Anda di halaman 1dari 59

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan Desa Mandiri Pangan merupakan kegiatan strategis dengan maksud untuk
dapat mewujudkan ketahanan pangan nasional. Pembangunan ketahanan pangan nasional
dimulai dari wilayah terkecil yaitu desa, dengan melihat keterpaduan sarana dan prasarana
dari aspek ketersediaan, distribuí, konsumsi pangan rumah tangga dan potensi desa yang ada
dari waktu ke waktu. Dengan demikian arah pengembangan ketahanan pangan berawal dari
rumah tangga dan lingkungannya.

Untuk dapat melihat potensi rumah tangga yang ada di statu wilayah (desa) maka perlu
dilakukan terlebih dahulu kegiatan pendataan lengkap (Sensus) rumah tangga untuk dapat
memperoleh gambaran karakteristik rumah tangga yang berada di dalamnya. Hasil dari
pendataan tersebut akan memperoleh data dasar seluruh rumah tangga yang ada di suatu
wilayah dan dapat melihat karakteristik rumah tangga dan mengidentifikasi rumah tangga
miskin dan tidak miskin.

Ada satu lagi tahapan yang harus dilakukan untuk mengetahui potensi dan kondisi rumah
tangga yang perlu diberdayakan untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan di rumah
tangganya. tersedianya informasi kondisi dan karakteristik rumah tangga miskin secara
mikro yang akan membantu perencanaan menjadi lebih terarah.

Keterbukaan dan keingintahuan mengenai kondisi masyarakatnya serta mengetahui


potensi yang ada dilingkungannya adalah cerminan tanggung jawab pimpinan daerah
terhadap kemajuan di wilayahnya, bisa dimulai dari wilayah terkecil (desa), yang tentunya
akan mempengaruhi kemajuan di wilayah yang lebih tinggi lagi yaitu kabupaten/kota,
provinsi dan nasional. Diharapkan pemerintah daerah diwilayah terkecil untuk dapat
mengidentifikasi rumah tangga miskin secara terus menerus dan berkesinambungan.

B. Tujuan

Survei Rumah Tangga Desa Mandiri Pangan bertujuan untuk:

1. Mengidentifikasi lapangan pekerjaan rumah tangga yang berpenghasilan rendah, untuk


melihat pengembangan potensi sumber daya manusianya;

2. Mengidentifikasi komposisi anggota rumah tangga dan tingkat pendidikan rumah tangga
yang berpenghasilan rendah, untuk dapat mengidentifikasi jenis pelatihan yang sesuai
yang akan diberikan untuk pengembangan potensi masyarakatnya;

3. Mengetahui karakteristik tempat tinggal, kesehatan, dan pendidikan.

Pedoman SRT TA. 2011 1


C. Kuesioner dan Buku Pedoman

Dalam rangka pelaksanaan Survei Rumah Tangga (SRT) Desa Mandiri Pangan Tahun
2011, telah disiapkan seperangkat kuesioner dan buku pedoman yang terdiri dari dua jenis
kuesioner, yaitu:

a. Daftar Data Dasar Rumah Tangga (DDRT) Desa Mandiri Pangan, digunakan untuk
melakukan pendaftaran seluruh rumah tangga secara cepat;

b. Daftar Survei Rumah Tangga (SRT) Desa Mandiri Pangan, digunakan untuk memperoleh
keterangan pokok dan karakteristik rumah tangga dan anggota rumah tangga yang
termasuk dalam kategori rumah tangga miskin.

Satu buku pedoman SRT yang berisi konsep dan definisi dari seluruh pertanyan serta
petunjuk teknis pengisian Daftar DDRT dan instalasi sistem input data, disebut buku 1. Buku
kedua pedoman SRT disertai dengan konsep dan definisi serta petunjuk cara pengisiannya
dan sistem instalasi program data entry, disebut buku 2.

Pedoman SRT TA. 2011 2


II. METODOLOGI

Survei Desa Mandiri Pangan pada masing-masing provinsi akan diambil sampel rumah
tangga miskin untuk setiap desanya. Desa dianggap sebagai PSU (Probability unit sample).
Adapun kerangka sampel yang digunakan dalam survei Desa Mandiri Pangan terdiri dari 2
jenis, yaitu: kerangka sampel untuk pemilihan desa pada masing-masing provinsi dan
kerangka sampel untuk pemilihan rumah tangga miskin dalam desa terpilih.

Desa dipilih dengan menggunakan daftar nama-nama desa yang terdapat di setiap
Kabupaten/kota. Berdasarkan karakteristik desa, maka dipilih desa-desa yang sesuai dengan
tujuan Desa Mandiri Pangan.

Sedangkan kerangka sampel untuk pemilihan rumah tangga miskin adalah rumah
tangga-rumah tangga yang diperoleh dari hasil listing (pengumpulan data dasar rumah
tangga) yang dijadikan sebagai frame work untuk dasar pemilihan rumah tangga miskin.

Jumlah sampel rumah tangga yang dipilih dari rumah tangga miskin pada desa terpilih
tergantung dari dana yang tersedia dengan ketentuan minimal 30 rumah tangga dan maksimal
90 rumah tangga. Jika jumlah rumah tangga miskin dalam desa terpilih berjumlah kurang dari
30 rumah tangga maka seluruh rumah tangga tersebut akan terpilih sebagai sampel. Pemilihan
sampel rumah tangga dilakukan secara sistematik sampling.

A. Pemilihan Sampel Rumah Tangga

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa banyaknya sampel rumah tangga miskin yang
harus dipilih pada desa terpilih adalah minimal 30 sampai maksimal 90 rumah tangga.
Pemilihan sampel rumah tangga secara sistematik sampling dilakukan oleh
pengawas/pemeriksa setelah menerima hasil data dasar rumah tangga pada desa terpilih.
Pengawas/pemeriksa harus melakukan penghitungan interval sampel dan angka random
pertama. Kerangka sampel yang digunakan untuk pemilihan sampel rumah tangga miskin
adalah daftar rumah tangga miskin desa terpilih berdasarkan hasil pengolahan DDRT.

Tahapan kegiatan yang harus dilakukan pengawas/pemeriksa dalam pemilihan sampel


rumah tangga adalah sebagai berikut:

1. Dari hasil pengolahan DDRT diperoleh sejumlah rumah tangga yang dikategorikan
miskin yang tercantum dalam Rekap Rumah Tangga Miskin (RRTM). Dari hasil ini akan
dipilih sejumlah n sampel rumah tangga.

2. Hitung interval sampel (I) untuk pemilihan rumah tangga dengan cara:
N
I = -----,
n

Pedoman SRT TA. 2011 3


Interval sampel dihitung sampai dua angka dibelakang koma.
3. Dengan menggunakan Tabel Angka Random (lihat Lampiran), tentukan angka random
pertama (R1) yang nilainya lebih kecil atau sama dengan interval sampel (I).

4. Lingkari nomor urut pada Rekap Rumah Tangga Miskin (RRTM) kolom 1 yang sama
dengan angka random pertama (R1), kemudian gunakan interval sampel untuk
menghitung angka random berikutnya, yaitu R2, R3, ......., Rn seperti berikut:

R2 = R1 + I;
R3 = R1 + 2 I;
.
.
.
Rn = R1 + 15 I.
5. Lingkari nomor urut pada RRTM kolom 1 yang sama dengan angka random terpilih. Jika
telah selesai dilingkari maka sebanyak n rumah tangga ini merupakan rumah tangga
terpilih sampel yang akan dicacah dengan kuesioner SRT.

Pengumpulan data di setiap rumah tangga terpilih dilakukan melalui wawancara langsung
antara pencacah dengan responden. Keterangan tentang rumah tangga dapat dikumpulkan
melalui wawancara dengan kepala rumah tangga, suami/istri kepala rumah tangga, atau
anggota rumah tangga lain yang mengetahui karakteristik yang ditanyakan.

B. Contoh penarikan sampel:

Di desa babakan, kecamatan lewiliyang kabupaten Bogor dilakukan pendaftaran dengan


menggunakan daftar DDRT. Dari hasil pendataan diperoleh sebanyak 350 rumah tangga.
Kemudian daftar tersebut dilakukan proses pengolahan datanya dengan melakukan entry data
sehingga diperoleh 60 rumah tangga miskin yang tercantum dalam RRTM.

Dari hasil pemilihan 60 rumah tangga miskin tersebut dijadikan sebagai acuan untuk
pemilihan rumah tangga terpilih survei rumah tangga. Dari kesepakatan tim daerah
diputuskan sampel rumah tangga per desa sebanyak 30 rumah tangga, sehingga dapat
dihitung angka interval untuk penarikan sampel rumah tangga terpilih sebagai berikut:

N
I= -----
30
60
I = ---- = 2
30

R1 = Harus lebih kecil atau sama dengan I


Pedoman SRT TA. 2011 4
Misalkan :
R1 = 1.
R2 = R1 + I = 1 + 2 = 3;
R3 = R1 + 2 I = 1 + 4 = 5;
.
.
.
R30 = R1 + 15 I = 1 + 58 = 59.
Dari hasil diatas maka rumah tangga dengan nomor urut 1, 3, 5, ...., 59 pada daftar Rekap
Rumah Tangga Miskin (RRTM 2010) akan dicacah dengan daftar SRT 2010.

Pedoman SRT TA. 2011 5


III. ORGANISASI PENGUMPULAN DATA SURVEI RUMAH TANGGA

A. Struktur Organisasi

Pengaturan struktur organisasi pelaksanaan pengumpulan data Survei Rumah


Tangga(SRT) dirancang dengan memilih rumah tangga-rumah tangga hasil pendataan data
dasar rumah tangga yang teridentifikasi miskin untuk diwawancarai lebih mendalam dengan
menggunakan daftar SRT. Oleh karena itu sebagai penanggung jawab umum kegiatan
dipercayakan kepada Bupati, pelaksana pencacah/pewawancara merupakan petugas dari unsur
sektoral dan aparat pemerintahan di desa dan kelurahan dengan petugas pengawas di setiap
kecamatan.

Untuk menjadi petugas maka perlu mengikuti pelatihan terlebih dahulu. Petugas terdiri
dari dua kelompok petugas yaitu petugas pewawancara dan petugas pengawas. Tujuan dari
pelatihan untuk setiap petugas mempunyai persepsi yang sama didalam proses kerja dan
memahami konsep serta definisi untuk setiap materi pertanyaan yang diajukan. Selain itu
diberikan pula pemahaman mengenai batasan-batasan lokasi survei dan tata cara melakukan
wawancara yang baik dan benar.
Karena bersifat survei maka, petugas harus melakukan wawancara (tatap muka) dari
rumah yang terpilih sampel saja. Manajemen dan logistik lapangan dan perkiraan kebutuhan
waktu dan jumlah petugas menjadi penting agar pencacahan tepat waktu.

Manajemen pengolahan data menjadi tanggung jawab instansi teknis. Proses pelaksanaan
pengolahan dimulai dari absensi penerimaan dokumen secara manual, untuk setiap
dokumennya dicocokkan identitas wilayah dengan identitas wilayah berdasarkan informasi
awal (master identifikasi wilayah terdiri dari kode provinsi sampai dengan tingkat desa).
Setelah melalui tahapan tersebut maka untuk setiap dokumennya digabung sesuai dengan
identifikasi wilayah. Kedua kegiatan tersebut dinamakan receiving dan batching dokumen.

Tahapan selanjutnya adalah editing dan coding, kedua kegiatan lanjutan ini utamanya
untuk melakukan tahapan pengecekan pengisian dokumen agar supaya pada tahapan
berikutnya dokumen yang di entry tidak bermasalah (liar).

Tahap entry data menjadi kunci utama berikutnya dengan menyiapkan system agar
supaya identitas rumah tangga yang di entry tidak terjadi duplikasi input data. Cara yang
biasa dilakukan dengan interaktif system input data yaitu apabila identitas yang sama diinput
secara otomatis akan ditolak pada awal proses sebelum entry dilanjutankan.

Untuk menjaga kualitas data dilakukan pula proses frekuensi untuk setiap variabel
pertanyaan dengan maksud dapat melihat distribusi dan kelengkapan dokumen yang diinput.
Tahapan selanjutnya adalah validasi data untuk memperbaiki apabila ada kesalahan dalam
input data dan dapat diperbaiki melalui proses computasi dan inputasi data sehingga diperoleh
data clean.
Pedoman SRT TA. 2011 6
Setelah data clean diperoleh maka dapat dilakukan proses selanjutnya yaitu tabulasi dan
manipulasi. Produk akhir yang dihasilkan adalah tabel-tabel untuk publikasi.

