Anda di halaman 1dari 10

Volume 13 No 1, April 2020 Hlm.

125-133
http://journal.trunojoyo.ac.id/pamator
ISSN: 1829-7935

Aplikasi Risk Based Capital dan Rasio Keuangan dalam Penilaian Tingkat
Kesehatan PT Asuransi Jiwasraya
(Studi Kasus pada Periode Sebelum Kebangkrutan)

Dharamega Carissa Henrita, Apriani Dorkas Rambu Atahau


Universitas Kristen Satya Wacana

Email: 212017171@student.uksw.edu

Naskah diterima 24 Maret 2020, Revisi 30 Maret 2020, Terbit 19 April 2020

DOI: doi.org/10.21107/pamator.v13i1.6975
Abstrak
Penelitian ini memiliki tujuan, yaitu untuk mengukur kesehatan keuangan perusahaan asuransi PT
Asuransi Jiwasraya melalui Risk Based Capital dan Rasio keuangan ditengah maraknya kasus yang
dihadapi. Tiga rasio keuangan yang digunakan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) Nomor 28 tentang Akuntansi Asuransi Kerugian. Metode Risk Based Capital yang digunakan
berdasarkan peraturan yang ditetapkan pemerintah. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian
deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu data sekunder didapat dari laporan keuangan perusahaan asuransi PT Asuransi Jiwasraya.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mengambil dari laporan keuangan PT Asuransi
Jiwasraya periode tahun 2008 – 2017 atau masa – masa sebelum terjadinya kabangkrutan. Hasil
keseluruhan dari penelitian ini menunjukan bahwa kesehatan PT Asuransi Jiwasraya pada tahun 2008
hingga 2017 sudah cukup baik hasil Risk Based Capitalnya cenderung memenuhi standar, beberapa rasio
keuangan perusahaan mengalami beberapa penyimpangan dimana presentasenya mendekati batas
normal dan tidak stabil pada waktu - waktu tertentu.

Kata Kunci: tingkat kesehatan keuangan perusahaan asuransi, analisis rasio keuangan, risk based capital
Abstract
This research has an objective, which is to measure the financial health of insurance company PT Asuransi
Jiwasraya through Risk Based Capital and financial ratios amid the many cases being faced. Three financial
ratios are used based on Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 28 concerning
Accounting for Insurance for Losses. The Risk Based Capital method is used based on regulations established
by the government. This type of research is included in descriptive research using a quantitative approach.
The data source used in this study is secondary data obtained from the financial statements of insurance
companies PT Asuransi Jiwasraya. The technique of data collection is done by taking from the financial
statements of PT Asuransi Jiwasraya for the period 2008 - 2017 or the periods before bankruptcy. The
overall results of this study indicate that the health of PT Asuransi Jiwasraya in 2008 to 2017 is good
enough. The Risk Based Capital results tend to meet standards, some of the company's financial ratios
experience some irregularities where the presentation approaches normal and unstable limits at certain
times.
Keywords : financial soundness of insurance companies, financial ratio analysis, risk based capital

PENDAHULUAN Indonesia membuat meningkat pula


Pertumbuhan perusahaan di Indonesia persaingan diantara perusahaan tersebut
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. dan juga risiko – risiko lebih besar akan
Tidak hanya perusahaan pada bidang bermunculan. Perusahaan akan memikirkan
perdagangan saja yang bersaing dalam strategi alternatif agar perusahaan lebih
dunia perbisnisan, namun perusahaan pada untung.
bidang jasa pun mulai menunjukan Menurut Maharani (2019) berhasilnya
eksistensinya. Salah satu perusahaan jasa sebuah perusahaan dapat diprediksi dengan
yang ikut berkembang adalah perusahaan melihat kinerja keuangan perusahaan
asuransi. Seiring dengan berkembangnya tersebut. Kinerja keuangan sebuah
perusahaan–perusahaan asuransi di perusahaan dalam dunia bisnis seringkali
126 Jurnal Pamator

