ELEMEN MESIN I
DISUSUN OLEH :
NRP :112100018
SERPONG
2014
LEMBAR
NRP : 112100019
“Merancang Poros Gardan Dan Joint Pada Truk Dengan Kapasitas 5 Ton”
Dengannilai :A BCDE
Denganangka : (...............)
Mengesahkan
KoordinatorTugas DosenPembimbing
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
Tugas Perencanaan Elemen Mesin I dengan judul “Merancang Poros Gardan Dan
Joint Pada Truk Dengan Kapasitas 5 Ton” tepat padawaktunya.
Kemudian penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Yth :
Penulis,
Triyono Wibowo
iv
DAFTAR ISI
LembarPengesahan.......................................................................................................i
SuratTugas....................................................................................................................ii
FormulirAbsensi..........................................................................................................iii
KataPengantar..............................................................................................................iv
DaftarIsi........................................................................................................................v
BABI. PENDAHULUAN............................................................................................1
BAB II.LANDASANTEORI.......................................................................................5
2.1 PrinsipKerjaPoros......................................................................................5
2.1.1 KlasifikasiPoros..........................................................................5
2.1.2 Poros PropellerPadaKendaraan..................................................8
2.2 UniversalJoint............................................................................................9
2.2.1 SolidJoint...................................................................................10
2.2.2 FlexibleJoint.............................................................................12
2.2.3 Constant VelocityJoint...............................................................13
2.2.4 Penghubung Bola Peluru(Pot Joint)...........................................13
2.2.5 Trunion Joint..............................................................................14
2.2.6 SlipJoint.....................................................................................14
2.2.7 CenterBearing............................................................................15
v
DAFTAR ISI
2.3 Hal-Hal Penting DalamMerancangPoros................................................17
2.3.1 KekuatanPoros...........................................................................17
2.3.2 KekakuanPoros.........................................................................17
2.3.3 PuntiranKritis.............................................................................18
2.3.4 Korosi.......................................................................................18
2.3.5 BahanPoros...............................................................................18
2.4 Perumusan Masalah Perancangan Poros Propeller..................................19
2.5 RumusanPerhitungan................................................................................21
2.5.1 MomenPuntir.............................................................................21
2.5.2 Tegangan GeseryangDiizinkan.................................................22
2.5.3 DiameterPoros..........................................................................24
2.5.4 DiameterUniversalJoint.............................................................25
BABIII.PERHITUNGAN..........................................................................................28
3.1 PerhitunganPoros Propeller......................................................................28
3.1.1 DataSpesifikasi Mesin...............................................................28
3.1.2 Torsi(T)......................................................................................28
3.1.2.1 Torsiyangterjadi..........................................................29
3.1.3 PerhitunganPoros......................................................................29
3.1.3.2 PerhitunganDiameterPoros........................................29
3.2.2 DimensiSpider..............................................................31
3.2.3 PerhitunganDiameterSpider..........................................32
BABIV. PENUTUP...................................................................................................33
4.1 Analisa......................................................................................................33
v
i
DAFTAR ISI
4.2 Kesimpulan..............................................................................................34
DaftarPustaka..............................................................................................................35
Lampiran.....................................................................................................................36
v
ii
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
BAB I
PENDAHULUA
N
1.1 LatarBelakang
Tugas Perencanan Elemen Mesin I ini merupakan pengaplikasian dari
materi kuliah ke dalam permasalahan yang sebenarnya. Didalam Laporan ini
berisi tentang penentuan bahan dan dimensi dari poros propeller suatu truk
berkapasitas 5 Ton dengan pembanding Hino Dutro 110 SD. Penentuan bahan ini
dilakukan untuk dijadikan tolak ukur sebagai bahan pertimbangan, bahan
pertimbangan ini berdasarkan dengan beberapa teori dasar dan hasil dari analisa
serta kesimpulan yang diperoleh dari hasilpercobaan.