B. Tugas dan Kewajiban Pencacah

1. Mengikuti pelatihan petugas pencacah.

2. Berpedoman pada sketsa peta blok sensus yang diberikan oleh pengawas/pemeriksa,
mengenali lokasi dengan cara mengelilingi batas-batas blok sensus bersama pengawas.

3. Melakukan pendaftaran rumah tangga pada desa terpilih dengan menggunakan daftar
DDRT dan menyerahkan hasilnya kepada pengawas.

4. Melakukan pencacahan rumah tangga dengan daftar SRT 2010 untuk rumah tangga yang
termasuk kategori miskin.

6. Menyerahkan daftar SRT yang telah diisi kepada pengawas/pemeriksa.

7. Membetulkan isian daftar DDRT dan SRT yang dinyatakan salah oleh
pengawas/pemeriksa.

C. Tugas dan Kewajiban Pengawas

Untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan lapangan serta mengurangi kesalahan yang


mungkin terjadi, maka harus dilakukan pengawasan lapangan. Tugas pokok dalam
pengawasan lapangan ini meliputi pengawasan pelaksanaan pencacahan dan pemeriksaan.

Secara umum rangkaian tugas pengawas/pemeriksa adalah sebagai berikut:

1. Mengikuti pelatihan yang telah ditentukan.

2. Membuat jadwal pengawasan lapangan untuk setiap pencacah.

3. Mendampingi setiap pencacah paling sedikit satu hari selama periode pencacahan.
Pengawasan dimulai dari pencacah yang dinilai paling lemah dan dilakukan sedini
mungkin, sehingga kesalahan dapat dihindari.

4. Membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ditemui pencacah: jika menemukan


masalah yang meragukan tentang konsep dan definisi, pengawas harus mengacu pada buku
pedoman pencacah atau catatan yang diberikan selama pelatihan.

5. Mendistribusikan dokumen yang diperlukan sesuai dengan jenis maupun jumlahnya


kepada pencacah dan mengumpulkan kembali daftar isian yang telah diisi pencacah.

6. Bersama pencacah mengenali lokasi daerah tugas.

7. Memeriksa ketertiban dan kebenaran pengisian daftar-daftar yang digunakan, terutama


konsistensi atau kelengkapannya. Bila isian tidak lengkap, tidak konsisten atau tidak wajar
tanyakan kembali kepada pencacah.

Pedoman SRT TA. 2011 7


8. Menyerahkan daftar yang telah diisi dan diperiksa kepada instansi teknis.

9. Melaksanakan seluruh tugas sesuai jadwal yang telah ditentukan.

D. Etika Bertamu dan Berwawancara

Pengumpulan data dilakukan dengan mengunjungi rumah tangga dan mengadakan


wawancara langsung dengan anggota rumah tangga sesuai dengan pedoman yang diberikan
dalam buku ini. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, harap diperhatikan tatacara
berwawancara berikut ini:

1. Usahakan agar kunjungan dapat diatur sedemikian rupa sehingga orang yang
diwawancarai (responden) sedang berada di rumah. Jangan mengadakan wawancara jika
ada kesibukan dalam rumah tangga, misalnya pesta dan upacara;

2. Tidak seorangpun diperkenankan menemani pencacah pada saat berwawancara dengan


responden kecuali pengawas/pemeriksa atau atasannya. Pengawas/ pemeriksa akan
memberikan bimbingan dan pengawasan pada tahap pencacahan dan membantu
memecahkan semua persoalan yang ditemui dalam pelaksanaan, terutama bila persoalan
tersebut tidak dijelaskan dalam buku pedoman;

3. Pada saat berkunjung hendaknya berpakaian yang wajar dan sopan. Sebelum memasuki
rumah untuk mengadakan wawancara, mintalah izin terlebih dahulu dengan
mengucapkan salam, mengetuk pintu atau dengan cara lain yang biasa berlaku;

4. Sebelum melakukan wawancara perhatikan suasana pada saat itu. Apabila saatnya
kurang baik pencacahan dapat ditunda pada waktu/hari lain asalkan tidak melampaui
batas waktu yang telah ditentukan;

5. Awali wawancara dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud kedatangan


pencacah mengapa wawancara diperlukan. Bila perlu tunjukkan surat tugas dan tanda
pengenal petugas;

6. Mengerti dan mengetahui siapa yang seharusnya diwawancarai. Jangan mewawancarai


tamu, saudara atau tetangga yang sedang berkunjung ke rumah responden;

7. Untuk memperoleh keterangan yang baik, lakukan wawancarai dalam bahasa daerah bila
responden lebih menyukainya agar responden tidak merasa segan untuk memberikan
jawaban yang tepat dan benar;

8. Sebelum mulai mengajukan pertanyaan, jelaskan pentingnya survei ini diadakan dan
yakinkan responden bahwa keterangan yang diberikan akan dirahasiakan;

9. Pada saat melakukan pencacahan, banyak ditemui berbagai macam sikap dan tingkah
laku responden sebagian diantaranya terus terang (jujur) dan senang membantu, beberapa
orang ragu-ragu dan tidak tegas, sebagian kecil curiga dan bersikap menantang. Gunakan

Pedoman SRT TA. 2011 8


kecakapan, kesabaran, keramahan selama berwawancara;

10. Jika responden membelokkan percakapan kepada hal-hal yang menyimpang dari
pelaksanaan Susenas, kembalikanlah pembicaraan secara bijaksana ke arah daftar isian;

11. Jangan memberikan tanggapan yang tidak baik terhadap jawaban yang diberikan dan
jangan kehilangan kesabaran. Bersikaplah tenang dalam menghadapi suasana yang tidak
diinginkan;

12. Bersabarlah terhadap rasa ingin tahu responden dan jawablah pertanyaan responden
dengan tepat dan jelas;

13. Setelah selesai melakukan pencacahan, jangan lupa mengucapkan terima kasih dan
memberitahukan tentang kemungkinan kunjungan ulang bila masih ada keterangan yang
diperlukan;

14. Lakukan kunjungan ulang jika diperlukan. Hal ini mungkin terjadi jika pada
kunjungan pertama keterangan yang diperlukan tidak berhasil diperoleh.

E. Tata Tertib dan Tata Cara Pengisian Daftar

1. Tata Tertib Pengisian Daftar

a. Kuasai konsep, definisi, maksud, dan tujuan survei;

b. Tulis semua isian dengan pensil hitam sejelas-jelasnya agar mudah dibaca dan
pada tempat yang disediakan, dan diteliti kembali isian daftar serta perbaiki bila
terdapat kesalahan pengisian sebelum diserahkan ke pengawas;

2. Tata Cara Pengisian Daftar

Dalam pengisian daftar, perlu diperhatikan jenis aturan pengisian yang masing-
masing berlaku untuk rincian atau pertanyaan tertentu. Pada dasarnya, cara pengisian
rincian atau pertanyaan dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Menuliskan nama/keterangan di tempat yang tersedia kemudian membubuhkan


kode nama/keterangan yang dimaksud pada kotak yang tersedia;

Contoh: pada Rincian 1 dan 2, Blok I, DDRT


1 Provinsi: Jawa Tengah 3 3

2 Kabupaten/Kota *): Banyumas 0 2

b. Melingkari kode jawaban, kemudian menuliskan ke kotak yang tersedia


Contoh: pada Rincian 5, Blok I, DDRT

5. Klasifikasi desa/kelurahan: . Perkotaan 2. Perdesaan 1

Pedoman SRT TA. 2011 9


c. Mengisikan langsung pada kotak yang tersedia;
Contoh: pada Rincian 1, Blok IV, SRT
1. Luas Tanah dan bangunan (termasuk pekarangan): .... 50.... m2 5 0

d. Membiarkan kotak tidak terisi apabila suatu rincian atau pertanyaan tidak perlu
diisi karena aturan, misalnya harus dilewati.

Contoh: pada Rincian 3a s.d 3b Blok V, SRT


3a. Apakah mempunyai persediaan bahan makanan pokok untuk seminggu yang
akan datang?
 Ya  [ke R4a] 2. Tidak 1

3b. Jika R.3a=2 (tidak), apakah mempunyai uang/barang berharga untuk membeli
bahan makanan pokok untuk seminggu mendatang?
(Tidak ada kode yang dilingkari/kosong karena langsung ke R4.a)

F. Pedoman Pengisian

Survei Rumah Tangga bertujuan untuk mendata keterangan pokok rumah tangga dan
anggota rumah tangga yang telah digolongkan masuk kategori rumah tangga miskin.
Karakteristik yang tercakup dalam daftar ini adalah keterangan mengenai kepala rumah
tangga, anggota rumah tangga, karakteristik rumah tangga dan aspek ketahanan pangan
rumah tangga yang dijelaskan dalam beberapa Blok, diantaranya:

1. Blok I. Pengenalan Tempat


Tuliskan nama provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, dan nomor urut
sampel rumah tangga.

Untuk pengisian kuesioner yang menggunakan huruf (bukan angka), harus


ditulis dengan HURUF BESAR (KAPITAL), seperti pengisian
Nama Provinsi, Kabupaten/Kota, Nama Responden, dan sebagainya

2. Blok II. Keterangan Kepala Rumah Tangga

a. Rincian 1: Nama Kepala Rumah tangga (KRT)


Tuliskan nama krt dari rt terpilih pada kotak yang tersedia. Salin nama yang
tertulis pada Baris 1, Kolom 2, Blok IV.

Kepala RumahTtangga (KRT) adalah seorang dari sekelompok anggota rumah


tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rt, atau orang yang
dianggap/ ditunjuk sebagai KRT.

Pedoman SRT TA. 2011 10


Penjelasan:

Kepala rumah tangga yang mempunyai tempat tinggal lebih dari satu, hanya dicatat di
salah satu tempat tinggalnya di mana ia berada paling lama. Khusus untuk kepala
rumah tangga yang mempunyai kegiatan/usaha di tempat lain dan pulang ke rumah
istri dan anak-anaknya secara berkala (setiap minggu, setiap bulan, setiap 3 bulan)
tetapi kurang dari 6 bulan, tetap dicatat sebagai Kepala Rumah Tangga (KRT) di
rumah istri dan anak-anaknya.

Untuk menghindari adanya lewat cacah atau cacah ganda dalam pencatatan ART,
khususnya krt, maka kepada setiap rumah tangga perlu ditanyakan:

a. Apakah KRT mempunyai tempat tinggal lain selain disini.

b. Apakah ada art yang bertempat tinggal di rumah/bangunan tempat tinggal lain yang
masih di dalam satu blok sensus.

b. Rincian 2: Apakah pernah migrasi?

Lingkari Kode 1 jika kepala rumah tangga pernah migrasi dan kode 2 jika tidak
pernah.

c. Rincian 3: Daerah asal/tempat lahir (kab/kota)

Tuliskan daerah asal/tempat lahir (kab/kota) dari kepala rumah tangga.

d. Rincian 4: Sudah berapa lama bertempat tinggal di desa ini?...................tahun

Tuliskan sudah berapa lama kepala rumah tangga bertempat tinggal di desa ini.

e. Rincian 5: Jika pernah migrasi (R2=1), alasan migrasi?

Lingkari salah satu kode alasan kepala rumah tangga bermigrasi.

f. Rincian 6: Apabila alasan migrasi karena bekerja (R5=2), Jenis migrasi yang
bagaimana?

Lingkari kode 1 jika alasan migrasi karena komutasi, kode 2 jika sirkulasi, kode 3 jika karena
untuk menetap.