dikaitkan dengan kesehatan sebuah hingga akhirnya tahun 2003 ditetapkan


perusahaan. Seirama dengan manusia yang dengan PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
harus selalu menjaga kesehatannya, Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang
perusahaan asuransi pun juga harus selalu bergerak dibidang asuransi dapat dikatakan
dinilai kesehatannya agar tetap prima dalam PT Jiwasraya tidak memiliki pesaing yang
melayani para pengguna jasanya. cukup berarti. Namun seiring dengan
Perusahaan asuransi yang tidak sehat, berjalannya waktu pertumbuhan industri
bukan hanya membahayakan dirinya sendiri, asuransi pun mulai berkembang pesat. Hal
akan tetapi juga pihak lain yang ini membuat pelaku–pelaku industri asuransi
mempercayakan pada perusahaan asuransi berlomba – lomba menawarkan produk baru
tersebut. yang sesuai dengan perkembangan
Sehat dalam hal ini diartikan bahwa kebutuhan masyarakat .
perusahaan tersebut dapat bertahan dalam Namun bermula pada tahun 2002, PT
kondisi ekonomi apapun. Hal ini dapat dilihat Asuransi Jiwasraya dikabarkan sudah
dari kemampuan perusahaan tersebut mengalami kesulitan. Ketika tahun 2016, PT
dalam memenuhi kewajiban – kewajibannya. Asuransi Jiwasraya telah diprediksi berisiko
Suatu perusahaan umumnya didirikan untuk gagal membayar terhadap PT Hanson
memperoleh kemampuan laba yang Internasional ketika transaksi investasi.
maksimal dengan harapan dapat Kemudian di tahun 2017 PT Asuransi
mempertahankan kelangsungan hidup Jiwasraya kembali mendapat opini tidak
perusahaan dan mencapai tujuan bersama. wajar didalam laporan keuangannya. Opini
Upaya perusahaan untuk menjaga tersebut muncul bermula dari adanya kurang
kelangsungan usaha dan meminimalisir cadangan dana sebesar Rp 7,7 triliun. Pada
risiko dapat dimulai dengan menggunakan tahun 2018-2019 diketahui Jiwasraya
kinerja dengan baik. melakukan penyimpangan yang berindikasi
Efektif atau tidak kinerja keuangan pada fraud dalam mengolah saving plan dan
sebuah perusahaaan, dapat diukur dari rasio investasi. PT Asuransi Jiwasraya diketahui
keuangan perusahaan (Maharani, 2019). memiliki 28 produk reksadana dan sebagian
Menurut Janudin (2018) Laporan keuangan besar reksadana berkualitas rendah. Tidak
merupakan salah satu alat yang berarti bagi disangka – sangka hal baru saja terungkap
pihak intern maupun pihak ekstern pada perusahaan asuransi tertua dan
perusahaan untuk memperoleh informasi sangat dipercaya oleh masyarakat
yang berhubungan dengan posisi keuangan Indonesia, hal ini tentu saja menimbulkan
dan hasil yang telah dicapai oleh sebuah kerugian bagi negara.
perusahaan. Untuk menilai kesehatan Melihat pada literatur empiris tentang
sebuah perusahaan asuransi pemerintah topik tersebut, beberapa penelitian penting
telah mengeluarkan Peraturan Menteri yang medukung yaitu, Handayani (2015)
Kcuangan Nomor 53/ PMK.OIO/ 2012 yang membuat penelitian dengan
tentang kesehatan keuangan perusahaan menganalisis kinerja keuangan perusahaan
asuransi dan perusahaan reasuransi, BUMN asuransi yang go public
perusahaan diwajibkan melampaui tingkat (menggunakan analisis ratio dan Risk Based
solvabilitas terrendah 100% dan pencapaian Capital). Studi tersebut dilaksanakan melalui
di setiap tahunnya adalah minimal 120% 9 perusahaan asuransi milik negara yang go
dari modal minimum berbasis risiko. Jika public dengan jenjang waktu 3 tahun (2012-
perusahaan tidak bisa mencapai peraturan 2014). Hasil penelitiannya menunjukan
tersebut, menteri keuangan mampu bahwa analisis rasio terbaik adalah adalah
bertindak kepada perusahaan yang tersebut. pada PT Asuransi Jiwasraya dan yang
Merupakan perusahaan asuransi jiwa paling rendah adalah PT Asuransi Ekspor
tertua dan sangat dipercaya oleh Indonesia dan Risk Based tertinggi terdapat
masyarakat di Indonesia, PT Asuransi pada PT Asuransi Jasa Raharja. Hal
Jiwasraya dinasionalisasikan dan menjadi tersebut memperlihatkan bahwa perusahaan
milik negara pada tahun 1960. Jiwasraya dengan nilai rasio sempurna tidak memiliki
dimerger dengan 9 perusahaan asuransi nilai Risk Based Capital yang tinggi.
milik Belanda pada tahun 1961. Nama Makalah yang disediakan oleh Sael dan
perusahaan pun sempat berganti berkali-kali Elly (2018), memiliki tujuan yaitu
Henrita, D.C Aplikasi Risk Based Capital 127

