Pengertian Kondisi dimana terjadi ketidaktersediaan barang dan reagensia yang akan dipakai untuk melaksanakan pemeriksaan laboratorium.
Tujuan Untuk mengatasi masalah sehingga pelayanan laboratorium klinis tidak
terganggu.
Kebijakan Mengacu pada Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Prosedur 1. Petugas Laboratorium yang menemukan kekosongan barang
melaporkan kepada petugas logistik laboratorium. 2. Petugas Logistik memeriksa apakah sudah dilakukan permintaan barang ke vendor terkait. 3. Jika sudah pernah dilakukan permintaan barang, maka petugas logistik akan mengkonfirmasi tentang ketersediaan barang pada petugas logistik Unit Laboratorium. 4. Jika permintaan belum juga dapat dipenuhi dikarenakan kekosongan barang pada distributor, disarankan mencari distributor lain, dan bila memang tidak dapat dipenuhi juga, maka petugas Logistik melaporkan ketidaktersediaan barang atau reagensia kepada Kepala Ruang Unit Laboratorium. 5. Kepala Ruang mengkonfirmasi ke laboratorium rekanan yang dapat melakukan pemeriksaan tersebut untuk dirujuk. 6. Kepala Ruang memastikan biaya pemeriksaan pada laboratorium rujukan lebih rendah atau sama dengan harga jual di Laboratorium. 7. Kepala Ruang menginstruksikan seluruh pemeriksaan yang terkait dengan reagensia dan barang yang kosong untuk dirujuk ke laboratorium rekanan yang ditunjuk. 8. Kepala Ruang Laboratorium dan seluruh staff menginformasikan kepada ruangan terkait bila terjadi keterlambatan hasil yang diakibatkan karena merujuk sampel pemeriksaan ke laboratorium rekanan.