Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vo. 4, No.

1, Juni 2017, hal 87-101


ISSN 2339 - 1545

Pendapatan Premi, Rasio Hasil Investasi, Laba, Klaim dan Risk Based Capital
Perusahaan Asuransi Kerugian di Indonesia
Richard Alamsyah1, Adi Wiratno2
1
Universitas Pancasila, Jl. Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, 12640
2
Universitas Jenderal Soedriman, Jl. HR. Boenyamin 708, Grendeng, Purwokerto Utara, Jawa Tengah 53122

INFO ARTIKEL ABSTRACT


JEL Classsification:
Research in the insurance industry has not been widely studied. This
G32
study aims to premium income, investment claims ratio and stock-based risk
G22
to risk-based capital of insurance companies. This study uses empirical data
derived from financial statements with a sample of 14 companies for the
Keywords:
period 2011-2015, using purposive sampling. The method of analysis used is
premium income,
multiple regression. Based on the test results, the ratio of Risk and Capital
investment income ratio,
Risk Risk (RBC). However, profitability and premium income do not affect Risk
profitability, claims and
Based Capital (RBC) variable. Future research using a sample of insurance
risk based capital.
companies can test other financial aspects in order to obtain empirical
evidence related to determinants of financial performance for the insurance
services industry.

ABSTRAK

Riset di bidang industri asuransi belum banyak dikaji. Penelitian ini


bertujuan untuk pendapatan premi, rasio klaim investasi dan risiko berbasis
saham terhadap risk based capital perusahaan asuransi. Penelitian ini
menggunakan data empiris yang berasal dari laporan keuangan dengan
sampel 14 perusahaan untuk periode 2011-2015, dengan menggunakan
purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda.
Berdasarkan hasil pengujian, rasio Risk and Capital Risk Risk (RBC). Namun,
profitabilitas dan pendapatan premi tidak mempengaruhi variabel Risk Based
Capital (RBC). Penelitian mendatang dengan menggunakan sampel perusahaan
asuransi dapat menguji aspek-aspek keuangan lain agar dapat diperoleh bukti
empiris terkait faktor-faktor penentu kinerja keuangan untuk industri jasa
asuransi.

1. Pendahuluan
Selama beberapa tahun belakangan Kesadaran masyarakat akan pentingnya sebuah
ini, perkembangan asuransi di Indonesia perlindungan atas berbagai macam risiko yang
menunjukkan angka kemajuan yang cukup bisa terjadi dan menimpa diri mereka sewaktu-
baik. Perusahaan asuransi menunjukkan waktu adalah salah satu penyebab tingginya
geliat pertumbuhan di dalam usaha yang jumlah pengguna asuransi belakangan ini. Hal ini
mereka jalankan, yang mana semakin hari tentu saja menjadi sebuah keuntungan tersendiri
semakin banyak nasabah yang mengunakan bagi perusahaan asuransi yang menyediakan
layanan asuransi di dalam kehidupan mereka. layanan asuransi, di mana akan semakin luas

*Email Korespondensi: 1alamsyahrichard@gmail.com, 2adiwiratno08@yahoo.com

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


87
Richard Alamsyah, Adi Wiratno: Pendapatan Premi, Rasio...

pasar yang bisa diolah dan dijadikan sebagai kemapuan perusahaan dalam menghasilkan laba
sasaran penjualan produk yang mereka miliki. karena cicilan hutang pokok maupun bunganya
Pemerintah selaku regulator dalam rangka menurut kelaziman dibayar dengan dana kas,
menjaga stabilitas kondisi perkembangan yang dan besarnya dana kas sangat ditentukan oleh
terjadi dalam industri perasuransian nasional, besarnya laba yang masuk perusahaan dalam
melakukan penyesuaian secara menyeluruh bentuk uang kas. Menurut Kuswadi (2006)
terhadap ketentuan mengenai kesehatan Nilai rasio-rasio solvabilitas yang baik adalah
keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan kecil sehingga dapat menggambarkan bahwa
Reasuransi sebagaimana diatur dalam Keputusan beban kewajiban perusahaan tidak terlalu berat.
Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.10/2012. Dengan demikian semakin kecil angka rasio
Dan dalam rangka lebih menjamin stabilitas semakin tinggi solvabilitas perusahaan. Rasio
kondisi keuangan perusahaan asuransi, maka yang digunakan untuk mengukur solvabilitas
pengaturan mengenai kesehatan keuangan adalah rasio kewajiban atas total aktiva, rasio
perusahaan asuransi dalam Keputusan Menteri kewajiban atas total ekuitas, dan rasio kewajiban
Keuangan Nomor 53/PMK.10/2012. Dan jangka panjang atas kapitalisasi.
untuk mengatur tentang solvabilitas perusahaan Sedangkan solvabilitas perusahaan
asuransi dikeluarkan Peraturan Ketua Badan asuransi diatur oleh Pemerintah dalam rangka
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan menyesuaikan dengan perkembangan yang
Nomor PER-08/BL/2012 tentang Pedoman terjadi dalam industri perasuransian nasional,
Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas melakukan penyesuaian secara menyeluruh
Minimum (Risk Based Capital) bagi Perusahaan terhadap ketentuan mengenai Kesehatan
Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Keuangan Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan
Hasil penelitian dari Georgios Pitselis (2006) Reasuransi sebagaimana diatur dalam Keputusan
menemukan bahwa solvabilitas pengawasan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.10/2012.
juga harus memperhitungkan setiap akun tidak Dalam Peraturan Ketua Bapepam LK PER-
hanya faktor-faktor endogen (manajemen yang 02/BL/2008 tentang Pedoman Perhitungan
baik, estimasi yang baik pada cadangan teknis, Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (Risk
dll), tetapi juga faktor-faktor eksogen (tingkat Based Capital) bagi Perusahaan Asuransi dan
pengembalian, tingkat pengangguran dll) serta Perusahaan Reasuransi Solvabilitas perusahaan
keunikan asuransi pasar masing-masing negara. asuransi yang dikenal dengan Risk Based Capital
Hasil penelitian dari Martin dan Scott (1998) atau dalam istilah bahasa Indonesia yaitu Batas
menemukan bahwa sistem RBC bagaimanapun Tingkat Solvabilitas Minimum adalah jumlah
bermanfaat bila digunakan oleh regulator dalam minimum tingkat solvabilitas yang harus
kombinasi dengan sistem screening yang lebih dimiliki perusahaan asuransi atau perusahaan
akurat, atau bahwa politik tekanan terhadap reasuransi, yaitu sebesar jumlah dana yang
peningkatan RBC menyebabkan akurasi formula dibutuhkan untuk menutup risiko kerugian yang
RBC relatif rendah. mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi
Solvabilitas dalam perusahaan asuransi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban.
berbeda dengan solvabilitas pada perusahaan Dalam Keputusan Menteri Keuangan
manufaktur maupun perusahaan dagang. Pada Nomor 53/PMK.10/2012 Pasal 2 ayat 1
perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang yaitu Perusahaan Asuransi dan Perusahaan
menurut prawoto (2006) solvabilitas adalah Reasuransi setiap saat wajib memenuhi tingkat
kemampuan untuk membayar kewajiban solvabilitas paling sedikit 120% (seratus dua
tak lancar (kewajiban jangka panjang), baik puluh per seratus) dari risiko kerugian yang
pokok maupun bunganya. Kemampuan untuk mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi
membayar kewajiban tak lancar bergantung pada dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban.

