Pendapatan Premi, Rasio Hasil Investasi, Laba, Klaim dan Risk Based Capital
Perusahaan Asuransi Kerugian di Indonesia
Richard Alamsyah1, Adi Wiratno2
1
Universitas Pancasila, Jl. Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, 12640
2
Universitas Jenderal Soedriman, Jl. HR. Boenyamin 708, Grendeng, Purwokerto Utara, Jawa Tengah 53122
ABSTRAK
1. Pendahuluan
Selama beberapa tahun belakangan Kesadaran masyarakat akan pentingnya sebuah
ini, perkembangan asuransi di Indonesia perlindungan atas berbagai macam risiko yang
menunjukkan angka kemajuan yang cukup bisa terjadi dan menimpa diri mereka sewaktu-
baik. Perusahaan asuransi menunjukkan waktu adalah salah satu penyebab tingginya
geliat pertumbuhan di dalam usaha yang jumlah pengguna asuransi belakangan ini. Hal ini
mereka jalankan, yang mana semakin hari tentu saja menjadi sebuah keuntungan tersendiri
semakin banyak nasabah yang mengunakan bagi perusahaan asuransi yang menyediakan
layanan asuransi di dalam kehidupan mereka. layanan asuransi, di mana akan semakin luas
pasar yang bisa diolah dan dijadikan sebagai kemapuan perusahaan dalam menghasilkan laba
sasaran penjualan produk yang mereka miliki. karena cicilan hutang pokok maupun bunganya
Pemerintah selaku regulator dalam rangka menurut kelaziman dibayar dengan dana kas,
menjaga stabilitas kondisi perkembangan yang dan besarnya dana kas sangat ditentukan oleh
terjadi dalam industri perasuransian nasional, besarnya laba yang masuk perusahaan dalam
melakukan penyesuaian secara menyeluruh bentuk uang kas. Menurut Kuswadi (2006)
terhadap ketentuan mengenai kesehatan Nilai rasio-rasio solvabilitas yang baik adalah
keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan kecil sehingga dapat menggambarkan bahwa
Reasuransi sebagaimana diatur dalam Keputusan beban kewajiban perusahaan tidak terlalu berat.
Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.10/2012. Dengan demikian semakin kecil angka rasio
Dan dalam rangka lebih menjamin stabilitas semakin tinggi solvabilitas perusahaan. Rasio
kondisi keuangan perusahaan asuransi, maka yang digunakan untuk mengukur solvabilitas
pengaturan mengenai kesehatan keuangan adalah rasio kewajiban atas total aktiva, rasio
perusahaan asuransi dalam Keputusan Menteri kewajiban atas total ekuitas, dan rasio kewajiban
Keuangan Nomor 53/PMK.10/2012. Dan jangka panjang atas kapitalisasi.
untuk mengatur tentang solvabilitas perusahaan Sedangkan solvabilitas perusahaan
asuransi dikeluarkan Peraturan Ketua Badan asuransi diatur oleh Pemerintah dalam rangka
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan menyesuaikan dengan perkembangan yang
Nomor PER-08/BL/2012 tentang Pedoman terjadi dalam industri perasuransian nasional,
Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas melakukan penyesuaian secara menyeluruh
Minimum (Risk Based Capital) bagi Perusahaan terhadap ketentuan mengenai Kesehatan
Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Keuangan Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan
Hasil penelitian dari Georgios Pitselis (2006) Reasuransi sebagaimana diatur dalam Keputusan
menemukan bahwa solvabilitas pengawasan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.10/2012.
juga harus memperhitungkan setiap akun tidak Dalam Peraturan Ketua Bapepam LK PER-
hanya faktor-faktor endogen (manajemen yang 02/BL/2008 tentang Pedoman Perhitungan
baik, estimasi yang baik pada cadangan teknis, Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (Risk
dll), tetapi juga faktor-faktor eksogen (tingkat Based Capital) bagi Perusahaan Asuransi dan
pengembalian, tingkat pengangguran dll) serta Perusahaan Reasuransi Solvabilitas perusahaan
keunikan asuransi pasar masing-masing negara. asuransi yang dikenal dengan Risk Based Capital
Hasil penelitian dari Martin dan Scott (1998) atau dalam istilah bahasa Indonesia yaitu Batas
menemukan bahwa sistem RBC bagaimanapun Tingkat Solvabilitas Minimum adalah jumlah
bermanfaat bila digunakan oleh regulator dalam minimum tingkat solvabilitas yang harus
kombinasi dengan sistem screening yang lebih dimiliki perusahaan asuransi atau perusahaan
akurat, atau bahwa politik tekanan terhadap reasuransi, yaitu sebesar jumlah dana yang
peningkatan RBC menyebabkan akurasi formula dibutuhkan untuk menutup risiko kerugian yang
RBC relatif rendah. mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi
Solvabilitas dalam perusahaan asuransi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban.