menganalisia laporan keuangan sebagai Pada dasarnya asuransi memiliki tujuan


ukuran kesehatan bank dengan metode yaitu semata – mata hanya untuk berjaga –
RGEC pada bank umum BUMN periode jaga jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai
2014-2016. Sampel dalam penelitian dengan harapan (risiko). Hal ini tertulis pada
tersebut adalah 4 perusahaan perbankan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
yaitu BNI, BRI, BTN dan Mandiri. Hasil yang 2 Tahun 1992 tentang Usaha Asuransi
didapat membuktikan bahwa secara Pasal 1. Menurut Suci (2019) bisnis
keseluruhan Bank Umum BUMN selama asuransi adalah jenis bisnis yang diatur oleh
periode 2014-2016 mendapatkan penilaian pemerintah. Hal ini karena asuransi
yang sehat. berkaitan dengan terkumpulnya dana dari
Melalui berbagai penelitian para peneliti masyarakat yang berupa premi asuransi.
terdahulu membuktikan bahwa analisis Hal ini membuat kinerja dan kesehatan
Rasio keuangan dan Risk Based Capital keuangan perusahaan menjadi hal
mampu menunjukan tingkat kesehatan dan terpenting bagi pemangku kepentingan
posisi keuangan sebuah perusahaan. terutama masyarakat yang menggunakan
Kebanyakan penelitian sebelumnya asuransi.
menganalisa kesehatan keuangan pada Menurut Nurlatifah dan Mardian (2016)
perusahaan perbankan dan perusahaan kinerja (performance) adalah gambaran
asuransi pada umumnya. Pada hasil tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
penelitian yang dilakukan Handayani (2015) kegiatan dalam mewujudkan sasaran,
membuktikan bahwa PT Asuransi Jiwasraya tujuan, misi, dan visi organisasi yang
memiliki rasio terbaik dibandingkan PT Jasa tertuang dalam strategic planning suatu
Raharja dan PT Ekspor Indonesia. Hasil organisasi. Kinerja yang baik dan keuangan
tersebut sangat berbanding terbalik dengan yang sehat dapat digunakan untuk
isu kebangkrutan yang menimpa PT membangun kepercayaan masyarakat.
Asuransi Jiwasraya baru – baru ini. Untuk menilai kesehatan sebuah
Dengan hal tersebut penelitian ini perusahaan dapat dilihat dari laporan
merupakan studi kasus pada perusahaan keuangan. Maka dari itu hal ini menjadi
asuransi PT Asuransi Jiwasraya yang akhir tugas seorang manajer perusahaan
–akhir ini sedang diterpa isu tidak sedap dan memeberikan informasi – informasi bagi
terancam kebangkrutan. Penelitian ini juga pemangku kepentingan dengan menerbitkan
dilakukan guna mengkaji ulang sehingga laporan keuangan.
mendapatkan jawaban yang tepat karena Signaling Theory menjelaskan
kebangkrutan yang menimpa PT Asuransi bagaimana sebuah perusahaan sebaiknya
Jiwasraya tidak sesuai dengan fakta yang memberikan sinyal kepada pemangku
diungkapkan dalam penelitian (Handayani, kepentingan sebagai pengguna laporan
2015). keuangan. Sinyal ini dapat berupa iklan
Temuan yang saling bertentangan serta maupun informasi lainnya yang
hasil penelitian yang tidak sesuai dengan menggambarkan bahwa perushaan yang
kenyataan telah membuat sulit bagi para bersangkutan lebih baik dari perusahaan
pemain di sektor bisnis khususnya pada lainya. Sepanjang tahun perusahaan
industri asuransi untuk mengatakan dengan asuransi senantiasa mengevaluasi kegiatan
pasti apakah mengetahui tingkat kesehatan operasional mereka baik identifikasi
sebuah perusahaan adalah usaha yang eksternal maupun internal yang dapat
bermanfaat. Sehingga menimbulkan berpengaruh terhadap rasio solvabilitas
pertanyaan Bagaimana tingkat kinerja dan mereka maupun rasio profitabilitas mereka.
kesehatan PT Asuransi Jiwasraya Pemerintah sebagai pembuat regulasi
menggunakan Rasio keuangan dan Risk berkeinginan menjaga stabilitas kondisi
Based Capital pada periode sebelum berkembangnya industri perasuransian
kebangkrutan. Indonesia melakukan penyesuaian secara
Asuransi sendiri didefinisikan sebagai merata yang berkenaan dengan kesehatan
perjanjian antara dua pihak atau lebih, perusahaan asuransi dan perusahaan
dimana pihak penanggung mengikat dirinya reasuransi. Dengan menetapkan Peraturan
kepada tertanggung, dengan menerima Menteri Keuangan Nomor 53/ PMK.OIO/
premi asuransi (Firdaus dan Akmal, 2019). 2012 tentang kesehatan keuangan
128 Jurnal Pamator