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


88
Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vo. 4, No. 1, Juni 2017, hal 87-101
ISSN 2339 - 1545

Risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai Sehingga, diharapkan perusahaan asuransi
akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan memiliki kekuatan modal yang cukup dan
dan kewajiban yang dimaksud adalah : 1) menghindarkan risiko merugikan nasabahnya
kegagalan pengelolaan kekayaan, ketidak- dalam hal terjadi masalah atau kerugian sebagai
seimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan
kewajiban; 2) ketidak-seimbangan antara nilai dan kewajiban.
kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata Hasil penelitian dari Merawati (2002)
uang; 3) perbedaan antara beban klaim yang menemukan bahwa Nilai Risk Based Capital
terjadi dan beban klaim yang diperkirakan; 4) yang diperoleh oleh perusahaan tidak dapat
ketidak-cukupan premi akibat perbedaan hasil hanya diartikan dengan besar kecilnya angka.
investasi yang diasumsikan dalam penetapan Memang nilai Risk Based Capital yang rendah
premi dengan hasil investasi yang diperoleh; mengisyaratkan bahwa perusahaan asuransi
5) ketidak-mampuan pihak reasuradur untuk tersebut mempunyai kinerja yang kurang baik.
memenuhi kewajiban membayar klaim. Namun nilai Risk Based Capital yang sangat
Tujuan pemerintah menerapkan metode Risk tinggipun belum tentu menunjukkan bahwa
Based Capital adalah selain untuk melindungi perusahaan tersebut adalah yang terbaik.
kepentingan masyarakat sebagai nasabah Realitanya nilai Risk Based Capital sebagian
asuransi juga dalam rangka menyesuaikan besar perusahaan asuransi jauh lebih tinggi
dengan perkembangan yang terjadi dalam diatas ketentuan yang berlaku yang hanya
industri perasuransian nasional. Pemerintah sebesar 120%. Sebagai contoh Tabel 1 dibawah
telah memberikan payung hukum untuk ini yaitu 10 Perusahaan Asuransi Kerugian
melindungi kepentingan nasabah perusahaan Swasta Nasional Yang Mempublikasi Laporan
asuransi dengan menetapkan Risk Based Capital. Keuangan Di Media Cetak Dengan Tingkat Risk
Based Capital Tertinggi 2011-2015.
Tabel 1. 10 Perusahaan Asuransi Kerugian Swasta Nasional Yang Mempublikasi Laporan
Keuangan Di Media Cetak Dengan Tingkat Risk Based Capital Tertinggi 2011-2015
Nama Perusahaan 2011 2012 2013 2014 2015
1 PT. ASURANSI UMUM VIDEI 1175,80% 810,60% 1560,30% 1090,70% 855,00%
2 PT. ASURANSI ARTHARINDO 581,62% 987,00% 1178,00% 945,00% 704,00%
3 PT. ASURANSI BHAKTI BHAYANGKARA 895,00% 848,00% 648,00% 448,00% 405,00%
4 PT. ASURANSI ASEI INDONESIA 782,00% 542,39% 512,33% 132,91% 169,00%
5 PT. TUGU PRATAMA INDONESIA 335,00% 345,00% 533,00% 394,10% 374,00%
6 PT. SOMPO JAPAN NIPPONKOA INDONESIA 427,00% 290,00% 381,00% 206,00% 140,00%
7 PT. ASURANSI SINARMAS 328,00% 300,00% 328,59% 338,25% 359,00%
8 PT. ASURANSI SAMSUNG TUGU 351,00% 279,00% 314,00% 254,00% 265,00%
9 PT. ASURANSI MEGA PRATAMA 286,67% 195,45% 199,79% 388,05% 296,00%
10 PT. ASURANSI TOKIO MARINE INDONESIA 236,00% 248,00% 244,00% 242,00% 291,00%
Sumber: Otoritas Jasa keuangan

Sifat bisnis asuransi membutuhkan investasi yang ahli dalam analisis investasi sangat penting
uang yang besar. Sumber dana-dana perusahaan bagi operasi perusahaan asuransi. Asuransi
asuransi untuk membayar kerugian-kerugian adalah lembaga keuangan yang sangat penting
adalah dari modal yang telah disetor, surplus, dan dengan demikian mempunyai pengaruh
dan premi yang telah dibayar dimuka untuk jasa- besar dalam perekonomian. Tabel 2 dibawah
jasa yang diberikan. Pengelolaan bisnis yang ini yaitu gambaran singkat laporan keuangan
baik menghendaki dana-dana itu di investasikan asuransi kerugian gabungan di indonesia periode
dengan aman dan menguntungkan. Orang-orang 2011-2015.

Magister Akuntansi Universitas Pancasila
89
Richard Alamsyah, Adi Wiratno: Pendapatan Premi, Rasio...

Table 2. Gambaran Singkat Kinerja Perusahaan Asuransi Kerugian Gabungan di Indonesia


Periode 2011-2015
(Dalam Milyaran Rupiah kecuali RBC)
Tahun
Keterangan
2011 2012 2013 2014 2015
Premi Bruto 38,83 44,91 53,19 54,67 57,612
Investasi 42,4 51,44 61,24 63,61 66,147
Laba Bruto 4,409 4,528 3,657 6,518 7,282
Klaim Bruto 15,05 20,19 21,59 27,93 32,514
RBC 244,79% 289,90% 275,16% 306,11% 254,10%
Sumber: Otoritas Jasa keuangan