berbeda dengan solvabilitas pada perusahaan Dalam Keputusan Menteri Keuangan
manufaktur maupun perusahaan dagang. Pada Nomor 53/PMK.10/2012 Pasal 2 ayat 1
perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang yaitu Perusahaan Asuransi dan Perusahaan
menurut prawoto (2006) solvabilitas adalah Reasuransi setiap saat wajib memenuhi tingkat
kemampuan untuk membayar kewajiban solvabilitas paling sedikit 120% (seratus dua
tak lancar (kewajiban jangka panjang), baik puluh per seratus) dari risiko kerugian yang
pokok maupun bunganya. Kemampuan untuk mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi
membayar kewajiban tak lancar bergantung pada dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban.
Risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai Sehingga, diharapkan perusahaan asuransi
akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan memiliki kekuatan modal yang cukup dan
dan kewajiban yang dimaksud adalah : 1) menghindarkan risiko merugikan nasabahnya
kegagalan pengelolaan kekayaan, ketidak- dalam hal terjadi masalah atau kerugian sebagai
seimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan
kewajiban; 2) ketidak-seimbangan antara nilai dan kewajiban.
kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata Hasil penelitian dari Merawati (2002)
uang; 3) perbedaan antara beban klaim yang menemukan bahwa Nilai Risk Based Capital
terjadi dan beban klaim yang diperkirakan; 4) yang diperoleh oleh perusahaan tidak dapat
ketidak-cukupan premi akibat perbedaan hasil hanya diartikan dengan besar kecilnya angka.
investasi yang diasumsikan dalam penetapan Memang nilai Risk Based Capital yang rendah
premi dengan hasil investasi yang diperoleh; mengisyaratkan bahwa perusahaan asuransi
5) ketidak-mampuan pihak reasuradur untuk tersebut mempunyai kinerja yang kurang baik.
memenuhi kewajiban membayar klaim. Namun nilai Risk Based Capital yang sangat
Tujuan pemerintah menerapkan metode Risk tinggipun belum tentu menunjukkan bahwa
Based Capital adalah selain untuk melindungi perusahaan tersebut adalah yang terbaik.
kepentingan masyarakat sebagai nasabah Realitanya nilai Risk Based Capital sebagian
asuransi juga dalam rangka menyesuaikan besar perusahaan asuransi jauh lebih tinggi
dengan perkembangan yang terjadi dalam diatas ketentuan yang berlaku yang hanya
industri perasuransian nasional. Pemerintah sebesar 120%. Sebagai contoh Tabel 1 dibawah
telah memberikan payung hukum untuk ini yaitu 10 Perusahaan Asuransi Kerugian
melindungi kepentingan nasabah perusahaan Swasta Nasional Yang Mempublikasi Laporan
asuransi dengan menetapkan Risk Based Capital. Keuangan Di Media Cetak Dengan Tingkat Risk
Based Capital Tertinggi 2011-2015.