perusahaan asuransi dan perusahaan mengetahui posisi keuangan dan tingkat


reasuransi yang menilai kesehatan kesehatan PT Asuransi Jiwasraya. Hal ini
keuangan perusahaan dengan Risk Based juga dapat digunakan untuk
Capital. Menurut Sujana dan Kadek (2017) , membandingkan satu pos dengan pos
Risk Based Capital adalah batasan tingkat laporan keuangan lainnya.
solvabilitas minimal yang wajib digapai oleh Studi ini akan memiliki arti penting bagi
sebuah perusahaan asuransi dan sejumlah pemangku kepentingan. Studi ini
reasuransi. akan bermanfaat bagi investor dan
Risk Based Capital dapat digunakan perusahaan - perusahaan di Bursa Efek
sebagai petunjuk atau digunakan sebagai Indonesia agar memiliki pemahaman
karakteristik bahwa perusahaan yang tentang pentingnya mengukur kinerja dan
bersangkutan dalam keadaan sehat dan kesehatan keuangan suatu perusahaan
terjamin atau tidak. Seringkali nilai Risk untuk memprediksi yang akan terjadi hari ini
Based Capital yang telah memenuhi standar maupun yang akan datang dan mengambil
dapat dijadikan sebagai media promosi agar keputusan – keputusan keuangan. Itu juga
masyarakat tertarik untuk membeli polis akan bermanfaat bagi perusahaan lain
perushaan yang bersangkutan (Nurfadila, dalam industri kompetitif dan lainnya yang
2015). Risiko terbesar perusahaan asuransi tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Studi
adalah tidak bisa membayar kewajiban ini akan memberikan wawasan lebih dalam
jangka pendek maupun jangka panjang. Hal hubungan antara Risk Based Capital
ini dapat berakibat pada kebangkrutan dengan kesehatan keuangan sebuah
seperti yang dialami PT Asuransi Jiwasraya perusahaan. Studi ini juga akan
baru – baru ini. Kebangkrutan sendiri dapat berkontribusi pada sebagian besar
berasal dari faktor eksternal maupun pengetahuan dan penelitian di Universitas
internal. Tentunya apabila perusahaan karena akan digunakan sebagai dasar
mengalami kebangkrutan banyak pihak yang referensi oleh siswa untuk studi selanjutnya
akan dirugikan beberapa diantaranya adalah di bidang analisis kesehatan keuangan
investor dan kreditur (Syafitri dan Wijaya, sebuah perusahaan.
2014). Oleh sebab itu Risk Based Capital
juga diperlukan sebagai alat atau metode METODOLOGI
yang digunakan untuk memprediksi ada a. Jenis Penelitian
tidaknya potensi kebangkrutan pada sebuah Dalam studi tentang hal ini digunakan
perusahaan. jenis penelitian deskriptif dengan
Gejala awal dari kebangkrutan yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif.
terjadinya Financial Distress. Penelitian Pendekatan kuantitatif merupakan sebuah
yang dilakukan Nilmawati (2011) metode penelitian yang digunakan untuk
menemukan bahwa rasio keuangan mampu menemukan hasil penelitian dengan data
memprediksi kondisi financial distress yang berupa angka sebagai alat untuk
sebuah perusahaan. Financial Distress mengukur apa yang ingin diketahui (Ratna,
dimulai dari terjadinya ketidakpastian pada 2019). Sedangkan Penelitian deskriptif
profitabilitas perusahaan di masa yang akan merupakan jenis penelitian yang
datang. Jika hutang sebuah perusahaan memaparkan suatu keadaan atau fenomena
lebih besar dari aktiva atau harta yang tertentu, tidak memilah - milih faktor atau
dimiliki oleh perusahaan, sehingga varabel tertentu (Nurfadila, 2015).
perusahaan tidak mampu memenuhi
kewajiban pada kreditur pada saat jatuh b. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
tempo perusahaan akan dinyatakan gagal Sumber data dalam penelitian ini yaitu
atau bangkrut (Cheluget et al., 2013). merupakan data sekunder didapat dari
Maka dari itu Penelitian ini memiliki laporan keuangan perusahaan asuransi PT
tujuan, yaitu untuk mengukur tingkat kinerja Jiwasraya. Teknik pengumpulan data yang
dan kesehatan keuangan perusahaan dilakukan adalah dengan mengambil dari
asuransi PT Asuransi Jiwasraya melalui laporan keuangan PT Asuransi Jiwasraya
Risk Based Capital dan Rasio keuangan periode tahun 2008 – 2017 atau masa –
ditengah maraknya kasus yang dihadapi. masa sebelum terjadinya kabangkrutan.
Penting bagi pemangku kepentingan untuk
Henrita, D.C Aplikasi Risk Based Capital 129

