No. Soal
1. Polis asuransi memiliki nilai yang penting bagi nasabah maupun bagi perusahaan asuransi
Coba Anda identifikasi dan jelaskan fungsi polis bagi nasabah dan bagi perusahaan asuransi (penanggung)
2. Coba Anda identifikasi dan analisis alasan mengapa perusahaan asuransi mengasuransikan kembali risiko yang
telah ditutupnya
3. Coba Anda identifikasi dan analisis setidaknya lima (5) karakteristik dasar dari asuransi sosial
Jawabannya:
1. Fungsi polis bagi nasabah
Sebagai bukti tertulis atas jaminan penanggungan atas berbagai risiko dan
penggantian kerugian yag mungkin terjadi pada tertanggung yang tertulis dalam
polis.
Sebagai bukti pembayaran premi yang diberikan kepada pihak perusahaan asuransi.
Sebagai bukti otentik untuk menuntut penanggung ketika suatu saat terjadi kelalaian
dalam memenuhi jaminan yang menjadi hak nasabah.
Fungsi Polis Asuransi bagi perusahaan asuransi (penanggung)
Sebagai bukti tanda terima premi asuransi yang dibayarkan tertanggung.
Sebagai bukti tertulis atas jaminan yang diberikan kepada tertanggung.
Sebagai bukti otentik untuk menolak tuntutan klaim yang diajukan tertanggung jika
tidak memenuhi syarat polis.
Sumber: BMP Manajemen Risiko dan Asuransi/MODUL 7
2. Mengapa perusahaan asuransi mengasuransikan kembali risiko yang telah ditutupnya, antara
lain:
a. Meningkatkan kapasitas Underwriting (Increase Underwriting Capacity)
Tanpa dukungan reasuransi, perusahaan asuransi tidak mungkin memberikan jaminan
risiko kepada beberapa relasi/tertanggung unluk risiko dalam jumlah besar. Dengan
demikian, melalui cara reasuransi, perusahaan mampu meningkatkan kapasitas
underwriting dan menciptakan relasi baru. Disamping itu dengan dukungan reasuransi,
perusahaan asuransi’ dapat menerbitkan polis sebesar jumlah risiko yang telah
dijaminnya, meskipun ia hanya menahan sebagian kecil saja dari seluruh risiko yang
ditanggung.
b. Menstabilkan Posisi Keuntungan (Stabilizer Profits)
Besarnya nilai obyek pertanggungan yang diakses oleh setiap perusahaan asuransi sangat
bervari, antara yang nilainya kecil, sedang atau besar dan atau bahkan sangat besar yang
jauh melampaui kemampuan daya tampungnya. Dengan demikian maka probabilitas
jumlah ganti rugi yang harus dibayarkan apabila risiko yang dipertanggungkan benar-
benar terjadi juga akan sangat bervariasi. Kondisi yang demikian tentu akan membawa
dampak hasil usaha dan kondisi keuangan perusahaan asuransi menjadi sangat tidak
stabil, termasuk laba perusahaan. Guna menjaga agar hasil usaha dan kondisi keuangan
relative stabil maka perusahaan asuransi perlu mengatur dan menjaga agar jumlah ganti
rugi yagn dibayarkan, bila ada, maksimal untuk setiap portofolio risiko sebesar kapasitas
daya tamping yang telah ditetapkan. Sedangkan selebihnya diarahkan menjadi bagian
dari perusahaan reasuransi. Tujuan utama dari kebijakan reasuransi dalam hal ini adalah
guna menjaga stabilitas keuangan, khususnya laba perusahaan.
c. Mereduksi Cadangan Premi (Reduce the Unearned Reserve)
Setiap premi untuk setiap portofolio risiko yang diterima oleh perusahaan pada awal
pertanggungan, tidak seluruhnya menjadi milik perusahaan pada tahun tersebut.jumlah
premi yang diterima tersebut baru benar-benar menjadi milik peruhasaan setelah satu
putaran jangka waktu pertanggungan terlampaui. Secara akumulasi seluruh premi yang
diterima dari semua portofolio risiko harus tetap ditahan di perusahaan sampai dengan
jangka waktu petanggungan selesai dijalani, inilah yang disebut dengan cadangan premi.
Apabila kebijakan reasuransi tidak dijalankan, maka perusahaan akan menahan cadangan
premi yang sangat besar, namun di sisi lain berhadapan dengan kemungkinan membayar
ganti rugi tanpa didukung reasuransi. Kondisi yang demikian sangat membahayakan baik
terhadap kelangsungan hidup perusahaan maupun terhadap kepentingan pemegang polis.
Dalam hal inilah pemerintah menaruh kepentingan, yang dalam hal ini menjaga baik
kepentingan perusahaan maupun kepentingan masyarakat umumnya dan para pemegang
polis khususnya. Maka untuk menetapkan besarnya minimal cadangan premi ini,
pemerintah mengeluarkan sejumlah aturan dan ketentuan.
d. Melindungi Perusahaan Dari Claim Besar (Provide Protection Against a Catastrophic
Losses)
Sebagaimana telah dijelaskan pada butir ‘b’, tuntutan ganti rugi yang dimajukan oleh
pemegang polis, bevariasi antara nilai pertanggungan terkecil sampai dengan nilai
pertanggungan terbesar (Catastrophic Losses). Meskipun tingkat probabilitas terjadinya
tuntutan ganti rugi terkecil dan ganti rugi terbesar dapat diprediksi berdasarkan
pengalaman empiris, namun bila tuntutan ganti rugi terbesar benar-benar terjadi,
perusahaan tidak mungkin menghindar dari kewajiban membayar kerugian terbesar
tersebut kepada pemegang polis.
Bila ketidakmampuan membayar ganti rugi ini dampai terjadi, maka sangat
membahayakan nama baik perusahaan. Guna menghindarkan diri dari hal yang tidak
diinginkan dan merugikan nama baik perusahaan tersebut, maka seyogyanya pimpinan
perusahaan harus tetap konsisten menjalankan kebijakan reasuransi secara tepat dan
benar. Dengan demikian tujuan dari kebijakan reasuransi diarahkan guna melindungi diri
dari kewajiban membayar Catastrophic claim.
Sumber: BMP Manajemen Risiko dan Asuransi/MODUL 8