Tabel 1. 10 Perusahaan Asuransi Kerugian Swasta Nasional Yang Mempublikasi Laporan
Keuangan Di Media Cetak Dengan Tingkat Risk Based Capital Tertinggi 2011-2015
Nama Perusahaan 2011 2012 2013 2014 2015
1 PT. ASURANSI UMUM VIDEI 1175,80% 810,60% 1560,30% 1090,70% 855,00%
2 PT. ASURANSI ARTHARINDO 581,62% 987,00% 1178,00% 945,00% 704,00%
3 PT. ASURANSI BHAKTI BHAYANGKARA 895,00% 848,00% 648,00% 448,00% 405,00%
4 PT. ASURANSI ASEI INDONESIA 782,00% 542,39% 512,33% 132,91% 169,00%
5 PT. TUGU PRATAMA INDONESIA 335,00% 345,00% 533,00% 394,10% 374,00%
6 PT. SOMPO JAPAN NIPPONKOA INDONESIA 427,00% 290,00% 381,00% 206,00% 140,00%
7 PT. ASURANSI SINARMAS 328,00% 300,00% 328,59% 338,25% 359,00%
8 PT. ASURANSI SAMSUNG TUGU 351,00% 279,00% 314,00% 254,00% 265,00%
9 PT. ASURANSI MEGA PRATAMA 286,67% 195,45% 199,79% 388,05% 296,00%
10 PT. ASURANSI TOKIO MARINE INDONESIA 236,00% 248,00% 244,00% 242,00% 291,00%
Sumber: Otoritas Jasa keuangan
Sifat bisnis asuransi membutuhkan investasi yang ahli dalam analisis investasi sangat penting
uang yang besar. Sumber dana-dana perusahaan bagi operasi perusahaan asuransi. Asuransi
asuransi untuk membayar kerugian-kerugian adalah lembaga keuangan yang sangat penting
adalah dari modal yang telah disetor, surplus, dan dengan demikian mempunyai pengaruh
dan premi yang telah dibayar dimuka untuk jasa- besar dalam perekonomian. Tabel 2 dibawah
jasa yang diberikan. Pengelolaan bisnis yang ini yaitu gambaran singkat laporan keuangan
baik menghendaki dana-dana itu di investasikan asuransi kerugian gabungan di indonesia periode
dengan aman dan menguntungkan. Orang-orang 2011-2015.
Magister Akuntansi Universitas Pancasila
89
Richard Alamsyah, Adi Wiratno: Pendapatan Premi, Rasio...
Berdasarkan data tersebut secara kese- pendapatan premi dan rasio hasil investasi
luruhan premi dan investasi mengalami terhadap risk based capital.
kenaikan setiap tahunnya akan tetapi tidak Pada tahun 2013 Reni marlina dan Dwi
demikian pada nilai Risk Based Capital pada Puryanti dalam jurnal The Influence of Risk
masing-masing perusahaan yang mengalami Based Capital to Profitability in Jasindo
fluktuasi hal tersebut terlihat pada Table 1.2. hal Insurance Company melakukan analisis
tersebut menunjukan bahwa premi, investasi, profitabilitas dari risk based capital Jasindo
klaim diduga tidak berpengaruh pada tinggi dan Insurance Company selama periode 2007-
rendahnya Risk Based Capital. Sedangkan premi, 2010. Penelitian ini menggunakan simple linear
investasi, dan klaim merupakan komponen regression dan pearson correlation dan return
utama dalam perhitungan Risk Based Capital. on assets (ROA) dan return on equity (ROE)
Berdasarkan data tersebut secara kese- sebagai indikator dari profitabilitas. Penelitian
luruhan Klaim mengalami kenaikan setiap ini menunjukan bahwa risk based capital tidak
tahunnya akan tetapi tidak demikian pada memiliki pengaruh terhadap profitabilitas pada
nilai Risk Based Capital pada masing-masing perusahaan Jasindo Insurance
perusahaan sebagaimana di tampilkan pada Dalam penelitian Kirmizi & Agus (2011)
Table 2 hal tersebut menunjukan bahwa Klaim dalam jurnal Pengaruh Pertumbuhan Modal dan
diduga tidak berpengaruh pada tinggi dan Aset Terhadap Rasio Risk Based Capital (RBC),
rendahnya Risk Based Capital. Sedangkan pada Pertumbuhan Premi Neto dan Profitabilitas
perhitungan Risk Based Capital perbedaan perusahaan asuransi umum di Indonesia. Dalam
antara beban klaim yang terjadi diperkirakan penelitian ini menyimpulkan bahwa penambahan
menjadi salah satu komponen utama. modal dalam perusahaan secara umum tidak
dimanfaatkan secara produktif dan optimal dalam
2. Telaah Teori dan Pengembangan meningkatkan perolehan premi. Begitu pula
Hipotesis dengan rasio risk based capital secara spesifik
Terdapat sejumlah penelitian sejenis tidak berpengaruh dalam mendorong perolehan
yang berhubungan dengan risk based capital premi dan peningkatan laba. Sementara disisi
perusahaan. Dalam penelitian Kurniawan lain, pertumbuhan aset berperan positif dalam
(2010) melakukan analisis pengaruh pendapatan meningkatkan perolehan premi. Secara umum
premi, rasio hasil investasi dan klaim terhadap pertumbuhan premi neto perusahaan meningkat,
risk based capital pada perusahaan asuransi namun tidak berpengaruh signifikan terhadap
dan reasuransi. Penelitian ini menyimpulkan ROE.
