunga 12% per tahun, hitunglah apakah pemberian kredit tsb masih
menguntungkan?

Jawab :
A. Hitunglah laba perusahaan sebelum dan sesudah pemberian kredit
Laba Sebelum Pemberian Kredit :
Total Pendapatan Tahun 2021 = Jumlah penjualan tahun 2021 x Harga jual satuan
Total Pendapatan Tahun 2021 = 3.000 x Rp 150.000
Total Pendapatan Tahun 2021 = Rp 450.000.000,-

Total Biaya Variabel Tahun 2021 = Biaya variabel per unit x Jumlah penjualan tahun 2021
Total Biaya Variabel Tahun 2021 = Rp 110.000 x 3.000
Total Biaya Variabel Tahun 2021 = Rp 330.000.000,-

Total Biaya Tetap Tahun 2021 = Biaya tetap


Total Biaya Tetap Tahun 2021 = Rp 35.000.000,-

Laba Sebelum Pemberian Kredit = Total Pendapatan Tahun 2021 - Total Biaya Variabel
Tahun 2021 - Total Biaya Tetap Tahun 2021
Laba Sebelum Pemberian Kredit = Rp 450.000.000 - Rp 330.000.000 - Rp 35.000.000
Laba Sebelum Pemberian Kredit = Rp 85.000.000,-

Laba Sesudah Pemberian Kredit


Jumlah penjualan tahun 2022 = Jumlah penjualan tahun 2021 + 20%
Jumlah penjualan tahun 2022 = 3.000 + 600 = 3.600 unit

Total Pendapatan Tahun 2022 = Jumlah penjualan tahun 2022 x Harga jual satuan tahun 2022
Total Pendapatan Tahun 2022 = 3.600 x Rp 150.000 = Rp 540.000.000,-

Total Biaya Variabel Tahun 2022 = Biaya variabel per unit x Jumlah penjualan tahun 2022
Total Biaya Variabel Tahun 2022 = Rp 110.000 x 3.600
Total Biaya Variabel Tahun 2022 = Rp 396.000.000,-

Total Biaya Tetap Tahun 2022 = Biaya tetap


Total Biaya Tetap Tahun 2022 = Rp 35.000.000,-

Laba Sesudah Pemberian Kredit = Total Pendapatan Tahun 2022 - Total Biaya Variabel
Tahun 2022 - Total Biaya Tetap Tahun 2022
Laba Sesudah Pemberian Kredit = Rp 540.000.000 - Rp 396.000.000 - Rp 35.000.000
Laba Sesudah Pemberian Kredit = Rp 109.000.000,-

Jadi, laba perusahaan sebelum pemberian kredit adalah Rp 85.000.000,- dan laba perusahaan
setelah pemberian kredit adalah Rp 109.000.000,-.

B. Jika perusahaan meminjam tambahan modal untuk pemberian kredit tersebut dengan bunga
12% per tahun, hitunglah apakah pemberian kredit tsb masih menguntungkan?
Bunga = Pinjaman Modal x Tingkat Bunga
Bunga = (Rp 540.000.000 - Rp 450.000.000) x 0.12
Bunga = Rp 90.000.000 x 0.12
Bunga = Rp 10.800.000,-

Laba setelah membayar bunga = Laba Sesudah Pemberian Kredit - Bunga


Laba setelah membayar bunga = Rp 109.000.000 - Rp 10.800.000
Laba setelah membayar bunga = Rp 98.200.000,-

Kesimpulannya, setelah mempertimbangkan biaya bunga dari tambahan modal untuk


pemberian kredit, perusahaan masih mendapatkan laba sebesar Rp 98.200.000,-. Sehingga,
pemberian kredit tersebut masih menguntungkan.

Anda mungkin juga menyukai