Sebenarnya alat ini tidak hanya digunakan pada truk saja, akan tetapi alat
ini digunakan disemua mobil bahkan kereta api pun menggunakan alat ini sebagai
penerus daya yang mengalami beban puntir murni.
Beban yang bekerja pada poros umumnya adalah beban berulang, jika
TeknikMesin-ITI 1
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
poros tersebut mempunyairoda gigi untuk meneruskan daya maka akan terjadi
TeknikMesin-ITI 2
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
kejutan pada saat mulai atau sedang berputar. Beban tersebut dapat dianalisa
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan teori yang tersirat
dalam laporan ini.
1.2 TujuanPerancangan
dimensiporos
Dimana perancangan dilakukan sesuai dengan jenis bahan dan pembebanan yang
dialami.
TeknikMesin-ITI 3
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
1.3 Metodologi
- momen puntirporos
- dimensiporos
TeknikMesin-ITI 4
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
1.5 SistematikaPembahasan
TeknikMesin-ITI 5
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
BAB II
LANDASAN TEORI
Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin. Hampir
semua mesin meneruskan tenaga bersama–sama dengan putaran. Peranan utama
dalam transmisi seperti itu dipegang olehporos.
Poros propeller atau yang disebut juga poros gardan bekerja untuk
meneruskan daya putaran dari transmisi ke diferensial dalam keadaan tidak dalam
satu garis lurus. Dan putaran diteruskan dari transmisi ke poros propeller dan dari
poros propeller ke diferensial melalui universal joint, universal joint berfungsi untuk
meneruskan daya putaran yang dalam keadaan tidak satugaris.
2.1.1 KlasifikasiPoros
PorosTransmisi
Poros tersebut mendapat beban puntir murni atau puntir dan
lentur. Daya ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling,
roda gigi, puli sabuk atau sproket rantai dan lain–lain. Contoh
pada mesin yang mengalami beban puntir murni yaitu gardan.
TeknikMesin-ITI 5
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
PorosSpindel
Poros spindel merupakan poros transmisi yang relatif pendek,
seperti poros utama mesin perkakas, dimana beban utamanya
berupa puntiran, disebut spindel.
TeknikMesin-ITI 6
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
PorosGandar
Poros seperti yang dipasang diantara roda-roda kereta barang,
dimana tidak mendapat beban puntir, bahkan kadang-kadang
tidak boleh berputar, disebut gandar. Gandar ini hanya
mendapat beban lentur, kecuali digerakkan oleh penggerak
mula dimana mengalami beban puntir juga. Menurut
bentuknya, poros dapat digolongkan atas poros lurus umum,
poros engkol sebagai poros utama dari mesin torak, dan lain-
lain. Poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat
kebebasan dari perubahan arah, danlain-lain.
TeknikMesin-ITI 7
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
Untuk tujuan ini universal joint dipasang pada setiap ujung, fungsinya
untuk menyerap perubahan sudut dari suspensi. Selain itu sleeve yoke bersatu
untuk menyerap perubahan antara transmisi dan diferensial.
Pada umumnya poros propeller dibuat dari tabung pipa baja yang
memiliki ketahanan terhadap gaya puntiran atau bengkok. selain itu dipilih
tabung pipa baja di karenakan luas penampang yang di perlukan lebih kecil
jika dibandingkan dengan poros pejal, selain itu biaya yang harus di
keluarkan lebih kecil jika digunakan poros yang pejal. Bandul pengimbang
atau balance weight dipasang dibagian luar pipa dengan tujuanuntuk
TeknikMesin-ITI 8
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
Pada umumnya poros propeller terdiri dari satu pipa yang mempunyai
dua penghubung yang terpasang pada kedua ujung berbentuk universal joint.
Tipe poros propeller dua bagian dengan tiga joint kadang-kadang
menggunakan bearing tengah yang bertujuan untuk mengurangi getaran dan
bunyi.