bahwa adanya pengaruh yang signifikan dari
Data yang digunakan dalam penelitian ini a) Perusahaan asuransi kerugian yang telah
merupakan data sekunder yang diperoleh dari terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
laporan tahunan (annual report). Pengambilan b) Menerbitkan laporan keuangan selama
sampel dalam penelitian ini menggunakan periode penelitian, yaitu dari tahun 2011
metode purposive sampling. Dengan metode sampai dengan 2015 dan mempublikasikan
purposive sampling, sampel dipilih atas dasar baik di media cetak maupun di website
kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria perusahaan
pemilihan sampel yang ditentukan, yaitu: c) Perusahaan asuransi kerugian swasta
Kriteria Ho Keputusan
0<DW<dl Ditolak Ada autokorelasi positif
D1<DW<du Tidak ada keputusan Tidak ada keputusan
4-dl<DW<4 Ditolak Ada autokorelasi negative
4-du<DW<4dl Tidak ada keputusan Tidak ada keputusan
Du<DW<4-du Diterima Tidak ada autokorelasi
Unstandardized Residual
N 70
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation ,85176010
Absolute ,117
Most Extreme
Positive ,117
Differences
Negative -,088
Kolmogorov-Smirnov Z ,979
Asymp. Sig. (2-tailed) ,294
Jika residual berasal dari distribusi normal, satu pengamatan ke pengamatan yang
nilai-nilai sebaran data akan terletak disekitar lain. Pengujian heterokedastisitas dalam
garis lurus. Terlihat bahwa sebaran data pada penelitian ini menggunakan diagram pencar
chart diatas dikatakan tersebar di sekeliling garis (scatterplot). Berikut diagram pencar hasil uji
lurus tersebut (tidak terpancar jauh dari garis heteroskedastisitas.
lurus). Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa
persyaratan normalitas bisa bisa dipenuhi.
Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk
mengetahui apakah terjadi korelasi atau
hubungan linier yang kuat diantara variabel
bebas dalam model persamaan regresi ganda.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
gejala multikolinieritas dalam model didasarkan
pada nilai tolerance dan nilai VIF. Dari hasil
komputasi data penelitian dengan menggunakan
SPSS version 23 dapat diperoleh masing-masing
nilai tolerance dan nilai VIF sebagaimana
terlihat pada table di bawah ini:
Tabel 6. Uji Variance Inflation Factor &
Tolerance Gambar 1. Hasil Uji Scatterplot
a. Predictors: (Constant), Klaim, Rasio Hasil karena nilai DW 1,892 lebih besar dari batas
Investasi, Laba , Pendapatan Premi. atas (dU) 1,735 dan kurang dari 4 – 1,735 (4 –
b. Dependent Variable: Risk Based Capital. dU), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
autokorelasi positif atau negatif dengan kata lain
Pada tabel diatas terlihat bahwa uji H0 diterima.
autokorelasi diatas dapat diketahui nilai DW Penelitian ini menggunakan metode
(Durbin-Watson) yang dihasilkan dari model multiple regression (regresi berganda) dengan
regresi adalah sebesar 1,892. Sedangkan dari metode Ordinal Least Square (OLS). Metode
tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah ini digunakan untuk mengetahui apakah ada
data (n) sebesar 70, dan k adalah 4 (k adalah pengaruh variabel independen (pendapatan
jumlah variabel independen) diperoleh nilai dL premi, rasio hasil investasi, laba, dan klaim)
= sebesar 1,494 dan dU = sebesar 1,735. Oleh terhadap variabel dependen (risk based capital).