c. Teknik Analisa Data diantara pengelolaan kekayaan dan


1. Mengukur dan menyimpulkan Risk Based kewajiban. Untuk menganalisis Risk Based
Capital sesuai dengan peraturan yang Capital PT. Asuransi Jiwasraya digunakan
dibuat oleh pemerintah pada PT Asuransi data yang bersumber dari laporan tingkat
Jiwasraya kemudian dari tahun ke tahun solvabilitas dan Batas Tingkat Solvabilitas
akan dibandingkan pada tahun 2008 Minimum (BTSM) atau disebut Modal
hingga 2017. Minimum Berbasis Risiko (MMBR). Setiap
perusahaan asuransi atau perusahaan
reasuransi diharuskan mempunyai Risk
Based Capital paling minim 120%.
2. Mengukur dan menyimpulkan Kewajiban tersebut telah diatur oleh
perhitungan rasio-rasio keuangan pada pemerintah dalam Peraturan Menteri
PT Asuransi Jiwasraya kemudian Kcuangan Nomor 53/ PMK.OIO/ 2012.
dibandingkan dari tahun 2008 hingga Tingkat Solvabilitas adalah selisih antara
2017. Rasio keuangan yang dihitung aktiva dengan jumlah kewajiban. Sedangkan
terdiri dari : Batas Tingkat Solvabilitas Minimum atau
 Rasio Profitabilitas : untuk mengukur Modal Minimum Berbasis Risiko berbeda-
Rasio Pengembalian Investasi (RPI) beda tergantung yang ditentukan
dapat digunakan cara sebagai berikut : perusahaan. Nilai Risk Based Capital yang
telah dihitung dapat diganti ke dalam hasil
presentase (Gambar 1).

 Rasio Likuiditas : menghitung Rasio


Likuiditas (RL) kekayaan dapat diukur
dengan cara :

 Rasio Stabilitas Premi : Untuk


menghitung Rasio Retensi Diri (RRD)
yaitu dengan cara :

HASIL PEMBAHASAN
Analisis Risk Based Capital Gambar 1. Hasil Analisa Risk Based Capital
Risk Based Capital didefinisikan sebagai PT. Asuransi Jiwasraya 2008-2017
sekumpulan ekuitas yang digunakan untuk
meminimalisir risiko - risiko yang akan saja Sesuai dengan Gambar 1 diketahui hasil
terjadi. Untuk sebuah perusahaan asuransi, Risk Based Capital PT. Asuransi Jiwasraya
Risk Based Capital diyakini sebagai pada tahun 2008-2017sudah melampaui
keseluruhan ekuitas yang diperlukan untuk batas normal yang diatur oleh pemerintah
memberi keyakinan stakeholder yang yaitu paling sedikit 120%. Hasil tersebut
berhubungan misalnya masyarakat dan memilikiarti bahwa PT Asuransi Jiwasraya
kreditur dalam peluang insolvent atau modal memiliki kekuatan yang baik dalam
negatif. Adanya Risk Based capital memenuhi risiko yang mungkin akan terjadi
diupayakan mampu sebagai cermin dari akibat deviasi dalam pengelolaan kekayaan
kekuatan perusahaan dalam membiayai dan kewajiban. Berdasar perhitungan Risk
klaim–klaim yang mungkin sudah jatuh Based Capital perusahaan tertinggi terlihat
tempo. Menganalisis Risk Based Capital pada tahun 2011 sejumlah 202,60% yang
dimanfaatkan untuk mengukur nilai berarti perusahaan memiliki harta 202,60%
solvabilitas perusahaan dalam lebih banyak dari hutangnya termasuk untuk
mempertanggung jawabkan risiko kerugian membayar setiap risiko yang dihadapi yang
yang akan saja terjadi akibat deviasi dipertanggung jawabkan perusahaan
asuransi terkait.
130 Jurnal Pamator