3. Blok III. Keterangan Anggota Rumah Tangga

Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan pokok anggota rumah tangga. Keterangan
yang dicatat meliputi nama, hubungan dengan krt, jenis kelamin, umur, status perkawinan,
aktifitas seminggu yang lalu, jenis pekerjaan, pendidikan dan kemampuan membaca dan
menulis.
Tanyakan Kolom 2 dan Kolom 3 untuk seluruh art terlebih dahulu

Pedoman SRT TA. 2011 11


Urutan Bertanya

a. Kolom 1: Nomor Urut Anggota Rumah Tangga

Nomor urut sudah tertulis dari nomor 1-13. Jika banyaknya anggota rumah tangga
lebih dari 13 orang, gunakan lembar atau kuesioner tambahan dengan memberikan
keterangan BERSAMBUNG di sudut kanan atas pada kuesioner pertama dan
keterangan SAMBUNGAN pada sudut kanan atas kuesioner tambahan. Salin
keterangan pengenalan tempat (Blok I) pada Daftar SRT tambahan.

b. Kolom 2: Nama Anggota Rumah Tangga

Tuliskan nama semua anggota rumah tangga diurutkan mulai dari krt, istri/suami, anak
yang belum kawin, anak yang sudah kawin, menantu, cucu, dan sebagainya. Setelah
semua selesai dicatat bacakan kembali nama-nama tersebut kemudian ajukan lagi
pertanyaan untuk memastikan adanya:

(1) Orang yang namanya belum tercatat karena lupa atau dianggap bukan anggota
rumah tangga seperti bayi atau anak kecil, pembantu, teman/tamu yang sudah
tinggal 6 bulan atau lebih, keponakan, anak indekos dan sebagainya yang biasa
tinggal di RT tersebut; dan orang yang sedang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi
biasanya tinggal di RT tersebut. Tambahkan nama-nama yang tertinggal tersebut
pada baris-baris sesuai dengan urutan kode hubungan dengan KRT;

(2) Orang yang dianggap anggota rumah tangga karena biasanya tinggal di rumah
tangga tersebut tetapi sedang bepergian selama 6 bulan atau lebih. Hapus nama
dari daftar, bila sudah terlanjur ditulis pada Blok IV ini. Urutkan kembali nama-
nama anggota rumah tangga sesuai dengan urutan kode hubungan dengan kepala
rumah tangga.

Anggota Rumah Tangga (ART) adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal
di suatu RT, baik yang berada di rt pada waktu pencacahan maupun sementara tidak
ada. ART yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan art yang bepergian kurang dari 6
bulan tetapi dengan tujuan pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih, tidak
dianggap sebagai art. Orang yang telah tinggal di RT 6 bulan atau lebih atau yang telah
tinggal di rt kurang dari 6 bulan tetapi berniat pindah/bertempat tinggal di RT tersebut 6
bulan atau lebih dianggap sebagai ART.

Pedoman SRT TA. 2011 12


Penjelasan:

Pembantu rt atau sopir yang tinggal dan makan di rumah majikannya dianggap
sebagai art majikannya, tetapi yang hanya makan atau tinggal saja dianggap bukan art
majikannya.
Contoh:

(1)Ayu indekost di Kota Depok dekat dengan kampus Universitas Indonesia karena
kuliah di Fakultas Teknik UI, sedang orang tua beserta adik-adiknya tinggal di
Kelurahan Duren Sawit, Jakarta Timur. Setiap hari Minggu Ayu pulang ke Jakarta,
maka Ayu dicatat sebagai penduduk Kota Depok

(2)Kusbianto adalah pegawai negeri berkantor di Jakarta pusat. Seluruh anggota rumah
tangganya tinggal di Kabupaten Bogor. Untuk menghemat biaya transpor, ia pulang
ke Bogor hanya setiap hari Jum’at sore sampai hari Senin pagi. Karena Kusbianto
adalah kepala rumah tangga, maka ia tetap dicatat sebagai penduduk Kabupaten
Bogor.

(3)Udin seorang kepala rumah tangga dengan anggota rumah tangga sebanyak 5 orang
tinggal di desa Kamojang Kabupaten Garut. Sejak bulan April 2003 hingga saat
pencacahan ia tinggal di Purwakarta. Tiga hari yang lalu dilaksanakan pencacahan,
maka Udin dicatat sebagai penduduk Purwakarta, karena lebih dari 6 bulan tinggal di
Purwakarta.

(4)Mardani mempunyai 5 orang anak yaitu Didik tinggal di Semarang, Ucup tinggal di
Solo, Ayu tinggal di Yogyakarta, Aan tinggal di Jakarta dan Ika tinggal di Bandung.
Secara bergantian Mardani mengunjungi anak-anaknya dan berada di tempat
anaknya sekitar satu bulan. Tepat pada pelaksanaan pencacahan Mardani berada di
rumah Aan sejak seminggu sebelum pencacahan, maka Mardani akan dicatat sebagai
penduduk Jakarta.

Pedoman SRT TA. 2011 13


c. Kolom 3: Jenis Kelamin

Isikan kode jenis kelamin untuk masing-masing art pada kotak yang tersedia. Jangan
menduga jenis kelamin seseorang berdasarkan namanya. Untuk meyakinkan, tanyakan
apakah art tersebut laki-laki atau perempuan.

d. Kolom 4: Umur (tahun)

Tanyakan umur responden dan isikan jawabannya dalam kotak. Umur dihitung dalam
tahun dengan pembulatan ke bawah atau umur pada waktu ulang tahun yang terakhir.
Perhitungan umur didasarkan pada kalender Masehi.

Penjelasan:

1. Jika umur responden 27 tahun 9 bulan, dicatat 27 tahun.

2. Jika umurnya kurang dari 1 tahun, dicatat 0 tahun.

Tidak jarang responden mengatakan tidak mengetahui sama sekali umurnya, ketika
ditanya terus dijawab "terserah bapak sajalah". Dalam kasus seperti ini pencacah
diminta menanyakan kembali dengan lebih sabar.

Karena untuk umur disediakan dua kotak, bagi yang umurnya kurang dari 10 tahun
agar ditambahkan 0 di kotak pertama dan yang umurnya 98 tahun atau lebih diisikan
98

Contoh: 110 tahun 9 8

9 tahun 9 bulan 0 9

11 bulan, 20 hari 0 0

e. Kolom 5: Status Perkawinan

Tanyakan status perkawinan responden dan isikan kodenya pada kotak yang
tersedia.
- Menikah adalah mempunyai isteri (bagi laki-laki) atau suami (bagi perempuan)
pada saat pencacahan, baik tinggal bersama maupun terpisah. Dalam hal ini yang
dicakup tidak saja mereka yang kawin sah secara hukum (adat, agama, negara dan
sebagainya), tetapi juga mereka yang hidup bersama dan oleh masyarakat
sekelilingnya dianggap sebagai suami-istri.

- Janda/duda adalah berpisah sebagai suami-istri karena bercerai dan belum kawin
lagi. Dalam hal ini termasuk mereka yang mengaku cerai walaupun belum resmi secara
hukum. Termasuk pula orang yang ditinggal mati suami atau istrinya dan belum kawin
Pedoman SRT TA. 2011 14
lagi. Sebaliknya tidak termasuk mereka yang hanya hidup terpisah tetapi masih
berstatus kawin, misalnya suami/istri ditinggalkan oleh istri/suami ke tempat lain karena
sekolah, bekerja, mencari pekerjaan, atau untuk keperluan lain. Wanita yang mengaku
belum pernah kawin tetapi pernah hamil, dianggap sebagai janda.

f. Kolom 6: Aktifitas utama selama seminggu yang lalu

Tuliskan kode yang sesuai dengan aktifitas utama yang dilakukan responden selama
seminggu yang lalu. Bila responden melakukan lebih dari satu aktifitas selama
seminggu yang lalu, pilih aktifitas yang paling utama.
Seminggu yang lalu adalah jangka waktu 7 hari berturut-turut yang berakhir sehari
sebelum tanggal pencacahan. Misalnya pencacahan dilakukan tanggal 15 April 2010,
maka yang dimaksud seminggu yang lalu adalah dari tanggal 8 April sampai dengan 14
April 2010.
Aktifitas responden selama seminggu yang lalu dibedakan menjadi:

(1)Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau


membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan, paling sedikit selama satu
jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan
berturut-turut dan tidak terputus.
Penjelasan:
(a) Melakukan pekerjaan dalam konsep bekerja adalah melakukan kegiatan
ekonomi yang menghasilkan/membantu menghasilkan barang atau jasa.

(b) Orang yang melakukan kegiatan budidaya tanaman yang hasilnya hanya untuk
dikonsumsi sendiri dianggap tidak bekerja, kecuali budidaya tanaman bahan
makanan pokok, yaitu padi, jagung, sagu, dan atau palawija (ubi kayu, ubi
jalar, kentang).

(c) Anggota rumah tangga yang membantu melaksanakan pekerjaan kepala rumah
tangga atau anggota rumah tangga yang lain, misal di sawah, ladang,
warung/toko dan sebagainya dianggap bekerja walaupun tidak menerima
upah/gaji (pekerja tak dibayar).

(d) Orang yang memanfaatkan profesinya untuk keperluan rumah tangga sendiri
dianggap bekerja, misal dokter yang mengobati anggota rumah tangga sendiri,
tukang bangunan yang memperbaiki rumah sendiri dan tukang jahit yang
menjahit pakaian sendiri.

(e) Seseorang yang mengusahakan persewaan mesin/alat pertanian, mesin industri,


peralatan pesta, alat pengangkutan dan sebagainya dikategorikan bekerja.

(f) Pembantu rumah tangga termasuk kategori bekerja, baik sebagai anggota
rumah tangga majikannya maupun bukan anggota rumah tangga majikannya.

Pedoman SRT TA. 2011 15


(g) Seseorang menyewakan tanah pertanian kepada orang lain secara bagi hasil,
dikategorikan bekerja bila ia menanggung resiko atau turut mengelola atas
usaha pertanian itu.

(h) Buruh tani tanaman padi/palawija dan buruh lepas lainnya yang sedang
menunggu pekerjaan dari pelanggannya (job order), dianggap mencari
pekerjaan (tidak bekerja).

(i) Narapidana (yang ditahan kurang dari 6 bulan), yang melakukan kegiatan
seperti bercocok tanam, membuat meubel dan sebagainya, tidak termasuk
bekerja.

(j) Seorang petinju atau penyanyi profesional yang sedang latihan dalam rangka
profesinya, dianggap sebagai bekerja.

(2)Sekolah adalah kegiatan bersekolah di sekolah formal baik pada pendidikan dasar,
pendidikan menengah atau pendidikan tinggi, tidak termasuk yang sedang libur.

(3)Mengurus rumah tangga adalah kegiatan mengurus rumah tangga atau membantu
mengurus rumah tangga tanpa mendapat upah/gaji. Ibu rumah tangga atau
anak-anaknya yang melakukan kegiatan kerumah tanggaan, seperti memasak,
mencuci dan sebagainya digolongkan sebagai mengurus rumah tangga. Bagi
pembantu rumah tangga yang mengerjakan hal yang sama tetapi mendapat
upah/gaji, tidak digolongkan sebagai mengurus rumah tangga, melainkan
digolongkan sebagai bekerja.

(4)Lainnya adalah kegiatan selain bekerja, sekolah, dan mengurus rumah tangga seperti
Olahraga, kursus, piknik, dan kegiatan sosial (berorganisasi, kerja bakti). Termasuk
di dalamnya mereka yang tidak mampu melakukan kegiatan, seperti orang lanjut
usia, cacat jasmani dan penerima pendapatan/pensiun yang tidak bekerja lagi.

g. Kolom 7: Jika bekerja (Kol 6 = 1) Jenis Pekerjaan:

Tuliskan jenis pekerjaan utama sesuai kode yang telah disediakan.


Jenis pekerjaan, adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau
ditugaskan kepada seseorang.
Isikan salah satu kode 1 s.d. 3. Jika jawaban berkode 1, pertanyaan dilanjutkan ke
Kolom 10. Jika kode 2 atau 3, pertanyaan dilanjutkan ke kolom 9.

Pedoman SRT TA. 2011 16


Tidak/belum pernah sekolah adalah tidak pernah atau belum pernah terdaftar dan
tidak/belum pernah aktif mengikuti pendidikan di suatu jenjang pendidikan formal.
Tabel 1. Jenis Pekerjaan
Tidak sekolah lagi adalah
pernah terdaftar dan aktif
mengikuti pendidikan di suatu
jenjang pendidikan formal,
tetapi pada saat pencacahan Paket A SD Perlakuan
tidak lagi terdaftar dan tidak
lagi aktif.Perlakuan bagi yang
sedang/pernah mengikuti
program Paket A:No.
1. Sedang Tidak Rincian 1 = 1
2. Pernah/tidak lulus Tidak Rincian 1 = 1
3. Sedang/pernah Pernah Rincian 1 = 3
4. tidak lulus Tidak/Pernah Rincian 1 = 3
Lulus ujian

Masih sekolah adalah mereka yang terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di suatu
jenjang pendidikan formal.

h. Kolom 9: Bila pernah sekolah (kol 8= 2 atau 3) tingkat pendidikan:

Isikan salah satu kode 1 s.d. 4.