2.2 UniversalJoint
Universal joint, U joint, Cardan joint, Hardy-Spicer joint, atau Hooke
joint adalah joint dalam sebuah batang kaku yang dimungkinkan batang tersebut
membengkok dalam segala arah, dan umumnya digunakan pada rotary shaft ( poros
yang berputar ) yang mengirimkan gerakan ( putaran ). Terdiri dari sepasang engsel
terletak berdekatan, berorientasi pada 90° untuk satu sama lain, dan dihubungkan
dengan porossalib.
TeknikMesin-ITI 9
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
2.2.1 SolidJoint
Fungsi universal joint ialah untuk meredam bahan sudut dan untuk
melembutkan perpindahan tenaga dari transmisi ke diferensial. Universal joint
ada dua tipe : universal joint solid bearing cup yang dapat dibongkar dan
universal joint seal bearing cup yang tidak dapat dibongkar.
TeknikMesin-ITI 10
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
TeknikMesin-ITI 11
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
2.2.2 FlexibleJoint
Flexible joint terdiri dari karet kopling yang keras yang diletakkan
diantara dua yoke berbentuk kaki tiga. Selama flexible joint tidak
menghasilkan gesekan akan berputar lembut tanpa diperlukanpelumasan.
TeknikMesin-ITI 12
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
TeknikMesin-ITI 13
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
2.2.5 TrunionJoint
Model ini berusaha menggabungkan tipe hook joint dan slip joint,
namun hasilnya masih dibawah slip joint sendiri, sehingga jarang digunakan.
Konstruksinya dapat dilihat pada gambar disamping.
2.2.6 SlipJoint
Bagian ujung poros propeller yang dihubungkan dengan poros output
transmisi terdapat alur-alur untuk pemasangan slip joint. Hal ini
memungkinkan panjangnya poros propeller sesuai dengan jarak output
transmisi dengan diferensial. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar
disamping.
TeknikMesin-ITI 14
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
2.2.7 CenterBearing
Center bearing terdiri dari rubber bushing yang melindungi bearing
dimana gerakannya menahan poros propeller. Rubber bushing juga berfungsi
untuk mencegah getaran yang mencapai bodi kendaraan. Dan hasilnya getaran
atau bunyi dari poros propeller pada kecepatan tinggi dapat dikurangi
seminimal mungkin.
TeknikMesin-ITI 15
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
buatan PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia. Tidak seperti truk kategori
lain yang mempunyai volume silinder dan kapasitas angkut yang lebih besar,
jenis mesin yang di produksi oleh Hino untuk varian 110 SD yaitu 4009 cc
dengan kapasitas beban angkut mencapai 5200 Kg (5,2 Ton). Hal ini
disebabkan karena Hino memang membuat segmen pasar untuk kendaraan
angkut dengan kapasitas kecil yang lebih efisien dan ekonomis.
Karena Hino Dutro 110 SD merupakan kelas light truck atau bahasa
umumnya truk kategori kecil, pada dasarnya hanya mempunyai 1 bagian
poros propeller yang langsung menyalurkan tenaga gerak dari transmisi ke
poros propeller dan meneruskannya ke diferensial belakang(gardan).
TeknikMesin-ITI 16
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
2.3.1 KekuatanPoros
Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau lentur atau
gabungan antara puntir dan lentur, ada juga poros yang mendapat beban tarik
atau tekan seperti pada poros turbin.
2.3.2 KekakuanPoros
Meskipun sebuah poros memiliki kekuatan yang cukup, tetapi jika
lenturan defleksi puntirannya melebihi batas yang diizinkan maka akan
mengakibatkan ketidaktelitian misalnya pada mesin perkakas atau getaran
suara pada turbin dan gear box. Karena itu disamping kekuatan juga harus
diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis mesin yang akan menggunakan
poros tersebut.
TeknikMesin-ITI 17
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
2.3.3 PuntiranKritis
Bila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran
tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa. Hal ini bisa terjadi pada turbin,
motor torak silinder, motor listrik dan lain–lain. Serta dapat mengakibatkan
kerusakan pada poros dan bagian lainnnya. Jika mungkin harus direncanakan
sedemikian rupa sehingga putaran kerja lebih dari putaran kritis.