Kesehatan keuangan PT. Asuransi rasiolikuiditas disesuaikan ke dalam sebuah


Jiwasraya pada tahun 2007 hingga 2010 presen, dijabarkan pada Tabel 1 :
sesuai Risk Based Capital menggambarkan Tabel 1. Rasio Likuiditas PT Asuransi
dalam kondisi kurang baik, karena hasilnya Jiwasraya 2007-2018
tidak jauh dari batas minimal. Sedangkan Tahun Rasio Likuiditas (%)
pada tahun 2011 Risk Based Capital mulai
meningkat sebesar 46,86% artinya 2008 293,18
kesehatan perusahaan mulai membaik. 2009 512,85
Hingga tahun 2016 Risk Based Capital PT 2010 385,15
Asuransi Jiwasraya naik dan turun nilainya 2011 356,54
dalam jumlah yang tidak teratur atau sering
2012 272,32
disebut mengalami fluktuasi. Pada tahun
2017 nilai Risk Based Capital PT Asuransi 2013 237,75
Jiwasraya menurun drastis pada angka 2014 566,66
123,16% hal ini menandakan kondisi 2015 374,78
kesehatan perusahaan kurang baik artinya
2016 164,03
PT Asuransi Jiwasraya tersebut minimal
memiliki kekayaan 23,16% lebih tinggi dari 2017 147,50
nilai hutang perusahaan sudah termasuk Sesuai pada Tabel 1 dituliskan bahwa
untuk membiayai setiap risiko rasio likuiditas aset pada PT Asuransi
pertanggungan yang dimiliki oleh PT Jiwasraya kurang baik karena melebihi
Asuransi Jiwasraya. Namun secara umum batas normal maksimal yaitu 120%. Tetapi
nilai Risk Based Capital PT Asuransi kelebihan rasio ini secara umum cenderung
Jiwasraya cenderung menurun mendekati menurun setiap tahunnya hanya pada tahun
batas minimal rasio solvabilitas yang di 2009 dan 2014 yang mengalami kenaikan.
tetapkan oleh Peraturan Menteri Keuangan. Perhitungan dalam Tabel 1 menunjukan
Artinya kesehatan PT Asuransi Jiwasraya bahwa perusahaan dalam keadaan kurang
secara keseluruhan cenderung kurang baik mampu memenuhi kewajiban yang dimiliki
bahkan memburuk. dengan aset/kekayaan yang dimiliki.

Penilaian Kinerja Keuangan PT. Asuransi b. Rasio Profitabilitas


Jiwasraya Peneliti menggunakan rasio
Dengan menilai kinerja keuangan peneliti pengembalian investasi berguna untuk
mampu menggambarkan posisi keuangan menghitung berapa besar hasil yang dicapai
sebuah perusahaan tentang kelebihan serta dari kegiatan investasi yang dilaksanakan.
kekurangannya. Analisis rasio keuangan Rasio pengembalian investasi mempunyai
pada PT Asuransi Jiwasraya digunakan data standar normal paling sedikit 15% (Tabel 2).
yang tertulis di laporan keuangan yang Tabel 2. Rasio Pengembalian Investasi PT
terdiri dari neraca dan laporan laba Asuransi Jiwasraya 2008 – 2017
rugi.Analisis rasio yang dilaksanakan diukur Tahun Rasio Profitabilitas
memakai metode perbandingan time series 2008 10,08
analysis yaitu dengan membandingkan rasio
keuangan perusahaan mulai tahun hingga 2009 11,31
tahun. Dalam studi ini analisis rasio 2010 11,25
keuangan diukur untuk periode 2008 hingga 2011 12,1
2017. Hasil pengukuran rasio keuangan 2012 13,97
perusahaan yaitu seperti dibawah :
2013 15,56
a. Rasio Likuiditas 2014 9,99
Rasio Likuiditas Aset berguna untuk 2015 4,72
menghitung kekuatan perusahaan dalam 2016 11,29
membayar kewajibannya dengan aset yang
dimiliki. Rasio likuiditas mempunyai batas 2017 15,65
normal 120%. Hasil pengukuran Hasil rasio pengembalian investasi PT
Asuransi Jiwasraya memperlihatkan masih
Henrita, D.C Aplikasi Risk Based Capital 131

cenderung rendah setiap tahun masih dengan premi yang diterima secara
dibawah batas normal yaitu 15% hanya langsung adalah sebesar 527,36%.
pada tahun 2017 dan 2013 saja yang
melebihi batas normal minimal. Namun rasio
pengembalian investasi dari tahun 2010
hingga 2013 dan 2015 hingga 2017
mengalami peningkatan hinggs 15,65%. Hal
ini menunujukan pendapatan bersih
perusahaan atas investasi yang dilakukan
mulai meningkat atau membaik
dibandingkan rata- rata investasi yang
dilaksanakan.