Pada hasil persamaan regresi ini, β0 Uji Koefisien determinasi (R2) meru-
dilambangkan oleh constant. Dan kolom pakan sebuah ukuran “Goodness of
kedua (Coefficient), berisikan nilai koefisien Fit”, untuk melihat seberapa besar
(β) masing-masing variabel dalam persamaan proporsi variasi variabel independen
regresi. Berdasarkan hasil output didapatkan secara bersama-sama dalam men-
persamaan regresi yang terbentuk adalah : jelaskan (mempengaruhi) variabel
Risk Based Capital = 2,891+0,002 X1 + 0,009 dependen. Berdasarkan data yang telah
X2 – 9,300 X3 -0,001 X4 diolah dengan menggunakan program
SPSS Vo.23 diperoleh hasil koefisien
4) Pengujian Hipotesis
determinasi (R2) atau goodness of fit
a) Uji Determinasi (R2)
sebagai berikut:
Dari hasil olah data diatas dapat diketahui ini dibuktikan bahwa t hitung < t tabel ( -0,005
nilai R2 sebesar 0,177 dan Adjusted R2 sebesar < 1,997 ) dengan nilai probabilitas 0,9882
0,126. Oleh karena dalam penelitian ini k > 1, berada di atas 0,05. Maka H0 Diterima H1
maka Adjusted R2 < R2 , yang mengimplikasikan Ditolak, bahwa laba tidak berpengaruh
bahwa ketika jumlah variabel independen signifikan dan negatif terhadap risk based
meningkat maka nilai Adjusted R2 akan capital;
meningkat kurang dari nilai Unadjusted R2, 4. H4 (Klaim) : Klaim berpengaruh signifikan
oleh karena itu maka penulis menggunakan terhadap risk based capital, hal ini
nilai Adjusted R2 yaitu sebesar 0,126 (12,60%) dibuktikan bahwa t hitung < t tabel ( 0,520 <
yang artinya bahwa proporsi variasi variabel 1,997 ) dengan nilai probabilitas 0,003
risk based capital yang dijelaskan oleh variabel berada di bawah 0,05. Maka H0 Diterima
pendapatan premi, rasio hasil investasi, laba H1 Ditolak, bahwa klaim berpengaruh
dan klaim adalah sebesar 12,60%. Sedangkan signifikan dan positif terhadap risk based
sisanya sebesar 87,40% merupakan proporsi capital.
variasi variabel lain yang tidak termasuk dalam Uji pengaruh simultan digunakan untuk
model penelitian ini. mengetahui apakah variabel independen secara
Uji t (t-test) digunakan untuk melihat bersama-sama atau simultan mempengaruhi
signifikansi pengaruh variabel independen variabel dependen. Bila nilai parameter
secara individu terhadap variabel dependen, signifikansi regresi =0, dengan kata lain tidak
dengan menggunakan uji dua sisi. terdapat hubungan yang linear atara variabel
Dari output pada tabel uji t di atas, bahwa dependen dengan variabel independen.
terlihat pada kolom t statistik (pada taraf Berdasarkan data yang telah diolah dengan
probabilitas alfa (α) = 0,05 dan df = n-k, atau df program SPSS Vol.23, diperoleh hasil Uji
= 70 - 5 = 65, maka diperoleh nilai t tabel = 1,997. Pengaruh Simultan (F Test) sebagai berikut:
Dari hasil uji t (parsial) tersebut dapat
Tabel 10. Uji Pengaruh Simultan (F Test)
diambil kesimpulan sebagai berikut :
Perusahaan Asuransi Kerugian
1. H1 (Pendapatan Premi) : Pendapatan premi
tidak berpengaruh signifikan terhadap risk Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
based capital, hal ini dibuktikan bahwa t
Regression 10,742 4 2,686 3,487 ,012b
hitung
< t tabel ( 1,287 < 1,997 ) dengan nilai
1 Residual 50,059 65 ,770
probabilitas sebesar 0,202 jauh berada
Total 60,801 69
diatas 0,05. Maka H0 Diterima H1 Ditolak,
bahwa pendapatan premi tidak berpengaruh a. Dependent Variable: Risk Based Capital
signifikan dan negatif terhadap risk based b. Predictors: (Constant), Klaim, Rasio Hasil
Investasi, Laba , Pendapatan Premi
capital;
2. H2 (Rasio Hasil Investasi) : Rasio hasil Dari hasil data yang telah diolah pada tabel
investasi berpengaruh signifikan terhadap 4.7 terlihat bahwa pada kolom 5 nilai F hitung
risk based capital, hal ini dibuktikan bahwa sebesar 3,487. Sedangkan nilai F tabel dapat dilihat
t hitung > t tabel ( 0,431 < 1,997 ) dengan nilai pada tabel statistik F (pada taraf signifikansi alfa
probabilitas sebesar 0,004 berada dibawah (α) =0,05 dan derajat bebas db1 = k dan db2 = n
0,05. Maka H0 Ditolak H1 Diterima, bahwa – k – 1), atau db1 = 4 dan db2 = 70 - 4 - 1 = 65,
rasio hasil investasi berpengaruh signifikan maka diperoleh nilai F tabel = 2,513.