(1) Sekolah Dasar (SD)/Sekolah Rakyat (SRT 2010)/sederajat adalah sekolah dasar
5/6/7 tahun atau yang sederajat {madrasah ibtidaiyah (MI) sekolah luar biasa
tingkat dasar, sekolah dasar kecil, sekolah dasar pamong, paket setara SD}.

Pedoman SRT TA. 2011 17


(2) Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP)/sederajat adalah sekolah lanjutan tingkat
pertama baik umum maupun kejuruan, SMP terbuka, madrasah tsanawiyah atau
yang sederajat {MULO, HBS 3 tahun, sekolah luar biasa menengah pertama,
madrasah tsanawiyah, sekolah kepandaian putri atau SKP, sekolah menengah
ekonomi pertama/ SMEP, sekolah tehnik (ST), sekolah kesejahteraan keluarga
pertama/SKKP, sekolah keterampilan kejuruan, sekolah usaha tani, sekolah
pertanian menengah pertama, sekolah guru bantu/ SGB, pendidikan guru
agama/PGA, kursus pegawai administrasi atau KPA, pendidikan pegawai urusan
peradilan agama}.

(3) Program Diploma I-III adalah program DI/DII/DIII/Sarjana Muda pada suatu
perguruan tinggi yang menyelenggarakan program diploma I/II/III atau
mendapatkan gelar sarjana muda pada suatu akademi/perguruan tinggi yang
mengeluarkan gelar sarjana muda.

Contoh:
a. Akademi Seni Musik Indonesia g. Akademi Pimpinan Perusahaan
b. Akademi Seni Tari Indonesia h. Akademi Kimia Analis
c. Akademi Bahasa Asing i. Akademi Meteorologi dan Geofisika
d. Akademi Pemerintahan Dalam Negeri j. Akademi Ilmu Statistik
e. Akademi Ilmu Kemasyarakatan k. Akademi Penilik Kesehatan
f. Akademi Administrasi Negara l. Akademi Militer, dsb.

(4) Diploma IV/Sarjana adalah program pendidikan diploma IV, sarjana pada suatu
perguruan tinggi termasuk program pendidikan pasca sarjana (master atau doktor),
spesialis 1 atau 2 pada suatu perguruan tinggi.

a. Kolom 10: Dapat membaca/menulis

Isikan kode 1 bila responden dapat membaca atau menulis huruf latin, misalnya kalimat
“Anda harus berlaku adil”. Kode 2 bila responden tidak dapat membaca dan menulis
huruf latin.
Catatan:
a. Orang buta yang dapat membaca atau menulis huruf braille digolongkan dapat
membaca dan menulis huruf latin.
b. Orang cacat yang sebelumnya dapat membaca atau menulis huruf latin, kemudian
karena cacatnya tidak dapat membaca dan menulis digolongkan dapat
membaca/menulis.

4. Blok IV. Perumahan

Blok ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi perumahan responden.

Pedoman SRT TA. 2011 18


a. Rincian 1: Luas tanah (termasuk pekarangan):………….m 2

Isikan luas tanah termasuk bangunan dan pekarangan yang ditempati responden.

b. Rincian 2: Status Rumah yang Ditempati

Lingkari salah satu kode 1 s.d. 5 sesuai dengan jawaban, kemudian pindahkan ke dalam
kotak yang tersedia.
(1) Hak milik, jika status tempat tinggal yang ditempati adalah milik sendiri, orang
tua, atau sanak saudara. Walaupun pemiliknya (perorangan) tidak tinggal di rumah
tangga tersebut tapi ditempati atas ijin pemiliknya dan selama tidak membayar
maka tetap dicatat sebagai hak milik.

(2) Kontrak/sewa, jika rumah tangga menempati tempat tinggal tersebut dengan
membayar baik secara sewa maupun kontrak.

(3) Dinas/bebas sewa, jika tempat tinggal tersebut disediakan oleh suatu instansi
tempat bekerja salah satu art baik dengan membayar sewa maupun tidak.

(4) Menumpang, jika tempat tinggal tersebut merupakan milik orang lain/perusahaan/
pemerintah yang ditempati tanpa seijin pemiliknya.

(5) Lainnya, jika tempat tinggal tersebut tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu
kategori di atas.

c. Rincian 3: Jenis Dinding Terluas

Lingkari salah satu kode jenis dinding terluas dari bangunan fisik di mana rumah tangga
responden berada dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.

(1) Dinding adalah sisi luar/batas dari suatu bangunan atau penyekat dengan bangunan
fisik lain. Bila bangunan tersebut menggunakan lebih dari satu jenis dinding yang
luasnya sama, maka yang dianggap sebagai dinding terluas adalah dinding yang
bernilai lebih tinggi (kode terkecil).

(2) Dinding tembok adalah dinding yang terbuat dari susunan bata merah atau batako
biasanya dilapisi plesteran semen.
Di daerah tertentu ada dinding yang terbuat dari anyaman bambu dengan luas 1m x
1m yang dibingkai oleh balok, kemudian diplester dengan campuran semen dan
pasir. Bentuk dinding seperti ini dikategorikan bambu, namun bila anyamannya
berupa kawat dikategorikan lainnya. Di daerah lain ada juga dinding yang terbuat
dari pasangan batu merah dan diplester namun dengan tiang kolom berupa kayu
balok, yang biasanya berjarak 1-10 m, dinding seperti itu dicatat sebagai dinding
tembok.

Pedoman SRT TA. 2011 19


d. Rincian 4: Jenis Lantai Terluas

Lingkari salah satu kode jenis lantai terluas dari bangunan tempat tinggal yang dihuni
rumah tangga responden kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
Yang dimaksud dengan lantai di sini adalah bagian bawah/dasar/alas suatu ruangan,
baik terbuat dari tanah, kayu/bambu, semen, keramik/teraso, dan lainnya.

e. Rincian 5: Jenis Atap Terluas

Isikan salah satu kode jenis atap terluas dari bangunan fisik dimana rumah tangga
responden berada, ke kotak yang tersedia.

(1) Atap adalah penutup bagian atas suatu bangunan sehingga orang yang mendiami di
bawahnya terlindung dari terik matahari, hujan dan sebagainya. Untuk bangunan
bertingkat, atap yang dimaksud adalah bagian teratas dari bangunan tersebut.

(2) Atap beton adalah atap yang terbuat dari campuran semen, kerikil, dan pasir yang
diaduk dengan air.

(3) Atap genteng adalah atap yang terbuat dari tanah liat yang dicetak dan dibakar.
Termasuk pula genteng beton (genteng yang terbuat dari campuran semen dan
pasir), genteng fiber cement, genteng keramik dan genteng multiroof.

(4) Atap asbes adalah atap yang terbuat dari campuran serat asbes dan semen. Pada
umumnya atap asbes berbentuk gelombang.

(5) Atap seng adalah atap yang terbuat dari bahan seng. Atap seng bisa berbentuk seng
rata, seng gelombang, termasuk genteng seng yang lazim disebut decrabond (seng
yang dilapisi epoxy dan acrylic).

(6) Atap rumbia adalah atap yang terbuat dari serat pohon aren/enau atau sejenisnya
yang umumnya berwarna hitam.

(7) Lainnya adalah atap selain jenis atap di atas, misalnya sirap, papan, bambu, dan
daun-daunan.

f. Rincian 6: Penerangan rumah

Lingkari salah satu kode sumber penerangan yang digunakan oleh rt responden
kemudian pindahkan ke kotak yang tersedia. Apabila responden menggunakan lebih
dari satu sumber penerangan, maka pilih sumber penerangan yang mempunyai nilai
lebih tinggi (kode terkecil).

Penjelasan:

Pedoman SRT TA. 2011 20


Listrik non-PLN, adalah sumber penerangan listrik yang dikelola oleh instansi/pihak
lain selain PLN termasuk yang menggunakan sumber penerangan dari accu (aki),
generator, dan pembangkit listrik tenaga surya (yang dikelola bukan oleh PLN).
Sumber penerangan dari minyak tanah seperti petromak/lampu tekan, dan aladin
(termasuk lampu gas) masuk kode 3, sedangkan lampu minyak tanah lainnya (lampu
teplok, sentir, pelita, dan sejenisnya) masuk kode 4. Lampu karbit, lilin, biji jarak,
dan kemiri masuk kode 6.

g. Rincian 7: Sumber Air Minum

Lingkari salah satu kode 1 s.d. 7 sesuai dengan sumber air yang digunakan responden
kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Perlu diingat bahwa yang ditanya
adalah sumber air minum. Jika rumah tangga memperoleh air minum dari mata air dan
disalurkan ke rumah tangga dengan pipa, sumber air minumnya adalah mata air.

(1) Air leding adalah air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan penyehatan
sebelum dialirkan kepada konsumen melalui suatu instalasi berupa saluran air.
Sumber air ini diusahakan oleh PAM (Perusahaan Air Minum), PDAM
(Perusahaan Daerah Air Minum), atau BPAM (Badan Pengelola Air Minum), baik
dikelola pemerintah maupun swasta.

Penjelasan:

(a) Rumah tangga yang minum dari air leding yang diperoleh baik yang
membelinya dari pedagang air keliling maupun yang memperolehnya dari
tetangga dianggap mempunyai sumber air minum leding.

(b) Rumah tangga yang minum air yang berasal dari mata air atau air hujan yang
ditampung dan dialirkan ke rumah dengan menggunakan pipa pralon/pipa
leding maka sumber air minumnya tetap mata air atau air hujan.

(c) Rumah tangga yang menggunakan air hujan pada musim penghujan, dan
membeli air pada musim kemarau, maka sumber air minumnya tergantung
pada apa yang banyak dimanfaatkan selama sebulan yang lalu.

(d) Rumah tangga yang menggunakan air sungai, danau, sumur, dan air hujan
melalui proses penjernihan dengan menggunakan mesin penjernih dianggap
menggunakan sumber air minum leding.

(2) Air pompa adalah air tanah yang cara pengambilannya dengan menggunakan
pompa tangan, pompa listrik, atau kincir angin, termasuk sumur artesis (sumur
pantek).

(3) Air sumur/perigi adalah air yang berasal dari dalam tanah yang digali. Cara
pengambilannya dengan menggunakan gayung atau ember, baik dengan maupun
tanpa katrol.
Pedoman SRT TA. 2011 21
Dikategorikan sebagai sumur terlindung (kode 3) bila lingkar sumur/perigi tersebut
dilindungi oleh tembok paling sedikit 0,8 meter di atas tanah dan 3 meter ke bawah
tanah, serta ada lantai semen sejauh 1 meter dari lingkar sumur atau perigi.

Penjelasan:

Bila suatu rt menggunakan sumur terlindung sebagai sumber air minum, namun
dalam mengambil (menaikkan) airnya, rt itu menggunakan pompa (pompa tangan
atau pompa listrik), maka sumber air rt tersebut dikategorikan Sumur Terlindung
(Gambar 1) jika mulut sumur terbuka, dan dikategorikan pompa jika mulut
sumur tertutup.

Mata air, adalah sumber air permukaan tanah di mana air timbul dengan
sendirinya. Dikategorikan sebagai terlindung (kode 4) bila mata air tersebut
terlindung dari air bekas pakai, bekas mandi, mencuci, atau lainnya.

Lainnya, adalah sumber air selain yang di sebut di atas seperti air waduk/danau, air
sumur tak terlindung, mata air tak terlindung, dsb.

Gambar 1. Sumur Terlindung

h. Rincian 8: Fasilitas kamar mandi


Pedoman SRT TA. 2011 22
Lingkari salah satu kode 1 s.d. 3 sesuai jawaban responden ke kotak yang tersedia.

(1) Kamar mandi bersama/umum, bila fasilitas tempat mandi digunakan oleh rumah
tangga bersama dengan beberapa rumah tangga tertentu atau umum oleh semua
rumah tangga.