c. Rasio Stabilitas Premi


Untuk mengukur stabilitas premi peneliti
menggunakan rasio retensi diri. Rasio
retensi digunakan untuk menggambarkan
tingkat retensi perusahaan dalam Gambar 2. Hasil Analisis Rasio Keuangan
bertanggung jawab atas risiko yang dimiliki. dan Risk Based Capital PT Asuransi
Tidak memiliki standar normal untuk rasio Jiwasraya periode 2008 - 2017
retensi diri, namun semakin besar hasil yang
diperoleh akan lebih baik. Hasil rasio Gambar 2 menunjukan pergerakan rasio
tersebut dalam berupa persen dapat dilihat keuangan dan nilai Risk Based Capital dari
pada Tabel 3 sebagai berikut : waktu ke waktu. Namun terdapat pola
Tabel 3. Rasio Retensi Diri PT Asuransi pergerakan yang sama antara periode 2009
Jiwasraya Periode 2008 – 2017 hingga 2011 dan periode 2012 hingga 2014
Tahun Rasio Stabilitas Premi pada rasio profitabilitas dan nilai Risk Based
Capital. Hal yang menjadi kendala adalah
2008 527,36 pada tahun 2014 terjadi likuiditas naik atau
2009 309,43 dengan kata lain perusahaan tidak mampu
2010 348,42 membayar kewajiban dengan aset yang
2011 332,46 dimiliki, hal itu terjadi akibat dari
menurunnya angka profitabilitas sehingga
2012 340,07
nilai Risk Based Capital juga menurun.
2013 - Kendala yang selanjutnya juga pada rasio
2014 - likuiditas yang naiik pada tahun 2009 yang
2015 - diakibatkan oleh menurunnya stabilitas
premi pada tahun tersebut. Risk Based
2016 -
Capital pada tahun tersebut juga seirama
2017 - menurun.

Rasio retensi PT Asuransi Jiwasraya KESIMPULAN


terlihat membaik walaupun tidak stabil. Dapat disimpulkan dalam penelitian ini
Namun pada tahun – tahun akhir dari 2011 sesuai dengan penilaian rasio keuangan dan
hingga 2012 rasio retensi perusahaan Risk Based Capital kinerja dan kesehatan
cenderung meningkat. Pada tahun 2013 PT Asuransi Jiwasraya relatif stabil namun
hingga 2017 hasil rasio retensi diri tidak terjadi penyimpangan yang alami pada
dapat diketahui karena tidak terdapat tahun tertentu. Kesehatan keuangan
perhitungannya. Hasil paling baik terlihat berdasar Risk Based Capital PT. Asuransi
pada tahun 2008 dengan rasio retensi diri Jiwasraya dalam keadaan baik. Terlihat dari
yaitu sebesar 527,36% yang memiliki arti hasil rasio keuangan dan tingkat Risk Based
527,36% dari premi bruto adalah premi Capital bahwa perusahaan yang dikatakan
netto. Hal tersebut memiliki arti nilai premi sehat belum tentu memiliki kelola keuangan
yang dapat ditahan sendiri bandingkan yang baik. Kesimpulan secara rinci sebagai
berikut:
132 Jurnal Pamator