2.3.4 Korosi
Bahan–bahan tahan korosi (termasuk plastik) dipilih untuk poros
propeller dan pompa, bila terjadi kontak dengan fluida yang korosif.
Demikian juga poros–poros yang terancam kavitasi dan poros–poros mesin
yang berhenti lama, sampai baras–batas tertentu dapat pula dilakukan
perlindungan terhadapkorosi.
2.3.5 BahanPoros
Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang yang ditarik
dingin dan difinishing, yaitu baja karbon konstruksi mesin yang dihasilkan
dari igot yang di – kill (baja yang dioksidasi dengan ferro silikon dandicor)
Meskipun demikian kelurusan poros ini agak kurang tetap dan dapat
mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya diberi
alur pasak dan adanya tegangan sisa dalam terasnya. Penarikan dingin
membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannya bertambah.
TeknikMesin-ITI 18
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan
yang diperlukan. Pada tugas perencanaan ini diasumsikan baja yang
digunakan adalah S 55 C, dengan kekuatan tarik sebesar 66kg
B /mm2
START
1.DayayangditransmisikanN(kW)
2.FaktorKoreksifc
3.DayarencanaPd(kW)
4. Momenrencana
T (kg mm)
6.Tegangangeseryangdiizinkan
7.Diameterporosdodandi
8.Tegangangeseryang
terjadi
TeknikMesin-ITI 19
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
9.Bahanporos,Kekuatantarik
σB (kg/mm2), faktor keamanan (Sf₁ ), panjang spider
12.Teganganlentur
yang terjadi
STOP
END
TeknikMesin-ITI 20
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
2.5 RumusanPerhitungan
2.5.1 MomenPuntir
Momen puntir harus dimengerti terlebih dahulu sebelum kita
melangkah lebih jauh. Tujuannya adalah untuk menghindari penafsiran yang
menganggap bahwa momen dan kerja itu sama. Secara matematis momen dan
kerja adalah sama. Karena persamaan yaitu gaya dikalikan dengan jarak
(F x R). Tetapi secara fisis kerja dan momen berbeda, dalam kerja lintasannya
berupa garis lurus sedangkan dalam momen lintasannya harus tegaklurus.
Momen puntir yang dialami pada poros dapat dilihat dari penurunan
persamaan :
Kerja(W) ………………….(2.1)
Daya Waktu(s)
TeknikMesin-ITI 21
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
2r F n
N 60 ( Kgm/s).........................................(2.3)
Dari definisi momen puntir adalah gaya yang terjadi dikalikan dengan jarak,
T F R
…………………..(2.4)
maka :
TeknikMesin-ITI 22
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
a = B
……………………..(2.8)
₁.₂
TeknikMesin-ITI 23
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
Tegangan (s)
su
sf
smaksimum/ultimatte
syield
Patah
Regangan (e)
TeknikMesin-ITI 24
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
T= 16 ³ ( 1−
)
. ……………....(2.9)
tegangan geser yang terjadi, =
³( )
; =k
di = k.do
di4= (k.do)4
.
maka; do min =(
.( ) ...................(2.10)
).
Do
Di
TeknikMesin-ITI 25
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
σba =
B
₁
……………………(2.11)
T=F.R
F = T/ R.................................................................(2.12)
TeknikMesin-ITI 26
TRIYONO WIBOWO
112100019 TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
Rm=.........................................................................(2.13)
M = F.Rm................................................................(2.14)
M= σb.³
.
.
ds =........................................................................(2.15)
F = Gaya (Kg)
R = Jarak (mm)
Karena yang digunakan adalah poros pejal maka tegangan lentur yang
terjadi dihitung dengan persamaan;
.