Berdasarkan data tersebut secara kese- pendapatan premi dan rasio hasil investasi
luruhan premi dan investasi mengalami terhadap risk based capital.
kenaikan setiap tahunnya akan tetapi tidak Pada tahun 2013 Reni marlina dan Dwi
demikian pada nilai Risk Based Capital pada Puryanti dalam jurnal The Influence of Risk
masing-masing perusahaan yang mengalami Based Capital to Profitability in Jasindo
fluktuasi hal tersebut terlihat pada Table 1.2. hal Insurance Company melakukan analisis
tersebut menunjukan bahwa premi, investasi, profitabilitas dari risk based capital Jasindo
klaim diduga tidak berpengaruh pada tinggi dan Insurance Company selama periode 2007-
rendahnya Risk Based Capital. Sedangkan premi, 2010. Penelitian ini menggunakan simple linear
investasi, dan klaim merupakan komponen regression dan pearson correlation dan return
utama dalam perhitungan Risk Based Capital. on assets (ROA) dan return on equity (ROE)
Berdasarkan data tersebut secara kese- sebagai indikator dari profitabilitas. Penelitian
luruhan Klaim mengalami kenaikan setiap ini menunjukan bahwa risk based capital tidak
tahunnya akan tetapi tidak demikian pada memiliki pengaruh terhadap profitabilitas pada
nilai Risk Based Capital pada masing-masing perusahaan Jasindo Insurance
perusahaan sebagaimana di tampilkan pada Dalam penelitian Kirmizi & Agus (2011)
Table 2 hal tersebut menunjukan bahwa Klaim dalam jurnal Pengaruh Pertumbuhan Modal dan
diduga tidak berpengaruh pada tinggi dan Aset Terhadap Rasio Risk Based Capital (RBC),
rendahnya Risk Based Capital. Sedangkan pada Pertumbuhan Premi Neto dan Profitabilitas
perhitungan Risk Based Capital perbedaan perusahaan asuransi umum di Indonesia. Dalam
antara beban klaim yang terjadi diperkirakan penelitian ini menyimpulkan bahwa penambahan
menjadi salah satu komponen utama. modal dalam perusahaan secara umum tidak
dimanfaatkan secara produktif dan optimal dalam
2. Telaah Teori dan Pengembangan meningkatkan perolehan premi. Begitu pula
Hipotesis dengan rasio risk based capital secara spesifik
Terdapat sejumlah penelitian sejenis tidak berpengaruh dalam mendorong perolehan
yang berhubungan dengan risk based capital premi dan peningkatan laba. Sementara disisi
perusahaan. Dalam penelitian Kurniawan lain, pertumbuhan aset berperan positif dalam
(2010) melakukan analisis pengaruh pendapatan meningkatkan perolehan premi. Secara umum
premi, rasio hasil investasi dan klaim terhadap pertumbuhan premi neto perusahaan meningkat,
risk based capital pada perusahaan asuransi namun tidak berpengaruh signifikan terhadap
dan reasuransi. Penelitian ini menyimpulkan ROE.
bahwa adanya pengaruh yang signifikan dari

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


90
Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vo. 4, No. 1, Juni 2017, hal 87-101
ISSN 2339 - 1545

Sementara itu, dalam penelitian Witono Ng 3. Metode


(2003) dalam jurnal Analisis kinerja perusahaan-
Penelitian ini menggunakan metode
perusahaan asuransi di Indonesia dengan penelitian kuantitatif yaitu suatu pendekatan
metode risk based capital. dalam penelitian ini penelitian yang bersifat objektif, mencakup
menyimpulkan bahwa pendapatan premi dan pengumpulan dan analisis data kuantitatif
beban klaim tidak mempunyai hubungan yang serta menggunakan metode pengujian statistik.
kuat dengan risk based capital, bahwa besarnya Analisis yang digunakan dalam penelitian ini
kontribusi pendapatan premi dan klaim terhadap yaitu analisis regresi berganda untuk menguji
variasi (naik turunnya) risk based capital sangat pendapatan premi, rasio hasil investasi, laba
kecil dan tidak signifikan. dan klaim terhadap risk based capital. Tahun
Dalam penelitian Subiakto Soekarno penelitian yang digunakan adalah 2011 sampai
& Dhinda (2009) dalam jurnal Analysis of dengan 2015 dengan objek penelitiannya yaitu
Financial Ratio to Distinguish Indonesia perusahaan asuransi.
Joint Venture General Insurance Company Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
Performance Using Discriminant Analysis. adalah ada 2 variabel yaitu variabel independen
Penelitian ini menenujukan risk based capital, dan dependen. Variabel independen terdiri dari
technical reserve to investment ratio, debt ratio, pendapatan premi, rasio hasil investasi, laba dan
return on equity, expense ratio berpengaruh klaim, sedangkan variabel dependennya adalah
terhadap kinerja keuangan perushaan asuransi. risk based capital. Rincian keterangan dari tiap
variabel dapat dilihat dari tabel 3.
Tabel 3. Variabel dan Pengukuran

Variable Keterangan dan Skala Pengukuran


Pendapatan Premi Yaitu besarnya premi bruto yang dihasilkan perusahaan yang diukur
berdasarkan skala nominal.
Rasio Hasil Investasi Yaitu besarnya hasil investasi dibagi dengan total investasi perusahaan
yang diukur berdasarkan skala rasio.
Klaim Yaitu besarnya Klaim Bruto yang dibebankan perusahaan yang diukur
berdasarkan skala nominal.
Laba Yaitu nilai prestasi kesehatan keuangan suatu perusahaan dan kemampuan
perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya secara maksimal
diukur berdasarkan skala nominal
Risk Based Capital Yaitu dihitung dengan ketentuan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
424/KMK.006/2003 dan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan Nomor : Per- 02/BL/2009 yang diukur
berdasarkan skala rasio.

Data yang digunakan dalam penelitian ini a) Perusahaan asuransi kerugian yang telah
merupakan data sekunder yang diperoleh dari terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
laporan tahunan (annual report). Pengambilan b) Menerbitkan laporan keuangan selama
sampel dalam penelitian ini menggunakan periode penelitian, yaitu dari tahun 2011
metode purposive sampling. Dengan metode sampai dengan 2015 dan mempublikasikan
purposive sampling, sampel dipilih atas dasar baik di media cetak maupun di website
kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria perusahaan
pemilihan sampel yang ditentukan, yaitu: c) Perusahaan asuransi kerugian swasta