1. Rasio Likuiditas direkomendasikan untuk memilih


Rasio Likuiditas Aset berguna untuk investasi dengan pajak yang tidak
menghitung kekuatan perusahaan dalam terlalu besar atau memilih dividen
membayar kewajibannya menggunakan dan bunga yang lebih besar.
aset yang dimiliki. Hasil rasio likuiditas Perusahaan juga harus
aset Jiwasraya menggambarkan bahwa mempertimbangkan untuk
PT Asuransi Jiwasraya kurang mampu menaikkan sebaran dan nilai
dalam membayar kewajibannya dengan investasi portofolionya.Perusahaan
aset yang perusahaan miliki. juga perlu memperhatikan koran
2. Rasio Profitabilitas keuangan sebagai alat – alat prediksi
Peneliti menggunakan rasio kebangkrutan sehingga mampu
pengembalian investasi bermanfaat untuk mengambil keputusan keuangan
menghitung berapa besar hasil yang dimasa mendatang.
didapat berdasar investasi yang 2. Saran untuk peneliti selanjutnya
dilaksanakan. Rasio profitabilitas yang Bagi peneliti selanjutnya, jika akan
diukur dengan rasio pengembalian menganalisis kasus yang sama
investasi terlihat relatif stabil namun rata seperti dalam penelitian ini akan
–rata disetiap tahunnya rasio lebih baik jika penelitian yang
pengembalian investasi belum mencapai dibuatmenggunakan rasio – rasio
pada batas normal. Hanya pada tahun keuangan perusahaan asuransi yang
2013 dan 2017 saja yang mampu lebih lengkaphal itu dapat
memenuhi batas normal. mempermudah pemangku
3. Rasio Stabilitas Premi kepentingan atau perusahaan terkait
Rasio stabilitas premi yang ditunjukan untuk melihat kinerja keuangan
rasio retensi diri sudah mulai membaik. perusahaan tersebut. Tidak hanya itu
Rasio retensi diri digunakan untuk bagi peneliti selanjutnya mungkin
menggambarkan angka retensi mampu menambahkan rasio
perusahaan yang dugunakan untuk keuangan yang terdapat didalam
bertanggung jawab atas risiko yang teori Early Warning System yang
dimiliki. Hal ini ditunjukkan dengan lebih lengkap sehingga akan lebih
peningkatan rasio pada tahun 2009 sempurna.
dengan 2010 dan 2011 hingga tahun
2012 yang menggambarkan bahwa DAFTAR PUSTAKA
retensi perusahaan semakin baik.
Cheluget, J., Gekara, M., Ngugi, P., &
4. Risk Based Capital
Keraro, V. 2013. Efficiency As A
Risk Based Capital perusahaan
Determinant Of Financial Distress In
memperlihatkan hasil yang baik. Hal ini
Insurance Companies In Kenya. Prime
tergambarkan pada hasil pencapaian
Journal Of Business Administration And
setiap tahunnya yang mampu melampaui
Management (Bam).
standar walaupun tidak jauh dari nilai
standar yang ditetapkan pemerintah. Ini Firdaus, R., & Akmal, N. 2019. Asuransi
memiliki arti PT Asuransi Jiwasraya Jiwa Dalam Meningkatkan Pelayanan
selama ini dapat bertanggung jawab atas Kepada Nasabah (Studi Kasus Pada Pt
risiko kerugian yang ada akibat terjadinya Asuransi Jiwasraya Persero Area
deviasi dalam mengeola kekayaan dan Lhokseumawe ).
kewajiban.
Handayani, K. 2015. Analisis Kinerja
Sesuai hasil analisis kinerja dan kesehatan
Keuangan Perusahaan Bumn Asuransi
keuangan PT. Asuransi Jiwasraya maka
yang Go Publik (Menggunakan Analisis
peneliti dapat memberikan rekomendasi
Ratio dan Risk Based Capital ). 2(2),
sebagai berikut:
188–201.
1. Saran bagi perusahaan
Agar perusahaan mampu Janudin. 2018. Analisis Rasio Keuangan
meningkatkan kemampuan dalam Untuk Mengukur Kinerja Keuangan
menganalisis kembali ketika (Pada Perusahaan Transportasi Udara
menempatkan investasi. Perusahaan Kawasan Asia). 1(3), 106–124.
Henrita, D.C Aplikasi Risk Based Capital 133

Maharani, F. 2019. Analisis Pengaruh Rasio Https://Doi.Org/10.15408/Akt.V9i1.3590


Keuangan Terhadap Perubahan Laba
Ratna, E. 2019. Analisis Pengaruh Rasio
Pada Perusahaan Manufaktur Sektor
Early Warning System Terhadap Risk
Industri Barang Konsumsi Yang
Based Capital Perusahaan Asuransi
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Jiwa Syariah di Indonesia.
Tahun 2007-2011. Fakultas Ekonomi
dan Bisnis. Universitas Sael, A., & Elly, J. T. 2018. Analisis Laporan
Muhammadiyah. Keuangan Sebagai Ukuran Kesehatan
Bank Dengan Metode RGEC Pada
Nilmawati. 2011. Rasio - Rasio Keuangan
Bank Umum Bumn Periode 2014-2016
dan Penggunaannya Dalam
Analysis Of Financial Statements As A
Memprediksi Kondisi Financial Distress
Bank Health Size Using Rgec
Perusahaan.
Methods.6(4), 3943–3952.
Nurfadila, S. 2015. Analisis Rasio Keuangan
Sujana, E., & Kadek, N. (2017). Pengaruh
Dan Risk Based Capital Untuk Menilai
Pendapatan Premi, Hasil Underwriting,
Kinerja Keuangan Perusahaan
Hasil Investasi Dan Risk Based Capital
Asuransi (Studi Pada PT.Asei
Terhadap Laba Perusahaan Asuransi.
Reasuransi Indonesia (Persero)
7.
Periode 2011-2013). 22 (1), 1–9.
Syafitri & Wijaya. (2014). Analisis Komparatif
Nurlatifah, A. F., & Mardian, S. 2016. Kinerja
Dalam Memprediksi Kebangkrutan
Keuangan Perusahaan Asuransi
Pada Pt . Indofood Sukses. 1–14.
Syariah Di Indonesia: Surplus On
Contribution. Akuntabilitas: Jurnal Ilmu
Akuntansi, 9 (April), 73–96.
2 Jurnal Pamator

Anda mungkin juga menyukai