dan positif terhadap risk based capital; Oleh karena nilai F hitung lebih besar daripada
3. H3 (Laba) : Laba tidak berpengaruh F tabel (3,487 > 2,513), maka dapat diambil
signifikan terhadap risk based capital, hal kesimpulan bahwa pendapatan premi, rasio hasil
investasi, laba dan klaim secara bersama-sama 2. Hasil pengujian dengan menggunakan
(simultan) berpengaruh signifikan terhadap regresi berganda membuktikan bahwa
variabel risk based capital. Maka Ha5 diterima, variabel rasio hasil investasi berpengaruh
bahwa semua pendapatan premi, rasio hasil signifikan terhadap risk based capital.
investasi, laba dan klaim secara bersama-sama Dengan demikian menerima hipotesis
(simultan) berpengaruh signifikan terhadap kedua (H2) yang menyatakan bahwa
variabel risk based capital. terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
risk based capital. Hasil penelitian juga
5. Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi menemukan bahwa rasio hasil investasi
Hasil Penelitian memiliki hubungan positif terhadap risk
based capital. Semakin besar hasil investasi
Penelitian ini berupaya untuk menjawab
dan total investasi perusahaan asuransi
rumusan masalah penelitian, yaitu mengetahui,
semakin besar tingkat risk based capital
mempelajari dan menemukan bukti empiris
perusahaan tersebut.
seberapa besar pengaruh pendapatan premi,
3. Hasil pengujian dengan menggunakan
rasio hasil investasi, laba dan klaim secara
regresi berganda membuktikan bahwa
parsial maupun secara simultan terhadap risk
variabel laba tidak berpengaruh signifikan
based capital perusahaan asuransi kerugian
terhadap risk based capital. Dengan
swasta nasional yang terdaftar di Otoritas
demikian menolak hipotesis ketiga (H3)
Jasa Keuangan (OJK) yang memiliki ekuitas
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
diatas 500 milyar selama periode tahun 2011
yang signifikan terhadap risk based capital.
– 2015. Dari hasil pengujian hipotesis dengan
Hasil regresi data panel juga menunjukan
menggunakan analisis regresi data panel
adanya hubungan negatif terhadap risk
dengan empat variabel independen (pendapatan
based capital . Laba tidak selalu menjadi
premi, rasio hasil investasi, laba, klaim) dan
tolak ukur untuk menilai tingkat risk
satu variabel dependen (risk based capital),
based capital, karena naik turunnya laba
menyatakan sebagai berikut:
berbanding terbalik dengan tingkat risk
Dari hasil analisis dan pembahasan
based capital perusahaan.
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
4. Hasil pengujian dengan menggunakan
1. Hasil pengujian dengan menggunakan
regresi berganda membuktikan bahwa
regresi berganda membuktikan bahwa
variabel klaim berpengaruh signifikan
variabel pendapatan premi tidak
terhadap risk based capital. Dengan
berpengaruh signifikan terhadap risk
menolak hipotesis keempat (H4) yang
based capital. Dengan demikian menolak
menyatakan bahwa terdapat pengaruh
hipotesis pertama (H1) yang menyatakan
signifikan terhadap risk based capital.
bahwa terdapat pengaruh signifikan
Hasil regresi juga menemukan adanya
terhadap risk based capital. Hasil regresi
hubungan yang negatif antara klaim dengan
juga menunjukan bahwa pendapatan premi
risk based capital. Dari hasil penelitian ini
memiliki hubungan positif terhadap risk
dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya
based capital. Sehingga dapat disimpulkan
klaim yang dimiliki perusahaan asuransi
hasil dalam penelitian ini besar kecilnya
akan mempengaruhi risk based capital
suatu pendapatan premi perusahaan yang
perusahaan.
didapat tidak mempengaruhi tingkat
5. Hasil pengujian dengan menggunakan
prosentase risk based capital perusahaan
regresi berganda membuktikan bahwa
asuransi.
pendapatan premi, rasio hasil investasi,
23. Edisi 7, Badan Penerbit Universitas Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif
Diponegoro. Semarang. dan Kualitatif, CV.Alfabeta. Bandung.