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


91
Richard Alamsyah, Adi Wiratno: Pendapatan Premi, Rasio...

nasional yang memiliki tingkat risk based 1. Uji Multikolinearitas


capital diatas 120% Multikolinearitas artinya terdapat korelasi
d) Perusahaan asuransi kerugian swasta yang signifikan di antara dua atau lebih
nasional yang memiliki ekuitas diatas 500 variabel independen dalam suatu model
miliar regresi. Multikolinearitas terjadi jika
Metode analisis data terlebih dahulu nilai Variance Inflation Factor (VIF)
dilakukan uji normalitas untuk mengetahui melebihi nilai dari 10 (Hair et. Al. 1998).
kenormalan distribusi data. Uji normalitas Hipotesis pengujian multikolinearitas :
data bertujuan untuk melihat apakah variabel Ho ; tidak ada multikolinearitas, Ha ; ada
independen, variabel dependen atau keduanya multikolinearitas. Dasar pengambilan
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas keputusan : Jika VIF>10, maka Ho ditolak
dilakukan dengan analisa grafik, dengan dasar (ada multikolinearitas) sedangkan jika
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: VIF<10, maka Ho gagal ditolak (tidak ada
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal multikonearitas).
dan mengikuti arah garis diagonalnya, 2. Uji Autokorelasi
maka model regresi memenuhi asumsi Autokorelasi menunjukkan bahwa ada
normalitas. korelasi antara kesalahan (error) masa
b. Jika data menyebar jauh dari garis sekarang dengan kesalahan (error) periode
diagonal dan/atau tidak mengikuti arah sebelumnya dimana pada asumsi klasik
garis diagonal, maka model regresi tidak hal ini tidak boleh terjadi. Permasalahan
memenuhi asumsi normalitas. autokorelasi hanya relevan digunakan
Kemudian dilakukan uji asumsi klasik jika data yang dipakai adalah time series
untuk menguji apakah data yang digunakan sedangkan untuk data cross-series tidak
mengandung pelanggaran asumsi klasik atau perlu dilakukan. Pengujian autokorelasi
tidak. Uji asumsi klasik tersebut adalah sebagai dapat dilakukan dengan Durbi Waston test.
berikut: Hipotesis pengujian autokorelasi Ho : tidak
ada autokorelasi dan Ha : ada autokorelasi.
Tabel 4. Dasar Pengambilan Keputusan

Kriteria Ho Keputusan
0<DW<dl Ditolak Ada autokorelasi positif
D1<DW<du Tidak ada keputusan Tidak ada keputusan
4-dl<DW<4 Ditolak Ada autokorelasi negative
4-du<DW<4dl Tidak ada keputusan Tidak ada keputusan
Du<DW<4-du Diterima Tidak ada autokorelasi

3. Uji Heteroskedastisitas jika tidak signifikan > 0.05, maka Ho gagal


Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa ditolak (tidak ada heteroskedasitas).
varians dari setiap error bersifat heterogen Uji Koefisien Determinasi (R2) digunakan
berarti melanggar asumsi klasik yang untuk mengetahui keeratan hubungan antara
mensyaratkan bahwa varians dari error variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai
harus bersifat homogen. Hipotesis pengujian R2 mempunyai interval antara 0 sampai 1
heteroskedastisitas. Dasar pengambilan (0 ≤ R2 ≥ 1). Semakin besar R2 (mendekati
keputusan, jika signifikan < 0.05, maka 1), maka semakin baik hasil untuk model
Ho ditolak (ada heteroskedastisitas), dan regresi tersebut. Sebaliknya, semakin

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


92
Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vo. 4, No. 1, Juni 2017, hal 87-101
ISSN 2339 - 1545

mendekati 0, maka variabel independen Dimana:


secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan βo = konstanta
variabel dependen (Sulaiman, 2006). β1, β2, β3 = koefisien regresi
Uji t, yaitu untuk menguji persamaan regresi Y = Risk Based Capital
ganda secara parsial, yaitu untuk mengetahui X1 = Pendapatan Premi
pengaruh masing-masing variabel bebas X2 = Rasio Hasil Investasi
terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan X3 = Laba
keputusan, yaitu: X4 = Klaim
a) Bila hasil uji kurang dari nilai signifikan
(Sig ≤ 0,05), maka Ha (hipotesis alternatif) 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
diterima, ini menunjukkan terdapat
Tujuan penelitian ini mengetahui bagaimana
pengaruh yang signifikan antara satu
pengaruh variabel bebas pendapatan premi (X1),
variabel independen terhadap variabel
rasio hasil investasi (X2), Laba (X3) dan klaim
dependen.
(X4) terhadap variabel terikat RBC (Y). Teknik
b) Bila hasil uji lebih dari nilai signifikan (Sig analisis statistik model persamaan regresi
> 0,05), maka Ha (hipotesis alternatif)
ganda digunakan untuk mengetahui bagaimana
ditolak hal tersebut menunjukkan tidak
pengaruh tersebut melalui pengujian hipotesis
terdapat pengaruh yang signifikan antara
statistik. Model persamaan regresi ganda yang
satu variabel independen terhadap variabel
dihasilkan dengan pengujian hipotesis harus
dependen
memenuhi asumsi statistik klasik. Dari model
Berdasarkan hipotesa sebelumnya dilaku-
yang dihasilkan dan pengujian hipotesis, maaka
kan suatu pengujian apakah perubahan dari
selanjutnya dilakukan analisis dan pembahasan.
variabel bebas mempengaruhi variabel tidak
Didalam penelitian ini, uji normalitas
bebas. Untuk menguji seluruh hipotesis dalam
digunakan untuk mengetahui sebaran data hasil
penelitian ini adalah dengan menggunakan
observasi yang diperoleh dari tahun 2011 sampai
regresi berganda dimana persamaan yang
dengan tahun 2015, dimana dapat diketahui Dari
dibentuk dirumuskan sebagai berikut:
hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov dapat
Rumus: diketahui nilai signifikansi (Asymp. Sig.2-tailed)
Y = βo+ β1X1+ β2X2 + β3X3 + β4X4 ε melebihi atau lebih besar 0,05 (0,294 > 0,05),
sehingga H0 diterima, yang berarti data residual
berdistribusi normal.
Tabel 5. Uji Kolmogorov - Smirnov

Unstandardized Residual
N 70
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation ,85176010
Absolute ,117
Most Extreme
Positive ,117
Differences
Negative -,088
Kolmogorov-Smirnov Z ,979
Asymp. Sig. (2-tailed) ,294

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


93
Richard Alamsyah, Adi Wiratno: Pendapatan Premi, Rasio...

Jika residual berasal dari distribusi normal, satu pengamatan ke pengamatan yang
nilai-nilai sebaran data akan terletak disekitar lain. Pengujian heterokedastisitas dalam
garis lurus. Terlihat bahwa sebaran data pada penelitian ini menggunakan diagram pencar
chart diatas dikatakan tersebar di sekeliling garis (scatterplot). Berikut diagram pencar hasil uji
lurus tersebut (tidak terpancar jauh dari garis heteroskedastisitas.
lurus). Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa
persyaratan normalitas bisa bisa dipenuhi.
Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk
mengetahui apakah terjadi korelasi atau
hubungan linier yang kuat diantara variabel
bebas dalam model persamaan regresi ganda.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
gejala multikolinieritas dalam model didasarkan
pada nilai tolerance dan nilai VIF. Dari hasil
komputasi data penelitian dengan menggunakan
SPSS version 23 dapat diperoleh masing-masing
nilai tolerance dan nilai VIF sebagaimana
terlihat pada table di bawah ini:
Tabel 6. Uji Variance Inflation Factor &
Tolerance Gambar 1. Hasil Uji Scatterplot