σb= .³ ……………(2.16)
TeknikMesin-ITI 27
TRIYONO WIBOWO
(112100019) TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
BAB III
PERHITUNGAN
3.1.2 Torsi(T)
Untuk menghitung Torsi maksimum, dengan asumsi Daya yang
konstan sebesar 110 PS dikonversi menjadi satuan kW menjadi:
TEKNIKMESIN-ITI 28
TRIYONO WIBOWO
(112100019) TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
N = 110 x 0,746 kW = 82 kW
Putaran mesin (input) pada 2800 Rpm. Karena daya yang dipakai
adalah daya maksimum dan diteruskan ke roda belakang maka terjadi reduksi,
sehingga faktor koreksi (fc) yang digunakan adalah 0,9.
Pd (Daya yang direncanakan) = N . fc
= (82) . 0,9
= 73,8 kW
3.1.2.1 Torsi yangterjadi
Pd
T 9,74 105
n
73,8
T 9,74 105 = 25.671,857 kg.mm = 26.000 Kg.mm
2800
3.1.3 PerhitunganPoros
Diketahui : k = perbandingan diameter di terhadap do poros
T = 26.000 Kg.mm
k = diasumsikan 0,8
Dalam perancangan poros propeller Hino Dutro 110 SD di
asumsikan bahan yang digunakan S 55 C, yang memiliki kekuatan tarik
sebesar 66kg
B / mm2dan diasumsikan nilai sf₁ = 6 dan nilai sf₂ = 2
TEKNIKMESIN-ITI 29
TRIYONO WIBOWO
(112100019) TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
=k
asumsi, k = 0,8
di = k.do
di4= (k.do)4
.
do min =( )
.( ).
do min =( . .
.( , ) .,
)
do min = 34,28 mm
di = a.do = 0,8.(34,28)
di = 27,424 mm
di = a.do
di = 0,8.(55)
= 44 mm
Pemeriksaan tegangan geser yang terjadi, adalah :
.
= ³( )
..
= ()³(,) = 1,331Kg/mm²
geser yang terjadi (= 1,331 Kg/mm2) lebih kecil dari tegangan geser
TEKNIKMESIN-ITI 30
TRIYONO WIBOWO
(112100019) TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
σba = / ²
= 16,667 Kg/mm²
3.2.2 DimensiSpider
F
Diketahui W = 65 mm
MakaR = = 32,5 mm
M T = F. R F=
.
F= = 800Kg
,
F Diasumsikan Rmsebesar 1/3 W, maka:
W
Rm= = = 21,667 mm = 21mm
R
Maka, M = F . Rm
= 800 Kg . 21 mm
Rm
= 16.800 Kg.mm
TEKNIKMESIN-ITI 31
TRIYONO WIBOWO
(112100019) TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
. .
ds = = = √ 10.272,406= 21,738 mm = 22 mm
. .( , )
Pembulatan angka diameter poros disesuaikan dari tabel yang ada maka
dipilihlah diameter poros sebesar 28 mm (28 mm > 22 mm).
. ..
σb= = .()³ = 7,799 Kg/mm2
.³
TEKNIKMESIN-ITI 32
TRIYONOWIBOWO
(112100019) TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
BAB IV
PENUTUP
4.1 Analisa
TEKNIKMESIN-ITI 33
TRIYONOWIBOWO
(112100019) TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
4.2 Kesimpulan
1. PorosPropeller
- Bahan S55C
2. Universaljoint
TEKNIKMESIN-ITI 34
TRIYONOWIBOWO
(112100019) TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
DAFTAR PUSTAKA
TEKNIKMESIN-ITI 35
TRIYONOWIBOWO
(112100019) TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
LAMPIRAN
Tabel 1
TEKNIKMESIN-ITI 36
TRIYONOWIBOWO
(112100019) TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
Tabel 2
TEKNIKMESIN-ITI 37
TRIYONOWIBOWO
(112100019) TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
Tabel 3
TEKNIKMESIN-ITI 38
TRIYONOWIBOWO
(112100019) TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
Gambar 1
TEKNIKMESIN-ITI 39