Gujarati, D.N., 2012. Dasar-dasar Ekonometrika, Soeisno, Djojosoedarso. 2003. Prinsip-prinsip
terjemahan Mangunsong, R.C., Salemba Manajemen Risiko dan Asuransi. Edisi
Empat., Buku 2 Edisi 5. Jakarta. Revisi. Salemba Empat. Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. (2007). Teori Akuntansi. Sensi, Ludovicus. 2006. Memahami Akuntansi
Edisi Revisi. Raja Grafindo Persada. Asuransi Kerugian. PT. Prima Mitra
Jakarta. Edukarya. Jakarat.
Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio Widarjono, Agus.2013. Ekonometrika Pengantar
dan Analisis Investasi. Edisi 7. BPFE. dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews.
Yogyakarta. UPP STIM YKPN.Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, (2015), Standar Astria, Dian. 2009. Analisis Faktor-Faktor
Akuntansi Keuangan, PSAK No. 28 Tentang Yang Mempengaruhi Tingkat Kesehatan
Standar Akuntansi Asuransi Kerugian, Perusahaan Asuransi ( Studi Kasus PT.
Jakarta. Asuransi Takaful Keluarga) E-Journal
Media Asuransi. 2012.Best Insurance 2012. Manajemen Institute Pertanian Bogor.
Edisi 267. Astika, Ida Bagus Putra. 2003. Hubungan
Media Asuransi. 2014.Best Insurance 2014.No. Keagenan dan Hukum Besi dalam
Edisi 279. Manajemen Laba, artikel jurusan Akuntansi,
Media Asuransi. 2015.Best Insurance 2015.No. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana,
Edisi 293. Bali.
Media Asuransi. 2016.Best Insurance 2016.No. Budiarjo, Rifki Santoso. 2015. Pengaruh Tingkat
Edisi 305. Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi
Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Perasuransian Terhadap Peningkatan Pendapatan Premi
Indonesia 2014, (online). Jakarta: Otoritas (Studi Kasus Pada Perusahaan Asuransi
Jasa Keuangan Republik Indonesia. Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(http://www.ojk.go.id/statistik-2014- Tahun 2010-2013) E-Journal Manajemen
perasuransian, diakses pada 11 April 2016). Universitas Negeri Yoyakarta.
Peraturan Menteri Keuangan No. 53/ B. Charumathi. 2012. On The Determinants of
PMK.010/2012 tanggal 3 April 2012 Profitability of Indian Life Insurer – An
Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Empirical Study, Proceeding of the World
Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Congress On Engineering. London.
Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Cummins, J. David, Harrington, Scott. E,
No. PER – 08 /BL/2012 Tentang Pedoman and Klein, Robert. 1995. Insolvency
Perhitungan Modal Minimum Berbasis Experience, Risk-Based Capital and Prompt
Risiko Bagi Perusahaan Asuransi Dan Corrective Action in Property-Liability
Perusahaan Reasuransi. Insurance. Journal of Financial Institution
Prawoto, Agus. 2003. Hukum Asuransi Center, (online), (http://fic.wharton.upenn.
dan Kesehatan Perusahaan Asuransi edu/fic/papers/95/9506.pdf, diakses pada
Berdasarkan Risk Based Capital, BPFE. 16 Desember 2014).
Yogyakarta. Dhaniati, Rina. 2011. Analisis Pengaruh RBC,
Sula, M. 2001. Konsep dan Operasional Rasio Underwriting, Rasio Hasil Investasi,
Asuransi Kerugian, PT.Gema Insan Pers. Rasio Penerimaan Premi, dan Rasio Beban
Jakarta. Klaim Terhadap Laba Perusahaan Asuransi.
artikel jurusan Akuntansi, Fakultas Kirmizi dan Agus, Susi Surya. 2011. Pengaruh
Ekonomi Universitas Gunadarma, Jakarta. Pertumbuhan Modal dan Aset Terhadap
Dika, Arrum. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Rasio Risk Based Capital (RBC),
Mempengaruhi Return on Equity Pada Pertumbuhan Premi Neto dan Profitabilitas
Perusahaan Asuransi Umum.) E-Journal Perusahaan Asuransi Umum Di Indonesia.
Akuntansi Universitas Diponegoro. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis,
Semarang. (online), Vol.3, No.1, (http://ejournal.