Collinearity Berdasarkan gambar diatas dapat ter-


Model Statistics lihat sebaran titik-titik pada diagram tidak
Tolerance VIF menunjukkan membentuk suatu pola tertentu
(Constant) serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
Pendapatan Premi ,199 5,020 angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat
Rasio Hasil ,812 1,232 dikatakan bahwa regresi tidak mengalami
1
Investasi gangguan heteroskedastisitas sehingga model
Laba ,581 1,721 regresi tersebut layak dipakai untuk memprediksi
Klaim ,249 4,012 risk based capital .
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah
a. Dependent Variable : Risk Based Capital
dalam suatu model regresi linear ada korelasi
Dari tabel uji VIF dan tolerance diketahui antara kesalahan pengganggu pada periode t
bahwa setiap variabel bebas mempunyai nilai dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).
VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada
besar 0,10 sehingga dapat ditarik kesimpulan problem autokorelasi. Adapaun cara yang
bahwa model yang dihasilkan terbebas dari digunakan oleh peneliti untuk mendeteksi ada
gejala multikolinieritas. atau tidaknya yaitu dengan menggunakan uji
Uji heteroskedastisitas dilakukan un- Durbin-Watson (DW-test). Berdasarkan data
tuk mengetahui apakah model regresi yang telah diolah dengan SPSS Vol. 23, maka
terjadi ketidaksamaan varians dari residual didapat hasil uji autokorelasi , sebagai berikut:

Tabel 7. Uji Autokorelasi


Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,420 a
,177 ,126 ,87758 1,806

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


94
Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vo. 4, No. 1, Juni 2017, hal 87-101
ISSN 2339 - 1545

a. Predictors: (Constant), Klaim, Rasio Hasil karena nilai DW 1,892 lebih besar dari batas
Investasi, Laba , Pendapatan Premi. atas (dU) 1,735 dan kurang dari 4 – 1,735 (4 –
b. Dependent Variable: Risk Based Capital. dU), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
autokorelasi positif atau negatif dengan kata lain
Pada tabel diatas terlihat bahwa uji H0 diterima.
autokorelasi diatas dapat diketahui nilai DW Penelitian ini menggunakan metode
(Durbin-Watson) yang dihasilkan dari model multiple regression (regresi berganda) dengan
regresi adalah sebesar 1,892. Sedangkan dari metode Ordinal Least Square (OLS). Metode
tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah ini digunakan untuk mengetahui apakah ada
data (n) sebesar 70, dan k adalah 4 (k adalah pengaruh variabel independen (pendapatan
jumlah variabel independen) diperoleh nilai dL premi, rasio hasil investasi, laba, dan klaim)
= sebesar 1,494 dan dU = sebesar 1,735. Oleh terhadap variabel dependen (risk based capital).

Tabel 8. Koefisien Regresi


Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 2,891 ,321 8,924 ,000
Pendapatan Premi 0,002 1,753 ,324 1,287 ,202
1 Rasio Hasil Investasi 0,009 4,579 ,054 ,431 ,004
Laba -9,300 ,001 -,001 -,005 ,998
Klaim -0,001 ,000 -,681 -3,020 ,003
a. Dependent Variable : Risk Based Capital

Pada hasil persamaan regresi ini, β0 Uji Koefisien determinasi (R2) meru-
dilambangkan oleh constant. Dan kolom pakan sebuah ukuran “Goodness of
kedua (Coefficient), berisikan nilai koefisien Fit”, untuk melihat seberapa besar
(β) masing-masing variabel dalam persamaan proporsi variasi variabel independen
regresi. Berdasarkan hasil output didapatkan secara bersama-sama dalam men-
persamaan regresi yang terbentuk adalah : jelaskan (mempengaruhi) variabel
Risk Based Capital = 2,891+0,002 X1 + 0,009 dependen. Berdasarkan data yang telah
X2 – 9,300 X3 -0,001 X4 diolah dengan menggunakan program
SPSS Vo.23 diperoleh hasil koefisien
4) Pengujian Hipotesis
determinasi (R2) atau goodness of fit
a) Uji Determinasi (R2)
sebagai berikut:

Tabel 9. Uji Koefisien Determinasi (R2) Perusahaan Asuransi Kerugian


Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,420 a
,177 ,126 ,87758 1,806
a. Predictors: (Constant), Klaim, Rasio Hasil Investasi, Laba , Pendapatan Premi
b. Dependent Variable: Risk Based Capital