(2) Kamar mandi sendiri, bila fasilitas tempat mandi khusus digunakan oleh rumah
tangga responden saja.

(3) Tidak punya, bila rumah tangga tersebut tidak punya fasilitas tempat mandi,
biasanya mandi di kali, sungai, lading atau laut.

i. Rincian 9: Kelengkapan rumah tangga

Pertanyaan mengenai kelengkapan rumah tangga dapat digunakan untuk menentukan


ukuran kasar mengenai keadaan ekonomi rumah tangga. Tanyakan satu persatu semua
jenis barang yang ada di rumah tangga tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah
konsep penguasaan, artinya sepanjang barang tersebut dikuasai responden, walaupun
milik orang lain (pinjam, gadai dsb), rt tersebut tetap dikategorikan mempunyai
kelengkapan tersebut.
Isikan kode 1 bila ada, kode 2 bila Tidak ada.
Apabila di rumah tangga tersebut ada barang, misalnya radio atau sepeda namun dalam
keadaan rusak, maka tanyakan apakah dapat diperbaiki. Jika dapat diperbaiki maka
tetap kode 1 ada.

5. Blok V. Aspek Ketahanan Pangan Rumah tangga

a. Rincian 1: Jenis pangan pokok yang dikonsumsi:

Tanyakan makanan yang biasanya dikonsumsi rumah tangga sebagai makanan pokok.
Lingkari salah satu kode dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
Pangan pokok adalah komoditas makanan yang biasanya dikonsumsi sehari-hari oleh
rumah tangga seperti: beras, jagung, ketela pohon, atau sagu.

b. Rincian 2: Bagaimana cara memperoleh bahan makanan pokok ?

Tanyakan bagaimana cara responden memperoleh bahan makanan pokok tersebut.


Lingkari kode yang sesuai dengan jawaban responden, pilihan jawaban boleh lebih dari
satu. Jumlahkan kode yang dilingkari dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
Produksi sendiri, jika bahan makanan pokok tersebut merupakan hasil produksi sendiri
atau merupakan hasil produksi desa tersebut.

c. Rincian 3a: Apakah mempunyai persediaan bahan makanan pokok untuk


seminggu yang akan datang?
Pedoman SRT TA. 2011 23
Tanyakan apakah responden mempunyai persediaan bahan makanan pokok yang cukup
digunakan untuk kebutuhan seminggu yang akan datang. Lingkari kode 1 jika ya dan
kode 2 jika responden menjawab tidak mempunyai persediaan bahan makanan pokok
untuk seminggu yang akan datang. Jika kode 1 yang dilingkari maka pertanyaan
dilanjutkan ke R.4a.

d. Rincian 3b: Jika R3a=2 (tidak), apakah mempunyai uang/barang berharga untuk
membeli bahan makanan selama seminggu yang akan datang?

Tanyakan apakah responden mempunyai uang /barang berharga yang dapat digunakan
untuk membeli bahan makanan pokok yang cukup digunakan untuk kebutuhan
seminggu yang akan datang. Lingkari kode 1 jika ya dan kode 2 jika responden
menjawab tidak mempunyai uang/barang berharga. Jika kode 1 yang dilingkari maka
pertanyaan dilanjutkan ke R.4a.

e. Rincian 3c: Jika tidak mempunyai uang/barang berharga R3b=2 (tidak),


bagaimana memenuhi kebutuhan bahan makanan pokok untuk seminggu yang
akan datang?

Jika responden tidak mempunyai uang/barang berharga tanyakan cara responden untuk
memenuhi kebutuhan bahan makanan pokok untuk seminggu yang akan datang.
Lingkari kode 1 sd 4 sesuai dengan jawaban responden dan pindahkan ke daalam kotak
yang tersedia. Jika yang dilingkari kode 4 tuliskan selengkap-lengkapnya upaya apa
yang dilakukan oleh responden untuk memenuhi kebutuhan makan pokok untuk
seminggu yang akan datang.

f. Rincian 4a: Apakah pernah mengalami kekurangan bahan makanan pokok


dalam tiga bulan terakhir?

Yang ditanyakan disini hanya masalah kekurangan bahan makanan pokok tidak beserta
lauk pauknya.

g. Rincian 4b: Jika R4=1 (Ya), apa penyebabnya?

Jika responden menjawab karena tidak punya uang, tanyakan lagi apakah ia mempunyai
pekerjaan. Bila ia tidak mempunyai pekerjaan isikan kode 2, tapi kalau ia mempunyai
pekerjaan tapi tetap pernah kekurangan makanan pokok dalam tiga bulan terakhir
karena upah/gaji habis (tidak cukup) isikan kode 1.

h. Rincian 5 dan 6: Apakah pernah mendapatkan bantuan raskin?. Bagaimana cara


memperolehnya ?

Raskin adalah bantuan beras untuk rumah tangga miskin melalui progam pemerintah.
Jenis program raskin terdiri dari pemberian beras cuma-cuma (gratis) dengan perkiraan
bantuan 10-20 Kg per-rumah tangga. Jenis bantuan lain adalah raskin dengan operasi

Pedoman SRT TA. 2011 24


pasar yaitu menjual beras ke rumah tangga miskin dengan harga disubsidi yaitu 1 kg
dengan harga jual Rp 1.000,-

i. Rincian 7: Dalam satu minggu terakhir berapa kali (maks 7 kali) keluarga
mengkonsumsi ikan(segar, asin, diawetkan), daging (ayam, kambing, sapi,
dll)buah-buahan, telur (ayam, bebek, dll), tahu/tempe/kacang-kacangan, syaur-
sayuran, makanan tambahan (kue, jajanan) dan Nilai harga beli bahan makanan
tersebut.

Isikan frekuensi dan harga barang dari konsumsi jenis makanan yang disebutkan pada
masing-masing kotak yang tersedia. Frekuensi konsumsi dihitung berdasarkan
banyaknya hari mengkonsumsi (maksimal 7 kali karena satu minggu ada 7 hari). Bila
salah satu anggota rumah tangga dalam rentang waktu satu hari ada yang
mengkonsumsi salah satu jenis makanan tersebut, maka rumah tangga dianggap telah
mengkonsumsi jenis makanan tersebut satu kali untuk satu hari tersebut. Nilai harga
barang yang dikonsumsi dinilai berdasarkan harga beli. Apabila barang yang
dikonsumsi hasil pemberian maka nilai barang dituliskan nol rupiah.

j. Rincian 8: Dalam satu bulan terakhir , berapa kali keluarga anda mengkonsumsi
pangan yang lengkap?

Tanyakan berapa kali keluarga responden mengkonsumsi pangan yang lengkap dalam
satu bulan terakhir. Apakah setiap hari, 1-5 hari, 6-10 hari, dan tidak pernah sama sekali
mengkonsumsi pangan yang lengkap. Jika jawaban responden tidak ada dalam pilihan
jawaban maka lingkari kode 5 dan tuliskan selengkap-lengkapnya.
Pangan lengkap terdiri dari makanan pokok dengan 3 jenis lauk ditambah dengan
susu, yaitu daging (dapat berupa daging ayam, kambing, sapi, babi, termaasuk pula
ikan), buah-buahan atau sayur-sayuran dan telur/tahu/tempe (makanan berprotein
tinggi).
Contoh untuk Rincian 5: Rumah tangga Teteh terdiri dari Riswana (krt), Teteh (istri)
dan Dini (anak). Diperoleh informasi selama seminggu yang lalu rumah tangga
tersebut mengkonsumsi:
Tabel 2. Rincian Konsumsi Pangan
Jenis Se- Se- Ra- Ka- Jum- Sab-
Nama ART Ming-gu
lauk pauk nin lasa bu mis ‘at Tu

Riswana Ikan √ - √ - - √ √

Daging - - - - - - -

Buah-buahan - - - √ √ - -

Telur - - - - - - -

Pedoman SRT TA. 2011 25


Jenis Se- Se- Ra- Ka- Jum- Sab-
Nama ART Ming-gu
lauk pauk nin lasa bu mis ‘at Tu
Tahu/tempe - - - - - - -

Sayur-sayuran √ √ √ - - √ √
Makanan tambahan √ - - - - √ √

Ikan - - √ - - - √

Daging - √ - - - - -

Buah-buahan √ - - √ √ - -

Telur - - - - - - -

Tahu/tempe √ √ - √ √ - -
Romlah
Sayur-sayuran √ √ √ - - √ √
Makanan tambahan - - - - - - -

Ikan - √ - - - - √

Daging - √ - - - √ -

Dini Buah-buahan - - - √ √ - -

Telur √ - √ - - - -

Tahu/tempe - - - - - - -

Sayur-sayuran √ - √ - - √ √
Makanan tambahan √ √ √ √ √ √ √

Isian R.2 Blok VIII untuk rumah tangga Teteh adalah:


a. Ikan = 4 kali (Senin, Selasa, Rabu, Sabtu, Minggu)
b. Daging = 2 kali (Selasa, Sabtu)
c. Buah-buahan = 3 kali (Senin, Kamis, Jumat)
d. Telur = 2 kali (Selasa, Rabu)
e. Tahu/Tempe = 4 kali (Senin, Selasa, Kamis, Jum’at)
f. Sayur-sayuran = 5 kali (Senin, Selasa, Rabu, Sabtu, Minggu)
g. Makanan Tambahan = 6 kali (Senin sd Sabtu)

k. Rincian 9: Dari mana biasanya rumah tangga memperoleh bahan makanan?

Asal bahan makanan terdiri dari pembelian, produksi sendiri dan pemberian.
Pembelian adalah segala jenis bahan makanan yang di konsumsi anggota rumah tangga
berasal dari pembelian di warung, toko, atau pasar.

Pedoman SRT TA. 2011 26


Produksi sendiri adalah bahan makanan dari hasil kebun, ladang dan pekarangan dan
bukan dari usaha rumah tangga.
Pemberian adalah bahan makanan yang diperoleh dari hasil pemberian pihak lain yang
sifatnya rutin maupun tidak rutin (makan di tempan undangan/kenduren/kondangan).

l. Rincian 10-11: Apakah ada kesulitan dalam memperoleh bahan pangan? Dan
alasannya bila mengalami kesulitan.

Yang dimaksud dengan kesulitan dalam memperoleh bahan pangan adalah dari aspek
sulit untuk menuju ke lokasi, tidak tersedianya alat angkut (transportasi) atau hal
lainnya.

m.Rincian 12: Bagaimana komposisi pola makan anggota rumah tangga?

Tanyakan komposisi pola makan art yang biasa berlaku di rt responden. Apakah ada
perbedaan perlakuan pada kualitas dan kuantitas menu makanan untuk art tertentu.
Misalnya karena bapak yang mencari nafkah maka untuk bapak selalu disediakan
makanan lebih banyak. Atau karena anak-anaknya masih balita maka orangtua selalu
mengutamakan mereka makan lebih banyak daripada yang lain.

n. Rincian 13: Berapa pengeluaran keluarga untuk kebutuhan konsumsi makanan


untuk setiap minggu dan tiap bulannya?

Isikan besarnya uang (rupiah) yang biasanya dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi makanan setiap minggu dan setiap bulan.
Pengeluaran konsumsi makanan adalah nilai pengeluaran konsumsi rt untuk
makanan. Pengeluaran konsumsi makanan yang dimasukkan ke daftar adalah
pengeluaran untuk kebutuhan anggota rumah tangga saja, tidak termasuk pengeluaran
untuk keperluan usaha rumah tangga, atau yang diberikan kepada pihak/orang lain.
Beberapa contoh jenis pengeluaran yang bukan merupakan konsumsi makanan rumah
tangga adalah:
(1) Beras atau bahan makanan lain yang digunakan untuk membuat makanan yang
akan dijual, keperluan pesta atau diberikan kepada pihak lain.
(2) Makanan yang diberikan kepada pekerja yang membantu dalam suatu usaha rumah
tangga, atau untuk pekerja bukan anggota rumah tangga.

o. Rincian 14: Berapa rata-rata pengeluaran keluarga untuk memenuhi kebutuhan


konsumsi bukan makanan sebulan dan setahun?

Isikan besarnya uang (rupiah) yang biasanya dikeluarkan rumah tangga setiap bulan dan
setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan konsumsi bukan makanan seperti Pendidikan,
kesehatan, sandang, peumahan, rekreasi & Transportasi, dan lainnya (hubungan sosial).