Eko Supriyono, Agung.2013.Pengaruh Risk unri.ac.id/index.php/JPEB/article/
Based Capital Terhadap Profitabilitas viewFile/403/397, diakses pada 11 April
Pada Perusahaan Asuransi Syariah (Studi 2016).
Kasus Pada PT. Asuransi Takaful Umum Marlina, Reni , Dwi Puryanti. 2013. The Influence
dan PT.Asuransi Takaful Keluarga of Risk Based Capital to Profitability In
Periode 2004-2010) E-Journal Akuntansi Jasindo Insurance Company. South East
Universitas Pendidikan Indonesia. Asia Journal of Contemporary Business,
Eky, Gede et al. 2015. Pengaruh Laba, Economic and Law , Vol. 2.
Underwriting, Hasil Investasi dan Rasio Merawati, Endang Etty. 2002. Penilaian
Beban Klaim Terhadap Risk Based Capital Perusahaan Asuransi Dengan Risk Based
(Studi pada perusahaan asuransi yang Capital dan Early Warning System, artikel
terdaftar di BEI 2010-2014)” E-Journal S1 jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Ak Universitas Pendidikan Ganesha Vol.3 Universitas Pancasila, Jakarta.
No. 1 Tahun 2015. Nurfadila, Sindi et al. 2015. Analisis Rasio
Fadlin, Aditya R.P & Rachma Fitrianti. 2013. Keuangan Dan Risk Based Capital Untuk
Analisis Pengaruh Risk Based Capital, Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan
Penerimaan Premi, Underwriting dan Asuransi (Studi pada PT. Asei Reasuransi
Beban Klaim Terhadap Profitabilitas, Indonesia (Persero) Periode 2011-2013)”
artikel jurusan FISIP, Universitas Indonesia, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22
Jakarta. No. 1 Mei 2015|
Fitriani, A & Apriani Dorkas R.A. 2009. Tinjauan Pitselis, Georgios.(2006). Risk Based Capital,
Empiris Terhadap Kinerja Industri Asuransi Supervision of Solvency and Cross-Section
Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Effect models. University of Piraeus,
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. XV, No. 2 Department of Statistics & Insurance
Grace, Martin, Scott E. Harrington, and R. Klein. Science.
(1998). Risk-Based Capital and Solvency Soekarno, S & Azhari , D.A 2009. Analysis of
Screening: Hypotheses and Empirical Tests. Financial Ratio to Distinguish Indonesia
Journal of Banking and Finance. Joint Venture General Insurance Company
Hafid, Ibrahim. 2016.Analisis Tata Kelola Performance using Discriminant Analysis.
Keuangan Asuransi Jasa Dalam Menilai The Asian Journal Of Technology
Kinerja Operasional Usaha Secara Periodik. Management. 2 (2) : 100-111.
Jurnal keuangan dan perbankan Vol.20 No. Supriyono, Agung Eko. 2013. Pengaruh Risk
1 Hlm 50.62. Based Capital terhadap Profitabilitas pada
Jensen, Michael C, Dan W,H,Meckling, 1976. Perushaan Asuransi Syariah: Studi Kasus
Theory Of The Firm: Agency Costs And Pada PT. Asuransi Takaful Umum dan
Ownership Structure”. Journal of Finance PT. Asuransi Takaful Keluarga Periode
Economics, Vol. 3, No. 4, pp. 305-360. 2004-2010. Thesis. Univesitas Pendidikan
Indonesia.
Satria, Salusra, 2004, Pengukuran Kinerja Yuli Asmoro, Kurniawan. 2010. Pengaruh
Keuangan Perusahaan Asuransi Kerugian Pendapatan Premi, Rasio Hasil Investasi,
di Indonesia dengan analisis rasio keuangan dan Klaim terhadap Risk Based Capital.
Early Warning System. Edisi pertama artikel jurusan Akuntansi, Fakultas
Lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta. Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta.
Witono, Eka Purnama.2003. Analisis Kinerja Yuliani. 2014. Peran Dinamika Lingkungan
Perusahaan-Perusahaan Asuransi Di Sebagai Moderasi Pengaruh Likuiditas
Indonesia Dengan Metode Risk Based dan Risk Based Capital Terhadap Kinerja
Capital. Jurnal akuntansi Krida WacanaVol. Keuangan Perusahaan Asuransi Umum
3 No. 1 , Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Forum Manajemen Indonesia,
Kristen Krida Wacana, Jakarta. Medan.