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


95
Richard Alamsyah, Adi Wiratno: Pendapatan Premi, Rasio...

Dari hasil olah data diatas dapat diketahui ini dibuktikan bahwa t hitung < t tabel ( -0,005
nilai R2 sebesar 0,177 dan Adjusted R2 sebesar < 1,997 ) dengan nilai probabilitas 0,9882
0,126. Oleh karena dalam penelitian ini k > 1, berada di atas 0,05. Maka H0 Diterima H1
maka Adjusted R2 < R2 , yang mengimplikasikan Ditolak, bahwa laba tidak berpengaruh
bahwa ketika jumlah variabel independen signifikan dan negatif terhadap risk based
meningkat maka nilai Adjusted R2 akan capital;
meningkat kurang dari nilai Unadjusted R2, 4. H4 (Klaim) : Klaim berpengaruh signifikan
oleh karena itu maka penulis menggunakan terhadap risk based capital, hal ini
nilai Adjusted R2 yaitu sebesar 0,126 (12,60%) dibuktikan bahwa t hitung < t tabel ( 0,520 <
yang artinya bahwa proporsi variasi variabel 1,997 ) dengan nilai probabilitas 0,003
risk based capital yang dijelaskan oleh variabel berada di bawah 0,05. Maka H0 Diterima
pendapatan premi, rasio hasil investasi, laba H1 Ditolak, bahwa klaim berpengaruh
dan klaim adalah sebesar 12,60%. Sedangkan signifikan dan positif terhadap risk based
sisanya sebesar 87,40% merupakan proporsi capital.
variasi variabel lain yang tidak termasuk dalam Uji pengaruh simultan digunakan untuk
model penelitian ini. mengetahui apakah variabel independen secara
Uji t (t-test) digunakan untuk melihat bersama-sama atau simultan mempengaruhi
signifikansi pengaruh variabel independen variabel dependen. Bila nilai parameter
secara individu terhadap variabel dependen, signifikansi regresi =0, dengan kata lain tidak
dengan menggunakan uji dua sisi. terdapat hubungan yang linear atara variabel
Dari output pada tabel uji t di atas, bahwa dependen dengan variabel independen.
terlihat pada kolom t statistik (pada taraf Berdasarkan data yang telah diolah dengan
probabilitas alfa (α) = 0,05 dan df = n-k, atau df program SPSS Vol.23, diperoleh hasil Uji
= 70 - 5 = 65, maka diperoleh nilai t tabel = 1,997. Pengaruh Simultan (F Test) sebagai berikut:
Dari hasil uji t (parsial) tersebut dapat
Tabel 10. Uji Pengaruh Simultan (F Test)
diambil kesimpulan sebagai berikut :
Perusahaan Asuransi Kerugian
1. H1 (Pendapatan Premi) : Pendapatan premi
tidak berpengaruh signifikan terhadap risk Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
based capital, hal ini dibuktikan bahwa t
Regression 10,742 4 2,686 3,487 ,012b
hitung
< t tabel ( 1,287 < 1,997 ) dengan nilai
1 Residual 50,059 65 ,770
probabilitas sebesar 0,202 jauh berada
Total 60,801 69
diatas 0,05. Maka H0 Diterima H1 Ditolak,
bahwa pendapatan premi tidak berpengaruh a. Dependent Variable: Risk Based Capital
signifikan dan negatif terhadap risk based b. Predictors: (Constant), Klaim, Rasio Hasil
Investasi, Laba , Pendapatan Premi
capital;
2. H2 (Rasio Hasil Investasi) : Rasio hasil Dari hasil data yang telah diolah pada tabel
investasi berpengaruh signifikan terhadap 4.7 terlihat bahwa pada kolom 5 nilai F hitung
risk based capital, hal ini dibuktikan bahwa sebesar 3,487. Sedangkan nilai F tabel dapat dilihat
t hitung > t tabel ( 0,431 < 1,997 ) dengan nilai pada tabel statistik F (pada taraf signifikansi alfa
probabilitas sebesar 0,004 berada dibawah (α) =0,05 dan derajat bebas db1 = k dan db2 = n
0,05. Maka H0 Ditolak H1 Diterima, bahwa – k – 1), atau db1 = 4 dan db2 = 70 - 4 - 1 = 65,
rasio hasil investasi berpengaruh signifikan maka diperoleh nilai F tabel = 2,513.
dan positif terhadap risk based capital; Oleh karena nilai F hitung lebih besar daripada
3. H3 (Laba) : Laba tidak berpengaruh F tabel (3,487 > 2,513), maka dapat diambil
signifikan terhadap risk based capital, hal kesimpulan bahwa pendapatan premi, rasio hasil

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


96
Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vo. 4, No. 1, Juni 2017, hal 87-101
ISSN 2339 - 1545

investasi, laba dan klaim secara bersama-sama 2. Hasil pengujian dengan menggunakan
(simultan) berpengaruh signifikan terhadap regresi berganda membuktikan bahwa
variabel risk based capital. Maka Ha5 diterima, variabel rasio hasil investasi berpengaruh
bahwa semua pendapatan premi, rasio hasil signifikan terhadap risk based capital.
investasi, laba dan klaim secara bersama-sama Dengan demikian menerima hipotesis
(simultan) berpengaruh signifikan terhadap kedua (H2) yang menyatakan bahwa
variabel risk based capital. terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
risk based capital. Hasil penelitian juga
5. Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi menemukan bahwa rasio hasil investasi
Hasil Penelitian memiliki hubungan positif terhadap risk
based capital. Semakin besar hasil investasi
Penelitian ini berupaya untuk menjawab
dan total investasi perusahaan asuransi
rumusan masalah penelitian, yaitu mengetahui,
semakin besar tingkat risk based capital
mempelajari dan menemukan bukti empiris
perusahaan tersebut.
seberapa besar pengaruh pendapatan premi,
3. Hasil pengujian dengan menggunakan
rasio hasil investasi, laba dan klaim secara
regresi berganda membuktikan bahwa
parsial maupun secara simultan terhadap risk
variabel laba tidak berpengaruh signifikan
based capital perusahaan asuransi kerugian
terhadap risk based capital. Dengan
swasta nasional yang terdaftar di Otoritas
demikian menolak hipotesis ketiga (H3)
Jasa Keuangan (OJK) yang memiliki ekuitas
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
diatas 500 milyar selama periode tahun 2011
yang signifikan terhadap risk based capital.
– 2015. Dari hasil pengujian hipotesis dengan
Hasil regresi data panel juga menunjukan
menggunakan analisis regresi data panel
adanya hubungan negatif terhadap risk
dengan empat variabel independen (pendapatan
based capital . Laba tidak selalu menjadi
premi, rasio hasil investasi, laba, klaim) dan
tolak ukur untuk menilai tingkat risk
satu variabel dependen (risk based capital),
based capital, karena naik turunnya laba
menyatakan sebagai berikut:
berbanding terbalik dengan tingkat risk
Dari hasil analisis dan pembahasan
based capital perusahaan.
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
4. Hasil pengujian dengan menggunakan
1. Hasil pengujian dengan menggunakan
regresi berganda membuktikan bahwa
regresi berganda membuktikan bahwa
variabel klaim berpengaruh signifikan
variabel pendapatan premi tidak
terhadap risk based capital. Dengan
berpengaruh signifikan terhadap risk
menolak hipotesis keempat (H4) yang
based capital. Dengan demikian menolak
menyatakan bahwa terdapat pengaruh
hipotesis pertama (H1) yang menyatakan
signifikan terhadap risk based capital.
bahwa terdapat pengaruh signifikan
Hasil regresi juga menemukan adanya
terhadap risk based capital. Hasil regresi
hubungan yang negatif antara klaim dengan
juga menunjukan bahwa pendapatan premi
risk based capital. Dari hasil penelitian ini
memiliki hubungan positif terhadap risk
dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya
based capital. Sehingga dapat disimpulkan
klaim yang dimiliki perusahaan asuransi
hasil dalam penelitian ini besar kecilnya
akan mempengaruhi risk based capital
suatu pendapatan premi perusahaan yang
perusahaan.
didapat tidak mempengaruhi tingkat
5. Hasil pengujian dengan menggunakan
prosentase risk based capital perusahaan
regresi berganda membuktikan bahwa
asuransi.
pendapatan premi, rasio hasil investasi,