 Pengeluaran untuk perumahan antara lain adalah pengeluaran untuk


sewa/kontrak rumah. (termasuk perkiraan sewa rumah milik sendiri dan rumah bebas

Pedoman SRT TA. 2011 27


sewa), pemeliharaan rumah, pembayaran rekening listrik, rekening telepon, bahan
bakar, gas, dan air yang dibeli. Untuk yang sifatnya memakai rekening,
penghitungan pengeluaran bisa dilihat dari rekening yang sudah dibayar dan
biasanya adalah untuk pembayaran bulan lalu.

 Biaya pendidikan adalah biaya untuk keperluan pendidikan seperti uang


sekolah/SPP, pendaftaran, iuran-iuran, kegiatan pramuka, alat tulis, dan uang kursus,
termasuk fotokopi buku-buku/pelajaran sekolah.

 Biaya kesehatan adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan kesehatan


seperti ongkos rumah sakit, puskesmas, dokter, obat-obatan, pemeriksaan
kehamilan, biaya KB, biaya melahirkan, biaya imunisasi anak balita dan lainnya.

 Biaya sandang adalah pengeluaran untuk sandang. Barang-barang tersebut antara


lain adalah pakaian jadi, bahan pakaian, upah menjahit, benang, dan lainnya.
Pengeluaran untuk pakaian seragam sekolah dimasukkan dalam rincian ini.

 Biaya Transportasi adalah pengeluaran yang terkait dengan transportasi rumah


tangga (bukan untuk usaha). Bila rumah tangga memiliki kendaraan sendiri maka
biaya yang dicatat adalah biaya bahan bakar (bensin/solar), servis dsb. Untuk
pembelian kendaraan, biayanya dimasukkan ke Rincian 20.

p. Rincian 15: Apakah anda mengetahui dan pernah berhubungan dengan bank?

Isikan kode 1 jika Ya, kode 2 jika tidak. Bila responden mengetahui tentang bank tapi
tidak pernah berhubungan dengan bank maka isikan kode 2.

q. Rincian 16: Apakah ada anggota rumah tangga yang biasa menabung?

Isikan kode 1 jika Ya, kode 2 jika tidak. Bila kode 2 yang dilingkari dilanjutkan ke
R.17.

r. Rincian 17: Jika ya (R16=1), dimana biasanya keluarga anda menyimpan uang?

Isikan salah satu kode 1 sd 4 sesuai jawaban responden.

s. Rincian 18: Ke mana biasanya Anda meminjam uang bila membutuhkan?

Isikan salah satu kode 1 sd 6 sesuai jawaban responden.

t. Rincian 19: Apakah Anda pernah mengusahakan pinjaman/bantuan modal dari


bank?

Isikan kode 1 jika Ya, kode 2 jika tidak. Bila kode 2 yang dilingkari dilanjutkan ke R
21.

u. Rincian 20: Jika Ya (R19=1), apakah pada saat mengikuti prosedur untuk
meminjam uang di Bank tersebut Anda mengalami kesulitan yang disebabkan
karena:
Pedoman SRT TA. 2011 28
(1) Jarak bank terlalu jauh, bila bank yang terdekat dengan responden dirasakan
jaraknya terlalu jauh atau akses transportasi tidak ada.

(2) Prosedur administrasi/surat-surat berbelit-belit, bila responden sudah pernah


mencoba meminjam uang di bank tapi karena prosedur yang terlalu rumit sehingga
responden tidak jadi meminjam uang.

(3) Bunga bank terlalu tinggi, bila responden tidak jadi meminjam uang karena bunga
yang diajukan bank sangat tinggi.

(4) Takut tidak mengerti, bila responden tidak pernah mencoba meminjam uang di
bank karena takut tidak mengerti mengenai perjanjian dengan bank.

v. Rincian 21: Apakah sudah pernah mendapatkan pinjaman, berapa persen bunga
yang dikenakan per bulannya?

Bila responden pernah mendapatkan pinjaman, tanyakan berapa persen bunga yang
dikenakan per bulannya?

w. Rincian 22-23: Apakah pernah mendapatkan bantuan modal usaha, dari


pemerintah atau pihak swasta?

Bila responden pernah mendapatkan bantuan modal usaha, tanyakan berapa besar
bantuan modal usaha yang diterima?
Bantuan modal usaha adalah bantuan yang sifatnya untuk meningkatkan pendapatan
dengan nilai bunga pinjaman kecil, bahkan tidak dikenakan bunga pinjaman.

x. Rincian 24: Sebagai buruh/karyawan berapa besarnya upah/gaji/lembur/


honorarium anggota rumah tangga yang diterima selama sebulan yang lalu?

Bila ada art yang bekerja sebagai buruh/karyawan isikan besarnya penghasilan berupa
upah/gaji/lembur/honorarium yang diterima selama sebulan yang lalu. Jika art yang
bekerja sebagai buruh/karyawan lebih dari satu maka isikan jumlah seluruh penghasilan
dari art tersebut.

y. Rincian 25: Apabila mempunyai usaha di bidang pertanian, berapa besarnya


pendapatan selama setahun yang lalu?

Cukup jelas

z. Rincian 26: Apabila mempunyai usaha di bidang non pertanian, berapa besarnya
pendapatan yang diperoleh anggota rumah tangga sebulan yang lalu?

Jika art ada yang mempunyai usaha di bidang non pertanian tanyakan besarnya
pendapatan yang diterima sebulan yang lalu. Pendapatan yang diisikan adalah
pendapatan bersih yang diterima art selama sebulan yang lalu.

Pedoman SRT TA. 2011 29


aa. Rincian 27: Sebutkan jenis pekerjaan yang potensial yang dapat dikembangkan
di rumah tangga ini di luar pekerjaan yang Anda lakukan sehari-hari yang dapat
meningkatkan kesejahteraan?

Tanyakan jenis pekerjaan potensial yang kira-kira dapat dikembangkan di rumah tangga
responden. Isikan kode 1 bila ya dan kode 2 bila tidak .

bb. Rincian 28: Apakah ada art yang berusaha di bidang pertanian, perikanan atau
peternakan?

Cukup jelas.

cc.Rincian 29: Jika Ya, berapa komposisi hasil yang dijual, dikonsumsi dan
disimpan?

Cukup jelas.

dd. Rincian 30: Kemana biasanya anda menjual hasil panen?

Isikan kode 1-7 yang sesuai dengan biasanya responden menjual hasil panennya.
Isiannya salah satu.

ee.Rincian 31: Bagaimana cara Anda menjual hasil panen tersebut?

Isikan kode yang sesuai dengan cara responden menjual hasil panennya. Isiannya salah
satu kode 1 s.d. 3. Bila responden menggunakan lebih dari satu cara, pilih yang utama
atau yang paling sering dilakukan untuk menjual hasil panennya.
Diangkut sendiri ke tempat penjualan, bila responden mengangkut sendiri hasil
panennya sampai ke pasar, toko atau tempat penjualan hasil panen lainnya.
Dijemput oleh pembeli, bila responden tidak perlu membawa hasil panennya ke tempat
penjualan, karena pembeli akan langsung mengambil sendiri hasil panennya ke tempat
penampungan hasil panen maupun langsung di tempat panen.
Diijonkan/ditebaskan, bila responden menjual hasil panen dengan diijonkan/
ditebaskan.

ff. Rincian 32: Sarana transportasi apa yang digunakan untuk mengangkut hasil
panen?

Isikan kode yang sesuai dengan sarana transportasi yang digunakan responden untuk
mengangkut hasil panen. Isiannya salah satu kode 1 s.d. 5. Bila responden
menggunakan lebih dari satu sarana transportasi, pilih yang utama atau yang paling
sering digunakan atau dilihat jarak terjauh.

Pedoman SRT TA. 2011 30


IV. PENGOLAHAN DATA

A. Cara melakukan editing-coding Daftar SRT adalah sebagai berikut:

Blok I :

1. Kode provinsi s.d. nomor urut desa harus sesuai dengan daftar sampel.

2. Nama provinsi, nama kota/kabupaten, nama kecamatan, nama desa harus sesuai
dengan nama di daftar sampel.

3. Nomor urut sampel rumah tangga harus dimulai dari nomor 1 s.d. 99 sesuai
dengan nomor urut sampel dalam daftar SRT.

Blok II

1. Nama KRT pada Rincian 1 harus sama dengan nama art pada baris pertama Blok IV
Kolom 2

2. Rincian 2 harus sama dengan banyaknya jumlah kolom 2 Blok IV yang terisi

3. Rincian 3 dan 4 harus terisi

4. Rincian 5 bila rincian 2 terisi kode 1 maka rincian 5 harus terisi

5. Rincian 6 bila rincian 5 terisi kode 2 maka rincian 6 harus terisi

Blok III

1. Kode hubungan dengan krt pada Kolom 3 harus urut

2. Kolom 5 untuk baris pertama harus  10

3. Jika Kolom 3 baris kedua berkode 2, maka Kolom 4 baris pertama dan baris kedua
harus berbeda kodenya serta kolom 6 baris pertama dan kedua harus kode 2

4. Jika Kolom 3 berkode 2 atau 3 maka Kolom 5 harus  10 dan Kolom 6 harus selain
1 (berkode 2, 3, atau 4)

5. Jika Kolom 3 berkode 6, maka Kolom 5 harus  20 dan Kolom 6 harus berkode 2,
3, atau 4

6. Kode 1 di Kolom 3 tidak boleh lebih dari 1 buah

7. Kolom 7 dan 9 harus ada isian salah satu kode 1-2 jika Kolom 5 berkode 15 atau
lebih atau Kolom 6 berkode 2, 3, atau 4 (pernah kawin)

8. Jika Kolom 7 berkode 1, Kolom 8 harus ada isian salah satu kode 1-2

9. Jika Kolom 7 berkode 2, Kolom 8 dan 9 harus kosong (blank)

10. Jika Kolom 8 berkode 1, Kolom 9 harus ada isian salah satu kode 1-2
Pedoman SRT TA. 2011 31
Blok IV

1. Nama yang tertulis pada titik-titik harus sama dengan nama yang tertulis pada
Kolom 2 Blok IV untuk no. urut yang sama

2. Rincian 1 s.d. 6 harus ada isian jika Kolom 5 Blok IV berkode 05 atau lebih

3. Jika Rincian 1 berkode 1, maka Rincian 2 s.d. 5 harus kosong

4. Jika Rincian 1 berkode 2, maka Rincian 2 harus kosong

5. Jika Rincian 1 berkode 3, maka Rincian 2 harus isi dengan ketentuan sbb:

a. Jika tahun yang tertulis pada titik-titik < 1996, maka kotak bulan diisi 00 dan
kotak tahun diisi 00
b. Jika tahun yang tertulis pada titik-titik antara 1996 s.d. 1999, maka kotak tahun
harus terisi kode 93 s.d. 99
c. Jika tahun yang tertulis pada titik-titik antara 2000 s.d. 2010 maka kotak tahun
harus terisi kode 20, 21, 22, 23, 24, atau 25
6. Jika Rincian 1 berkode 2, maka Rincian 3.b harus terisi salah satu kode 1-2

7. Hubungan yang benar antara R.1 dengan R.3.a dan R.4 adalah sbb:

8. Jika R.5>1 maka R.6 tidak boleh berkode 3

B. Installasi Program

Ada dua tugas yang harus dikerjakan sebelum pelaksanaan entri data, yaitu melakukan
installasi program CSPro dan melakukan installasi Sistem Entri Data Survei Rumah
Tangga.

PERHATIAN
Apabila telah melakukan Installasi program CSPro pada saat melaksanakan
Installasi program DDRT, maka Tidak perlu CSPro di Installasi lagi.

1. Installasi Program CSPro 4.0


File program CSPro yang berada dalam CD CSPro adalah file yang terdapat pada folder
D:\CSPRO>. Apabila Anda akan menggunakan CSPro untuk membuat atau menjalankan
suatu aplikasi tertentu yang telah dibuat dengan CSPro, Anda harus melakukan instalasi
terlebih dahulu agar seluruh file-file aplikasi CSPro tersimpan dengan sempurna dalam hard
disk di komputer Anda.