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


97
Richard Alamsyah, Adi Wiratno: Pendapatan Premi, Rasio...

laba, dan klaim secara simultan berpengaruh yang lebih panjang.


secara simultan terhadap risk based capital 4. Penelitian ini hanya mencakup pada industri
perusahaan asuransi kerugian yang terdaftar asuransi kerugian, sedangkan pada industri
di Otoritas Jasa Keuangan selama periode asuransi masih ada asuransi jiwa yang
penelitian tahun 2011-2015. Hal ini berarti sebenarnya menarik untuk diteliti.
bahwa faktor fundamental perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat berguna
yang berasal dari laporan keuangan yang untuk pengambilan kebijakan disektor pemerintah
di representasikan oleh pendapatan premi, dalam rangka melakukan pengawasan terhadap
rasio hasil investasi, laba dan klaim secara kesehatan perusahaan asuransi. Sehingga,
bersama-sama memberikan sinyal yang diharapkan perusahaan asuransi memiliki
positif untuk memprediksi kesehatan kekuatan modal yang cukup dan menghindarkan
perusahaan asuransi dalam hal ini kinerja resiko merugikan nasabahnya dalam hal terjadi
perusahaan pada saat ini maupun yang akan masalah atau kerugian sebagai akibat dari deviasi
datang sehingga menjadi pertimbangan dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban.
pemangku kepentingan dalam menetapkan Pada sektor swasta yaitu perusahaan asuransi
keputusan bagi perusahaan asuransi penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk
sehingga tingkat kesehatan perusahaan untuk mengambil keputusan dalam menjaga
asuransi dalam mengelola risiko dapat kesehatan keuangan perusahaan dan pengelolaan
dikelola secara baik dengan tingkat risiko yang telah diberikan kepercayaan oleh
solvabilitas perusahaan terjaga. tertanggung tetapi tanpa mengesampingkan
Dalam penelitian ini penulis menyampaikan faktor lain yang dapat mempengaruhi stabilitas
bahwa terdapat beberapa keterbatasan, terutama kelangsungan bisnis perusahaan.
pada hal-hal sebagai berikut: Sedangkan bagi kalangan akademisi
1. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa diharapkan dapat berguna untuk melakukan
variabel dependen di pengaruhi oleh penelitian selanjutnya mengenai risk based
variabel independen sebesar 12,60% dan capital dikarenakan masih terdapat 87,40%
sisanya sebesar 87,40% di pengaruhi oleh faktor lain yang belum masuk dalam model
faktor-faktor lain yang tidak termasuk penelitian ini, sehingga diharapkan bagi peneliti
dalam model penelitian ini, sehingga masih selanjutnya untuk menggali faktor lain secara
banyak variabel lain yang berpengaruh komprehensif, karena sangat dimungkinkan
terhadap risk based capital namun tidak sekali variabel lain dapat mempengaruhi
dalam model penelitian ini. (menjelaskan) terhadap risk based capital serta
2. Penelitian ini terbatas pada perusahaan menambah sampel dan renteng waktu yang
asuransi kerugian yang memiliki ekuitas lebih panjang sehingga penelitian berikutnya
diatas 500 milyar yang terdaftar pada diharapkan mendapatkan hasil yang lebih baik
Otoritas Jasa Keuangan, sehingga masih dan dapat digeneralisasi dalam penelitian sejenis,
banyak perusahaan asuransi kerugian yang serta menghasilkan penelitian yang lebih baik.
memiliki ekuitas di bawah 500 milyar yang
masih harus di teliti yang tidak masuk Daftar Referensi
dalam penelitian ini. Abbas, Salim. 2007. Asuransi & Manajemen
3. Penelitian ini hanya mencakup pada periode Risiko, Rajawali Pers. Jakarta.
penelitian selama 5 tahun yaitu tahun 2011 Darmawi, Herman. 2000. Manajemen Asuransi,
– 2015 saja, sehingga data penelitian yang Bumi Aksara. Jakarta.
diperoleh masih dalam waktu terbatas dan Ghozali, Imam, 2016. Aplikasi Analisis
belum dapat digeneralisasi untuk periode Multivariat dengan Program IBM SPSS

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


98
Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vo. 4, No. 1, Juni 2017, hal 87-101
ISSN 2339 - 1545

23. Edisi 7, Badan Penerbit Universitas Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif
Diponegoro. Semarang. dan Kualitatif, CV.Alfabeta. Bandung.
Gujarati, D.N., 2012. Dasar-dasar Ekonometrika, Soeisno, Djojosoedarso. 2003. Prinsip-prinsip
terjemahan Mangunsong, R.C., Salemba Manajemen Risiko dan Asuransi. Edisi
Empat., Buku 2 Edisi 5. Jakarta. Revisi. Salemba Empat. Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. (2007). Teori Akuntansi. Sensi, Ludovicus. 2006. Memahami Akuntansi
Edisi Revisi. Raja Grafindo Persada. Asuransi Kerugian. PT. Prima Mitra
Jakarta. Edukarya. Jakarat.
Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio Widarjono, Agus.2013. Ekonometrika Pengantar
dan Analisis Investasi. Edisi 7. BPFE. dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews.
Yogyakarta. UPP STIM YKPN.Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, (2015), Standar Astria, Dian. 2009. Analisis Faktor-Faktor
Akuntansi Keuangan, PSAK No. 28 Tentang Yang Mempengaruhi Tingkat Kesehatan
Standar Akuntansi Asuransi Kerugian, Perusahaan Asuransi ( Studi Kasus PT.
Jakarta. Asuransi Takaful Keluarga) E-Journal
Media Asuransi. 2012.Best Insurance 2012. Manajemen Institute Pertanian Bogor.
Edisi 267. Astika, Ida Bagus Putra. 2003. Hubungan
Media Asuransi. 2014.Best Insurance 2014.No. Keagenan dan Hukum Besi dalam
Edisi 279. Manajemen Laba, artikel jurusan Akuntansi,
Media Asuransi. 2015.Best Insurance 2015.No. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana,
Edisi 293. Bali.
Media Asuransi. 2016.Best Insurance 2016.No. Budiarjo, Rifki Santoso. 2015. Pengaruh Tingkat
Edisi 305. Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi
Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Perasuransian Terhadap Peningkatan Pendapatan Premi
Indonesia 2014, (online). Jakarta: Otoritas (Studi Kasus Pada Perusahaan Asuransi
Jasa Keuangan Republik Indonesia. Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(http://www.ojk.go.id/statistik-2014- Tahun 2010-2013) E-Journal Manajemen
perasuransian, diakses pada 11 April 2016). Universitas Negeri Yoyakarta.
Peraturan Menteri Keuangan No. 53/ B. Charumathi. 2012. On The Determinants of
PMK.010/2012 tanggal 3 April 2012 Profitability of Indian Life Insurer – An
Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Empirical Study, Proceeding of the World
Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Congress On Engineering. London.
Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Cummins, J. David, Harrington, Scott. E,
No. PER – 08 /BL/2012 Tentang Pedoman and Klein, Robert. 1995. Insolvency
Perhitungan Modal Minimum Berbasis Experience, Risk-Based Capital and Prompt
Risiko Bagi Perusahaan Asuransi Dan Corrective Action in Property-Liability
Perusahaan Reasuransi. Insurance. Journal of Financial Institution
Prawoto, Agus. 2003. Hukum Asuransi Center, (online), (http://fic.wharton.upenn.
dan Kesehatan Perusahaan Asuransi edu/fic/papers/95/9506.pdf, diakses pada
Berdasarkan Risk Based Capital, BPFE. 16 Desember 2014).
Yogyakarta. Dhaniati, Rina. 2011. Analisis Pengaruh RBC,
Sula, M. 2001. Konsep dan Operasional Rasio Underwriting, Rasio Hasil Investasi,
Asuransi Kerugian, PT.Gema Insan Pers. Rasio Penerimaan Premi, dan Rasio Beban
Jakarta. Klaim Terhadap Laba Perusahaan Asuransi.

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


99
Richard Alamsyah, Adi Wiratno: Pendapatan Premi, Rasio...

artikel jurusan Akuntansi, Fakultas Kirmizi dan Agus, Susi Surya. 2011. Pengaruh
Ekonomi Universitas Gunadarma, Jakarta. Pertumbuhan Modal dan Aset Terhadap
Dika, Arrum. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Rasio Risk Based Capital (RBC),
Mempengaruhi Return on Equity Pada Pertumbuhan Premi Neto dan Profitabilitas
Perusahaan Asuransi Umum.) E-Journal Perusahaan Asuransi Umum Di Indonesia.
Akuntansi Universitas Diponegoro. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis,
Semarang. (online), Vol.3, No.1, (http://ejournal.
Eko Supriyono, Agung.2013.Pengaruh Risk unri.ac.id/index.php/JPEB/article/
Based Capital Terhadap Profitabilitas viewFile/403/397, diakses pada 11 April
Pada Perusahaan Asuransi Syariah (Studi 2016).
Kasus Pada PT. Asuransi Takaful Umum Marlina, Reni , Dwi Puryanti. 2013. The Influence
dan PT.Asuransi Takaful Keluarga of Risk Based Capital to Profitability In
Periode 2004-2010) E-Journal Akuntansi Jasindo Insurance Company. South East
Universitas Pendidikan Indonesia. Asia Journal of Contemporary Business,
Eky, Gede et al. 2015. Pengaruh Laba, Economic and Law , Vol. 2.
Underwriting, Hasil Investasi dan Rasio Merawati, Endang Etty. 2002. Penilaian
Beban Klaim Terhadap Risk Based Capital Perusahaan Asuransi Dengan Risk Based
(Studi pada perusahaan asuransi yang Capital dan Early Warning System, artikel
terdaftar di BEI 2010-2014)” E-Journal S1 jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Ak Universitas Pendidikan Ganesha Vol.3 Universitas Pancasila, Jakarta.
No. 1 Tahun 2015. Nurfadila, Sindi et al. 2015. Analisis Rasio
Fadlin, Aditya R.P & Rachma Fitrianti. 2013. Keuangan Dan Risk Based Capital Untuk
Analisis Pengaruh Risk Based Capital, Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan
Penerimaan Premi, Underwriting dan Asuransi (Studi pada PT. Asei Reasuransi
Beban Klaim Terhadap Profitabilitas, Indonesia (Persero) Periode 2011-2013)”
artikel jurusan FISIP, Universitas Indonesia, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22
Jakarta. No. 1 Mei 2015|
Fitriani, A & Apriani Dorkas R.A. 2009. Tinjauan Pitselis, Georgios.(2006). Risk Based Capital,
Empiris Terhadap Kinerja Industri Asuransi Supervision of Solvency and Cross-Section
Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Effect models. University of Piraeus,
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. XV, No. 2 Department of Statistics & Insurance
Grace, Martin, Scott E. Harrington, and R. Klein. Science.
(1998). Risk-Based Capital and Solvency Soekarno, S & Azhari , D.A 2009. Analysis of
Screening: Hypotheses and Empirical Tests. Financial Ratio to Distinguish Indonesia
Journal of Banking and Finance. Joint Venture General Insurance Company
Hafid, Ibrahim. 2016.Analisis Tata Kelola Performance using Discriminant Analysis.
Keuangan Asuransi Jasa Dalam Menilai The Asian Journal Of Technology
Kinerja Operasional Usaha Secara Periodik. Management. 2 (2) : 100-111.
Jurnal keuangan dan perbankan Vol.20 No. Supriyono, Agung Eko. 2013. Pengaruh Risk
1 Hlm 50.62. Based Capital terhadap Profitabilitas pada
Jensen, Michael C, Dan W,H,Meckling, 1976. Perushaan Asuransi Syariah: Studi Kasus
Theory Of The Firm: Agency Costs And Pada PT. Asuransi Takaful Umum dan
Ownership Structure”. Journal of Finance PT. Asuransi Takaful Keluarga Periode
Economics, Vol. 3, No. 4, pp. 305-360. 2004-2010. Thesis. Univesitas Pendidikan
Indonesia.

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


100
Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vo. 4, No. 1, Juni 2017, hal 87-101
ISSN 2339 - 1545

Satria, Salusra, 2004, Pengukuran Kinerja Yuli Asmoro, Kurniawan. 2010. Pengaruh
Keuangan Perusahaan Asuransi Kerugian Pendapatan Premi, Rasio Hasil Investasi,
di Indonesia dengan analisis rasio keuangan dan Klaim terhadap Risk Based Capital.
Early Warning System. Edisi pertama artikel jurusan Akuntansi, Fakultas
Lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta. Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta.
Witono, Eka Purnama.2003. Analisis Kinerja Yuliani. 2014. Peran Dinamika Lingkungan
Perusahaan-Perusahaan Asuransi Di Sebagai Moderasi Pengaruh Likuiditas
Indonesia Dengan Metode Risk Based dan Risk Based Capital Terhadap Kinerja
Capital. Jurnal akuntansi Krida WacanaVol. Keuangan Perusahaan Asuransi Umum
3 No. 1 , Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Forum Manajemen Indonesia,
Kristen Krida Wacana, Jakarta. Medan.

Magister Akuntansi Universitas Pancasila


101

Anda mungkin juga menyukai