Instalasi CSPro yang dijelaskan disini adalah menggunakan Menu Run pada Windows.
Langkah-langkah melakukan instalasi program ini adalah sebagai berikut;

Pedoman SRT TA. 2011 32


a. Masukkan CD software, kemudian akan muncul secara automatis seperti Gambar 2
berikut:

Gambar 2. Tampilan Install CS Pro

b. Pilih opsi CSPro, maka akan muncul tampilan Gambar 3 sebagai berikut:

Gambar 3. Tampilan 1 Proses Install CS Pro

c. Klik OK, sehingga muncul Gambar 4, yaitu tampilan meng- copy file CSPro dari
format file zip ke computer dalam format file install.

Gambar 4. Tampilan 2 Proses Install CS Pro

d. Klik Setup, sehingga muncul tampilan berikutnya seperti pada Gambar 5.

Gambar 5. Tampilan 3 Proses Install CS Pro

e. Apabila telah selesai proses extract program tersebut, maka secara otomatis tampilan
berikutnya akan muncul seperti pada Gambar 6 yaitu tampilan selamat datang untuk
proses program entry CSPro.

Pedoman SRT TA. 2011 33


Gambar 6. Tampilan 4 Proses Install CS Pro
f. Klik Next, akan muncul seperti Gambar 7, untuk memilih lokasi penyinpanan CSPro

Gambar 7. Tampilan 5 Proses Install CS Pro

g. Klik Next, akan muncul seperti Gambar 8, yaitu menu pemilihan bahasa, Default
program adalah bahasa Inggris

Gambar 8. Tampilan 6 Proses Install CS Pro


h. klik Next, akan muncul seperti Gambar 9, kemudian pilih aplikasi CSPro (all
components)

Pedoman SRT TA. 2011 34


Gambar 9. Tampilan 7 Proses Install CS Pro

i. klik Next, akan muncul seperti Gambar 10, yaitu proses pembuatan program folder.

Gambar 10. Tampilan 8 Proses Install CS Pro

j. Tekan tombol Next , apabila menyetujui program akan ditempatkan dalam sub direktori
CSPro. maka akan muncul tampilan Gambar 11. Apabila ingin mengganti dan
ditempatkan pada sub direktori lain, maka gantilah program folder sesuai dengan yang
dikehendaki.

Gambar 11. Tampilan 9 Proses Install CS Pro

k. Proses instal akan dimulai, tunggu beberapa saat dan bila proses install berhasil akan
muncul gambar seperti Gambar 12.

Pedoman SRT TA. 2011 35


Gambar 12. Tampilan 10 Proses Install CS
Pro
l. Jika sudah muncul Gambar 12, kemudian klik Finish. Secara otomatis akan muncul 2
tampilan, yaitu tampilan file-file yang ada di sub direktori CSPro 4.0 dan tampilan file
dokumen dalam format text yang menerangkan tentang CSPro tersebut.

m. Tampilan tersebut muncul seperti Gambar 13 dan Gambar 14. Tutup kedua tampilan
tersebut, proses installasi CSPro 4.0. sudah selesai.

Gambar 13. Tampilan 11 Proses Install CS


Pro

Gambar 14. Tampilan 12 Proses Install CS


Pro

Pedoman SRT TA. 2011 36


n. Pada Desktop akan muncul icon CSPro 4.0 (Gambar 15) dan secara otomatis pada drive
C akan terbentuk folder baru bernama CSPro 4.0

Gambar 15. Tampilan 12 Proses Install CS


Pro
2. Instalasi Sistem Data Entry Survei Rumah Tangga
Instalasi Sistem Entry Data Rumah Tangga. Dalam proses ini, program akan menyalin
seluruh file sistem data entri ke dalam hard disk (drive C) pada direktori yang telah
ditetapkan. Instalasi Program Data Entri Data Rumah Tangga. Setelah dibuka file tersebut,
maka akan tampak seperti Gambar 16. Pilih menu SRT pada tampilan CD .

Gambar 16. Tampilan 1 Proses Install SRT

Jika langkah ini dilakukan maka akan muncul tampilan Gambar 17 .

Gambar 17. Tampilan 2 Proses Install SRT


Kemudian akan muncul tampilan proses instalasi program seperti Gambar 18.

Pedoman SRT TA. 2011 37


Gambar 18. Tampilan 3 Proses Install SRT

Program akan menyalin semua sistem data entri Survei Rumah Tangga ke dalam hard
disk anda. Akan terbentuk 1 direktori yaitu SRT. Direktori SRT didalamnya akan dibentuk
pula direktori DATA sebagai tempat menyimpan data hasil entri, direktori BACKUP sebagai
tempat penyimpanan back up hasil proses data entri dan direktori TABEL untuk menyimpan
output tabel-tabel.

Akhir dari proses instalasi adalah program akan menginfomasikan bahwa program telah
melakukan dua langkah, yaitu pertama, program memasukkan file-file aplikasi yang dibuat
dengan CSPro ke dalam direktori C:\SRT, Kedua, program memasukkan file master identitas
ke dalam direktori yang sama.

File-file yang disimpan dalam subdirektori C:\SRT> adalah sebagai berikut:


Directory of C:\SRT

BACKUP <DIR>
DATA <DIR>
GABUNG <DIR>
MST <DIR>
DHSAMPEL APP BE EXE
DIRI APP DIRI EXE
XTB APP GABISSA EXE
DESA BAT GETID EXE
LIST COM GETSET EXE
DHSAMPEL DAT OPTION EXE
REKAP DAT DIRI DCT
DHSAMPEL DCT DHSAMPEL ENT
DIRI ENT DHSAMPEL FMF
DIRI FMF DHSAMPEL IDX
REKAP KEY REKAP LIS
DHSAMPEL LST DIRI2005 LST
DHSAMPEL MGF DIRI2005 MGF
XTB MSG DHSAMPEL PFF
DIRI PFF TRANSFER PFF
Pedoman SRT TA. 2011 38
DIRI QSF XTB QSF
CEK TXT DUCPLIC TXT
GETMST TXT GETNUM TXT
LICENSE TXT MASUKIN TXT
README TXT REPORT TXT
SALINKE TXT TIMPA TXT
XTB XTB XTB XTB

File-file yang terdapat pada C:\SRT tidak boleh ada yang terhapus karena akan
mengganggu sistem data entri secara keseluruhan. Jika karena sesuatu hal, ada file yang
terhapus maka Anda harus melakukan instalasi kembali.

C. Proses Entry Data

Dalam proses entri data, seluruh file data hasil entri akan disimpan dalam hardisk Anda
pada direktori c:\SRT\DATA. Nama file hasil entri terdiri dari 5 digit yaitu 2 digit untuk
provinsi dan 2 digit untuk kode kabupaten/kota dan salah satu kode 0 s/d 9 untuk digit
terakhir.

Nama file data ditetapkan sebagai berikut: Pppkkb.dat yaitu P menyatakan awalan data
yang merujuk pada data mandiri, pp menunjukkan kode provinsi, kk menunjukkan kode
kabupaten/kota, dan b menunjukkan nomor batching pekerjaan.

Untuk memulai entri data Survei Rumah Tangga, klok dua kali icon SRT (Gambar 19)
yang ada pada layar monitor anda.

Gambar 19. Tampilan 1 Proses Entry Data

Program selanjutnya akan menampilkan tampilan seperti Gambar 20.

Gambar 20. Tampilan 2 Proses Entry Data

Ikuti perintah yang tertera di tampilan (lihat Gambar 21). Lalu tekan Enter

Pedoman SRT TA. 2011 39


Gambar 21. Tampilan 3 Proses Entry Data

Pada Menu Permintaan Kode Nama File, ketik 2 digit pertama dengan kode provinsi, 2
digit berikutnya dengan kode kabupaten, dan satu digit dengan salah satu angka 0 s.d. 1. Data
secara otomatis disimpan dalam hard disk pada C:\ pada folder SRT\DATA
Sebagai contoh, jika petugas entri mengetik angka 32710 untuk proses entri data dari
dokumen yang dicacah di provinsi Jawa Barat (32) untuk Kabupaten Cirebon (71), maka akan
muncul tampilan seperti Gambar 22.

Gambar 22. Tampilan 4 Proses Entry Data

Setelah tombol ENTER ditekan, selanjutnya akan muncul Menu Utama Data Entri
seperti Gambar 23.

Pedoman SRT TA. 2011 40


Gambar 23. Tampilan 5 Proses Entry Data

Selanjutnya tekan tombol enter, maka akan tampak tampilan seperti Gambar 24.

Gambar 24. Tampilan 6 Proses entry Data

Pada Menu Utama Data Entri di atas terdapat 10 fasilitas pilihan yang memandu petugas
entri dan pengawas dalam melakukan tugas-tugas pengolahan data. Dengan mengetik huruf
atau kode yang ada pada Menu Utama Entri Data ini dapat dilakukan beberapa proses seperti
Tabel 1, sebagai berikut:

Tabel 3. Kode dan Proses Program SRT


Kode Proses yang Kode
Proses yang dilakukan oleh
Yg dilakukan oleh No. Yg
No. program
Ditekan program Ditekan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. A Kode baru 6. F Gabung Data
2. C Entry Data 7. G Backup Data
3. D Update Data 8. I Listing Master
4. R Entry Master 9. H Tabel Sederhana
5. T Transfer Data 10 Z Keluar

Pedoman SRT TA. 2011 41


Menu Entry Master (R) Entry master adalah menyalin dentitas data Master
Desa yang tersedia dalam format ASCII. Entry master dilakukan agar program entri tidak
menolak dokumen yang dientri.

PERHATIAN:
Entry Master dilakukan apabila Anda yakin dengan kode lokasi yang tersedia di
master file desa (MFD) sudah sesuai dengan nama desa yang terpilih lokasinya desa
mandiri pangan.

Sebelum memulai proses entri data, petugas harus melakukan entry master identitas terlebih
dahulu dengan menekan huruf R pada Menu Utama Data Entry. Pada Menu Utama Data
Entry, jika petugas sudah mengetik huruf R maka akan muncul tampilan seperti Gambar 25.

Gambar 25. Tampilan 7 Proses Entry Data

Ikuti instruksi yang tertera dalam tampilan, Tekan Enter., maka akan muncul tampilan seperti
Gambar 26.

Gambar 26. Tampilan 8 Proses Entry Data

Pedoman SRT TA. 2011 42


Ketiklah kode provinsi dan kode kabupaten/kota yang ingin dientri datanya. Jika petugas
akan mengentri kabupaten Cirebon (71) pada provinsi Jawa Barat (32), maka ketiklah 3271
pada kotak Menu Penyalinan ini berarti ada satu file data pada c:\SRT\MST yang bernama
MST3271.TXT.
Catatan: Satu file MST3271.TXT berisi seluruh master identitas dari Kab/Kota sample Desa.
Dhsampel akan diindex secara otomatis oleh program ketika Anda melakukan entri data

PENJELASAN
Master Identitas adalah kode-kode yang disimpan dalam suatu file dalam format
ASCII yang terdiri dari 13 digit yaitu 2 digit pertama untuk kode provinsi, 2 digit
berikutnya untuk kode kabupaten/kota, 3 digit berikutnya untuk kode kecamatan, 3
digit berikutnya untuk kode desa/kelurahan, dan 2 digit terakhir untuk kode nomor
urut RT. Kode-kode tersebut digunakan sebagai master identitas yang akan dicek
dengan kode yang diinput oleh petugas ketika memasukkan kode-kode yang tertulis
dalam daftar Survei Rumah Tangga sesuai dengan daftar sampel desa terpilih.
Contoh:
Misalnya dalam suatu file dengan nama MST3403.TXT pada baris pertama tertulis
sebagai berikut
Digit ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3403001001 0 1
maka kode-kode ini adalah untuk provinsi DI Yogyakarta (34), Kabupaten Gunung
Kidul (03), Kecamatan Purwosari (001), Desa Giri Purwo/Julumbang (001), No. urut
(01).

D. Menu Entri Data (C)

Untuk memulai entri dokumen, pada Menu Utama Data Entri, petugas entri harus
menekan huruf C (Entri Data). Jika petugas entri sudah menekan huruf C, selanjutnya akan
muncul tampilan seperti Gambar 27.

Gambar 27. Tampilan 8 Proses Entry Data


Pedoman SRT TA. 2011 43
Ikuti instruksinya Tekan ENTER, maka akan muncul tampilan Gambar 28.

Gambar 28. Tampilan 9 Proses Entry Data

1. Blok I Pengenalan Tempat

Beberapa pengecekan yang dilakukan oleh program pada blok ini adalah: kode provinsi,
kabupaten/kotamadya, kecamatan, desa dan nomor urut rumah tangga.Semua data identitas
harus sama dengan master yang sudah ditetapkan.

2. Blok II. Keterangan Kepala Rumah Tangga

Jika kode-kode pada Blok I sudah selesai dientri dan kode identitas sudah sesuai dengan
master identitas, maka selanjutnya akan muncul tampilan Blok II seperti pada tampilan di
atas. Nama KRT, pernah migrasi, daerah tempat lahir, lama tinggal didesa, alasan rt migrasi
dan jumlah anggota rumah tangga..

3. Blok III. Keterangan Anggota Rumah Tangga

Pedoman SRT TA. 2011 44


Pada Menu Blok III (Gambar 29), petugas entri harus memasukkan keterangan art untuk
sebanyak art pada rincian 2 Blok II yang mencakup antara lain: Nama krt dan art, jenis
kelamin, umur, dan status perkawinan, aktivitas seminggu, pekerjaan, pendidikan, tingkat
sekolah, bisa baca tulis. Setiap kode yang dimasukkan pada Blok III ini akan dicek
konsistensinya oleh program.
Beberapa konsistensi yang dicek adalah:
1. Umur 10 tahun keatas status pernah kawin dan bekerja
2. Orang tua/mertua harus sudah pernah menikah.
3. KRT hanya boleh terisi satu kali (kode 1 di Kol. 3 jumlahnya harus 1)
4. Misalnya petugas telah mengentri pada Rincian 02 Blok II angka 3, maka akan ada 3 baris
isian pada Blok III yang harus terisi untuk setiap keterangan art.

Gambar 29. Tampilan 10 Proses Entry Data

4. Blok IV. Karakteristik Rumah Tinggal

Pada menu Blok IV (Gambar 30), diminta mengisi Rincian 1 s.d. 9 dengan benar.
Program akan memandu Anda menginput data pada rincian seterusnya sampai ke rincian 9

Pedoman SRT TA. 2011 45


Gambar 30. Tampilan 11 Proses Entry Data

5. Blok V. Keterangan Aspek Ketahanan Pangan Rumah Tangga

Pada Blok V (Gambar 31-37), Anda harus mengisi Rincian 1 s.d. 32 dengan benar.
Pada Rincian 1 diisi dengan kode 1 s/d 5. Rincian 2 terisi dengan kode 1 s/d 3, Rincian 3a
terisi dengan kode 1 program otomastis ke Rincian 4a, Rincian 3b terisi kode 1 program
otomastis ke Rincian 4a , Rincian 3c terisi apabila rincian 3c terisi kode 2, Rincian 4a terisi
kode 1 program otomastis ke Rincian 5a , Rincian 4b terisi apabila rincian 4a terisi kode 1,
Rincian 5a s/d 5g terisi dengan kode 1 dan 2, Rincian 6 terisi dengan kode 1 s/d 4 untuk kode
4 harus mengetik isiannya, Rincian 7 terisi dengan kode 1 s/d 5, Rincian 8a terisi dengan
kode Rp 0 s/d Rp 9999999, Rincian 8b terisi dengan kode Rp 0 s/d Rp. 99999999, Rincian 9a
s/d 9f terisi dengan kode Rp 0 s/d Rp. 9999999, Rincian 10 terisi dengan kode 1 s/d 2,
Rincian 11 terisi dengan kode 1 s/d 2, Rincian 12 terisi dengan kode 1 s/d 4, Rincian 13 terisi
dengan kode 1 s/d 6, Rincian 14 terisi dengan kode 1 s/d 2, Rincian 15 terisi dengan kode 1
s/d 2.

Pedoman SRT TA. 2011 46


Gambar 31. Tampilan 12 Proses Entry Data

Aspek ketahanan pangan rumah tangga, terdapat pada blok V, yang terdiri dari beberapa layar
input data, terdiri dari pertanyaan 1 s/d 26. Berikut ditampilkan layar input data dari seluruh
pertanyaan Blok V.

Gambar 32. Lanjutan 1 Tampilan 12 Proses Entry Data

Pedoman SRT TA. 2011 47


Gambar 33. Lanjutan 2 Tampilan 12 Proses Entry Data

Pedoman SRT TA. 2011 48


Gambar 34. Lanjutan 3 Tampilan 12 Proses Entry Data

Gambar 35. Lanjutan 4 Tampilan 12 Proses Entry Data

Gambar 36. Lanjutan 5 Tampilan 12 Proses Entry Data

Pedoman SRT TA. 2011 49


Gambar 37. Lanjutan 6 Tampilan 12 Proses Entry
Data
Setelah semua isian selesai diinput, program akan menampilkan pesan sebagai berikut:

Gambar 38. Tampilan 13 Proses Entry Data

Pilih Yes, untuk menyimpan data secara permanen. Agar dapat mengentri dengan benar
maka perlu diajari teknik-teknik melakukan pembetulan kesalahan dicontohkan sebagai
berikut:

E. Kesalahan Mengisi Kode Nama File

Jika petugas telah mengisi pada Menu Permintaan Kode angka 34030 dan pada saat
berada di Blok I, kode yang diisi adalah 34 pada kotak kode provinsi dan bukan kode 03 pada
kotak kab/kota maka akan muncul pesan kesalahan seperti Gambar 39.

Gambar 39. Tampilan Kesalahan Kode Nama


File
Betulkanlah kode kab/kota yang sebenarnya, yaitu yaitu dengan menekan OK dan mengetik
kode 03 pada kab/kota

Pedoman SRT TA. 2011 50


F. Kesalahan Mengisi Kode Identitas

Misalnya, kode nama file sudah benar diinput, yaitu 34 pada Kotak Provinsi dan 03 pada
kotak Kab/Kota. Namun, petugas salah mengisi kode identitas berikutnya maka akan muncul
pesan kesalahan seperti Gambar 40.

Gambar 40. Tampilan Kesalahan Kode Identitas

Betulkan kode-kode mulai dari kecamatan s.d nomor urut rumahtangga sesuai dengan
daftar sampel rumahtangga terpilihnya dengan menekan OK kemudian mengisi kode-kode
yang benar.

TIPS:

Jika Anda kesulitan mengetahui kode-kode identitas mana yang harus masuk maka Anda
bisa keluar dari Menu Blok I dengan menekan tombol ALT+F4 atau mengklik File dan Exit,
sehingga muncul seperti Gambar 41.

Gambar 41. Tampilan Menu Bantuan

Pilih Yes, untuk keluar dari Program Data Entry CSPro. Selanjutnya akan muncul Menu
Utama Data seperti Gambar diatas. Contoh di atas menunjukkan bahwa DHSAMPEL.DAT
yang aktif berisi 5 baris identitas RUMAH TANGGA di Provinsi 34 kab/kota 03. Untuk
keluar dari Menu List Sampel, tekan tombol Escape.

G. Menu Update Data

Menu Update adalah menu yang digunakan untuk melakukan pengubahan terhadap
isian dokumen yang sudah dientri. Tampilan dari Menu Update Data. Terlihat 3 dokumen
yang sudah selesai diinput (Gambar 42-44). Cara melakukan update data adalah sebagai
berikut;

a. Pemilih menu huruf D Update data.

Pedoman SRT TA. 2011 51


Gambar 42. Tampilan 1 Proses Update Data

Gambar 43. Tampilan 2 Proses Update Data

Pedoman SRT TA. 2011 52


Klik identitas yang mau di betulkan !!!!!!

Gambar 44. Tampilan 3 Proses Update Data

b. Lakukan pembetulan pada pertanyaan yang ada kesalahan entrinya.


c. Jika sudah selesai maka akan muncul tampilan berikut
d. Klik Yes (Gambar 45)sehingga data tersimpan secara permanen dalam hard disk Anda.

Gambar 45. Tampilan 4 Proses Update Data

H. Menu Back Up Data (G)

Back up dilakukan setelah data entri selasai. Untuk melakukan back up data, pada Menu
Utama Data Entri tekan huruf G. Jika sudah ditekan maka akan muncul seperti Gambar 46.

Gambar 46. Tampilan 1 Proses Back Up Data

Plih tempat bakup.. apakah di drive A, B atau C, seperti tampak pada Gambar 47.

Pedoman SRT TA. 2011 53


Gambar 47. Tampilan 2 Proses Back Up Data

Ikuti instruksinya sampai kembali ke menu utama kembali.

I. Tranfer Data

Untuk mengolah hasil data entry dalam format data SPSS, maka lakukan proses transfer
data. Proses ini boleh dilaksanakan setelah melakukan proses gabung data. Untuk
memulai proses transfer data pilih pada menu utama dengan menekan huruf T. Maka akan
muncul tampilan seperti Gambar 48.

Gambar 48. Tampilan 1 Proses Transfer Data

Lakukan tekan tombol enter, maka akan muncul tampilan seperti Gambar 49.

Pedoman SRT TA. 2011 54


Gambar 49. Tampilan 2 Proses Transfer Data

J. Penggabungan Data

Jika dokumen telah dientri seluruhnya, berarti telah tersedia beberapa file data hasil entri
dengan nama Pppkkb.DAT dalam hard disk Anda. Tugas Anda selanjutnya adalah
menggabung data tersebut. Cara menggabung datanya adalah sebagai berikut:

a. Salin semua file data (dengan nama Pppkkb.DAT) dari beberapa komputer yang
digunakan

b. Lakukan penggabungan file-file data tersebut dengan menggunakan perintah menu


gabung data tekan huruf F. Maka akan keluar tampilan seperti Gambar 50 dan tekan
Enter, maka akan keluar tampilan seperti Gambar 51..

Gambar 50. Tampilan 1 Proses Penggabungan Data

Pedoman SRT TA. 2011 55


Gambar 51. Tampilan 2 Proses Penggabungan Data

Ikuti terus perintahnya yang mengarah untuk penulisan ripot dokumen yang dihasilkan
apakah ada yang duplikasi atau tidak, sampai akhirnya kembali lagi ke menu utama.

K. Tabulasi

Menu Tabulasi adalah menu yang digunakan untuk menghasilkan beberapa tabel untuk
pengecekan. Ada beberapa table yang dapat dipakai untuk mengecek isian yang telah ada.
Misalnya contoh bentuk Tabel 1 yaitu Tabulasi Silang antara Kabupaten/Kota dengan
Klasifikasi Desa/Daerah adalah seperti Gambar 52.

Gambar 52. Tampilan 1 Proses Tabulasi Data

Pedoman SRT TA. 2011 56


Tabel ini kosong isinya, Anda belum menjalankannya. Untuk itu, berikut akan diuraikan
bagaimana membuat tabulasinya.

Progam tabulasi sudah disiapkan, petugas hanya perlu menggabung data dari beberapa
komputer agar tabel dapat dibuat untuk level provinsi. Cara menggabung adalah sebagai
berikut:

a. Ketik huruf T pada Menu Utama, sehingga muncul Gambar 53.

Gambar 53. Tampilan 2 Proses Tabulasi Data


b. Pilih File dan Run atau tekan tombol CTRL+R, sehingga muncul Gambar 54.

Gambar 54. Tampilan 3 Proses Tabulasi Data

c. Ketika muncul Gambar 55. Isilah nama filenya, yaitu C:\P34030.DAT.

Gambar 55. Tampilan 4 Proses Tabulasi Data/ Pendefinisian Nama File


Pedoman SRT TA. 2011 57
d. Klik Open

L. Save Table

Jika Anda akan menyimpan table, maka:

a. Pilih File, Save Table (Gambar 56)

Gambar : Menu penyimpanan out put tabel

Gambar 56. Tampilan Penyimpanan Data

c. Ketik TABEL1.TBW
d. Klik Save
e. Untuk keluar, klik File, Exit atau Alt+F4
f. 4.11. Menu Untuk Selesai
g. Jika petugas entri akan menyelesaikan proses entri data, maka pada Menu Utama Data
Entritekan huruf S selanjutnya akan muncul

Ketiklah huruf S jika sudah back up dan B jika belum back up

Pedoman SRT TA. 2011 58


Pedoman SRT TA. 2011 59

Anda mungkin juga menyukai